Senin, 28 Oktober 2013

The Baby, You, and Me – Spesial Heechul & Min ah


Sora memarkir mobil yang di kendarainya setelah sampai di sebuah pusat perbelanjaan di distrik Myeongdong. Mobil milik Shin Min Ah itu menepi di pinggir trotoar. Rencana awalnya Sora berniat menemani Min Ah membeli beberapa baju. Karena Min Ah terus memaksa Sora untuk memberikan penilaian. Ada apa dengan Min Ah, batin Sora. Sebelumnya dia sangat percaya diri dalam berpenampilan. Sebagai Fashion Stylist Min Ah selalu bergaya up to date dan seringkali membuat iri kami teman- temannya dengan selera fashionnya yang tinggi serta kemampuannya me-mix and match pakaian. Tetapi berbeda dengan hari- hari belakangan ini, Min Ah selalu bertanya



‘ Bagaimana penampilanku?’

‘Apa ini jelek?’

‘ tidak cocok ya??’

‘ Terlihat tua??’

Dan segala macam pertanyaan yang mengganggu kami.

Ada apa dengan Min Ah? Dimana kepercayaan dirinya?

Sora terjaga dari angannya saat Min Ah menepuk tangannya pelan.

“ Sora ya?? apa kau benar- benar harus pergi???” Min Ah menatap Sora kecewa.

“ Ne...... Mianhae Min Ah ya, tiba- tiba Jung Su oppa ingin bertemu. Ada sesuatu yang sangat penting katanya. Boleh ya aku pinjam mobilmu, nanti kujemput lagi kau disini!!” Sora memandang Min Ah penuh penyesalan karena tak dapat menepati janjinya.

“ Ya sudah, tidak apa- apa. Aku akan berbelanja sendiri...........!!!” Min Ah sudah akan keluar dari mobil, namun dia duduk kembali.

“ Tapi Sora.............” Min Ah tampak menimbang, apakah dia harus bertanya. Sebenarnya Min Ah sangat penasaran tentang Kyumin, tetapi dia juga tidak mau Sora berpikir Min Ah terlalu ikut campur sampai ingin tahu masalah pribadi Sora.

“ Ne......... ada apa??” Sora menautkan kedua alisnya, tampak bersiap mendengar perkataan yang akan Min Ah lontarkan.

“ Ah......tidak, baiklah........... aku pergi dulu ya.............!!!” Min Ah tersenyum dan melambai pada Sora yang sudah mulai menjalankan mobilnya meninggalkan Min Ah sendirian di depan Mall.

Min Ah pun melangkah memasuki Mall yang memang sudah padat oleh pengunjung. Dia menuju salah satu butik langganannya. Setibanya di sana Min Ah langsung mendapat pelayanan khusus karena dia terdaftar sebagai member tetap di sana.

Saat mencoba dan memilih beberapa baju, Min Ah dikejutkan oleh kemunculan seseorang yang sangat tak ingin dilihatnya.

“ ottoke........... bagaimana dia bisa ada di sini??” Min Ah mencoba bersembunyi di antara deretan- deretan baju. Berharap orang itu tak melihatnya. Tapi orang itu malah berjalan mendekat, membuat Min Ah mencengkeram beberapa baju untuk menutupi wajahnya.

Srreeekk...........

Orang itu menggeser deretan baju di tempat Min Ah bersembunyi, membuat gadis itu kaget dan langsung terjungkal kebelakang. Pantatnya membentur lantai dengan keras, Min Ah merintih kesakitan.

“ Omona........... kita bertemu lagi. Apa yang kau lakukan disini si muka tembok, Shin Min Ah, dua puluh lima tahun???” Teriak Kim Heechul ketika melihat Min Ah sedang mengusap pantatnya di bawah tumpukan baju.

“ Kau.....................!!!” Aisshhh............. Min Ah menatap horor pada Heechul. Ingin sekali Min Ah memplester mulut namja berparas cantik itu. Apa mulutnya tidak pernah diajari bagaimana cara berbicara sopan pada orang lain. Masih merintih kesakitan, Min Ah mencoba berdiri. Dia merapikan rambut dan bajunya kemudian menunjuk Heechul tepat di depan hidungnya.

“ Hei, kau......... apa aku perlu mengajarkanmu tata krama agar bisa bersikap sopan pada gadis. Dan jangan panggil aku seperti itu lagi, harus berapa kali aku memperingatkanmu!!!” Sembur Min Ah, sangat emosi melihat wajah Heechul yang sok santai.

Heechul mengerutkan keningnya.

“ Hanya sekali dan saat itupun aku tidak begitu mendengarkannya. Memangnya kapan kita pernah bertemu lagi???” Heechul tersenyum aneh, dia terus saja memandangi Min Ah.

Oh shit....... benar juga, aku hanya melarangnya memanggilku seperti itu saat di pesta Sora tempo hari. Dan setelah itu aku tidak pernah lagi bertemu dengannya. Tapi kenyataannya dia selalu muncul di dalam tidurku. Muka tembok, old style....... setiap malam aku selalu memimpikannya menyebutku seperti itu, suaranya dan ekspresinya saat menghinaku sudah mendarah daging di memoriku.........” Pekik Min Ah dalam hati.

“ Ya....... pokoknya jangan panggil aku seperti itu lagi, aku tidak suka..... aku benci..........!!” Tiba- tiba saja mata Min Ah berkaca- kaca.

Heechul kaget melihat Min Ah bereaksi seperti itu, diluar dugaannya.

“ Hei........ ada apa denganmu?? Kau menangis Min Ah ssi??” Heechul sedikit merasa bersalah, dia mencoba mendekati Min Ah. Tetapi Min Ah justru menampik kebaikannya.

Tanpa banyak bicara lagi, Min Ah memilih untuk segera pergi.

Heechul menarik tangannya, mencegahnya.

“ Mau kemana??

“ Pergi..............!!!”

“ Kenapa??”

“ Bukan urusanmu........!!” Jawab Min Ah sangat ketus, matanya tak menatap Heechul sedikitpun.

“ Tidak boleh...... aku tidak akan membiarkanmu pergi karena aku masih memerlukan bantuanmu.......!!” Ucapan Heechul membuat Min Ah tertawa. Setelah apa yang Heechul lakukan pada Min Ah, dia malah melarang Min Ah pergi. Benar- benar lelaki aneh, kenapa hatinya begitu tumpul sampai tidak menyadari perbuatannya yang sudah menyakiti Min Ah. Tetapi sekarang tanpa perasaan bersalah dia meminta bantuan. Apakah dunia ini seperti mainan baginya??

“ Bantuanku?? Hahahaha......... tapi maaf, aku sibuk...........Heechul ssi....!!!” Tolak Min Ah mentah- mentah. Enak saja, apa Heechul pikir dia bisa berbuat sesuka hatinya.

“ Kalau begitu aku akan memaksamu Shin Min Ah ssi. Sepupuku besok akan berulang tahun dan aku ingin membelikannya baju sebagai hadiah. Dia sebaya denganmu jadi kupikir aku bisa memilih beberapa baju yang akan kau coba nanti.. tidak sulit kan???” Heechul kembali tersenyum aneh.

“ Bwooohh??? Kau pikir aku manekin, yang bisa kau gunakan sesuka hatimu untuk dipakaikan baju......... ani....ani..... dasar sinting.............!!” Protes Min Ah, tapi Heechul malah menariknya dan memaksanya mencoba beberapa baju yang diambil Heechul sembarangan.

Masih dengan menggerutu Min Ah mencoba satu persatu baju yang diberikan Heechul. Dia tidak akan menang melawan namja semena- mena itu. Jadi Min Ah ingin cepat- cepat menyelesaikan masalahnya dengan tidak melakukan banyak protes.

Min Ah keluar dari kamar ganti, dan berdiri di depan Heechul.



“ Bagaimana???” Tanya Min Ah.

Heechul menggeleng tanpa memandang padanya.....

“ Aiisshh....... benar- benar menyebalkan, setidaknya dia melihat dulu bagaimana penampilanku.........” Gerutu Min Ah kembali masuk ke ruangan ganti.



“ Bagaimana dengan ini??” Tanya Min Ah saat mencoba baju yang kedua.

Heechul malah tertawa sangat keras, sembari memegangi perutnya yang sakit.

“ hahaha....haa....haha...... ada apa dengan pipimu?? Kenapa memerah seperti itu..... hahahaha..... baju ini tidak pantas, kau terlihat..... haha.....ha.... kau terlihat seperti badut........... hahahaha............” Heechul semakin tertawa keras, membuat Min Ah sangat terhina.

“ Apa katamu?? “ Min Ah menggertakkan kedua giginya.

“Baiklah...... aku mundur, cari saja orang lain yang bisa kau hina sesuka hatimu Heechul ssi, aku pergi............” Dia benar- benar tidak tahan dengan sikap Heechul.

“ ya....ya....ya..... kau mau kemana Min Ah ssi. Baiklah aku minta maaf atas ucapanku yang bodoh..... jangan marah ya?? pleeeaassseeeee...............!!!” Heechul menautkan kedua tangannya memohon.

“ Tidak.......... aku tidak mau!!!” Min Ah tidak bisa jatuh begitu saja dalam rayuan palsu Heechul. Min Ah tidak bodoh.

“ Ayolah..... kumohon Min Ah ssi........ aku berjanji tidak akan mengataimu lagi........ okay???” Heechul meraih tangan Min Ah, memberikan tatapan yang entah mengapa mampu menghilangkan kekesalan di hati Min Ah. Gadis ini membalas menatap Heechul lama, kemudian akhirnya perlahan mengangguk.

“ Baiklah....... aku akan memegang janjimu Heechul ssi..........!!!” Min Ah kembali mencoba baju berikutnya.



Masih dongkol dengan sikap Heechul Min Ah menunjukkan baju yang dipakainya dengan setengah hati. Sudah tidak penting lagi apa komentar Heechul, Namja menyimpang mana tau apa itu aura seorang gadis.

Cute............walau hanya memakai sweeter dan celana jins saja, Min Ah sudah terlihat sangat menarik........” Itulah komentar hati Heechul saat Min Ah menunjukkan baju ketiganya. Min Ah berpose innocent di depan Heechul, tidak mau memandang Heechul sedikitpun.



Baju yang keempat ini tidak buruk, pikir Min Ah. Simpel tetapi tetap menampilkan gaya yang trendy. Tapi entahlah bagaimana menurut Heechul, Min Ah tidak mengerti selera namja satu itu.



Dengan santai Min Ah berjalan menghampiri Heechul. Berdiri dan sedikit berpose di depannya, tanpa berkata Min Ah meminta pendapat.

Mata Heechul tak dapat berpaling dari kaki jenjang, putih dan halus milik Min Ah. Ingin sekali Heechul menyentuh kaki yang telanjang sebatas paha itu, dan tanpa sadar membuatnya tersenyum.

Cantik....... !!” Heechul bergumam.

“ Heechul ssi....... bagaimana?? Kau suka???” Min Ah menyadari sesuatu yang aneh pada Heechul. Namja itu tiba- tiba senyum- senyum sendiri, ah..... jangan- jangan dia.........??? Min Ah ikut tertawa melihat perubahan ekspresi Heechul.

Heechul yang sadar ditertawakan, langsung membuang senyuman di wajahnya dan berpura- pura bersikap dingin.

“ Lumayan, tetapi masih kurang cocok, coba yang lain.......!!” Jawab Heechul sembari melipat kedua tangannya di depan dada.

Min Ah mendesah, tanpa banyak tanya lagi Min Ah kembali berganti baju.



Di ruang ganti*

Min Ah sudah selesai berganti baju, tetapi dia masih enggan beranjak dari depan cermin.Dia sedang berpikir kenapa Heechul tadi memandangnya seperti itu. sebuah senyuman menyembul di sudut bibir Min Ah, dia baru mendapatkan sebuah ide. Dengan cepat Min Ah mengganti lagi baju yang dipakainya, dengan baju pilihannya.

“ Aku akan menolongmu kembali ke jalan yang benar Heechul ssi, tidak ada yang dapat menolak pesonaku selama ini...........!!” Ucap Min Ah pelan, bergumam pada dirinya sendiri.



Sebuah dress hitam dengan punggung yang terbuka sebatas pinggang menjadi pilihan Min Ah.

Oh My Godness.......... Bisakah dia lebih hot dari ini??? Aku tidak bisa menahan diriku...... she is perfect.........!!!” Umpat Heechul dalam hati, dia tidak bisa tetap menjaga cool image nya saat melihat Shin Min Ah yang begitu menggoda di depannya. Heechul tak berkedip, dengan mulut ternganga lebar dan mulai berkeringat.

“ Apa AC nya mati??? Kenapa panas sekali di sini..........!!”



Min Ah semakin senang menggoda Heechul, dia berpose seksi di depannya.



Dan baju terakhir Min Ah benar- benar membuat Heechul panas dingin. Ingin sekali Heechul menerkam Min Ah layaknya seekor serigala yang kelaparan. Tetapi Heechul masih bisa mengontrol dirinya, dengan cepat dia mendorong Min Ah agar berganti baju yang lain.

“ Kau pikir bisa menggantikan cat woman dengan memakai baju seperti ini??? Tidak Min Ah ssi, kau tidak pantas memakainya, cepat ganti.............!!!” Teriak Heechul dari balik pintu kamar ganti.

Semua yang dikatakan Heechul itu tidak benar, Min Ah yang terlalu seksi sebenarnya sudah menyulutkan hasrat lelakinya. Heechul mulai tidak menyukai permainannya sendiri.



“ Min Ah ssi, lama sekali cepat keluar........ Aku tidak punya banyak waktu menunggumu selama ini......aku orang sibuk......!!!” Heechul sudah tidak tahan menunggu Min Ah yang tidak kunjung keluar. Min Ah tak menjawab ucapan Heechul, membuat Heechul semakin kesal dan tak sabar.



Perlahan Min Ah keluar dengan malu- malu dia berputar di depan Heechul, kini penampilannya sangat berbeda dari sebelumnya.

Dress panjang berenda melingkari dada, dengan make up tipis Shin Min Ah tampak sangat polos dan alami.

Heechul tersenyum kagum, dia mengambil sebuah floppy hat dan mengenakannya pada Min Ah........ “ Perfect, Seperti inilah dirimu seharusnya Shin Min Ah ssi, anggun, polos, and this is your self............!!” Puji Heechul menatap manik mata Min Ah lekat- lekat.

Min Ah mengedip- ngedipkan kedua kelopak matanya berulang- ulang, sedikit kikuk berada sangat dekat dengan Heechul......” Be...be....benarkah......... baju ini yang kau suka???”

“ Ya............ kita beli yang ini........ ayo kita harus bergegas. Kau harus kembali ke kantor kan??” Tanpa menunggu jawaban Min Ah, Heechul segera menarik gadis itu keluar setelah membayar tagihannya.

“ Tapi sebaiknya aku ganti baju dulu Heechul ssi, bukankah rencananya baju ini untuk sepupumu........ ??” Min Ah masih berdebat di sepanjang jalan.

“ Sudahlah........ tidak apa- apa, baju itu untukmu.........!!!” Jawab Heechul akhirnya, agar Min Ah tidak terus- menerus berbicara.

“ Mwo???”

Kenapa Heechul memberikan baju ini padaku?? aku tidak mengerti sebenarnya apa yang dia pikirkan??” Gumam Min Ah memandangi baju yang dipakainya. Dia ingat dulu beginilah Shin Min Ah remaja berpenampilan. Dia tidak suka memakai baju- baju seksi seperti sekarang.

Tahun begitu cepat berlalu, sampai aku lupa bagaimana diriku yang dulu..... benarkah sekarang aku telah banyak berubah???”

Masih sibuk dengan lamunannya tiba- tiba handphone Min Ah berbunyi. Ternyata Sora yang menghubungi Min Ah.

“ Min Ah unnie.......!!!”Panggil Sora sesaat setelah Min Ah mengangkat panggilannya.

“ Ada apa ini?? pasti ada sesuatu sampai kau memanggilku ‘unnie’ Sora ya?? Min Ah mendengar Sora tertawa.

“ Mianhae......... aku sepertinya tidak bisa menjemputmu..... bisakah kau kembali sendiri Unnie??”

“ Apa???? Yaahh............. kau membawa mobilku, dan sekarang membiarkan aku terdampar disini....... aniyo....... pokoknya kau jemput aku Sora...........!!!” Teriak Min Ah.

Heechul mendengar Min Ah berteriak- teriak dan menyebut nama Sora, Heechul pun merebut paksa ponsel Min Ah.

Heechul dan Sora terlibat percakapan singkat.....

“ Baiklah Sora ya, aku akan mengantarnya, ne....... kau tenang saja......”

Bip.........

Heechul menutup telepon tanpa meminta ijin Min Ah.

Min Ah merebut paksa handphonenya dari Heechul dan menyembur Heechul dengan kemarahannya,“ Siapa yang bilang mau kau antar......... buang saja harapanmu Heechul ssi, lebih baik aku naik taksi saja.........!!!” Sedikit berlari Min Ah menuju tepi jalan dan mencegat taksi yang lewat. Namun Heechul mencegahnya dengan memberi uang si supir taksi dan menyuruh supir taksi itu cepat menyingkir.

Heechul dengan paksa menarik Min Ah ke parkiran dan memaksanya masuk ke dalam mobil. Kesal karena Min Ah tak mau menurut dan terus berteriak- teriak, tak ada pilihan lain bagi Heechul selain mengangkat dan menggendongnya.



Min Ah Pov*

Kuhempaskan tubuhku keras membentur sandaran kursi mobil. Kulipat kedua tanganku di depan dada tanpa melihat sekalipun padanya. Aku benar- benar marah, siapa dia berani mempelakukanku seperti tadi.

Menyuruhku mencoba banyak baju

Mengambil paksa ponselku

Menggendongku

Dan kini memaksaku naik ke mobilnya

Apa otaknya sudah terbentur tembok sampai- sampai dia tidak mengerti ucapanku.

AKU TIDAK MAU...............!!!!

Apa kalimat itu sangat sulit ditangkap oleh otaknya??

“ Cepat pakai sabuk pengamannya.......!!!” Lagi- lagi dia memerintahku. Enak saja, tak kugubris ucapannya.

“ Kau mau mengalami kecelakaan ya?? cepat pakai safety belt nya..........!!!” Uhhhh........... telingaku sangat panas mendengar suara cemprengnya. Aku sudah mau protes saat dia ternyata sudah di dekatku.

Deg...............

Jantungku berdebar sangat cepat,

Ottoke........ jarak kami benar- benar dekat, aku bisa dengan jelas melihat wajahnya yang hanya berjarak beberapa sentimeter.

Heechul memasangkan sabuk pengamanku, tangan kami bertemu.

Seperti tersengat listrik cepat- cepat kutarik telapak tanganku.

“ Seharusnya kau bersikap baik padaku Min Ah ssi, atas apa yang aku lakukan untukmu. Membelikanmu baju, membolehkanmu jalan dengan namja setampan aku, membuat iri yoeja- yoeja lain, dan sekarang memberimu tumpangan. Apa kau tidak tau yang namanya berterima kasih???” Heechul mengatakan itu seolah- olah dialah yang paling benar.

Ya Tuhan......... apa dia tidak sadar sudah menyusahkanku seharian ini???

“ SEHARUSNYA DIRIMU YANG BERTERIMA KASIH PADAKU.......... KARENA AKU SUDAH BERUSAHA MEMBANTU MENYEMBUHKANMU............!!!!” teriakku keras di sampingnya. Aku sudah tidak bisa menahan luapan emosiku yang hampir meledak.

“ Menyembuhkanku???” Heechul memutar bola matanya menatapku,

“ Iya........... menyembuhkanmu dari penyakit menyimpang, dasar namja abnormal.......!!!”

Tada............. dia terlihat syok, aku berhasil memukulnya telak. Apa lagi alasan yang akan dia berikan, Heechul pasti tidak bisa menyangkal lagi. rasakan itu Kim Heechul.

Dia tertawa?? Kenapa dia justru tertawa?? Bukannya seharusnya wajahnya sudah pucat pasi karena rahasianya ketahuan?? Ini sangat aneh...........

“ Jadi kau pikir aku......... gay...........????

Aku mengangguk mantap memangnya apa lagi?? sikapnya selama ini jelas- jelas menuju ke arah sana. Aku bisa melihat dan merasakannya, dia berbeda dari yang lain. Jadi apa lagi namanya kalau bukan gay??!!

“ Aku akan menunjukkan padamu Shin Min Ah ssi, kalau aku bukan G-a-y...... seperti perkiraanmu!!” Senyum Heechul sangat aneh saat menatapku.

“ aahhh......................!!!” Kepalaku membentur kaca jendela lumayan keras. Heechul memojokkan dan mengunciku dengan kedua lengannya. Dia sudah berada tepat di atasku.

Deg.....deg.......

Kini tidak hanya wajahnya yang dapat kulihat dengan jelas, aroma maskulinnya pun sudah menyeruak di rongga hidungku.

Aku menelan ludah..........

“ Ma.....ma.....mau..... apa .....kau.......!!!” ucapanku terputus- putus karena terlalu gugup.

Kuturunkan sedikit topiku berusaha menyembunyikan wajahku, tetapi Heechul malah membuka dan melempar paksa floppy hat yang kupakai entah kemana.

Matanya yang hitam pekat mengunci mataku, tetapi bukan mata garang yang tadi. Sekarang berbeda....... tatapannya sangat hangat, membuatku ingin menyelam dan berenang- renang di dalamnya. Senyumnya pun seolah membuat hatiku meleleh.

Dia sangat tampan dan menggoda........

Belum hilang perasaan aneh yang melandaku, kini aku harus terbelalak karena tiba- tiba Heechul menciumku. Semakin aku menolak semakin dia memperdalam ciumannya. Ciuman panasnya perlahan- lahan membakar diriku.

Kakiku kebas, jantungku berdebar tak karuan, dahiku berkeringat, tanganku sedingin es........

Tak dapat kujelaskan bagaimana rasanya, sangat rumit.

Tanpa sadar aku pun membalas ciumannya, sembari kupejamkan mataku menikmati setiap sentuhan yang Heechul berikan.

Kurasakan tangannya yang halus mengelap dahiku, tanpa memutuskan kontak kami. Heechul berhasil mematahkan anggapanku tentangnya selama ini. Dia benar- benar lelaki sejati.



Saat aku sudah terhanyut dalam suasana, tiba- tiba dia menjauh........... menghempaskanku begitu saja setelah dia merebut ciuman dariku.

Ada sebagian dari diriku yang tidak menghendakinya.

“ Kau sudah berubah Min Ah ssi, bahkan kau tidak mengingatku lagi...............!!!” Sepertinya itu kalimat yang baru kudengar darinya. Tapi aku sendiri tidak yakin, Heechul mengucapkannya sangat pelan, bahkan seperti berbisik.

Ingin kutanyakan apa maksud perkataannya, tetapi aku justru terdiam. Mulutku terasa kelu, dan tak ada suara yang bisa kukeluarkan.Terlalu kaget bercampur malu, mungkin karena itu aku memilih diam membisu.

Baru kusadari ternyata tanganku menggenggam sesuatu, kubuka telapak tanganku bersamaan dengan pandanganku yang membentur sebuah benda putih, keras, halus, namun bergelombang.

Cangkang kerang.....???!!!”



Min Ah Pov End*



Heechul flashback story*

“ Benar- benar menyebalkan......!!!!” Umpatku saat memunguti beberapa benda tak berguna yang ditinggalkan hewan laut di dalam pasir atau di sela- sela bebatuan. Apa yang kulakukan sangat kontras dengan indahnya tempat kuberada saat ini. Sebuah pantai dengan batu- batu karang cadas memecah deburan ombak laut yang menggulung. Menghasilkan suara pecahan air yang keras namun berirama. Pasir putih kecoklatan, dan cahaya matahari yang terik memaksa tubuhku untuk segera berenang. Tapi apa yang kulakukan kini, MENGUMPULKAN KULIT KERANG??

Gara- gara kalah taruhan aku harus melakukan hal aneh ini.Memangnya aku bocah ingusan yang suka melakukan hal- hal seperti ini. Ayolah, aku Kim Heechul ketua senat dan namja paling tampan di kampus, bagaimana wibawa dan reputasiku nanti.

Lebih baik mereka menyuruhku mencium gadis atau mengencani mereka, itu lebih menyenangkan daripada melakukan hal tidak penting dan terlebih membuatku malu. Semua orang melihat ke arahku, termasuk juga rombongan gadis- gadis yang sepertinya masih kelas menengah. Mereka pasti sedang melakukan study wisata, terlihat dari ID card yang yang tergantung di leher mereka.

“Haaaah.............” Entah sudah berapa kali aku mendesah. Rencana awalnya sangat menyenangkan. Menghabiskan liburan musim panas setelah melalui ujian yang mencederai otakku sepertinya akan sangat menyenangkan. Bersama Kangin dan beberapa teman dekatku, kami mengadakan kamping di pantai ini. Pasti sekarang mereka sedang bersenang- senang menikmati ikan bakar yang kusiapkan, tetapi aku malah harus bergulat dengan benda tak penting ini!!!

Kulempar kulit- kulit kerang itu jauh.

Tapi tak berapa lama kupunguti kembali, karena jujur mencarinya sangat susah.

Saat memunguti, ekor mataku menangkap sesosok gadis yang tampak kebingungan. Dia beberapa berlalu lalang melintasiku, seperti sedang mencari sesuatu atau seseorang.

“ Hai, nona......... ada yang bisa kubantu??” Tanyaku sopan saat dia melintas di depanku lagi. gadis itu berbalik memandangku.

Tau apa yang terjadi saat itu?

Aku memekik seperti orang bodoh yang tidak pernah melihat gadis cantik sebelumnya. Mana mungin, ingat aku Kim Heechul si pencuri hati wanita cantik. Tapi aku tidak berbohong, gadis ini berbeda dari gadis- gadis yang kukencani. Kecantikannya terpancar secara alami, dia tampil bersahaja namun tetap menarik. Layaknya dewi dari langit, aku jatuh cinta pada pandangan pertama.

Kedekati gadis itu sembari memperkenalkan diri. Awalnya mungkin dia curiga atau malah takut pada namja yang tiba- tiba saja mengajaknya berkenalan. Tapi bukan Heechul namanya kalau tidak bisa membuatnya merasa nyaman di dekatku. Perlahan dia mulai membuka diri. Namanya Shin Min Ah, dia berasal dari Busan dan datang ke tempat ini bersama rombongan teman- teman sekolahnya.

“ Lalu kenapa kau di sini sendirian?? Tanyaku saat duduk mensejajarinya di salah satu batu besar.

“ Aku ketinggalan rombongan, sepertinya bis yang kutumpangi sudah pergi............!!!” Jawabnya lugu. Dia menunduk pasrah.

“ Apa???? Lalu apa yang kita lakukan di sini??? Ayo cepat kejar mereka...........!!!” Tanpa menunggu jawaban langsung kutarik tangan Min Ah mengajaknya berlari bersamaku. Dengan cepat kuambil sepeda yang secara kebetulan sudah kusewa untuk berkeliling sekitar pantai. Tetapi naasnya sepeda itu harus terbengkalai karena penyewanya sibuk mencari kerang.

Namun sekarang sepeda ini sangat berguna, aku bisa membonceng gadis cantik di belakangku. Hehehehe............ beruntung sekali kau Kim Heechul.

Menyusuri jalanan beraspal yang tidak terlalu lebar, tapi cukup untuk sebuah kendaraan besar melintasinya. Di kiri jalan dengan jelas terlihat birunya laut sepanjang mata memandang. Di sebelah kanan lebih banyak di dominasi padang ilalang yang cukup rimbun meliuk-liuk mengikuti terpaan angin.

Tapi tetap saja yang paling indah adalah perjalanan kami sekarang. Berponcengan naik sepeda menyusuri daerah yang menawan bukankah tampak seperti dalam drama- drama romantis.

Aku tak bisa menyembunyikan senyumku saat Min Ah mengalungkan lengannya di pinggangku. Memelukku sangat erat dari belakang. Meskipun dia memakai topi besar yang menutupi sebagian wajahnya, namun tak dapat menyembunyikan rona merah di pipinya.

“ Kim Heechul ssi........ maaf kenapa kau tertawa??” Pertanyaannya menyadarkanku.

“ Ahhh........ tidak, aku hanya sedang menikmati pemandangan. Ternyata dari kejauhan pantai ini terlihat lebih indah ya???” Aduh...... bodohnya aku hampir saja ketahuan. Untungnya mulutku ini sudah terlatih bila sudah terpojok.

“ Ya......... kau benar, karena terlalu asyik mengagumi dan mengambil foto, aku jadi ketinggalan rombongan......!!!”

Aduh.......... kenapa dia bersedih lagi,

“ Ehh......... Min Ah ssi, lihat disana ada toko, apa kau mau kubelikan minuman??” Kucoba membuatnya untuk tak mengingat masalahnya sejenak. Dia mengangguk, akupun mengayuh sepedaku menuju sebuah minimarket tak jauh di seberang jalan.



Dengan membawa dua cone besar es krim dan beberapa makanan kecil, kami

memutuskan beristirahat sebentar di sebuah halte dekat minimarket.

Min Ah melepas topinya, kini aku semakin jelas bisa memandangi wajahnya. Seketika itu pula jantungku kembali berdebar kencang. Tidak pernah sebelumnya aku menjadi gugup dan secanggung ini.

Kami saling bercerita tentang kebiasaan, kesukaan, bahkan hal yang tidak disukai. Semua obrolan yang biasa orang bincangkan saat pertama kali kenal. Semakin lama berbicara dengan Min Ah aku semakin tahu dia gadis yang lugu dan tak suka macam- macam. Mungkin bisa dibilang dia seperti putri yang terkurung dalam kastil emasnya. Min Ah tampak sangat antusias membicarakan hal- hal baru yang menurutku malah sudah biasa. Tapi mendengarnya bercerita seperti ini, membuatku senang dan sangat menikmati kebersamaan kami.

“ Ini kali pertamaku naik sepeda lho Chullie oppa....... ternyata sangat menyenangkan ya......!!!” Dia tertawa sangat manis, tapi yang paling manis Min Ah memanggilku Chullie oppa. Akulah yang menyuruhnya memangilku seperti itu, manis kan?? J

“ Banyak, banyak sekali yang mau aku lakukan..... ah..... aku bingung kalau harus menyebutkannya satu persatu.......... “ Karena terlalu gemas, aku dengan tak sengaja mencubit pipinya. Min Ah membulatkan matanya yang sipit, menyadarkanku.

“ Ah....ha....ha..... sebaiknya kita bergegas Min Ah ya, nanti bisnya keburu jauh..........!!!!” kukutuki tanganku yang tidak tau malu ini. bisa- bisanya dia menyentuh wajah gadis yang baru beberapa menit kukenal.

“ Baiklah................!!!” Min Ah mengangguk dan memakai topinya kembali.

Kamipun melanjutkan perjalanan tak tentu ini. beberapa lama menelusuri jalanan, sebuah bis terlihat tak jauh di depan kami. Min Ah berteriak itulah bisnya, maka dengan lebih cepat kukayuh sepedaku. Semakin lama semakin dekat dengan bis itu, kupukul badan bis berulang- ulang. Begitu pula dengan Min Ah, dia berteriak- teriak memanggil nama temannya. Seorang temannya mendengar, dan bis pun perlahan berhenti.

Saat bis sudah berhenti, perasaan campur aduk menggelayuti hatiku. Aku senang bisa menolong Min Ah mengejar bisnya, tetapi di lain sisi aku juga sedih akan berpisah dengannya secepat ini.

“ Min Ah ya........... !!” Banyak sekali yang ingin kukatakan. Karena terlalu banyaknya aku hanya bisa memanggil namanya. Min Ah yang sudah mulai naik undakan bus, kembali turun.

“ Gomawo Chullie oppa, kau sudah membantuku....... selamat tinggal........!!!” Tiba- tiba Min Ah mengecup pipiku.

Kakiku seperti tak lagi memijak tanah.

“ Gomawo oppa..............” Bisik Min Ah lagi sebelum akhirnya dia benar- benar naik ke dalam bis.

Perlahan bis mulai berjalan, meninggalkan aku yang masih tercengang di tempatku.

Tidak, kisah ini tidak boleh berakhir di sini.......

Kukejar bis yang sudah hampir menjauh itu. Aku bisa melihat Min Ah melambai padaku.

Kukeluarkan apapun dari saku celanaku,

“ Shit...............” Tak ada benda lain selain cangkang kerang. Ah sudahlah, apapun bisa kupakai. Untung saja aku membawa pena, jadi kutulis nomor ponselku di cangkang kerang yang paling besar.

Aku berteriak agar Min Ah menghentikan bisnya,

Min Ah membuka kaca jendela, tepat berhadap- hadapan denganku.

“ Ada apa oppa??” Tanyanya.

“ Ini.........ini....... simpanlah, hubungi aku jika kau sudah sampai ya!! ingat, hubungi aku.........!!!” ucapku setengah ngos- ngosan karena kesulitan mengatur nafas setelah lama berlari.

Min Ah menerima cangkang kerang itu. Dia tersenyum.

“ Ne........... aku berjanji akan menghubungimu Chullie oppa............!!!” Teriak Min Ah, mengucap janji.



Flashback story end*

“ Dia tidak menepati janjinya, Shin Min Ah lupa dengan janjinya sendiri.” gumamku sendiri, aku terbangun dari mimpi itu lagi. Mimpi yang sama yang beberapa hari ini sangat menggangguku. Sejak bertemu Min Ah, setiap malam aku selalu memimpikannya. Ada apa denganku? Bukankah cinta yang kurasakan untuk Min Ah hanyalah cinta picisan seorang remaja. Kukira aku akan bisa melupakannya setelah sekian tahun berlalu. Seperti namja normal aku sudah beberapa kali jatuh cinta pada beberapa gadis, berkencan dengan mereka, dan berulang kali mengalami patah hati. Tetapi aneh, mantan- mantan pacarku tak ada yang bisa mengisi salah satu ruangan di sudut hatiku yang selalu kosong. Ruangan yang sangat dingin dan tertutup rapat. Tak ada yang bisa membukanya, karena ruangan itu hanya milik seseorang. Dan orang itu adalah Shin Min Ah, hanya dia yang membawa kunci hatiku, hanya dia yang bisa membukanya.

Aliran air yang perlahan- lahan memasuki tenggorokanku, sedikit mendinginkan tubuhku yang terasa sangat panas.



Heechul Pov End



***



Sebuah cangkang kerang pecah menjadi berkeping- keping terinjak- injak oleh beberapa remaja yang berusaha turun dari bus. Min Ah menangis memunguti serpihan cangkang kerang itu.

Bodoh.......... kau bodoh Shin Min Ah, kau sudah menjatuhkannya dan sekarang membuatnya hancur berkeping- keping............!!” Ratap Min Ah, merutuki dirinya sendiri. Nomor yang tertulis di cangkang kerang itu kini tak bisa terbaca lagi.

“ Mianhae Chullie oppa, mianhae......................”Min Ah mengigau dalam tidurnya, ternyata dia sedang bermimpi.

“ Ahhkk................!!!” Min Ah terbangun, mimpinya tadi sangat menyedihkan. Tak sadar Min Ah merasakan butiran air mengalir di pipinya, ternyata Min Ah benar- benar menangis terbawa mimpi.

Ingin mengambil gelas air di meja, tangan Min Ah tak sengaja menjatuhkan cangkang kerang pemberian Heechul. Seperti dalam mimpi, kerang itu pecah menjadi berkeping- keping.

Min Ah terbelalak, dia mulai teringat kisahnya dengan...............

“ Chullie oppa............!!”


****



Dua hari kemudian

Shin Min Ah Pov*



Disini aku sekarang, berdiri di depan pintu apartemen Kim Heechul sambil memegangi satu keranjang penuh berisi buah- buahan. Mendengar berita dari Jung Su ssi bahwa Heechul sakit tadi pagi, aku...... tanpa pikir panjang langsung memacu mobilku menuju kemari. Tetapi sekarang, aku hanya bisa berdiri mematung tanpa berani sedikitpun menekan bel pintu.

Apa dia masih marah padaku?? bukan maksudku melupakannya, hanya saja aku benar- benar tak dapat mengingat siapa dia. Ketakutan yang menderaku membuatku membalikkan badan. Mungkin lain kali saja aku menemuinya, kurasa saat ini bukan waktu yang tepat. Kulangkahkan kakiku menjauhi pintu saat kudengar seseorang memanggil namaku,

“ Yaahh....... Shin Min Ah, apa sopan berkunjung ke rumah orang tapi tidak jadi masuk??? Kau bodoh atau apa sih??” Ketika berbalik aku mendapati dirinya berdiri di depan pintu. Memang wajahnya tampak sedikit pucat, tapi semangatnya untuk menghinaku masih terlihat berapi- api. Kupaksakan mengulaskan sebuah senyum, kutekan harga diriku hingga ke dasar.

“ Annyeong Heechul ssi, kukira kau masih butuh istirahat, jadi aku tidak mau mengganggumu........ ini untukmu.........!!!” Kuulurkan tanganku yang memegang keranjang buah padanya. Lama sekali aku menunggu, Heechul tak kunjung menyambutnya. Kurasakan tanganku ada yang menarik, “ Masuklah.......!!!” Dia mengajakku masuk ke dalam.

Kuedarkan pandanganku mengitari seluruh ruangan, tapi saat Heechul kembali dengan segelas air cepat- cepat kutundukkan kepalaku, memainkan jari- jari tanganku yang mulai berkeringat. Aku bahkan tak berani menatap manik matanya langsung. Kekikukan ini benar- benar hampir membunuhku.


“ Ada apa kau tiba- tiba datang ke sini???” Pertanyaannya sontak membuatku menatap lurus padanya. Dia kini sedang memperhatikanku lekat- lekat. Dalam situasi seperti ini aku pasti sudah menyemburnya dengan kata- kata kasarku. Bagaimana bisa dia tidak menghargai usaha kerasku untuk datang menjenguknya. Tapi entah kenapa lidahku terasa kelu, aku hanya diam tak mampu membalasnya.

“ Apa kau merindukanku, Shin Min Ah sshi??? Sangat terlihat jelas di wajahmu!!!” Tanpa diduga aku mengangguk mengiyakan, dan secara tak terkontrol air mataku merembes begitu saja. aku sendiri tidak tahu apa yang terjadi pada diriku. Isakanku semakin lama semakin bertambah keras, padahal sudah sekuat tenaga aku menahan agar tidak menangis hingga bibir bawahku terasa perih karena terus kugigit, namun air mataku malah semakin tak terbendung.

“ Min Ah, ada apa??? Kenapa kau tiba- tiba menangis???” Dia menghampiri dan duduk di sebelahku. Menghapus linangan air mataku dengan ibu jarinya, menepuk pundakku perlahan, dan sesekali mengusap pelan. Kuangkat wajahku mencoba menatap wajahnya, raut mukanya berubah tegang dan penuh kecemasan. Wajah yang sama seperti dalam mimpiku, dimana topeng arogan dan dingin yang selalu dia pasang untukku selama ini mulai ditanggalkan. Mungkin inilah yang membuatku tak mengenalinya, dia mencoba bersembunyi dariku, berubah menjadi orang lain yang sangat berbeda dari dirinya dulu.

“ Chullie oppa...... mianhae.....hiks...hiks....... mianhae.... cheongmal mianhae......hiks... aku....... aku......... tidak bisa........menepati janjiku dulu....... kau memang pantas marah...... hiks....padaku...........!!!” Ucapku terasa sangat sulit di sela- sela isakanku sendiri.

Dia tidak menjawabku. Apa dia masih marah dan tidak bisa memaafkanku?? Aku tak mampu membaca pikiran maupun menerka bagaimana perasaannya saat ini. Baru kali ini aku merasakan menunggu beberapa detik saja sudah seperti berabad- abad lamanya.

Tiba- tiba ponsel di sakunya berbunyi, dan dia pergi sedikit menjauh untuk mengangkatnya. Entah siapa yang menghubunginya dan apa yang dia bicarakan aku benar- benar tak bisa mendengarnya. Tapi melihat ekspresi Heechul oppa sepertinya orang yang menelpon sedang memarahi atau menegurnya. Berkali- kali dia tampak berpikir dan berjalan mondar- mandir, terlihat sangat gelisah.

“ Sebaiknya kau pulang saja Min Ah sshi.......... aku ingin beristirahat, besok aku akan menemuimu.......!!!” Itulah ucapan yang keluar dari bibirnya saat berjalan kembali ke arahku.

“ Baiklah....... kalau begitu Heechul sshi, aku tidak akan mengganggumu lagi........ semoga kau lekas sembuh.........!!” Aku tersenyum getir sembari berjalan ke ambang pintu. Dia benar- benar tak memberiku kesempatan lagi. Bahkan sebelum kami sempat memulainya.

Aku sudah hampir keluar, saat kudengar suara debuman keras membentur lantai. Ketika menoleh ke belakang, kudapati Heechul oppa sudah tak sadarkan diri. Aku langsung berlari dan meneriakkan namanya berulang- ulang. Kupangku tubuhnya yang sangat panas dan mencoba membuatnya tersadar mengusap perlahan wajahnya, tapi tetap saja Heechul oppa tak bergeming. Ini benar- benar membuatku terkejut, bagaimana mungkin orang yang terlihat baik- baik saja tiba- tiba collapse seperti ini.



****



Langit biru perlahan mulai turun berganti kelambu jingga keemasan di balik kaca jendela kamar tempatku berada. Tidak terasa sudah hampir tujuh jam aku hanya berdiam diri, memegangi tangannya yang mulai kembali ke suhu normal setelah tadi dokter memeriksa keadaannya. Tidak ada yang perlu dicemaskan tentang kondisinya, hanya demam biasa. Tetapi kenapa hingga sekarang Heechul oppa masih tak kunjung membuka kedua matanya.

Melihatnya dari dekat seperti sekarang, membuatku diam- diam mengaguminya. Wajahnya yang teduh dan menenangkan, sangat kontras dengan sikap dan perilakunya yang kasar dan dingin. Namja yang diam- diam mencuri hatiku sejak pertama kali bertemu ini benar- benar membuatku gila. Tanpa sadar aku tersenyum sendiri saat mengingat ulang kejadian- kejadian aneh ketika bersamanya. Awalnya aku mengira hari- hari itu seperti hari kutukan terburuk dalam hidupku, tapi mengingatnya lagi sekarang hari itu adalah hari paling istimewa dan tak akan pernah bisa kulupakan. Dia benar- benar berhasil membalasku, membuatku semakin terperosok dan tak akan dapat lagi berpaling darinya. Kini aku mulai sadar, aku benar- benar mencintainya.

Aku hanya bermaksud mengambil air karena kurasakan tenggorokanku yang mulai kering sedari tadi tak dilewati sedikitpun cairan dari luar. Saat tangannya mencegahku pergi, Heechul oppa memegangi tanganku dengan kuat.

“ Min Ah ya........ jangan pergi lagi........... jangan pergi......... komohon..........jangan pergi.............!!!” Ucapnya pelan, ternyata dia hanya mengigau dalam tidurnya. Tapi itu sudah seperti kenyataan bagiku. Membuatku kembali duduk dan mengurungkan niatku sebelumnya.

“ Tidak oppa......... aku tidak akan pergi....aku akan tetap di sini bila kau memintanya.........!!” Balasku sembari mengusap punggung tangannya dengan pipiku. Sangat nyaman merebahkan wajahku di sampingnya seperti ini. Merasakan suhu tubuhnya, menghirup aroma tubuhnya, dan mendengarkan detak jantungnya yang berirama teratur, perlahan tanpa sadar membawaku ke alam mimpi.



****



Heechul Pov



Cahaya matahari yang menyilaukan sedikit menyulitkan kedua mataku untuk mulai terbiasa menerimanya. Terpejam entah sudah berapa lama membuatku harus berulang kali mengerjap- ngerjapkan kelopak mataku agar bisa terbiasa dengan cahaya yang terang. Kepalaku masih sedikit berdenyut, tapi sudah tidak sesakit terakhir kali. Terakhir kali??? Shin Min Ah, bukankah dia datang kemari?? Bersamaan dengan ingatan tentang Min Ah aku langsung terjaga. Melihat sekeliling ruangan yang sangat kukenali karena memang kamarku sendiri, namun ada satu pemandangan berbeda. Seorang gadis tertidur tepat di sampingku. Tanpa melihat wajahnya pun aku tahu siapa dia.

“ Min Ah ya............!!!” Gumamku sangat- sangat pelan karena tak ingin membangunkannya. Gadis bodoh ini, bagaimana bisa dia tidak mengingatku padahal aku tidak pernah melupakannya sedetikpun.

Saat melihatnya lagi di pesta Jung Su dan Sora aku benar- benar tak percaya. Setelah sekian tahun akhirnya aku bisa bertemu dengannya lagi. Tapi lagi- lagi kebodohan yang kuperbuat. Aku malah mengajaknya bertengkar karena tidak tahu bagaimana harus bereaksi. Satu menit, lima menit, sepuluh menit, ternyata Min Ah tak kunjung mengenali siapa aku. Egoku tak mengijinkanku untuk memberitahunya lebih dulu. Dia yang tak menepati janji, jadi sudah seharusnya dia dulu yang menyapaku.

Ternyata sikap dingin yang kutujukan padanya benar- benar keliru. Bukannya mendekat, Min Ah malah semakin menjauh dan membenciku. Sedangkan aku tidak bisa keluar dari kepura- puraan yang kurancang sendiri dan membuatku semakin terkurung di dalamnya.

Tapi melihat tangisan Min Ah betapa dia sangat menyesal, dan mendengar penjelasan Sora serta omelan Jung Su yang meskipun membuat panas telinga tetapi memang benar adanya membuatku tersadar dan semakin merasa bersalah pada Min Ah. Tidak seharusnya aku bersikap seperti itu padanya.

(Dialog telepon kemarin siang........*)

“Chulli...... apa Min Ah sedang bersamamu sekarang??? Kau tidak membuatnya menangis kan??“ Teriakan Jung Su menggema di gendang telinga Heechul.

Tak begitu lama terdengar suara Sora, “ Heechul oppa, kumohon dengarkan aku. Min Ah benar- benar menyesal karena tak bisa mengingatmu dan juga menepati janjinya. Itu bukan karena dia tidak mau, hanya saja situasinya saat itu tak memberinya kesempatan untuk menghubungimu lagi. Dia benar- benar terpuruk oppa, semalaman aku ikut menangis mendengarkan ceritanya. Maafkan dia Heechul oppa.........!!!”

“ Yah........... Kim Heechul pabbo........ kalau kau memang mencintainya katakan terus terang padanya. Jangan malah bermain permainan yang bisa menyakiti hatimu sendiri. Ingatlah Min Ah itu gadis baik, jangan sampai kau menyesal saat dia sudah hilang dan pergi darimu......... pikirkan itu Kim Heechul........ kau ini benar- benar membuatku pusing..........!!!”

Bip....bip.....bip......

Sambungan telepon pun terputus.



Seperti itulah, aku benar- benar bingung harus berbuat apa setelah itu. Yang ada aku malah mengusir Min Ah dan menyuruhnya pergi. Entahlah, aku masih bisa disebut namja atau bukan. aku bahkan tak bisa memikirkan apapun, otakku kosong dan menghindar adalah satu- satunya cara yang mampu kupikirkan.

Aku benar- benar mengusirnya, dan Min Ah benar- benar pergi. Saat melihat punggungnya menjauh, seketika kepalaku terasa sangat berat dan aku tidak tahu apa yang terjadi kemudian.

Kuusap pucuk kepalanya pelan, gadis ini benar- benar membuatku gila. Aku bahkan bukan diriku lagi saat terlalu gugup berada di dekatnya.

Tanpa kuduga Min Ah bergerak,” Kyaaa....aa... dia terbangun!!!” Aku langsung berpura- pura tertidur kembali. Kurasakan tangannya menyentuh dahiku, pasti dia sedang membandingkan suhu tubuhku dengannya.

Kudengar dia mengeluh,” Kenapa dia belum bangun juga?? Padahal panasnya sudah turun, apa aku harus membawanya ke rumah sakit???”

“ Ahhh....... aku bisa ketahuan, bagaimana ini???”

“ Sebaiknya aku membuat sarapan dulu, siapa tahu sebentar lagi oppa bangun dan dia pasti sangat lapar.......!!!” Ketika kudengar langkah kakinya semakin menjauh dan akhirnya menghilang aku baru bisa membuka mata.

“ Fiiuuhhh......... syukurlah.......... !!!” Dan kemudian aku terus memutar otak memikirkan apa yang harus kulakukan untuk memperbaiki semuanya.



*****

Min Ah tampak menyiapkan sarapan sederhana seperti omelette, ohgokbap, kaktugi, jus jeruk, dan beberapa pendamping lainnya ketika Heechul tiba- tiba berjalan perlahan mendekatinya. Duduk di meja makan tepat dibelakang Min Ah tanpa bersuara, memperhatikan Min Ah diam- diam. Min Ah yang bermaksud menata piring terkejut setengah mati sampai menjatuhkan piring di tangannya. Dengan cekatan Heechul menangkap piring- piring yang nyaris mencapai lantai.

“ Omo....... aighooo........ s..sss...ssee....sejak kapan kau berada di sini??? Heechul sshi.........!!!” Min Ah berusaha mengatur ritme jantungnya dan berusaha bersikap senormal mungkin.

Kebungkaman Heechul tak membuat Min Ah berkecil hati. Melihat Heechul memakan masakannya saja Min Ah sudah bersyukur. Min Ah bisa mengerti, mungkin butuh waktu bagi Heechul untuk menerimanya setelah apa yang terjadi.

Heechul yang menyadari Min Ah terus memperhatikannya merasa sedikit canggung.

“ Apa ada sesuatu di wajahku Min Ah sshi???? Kenapa kau terus memperhatikan wajahku??” Heechul meletakkan sumpitnya dan kini menatap Min Ah lekat- lekat.

“ Tidak ada......... aku hanya.........!!!” Min Ah tak meneruskan ucapannya.

“ Hanya apa??” Desak Heechul, tidak mengerti apa yang sedang Min Ah pikirkan.

“ Hanya saja......... aku ingin menyimpan wajahmu dalam ingatanku, aku tidak ingin kehilangan wajahmu lagi Heechul sshi........!!”

“ Aku tidak mengerti?? Kau membuatku bingung Shin Min Ah!!” Heechul mengangkat pundaknya dan menggeleng pelan.

Lama Min Ah terdiam, kemudian dia mulai membuka suara lagi “ Aku bukannya berniat melupakanmu, aku bersumpah selama ini Chulli oppa yang kutemui dulu selalu tersimpan di dalam hati dan memoriku. Hanya saja aku benar- benar tak bisa mengingat wajahmu. Sangat menyesakkan saat kita hanya bisa mengingat suatu kenangan tanpa bisa mengingat bagaimana ekspresi dan wajah pembuat kenangan itu............!!!” Min Ah menghela nafas, Sedangkan Heechul terlihat semakin bingung dan tak menangkap maksud Min Ah.

“ Prosopagnosia, suatu penyakit dimana penderitanya kesulitan mengingat wajah seseorang yang hanya dilihatnya dalam waktu singkat....... itulah yang kuderita Heechul sshi........ Sekeras apapun aku berusaha, hanya bayangan buram yang muncul tentangmu....... Mianhae..........!!” Min Ah sudah tidak mampu melanjutkan ucapannya, dia merasa tidak berdaya bila mengingat penyakit langka yang dideritanya.

“ Mianhae..... Mianhae.......... mianhae.........!!!” Min Ah merasa dadanya sangat sesak, saat tangisannya tidak keluar dan hanya isakan- isakan pelan yang terdengar. Sepasang lengan kokoh memeluk tubuh Min Ah erat.

“ Sudahlah.......... berhenti meminta maaf Shin Min Ah........ kau membuatku semakin terlihat jahat........ aku yang seharusnya meminta maaf, aku yang sudah membuat segalanya menjadi sulit............!!!” Suara Heechul terdengar parau.

“ Sekarang kau bisa memandangi wajahku kapanpun, kapanpun.......... karena mulai saat ini dan untuk seterusnya aku akan selalu berada di sampingmu sehingga tak ada celah bagimu untuk bisa melupakanku, kau dengar Shin Min Ah......... aku tidak akan melepaskanmu lagi..........!!”

“ Chulli oppa............!!!”

“ Ne.......... aku Chulli oppamu......... dan kau Min Ah ku jadi jangan coba- coba menghilang lagi...... arassoo???”

Min Ah mengangguk bersamaan seulas senyum yang mulai menghiasi wajahnya. Senyuman itu semakin merekah tatkala ciuman hangat didaratkan Heechul di keningnya.

" Yaahhhhhh........ jauhkan bibirmu itu dari wajahku,, ss....ssii...siapa kau???!!!!" Teriak Min Ah histeris berubah sikap secara mendadak, menatap Heechul horor.

 " Baiklah......... aku akan mengingatkanmu Shin Min Ah sshi......... jangan mencoba menghindar apalagi kabur  ya........!!!"

" Annnddwweeee............... aahhh.........ahh........ahhh........... aku hanya bercanda oppa....... lepaskan.......lepaskan aku..........!!!" Heechul mengangkat tubuh Min Ah yang hampir berhasil membuka pintu keluar.

" Tidak akan pernah........ kau harus memohon lebih sungguh- sungguh lagi Min Ah........... !!!" Heechul memegang kunci apartemennya dan memainkannya sejenak di depan Min Ah sebelum akhirnya dia melempar kunci itu entah kemana. Sengiran aneh Heechul membuat Min Ah terus mundur hingga membentur Sofa dan terjatuh di atasnya........

" Permainan di mulai!!!!" Teriak Heechul kegirangan, hanya dia dan Tuhan yang tahu apa maksud ucapannya.

" Pp...ppp....ppeermainan.......apa??"

" Permainan mengingatkanmu tentang diriku, tentu saja.....................!!!!"

" Mworagu???"


_  _  _   _

8 komentar:

  1. qra in ceritanya one shot vit .. eeeh masih ad sambungan nya toooh ... waaah penasaran ni ma percintaan nya chullie oppa ... di tunggu kelanjutan nya vita .. hwaiting ^^9

    BalasHapus
    Balasan
    1. sebenernya mau dibikin one shot Lis, tapi terlalu panjang, jadi dipotong jadi dua chap deh......

      penasaran?? okay secepatnya dilanjutin ^^

      Hapus
  2. pasti lis tunggu vit .... penasaran :-)

    BalasHapus
  3. wah .. ni cerita nya di edit ya thor .. jdi panjaaaaaaang .. hhe
    py ciya suka . chulie oppa nakal bgt .. hhehe
    permainan apa ya qra2 ?

    BalasHapus
    Balasan
    1. @ princes ciya : Permainan khas Heechul ssi yang super jail, kkkkkk......... ciya bisa ngebayangin sendiri ya??!!

      Hapus
  4. dh ending nie cerita nya .. wah pdhal akhir nya bkin penasaran tu .. lis pikir nie cerita yg dlu vita post lgi .. pas lis bca ternyata terusan nya di gabung toh .. bagus bgt jdi nyambung ma ceita awal nya . soal nya law kelamaan suka lupa vit .. haha
    padahal mang kadar otak lis aj yg kurang .. ^^

    BalasHapus
  5. @ lisa : Iya dengan terpaksa vita sambung lis, cz ny part 2 nya sedikit bnget jadi kurang entar....... diakalin begini deh jadinya :p

    BalasHapus
  6. Wuahh hobi deh autor nya bikin penasaran :'( ayoo dong upadate lg :D

    BalasHapus