Sabtu, 20 April 2013

Destiny of Love Part 21 (Last Part) bagian a




2 tahun kemudian,



Sungmin Pov.......



Kulajukan pelan mobilku melewati portal yang di jaga beberapa prajurit. Aku sedikit membungkuk memberi salam, mereka menyambutku ramah. Ini bukan pertama kalinya aku mengunjungi Teuki hyung di kamp. Militernya. Setelah kepergian Sora dia memutuskan masuk wajib militer. Dimana awalnya kupikir dia hanya ingin lari dari tanggung jawabnya.

Tetapi ini mungkin yang pertama bagiku datang sendiri, selama ini aku selalu datang bersama yang lain. Dan tak banyak yang aku bicarakan dengannya. Hubungan kami sangat buruk sejak kepergian Sora.

Namun kemarin, Ryeowook menyadarkanku dari kesalahan yang tak pernah ku sadari. Aku bertengkar hebat dengannya, masih kurasakan sudut bibirku yang membiru karena pukulannya. Malam itu Ryeowook sangat marah, dia marah dengan ketidakpekaanku, dia marah dengan perilakuku yang ternyata telah menghancurkan dua orang yang paling penting dalam hidupku, Teuki hyung dan Sora.

“ jangan kau jelekkan Teuk hyung Sungmin sshi. Justru kau lah yang harus membuka matamu. Kau sudah memisahkan dua orang yang saling mencintai, kau........... demi kau, Teuki hyung rela melepaskan Sora, orang yang paling dicintainya. Dan apa balasanmu padanya??? Kau malah menilai hyung seperti itu???” Perkataan Ryeowook benar- benar menamparku. Semuanya mulai jelas sekarang, aku benar- benar tidak menyangka karena kebodohanku, Teuk hyung harus menderita. Dan hari ini adalah hari terakhirnya, besok dia akan merampungkan tugas negara ini. Teuk hyung akan kembali, maka sekaranglah kesempatanku untuk membayar semuanya.



Dua minggu kemudian,

Manhattan, New York, USA



Seorang gadis muda berjalan dengan santai menyusuri trotoar. Di sebelah kirinya berjajar etalase toko yang memamerkan berbagai produk terkenal. di sebelah kanannya bersahut- sahutan kebisingan kendaraan yang berlalu lalang, terpantul dengan jelas oleh deretan gedung- gedung pencakar langit yang berdiri kokoh. Tetapi dia tetap dapat menikmati musik yang didengarnya lewat earphonenya. Melihat kedai makanan yang berjajar di depannya, dia berhenti. Merogoh sakunya dan mengeluarkan beberapa lembar Dollar dia membeli sepotong hotdog. senyumnya terkembang,

“ Hari yang indah............” Ucapnya lirih, menatap langit cerah yang menaunginya.

Dia sampai di sebuah jalan berundak. Mengambil beberapa langkah turun, dia memutuskan duduk di salah satu anak tangga. Di depannya terlihat beberapa orang bersepeda,jogging, bersepatu roda dan ada juga atraksi skateboard yang menarik perhatiannya. Beberapa remaja tanggung sedang menunjukkan aksi mereka. melawan gravitasi dengan papan seluncurnya, mereka bersalto di udara. Deritan skateboard pada landasan lengkung sayup-sayup dapat terdengar.

“ wuahh........ bravo!!!” Teriak gadis ini bertepuk tangan, sesaat setelah pertunjukan berakhir.

Setelah tak ada lagi yang menarik perhatiannya, dia mengeluarkan buku karangan Danielle Steel dari tas selempangnya. Tangannya dengan cepat membuka halaman terakhir yang ia baca. Dalam hitungan menit dia sudah terfokus membaca buku itu. saat tiba- tiba sebuah suara memanggil namanya.................

“ Kang Sora ...............!!” Panggil seorang lelaki di belakangnya. Sora berbalik menatapnya.........

“ Yes, who are.............” Sora terbelalak, dia tak menyangka melihatnya lagi setelah dua tahun berlalu.

Tanpa menunggu Sora langsung menutup buku yang dipegangnya dan berlari menuruni tangga.

Laki- laki itu mengikutinya.

“ Sora ya, apa begini sambutanmu pada kekasihmu???” Si lelaki sedikit protes, dia berusaha mensejajari langkah cepat Sora.

Sora tak menghiraukannya.

“ ya......... Sora ya...... aku merindukanmu!!!” Kembali lelaki ini mencari perhatian Sora, dia menghadang Sora dengan berdiri didepannya.

“ ya......... Leeteuk sshi........ bisakah kau minggir?? Kau menghalangi jalanku.......!!!” Teriak Sora, membuat Leeteuk malah tertawa.

“ oke........ oke....... aku minggir, tapi bolehkah aku ikut denganmu???” Tanya Leeteuk, mengangkat kedua alisnya.

“ no...........!!” Larang Sora singkat, tapi sangat jelas.

“ Semakin dilarang, aku malah semakin menginginkannya...........Kajja.........!!!” Leeteuk menarik tangan Sora, dan menggandengnya.

“ Bwoh???” Sora terbengong, hanya bisa mengikuti tarikan Leeteuk.



***



“ Welcome home.........!!!” ucap Leeteuk, kini dia dan Sora sudah berdiri di depan pintu sebuah flat. Setelah tadi mereka harus menaiki beberapa anak tangga menuju atas.

“ Bagaimana kau bisa tau tempat tinggalku???” Tanya Sora kaget, dia bergeser beberapa langkah, kini membelakangi pintu menghadap Leeteuk.

“ itu mudah, banyak orang yang berada di pihakku........ “ Leeteuk tersenyum, dan berkedip.

“ aisshh.......... pasti omma, omma yang memberitahunya......... omma.!!! Sebenarnya anakmu siapa sih???” Pekik Sora dalam hati.

“ Sekarang apakah aku boleh masuk???” Leeteuk hendak menerobos masuk saat Sora membuka pintu.

“ In your dream............” Jawab Sora cepat langsung menutup pintu. Leeteuk terbengong. Berulang kali dia menggedor pintu dan berteriak meminta masuk, tapi Sora tak menjawab.





“ Omo.............!!!” Sora memegang dadanya, dia terlalu syok dengan kehadiran Leeteuk yang begitu tiba- tiba.

Dia sangat merindukannya, tak bisa dipungkiri selama dua tahun ini bayangan Leeteuk tak pernah sedikitpun beranjak dari hati dan pikirannya. Melihatnya langsung hari ini benar- benar membuat Sora bahagia, dia tak menyadari bibirnya terangkat, Sora tersenyum.

“Ingin rasanya aku melompat dan langsung memeluknya. Mengatakan bahwa aku sangat merindukannya setengah mati. Tapi itu terlalu mudah untuk namja bodoh ini, aku tidak akan semudah itu jatuh kepelukannya. Egoku mengatakan jangan, aku tidak boleh begitu saja memaafkannya!!” Pikir sora. kemudian dia mendekatkan telinganya pada daun pintu.

“ Kurasa dia sudah pergi...............!!” Gumam Sora, karena sudah tak mendengar suara Leeteuk lagi.

“ Begitu mudahnya dia menyerah...........” Sora pun berjalan menuju kamarnya. Tak sadar dia tertidur karena lelah.



***



Jam sudah menunjukkan pukul 8 malam, saat Sora terbangun dan menyadari ruangannya sangat gelap. Dia menyalakan lampu, merasa lapar Sora pun berjalan keluar.

“ Astaga aku lupa...... tidak ada makanan di rumah, hah...... jadi aku harus mencari diluar???” Diambilnya mantel yang tersampir di gantungan. Sora membuka pintu............

“ Omo............ Kau masih disini??? teriak Sora, melihat Leeteuk yang sedang berjongkok duduk di samping pintunya. Leeteuk mendongak, dia mengulas sebuah senyum.........

“ aah.... akhirnya kau keluar juga, aku tidak punya tempat tinggal di sini, dan kau tidak membiarkanku masuk.............jadi aku menunggu disini.............” Leeteuk cemberut,

Membuat Sora tak tega melihatnya,

“ Baiklah.......... sebaiknya kau masuk, aku akan mencari makanan dulu. Kau tunggu di dalam..........” Perkataan Sora langsung membuat Leeteuk melonjak kegirangan. Tetapi karena terlalu lama menunggu dan berjongkok, kaki Leeteuk terasa kaku. Dia kesulitan berdiri.

“ Opp......... ahh....... Leeteuk sshi, kwencana???” Sora langsung membantunya berdiri.

“ ah...... tidak usah Sora ya, ini bukan apa- apa. Di militer aku sudah melakukan hal- hal yang lebih berat dari ini....... kau lihat hasilnya......!!!” Leeteuk memamerkan lengannya yang berotot membuat Sora berteriak sedikit heboh, namun dengan cepat menyembunyikan wajahnya yang memerah tiba- tiba.

“ Ne...... aku bisa melihatnya, ya...... sebaiknya kau cepat masuk sebelum aku berubah pikiran.....” Sora berkata sedikit kasar, menyembunyikan perasaannya yang sesungguhnya.

“ Apakah kau tidak mau menyentuhnya??” Leeteuk masih mencoba menggoda, dia tau dimana kelemahan Sora.

Sora langsung mendorong Leeteuk masuk ke dalam dan menutup pintu dari luar. Dia bisa mendengar Leeteuk tertawa keras di dalam,

“ oh... Park Jung Su, kau benar- benar............” Sora memegang pipinya yang merona, hampir saja dia tadi jatuh dalam perangkap Leeteuk.



Sora pov

Tak butuh waktu lama bagiku untuk kembali ke flatku. Dengan menenteng dua kotak makanan dan minuman aku masuk ke dalam.

Ku edarkan pandanganku memutari ruangan, kulihat Leeteuk sedang tidur di Sofa panjang dekat TV. Perlahan ku dekati dia, hanya untuk memastikan apakah dia benar- benar sudah tidur.

“ Pasti dia sangat kelelahan, apakah sikapku terlalu berlebihan padanya??” Gumamku pelan, aku sedikit tertahan saat melihatnya bergerak, dia menjatuhkan selimut yang dipakainya.

Kupakaikan kembali selimut itu, tak sengaja aku menatap wajahnya sangat dekat. Kurasakan jantungku berdegup kencang, ternyata aku memang sangat merindukannya. Dia tidak banyak berubah, wajahnya masih tetap sama seperti yang dulu, selalu terlihat tampan di mataku. Hanya satu yang berubah, dia semakin terlihat maskulin dengan otot- otot di lengannya. Bibirnya menghipnotisku, tanpa sadar aku menciumnya pelan. Awalnya hanya bermaksud mengecup saja, tetapi dia justru memperdalam ciuman ini.

“ Saranghae yoebo ya................” Kata itu keluar di sela- sela ciuman kami.

Aku tak dapat menghentikannya, ini aneh, benarkah orang yang sedang tertidur bisa membalas ciuman seperti ini?? oh sudahlah tidak usah terlalu dipikirkan. Aku hanya ingin merasakan ciuman ini, bibirnya yang lembut dan sangat kurindukan benar- benar tidak bisa kutolak.

Udara yang hampir habis di paru- paruku membuatku terpaksa harus melepaskan ciuman kami.............

Seperti baru tersadar dari mimpi kuraba bibirku yang basah,

“ omo.............. apa yang kulakukan???” aku langsung berlari masuk kamar, takut dia terbangun dan menertawakan kebodohan yang sudah kulakukan. Mencuri ciuman darinya??? Ahhh..........................

Sora pov end............

Sora langsung berlari ke kamarnya, dia tidak menyadari bibir Leeteuk yang sedikit terangkat, dia tersenyum..........

“ Kau memang nakal Sora ya...................” Leeteuk membuka matanya, ternyata dia tidak tidur, semuanya dapat dia dengar dan rasakan. Termasuk ciuman Sora yang hangat.

“ Malam ini aku bisa tidur nyenyak.............” Ucap Leeteuk tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya. Dia memakai selimutnya, dan kini benar- benar tertidur.



Tak begitu dengan Sora, dia benar- benar tidak bisa tidur. Ciuman tadi sangat membekas di benaknya. berulang kali dia mencoba memejamkan mata tetapi selalu gagal. Akhirnya Sora memutuskan untuk tetap terjaga. Hingga matahari pagi menjelang Sora terlihat sibuk dengan tesis yang dikerjakannya. Semester akhir sedang ia tempuh, dia harus benar- benar fokus untuk meraih gelarnya. Tetapi kejadian semalam, sudah menghancurkan konsentrasinya.

“ ahhh.................. awas kau Park Jung Su, kau yang membuatku jadi begini..........!!!” Teriak Sora sambil mengacak- acak rambutnya.

Dia pun memutuskan untuk berangkat kuliah lebih awal, dengan mengendap- endap Sora bermaksud keluar tanpa sepengetahuan Leeteuk. Tapi ternyata Leeteuk sudah pergi, dia hanya meninggalkan memo di meja.



Jam 5 sore, Central Park............

Aku akan menunggumu, sampai kau datang.........

Awas jangan telat.......

Park Jung Su,



“ yah, apa- apaan ini?? enak saja main perintah......... huh.........!!!” Sora memasukkan memo itu ke dalam saku bajunya.



****



Central Park..........



Leeteuk Pov..........

Kulirik jam tanganku, sudah hampir pukul 5, pasti sebentar lagi dia datang. Sudah kerenkah penampilanku?? Kurapikan kembali kemeja semi formal yang kukenakan. Sebuket bunga dan sepasang cincin kurasa cukup untuk mengejutkan Sora. Tanganku sedikit berkeringat, aku terlalu gugup membayangkan apa yang akan terjadi nanti.

Berulang kali aku berlatih, mengucapkan setiap kalimat yang sudah kususun untuknya. Tanpa sadar waktu begitu cepat berlalu, tak terasa sudah pukul 6, aku mulai gusar menunggu. Apakah dia akan datang?? Bagaimana jika tidak???

Yang penting aku harus terus menunggu, menit- demi menit berjalan begitu lama. Kusandarkan tubuhku yang lelah di pinggir jembatan. Aku mulai putus asa, sudah pukul 11 malam tetapi Sora belum juga datang. Kukeluarkan cincin dari kotaknya, cincin pertunangan kami dulu. Ya aku masih menyimpannya hingga kini, cincin yang indah, aku tidak rela melepasnya begitu juga dengan Sora, aku benar- benar tidak ingin melepasnya. Tapi apa, sekarang dia tidak datang. Apa ini berarti kesempatanku sudah hilang. Apa aku harus menyerah, mungkin memang takdir tak menghendaki kami bersatu. Dengan langkah gontai aku kembali pulang, penantian yang sekian lama, hanya berakhir seperti ini. Tak kuasa kubendung air mataku yang tidak mau diajak kompromi.



Leeteuk pov end.......



Di tempat lain........

Sora baru menyelesaikan kuliahnya, ini sudah jam 6 sore. Dia teringat ajakan Leeteuk tadi pagi. Sora bingung, haruskah dia datang. Sora berjalan pulang ke flatnya. Leeteuk belum pulang, dia pasti masih menunggu di sana.

Setelah berpikir lama, Sorapun memutuskan untuk pergi........



***



“ Jung Su oppa.......... kau masih menungguku?? Padahal aku sudah terlambat!!!” Kata Sora pelan, dia bersembunyi di balik pohon. Dilihatnya Park Jung Su yang masih menunggu di atas jembatan. Sora hendak melangkah, tetapi hatinya mencegah. Dia belum siap, Sora belum siap menerima kembali Leeteuk, dia takut hatinya kembali sakit seperti dulu.

Lama Sora berdiam disana, dia dapat melihat dengan jelas Leeteuk yang perlahan mulai gelisah. Berulang kali dia melihat jam tangannya. Ini membuat Sora tersiksa.

“ Pulanglah oppa........ pulang saja,!!!” Saat menyadari hari sudah sangat larut. Sora yang tidak tega perlahan berjalan mendekat, namun langkahnya terhenti saat melihat Leeteuk tiba- tiba berdiri. Sepertinya dia memutuskan untuk tak menunggunya lagi. Sora melihat Leeteuk menangis, ini benar- benar menyakitkan, dia ikut menangis.

“ Maafkan aku Jung Su oppa........ maafkan aku............!!” Ratap Sora, masih dalam deraian air mata menatap punggung Leeteuk yang mulai menjauh.

lanjutannya.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar