Selasa, 07 Oktober 2014

CRUEL NAMJA





Temaram cahaya lampu jalanan masih cukup terang menemaniku menyusuri trotoar menuju ke arah apartemenku yang hanya tinggal berjarak tiga blok saja. manager oppa sangat tega meninggalkanku sendirian, awas saja besok aku akan memarahinya habis- habisan. Ngedate? Kurasa bukan yang pertama kali baginya berkencan, tapi kenapa yang sekarang begitu serius? Dengan berbagai alasan dari yang meyakinkan hingga ingin membuatku meneriakinya dia lontarkan padaku. dari wajah sumringah karena akan bertemu kekasih hatinya sampai mimik wajah sendu tak terperikan dia memohon padaku agar bisa melepasnya dari tugas mengantarku dengan selamat sampai apartemen. Sepuluh menit yang lalu aku masih terduduk dengan manis di dalam porche hitam favoritku. Menatap jalanan yang dipenuhi oleh guguran daun gingko kuning dan maple merah bertebaran sesekali berkejaran dengan angin. Ditambah alunan lagu merdu dari earphone yang kupakai, sungguh menenangkan hati dan seolah mengangkat rasa penatku setelah seharian melakukan sesi pemotretan untuk 1st Look. Surga dunia ini seketika berhenti saat mobil mengerem mendadak membuat kepalaku terantuk kaca mobil sedikit keras.