Minggu, 14 April 2013

Saranghae Oppa Epilog (Sora' s Side)




Aku hanya tertawa diam- diam melihat ekspresi mereka saat ini, Lee Sung Min, Lee Hyuk Jae, Lee Donghae, dan Si evil Cho Kyuhyun, terduduk lemas di sofa. Keempat namja super itu terlihat sangat lelah, tapi mereka mencoba tersenyum seperti tak pernah terjadi apa- apa beberapa jam yang lalu. Dan aku bersyukur pada Tuhan karena memberiku empat pria yang lebih dari sekedar kakak bagiku.

“ Gomawo oppa deul,, mianhae aku sudah merepotkan kalian!” Aku mengatakannya tulus dari hatiku. Tanpa mereka entah apa yang akan terjadi pada bayiku. Ku belai lembut perutku yang sudah sangat besar, dimana buah hatiku sedang tidur di dalam sana. Setelah tadi dia berbuat ulah dan membuat keempat namja ini kalang kabut.



Ingatanku kembali di waktu siang tadi , dimana tiba- tiba Fighting Junior mengadakan inspeksi mendadak mereka di rumah keluarga kecil kami. Rumah yang sudah lebih dari satu tahun kutempati bersama Jung Su oppa dan kedua kembar kami, So Jung dan Su Ra.

“ Nuguseyo??” Aku terlonjak kaget saat melihat beberapa namja aneh lewat mesin Intercom. Mereka memakai coat panjang, topi, dan kacamata hitam membingkai wajah mereka.

“ selamat siang nyonya Park...... kami agen CIA internasional, annyeong haseyo!!” Salah satu dari mereka berbicara padaku. Suaranya terdengar berat.

“ ne, mworagu??” apa mereka hanya orang iseng. Aku hendak kembali masuk saat yang lain berbicara.

“ Kyu...... pabbo......... kenapa kau malah bercanda??” Pletak, terdengar suara jitakan pelan.

“ Sora ra, oh hyungsunim......... ini kami....... “ Suara Sungmin oppa, aku langsung berbalik dan membukakan pintu.

“ Yah...... kenapa kalian berpenampilan seperti ini? kalian membuatku takut......” Kupukul pelan lengan mereka. Kesal, dengan tingkah mereka yang aneh- aneh.

“ mianhae Sora, hahahaha............. kami tidak bermaksud seperti itu. ini hanya penyamaran agar bisa kemari!!” Jawab Donghae oppa cekikikan. Aku memicingkan mataku tak mengerti.

“ Kau tau kan akhir- akhir ini para gadis semakin ekstrim. Mereka selalu mengintai kami, empat namja tampan dan single yang tersisa dari anggota Suju............!” Kata Eunhyuk, sontak aku tertawa.

“ Makanya, kalian cepat- cepat menikah. Biar tidak ada lagi yang mengejar atau mengganggu.” Kataku menasehati. Tapi aku sanksi bila mereka akan menikah secepatnya, karena mereka lebih suka menjadi cassanova bahkan melebihi Jung Su oppa dulu. Aku menggelengkan kepalaku, bingung tak tau harus berkomentar apa.

“ Aku hanya mau menikah denganmu Sora ra......” Tiba- tiba Sungmin oppa memelukku.

“ tidak ada gadis sebaik dirimu........” Donghae oppa juga ikut- ikutan memelukku.

“ Seksi, cantik, pintar, mandiri,..........” Kini Eunhyuk Juga bergabung.

“ tipe idamanku.........” Kyuhyun yang terakhir memeluk. Membuatku kewalahan menahan badan kekar mereka yang menghimpitku.

“ Heiii........... kalian apa- apaan??? Mau membunuh istriku hah........??” Ku dengar teriakan Jung Su oppa yang berusaha melepaskanku dari dekapan mereka. Aku mengambil nafas lega, setelah beberapa saat tadi terasa sedikit sesak.

“ Mianhae hyung...........” Serempak oppa deul meminta maaf. Kami sudah duduk di sofa. Aku duduk disamping Jung Su oppa yang sekarang sedang menguliahi keempat dongsaeng nya. Kulirik Jung Su oppa dari sudut mataku. Dia terlihat tidak terima istrinya dipeluk sembarangan bahkan oleh membernya. Aku tersenyum melihatnya, sudah hampir tujuh tahun aku mengenalnya, tetapi sifatnya yang pencemburu tak pernah berubah.

“ Sudahlah oppa........ jangan memarahi mereka lagi, ya!!!” Aku mencoba menenangkannya. Tak tega melihat fighting junior yang sudah pucat. Jung Su oppa kalau sedang marah memang sangat menakutkan.

“ Bukannya sekarang waktunya oppa menjemput So Jung dan Su Ra?? cepat nanti terlambat!!” Sambungku, saat melihat jam ternyata sudah siang.

“ Ah, benar aku sampai lupa. gara- gara kalian sih.........” Jung Su oppa memandang bergantian membernya.

“ Awas kalau berani macam- macam lagi pada Sora.!”

“Tolong jaga dia baik- baik ya, aku pergi sebentar!!!” Kata Jung Su oppa menatap tajam fighting junior, namun sedetik kemudian tersenyum seperti tak pernah terjadi apa- apa tadi.

“ ahh......... ne hyung, siap laksanakan!!” Serempak mereka menjawab.

Setelah mengecup kening dan perutku, Jung Su oppa pun pergi.

Hanya tinggal kami berlima, ku tatap mereka bergantian.

“ Wuahh.......... leganya, gomawo hyung sunim.......” Eunhyuk oppa meregangkan tubuhnya dan bersandar di sofa.

“ Untuk??” Tanyaku tak mengerti.

“ Menyelamatkan kami dari dari ahjusshi menyeramkan tadi!!” Kyuhyun menimpali. Membuat kami tertawa mendengar ucapannya.

“ ngomong- ngomong apa yang membawa kalian kemari?” Tanyaku sembari menyuguhkan minuman.

“ Kami merindukan masakanmu yang lezat Sora.........” Jawab Sungmin oppa. Alasan yang aneh pikirku.

“ Kalau begitu kalian harus membantuku, kebetulan aku belum memasak apapun dan sebentar lagi anak- anak pasti sudah pulang, kajja oppa.............” kulihat mereka saling berpandangan, Eunhyuk membisikkan sesuatu di telinga Donghae dan aku masih dapat mendengarnya.

“ Kok malah kita yang disuruh masak? Padahal tujuan kesini kan mau makan gratis ya kan Hae ah??” Bisiknya.

“ Kalau tidak mau bantu, ya tidak usah makan. Gampangkan??!!” Celetukku bercanda.

“ ani, ani......... baiklah aku akan membantu!!! Ayo, ayo kita ke dapur sekarang!!!” Eunhyuk oppa langsung berlonjak menuju dapur. Kami pun mengikutinya dari belakang.



***



“ tidak, tidak oppa harus memotongnya seperti ini!” Kataku mengajari Kyuhyun yang salah memotong sayur.

“ Donghae oppa, cepat masukkan ikannya, lihat airnya sudah mendidih!!” teriakku saat kulihat Donghae membiarkan air rebusannya begitu saja. padahal airnya sudah mendidih, bahkan tinggal separuh.

Kecuali Sungmin oppa yang lain ternyata hanya menambah berat pekerjaan memasakku. Aku dibuat sibuk mengajari mereka, sehingga tak satupun masakan kami yang matang sampai sekarang.

Kulihat dapurku saat ini, tak ubahnya kapal pecah. Semuanya berserakan dimana- mana.

“ Oppa sebaiknya kalian tunggu saja di luar, biar aku menyelesaikannya sendiri!” Kataku frustasi, tak ingin dapurku semakin hancur oleh ulah mereka.

“ jangan Sora, biar kami membantu..... sungguh kita tidak merasa direpotkan kok, hehehehe.............!” Eunhyuk oppa tersenyum manis, kuperhatikan dia memasukkan beberapa sendok garam sekaligus ke dalam sup aneh buatannya.

“ bukan begitu, aduh....... oppa jangan menambahkan garam sebanyak itu!!” Mereka sudah benar- benar membuatku pusing.

“ akkkkkhhhhhhhh......................” Teriakku, saat tiba- tiba kurasakan sakit yang sangat pada perutku. Aku pasti sudah terjatuh bila Sungmin oppa tak segera menahanku.

“ Sora....... ada apa?? Mana yang sakit??” tanya Sungmin oppa yang mencoba mendudukkanku di kursi. Aku tak bisa menjawab, hanya menunjuk ke arah perutku, merasakan sakit disana.

“ Apa kau sudah lapar Sora??” Pertanyaan bodoh apa itu, Kyuhyun pabo....... dia malah sempat- sempatnya bercanda seperti itu. kujambak rambut ikalnya, sambil ku gigit bibir bawahku, menahan rasa sakit yang muncul tenggelam.

“ awwhh........ Sora lepaskan......!!!” Dia berteriak tak kalah dari teriakanku. Biar saja, siapa suruh dia tak peka melihat kondisiku.

“ Sora... kau kenapa??? Cepat bilang??!!!” Donghae oppa menatapku panik.

“ sepertinya........ aku...... mau........ melahirkan...........!!!” Jawabku sekuat tenaga,

“ Apa???? Melahirkan ??? sekarang???” Donghae oppa malah terlihat semakin panik, dia tak sadar masih membawa pisau yang tadi dipakainya, aku ngeri melihat pisau itu.

“ yah....... Donghae ah, letakkan dulu pisaumu itu?? kau mau membunuh kami hah??” Pekik Sungmin oppa, saat Donghae oppa malah mengacungkan pisau yang dibawanya.

“ akkhhhhh........ cepat lakukan sesuatu......... aku tidak tahan!!!” teriakku lagi, melihat keempat namja ini tak berbuat apa- apa. Mereka hanya berlarian tak jelas, padahal aku sudah sangat kesakitan.

“ iya, Sora tunggu........ kami sedang berpikir!!!” Timpal Eunhyuk,

“ ah...... matta.....! Kita telpon Teuki hyung saja. pasti dia tau apa yang harus dilakukan!!” Sebuah ide muncul entah dari mana.

Eunhyuk oppa meraih I phonenya dan memberikannya kepada Sungmin oppa.

“ Kenapa kau tidak menelpon sendiri Hyuk ah??” Tanya Sungmin aneh.

“ Aku mau ketoilet sebentar, gara- gara melihat Sora seperti ini aku jadi ingin kencing.........!!” Bisik Eunhyuk pada Sungmin.

“ Yah....... kau ini!!” Sungmin oppa dengan cepat menelpon Jung Su oppa.

Aku tidak bisa mendengar dengan jelas percakapan mereka. peluh sudah membanjiri seluruh tubuhku. Aku melihat Kyuhyun yang pasrah disampingku, karena sedari tadi aku tak melepaskan rambutnya.

“ Mianhae oppa........ aku hanya tidak bisa menahannya jika tak memegang sesuatu seperti ini!!” Kataku dalam hati, oh Tuhan tolong selamatkan bayiku. Aku tak ingin terjadi sesuatu padanya.

“oppa.........!!!! appo yo...... huh..huh...huh.......!!” teriakku lagi, berharap Jung Su oppa berada di sini. Aku melakukan segala yang pernah ku pelajari saat senam hamil. Ku tarik nafasku perlahan agar sedikit rileks.

“ ayo cepat kita bawa Sora ke rumah sakit!!!” Sungmin oppa mengomando setelah menutup sambungan teleponnya. Akhirnya mereka melakukan hal yang benar. Kenapa tidak sejak tadi saja, pikirku.



Flash back end............

Dan begitulah, aku sangat menghargai perjuangan mereka. Meskipun awalnya aku tak yakin dengan mereka, namun tak bisa dipungkiri merekalah penyelamatku.

Tiba- tiba pintu terbuka, dan disanalah berdiri my prince dan kedua kembarku yang tampak sangat panik.

“ yoebo........?? kau tidak jadi melahirkan??” Tanya Jung Su oppa masih bingung dengan situasi ini. aku hanya tersenyum dan menggeleng.

Benar- benar hari yang melelahkan, tetapi aku senang memiliki mereka di sampingku. Keluarga dan saudara ipar yang sangat aku sayangi dan cintai.



***



“ Yoebo ya, belum tidur sayang? Ini oppa bawakan susu......” Suara Jung Su oppa mengagetkan lamunanku. Semenjak tadi aku hanya memandang keluar jendela, udara musim semi yang hangat dan wangi bunga yang bermekaran membawa ketenangan tersendiri bagiku.

Jung Su oppa berjalan mendekatiku, meletakkan susu di meja dan memelukku dari belakang. tangannya mengusap dengan hangat bayi di dalam rahimku.

“ Sora ya, ini sudah malam.... kenapa kau belum tidur juga sayang??” Tanya Jung Su oppa, di samping telingaku.

“ aku belum mengantuk oppa, jujur aku sedikit gugup dengan kelahiran bayi kita. Dulu So Jung dan Su Ra lahir secara caesar, jadi sekarang aku ingin melahirkan secara normal. Aku ingin merasakan bagaimana perjuangan seorang wanita yang sesungguhnya.............” Kataku mengungkapkan kekhawatiranku pada Jung Su oppa.

“ Jangan terlalu khawatir Sora, semuanya akan baik- baik saja, arasso??” Jung Su oppa menyemangatiku. Aku tau dia lebih gugup dibandingkanku. Itu terlihat dengan jelas dari raut wajahnya dan tindakannya yang over protektif padaku.

Jung Su oppa benar- benar telah menebus semua kesalahannya di masa lalu. Dia telah menjadi suami dan ayah yang sempurna di mata kami. Meskipun terkadang masih sering membuatku kesal, tapi Jung Su oppa adalah nampyon yang penuh tanggung jawab.

“ Gomawo Jung Su oppa...........” Kataku lirih, berbalik menatapnya.

“ Untuk??” Kulihat oppa mengerutkan keningnya,

“ Menjadi suami dan ayah yang baik...............” Kataku. Kurapikan rambut coklat oppa yang sedikit berantakan.

“Gomawo nyonya Park!!” Oppa tersenyum padaku.

“ Untuk??” Kini aku yang dibuat penasaran.

“ Sudah menjadi istri dan ibu yang perhatian dan pengertian..........!” Jawab oppa, berhasil membuatku merona. Dikecupnya pucuk kepalaku dengan lembut.

“ Nah sekarang waktunya memberi nutrisi eagi kita........” Oppa menyodorkan susu coklat, yang tadi dibawanya padaku.

Kuraih gelas itu, seketika kurasakan rasa sakit pada perutku. Sakit kali ini melebihi sakit yang sebelumnya. Tanpa sengaja kujatuhkan gelas di tanganku. Aku merintih kesakitan.

“ Sora ya, Yoebo.......... Kwencana??” Oppa terlihat sangat kaget, dia langsung meraih tubuhku agar tidak tumbang.

“ Oppa...... hah..... sepertinya sudah.... huh......huh... saatnya...........” Ucapku susah payah, diantara nafas yang semakin susah kuatur.

“ maksudnya melahirkan?? Sekarang??” Oppa panik, apalagi saat melihat air ketubanku mengalir membasahi lantai.

Aku hanya mengangguk mengiyakan, kurasakan tubuhku seperti terangkat. Jung Su oppa menggendongku sampai ke mobil.

“ Tenang yoebo ya.............. ambil nafas, huh........huh........huh..... keluarkan.......!!!” Oppa memanduku agar aku sedikit rileks.

“ Oppa, kemudikan saja mobilnya dengan baik, oke.............!!!” Aku tak ingin pikiran Jung Su oppa terpecah saat mengemudi. Bisa sangat berbahaya...........

“ akkhhhhhhhh................” Teriakku saat sakit itu muncul lagi. Ku cengkeram erat lengan oppa. Dia terlihat kesakitan, tapi sepertinya Jung Su oppa menahannya.

“ tidak apa-apa Sora, aku tidak seperti Kyuhyun yang akan berteriak hanya karena kau menjambak atau mencengkeramku.......... aku tau sakit yang kau rasakan melebihi ini..........” Perkataan Jung Su oppa entah bagaimana berhasil membuatku sedikit rileks. Aku bahkan bisa tersenyum padanya.

Sesampai di rumah sakit oppa juga ikut menemani persalinan. Padahal dulu saat kutanya Jung Su oppa tidak mau karena dia takut melihat darah. Tetapi buktinya sekarang dia ada di sini, bersamaku.

“ ayo yoebo ya, ambil nafas...... hembuskan.......!!!” Jung Su oppa mengikuti instruksi dokter. Membantuku mengatur nafas saat mengejan.

“ Huh....huh.....huh......... !” Aku mengikuti irama nafas Jung Su oppa. Hampir lima belas menit berlalu, tetapi sakitnya bukannya berkurang, malah bertambah terasa.

“ Iya terus seperti itu nyonya,......... nah kepalanya sudah terlihat!!” Instruksi dokter, masih dapat ku dengar samar- samar.

“ Apa?? Benarkah??” Jung Su oppa berteriak girang. Dia tersenyum padaku, aku membalas senyumannya dan semakin mempererat genggaman tangan kami.

