Sabtu, 26 Januari 2013

Destiny of Love Part 5




Sora sedang sibuk mengamati benda- benda di sekelilingnya. Hal ini sangat menarik perhatiannya. Di dalam sebuah kamar bernuansa putih, dia bisa mengetahui bagaimana masa kecil seorang Park Jung Su, yang sebagian besar orang pasti ingin mengetahuinya.

Sora memang tengah berada di kamar Leeteuk, dia dan kedua orang tuanya bertamu ke kediaman keluarga Park untuk makan malam bersama. Awalnya Sora menolak, tetapi apa boleh buat, daripada dia harus dikurung seharian di rumah karena mencoba kabur.

“ Wah aku tidak menyangka oppa memiliki banyak prestasi.” Decak Sora kagum melihat banyak medali dan trophy penghargaan terpajang dengan rapi di sebuah lemari kaca.

“ kau jangan meragukanku Sora, kau lihat sendiri khan? Aku ini termasuk siswa berprestasi di sekolah, jadi kau harus segan denganku......................!” Kata Leeteuk menyombangkan dirinya, dia terkekeh bangga.



“ tapi kebanyakan ini prestasi di bidang seni, kenapa tidak ada di bidang akademis? Apa oppa tidak belajar sungguh- sungguh saat itu?” Sora membalik badannya memandang Leeteuk yang sedari tadi hanya duduk di pinggiran tempat tidurnya.

“ Yah kau jangan menghina seperti itu, emm........ itu karena, em..... aku sejak dulu memang tertarik pada seni, tetapi aku juga pandai di bidang akademik. Apa kau mau melihat transkrip nilaiku, ayo aku tunjukkan!” Kini Leeteuk terdengar antusias, dia tak mau Sora menganggapnya tidak pintar, ego seorang lelaki.

“ Ara, ara.......... aku percaya, !!!” tolak Sora, dia tadi hanya bermaksud menggoda Leeteuk, tetapi respon Leeteuk dianggapnya sangat lucu, dia tersenyum.

“ Kenapa kau tersenyum seperti itu?” Selidik Leeteuk.

“ Aniyo, aku hanya ingin tersenyum. Apa itu salah?” Kini Sora kembali fokus melihat koleksi Leeteuk yang lain.

Komik, toys car, mini robots, masih tertata dengan rapi. Ternyata Leeteuk masih menyimpannya semuanya.

“ Benda koleksiku saja sudah banyak yang hilang atau rusak, tapi oppa masih terawat. Aku mengaku salut padamu oppa!” Kata Sora memuji Leeteuk.

“ siapa dulu donk, hahahaha......... kadang saat aku tidak memiliki apapun untuk dilakukan, aku masih memainkannya!” Kata Leeteuk dia tidak malu menunjukkan sisi anak- anaknya pada Sora. Padahal dia sangat marah jika orang lain berkomentar tentang kebiasaannya itu. Bahkan Leeteuk tak pernah menceritakannya pada siapapun. Entah mengapa ini sangat berbeda dengan Sora.

“ Benarkah??” Sora tertawa mendengar pengakuan Leeteuk.

“ apa kau ingin minum Sora, sebentar kuambilkan dulu ya...” Kata Leeteuk bergegas keluar dari kamarnya. Sora hanya mengangguk mengiyakan.

Saat sedang asyik membuka dan membaca komik Leeteuk mata Sora tak sengaja menangkap sebuah kotak musik berbentuk piano. Sora berjalan mendekat. Kotak musik itu sangat sederhana, tetapi kenapa Leeteuk menyimpannya di sudut yang paling terlindungi. Sora meraih dan membuka kotak musik itu, suara musik merdu mengalun dengan indah.

“ wah bagus sekali, aku menyukainya!” Gumam Sora, dia tertarik dengan kotak musik itu.

“ Sora apa yang kau lakukan, cepat letakkan kembali!” Leeteuk yang baru masuk syok melihat Sora memainkan kotak musiknya.

“ Mwo? Kenapa oppa? Aku sangat menyukainya bolehkah aku mengambilnya?” Pinta Sora, dia tak mau menyerahkannya pada Leeteuk.

“ Ja..... jangan kau ambil yang ini, kau boleh mengambil yang lain tapi jangan yang ini Sora. Kotak musik ini sangat berharga bagiku!” Kata Leeteuk, Sora tak seharusnya menemukannya. Benda ini menyimpan kenangan yang ingin Leeteuk lupakan.

Sora tak menghiraukan perkataan Leeteuk, dia terus saja berlari menghindar. Namun Leeteuk tak mau kalah, dia meraih pinggang Sora dengan tangan kirinya dan memegang Sora erat. Sora kesulitan melepaskan diri, dia terus melompat- lompat saat tangan kanan Leeteuk berusaha menjangkau kotak musik di tangan Sora yang terangkat. Karena tidak seimbang dan terdorong tubuh Leeteuk, Sora terjatuh tepat di atas tempat tidur dengan Leeteuk yang menimpa tubuhnya. Selang beberapa detik hanya keheningan yang tercipta. Kedua mata Leeteuk menatap intens mata Sora, hanya detakan jantung yang berpacu tak beraturan dan desahan nafas yang terdengar. Leeteuk kehilangan kontrol. Dia melihat bibir Sora yang menggoda dan begitu menginginkannya. Perlahan dia mendekatkan wajahnya. Mengunci leher Sora dengan tangannya dan mendaratkan ciuman lembut di bibir Sora. Ciuman lembut perlahan memanas, membuat Sora memejamkan matanya menikmati setiap sensasi yang dibuat Leeteuk.

Tiba- tiba terdengar ketukan dari luar, menyadarkan Leeteuk yang langsung menghentikan ciumannya. Dia menatap Sora kemudian tersenyum........

“ Maaf, Sora ya....... kau tidak bisa memilikinya!” Bisik Leeteuk di telinga Sora, dia menunjukkan kotak musik yang sudah dipegangnya pada Sora. Tanpa sadar Sora kehilangan kotak musik yang dipegangnya, karena Leeteuk mengambilnya saat ciuman mereka.

“ Jung Su ah, Sora ya, cepat keluar. Makan malam sudah siap!!” Teriak seseorang yang berada di luar kamar, sepertinya Omma Leeteuk.

Sora melepaskan diri dari Leeteuk, dia berlari keluar kamar. Di depan pintu Sora berpapasan dengan Omma Leeteuk.

“ Sora ya, kau kenapa?” Tanya Omma Leeteuk penasaran melihat Sora yang menutupi bibirnya.

“ Aniyo bibi, tidak ada apa- apa kok..... aku permisi dulu!” Jawab Sora singkat, membungkuk kemudian segera berlari menjauh.

“ Dasar anak muda!” Gumam Omma Leeteuk sambil tertawa. Diapun masuk ke kamar Leeteuk, berpikir untuk menggoda putranya.



Sora berlari ke kamar mandi, dipegangnya bibirnya yang memerah karena ciuman tadi.

“ Omo..... apa yang kulakukan tadi? Kenapa aku tidak menolaknya? Ini khan ciuman pertamaku, bahkan Lee Joon Oppa belum pernah melakukannya!!” Teriak Sora frustasi dia mengacak- acak rambutnya. Kesal.

Tapi sedetik kemudian senyum tersungging di wajah manisnya.

“ Tapi tadi itu benar- benar indah. Aku baru pertama kali mengalaminya, dan perasaan apa ini?” Sora memegang dadanya yang masih berdetak cepat. Perasaan yang asing dan baru pertama dia rasakan. Membuat hati Sora berbunga – bunga.

Setelah membasahi wajahnya, dan mengatur nafas Sora pun bergegas keluar seperti tak pernah terjadi apa- apa.



“ Maaf sudah menunggu lama!” Kata Sora saat tiba di meja makan, semuanya terlihat sedang menunggunya.

“ Ah, tidak apa- apa sayang. Kemari nak, ayo kita makan!” Kata Omma Leeteuk ramah mempersilahkan Sora duduk.

Sora menatap Leeteuk kesal, namun Leeteuk tak membalas tatapannya. Dia malah asyik dengan makanan di piringnya.

“ awas ya oppa, nanti aku akan membalasmu!” Bisik Sora di telinga Leeteuk saat dia sudah duduk di samping Leeteuk.

Leeteuk terbatuk mendengar ancaman Sora, sedetik kemudian dia tertawa dan membuat semua orang menatap heran ke arahnya.

“ Ada apa Jung Su ah? Memangnya ada yang lucu?” Tanya Park In Young, kakak perempuan Leeteuk.

“ Aniyo Noona, hanya saja ada sesuatu yang lucu tiba- tiba muncul di otakku!” Kata Leeteuk berbohong, dia melihat Sora yang mengejek ke arahnya.



Sora, Leeteuk, In Young, Omma Leeteuk dan kedua orang tua Sora sedang menikmati makan malam dalam suasana hangat.

“ Nyonya Park, masakan Anda benar- benar lezat!” Komentar Omma Sora memuji.

“ Ah, biasa saja Nyonya Kang, tidak ada yang istimewa. Aku memasak ini juga dibantu In Young...” Kata Omma Leeteuk merendah.

“ Oh benarkah? Berarti In Young sangat pandai memasaknya, iya? Gadis muda memang seharusnya seperti itu. Kau harus meniru In Young, Sora!” Kata appa Sora, yang duduk di samping anaknya.

