Sabtu, 26 Januari 2013

Destiny of Love Part 8




Sora terus berlari, entah sudah berapa jauh kakinya melangkah. Sora tak menghiraukan guyuran salju yang deras. Dia terus berlari dan berlari. Sampai dirasakannya kakinya sudah tidak kuat lagi melangkah. Sora terduduk di jalanan yang sepi. Dari tadi dia tak bisa berpikir dengan jernih, terlalu sakit membayangkan apa yang baru saja di alaminya. Namun akhirnya pertahanan Sora melemah, dia tak bisa lagi membendung perasaannya. Air mata yang sedari tadi di tahannya agar tidak keluar, akhirnya keluar dengan derasnya. Sora menangis terisak di tengah dinginnya guyuran salju.

Tiba- tiba Sora merasakan sentuhan hangat di tangannya, Sora mendongak menatap siapa yang sekarang ada di dekatnya.

“ Sora ya, kenapa princess?” Tanya namja itu lembut. Langsung mendekap Sora erat, membiarkan gadis ini menumpahkan kesedihannya.

“ Oppa........hiks.....hiks......hiks..........!!!” Sora membalas memeluk namja itu erat. Bersyukur Tuhan telah mengirimkan malaikat Nya pada Sora. Malaikat yang bisa memberi Sora sedikit kehangatan di tengah kesedihan hatinya yang membekukan jiwa.

“ Oppa............ dia menghianatiku, Lee Joon membohongiku oppa.......... hiks.....hiks.....hiks........dia selingkuh di belakangku...........” ratap Sora, dia semakin terisak dalam pelukan namja di depannya.

“ sudah, tenanglah Sora ra, ada aku di sini yang akan menjagamu......... kau jangan menangis lagi ya? Jelek tau!!!” kata namja ini, mencoba menghibur Sora.

“ Sora mendongakkan kepalanya, menatap namja yang tersenyum sangat manis dengan lesung pipi yang indah menghias wajahnya.

Sora membalas tersenyum, meskipun terkadang kata- kata namja ini kasar dan tak pernah dipikir dulu sebelum bicara, Sora sangat menyukainya.



“ Gomawo Leeteuk oppa...........kau selalu ada untukku!!” Kata Sora lembut, mengucap terima kasih dengan seulas senyum. Dia kembali memeluk erat namja di hadapannya.

“ Sora ra............ aku bukan Teuki hyung, aku Lee Sungmin!!” Kata namja ini kecewa, karena Sora menganggapnya orang lain.

Jederrrrrrrrrr.................. bagai tersambar petir Sora terhempas ke dasar jurang terdalam, pandangannya berkunang- kunang dan tubuhnya terhuyung ke belakang. Sora langsung melepaskan pelukannya menyadari apa yang baru saja namja ini katakan.

“ Sungmin oppa..........??” kata Sora tercekat, ternyata bukan Park Jung Su yang ada di hadapannya kini, dia Sungmin, Lee Sungmin.

“ Apa tadi aku berhalusinasi? Oh Tuhan kenapa ini terjadi padaku? Kenapa tadi aku seperti melihat Leeteuk oppa, kenapa bukan dia?” Batin Sora berteriak, kecewa menyadari semuanya hanya hayalannya belaka.

“ Sora ra? kau baik- baik saja khan?” Sungmin dari tadi memperhatikan Sora. Dia menyadari perubahan sikap Sora. Ternyata tadi Sora mengira dirinya adalah Leeteuk. itu mengapa Sora tadi memeluknya hangat. Berpikir dia sedang memeluk Leeteuk, bukan dirinya. Sungmin tersenyum getir, dia menyadari sekarang siapa sebenarnya yang ada di hati sahabat masa kecilnya ini.

“ ne, gwencana oppa. Gomawo yo, oppa sudah membantuku. Aku sekarang bisa pulang sendiri!” Sora tersenyum kemudian mencoba melangkah pergi, namun kembali dia merasa tubuhnya sangat sulit digerakkan. Sora hendak terjatuh, namun dengan cekatan Sungmin meraih tubuhnya.

“ Sora, tolong untuk kali ini saja menurutlah padaku. Aku akan mengantarmu pulang. Bagaimana kau bisa pulang sendiri dengan kondisi seperti ini?!” Sungmin langsung memapah Sora menuju mobilnya. Sora hanya diam saja menuruti Sungmin. Tubuh dan pikirannya sudah terlalu lelah. Dia hanya ingin tenang sejenak, tak mampu bila harus berargumen lagi dengan Sungmin.



Di dalam mobil Sora dan Sungmin hanya diam saja. tak ada yang berniat membuka suara, keduanya larut dalam pikiran masing- masing. Sora menatap pekatnya langit malam saat tiba- tiba handphone Sungmin berbunyi,

“ Yoeboseyo! Ada apa Kyunie?” Ternyata Kyuhyun yang menelpon.

“ Hei Lee Sungmin paboya......... kau tau sudah jam berapa sekarang? Acara sudah mau dimulai, kau malah menghilang seenak jidatmu. Kami mencarimu kemana- mana tau!!” Teriak Kyuhyun dari balik telepon.

“ Yah, dasar maknae kurang ajar, tidak ada sopan- sopannya bicara dengan hyungmu.........!!!” Sungmin tak terima di ejek oleh si evil maknae.

“ hehehehe............ mian hyung, habisnya kau juga sih membuat kami semua di sini kelabakan!!” terdengar Kyuhyun cengengesan seperti tak memiliki dosa.

“ Ya Sudah, aku akan segera ke sana!” Sungmin menutup sambungan telepon. Kemudian dia beralih menatap Sora.

“ Ada apa oppa? Kau ada urusan ya?” Tanya Sora, dia tau sedikit lewat pembicaraan Sungmin dengan Kyuhyun di telepon.

“ iya, Sora. Maaf, aku memang sedang ada jadwal syuting di salah satu acara TV. Emm.......... tapi bagaimana ya? Aku juga tidak bisa meninggalkanmu seperti ini?!” Sungmin tampak berpikir.

“ Bagaimana kalau kau ikut denganku saja. acaranya tidak lama kok. Setelah acara selesai baru aku mengantarmu pulang. Bagaimana Sora, kau mau kan? “ Tanya Sungmin, dia sangat berharap Sora mau menyetujui usulnya. Dia benar- benar tak tega membiarkan Sora sendiri dalam kondisi seperti ini.

“ Emm.......... baiklah!!” Jawab Sora lemah, dia tak punya pilihan lain. Dia juga tak mau membuat Sungmin kecewa. Karena merasa niat baiknya tak dihargai.

“ Nah............ begitu donk.......... oke, ayo kita berangkat!!” Sungmin terlihat sangat antusias. Ada sebuah ide terlintas di benaknya. mungkin ini akan mengembalikan senyum Sora, pikirnya.

***

Hampir satu jam Sora menunggu kemunculan Sungmin, tetapi namja itu tak juga menunjukkan batang hidungnya. Sora dengan lemah membaringkan tubuhnya di Sofa tak jauh dari tempatnya berdiri tadi. Mencoba beristirahat sebentar dari rasa sakit yang mengoyak tubuh dan perasaannya.

Tak berapa lama Sora mendengar pintu berderit, seseorang datang menghampirinya.

“ Sora ya kau sudah tidur?” Tanya suara itu semakin mendekat.

“ oppa...... kenapa kau bisa di sini? Dimana Sungmin oppa??” Tanya Sora terbata. Tercengang menyadari Leeteuk berdiri di hadapannya. Sora sontak bangun dan membetulkan duduknya.

“ Tadi Sungmin menyuruhku kemari. Dia bilang masih ada urusan jadi dia memintaku mengantarmu pulang. Apa kau keberatan??” Tanya Leeteuk, dia melihat mata Sora yang bengkak dan sembab.

“ Sora ya............. kau kenapa??” Leeteuk memegang wajah Sora agar menatapnya.

“ Aku tidak apa- apa oppa........... kwencana......” Kata Sora memaksakan senyum di wajahnya.

“ Baiklah, ayo aku akan mengantarmu sebelum larut.......” Kata Leeteuk, dia berdiri dan berjalan mendahului Sora.

“ Oppa...........tunggu.........!!” Cegah Sora yang berlari dan memeluk Leeteuk dari belakang.

“ So.......sora, apa yang kau............!!” Leeteuk kaget dengan tindakan Sora yang tiba- tiba memeluknya.

“ Bisakah kita tetap seperti ini untuk beberapa saat. Kumohon oppa..........” Pinta Sora, dia malah semakin mengeratkan pelukannya.

Sora mulai terisak kembali di pelukan Leeteuk. ini tangisannya yang terakhir, janji Sora dalam hati. Setelah ini dia akan benar- benar melupakan Lee Joon dari hatinya.

***

Leeteuk memarkirkan mobilnya setelah memasuki gerbang rumah Sora. Dia turun dan hendak membukakan pintu mobil untuk Sora, tapi Sora tak mau beranjak dari tempatnya duduk. Sora menggeleng tak ingin keluar.

“ Oppa, aku tidak mau masuk ke rumah. Aku tidak mau sendiri di rumah. Appa dan Omma sedang ke luar negeri. Aku tidak mau kesepian lagi.......” Sora merajuk, dia benar- benar membutuhkan seseorang untuk menemaninya malam ini.

Tiba- tiba Leeteuk berjongkok dan memunggungi Sora. Sora tak mengerti apa maksud Leeteuk.

“ Naiklah, aku akan menggendongmu masuk Sora, jangan membantah, Arasso??!!” Perintah Leeteuk. Sora dengan malu- malu naik ke punggungnya. Mengeratkan pegangan tangannya di leher Leeteuk.

Leeteuk menggendong Sora, dia bisa merasakan debaran Sora yang cepat. Leeteuk tersenyum melihat pipi Sora yang sudah sangat memerah. Karena malu Sora menyembunyikan wajahnya di balik leher Leeteuk.

“ Tidak usah malu seperti itu Sora ya, kau bertambah manis bila tersipu!!” Goda Leeteuk, Sora hanya cemberut menanggapinya.

Tapi memang tak dapat dipungkiri Sora, dia senang bisa bersama Leeteuk. beristirahat di gendongannya membuat hati Sora yang terluka berangsur- angsur sembuh.

“ emmm........ oppa, bisakah kita ke taman samping dulu!” ucap Sora malu- malu.

“ Memang ada apa Sora? Kau berat tau!!” Kata Leeteuk kembali menggoda Sora.

“ yah oppa....... aku kan jarang digendong seperti ini. jebal..... aku mau lebih lama lagi kau gendong.....” Sora terkekeh, dia tak percaya bisa membuat permintaan seperti itu pada Leeteuk. Sora tidak mau moment ini cepat berakhir.

“ yah, kau ini........ bukannya jantungmu berdebar sangat cepat tadi karena gugup. Bahkan wajahmu itu sudah seperti tomat. Dan sekarang malah minta digendong terus........ hahaha...........” Leeteuk tertawa mendengar permintaan Sora.

Meskipun dalam ucapannya Leeteuk menolak, namun dia tetap melangkah menuju taman seperti permintaan Sora. Menyusuri jalan setapak yang di samping kiri dan kanannya penuh dengan bunga- bunga cantik berwarna- warni. Dia sangat menyukai suasana yang tercipta. Meskipun tidak ada yang saling membuka obrolan dan lebih menikmati pemandangan taman di bawah sinar bulan.

“ Sora.... tadi kenapa kau memanggilku Jung Su, bukan Leeteuk atau bahkan Ajusshi seperti biasa?” Tanya Leeteuk sedikit penasaran.

“ Karena dulu aku tidak begitu mengenalmu oppa, tapi sekarang aku merasa kita sudah sangat dekat. Aku mulai tau kebiasaanmu, cerita masa kecilmu, dan sifat- sifatmu yang aneh karena itu aku lebih suka memanggil oppa dengan nama asli mu........... Jung Su oppa.........” Bisik Sora lembut di telinga Leeteuk. membuat Leeteuk tersipu.

“ Tidak ada yang memanggilku seperti itu sebelumnya. Semua orang hanya mengenalku sebagai Leeteuk Super Junior, bukan sebagai pribadiku yang asli Park Jung Su...........” Gumam Leeteuk lebih pada dirinya sendiri. Kalau dipikir- pikir selama ini dia memang sudah menyembunyikan sisi dirinya sebagai Park Jung Su. Tetapi berbeda dengan Sora, gadis ini sudah mengenalnya, lebih dari siapapun.

“ jadi mulai sekarang kau harus terus memanggilku seperti itu Sora ya. Awas saja kalau kau memanggilku ajusshi lagi, aku tak segan- segan menciummu nanti........ ara??!!” perintah Leeteuk. Leeteuk menunggu lama jawaban Sora, tetapi yoeja ini tetap dia saja.

“ Sora.......Sora ya..........kau mendengarku??” ulang Leeteuk mencoba melihat Sora yang tak juga menjawab. Ternyata Sora sudah tertidur nyenyak di gendongannya. Leeteuk tersenyum dan semakin mengeratkan tangannya agar Sora tidak jatuh dari gendongannya.

“ Dasar tukang tidur........” Gumamnya sendiri, dia pun berjalan memasuki rumah.



Betapa terkejutnya Leeteuk melihat Appa dan Omma Sora yang sedang bercengkrama di ruang keluarga. Appa Sora terlihat sedang menikmati kopinya, sedangkan omma lebih terfokus pada acara drama yang ditontonnya.

Leeteuk bingung harus bagaimana, bukannya tadi Sora bilang Appa dan Omma nya sedang ke luar negeri. Tetapi kenapa sekarang mereka ada di rumah.

“ aisssshhhh.......... Yoeja nakal, dia membohongiku..........” Leeteuk masih sibuk berbicara dengan pikirannya sendiri.

“ Oh......... Jung Su ya......... kau datang rupanya......... ayo kesini........” Sambut Omma Sora, tersenyum mengetahui Leeteuk berdiri di ambang pintu.

“ ah..... ne......... Annyeong haseyo, bibi...... paman........” Kata Leeteuk kaget, dan langsung membungkuk. Dia keulitan karena Sora masih dalam gendongannya.

“ Aigoo ya ........ maaf anakku...... Sora pasti merepotkanmu terus. Bisakah kau membawanya langsung ke kamar??” Kata Appa Sora, lucu melihat kecanggungan Leeteuk.

“ Ne..... paman......... oh...... maksudku appa........” Kata Leeteuk canggung, dia ingat orang tua Sora menyuruhnya memanggil mereka Appa dan omma. Agar lebih akrab dan mulai membiasakan diri?

“ hahahaha.......... anggap saja rumah sendiri...........” Kata Appa Sora menepuk pundak Leeteuk. Leeteuk hanya mengangguk.



Setelah mendapat ijin orang tua Sora , Leeteuk menaiki tangga menggendong Sora menuju kamarnya.

Dengan pelan Leeteuk membaringkan Sora di tempat tidurnya. Sora terlihat sangat manis saat tidur. Salah satu ekspresi Sora yang menjadi favorit Leeteuk adalah seperti ini, menatap Sora saat sedang tertidur.

Leeteuk mengambil selimut dan berniat menyelimuti Sora, tetapi seperti biasa Sora langsung menyambar dan bergelung dengan selimutnya. Leeteuk tersenyum melihat tingkah lucu Sora. Saat hendak berjalan keluar, tiba- tiba ada yang menarik bajunya dari belakang.........

“ Oppa, Jung Su oppa.......... kumohon jangan pergi...........” Sora mengigau, dia menarik Leeteuk hingga tersungkur di tempat tidurnya.

“ So.......Sora...........” Leeteuk kaget dengan perlakuan Sora. Leeteuk berusaha melepaskan diri tetapi Sora malah semakin mengeratkan pelukannya di pinggang Leeteuk. dia membenamkan wajahnya di punggung Leeteuk.

Leeteuk bergidik tak berani membalikkan wajahnya menatap Sora, dia bisa merasakan sentuhan wajah dan nafas Sora di punggungnya.

Leeteuk tersenyum senang, dia tidak mengira Sora bisa membuatnya merasakan sensasi seperti ini. dalam kondisi tertidur saja Sora bisa membuat jantung Leeteuk berdebar sangat cepat.

Leeteuk diam saja dengan posisinya yang dipeluk Sora dari belakang.

Leeteuk berencana memejamkan matanya, namun dia kembali terjaga saat merasakan ada sesuatu yang basah di punggungnya. Ternyata itu air liur Sora. Sora tanpa sadar mengusapkan air liurnya di kemeja Leeteuk.

“ Aisshhhhhhhhh.......... dasar yoeja jorok..........” Leeteuk kesal, tapi senyumnya tak bisa membohongi. Dia bahagia bisa bersama Sora seperti ini. dia rela bila harus bermandikan air liur asal tetap dipeluk Sora ??? ( Mworagu??? Leeteuk sshi kau yakin??? Author geleng- geleng kepala......... kekekeke.............)



To be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar