Selasa, 29 Januari 2013

The True of Love




Leeteuk menunggu Kang Sora di dimple house. Wajahnya terlihat murung. Hari ini adalah hari terakhirnya syuting acara reality show We Got Married. Di acara ini Leeteuk di pasangkan dengan Rookie star Kang Sora.

Leeteuk mengamati sekeliling rumah. Rumah ini penuh kenangan baginya. Dia menjalani syuting selama ini dengan sepenuh hati. Dia tidak sadar bahwa lama- kelamaan Leeteuk benar- benar jatuh cinta pada istri virtualnya itu. tapi entah bagaimana dengan Sora, perasaan gadis ini padanya Leeteuk benar- benar tidak tahu.

Leeteuk tengah menulis pesan di beberapa lembar kertas berwarna pink. Entah apa yang sedang dia tulis. Kemudian disembunyikannya kertas itu di dalam penutup lampu. Tiba – tiba bel berbunyi, seperti ada yang menekan kode pintu.



“ Itu pasti Sora.” Batin Leeteuk

“ oppa........” Sora menyapa Leeteuk, dia menyembulkan kepalanya dari balik pintu.

“ YA, Sora ya, kau berganti style rambut? “ tanya Leeteuk saat melihat rambut Sora yang lurus dibawah bahu dan berponi.

“ ne, oppa. Ini tuntutan film terbaruku pavarotti. Oppa harus nonton ya kalau filmnya sudah premier?!” kata Sora dengan mata berbinar.

“ mianne Sora ya, sepertinya aku tidak akan bisa melihatnya, sebentar lagi aku harus wamil. Kau tau kan?” Raut wajah Leeteuk berubah murung. Sebenarnya dia ingin sekali menonton film aegi princessnya, melihat sejauh mana perkembangan akting Kang Sora. Tetapi kewajiban untuk segera menjalani wajib militer menghalanginya.

“ ....... “ Tak ada jawaban dari Sora. Dia bingung dengan perasaannya kini. Entah mengapa dia merasa sangat sedih mengetahui kepergian Leeteuk

Tiba- tiba bel pintu berbunyi.......

“ nuguseyo....?” Leeteuk bergegas membuka pintu dan mendapat sebuah kota berukuran lumayan besar dari pengirim barang.

“ Apa itu oppa?” tanya Sora penasaran

“ sebentar, aku buka dulu ya!” Leeteuk membuka kotak tersebut, betapa terkejutnya dia mengetahui bahwa kotak itu berisi foto pernikahannya dengan Sora.

“Ini benar- benar terlambat, mengapa baru tiba sekarang? “ kata Leeteuk sedikit kecewa

“ apa isinya oppa? Kau membuatku penasaran? “ Tanya Sora penuh tanda tanya.

“ zaang.......” teriak Leeteuk sambil mengangkat foto berukuran besar dan menunjukkannya pada Sora.

“ haks..... wow.... yeppo yo.......” teriak Sora tak kalah terkejut.

“sebaiknya kita gantung di dinding!” Kata Leeteuk diikuti anggukan dari Sora.

Merekapun melihat- lihat foto- foto pernikahan mereka di album foto.....





“ kau nampak sangat cantik Sora,,,benar- benar seperti putri ! “ puji Leeteuk yang berhasil membuat pipi Sora merona,

“ oppa juga tampan sekali, my prince..... ! “kata Sora pelan, membuat Leeteuk tertawa malu.

“ oppa..... bukankah kita masih menyimpan foto yang lain? “ Kata Sora setelah mereka selesai melihat seluruh foto.

Mereka pun bergegas ke kamar, mengambil album foto setiap moment yang telah mereka lalui bersama.

Lembar- demi lembar foto terbuka

Kenangan- kenangan itu kembali berkelebat di benak masing- masing.

“ aku tidak bisa lupa, awal pertama kita bertemu Sora, saat itu suasana sangat canggung..... kau tau, waktu itu aku benar- benar gugup.” Kata Leeteuk saat membayangkan pertemuan pertamanya dengan Sora.

“ ne oppa, tanggal 1 oktober 2011. Aku juga masih sangat mengingatnya. Tak terasa waktu begitu cepat berlalu.” Kata Sora

“ ya, dan aku menyesal karena tidak ada banyak waktu bagi kita untuk bersama...... terima kasih karena kau telah menjadi istri ku Sora,” kata Leeteuk sungguh- sungguh sambil menggenggam tangan Sora.

“ oppa........” Sora tak tau harus berkata apa. Dia sudah bertekad tak akan menangis di hari terakhirnya bersama Leeteuk. Dia ingin meninggalkan kenangan indah bersama Leeteuk tapi sepertinya air matanya tak bisa diajak kompromi.

“ cakkaman oppa.....” Sora bergegas masuk ke kamar. Dia tidak ingin Leeteuk melihatnya menangis. Diusapnya air mata yang sudah mengalir di hadapan cermin, di sisi lain Leeteuk sedang menempel pesan yang tadi ditulisnya untuk Sora di kaca jendela. Pesan yang penuh dengan curahan hatinya.

“ oppa, bagaimana kalau kita berfoto,” kata Sora saat Keluar dari kamar membawa kamera polaroid putih.

“ ide yang bagus....” kata Leeteuk, dia tersenyum. Senyum evil.

“ bisakah kita berfoto sambil aku mencium pipimu Sora? “ Kata Leeteuk sedikit berbisik.

“ emmm..... ne!” senyum Sora mengembang.

“ hana... dul... sit...” Leeteuk mendekatkan bibirnya ke pipi Sora hendak mencium, tetapi tidak jadi.

“ yah, oppa.... kau mempermainkan aku ya?!....” Sora tak terima dengan gurauan Leeteuk. Dia memukul Leeteuk pelan.

Leeteuk memasukkan hasil jepretan foto ke dalam album.

Saat Sora tiba- tiba mengeluarkan sesuatu dari sakunya.

“ oppa, ini hadiah untukmu.....!” kata Sora sambil menyerahkan tas kertas kecil berisi sesuatu.

“ gomawo yo, coba kau bacakan pesan ini. “ Kata Leeteuk menyerahkan surat Sora agar di bacakan sendiri oleh Sora.



“ teman? Fans? Jadi dia Cuma menganggapku sebatas teman. Apa aku tidak memiliki tempat sedikitpun di hatinya” batin Leeteuk saat mendengar Sora membaca suratnya.

“ oppa, waeyo? “ tanya Sora penasaran saat dilihatnya muka Leeteuk sedikit sedih.

“ aniyo,,, aku hanya sedih memikirkan bahwa ini hari terakhir bagi kita Sora.....” Kata Leeteuk

“ ne, oppa.......” Kembali Sora merasa dadanya sangat sakit.

“Kenapa harus ada perpisahan ini ? “ batin Sora. Dia mengerjap- ngerjapkan matanya keatas. Tak ingin membiarkan air matanya tumpah.

“ kau menangis Sora?” Leeteuk kaget melihat mata Sora sedikit berair.

Sora hanya menggeleng. Dia tak kuasa menatap Leeteuk.

“ berdirilah.......” Kata Leeteuk sembari berdiri dari duduknya.

“ ne?” Sora bingung tetapi diapun ikut berdiri. Leeteuk langsung memeluk Sora erat, dia menepuk punggung Sora mencoba menenangkannya.

“ kita pasti akan bertemu lagi. Kau tidak usah sedih ya!” Kata Leeteuk berbisik di telinga Sora. Hal ini membuat air mata Sora tumpah tak terbendung lagi. 2 tahun itu adalah waktu yang sangat lama baginya karena tidak bisa melihat wajah namja di depannya ini.

“ sudah lah Sora, berhenti menangis......kau akan semakin membuatku sedih melihatmu seperti ini !” Kata Leeteuk sambil mengusap air mata Sora yang terus mengalir.

“ sepertinya ini sudah saatnya aku pergi Sora, jaga dirimu baik – baik ya.....” Leeteuk tak kuasa harus mengatakan kata perpisahan itu. hatinya berkata untuk tetap tinggal, namun keadaan memaksanya untuk segera pergi meninggalkan Sora.

“ oppa, aku pasti akan merindukanmu...... hiks.....” Sora menatap Leeteuk. Dia sangat berat melepaskan kepergian namja di depannya ini.

“ aku juga, sora ya. Aku pasti akan sangat merindukanmu. Kemarilah....!” Kata Leeteuk memeluk Sora kembali. Kini pelukan yang sangat hangat, pelukan seseorang yang tak rela berpisah dengan kekasihnya. Tangan Leeteuk memegang Kepala Sora. Dengan perlahan dia mendaratkan kecupan singkat di bibir Sora. Sora pun menerimanya sambil memejamkan mata. Ciuman singkat namun sangat dalam dan penuh perasaan.



“ jagalah dirimu Sora..... “ Bisik Leeteuk dan berjalan pergi meninggalkan Sora.

“ oppa....” Sora tak bisa berkata- kata. Tubuhnya tak bergeming. Ciuman tadi, perpisahan ini benar- benar membuat tubuhnya sangat lelah. Ditatapnya kepergian Leeteuk dengan berlinang air mata.

Leeteuk pun beranjak dari rumah yang selama lebih dari setengah tahun ini menyimpan kenangannya bersama Sora. Gadis yang diam- diam dia cintai, namun tak bisa dia ungkapkan. Mungkin karena dia terlalu pengecut untuk menyatakan perasaannya atau karena tekanan keadaan dimana posisinya sebagai idol dan Sora yang seorang artis harus dipertaruhkan jika dia mengungkapkan perasaannya. Benar- benar dilema yang sangat menyiksa batin Leeteuk.

Di dimple house, Sora masih menatap sekeliling. Dia mencoba sekuat tenaga menyimpan seluruh kenangannya di rumah ini. Kenangan yang indah bersama suami firtualnya Leeteuk. Mungkin dia akan sangat merindukan saat- saat kebersamaan mereka seperti dulu. Sangat rindu.

Sora pun mengabadikan setiap sudut di ruangan itu. semua benda kenangan mereka. sampai saat dia akan mengambil foto bentuk hati yang leeteuk susun dari kertas pesan kuning yang dulu digunakan Leeteuk untuk menanyakan semua Hal tentang mereka, mata Sora tak sengaja melihat susunan kertas lain berwarna pink, di bawah kertas pesan kuning. Diapun membacanya......

Untuk seoseorang yang aku amat
cintai, bagian dari ku yang lain Sora.
Pada September kita pertama kali
bertemu, itu bulan yang sangat dingin.
Meskipun selama periode itu kita tidak
dapat bertemu secara intens, tapi aku dapat merasakan semua perasaan cinta
satu sama lain. Ini sangat
mendebarkan bagaimanapun aku
telah merasakannya saat aku
bersamamu, itu pemikiran pertama kali
kita bertemu. Itu benar bahwa disini seperti wanita yang sangat cantik di
bumi, terkadang aku merasa takut aku
tak dapat memiliki mu dan melihat mu
kedepan. Tidakkah tahu bagaimana
aku melihat senyumu, sering hari telah
berlalu dengan hati ku penuh kebahagiaan. Biarkan aku tidak tahu, aku merasa
melalui banyak hal itu belum
membuatmu merasa beruntung,
merasa bahagia. Dimasa depan, harapan ku berharap
Sora akan tetap mengingat dan tidak
akan melupakan kenangan indah itu.
Apa yang kau pikirkan setelah tahu
Leeteuk adalah suami mu?

Pada waktu itu Sora cantik membuatku
dapat mencapai perasaan itu.
Jika hanya aku yang sedikit lebih
tampan, seseorang sedikit tinggi dan
seorang yang sedikit lebih berotot,
berharap itu akan membuatmu merasakan cinta yang lebih.
Dalam perbedaam, aku sangat tidak
berguna tapi dari waktu ke waktu kau
tetap memuji ku berkata aku yang
terbaik, dan aku terlihat lebih tampan
ketika aku bekerja keras. Aku benar- benar merasa berterimakasih padamu,
kau benar-benar dapat membesarkan
hatiku.
Sebanyak itu aku membenci kata
perpisahan mu, tapi itu sama saja
memiliki tanggung jawab yang dilakukan. Berharap bahwa hari tanpaku
disampingmu, kau dapat tetap sehat,
tersenyum bahagia, makan cuku dan
memikirkan ku lebih sering. Terimakasih banyak untuk setiap
perhatian yang luar biasa dari suami
mu, aku. Perasaanku untuk mu benar adanya....
Aku mencintaimu!



“ Saranghae? Oppa mencintaiku? Apa ini benar- benar perasaan oppa padaku?” Sora kembali membaca pesan itu berulang- ulang. Dan kata saranghae begitu menancap di hatinya.

Dengan deraian air mata dia berlari keluar.



Leeteuk masih belum beranjak dari tempatnya berdiri. Dia masih melihat ke arah jendela dimple house. Berharap Sora menemukan pesannya.

Leeteuk hendak melangkahkan kakinya pergi saat ia mendengar sebuah suara memanggilnya.

“ oppa.... jebal.... kumohon jangan pergi......” teriak Sora memanggil Leeteuk yang berjalan menjauh. Sora semakin dekat dan langsung memeluk Leeteuk dari belakang. Dia menangis di punggung Leeteuk.

“ oppa...... saranghae..... cheongmal saranghae.......” Sora semakin mengerat kan pelukannya

“ Sora ya, kau juga.....?” tanya Leeteuk tak percaya. Sambil membalikkan badannya. Ditatapnya yoeja di depannya itu dengan lembut.

“ ne oppa, aku juga mencintaimu...... kumohon jangan pergi......” Kata Sora menatap Leeteuk penuh harap.

“ nado Sora ya, aku sangat mencintaimu sayang......” balas Leeteuk sambil mengusap air mata Sora. Kemudian mencium nya untuk yang kedua kali. Kini ciuman itu begitu lama. Keduanya sangat menikmati setiap moment mereka saat ini.

Bibir ini, gadis ini, dan yang terpenting hati gadis ini telah menjadi milikku. Kini aku tak perlu takut lagi menunjukkan rasa cintaku padanya. Batin leeteuk

Namja ini adalah karunia Tuhan yang paling aku syukuri. Dia malaikatku..... batin Sora.

THE END

Tidak ada komentar:

Posting Komentar