“ Ayo Sora, tinggal sedikit lagi!!” Kata Jung Su oppa. Dengan sekuat tenaga aku kerahkan kekuatan terakhirku.

Dan seketika semua rasa sakitku seakan terangkat, terdengar suara tangisan bayiku. Aku sayup- sayup masih mendengarnya. Tak terasa air mataku mengalir saat perawat menyerahkan bayi lelaki tampan dan mungil dalam dekapanku.

“ Jung Su oppa, pangeran kita sudah lahir...........” Kataku tak bisa menahan tangis. Terharu bercampur bahagia, emosi yang mengaduk- aduk perasaanku.

“ Ne, Sekarang semuanya terasa lengkap. Gomawo Sora Ya,........” Jung Su oppa berkaca- kaca. Dia mengecup keningku dan putranya bergantian.

Tak lama kemudian datang beramai- ramai keluarga dan para dongsaeng Jung Su oppa dari Suju. Su Ra dan So Jung juga ikut serta bersama mereka.

“ Wuaahhhh............. adik bayi lucu sekali......... Daddy, Mommy........ boleh aku menggendongnya??” Su Ra sangat bersemangat melihat adiknya yang tertidur pulas di boks bayi.

Aku menggeleng melarang, membuatnya berangsut dan cemberut.

“ Nanti saja Su Ra, adik bayi masih tidur....... jadi jangan diganggu ya??!!” Siwon membantuku membuat Su Ra tenang, aku tersenyum berterima kasih padanya.

Semua orang terlihat antusias melihat bayi kami, mereka senang menerima kedatangan keluarga baru yang memang sangat ditunggu- tunggu.

“ Teuki Hyung........ kau benar- benar membuatku iri.............” Kata Sungmin yang sedari tadi duduk di samping Jung Su oppa.

“ Makanya, cepat- cepat kau lamar So Youl, dan buat anak yang banyak...........” Balas Jung Su oppa, membuat semua yang ada di ruangan tertawa mendengarnya. Tak begitu dengan Sungmin oppa dan So Youl Unnie, mereka malah bersemu merah.

“ oke, aku mengaku kalah hyung, tapi setidaknya sepanik apapun keadaannya, aku tidak akan salah memakai sepatu dan sandal seperti dirimu!! Hahaha..............” Sungmin oppa menyadari bahwa Jung Su oppa memakai sepatu olahraga di kaki kirinya, dan sandal rumah di kaki kanan. Membuat semua orang kembali tergelak.

“ Ini........ oh........ ini trend baru......... iya khan Yoebo??” Jung Su oppa melirikku agar ikut membelanya.

“ Apapun dan bagaimanapun anehnya suamiku......... aku akan selalu mencintai dia selamanya...........!!!” Kataku tersenyum pada Jung Su oppa.

“ Kalian dengar kan?? Hahahaha.......... istriku memang terbaik, Saranghae nyonya Park............!!!” Jung Su oppa tanpa malu mencium bibirku di depan semua mata yang ada. Aku tak bisa berbuat banyak, Jung Su oppa selalu menang dalam urusan ini.

“ eeyyy............. ingat ada anak kecil.......!!!” Appa berdehem. Kemudian tertawa melihat tingkah laku kami.

Aku dan Jung Su oppa sadar dan langsung melepaskan ciuman kami. kami saling bertatapan, tatapan yang hanya kami berdua yang dapat mengartikannya. Tatapan berisi janji bahwa selamanya kami akan saling mendukung, menjadi sandaran, dan selalu ada untuk satu sama lain. Tatapan kasih yang mengikrarkan janji untuk hidup bahagia selamanya.



Selesai

wuahhhh...... akhirnya selesai juga FF ini. butuh waktu lumayan lama juga, huffttt............
tapi g papa deh ^^ yang penting bisa nyenengin readers...........

ottokke??? 
gimana menurut reader??? memuaskan g??? maklumin aj ya, author juga g tau seperti apa melahirkan itu, jadi g bisa deskripsiin nya............ hehehehe..............

jangan lupa ninggalin jejak ya readers...............

Annyeong.......... ^_^

3 komentar:

  1. wah .....aq suka bangat FF ini....best bangat....pas ni....pos yang lbih lagi ya makasih

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih ya Wawa, koment kamu berharga bnget buat aku ^_^.....
      oke, ditunggu aja (^_^)v

      Hapus
  2. sukaaa bngt sama FF 1 ini.... ^^
    Daebak!!!!....
    semangat author.... :)

    BalasHapus