Flash back
Sebuah hutan kecil di pinggiran desa malam itu tergambar sangat mencekam. Dua orang pemuda dengan wajah seperti pantulan dua sisi cermin terlihat sedang bergumul dalam perkelahian. Tidak, bila dilihat dari dekat hanya seorang pemuda dengan raut penuh amarah yang terus melancarkan serangan. Dia memukul, menendang, dan melempar kembarannya hingga membentur dan merobohkan beberapa batang pohon. Tidak cukup sampai di situ saja kebengisannya, dia menginjak wajah kembarannya yang sudah bersimbah darah semakin dalam mencium tanah. Namun tak ada perlawanan dari pemuda yang sudah tak berdaya itu. Bukan karena pemuda itu tak mampu melawan, hanya saja dia tidak tega menyakiti saudara kembarnya sendiri.