“ Appa,........!!” Sora cemberut, tak seharusnya appanya membuka kelemahannya.

“ Itu benar, Sora benar- benar tidak pandai dalam memesak!” Omma Sora tertawa melihat reaksi anaknya.

“ Aku ingat dulu saat dia baru lulus sekolah tinggi. Sora berencana membuat kue untuk guru dan teman- temannya sebagai tanda perpisahan. Tapi apa yang terjadi, semua gosong........... dan rumah kami hampir saja terbakar............” Cerita Omma Sora mengenang masa lalu, dia tertawa mengingatnya.

Sora benar- benar dibuat malu, dia hanya menunduk tak bisa berkomentar.

“ Memang apa salahnya tak bisa memasak?!” Batin Sora.

“ Tenang saja Sora, kau tidak perlu memasak untukkku kelak bila kau menjadi istriku, cukup layani aku satu hal saja............hehehehe...........!” Leeteuk terkekeh saat membisikkan ke telinga Sora. Pikirannya sudah melayang ke mana- mana.

“ Mwo??” Sora menatap kaget, dia memukul paha Leeteuk keras.

“ Jangan harap!” Balas Sora.

“ Aw......... !!!” Leeteuk berteriak kesakitan, membuat semua mata memandangnya, kecuali Sora.

“ Ada apa Jung Su? Kau suka sekali berteriak! Bisakah kau tenang?” Kata Omma Leeteuk, tak mengetahui kejadian sebenarnya

“ Ne, omma!” Jawab Leeteuk sopan, dia melihat ke arah Sora yang sudah cekikikan senang sambil mengusap pahanya yang sakit.



***



Hari ini sangat cerah, Sora dan Leeteuk terlihat berjalan bersama di taman hiburan. Sora merasa tidak nyaman saat setiap orang yang berpapasan dengan mereka melihat dengan penuh curiga dan penasaran dengan namja di sampingnya. Jika bukan ulah Omma Sora yang memiliki rencana agar keduanya ngedate, pasti Sora dan Leeteuk tidak akan bersama seperti sekarang.

“ Susah sekali bila berkencan dengan selebriti, apalagi seorang Leeteuk Super Junior. Semua orang pasti menatap kita penasaran” Desah Sora, saat mereka sudah duduk dengan churros di tangannya.

“ hahaha....... tenang saja Sora, aku kan sudah menyamar. Mereka tidak akan mengenaliku!” Sahut Leeteuk. Dia sangat yakin, karena penyamarannya sangat sempurna. Memakai topi hodie, dengan kacamata besar membingkai wajahnya, serta syal yang menutupi sebagian dagu dan mulutnya.

“ Iya memang mereka tidak mengenali, tapi mungkin mereka berpikir siapa gadis yang mau berjalan dengan lelaki aneh memakai syal musim dingin di hari sepanas ini........!!” Komentar Sora polos, Leeteuk yang mendengarnya tertawa begitu keras.

Tiba- tiba seseorang memeluk leher Sora dari belakang, sontak Sora memutar tubuhnya, melihat ke belakang.

“ Lee Joon Oppa? Pekik Sora kaget, ternyata Lee Joon sudah berada di dekatnya.

“ Ne, Sora ku sayang. Aku beruntung sekali bisa bertemu denganmu disini. “ Lee Joon tersenyum lebar.

Leeteuk menatap penuh tanya siapa namja di depannya ini. Kenapa dia sangat dekat dengan Sora.

“ siapa kau?” Tanya Leeteuk kemudian, menunjuk ke arah Lee Joon.

“ Kau.... kau...... kau pasti Leeteuk Suju, ia khan? Aku benar?” Teriak Lee Joon setelah memperhatikan dengan seksama namja di samping Sora.

“ Bagaimana kau bisa tau, dan kecilkan suaramu!” Kata Leeteuk sedikit tak suka.

“ upss...... maaf, kukira kau sedang menyamar saat ini ya?” Kata Lee Joon menyesal telah berteriak. Kini dia mengecilkan suaranya.

“ tak kusangka kita bisa bertemu disini...........” Tambahnya lagi.

“ tapi siapa kau? Kenapa kau bisa mengenal Sora?” Tanya Leeteuk masih penasaran. Tak Suka melihat tangan Lee Joon yang masih merangkul pinggul Sora, dan anehnya Sora tak menolaknya.

“ Oh, jadi kau belum tau ya?? Baiklah aku perkenalkan diriku!” Kata Lee Joon, dia memandang Sora tersenyum. Sora yang menyadari senyumannya menggelengkan kepalanya, berharap Lee Joon tak mengatakan yang sebenarnya.

“ aku Lee Joon, kekasih Kang Sora!” Kata Lee Joon mengulurkan tangannya berniat menjabat Leeteuk.

“ Apa? Benarkah?” Leeteuk kaget mendengarnya. Dia tak pernah tau bahwa Sora sudah memiliki kekasih.

“ Oppa sebaiknya kau cepat pergi, sana pergi!” Usir Sora pada Lee Joon, dia tak mau berada dalam suasana seperti ini. Habis sudah riwayatnya, pasti Leeteuk akan memarahinya karena tidak memberitahu sebelumnya.

“ Tidak usah sekaget itu Leeteuk sshi. Kau tidak perlu khawatir, aku sudah tau tentang perjodohan kalian, dan asal kau tau, sebenarnya akulah yang mengusulkan pada Sora agar kalian berkencan pura- pura. Hahahaha................... pintar sekali khan aku?!” Kata Lee Joon, dia tak bisa berhenti menyombongkan dirinya.

Leeteuk terdiam, dia tak tau harus menanggapi bagaimana. Pikirannya sekarang kosong, harapannya seolah pupus.

“ Oppa, Leeteuk oppa........ Kwencana??!!” Tanya Sora menggoyang- goyangkan bahu Leeteuk, yang sedari tadi hanya diam membeku.

“ Ah, Kwencana, Sora sshi!” Leeteuk menjawab tidak seperti biasanya. Sora dapat merasakan ada sesuatu pada Leeteuk.

“ Sora sayang, bisakah kau ikut denganku? Aku ingin bersenang- senang di sini denganmu. Boleh khan Leeteuk Sshi??” Tanya Lee Joon meminta ijin Leeteuk.

“ apa? Oh, silakan!” Leeteuk menjawab sekenanya. Dia memang tak bisa menolak, semua keputusan ada di tangan Sora.

“ Ayo sayang!!” Ajak Lee Joon, meraih tangan Sora.

“ changkaman oppa! Maaf aku tidak bisa pergi bersamamu!” Kata Sora tiba- tiba, membuat kedua namja di dekatnya melayangkan tatapan tak percaya.

“ Kenapa Sora, kau lebih memilih bersama dia daripada bersama pacarmu sendiri?” Tanya Lee Joon marah sambil menunjuk Leeteuk dengan tatapan tak bersahabat. Berbeda dengan sikapnya saat awal tadi.

“ Itu karena...... karena......... em........ aku sedang ada dating dengan Leeteuk oppa, dan pasti pengawalku sedang mengawasiku di suatu tempat. Aku tidak mau appa tau yang sebenarnya, kau bisa mengerti khan oppa?! Kata Sora memberikan alasan agar tak pergi bersama Lee Joon. Entah mengapa dia sangat nyaman bila bersama Leeteuk.

“ Begitu ya?! Baiklah, kali ini aku mengalah. Tapi lain kali tidak akan.....!!” Ancam Lee Joon, lebih ditujukan pada Leeteuk.

Lee Joon segera pergi meninggalkan Leeteuk dan Sora yang saat ini berada dalam atmosfer yang aneh.

Diam- diam Sora melihat Leeteuk, ekspresi wajah Leeteuk berubah. Sepertinya Leeteuk menyimpan sesuatu, tapi Sora tak tau itu apa.

“ Oppa, ayo kita lanjutkan petualangan kita, aku mau naik itu!” Tunjuk Sora pada salah satu wahana yang memacu adrenalin.

“ Sora, aku masih ada urusan, jadi sebaiknya kita segera pulang” Kata Leeteuk, sudah tidak antusias lagi.

“ Tapi khan, kita baru datang....” Tolak Sora.

“ Bukannya ini baik bagimu, kau bisa secepatnya menemui kekasihmu itu. Tanpa harus merasa terganggu olehku!” Balas Leeteuk sedikit berteriak.

“ Oppa........ !!” Sora menatap kaget. Tak mengira perubahan sikap Leeteuk bisa sedrastis itu.

“ baiklah kalau kau tidak mau pulang, aku yang pulang sendiri........!” Dengan dingin Leeteuk berjalan meninggalkan Sora.

Sora terpaku, dilihatnya Leeteuk yang berjalan semakin menjauh. Dia benar- benar meninggalkan Sora.

Sora tak mau berakhir seperti ini, dia berlari mengejar Leeteuk....

“Oppa maafkan aku, maaf bila aku tidak bisa jujur padamu!” Kata Sora memeluk Leeteuk dari belakang. Dia menangis.

Leeteuk membeku, otaknya tak bisa berpikir. Dia marah pada ketidakjujuran Sora, tetapi mendengar yoeja ini menangis hatinya luluh. Dia tak tega..........

“ Apa yang harus ku lakukan?” Pikir Leeteuk, masih berdiri memunggungi Sora yang sedang mendekapnya dari belakang.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar