Sabtu, 26 Januari 2013

Destiny of Love Part 11






“ Kita mau kemana?? Hei lepaskan aku..... Bwoh??? Kenapa aku harus naik pesawat??” Pekik Sora, marah pada kedua pengawal setianya. Dia masih bingung karena tiba- tiba diajak paksa menuju Incheon airport, dan sekarang harus naik pesawat internasional.

Sora hanya bisa menahan emosinya, saat semua mata penumpang melihatnya.

“ Siapa yang menyuruh kalian melakukan ini??” bisik Sora pada Myung wool.

“ Tuan besar nona, seperti biasa sebaiknya nona menurut saja...... silakan duduk disini..........” Jawab Myung Wool sopan, dia dan temannya segera berlari keluar meninggalkan Sora.

“ yah........ kalian!!” Sora dibuat kesal, kenapa mereka malah meninggalkannya sendirian sekarang. Sora menghempaskan tubuhnya begitu saja di kursi penumpang VVIP.

“ Ottoke?? Aku harus bagaimana?? Awas nanti kalian ya......!!” Desah Sora menggaruk kepalanya yang tidak gatal. Masih dendam dengan kedua pengawalnya yang aneh itu.



Sora melihat sekeliling, ternyata di sampingnya tengah duduk seseorang yang menyembunyikan wajahnya di balik topi dan kacamata besarnya. Dia sedang tidur pikir Sora, dan tidak terlalu memperhatikannya.

Tiba- tiba pesawat terbang landas, membuat Sora kaget dan refleks mencengkeram tangan lelaki di sebelahnya.

“ waahhh.......... “ pekik Sora, dia takut ketinggian.

“ Nona, bisakah kau melepaskan genggamanmu??” tiba- tiba lelaki di sampingnya berbicara, namun masih menyembunyikan wajahnya.

“ oh....oh...... chosuhamnida..... maaf........” Kata Sora langsung melepaskan pegangannya. Tapi wajahnya masih tampak ketakutan.

Sora memandang sekilas lelaki di sampingnya,

“ maaf, memangnya pesawat ini akan menuju kemana ya??” Tanya Sora, dia memang tidak tau kemana tujuannya sekarang. Dia tadi tidak sempat memperhatikan keadaan karena terlalu fokus ingin kabur dari kedua pengawalnya.

“ Venesia, itali.......” Jawab lelaki itu, dengan suara yang dibuat berat.

“ APAAA???” Teriak Sora tak percaya.

“ aniyo........ aku harus turun sekarang.........” Sora sudah hendak melepas sabuk pengamannya. Saat tiba- tiba lelaki tadi menariknya. Dia membuka topi dan kacamatanya.

“ yoebo...... kau mau mati hah??? Pesawat sudah mengudara..........” katanya memandang Sora, sedikit terkejut dengan reaksi Sora.

“ Opp......ppa..........kenapa? kenapa kau di sini???” Sora juga tak kalah terkejutnya, ternyata Leeteuk yang sedari tadi duduk bersamanya.

Leeteuk hanya tertawa,

“ Jangan- jangan ini semua rencana oppa ya??” Tanya Sora, tepat sasaran.

“ Bingo......... kau benar Sora ya......... hehehehe...........” Jawab Leeteuk terkekeh.

“ Bagaimana bisa?” Tanya Sora lagi, masih sedikit tak mengerti.

“ Kau ingat ini??” Leeteuk menunjukkan sebuah kertas yang ternyata kupon. Sebuah kupon permohonan yang diberikan Appa Sora padanya.

“ Kupon ini??” Sora menunjuk kupon itu, mulai tau jalan ceritanya.

“ Ne........ aku meminta appa agar mengijinkan kita pergi honeymoon berdua. Dan ternyata dengan mudah beliau meloloskan permintaanku.......Bagaimana? aku jenius kan??” Terang Leeteuk, tak bisa menyembunyikan kegembiraannya.

“ Yah.............. kita kan belum menikah oppa?? Bagaimana mungkin pergi honeymoon??” Sora bersedekap marah, dia melengos membelakangi Leeteuk.

“ tapi kau senang juga kan yoebo??” Goda Leeteuk melingkarkan lengannya di pundak Sora dari belakang.

“ Jung Su Pabboya,........ tapi romantis juga............ kekekeke...........” Batin Sora, diam- diam tersenyum.

***





“ Wooaahh.............. indahnya...........!!” Decak kagum Sora tiada henti, menyaksikan keindahan kota Venesia di sore hari. Dari menginjakkan kaki tadi di bandara, keduanya langsung berkeliling kota kecil ini. Kini Sora dan Leeteuk sedang menikmati suasana sore sambil naik gondola, menyusuri lorong- lorong bangunan klasik yang mengapit sungai kecil. Sungai yang merupakan transportasi utama di Venesia.

“ Ternyata aku tidak salah memilih tempat kan yoebo.......” Leeteuk tersenyum melihat Sora. Bangga karena bisa melihat eagi gongjunya bahagia.

“ ne........... dabong..........” Kata Sora mengacungkan kedua jempolnya sembari membuat ekspresi lucu dengan wajahnya.

“ Omo...... kyepta........” Pekik Leeteuk, tak biasanya Sora melakukan hal seperti itu. sangat manis.

Leeteuk mendekatkan dirinya pada Sora, merangkul kekasihnya itu dengan tangan kanannya. Sora meletakkan kepalanya dipundak Leeteuk, berbagi sejenak rasa lelahnya.

“Jung Su oppa kenapa kau mencintaiku?? “ Entah pertanyaan bodoh apa itu. tiba- tiba keluar dari mulut Sora. Sora masih tidak bisa membayangkan kenapa sekarang mereka bisa saling mencintai, padahal dulu mereka tidak cocok, bahkan bertolak belakang.

“ apa mencintai seseorang harus ada alasannya Sora ya??? Entahlah, aku tidak punya alasan mengapa aku sangat mencintaimu....” Leeteuk menoleh pada Sora, memandangnya sejenak.

“ Dulu kau seperti orang asing yang dipaksa masuk dalam kehidupanku. Kau selalu bertanya dengan matamu yang besar itu seperti tak ada tekanan dalam duniamu. Tidak sepertiku Sora, aku dulu hanya hidup demi karir, tak lebih dari itu. tapi saat kau datang semuanya berubah Sora. Awalnya aku menjadi sering khawatir denganmu, kemudian aku mulai merindukanmu, dan begitulah tanpa sadar aku jatuh cinta padamu.........” Kata Leeteuk panjang lebar. Sembari membetulkan letak rambut Sora yang diterbangkan angin.

“ oh..............” Sora terlalu berbunga- bunga mendengar penuturan Leeteuk, entah sudah seperti apa wajahnya sekarang. Sora merasa pipinya memanas karena senang.

“ Aku tidak pernah mendengar ungkapan seperti itu sebelumnya Jung Su oppa............. gomawo............” Sambung Sora lagi, tersenyum dan memandang Leeteuk hangat.

Mereka pun larut dalam suasana romantis yang tercipta. Gondola terus berjalan pelan, memecah gelombang pelan sungai- sungai yang dilewatinya, saat tiba di suatu jembatan Leeteuk meminta agar pendayung gondola berhenti di sana.


Sora memandang Leeteuk penasaran, kenapa dia tiba- tiba meminta berhenti tepat di bawa jembatan.

“ Jung Su oppa, kenapa kita berhenti di sini??

“ Aku ingin membuktikan kebenaran legenda tempat ini!” Jawab Leeteuk sedikit misterius, membuat Sora semakin penasaran.

“ Oppa....... bukankah ini jembatan yang menghubungkan tahanan jaman dulu......... memangnya ada legenda apa??? Berhantu ya???” Kata Sora pelan, bergidik ngeri.

“ hahahaha.......... pikiranmu ada- ada saja Sora. Bukan begitu...........” Leeteuk tertawa, dia mencubit pipi Sora gemas.

“ Lalu apa??” Tanya Sora masih penasaran.

“ menurut mitos, bila ada pasangan yang berciuman di bawah Bridge of Sighs saat matahari terbenam maka cinta mereka akan abadi. Apa kau mau melakukannya??” Leeteuk tersenyum jahil.

“ disini?? sekarang??” Sora sedikit kikuk, dia melihat sekelilingnya. Sepi, tetapi ada Mr. Pendayung yang sedari tadi memperhatikan keduanya.

Tanpa menunggu jawaban Leeteuk memegang wajah Sora dengan kedua tangannya. Perlahan namun pasti wajahnya mulai mendekati wajah Sora. awalnya Sora hanya memejamkan mata, tetapi tiba- tiba dia melengos.

“ Waeyo Sora ya???” Protes Leeteuk, kecewa karena tadi timingnya sangat tepat.

“ Aku malu oppa, sebaiknya nanti saja kita kemari lagi ya, jangan sekarang!!” Ucap Sora berbisik pada Leeteuk, arah matanya melihat pada bapak pendayung gondola.

“ tidak bisa Sora ya, sebentar lagi matahari terbenam.......”

“ Mr. Can you turn your face?? give me privacy please.........” kata Leeteuk yang dibalas acungan jempol dari si pendayung gondola. Lelaki itu tersenyum menyaksikan romansa dua sejoli ini.

“ Oppa sejak kapan kau pandai berbahasa Inggris??” Tanya Sora. bukan maksudnya merendahkan, tetapi sepengetahuannya Leeteuk sangat lemah dalam berbahasa Inggris.

“ yah, kau menganggap remeh aku ya. aku punya ini.........!!” Jawab Leeteuk terkekeh. Menunjukkan electronic translator yang selalu dibawanya.

“ ohh.......... pantas........... hehehehe....................!!!” Sora tertawa melihat usaha Leeteuk. namja ini benar- benar telah mempersiapkan segalanya. Saat Sora masih tertawa, tiba- tiba Leeteuk kembali mendekat padanya, namun sekarang Leeteuk malah memeluk Sora. Tawa Sora langsung terhenti.

“ Jung Su oppa, apa....... apa yang..........” Belum selesai Sora meneruskan kata- katanya. Karena dia merasakan hembusan nafas Leeteuk di lehernya. Leeteuk membelai rambut Sora.

“ Yoebo ya............. aku sangat mencintaimu. Aku berharap kita selalu bersama seperti ini, selamanya..............” bisik Leeteuk di telinga Sora. Leeteuk melepaskan pelukannya, ditatapnya Sora penuh cinta, kemudian dia mendaratkan sebuah ciuman hangat di dahi kekasihnya itu.

“ Jung Su oppa................” Sora tak bisa berkata- kata. Matanya mulai berkaca- kaca, namun dengan cepat dia menahannya. Sora dapat merasakan belaian tangan Leeteuk yang hangat di pipinya, mengusap butiran bening yang tak disadari Sora telah mengalir.

“ tetaplah disisi ku Sora ya............ F.5.r.e.v.e.r................” Kata Leeteuk melihat Sora yang begitu cantik saat wajahnya bermandikan cahaya jingga dari matahari yang mulai terbenam.

“ ne Jung Su oppa.............I am promise............” balas Sora, seketika memejamkan matanya, saat dirasakan bibir Leeteuk telah menyentuh bibirnya. Ciuman terhangat yang pernah dia rasakan, dari seseorang yang sangat mencintainya.



***

Malam Sudah menjelang saat keduanya tiba di hotel yang telah dipesan Appa Sora sebelumnya. Suite room yang sangat luas menyambut Sora dan Leeteuk yang sedari tadi tak melepaskan gandengan tangannya.

“ ahhh.............. akhirnya, aku bisa merebahkan tubuhku.........” Kata Leeteuk, langsung mendaratkan badannya di ranjang. rasa lelah yang dirasanya tadi berangsur- angsur menghilang.

“ Yoebo ya, kau tidak mau berbaring juga? Apa kau tidak lelah?? Sini!!” Ajak Leeteuk pada Sora sambil menepuk- nepuk ranjangnya yang empuk.

Sora sedari tadi hanya berdiri saja di tempatnya semula.

“ Apa appa Cuma memesan satu kamar??” Kata Sora pelan, bingung harus bagaimana.

“ hahahaha............... kau masih memikirkannya yoebo. Tentu saja Cuma ada satu kamar, kau tidak dengar tadi resepsionis bilang semua kamar sudah penuh. Kenapa kau harus takut begitu? Ayo kemari!!!” Leeteuk semakin menggoda Sora.

“ emmm............... aku tidur di sofa saja kalau begitu.............” Jawab Sora salah tingkah.

Leeteuk langsung berdiri dan memeluknya dari belakang.

“ aku hanya bercanda yoebo ya............ ada dua ranjang di kamar ini. lihat itu.....” Leeteuk menunjuk pada sebuah ranjang lain di sisi sebelah kiri. Memang letaknya sedikit tertutup karena terpisah oleh sekat, jadi Sora tadi tidak melihatnya.

“ huhhffffffff................... syukurlah.......... hehehehe......... kalau begitu aku istirahat dulu ya oppa, oppa tidur lagi sana......!!!” pekik Sora gembira. Dia langsung berlari meninggalkan Leeteuk yang melongo ditempatnya.

“ yah..... yoebo ya.........tau begitu tadi aku tidak memberitahumu........” Leeteuk kembali ke tempat tidurnya dengan langkah berat. Rencananya untuk menghabiskan malam bersama Sora gagal.



To be continue

1 komentar: