Selasa, 22 Oktober 2013

My Half Blood Girl – part 10




Hari masih terlalu pagi saat kaki mereka melangkah menyusuri jalanan La Rambla, jalanan paling terkenal di Spanyol bahkan di seantero Eropa. La Rambla sedikit unik karena jalan yang membentang sepanjang 1.2 km mulai dari Plaça de Catalunya hingga Monument a Colom ini khusus diset untuk pedestrian, lebar dan nyaman. Di sisi kanan dan kirinya terbentang jalanan untuk kendaraan satu arah dengan lebar lebih sempit dari jalan utama. Jalan ini semakin dipercantik oleh barisan pohon-pohon besar dikedua sisi meskipun pucuk daunnya masih tampak malu- malu untuk tumbuh di musim dingin bersuhu 11 derajat celcius ini.

Sepanjang mata memandang terlihat suasana kota yang masih berkemas-kemas dan berbenah untuk menyongsong keramaian yang akan segera tiba. Para petugas kebersihan dengan mobil khusus melakukan pembersihan jalan dan pekerjanya tampak menyemprot tegel-tegel yang kotor hingga bersih.




Leeteuk dan Sora memutuskan berhenti sejenak di sebuah taman dekat Placa de Catalunya. Taman yang selalu penuh pengunjung apalagi di pagi hari , hanya untuk bersantai dan menikmati suasana tengah kota yang ramai.

Puluhan ekor merpati ikut menemani Leeteuk dan Sora yang sedang duduk di bangku taman di bawah rindangnya pepohonan.

Sora tampak asyik memberi makan merpati- merpati yang dengan sengaja mendekatinya, sedangkan Leeteuk terlihat tidak berminat dan hanya menyilangkan tangannya di depan dada. Sesekali matanya mencuri pandang pada seseorang yang duduk tak jauh dari mereka. ada rasa sebal dan tidak suka dia tunjukkan.

“ Apa dia tidak punya pekerjaan lain selain mengikuti kita, lihat wajahnya yang sok keren itu...... apa semua bodyguard bersikap angkuh seperti itu?? no, absolutely not, just him !!!”

“ Oppa........ aku mendengarmu!!!” Tukas Sora, kemudian tersenyum.

“ Dia hanya melakukan kewajibannya, sudahlah jangan terlalu memikirkannya. Bukankah kita kemari untuk bersenang- senang??? Ayolah....... jangan cemberut terus!!!” Sora menangkup wajah Leeteuk dengan kedua tangannya,

“ Mana senyumnya???”Tatapan Sora yang berbinar- binar berhasil membuat Leeteuk mengulaskan senyuman termanisnya.

“ Nah begitu dong, my prince, kau semakin terlihat tampan........!!!”

Leeteuk membalas ucapan Sora dengan berjuta kali lipat senyuman menawannya, namun saat mata Leeteuk kembali menangkap bayangan Alonzo yang mengulaskan senyum sindiran padanya, Leeteuk langsung menatapnya sinis dan segera membuang muka.

Sora menyodorkan biji-bijian yang dibawanya pada Leeteuk.

“ Untuk apa ini??” Tanya Leeteuk,

“ Bantu aku memberi makan mereka oppa.......!!!”

“ Burung- burung ini???”

“ Ne, jangan bilang kau takut pada burung Leeteuk ssi??” Sora menautkan kedua alisnya.

“ Aniyo........... yyaahh...ahh...aahhh........ husss......huuss.....pergi kalian.......!!!!”Leeteuk memekik kaget ketika beberapa burung hinggap di pundak dan tangannya. Hanya sebuah insting burung saat mereka melihat makanan di tangan Leeteuk, tetapi Leeteuk bereaksi terlalu berlebihan. Dia berputar- putar di sekitar Sora diikuti burung- burung merpati yang terlihat masih suka menggodanya. Mematuki kaki atau mengebaskan sayap mereka di wajahnya. Sora bukannya membantu dia malah terpingkal- pingkal menahan tawa melihat kejadian unik di depannya. Tiba- tiba Leeteuk menarik tangannya dan mengajaknya berlari.

“ Oppa....... kita mau kemana??? Aku masih belum puas melihatmu bermain dengan burung- burung itu......!!!” Sora masih diantara tawa dan rasa penasarannya.

“ Sudahlah ikuti saja aku, pokoknya kita harus menjauh dulu dari Alonzo,aku sudah tidak tahan dia selalu membuntuti kita......!!!” Leeteuk terus saja mengajak Sora berlari dan berlari. Melewati toko- toko sauvenir, beberapa seniman jalanan yang sedang beratraksi, seperti juggling bola layaknya Messi, gitaris sekaligus penyanyi amatir, dancer jalanan, hingga peraga pantomim. Dari jalanan lebar yang padat dan sesak menuju jalanan sempit yang berangsur- angsur tampak sepi dan lengang.

Kaki terasa kaku, nafas tersengal- sengal, dan keringat sudah bercucuran setelah berlari sangat jauh.

saat tanpa sadar keduanya sampai di depan sebuah gereja. Gereja La Cathedral begitulah orang lokal sering menyebutnya. Leeteuk mengajak Sora masuk tanpa paksaan. Sesaat setelah kaki mereka menapaki lantai gereja, saat itu pulalah pandangan mereka disuguhi desain ghotic dengan ornamen dan facade indah khas gereja tua eropa.

Mereka berdiri di depan altar, saling berhadapan dan terdiam untuk sesaat. Mencoba menyelam ke dalam manik mata masing- masing sembari berpegangan tangan.

Leeteuk menatap Sora dengan tatapan serius, berbalik seratus delapan puluh derajat dari sikapnya tadi yang selalu usil dan membuat perut kaku karena terlalu keras tertawa.

“ Kang Sora......... kau datang di kehidupanku seperti mimpi, bahkan aku sendiri tidak sadar apakah sekarang aku masih terus bermimpi. Kau membawa dunia baru padaku, sesuatu yang tak terbayangkan selalu terjadi saat aku bersamamu. Awalnya aku takut, aku takut semakin terjerumus dan tak mau lagi tersadar dari mimpi itu. Itu dulu, saat aku masih belum mengenalimu, saat aku masih buta terhadap cintamu, saat aku masih seorang Leeteuk. Namun kini semuanya berubah Kang Sora, aku adalah Park Jung Su yang tersadar dari tidur panjangnya, aku adalah Park Jung Su yang selama ini menunggu waktu untuk sekedar mengatakan........ Saranghae Kang Sora...... saranghae............. !!!”

“ Jung Su oppa............!!!”

“......... karena itu aku tidak ingin kehilangan kesempatan lagi......!”

“ Kang Sora ssi..............!!!” Leeteuk semakin mempererat genggaman tangannya. Tak membiarkan mata Sora beralih untuk tidak menatapnya.

Tidak jangan katakan itu oppa...... kumohon jangan sekarang........!!!” Teriak Sora dalam hati.

“ Maukah kau...........!!!” Belum sempat Leeteuk mengakhiri kalimatnya, Sora sudah memutusnya dulu.

“ Oppa....... sebaiknya kita segera keluar, pasti sebentar lagi banyak pengunjung yang masuk.........!!!” Sora sudah akan berbalik, tapi Leeteuk langsung meraih pundaknya.

“ Kang Sora ssi bisakah kau tidak menginterupsi saat aku sedang berbicara?? atau aku akan menciummu!!!” Ancam Leeteuk,

“ Ah..... baiklah..... lanjutkan!!!” membuat Sora langsung terdiam.

Leeteuk melanjutkan ucapannya untuk melamar Sora. Gadis mana yang tidak akan tersentuh mendapatkan lamaran dari kekasih yang sangat dicintainya. Leeteuk berjanji akan membahagiakan Sora, menjadikan Sora layaknya seorang putri di hatinya, mengukir kehidupan yang indah bersama, semua janji itu membuat Sora harus dengan sekuat tenaga tak mengalirkan air mata harunya. Bukannya Sora ingin menolak, justru ini yang sudah ditunggu- tunggunya sejak dulu. Sora hanya merasa khawatir dengan perasaannya sendiri.

Aku tidak ingin terlalu tinggi melambungkan mimpi oppa, jika akhirnya aku akan membuatmu semakin sedih nanti....... tidak bisakah kita tetap seperti sekarang saja, melewati sisa waktuku yang sedikit ini.......... meninggalkan kenangan yang meskipun singkat namun membahagiakan untukmu.... karena tidak selamanya aku bisa bersamamu Jung Su oppa...... karena saat waktunya tiba aku harus menghilang diam- diam dari sisimu, dan saat itu kau akan terbangun dan berpikir bahwa aku hanyalah sebuah mimpi.......dengan begitu kau tidak akan merasa terlalu sakit Jung Su oppa.......“ Sora masih larut dalam pikirannya. Sedangkan Leeteuk terlihat tidak sabar mendengar jawaban Sora.

Diterima?? Tidak??? Diterima?? Tidak??? Ahh........... pasti diterima, tapi bagaimana kalau tidak??? Ottokkeee???” Teriakan pikiran Jung Su sangat frustasi. Menunggu beberapa detik saja seperti berabad- abad baginya.

“ Jung Su oppa....... aku haus!!!” Leeteuk menautkan kedua alisnya mendengar jawaban Sora yang melenceng dari jawaban yang seharusnya dia terima. Tapi mendengar kata haus, Leeteuk baru sadar betapa bahayanya kata itu saat diucapkan oleh seorang vampir.

Haus??? Sora haus ingin minum air atau jangan- jangan.............. darah??!!!” Muka Leeteuk berubah pucat, apalagi di dalam gereja sudah sesak oleh pengunjung. Tanpa menunggu lagi Leeteuk menarik Sora keluar meninggalkan sejenak jawaban dari Sora.

“ Jung Su oppa........ tidak usah berekspresi seperti itu eeoohh.......” Sora memukul lengan Leeteuk pelan, dia tertawa.....

“ Aku hanya ingin minum air......... Tidakkan oppa merasa cuacanya terlalu panas!!!”

“ Ohhh......... untunglah......... hanya air.......!!” Leeteuk mengelus dadanya lega.

Tapi tunggu, panas?? Bukankah sekarang masih musim dingin??

“ Sora ya......... jangan bilang kau sudah mengubah cuacanya, iya???”

“ Ahh....hahaa....haaa....... aniya........aniya........ !!!” Sora gelagapan, bisa gawat kalau sampai Leeteuk tahu Sora sengaja melakukan ini semua untuk mengelak dari menjawab lamaran Leeteuk.

“ Lihat......... sepertinya air di sana sangat segar........ kajja oppa.........!!!” Alih- alih membalas tatapan Leeteuk, Sora lebih memilih menarik Leeteuk mendekati sebuah air mancur tak jauh dari tempat mereka berdiri. Sora meneguk beberapa kali sambil menyodorkan tangannya yang berisi penuh air pada Leeteuk.

“ Kau harus mencobanya oppa...... ini benar- benar segar.... air paling segar yang pernah aku minum.......... ayo..... cobalah..........!!!”

Sora terlihat sibuk sendiri dan berulang kali menghindari tatapan Leeteuk yang tak pernah lepas darinya.

“ Sora sshi........... apa kau melakukan semua ini untuk menghindari menjawab pertanyaanku???”

Sora langsung menjatuhkan air dari cekungan tangannya. Menundukkan kepalanya, tak mampu menjawab tebakan Leeteuk yang seratus persen benar.

Leeteuk memegang dagu Sora, sedikit menaikkannya, mensejajarkan mata Sora yang selalu menolak menatap Leeteuk.

“ Apa kau tahu mitos air mancur ini Sora ya???”

Sora menggeleng,

“ Menurut cerita siapapun yang meminum air kolam suatu saat akan kembali lagi ke tempat ini. Meskipun tidak ada yang tahu berapa lama orang- orang ini harus menunggu sampai bisa kembali. Tapi sebuah keyakinan dan kepercayaan membuat banyak orang memang benar- benar bisa kembali......... air ini seperti pertalian takdir yang menuntun orang- orang itu agar terus bersamanya.......!!!”

Leeteuk mengelus wajah Sora pelan dengan punggung tangannya......

“ Dan itupun yang akan aku lakukan padamu, aku tidak akan memaksamu lagi Sora ya....... aku hanya akan menunggu sampai kau benar- benar siap menerimaku.....!!!”

“ Jung Su oppa.............!!!” Sora terharu mendengar ucapan Leeteuk yang begitu dewasa karena tak berusaha menyudutkannya.

Tapi kuharap saat takdir membawa kita kembali ke tempat ini, kau akan memberikan jawabanmu Kang Sora ssi..........!!!” Leeteuk mengambil air kolam dan langsung meneguknya.

“ Kumohon........ buktikan bahwa mitos yang kau simpan itu benar.........!!”

****




Matahari sudah tidak tampak lagi dilayar langit, perannya kini sudah digantikan oleh sinar bulan dan taburan bintang dengan latar pekatnya malam.

Leeteuk dan Sora terlihat berjalan santai sambil bergandengan tangan menyusuri pantai Barceloneta yang tampak sepi pengunjung. Winter, itulah mengapa tak banyak orang mendatangi pantai yang satu ini.

Waktu seharian rasanya masih belum cukup bagi Sora dan Leeteuk untuk menjelajahi Barcelona.

Dari La Cathedral mereka harus menuju Port Vell (Rambla de Mar). Kemudian masih harus menyusuri kawasan permukiman dengan jalan grid yang sempit dan cukup membuat pusing dengan rutenya yang sangat banyak.

“ Apa kau tidak merindukan keluargamu Sora ya???” Pertanyaan sekilas Leeteuk membuat Sora teringat terakhir kali Shin Hye bertelepati dengannya namun tiba- tiba terputus.

“ Tentu saja aku rindu, aku juga khawatir karena terakhir kali Shin Hye unnie menghubungiku dia terlihat gusar........ tapi tiba- tiba percakapan kami terputus, dan sampai sekarang pendengaranku jadi kosong...........!!” Sora menerka pasti Leeteuk tak tahu maksudnya, karena wajah namja chingunya itu terlihat bingung.

“ Maksudku....... aku tak bisa lagi melakukan telepati dengannya........ ini sangat mengganggu............!!”

Leeteuk mengambil ponsel di sakunya,” Kita pakai ini saja...........!!!”

“ Tidak bisa........!!”

“ Kenapa??”

“ Kami bangsa vampir dilarang menggunakannya.......!!”

“ Oh........ apa ini semacam aturan agar tradisi bertelepati tetap terjaga??” Tebak Leeteuk,

Sora tertawa, “ hahaha.........tidak, kenapa kau berpikir begitu rumit oppa...... alasannya sangat sederhana karena setiap benda elektronik yang kami pegang atau gunakan akan rusak secara tiba- tiba!!!”

“ Benarkah??” Leeteuk terdengar tidak percaya, “ Tetapi kenapa Siwon bisa menggunakannya?? Bahkan semenit saja dia tak bisa terlepas dari gadgetnya.........!!”

“ Really??? Oowwhh........... Siwon ssi memang mengagumkan.........!!!”

“ Apa kau bilang??”

“ Aniya........ hehehehe............!!!”

Leeteuk mencoba menghubungi Eunhyuk ingin menanyakan kabar bagaimana keadaan di Seoul. Setelah mendapati berbagai pertanyaan dan omelan dari Eunhyuk tentang kemana Leeteuk pergi? Apa yang dia lakukan saat ini?? apa Leeteuk sudah tidak memperhatikan membernya lagi?? bagaimana bisa Leeteuk meninggalkan jadwal yang padat...

“ Aku sudah meminta ijin Lee So Man sajangnim.........dan dia memberiku libur.....!!!”

“ Oh begitu?? Baiklah tapi tetap saja hyung...... kau.........!!!!”

“ Yah........... hentikan omelanmu........ Sekarang dimana kau Hyuk ah, dan apakah Shin Hye bersamamu???”

“ Kami sedang di hutan hyung, dan Hye ah ada di depan, aku tak bisa mendekatinya........!!!”

“ Apa maksudmu?? Hutan?? Ada apa sebenarnya??” Leeteuk yang terdengar cemas membuat Sora mendekat dan ingin mendengarkan percakapan.

“ entahlah mereka tidak menceritakan detailnya padaku, pokoknya kami sedang mencari ajusshi bernama Kang Myung So, dia dipaksa dan dibawa pergi oleh penjahat.......!!!”

“ Apaaaa???”

Sora yang mendengar samar- samar percakapan Leeteuk dan Eunhyuk langsung merebut ponsel Leeteuk, namun keanehan terjadi tiba- tiba ponsel itu berbunyi keras dan rusak.

Sora terlihat sangat frustasi,” Sebaiknya kita pulang sekarang oppa, aku punya firasat buruk....... ayo kita kembali.........!!”

“ Baiklah Sora ya............!!!”

Baru beberapa meter mereka berlari datang seseorang yang mencegah mereka pergi. Dia adalah Alonzo. Namja ini menghalangi Sora dan melarangnya pergi kemana pun, membuat Sora tersadar bahwa Alonzo bukan suruhan appanya, dia sudah ditipu.

Sora mendorong Leeteuk agar menjauh saat Alonzo terlihat mulai melakukan serangan. Terlihat kemampuan Alonzo masih jauh di bawah Sora, hanya dengan beberapa serangan Sora sudah bisa melumpuhkan Alonzo.



Leeteuk Pov*

Apa yang kulakukan ini?? menghindar dan hanya bisa menonton saat kekasihnya bertarung mencoba melawan penjahat?? Oh benar- benar tidak bisa diampuni. Untung saja Sora bisa mengalahkannya. Dia berjalan ke arahku saat kulihat Alonzo mencoba berdiri di belakangnya.

“ Sora awaaaasssssss.............!!!” Teriakku langsung menjauhkannya dari Alonzo yang berjalan sempoyongan. Dengan sekuat tenaga kulancarkan tendanganku, meskipun aku tak sekuat vampir ini setidaknya keahlian bela diri yang kumiliki mampu membuatnya tumbang.

Kupukuli wajahnya bertubi- tubi, oh....... aku kesal sekali dengan wajah sok kerennya.

“ Rasakan ini, kau tidak bisa tersenyum menghinaku lagi eoohh???”

“ Jung Su oppa sudahlah, dia sudah pingsan.........!!!”

“ Biarkan aku Sora, aku ingin memberi pelajaran vampir brengsek ini..... jangan menahanku........ Aku sudah muak sekali melihatnya.......!!!”

“ Tapi dia sudah pingsan, percuma.......... dan itu.......!!!”

“ Ada apa??? Tunggu sebentar aku belum puas kalau tidak membuat wajahnya babak belur!!!”

“ Ada polisi mendekat oppa...... ayo cepat kita lari??”

“ Mwwoooo???” Leeteuk mendongak, dari kejauhan dia melihat tiga polisi lokal berteriak- teriak kepadanya..

“ Ayo kaburrr.............!!!” Leeteuk menarik Sora bersamanya, dan secepat kilat melesat melarikan diri.



****

Sepanjang perjalanan pulang Sora tak bisa melepaskan kecemasannya memikirkan apa sebenarnya yang terjadi. Informasi singkat yang ia dapat dari Eunhyuk tak membantunya sama sekali. Leeteuk menyadari perubahan pada Sora. Tangannya bergetar, raut wajahnya terlihat sangat tegang, dan tak sepatah katapun Sora ucapkan, dia bungkam seribu bahasa. Leeteuk tak bisa melakukan apapun, yang bisa dia lakukan hanyalah menggenggam tangan Sora, memberikan isyarat bahwa dia akan selalu berada di sampingnya.

Waktu seolah berputar sangat lambat sampai akhirnya mereka sampai di depan istana vampir. Tak ada satupun pengawal yang tampak, istana benar- benar kosong dalam kesenyapan. Hanya suara langkah kaki Sora dan Leeteuk yang menggema memenuhi ruangan.

“ Jung Su oppa....... apa yang sebenarnya terjadi??” Pertama kali Sora membuka suara, namun Leeteuk tak bisa menjawab pertanyaan itu. Disamping baru pertama kalinya Leeteuk menjejakkan kaki di istana vampir, dia juga tak memiliki kata- kata yang tepat untuk menggambarkan apa yang sebenarnya terjadi. Sama seperti Sora, Leeteuk terlalu bingung dengan masalah yang menimpa mereka saat ini.

Sebulir air bening perlahan merembes dari pelupuk mata Sora. semakin lama buliran itu semakin tak terbendung. Sora menangis sesenggukan mengeluarkan semua perasaan yang di simpannya. Sedih, takut, kecewa, dan marah pada dirinya sendiri.

“ Ini semua salahku, andai saja aku tidak pergi....... andai saja aku tetap di sini, pasti appa akan baik- baik saja...... ini gara- gara aku, aku bukan anak yang baik........ seharusnya aku mati saja........!!” Sora terus menyalahkan dirinya sendiri, dia tak mengindahkan Leeteuk yang terus berusaha menenangkannya.

“ Sora sshi........... jangan pernah berkata seperti itu, tidak ada yang salah disini, dan tidak ada yang harus mati..... kau membuatku terluka saat mengatakan itu Sora ya........ jangan pernah mengucapkan kata kematian lagi.......!!!” Leeteuk menarik Sora ke dalam pelukannya, memeluk yoeja chingunya sangat erat.

“ Jung Su oppa...........!!!” Teriak Sora dengan berbagai percampuran emosi.

Bagaimana bila dia tahu kalau sebentar lagi aku pasti akan mati??? Apakah dia mampu bertahan?? Kuharap dia bisa bertahan...........!!!” Sora menyeka air matanya, menatap Leeteuk dari samping.

Jung Su oppa...... maafkan aku............maafkan aku yang tidak akan bisa menepati janjiku untuk selalu bersamamu..........!!!” Ucap Sora dalam hati, semakin menenggelamkan dirinya di pelukan Leeteuk.

Ternyata masih tersisa satu vampir di istana, dia adalah Park Yee Jin, omma Shin Hye. Wanita ini langsung berlari menghampiri Sora............

“ Tuan putri........... untunglah kau baik- baik saja, semuanya begitu cemas memikirkanmu.........!!!”

Sora melepaskan pelukan Leeteuk, “ Ahjumma....... sebenarnya apa yang terjadi??? Tolong ceritakan padaku......!!!”

“ Ceritanya akan sangat panjang Sora ya.......... bahkan ommamu baru mengetahui kisah ini sehari yang lalu........!!”

“ Apa maksudmu bi??? Aku tidak mengerti??”

“ Baginda raja, appamu...... telah diperdaya oleh saudara kembarnya sendiri...... Kang Myung Won......”

“ Saudara kembar?? Appa memiliki saudara kembar???” Tanya Sora antara percaya tidak percaya dengan apa yang didengarnya.

Yee Jin mengangguk, menatap lurus manik mata Sora kemudian meneruskan ucapannya,“Myung Won memberi kabar kalau saat itu dia menculikmu Sora ya. Appamu sangat marah bahkan tak mendengarkan ucapanku bahwa sebenarnya kau baik- baik saja.........!!!” Yee Jin terlihat menyesal karena tak mampu mencegah kepergian Myung So saat itu. Meskipun dia tahu Sora tidak sedang diculik, Yee Jin tak dapat membuktikan penglihatannya yang lemah.

“ Cepatlah Sora kau harus menghentikan appamu, akan terjadi malapetaka bila sampai dua saudara ini saling beradu........ Appamu akan dalam bahaya.........!!”

“ Tidak, aku tidak akan membiarkan itu terjadi............... tidak akan pernah.........!!!” Sora memandang Leeteuk, Leeteuk pun mengangguk mengerti apa maksud Sora.

“ Kajja............... kita selamatkan keluargamu Sora ya...........!!!”



To Be Continue

8 komentar:

  1. aq bingung kenapa tiba" sora am leeteuk udda di brazil ??????
    appa aq melewatkan part sebelum nyya ?????
    aq penasaran am ending nyya , akn bagaimana ????
    sad atau happy ending kah ????
    yg pusty aq slalu nunggu next chap nyya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. mayang bukan di Brazil say, tapi di Barcelona, Spanyol ^^

      Hapus
  2. tuh kan bener aq gg baca part sebelum nya :-(
    aq jg bingung kenapa bssa kelewat ea ???
    tenang ajja aq udda baca kok :-)
    ditunggu ff lain nyya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. masak sih may?? padahal udah aku share lewat email juga lho??!!

      emmm.......... jadi ikutan bingung%$#%&^*(%$#

      Hapus
  3. lis ... jdi terharu nie vita ... gomawo yo .. request an
    Is di bkin jg .. maaf eu comment . lis tunggu next chap nya ya ... semangat ^^9

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya lisa, ide yang air mancur tuh daebak banget jadi bisa bumbu cerita lebih mantap.....

      tapi aku kok g nemuin namanya apa ya, lis tau??? kalau tau kasih tau vita ya.... ^^

      Hapus
    2. duuh lis jg ga tau vita .. lis cma nonton yg di meteor garden 2 .. hhehe
      di mbah google ga ad vit ? ntr lis coba bantu cari deh ... lis ketinggalan tya ni ff vita .. eottoke ..

      Hapus
    3. @ Lis: udah diubek- ubek tapi g nemuin, aku juga lupa gimana bentuk air mancurnya jadi pas cari gambar bingung sendiri...... hehehehe...... maklum liat MG 2 nya udah jaman dahulu kala :D

      Hapus