Kamis, 31 Oktober 2013

My Half Blood Girl – part 11






Flash back



Sebuah hutan kecil di pinggiran desa malam itu tergambar sangat mencekam. Dua orang pemuda dengan wajah seperti pantulan dua sisi cermin terlihat sedang bergumul dalam perkelahian. Tidak, bila dilihat dari dekat hanya seorang pemuda dengan raut penuh amarah yang terus melancarkan serangan. Dia memukul, menendang, dan melempar kembarannya hingga membentur dan merobohkan beberapa batang pohon. Tidak cukup sampai di situ saja kebengisannya, dia menginjak wajah kembarannya yang sudah bersimbah darah semakin dalam mencium tanah. Namun tak ada perlawanan dari pemuda yang sudah tak berdaya itu. Bukan karena pemuda itu tak mampu melawan, hanya saja dia tidak tega menyakiti saudara kembarnya sendiri.


“ Hyung...... sudahlah.......hentikan........ kenapa kau seperti ini hyung??? Aku saudaramu!!” Ucap Myung So kesulitan di bawah kaki Myung Won.

Myung Won menjambak rambut Myung So dan menariknya agar berdiri.

“ cciiihhhhh........... saudara?? Hanya karena wajah kita mirip kau menganggap kita bersaudara???” Myung Won tertawa,

“ Kita hanya kebetulan saja dilahir dihari yang sama, tapi aku tidak pernah menganggapmu saudaraku........... hanya ada diriku, dan akan kusingkirkan semua yang mencoba menghalangi keinginanku untuk menguasai dan memimpin kerajaan..............termasuk kau.......!!!” Myung Won memandang tajam ke arah Myung So.

“ Pembohong...........ini bukan dirimu hyung, kau menjadi makhluk lain yang tak lagi kukenal.....!!!” Myung So teringat masa- masa dimana Myung Won selalu menjaganya. Pernah pada suatu ketika Myung So terperangkap di wilayah kawanan warewolf. Dia tak sengaja melakukannya karena terlalu asyik mencari buruan. Myung So melanggar perjanjian, dia membuat kawanan warewolf itu marah dan menyerangnya. Seorang diri menghadapi sekitar sepuluh warewolf membuat Myung So semakin terdesak, dia kalah jumlah. Kemudian warewolf yang paling besar, yang sepertinya adalah pemimpin kawanan menyuruh kawanannya mengikat dan membakar Myung So. Raungan kegembiraan memenuhi wilayah itu, karena merupakan hal langka bagi warewolf bisa menyiksa dan melihat vampir yang merupakan musuh abadi mereka mati terbakar.

“ Lepaskan dongsaengku.............!!!” Teriakan parau yang keluar dari sela- sela deretan gigi putih dan taring tajam milik Kang Myung Won. Dia terlihat berdiri sendirian tanpa pengawal menantang sepuluh warewolf berbadan lebih besar darinya tanpa rasa gentar. Sorot matanya yang tajam dan kepalan tangannya yang kokoh menunjuk satu per satu ke arah warewolf- warewolf itu dan berakhir di wajah pemimpin warewolf.

“ Atau aku akan memusnahkan kalian semua, anjing bau.............!!!” Bersamaan dengan hinaan yang Myung Won ucapkan, menyulut kemarahan kawanan warewolf menyebabkan mereka menyerang Myung Won dengan brutal. Tapi bukan Myung Won namanya, bila tak bisa mengatasi mereka. Satu, dua, tiga, empat warewolf mati terkena gigitannya.

“ Lihatlah........ apakah kalian ingin bernasib sama dengan mereka??” Myung Won berkacak pinggang sambil menendang tubuh warewolf yang sudah kaku di dekatnya. Beberapa warewolf yang masih bernafas perlahan mundur ketakutan. Melihat saudara mereka mati dengan begitu mudah menyiutkan nyali mereka.

Myung Won melompat ke arah Myung So dan mencoba melepaskan tali ikatannya, namun Myung Won tak menyadari pemimpin warewolf terjun kebawah dari atas pohon dan menimpa badannya.

“ Hyuuuunggg................!!!” Teriak Myung So kaget sekaligus khawatir melihat saudara kembarnya terjebak.

“ Aku tidak apa- apa Myung So ah, tunggu sebentar lagi, hyung akan menyelamatkanmu.........!!”

Dari sisi lain, warewolf berbulu abu- abu mulai menyulutkan api dan membakar Myung So yang masih terikat di atas tumpukan kayu. Melihat saudaranya dalam bahaya, Myung Won melepaskan diri dan langsung menarik Myung So kabur bersamanya. Tapi sayang, ada salah satu warewolf yang berhasil melukai Myung Won dengan senjatanya.

“ Hyung, Myung Won hyung........ kwencana???” Tanya Myung So setelah mereka lama berlari dan kini sudah terhindar dari kejaran warewolf. Myung So menyandarkan tubuh Myung Won di sisi batang pohon, menutupi luka Myung Won yang terus mengucurkan darah.

“ Ada apa denganmu??? Aku tidak akan mati Myung So ah....... tenanglah......... sebaiknya kita kembali saja, luka ini...... ini hanya luka kecil dan sebentar lagi pasti akan kering...... kau tau bagaimana kuatnya tubuhku kan?? Aku vampir yang paling tangguh jadi luka seperti ini tidak ada artinya bagiku.........kajja........!!” Myung Won mencoba sedikit bercanda melihat adiknya terlihat sangat merasa bersalah. Dengan sedikit bersusah payah Myung Won mulai melayang dari dahan pohon yang satu ke dahan yang lain.

Gomawo hyung........!!!” Ucapan Myung So tak dapat di dengar oleh Myung Won yang sudah melesat jauh meninggalkannya.

Kenangan itu sangat membekas di benak Myung So meskipun telah berabad- abad berlalu. Tapi sekarang Myung So seakan tak mengenali Myung Won lagi. saudaranya telah benar- benar berubah.

“ Baiklah....... karena kau tidak mau melawan juga, ini semakin membuatku mudah....... !!!” Myung Won mengeluarkan senjata perak dari balik jubahnya. Bersiap-siap akan menancapkannya di jantung Myung So.

“ Hyung sadarlah, kau akan menyesali semua tindakanmu.... !!”

“ Menyesal??? Tidak akan pernah. Aku sudah melangkah sejauh ini, maafkan aku Myung So ah, harus mengakhiri hidupmu seperti ini. Andai saja kau tidak merebut hak ku dan para leluhur tidak memilihmu sebagai pewaris tahta berikutnya pasti kau masih bisa hidup...........!!!”

“ Mereka pasti punya alasan di balik pemilihan ini hyung!!!”

“ Maksudmu karena mereka tahu niatku yang ingin menguasai dunia, dan menurut kalian adalah sesuatu yang mengerikan?? Hahahaha......... benar- benar tanpa ambisi.......!!”

“ Kita bisa memimpin kerajaan bersama hyung, tapi urungkan niatmu itu. Aku tidak keberatan bila harus berbagi denganmu......!!!”

“ TIIDAAAAAKKK........... aku tidak mengenal kata berbagi, hanya aku yang bisa berkuasa, sudah tutup mulutmu Myung So ah........ jangan mencoba mempengaruhiku lagi...........!!!”

Myung Won mulai menaikkan senjatanya kembali, ujung senjata perak sudah menembus kulit Myung So saat tiba- tiba Myung Won berteriak kesakitan dan menjatuhkan senjata yang dipegangnya. Tubuh Myung Won bergetar, hampir seluruh urat tubuhnya perlahan- lahan berubah menghitam seiring dengan munculnya sepasang sayap hitam dari balik punggungnya. Tak hanya itu kuku jarinya memanjang membentuk cakar lagi- lagi juga ikut menghitam, sangat tajam lebih tajam daripada mata pisau yang baru diasah. Mata Myung Won yang sudah berwarna merah semakin berwarna merah seperti darah. Dia terus berteriak kesakitan, mengalami transformasinya yang terakhir untuk mencapai kesempurnaan membuat Myung Won tidak tahan. Tanpa menunggu, Myung Won sudah menghilang meninggalkan Myung So yang terduduk lemas.

“ Sepertinya kekuatan iblis sudah sepenuhnya menguasaimu Kang Myung Won, kau berhasil menemukan kutukan darah iblis yang sudah ribuan tahun disegel leluhur..... kau sudah menemukannya, dan inilah yang membuatmu berubah...........!!!” Myung So berbicara sendiri sampai sayup- sayup telinganya mendengar langkah kaki dari kejauhan. Dengan luka yang sangat parah, Myung So mencoba meminta tolong. Tapi sepertinya yang dimintai tolong mencoba menghindar membuat Myung So harus tertatih- tatih mengejarnya.

Seorang yoeja berdiri membelakanginya.....

“ T...tolong....a....aku......!!!!” Ucap Myung So kehabisan tenaga.

“ S...siapa...kau.....kenapa...bisa...berada di hutan ini??” Tanya gadis bermata black pearl yang kini dengan jelas bisa Myung So lihat. Paras cantik gadis itu semakin berpendar di bawah siraman sinar bulan. Tapi Myung So tak dapat mengaguminya lama karena kesadarannya sudah menghilang lebih dulu.



****



Sora dan Leeteuk harus berjalan menyusuri hutan yang cukup gelap karena tertutup rapat oleh pepohonan kokoh yang menjulang tinggi. Sepertinya mereka telah jauh ketinggalan rombongan Shin Hye karena tak ada sedikitpun tanda- tanda keberadaan mereka. Dan yang paling disesalkan Sora adalah, disaat yang sangat genting seperti ini kekuatannya kembali menghilang. Tidak hanya itu, tubuhnya menjadi sangat cepat lelah sehingga harus berhenti untuk beristirahat. Di sisi lain sebenarnya Leeteuk heran melihat kondisi Sora. ada apa dengan gadisnya? Kemana kekuatan dahsyat yang dimiliki Sora?

“ Sora ya......... apa kau sakit??? kau tidak terlihat baik- baik saja yoebo..........!!!” Leeteuk hendak menyentuh dahi Sora, tapi gadis ini dengan cepat mengelak.

“ Aniya......... aku baik- baik saja Jung Su oppa....... mana mungkin vampir setangguh ini bisa sakit?? Kekhawatiranmu terlalu berlebihan oppa................!!!” Sora mencoba tertawa, meskipun terdengar sangat aneh.

Sora melihat aliran sungai kecil di balik rimbunnya semak, diapun memutuskan untuk mandi di sungai itu untuk mendinginkan tubuh sekaligus pikirannya. Awalnya Leeteuk melarang karena melihat sungainya sekilas saja sudah dapat diterka pasti airnya sangat dingin. Tapi Sora tetap bersikukuh akan menggunakan kekuatannya untuk menaikkan suhu air sungai.

“ Bukankah aku pernah melakukannya untukmu oppa, apa kau tidak ingat???”

Leeteuk sedikit mengernyit tidak paham tapi kemudian,” Oh......... jangan- jangan waktu di kamar mandi??!!!” Leeteuk mulai mengingat saat Sora tiba- tiba berada di dalam kamar mandinya.

Sora mengangguk,” Ne...............!!!” Sedikit tertunduk karena malu.

“ emm......... baiklah, kalau begitu aku akan meninggalkanmu di sini sebentar Sora ya, aku akan mencari siapa tahu ada jejak yang ditinggalkan Shin Hye atau ommamu........ aku tidak akan lama, ne???!!!!” Leeteuk melihat Sora mengangguk kemudian berjalan menuruni sungai. Di balik sebuah batu besar sepertinya menjadi tempat pilihan Sora untuk mandi.



Leeteuk Pov



Hutan ini tidak terlihat seperti hutan pada umumnya, suasananya sangat aneh apalagi jalurnya sangat sulit untuk ditempuh. Aku merasa hanya berputar- putar saja di tempat ini. pohon akasia di sana, aku yakin tadi aku sudah melewatinya berulang kali. Apa ada sesuatu yang melindungi hutan ini.

Tak lama berjalan aku merasakan menginjak sesuatu, saat kupungut dan kuamati benda di tanganku sepertinya benda ini tidak asing........

“ Sebentar, bukankah ini earphone Eunhyuk?? Aiissshh bocah ini kebiasaannya meninggalkan barang tidak pernah hilang.........!!!”

Tepat di depanku ada jalan baru yang sepertinya belum lama di buka. Semak- semak yang rimbun dipotong tak beraturan sampai di ujung sana.

“ Ya........ benar, pasti mereka yang melakukannya!!!”

Aku langsung berlari kembali menuju tepi sungai, pasti Sora akan sangat senang mendengar aku menemukan jalan.

Sesampai di sungai aku tak menemukan Sora dimanapun, apakah dia masih belum selesai mandi? Tapi ini sudah lama sejak aku meninggalkannya. Sedikit tidak tenang aku berjalan mendekati batu besar.

“ Sora ya..............!!!” Teriakku kacau saat melihat Sora terbaring setengah tenggelam di air. Tak merasakan lagi kakiku yang mati rasa akibat dinginnya air, segera kuangkat tubuh Sora dan membaringkannya di atas batu yang landai. Wajahnya terlihat sangat pucat, bahkan lebih pucat dari semua vampir yang pernah kulihat. Kuusap berulang- ulang tangan Sora agar sedikit lebih hangat, kupeluk tubuhnya yang seakan tak bergerak, tapi mendengar detak jantungnya sedikit membuatku lega. Dia hanya pingsan, bukan seperti pikiranku saat pertama kali menemukannya, karena itu tidak akan terjadi, Sora abadi dan akan tetap ada untuk selamanya.

Ini baru pertama kalinya aku melihat Sora pingsan, tidak pernah kubayangkan Sora yang kuat dan tangguh bisa menjadi rapuh seperti sekarang........

“ Sora ya........ yoebo..... cepat sadar, jangan membuatku takut!!!”

Tak lama kemudian, kurasakan tubuhnya mulai bergerak dalam dekapanku......

“ Oppa......... Jung Su oppa..............!!!” Suaranya terdengar sangat lemah,

“ Ne....... Sora ya........ aku disini Sora, tenanglah.......!!”

Aku sudah akan melepaskan pelukanku dan melihat bagaimana keadaannya saat Sora tiba- tiba justru mempererat pelukannya dan tak melepaskanku untuk melihatnya.

“ Jjaa.....jjjaaaa.....jangan oppa.......... jangan lihat!!!??” Ucapnya seperti menahan malu, aku tidak sadar sampai otakku baru mencerna bahwa Sora hanya sempat memakai celana panjangnya saja, tapi atasannya masih tergeletak di atas batu sedikit jauh dari kami.

“ Ne...............!!!” Suaraku tiba- tiba menjadi serak. Suhu tubuhku memanas drastis saat mataku melihat pundaknya yang telanjang, tanganku gemetaran di balik kulit punggungnya yang tak tertutup apapun.

“ Oppa.......... hilangkan pikirkan kotormu........ jangan coba- coba mengintip.........!!!” Bisik Sora justru semakin membuatku kesulitan mengontrol diri. Berada dalam posisi seperti ini dimana payudaranya tepat menekan di depan dadaku........... Wwwuuaahhhh.......... aku benar- benar bisa gila..........

“ Ne................!!!” sekali lagi aku menelan ludah untuk membasahi tenggorokanku yang mulai mengering. Kugelengkan kepalaku mencoba membuang semua pikiran yang aneh- aneh. Sekarang bukan waktunya mengikuti hasratku, Sora baru saja tersadar dari pingsannya dan ini bukan situasi yang bisa kumanfaatkan. Tidak aku harus bisa menahan diri, aku namja terhormat.

“ Oppa........ kau ikuti saja aku, dan jangan coba.......!!”

“ Mengintip!!!”

“ Ne......... !!!”

Aku dan Sora berjalan dengan posisi masih berpelukan menuju tempat baju Sora tergeletak. Kami bergeser sedikit demi sedikit di atas air, dan itu rasanya sangat- sangat lama bagiku, mengapa? Karena saat berjalan badan Sora bergerak jadi otomatis buah dadanya juga ikut bergerak, nipple menggelitikku, menggodaku........

“ Kkkkyyyyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..............!!!!..............Eottokke.....eottoke.....eottokaji???!!!”

Aku terlalu berisik dengan pikiranku sendiri sampai tak menyadari Sora terus- menerus memanggilku,

“ Oppa....... kau tidak mendengarku??”

“ Huumm?? Wae??”

“ Cepat balikkan badanmu, dalam hitungan ketiga... hana........dul..........shit........!!!”

Aku langsung berbalik bersamaan dengan Sora yang dengan cepat melepaskan pelukannya.

Aaaiisshhh....... bodohnya, kenapa aku langsung berbalik..... bertahan beberapa detik saja pasti aku bisa melihat........... aaiiigggooooo...........!!! "
Satu menit

Dua menit

“ Jung Su oppa...... aku sudah selesai.........!!!”

Kubalikkan badanku, Sora sudah memakai bajunya.

Segera kudekati dia...... “ Apa kau sudah tidak apa- apa Sora ya?? bagaimana bisa terjadi??”

“ Mungkin aku hanya kelelahan saja......!!!” Wajah Sora sudah tidak sepucat tadi, bahkan aku bisa melihat semburat merah di kedua pipinya. Tiba- tiba Sora memalingkan wajahnya......

“ Jung Su oppa yang tadi itu...........!!!”

“ Ne, kenapa Sora ya??”

“ Yang tadi itu, bisakah kau melupakannya??”

“ tteee....tee...tentu saja.......... !!!"  aku tidak bisa melupakannya Sora ya........bagaimana mungkin aku melupakannya?? Xixixixixi...............!! Kuraba pucuk hidungku,

Ah rasanya aman aku sudah tidak lagi mimisan. Bisakah berlanjut ke tahap selanjutnya?? Kuyakin bisa..... xixixixixi..............!!!

“ Gomawo....... oohhh........ Jung Su oppa, itu..........!!!” Kutundukkan kepalaku mengikuti kemana arah telunjuk Sora menunjuk.

“ KKyyyaaaa..........ahh....haa.....hah.......ini, ini bukan seperti yang kau lihat Sora ya!!!” Teriakku kaget setengah mati berusaha menutupinya, ternyata ini alasannya kenapa tiba- tiba celanaku terasa menyempit.

“ So.....Sora, sepertinya sekarang aku yang harus mandi..........!!!” Ucapku gelagapan,

“ Ah........ne.... oppa, dan jangan lama- lama airnya sangat dingin.......!!!” Sora terus menatapku, itu dapat kulihat dari sudut mataku. Dan bibirnya terangkat?? Pasti Sora menertawakanku meskipun dia berusaha menahannya.

Aaiiisshhh........... ini gara- gara kau tahu!!!” Kurutuki adikku yang berani- beraninya terbangun tanpa kusuruh.

Apa benar aku tidak menyuruhnya??? Dia begini juga karena aku kan???? Aaahhhh......... entahlah............!! Pusing...........!!!



****



Eunhyuk dan Kyuhyun berjalan mondar- mandir di depan istana tanpa tahu apa yang harus mereka lakukan.

“ Kyu, bukankah seharusnya kita ikut masuk???? Tidak ada gunanya kita disini, dan apa kau juga tidak penasaran???”

Kyuhyun tidak menggubris ocehan Eunhyuk,

“ Game Kyu........... kau tidak mendengarkanku ya????”

“ Aaiisshhh.......... Lee Hyuk Jae, bisakah kau tenang sedikit. Kita disuruh menunggu di sini ya kita menunggu. Tidakkah kau mendengar perkataan Shin Hye agar kita berjaga diluar, siapa tahu ada yang ingin mencoba masuk???”

“ Ah.......... kau benar juga, karena ini permintaan Shin Hye ku sayang jadi kita harus melakukannya........ !!!” Eunhyuk cengar- cengir sendiri.

“ Shin Hye mu sayang??? Sejak kapan Park Shin Hye jadi yoejamu hyung????” Kyuhyun terbelalak, dia tidak bisa membayangkan bagaimana reaksi Eunhyuk bila dia tahu siapa Shin Hye sebenarnya. Eun Hyuk sudah salah jalan kalau sampai mencintai vampir.

“ Tidak harus menunggu sampai dia menjadi yoejachinguku agar bisa memanggilnya sayang, this is true love, white love, pure love, kau tidak akan pernah mengerti Kyu....!!!” Eunhyuk menggoyang- goyangkan telunjuknya di depan Kyuhyun.

“ Aku kasihan padamu hyung, semoga kau tidak menyesalinya!!!” Kyuhyun memandang iba pada Eunhyuk.

“ Yaah........ untuk apa aku harus menyesal??? Tidak akan pernah Kyunie...... Shin Hye adalah belahan jiwaku, aku tahu itu..........!!!!” Eunhyuk memejamkan matanya, memegang dadanya seolah seperti penyair cinta.

Kyuhyun muak melihatnya bertingkah seperti itu, “ Kau selalu seperti ini bila melihat gadis cantik, setelah bosan kau juga akan lupa Eunhyuk ah.............”

“ No.........!!” Dengan cepat Eunhyuk memotong ucapan Kyuhyun, “ Shin Hye berbeda, perasaanku padanya benar- benar tulus........ bukan hanya hasrat sesaat......!!!” Eunhyuk kaget saat Kyuhyun memeluknya tiba- tiba.

“ Ada apa ini???”

“ Aku berharap yang terbaik untukmu hyung....... mianhae........hyung, mianhae.........!!!!”

Eunhyuk benar- benar tidak mengerti apa maksud Kyuhyun, terkadang Kyuhyun memang sangat aneh.

“ eeoohh......... bukankah itu Teuk hyung dan Sora ssi???” Eunhyuk melepaskan diri dari Kyuhyun dan keduanya sama- sama melihat ke arah yang sama. Memang benar Leeteuk dan Sora berlari ke arah mereka. Tak mau membuang waktu keduanya melewati begitu saja Eunhyuk dan Kyuhyun dan terus masuk ke dalam.

“ Omo......... ada apa dengan mereka??? Kyu....... bisakah sekarang kita masuk???”

“ Baiklah Hyuk, karena Teuk hyung sudah datang....... kita masuk juga..........!!!”

Setelah melalui sebuah pintu gerbang dan jembatan baja masuklah keempatnya ke dalam sebuah lorong panjang. Meskipun ada beberapa lampu menempel di sepanjang tembok tapi semua bola lampunya telah pecah membuat keadaan menjadi gelap gulita. Hanya cahaya dari celah- celah ventilasi dan retakan dinding yang memberi sedikit bantuan penglihatan. Saat berlari pun masih diiringi bunyi cipratan air dari lantai yang sedikit becek dan licin. Entah dari mana asal aliran air itu. Jika memang benar itu aliran air, tapi kenapa warnanya agak merah dan sedikit kental??

Leeteuk yang berlari paling depan sontak mengumpat saat menemukan jalan buntu di depannya. Semuanya hanya tembok, tak ada satupun pintu atau celah di keempat sisi bangunan dimana mereka berada.

“ Sial........... kenapa bisa begini, apa kita ditipu??? Apa kita masuk ke tempat yang salah??” Ucap Leeteuk masih terus meraba- raba sekitar dinding.

“ Kau bicara apa hyung??? Jelas- jelas mereka masuk ke dalam sini......... aku melihatnya sendiri, bahkan Shin Hye masih sempat menyuruhku berjaga di depan sebelum ikut masuk bersama yang lain......!!!” Sahut Kyuhyun tak sependapat.

“ Lalu dimana mereka semua???” Teriak Leeteuk frustasi, berbeda dengannya Sora lebih tampak tenang dan terlihat sedang berpikir.

“ Sepertinya ada jalan lain di sini, sama seperti jalan rahasia di istanaku...... pasti, ya...... pasti ada petunjuk di suatu tempat..........!!!” Gumam Sora.

Eunhyuk yang kebetulan membawa pemantik menyalakan benda itu,” Hahahaha......... ada gunanya juga aku membawa ini....... oohh..... apa ini??? Seperti mata pisau, tapi untuk apa dipasang di sini ya???”

Perkataan Eunhyuk menggiring yang lain mendekatinya. Benar juga di dinding tertempel sebuah mata pisau berukiran yang sangat tajam di dalam sebuah kotak persegi bersimbol aneh. Tepat di bawahnya sebuah batu tengkorak menganga menengadah ke atas, seperti meminta minum.

“ Apa ini mungkin..........!!!” Tiba- tiba Sora menancapkan tangannya sendiri ke arah mata pisau membuat darahnya mengalir membasahi batu tengkorak.

Leeteuk memekik kaget melihat tindakan ekstrim Sora, begitu juga dengan Kyuhyun dan Eunhyuk.

Tapi jeritan itu terhenti saat tiba- tiba tembok di depan mereka perlahan membuka memberi sebuah pintu masuk rahasia.

“ Tepat seperti dugaanku......... kajja............. kita masuk, ini jalannya..........!!!”

Baru saja masuk mereka sudah di sambut oleh geletakan tubuh- tubuh pucat yang sudah mengering. Ada banyak vampir yang tidak Sora kenal, tapi banyak pula di antara mereka adalah prajurit vampir dari klan nya. Itu terlihat jelas dari jubah yang mereka gunakan, berlambang bendera kerajaannya. Melihat itu Sora semakin gusar, telah banyak tubuh dikorbankan, bagaimana dengan keluarganya???

“ Sora ya kau mau kemana???” Teriak Leeteuk saat melihat Sora melesat dengan cepat meninggalkannya. Seperti mengikuti insting Sora seakan mendengar suara teriakan ommanya. Meskipun kekuatannya belum lama kembali, Sora tak mau membuang waktu dengan memikirkan apa yang akan terjadi selanjutnya.

Leeteuk pun mengikuti kemana Sora pergi meninggalkan Kyuhyun yang mencoba menyadarkan Eunhyuk yang berteriak histeris dan ketakutan setengah mati melihat onggokan tubuh- tubuh vampir terpampang di depan matanya.

“ Apa ini Kyu??? Apa ini??? apa aku sedang bermimpi, sadarkan aku Kyuhyun........!!!” teriak Eunhyuk di balik punggung Kyuhyun.

“ Sepertinya sekarang kau harus tau hyung........ seperti aku, kau juga pasti akan syok.........!!! Begini ceritanya........!!!!” Mulailah Kyuhyun bercerita tentang semua yang dia ketahui tentang Sora, keluarga vampirnya, Siwon, dan juga siapa Park Shin Hye. Entah bagaimana nanti reaksi Eunhyuk.



Meninggalkan dua namja tampan itu, kita beralih lagi pada Sora dan Leeteuk yang terbelalak hebat menyaksikan pemandangan tragis di depan mereka. Siwon dan Shin Hye terbelenggu oleh lengan kekar Felix dan Takesshi, mereka hanya bisa meraung- raung meminta dilepaskan, namun terlihat sudah kehabisan tenaga. Di tempat lain Kang Gyura tertunduk lemas tak sadarkan diri terikat di kursi besi. Dan tepat di samping singgasana dua sosok yang sangat mirip saling beradu tatap. Yang berekspresi bengis mengunci kepala kembarannya yang sudah tampak pasrah dan kehilangan kemauan untuk bertahan. Terlambat beberapa detik saja pasti kepala itu sudah terlepas dari badan pemiliknya.......

“ Appa.............. tidak.......... hentikan, lepaskan appaku........!!!” Teriak Sora menggelegar, mengguncang semua isi barang di ruangan itu.

Myung Won melepaskan cengkeramannya dari kepala Myung So, berbalik menatap Sora sembari tersenyum sinis.

“ Oh......... keponakanku yang cantik, kau menggagalkan semua rencanaku..... hampir saja aku bisa melenyapkan saudara kembarku yang lemah ini........!!!” Myung Won meraih kerah jubah Myung So.

“ Hanya dengan membohonginya bahwa kau sudah mati, dengan sangat mudah dia menyerahkan dirinya dan rela kubunuh. Bukankah itu tidak menarik, padahal aku berharap perlawanan sengit darinya. Tapi seperti inilah saudaraku, lemah, tak berdaya hanya karena cintanya pada keluarganya........ cciiihhhhhhhh.......... benar- benar membuatku ingin muntah.........!!!” Myung Won menghempaskan tubuh Myung So yang langsung ditangkap oleh Sora. Dalam pelukan Sora Myung So perlahan mulai sadar dan meracau apa benar putrinya masih hidup. Sora langsung mengangguk mengiyakan membuat senyuman tergambar di wajah Myung So. Raja vampir itu langsung bangkit, meskipun harus sedikit bersusah payah.

Belum sempat Myung So berdiri dengan sempurna Myung Won sudah lebih dulu mendorong kuat tubuhnya membentur lemari kaca. Membuat semua pecahan kacanya berceceran dan beberapa menancap di tubuh Myung So. Terjadilah perkelahian yang sengit antara keduanya. Teriakan Sora menyadarkan ommanya yang ternyata dalam pengaruh hipnotis, melihat suaminya bertarung Gyura pun tak tinggal diam. Dia memilih lawan yang sepadan dengan menghadapi Ramona dan Karmen, dua vampir wanita yang terbilang tangguh dan sulit dikalahkan. Siwon dan Shin Hye pun ikut melakukan perlawanan, mereka seperti memperoleh kekuatan kembali untuk menghadapi Felix dan Takesshi. Pertempuran dahsyat pun tak terelakkan lagi.

Myung So sedikit kewalahan menerima serangan Myung Won yang bertubi- tubi. Tenaganya terasa tak sebanding dengan Myung Won yang sudah menjelma menjadi vampir setengah iblis. Menggunakan kekuatannya Myung So merobohkan dinding istana dan melesat ke area terbuka. Mengambil ancang- ancang Myung So terbang berbalik menyongsong Myung Won dan melempar tubuh saudara kembarnya begitu keras hingga terbenam ke dalam tumpukan salju, retakan tanah mulai terlihat menjalar dan menganga lebar seiring dengan tubuh Myung Won yang semakin dalam semakin tertekan ke dasar.

Namun tak menunggu lama Myung Won sudah dapat menginjak tanah kembali, “ Hanya itu tenaga yang kau miliki saudaraku???? Hahahaha......... akan aku tunjukkan bagaimana kekuatan yang sesungguhnya..........!!!” Tanpa menggerakkan tubuhnya, hanya menatap lurus ke arah Myung So, Myung Won sudah bisa membuat tubuh ayah Sora itu terpental ke udara. Membentur bergantian puluhan batang pohon, melayang ke udara diliputi teriakan rasa sakit yang sangat menyiksa. Karena Myung Won tak hanya menyakiti tubuh Myung So dari luar, tetapi juga dari dalam. Tidak sampai di situ saja, Myung Won membuat Myung So melambung tinggi ke atas dan seperti kecepatan jet tubuh itu terpanting kembali membentur tanah. Bunyi benturan yang sangat keras beradu dengan suara tawa Myung Won yang senang melihat saudaranya tersiksa.

Karmen mengunci lengan Gyura sedangkan Ramona sudah bersiap akan menarik kepala Gyura namun omma Sora itu lebih cepat dari dugaan, dia melentingkan badannya ke atas dan menginjak Karmen yang tepat berada di bawahnya, dengan sekali tarikan Gyura berhasil melepas kepala dari tubuh Karmen. Melihat saudaranya mati, membuat Ramona terbakar amarah dia mengeluarkan aliran listrik dari tangannya dan menyetrum Gyura. Jeritan Gyura tak sampai terdengar lama karena Sora sudah lebih dulu datang dan menarik mematahkan kedua tangan Ramona. Gyura memegangi badan Ramona yang meraung- raung akibat kehilangan tangannya sedangkan dengan cepat Sora melepaskan kepala vampir kekasih Myung Won itu dan membakarnya.

Siwon dan Shin Hye berdiri saling memunggungi. Mereka berdua harus menghadapi tidak hanya Felix dan Takesshi tapi juga tiga teman mereka yang entah dari mana sudah muncul membantu. Sebelum Felix mengeluarkan ilusi rasa sakitnya, Siwon sudah lebih dulu membutakan semua indra lawannya. Shin Hye menarik dua tubuh vampir yang tampak meraba- raba karena kebutaan yang tiba- tiba, membenturkan tubuh mereka dan memusnahkannya. Sedangkan Siwon ditarik paksa oleh Takesshi yang meskipun buta tapi masih memiliki tenaga baja dan mampu menghalangi Siwon terus menggunakan kekuatannya. Melihat Unnienya menghadapi dua vampir sekaligus Sora dengan cepat datang membantu. Dia menghadapi Felix yang terlebih dulu menghadangnya. Felix mencekik leher Sora dan mengangkat tubuh yoeja Leeteuk itu ke atas.

“ Lepaskan dia.........!!!” Leeteuk memukul keras Felix tepat di perutnya, namun itu terasa seperti gigitan nyamuk bagi tubuh Felix, dengan marah Felix menyikut Leeteuk membuatnya terpental membentur tembok.

“ Jung Su oppa...................!!!!” Perisai Sora langsung keluar melindungi tubuh Leeteuk yang hampir teraih oleh Felix.

“ Oppa.......... Jung Su oppa.... bangunlah........!!!” Teriak Sora sangat cemas dengan mata berkaca- kaca melihat pelipis Leeteuk berdarah.

“ Ss.....Sora...... kau tidak apa- apa kan???” Tanya Leeteuk sangat pelan sambil meraih dan mengusap wajah Sora, dia terbatuk dan muntahan darah menyembur dari mulutnya, Sepertinya benturan yang dialami Leeteuk membuatnya mendapat luka dalam yang parah.

“ Jangan menangis Sora ya......... aku baik- baik saja, dan aku masih bisa menahannya........ asalkan kau........ bisa tetap selamat.......... Ulljima...........!!!” Leeteuk mencoba tersenyum dari bibirnya yang terus mengalirkan darah.

Pikiran Sora menjadi terpecah, dia tidak menyadari Felix yang sudah berada di dekatnya dan mulai bisa mendekati keduanya karena perisai Sora perlahan memudar.

Felix berusaha memisahkan Sora dan Leeteuk, dengan dorongan tenaganya Felix membuat leeteuk kembali terpental untuk yang kedua kalinya.

“ Jung Su oppa.................!!!” Teriakan Sora menarik perhatian semua vampir yang masih terlibat perkelahian, termasuk Myung So. Myung So berpaling melihat apa yang terjadi dengan putrinya, meskipun hanya untuk sepersekian detik Myung Won berhasil memanfaatkan kelengahan Myung So. Dia mengikat tubuh Myung So dengan sulur- sulur yang keluar dari balik punggungnya. Mengeluarkan sebuah senjata perak dengan mata runcing dan bersiap menancapkan senjata itu pada jantung Myung So.

“ Selamat tinggal dongsaeng.........!!!” Ucap Myung Won menancapkan senjata itu dengan keras sambil memejamkan matanya, terdengar suara rintihan namun bukan suara Myung So tapi suara perempuan. Dan saat Myung Won membuka matanya ternyata dia melukai bahu Sora yang menjadi tameng tubuh Myung So.

“ Dasar bodoh... berapa kali kau menggagalkan rencanaku!!!” Myung Won sangat murka, dia mendorong tubuh Sora dan bermaksud menancapkan kembali senjatanya pada Myung So. Namun belum terlaksana keinginannya, Myung Won merasakan sesuatu yang panas menembus punggungnya.

Myung Won terduduk, berlutut di depan Myung So yang mulai terbebas dari jeratan sulur- sulur Myung Won.

“ Maafkan aku Kang Myung Won........ ma...maa...maafkan aku... aboeji...........!!!!” Kata seseorang penuh penyesalan, dia menarik tombak perak yang ditancapkannya sendiri di badan Myung Won.

“ Aboeji???!!!” Myung Won berbalik dan mendapati tubuh tinggi tegap dengan wajah tirus dan tampan menatap sedih kearahnya. Sekelebatan Myung Won teringat gadis dari masa lalunya, yang puluhan tahun berusaha dia kubur.

“ Aku.... aku Choi Siwon, dan Choi Shin Ae adalah ibuku...........!!!” Jawab Siwon, sambil berjalan perlahan ke arah Myung Won yang mengisyaratkan Siwon untuk mendekat.

“ Kau anak Shin Ae??? Dan berarti kau adalah........... anakku???” Myung So terbelalak semakin lebar saat Siwon mengangguk mengiyakan. Berangsur- angsur urat- urat hitam di wajah dan lehernya menghilang. Myung Won menatap lembut pada Siwon. Dia tersenyum dan meminta Siwon memeluknya.

“ inilah yang tidak aku suka dari rasa cinta dan kasih...... karena Shin Ae aku menjadi seperti ini, dan sekarang karenamu aku mulai sadar........ aku sudah banyak berbuat jahat........!!!” Myung Won menatap Siwon,

“ Bisakah kau memaafkanku...... putraku???”

“ Ne.......... aboeji........ aku memaafkanmu......!!!” Jawab Siwon mantap. Entah kemana perginya rasa dendamnya pada Myung Won selama ini.

Myung Won tersenyum,” Baiklah........... sekarang aku harus menebus semua kesalahanku........... sekarang aku berharap bisa menemui Shin Ae, meskipun jiwa iblis terkutuk sepertiku tak banyak memiliki kesempatan.............!!!!” Myung Won meraih tangan Siwon yang memegang tombak dan menancapkan benda itu tepat di jantungnya. Teriakan Siwon mengiringi kepergian Myung Won yang berangsur membatu di pelukannya.

Dimana Siwon masih memeluk jasad aboejinya, Leeteuk juga memeluk Sora yang tergeletak tak berdaya dalam dekapannya.

“ Sora ya......... semuanya sudah berakhir yoebo....... kau berhasil menyelamatkan semua keluargamu........ jadi kau harus bertahan Sora ya....... kumohon demi kami, dan demi aku..........!!!” Jung Su sudah tak mampu lagi membendung air matanya melihat Sora perlahan semakin lemah dan bertambah lemah. Darah terus saja mengalir dari tempat dimana lukanya menganga.

“ Leeteuk sshi.......... jangan cengeng, aku tidak suka namja yang cengeng sepertimu............!!!” Sora mencoba menghibur Leeteuk dan mengusap air mata Leeteuk.

“ Sora sshi..... aku tidak cengeng tahu...... ini hanya air salju yang meleleh....... kau dengar..... jangan merendahkanku seperti itu...........!!!” Leeteuk menjawab Sora dengan nada kesal tapi tetap saja air matanya semakin banjir membasahi wajahnya. Leeteuk menyandarkan kepala Sora di pundaknya, memeluk dan terus mengusap punggung Sora agar tetap terjaga.

“ Jung Su oppa...... aku lelah, bolehkah aku tidur sebentar saja???”

“ Anndwweee....... kau tidak boleh tidur Sora ya....... aku tidak mengijinkanmu........... awas saja kalau sampai kau berani memejamkan mata, aku akan menciummu.........!!!” Ancam Leeteuk,

Sora tersenyum dari sudut bibirnya, “ Kalau seperti itu, aku rela tidur selamanya hanya untuk bisa mendapatkan ciumanmu Park Jung Su.........!!!” Bersamaan dengan itu Sora perlahan tak sadarkan diri.

Leeteuk membeku, begitu pula dengan vampir yang masih tersisa di tempat itu. Myung So, Gyura, Siwon, dan Shin Hye merasakan waktu seolah berhenti berputar. Semuanya seakan masih tak percaya dan merasa bahwa semuanya hanya sebuah mimpi buruk bagi mereka.



To Be Continue*

Tidak ada komentar:

Posting Komentar