Sabtu, 23 Februari 2013

Saranghae Oppa Part 7




Leeteuk tengah asyik bermain dengan si kembar. Mereka sejak tadi tak hentinya tertawa riang. Bermain seluncuran, ayunan, bahkan mengajari So Jung dan Su Ra mengayuh sepeda roda tiga mereka. Su Ra sangat mahir mengendarai sepedanya, dia berkeliling memutari taman sambil melambai ke arah Leeteuk dan So Jung. Namun berbeda dengan So Jung, dia sangat takut mengayuh sepeda yang dinaikinya.

“ Paman, aku takut jatuh…….. aku tidak pandai naik sepeda…..” Kata So Jung, dia sudah berkali- kali mencoba mengayuh lurus ke depan namun kembali sepedanya berbelok arah.

Leeteuk dengan sabar mengajarinya, memegang dari belakang.

“ Ayo So Jung ah, kau pasti bisa manis…… paman akan memeganginya…..” Kata Leeteuk menyemangati So Jung, namun So Jung terlihat enggan untuk melakukannya. Ekspresi So Jung saat ketakutan mengingatkan Leeteuk pada seseorang. Seseorang yang ingin dia lupakan.

Tanpa Leeteuk duga, So Jung mulai menangis,

“ Kenapa kau menangis So Jung? “ Tanya Leeteuk mengangkat dan menggendong So Jung di lengannya.

“ Aku bodoh sekali paman, aku tidak pandai bersepeda,, hiks….hiks…..” So Jung mengusap air mata dan ingusnya. Sebal karena tidak semahir Su Ra.

“ Apa salahnya tidak bisa naik sepeda So Jung ah. Jika kau mau berusaha pasti So Jung akan bisa. Paman janji akan mengajari So Jung sampai bisa, jadi So Jung jangan sedih ya…..” Kata Leeteuk mengusap air mata So Jung.

“ Benar? Janji ya paman?” Tanya So Jung pada Leeteuk. Dia mengacungkan jari kelingkingnya. Mengikat janji.

“ Janji…….” Kata Leeteuk, menautkan jari kelingkingnya di tangan mungil So Jung.

Su Ra yang sudah capek berkeliling, mendekati Leeteuk. Pandangannya teralih pada penjual es krim keliling di dekat taman.

“ Paman aku mau es krim…… itu!” Katanya menunjuk si penjual es krim.

“ Baiklah, ayo paman belikan, So Jung juga mau? Tapi janji jangan menangis lagi ya?” Tanya Leeteuk merayu So Jung yang masih terlihat sedih.

So Jung hanya mengangguk, dan tersenyum ke arah Leeteuk.

So Jung dan Su Ra terlihat sangat menikmati es krim mereka. Leeteuk tersenyum melihat tingkah lucu keduanya. Pipi cubby So Jung sudah belepotan oleh es krim coklat. Sedangkan Su Ra sampai es krim nya menetes, membasahi baju yang ia kenakan.

“ Aigoo…… gadis kecil paman, makannya sampai belepotan begini. Sini paman bersihkan…..” Kata Leeteuk, tangannya dengan cekatan membersihkan wajah dan baju si kembar. Namun tiba- tiba, Su Ra bertindak jail, dia mengotori pipi Leeteuk dengan es krim yang dibawanya.

“ hahaha…… wajah paman juga belepotan, sini aku yang bersihkan!” Kata Su Ra tertawa senang melihat Leeteuk.

“ yah, Su Ra nakal ya, nanti paman balas ya…….” Leeteuk hendak menangkap Su Ra, tetapi Su Ra lebih dulu kabur, sambil menarik So Jung dan mengajaknya berlari. Akhirnya mereka bekejaran di taman , gelak dan tawa mereka memenuhi udara.

Tapi canda mereka terhenti saat seorang wanita menghampiri mereka. dia menarik tangan Su Ra dan So Jung menjauhi Leeteuk.

“ Maaf tuan, siapa Anda? Dan mengapa Anda mengejar kedua anak ini? “ Kata wanita tadi penuh tatapan selidik.

“ Maaf bu, saya tidak bermaksud apa- apa. Tadi kami hanya bermain.” Kata Leeteuk menjelaskan situasinya.

“ Iya bibi, paman tampan hanya bermain dengan kami, dia teman ku dan Su Ra.” So Jung membela Leeteuk.

“ oh, benarkah? Kalau begitu saya minta maaf tuan. Saya baby sitter mereka. dan sekarang saya harus membawa mereka pulang!” Kata wanita itu sambil sedikit membungkuk.

“ ah, ne…… saya juga minta maaf, saya sampai lupa waktu karena senang bermain dengan si kembar.” Kata Leeteuk, dia terlihat sedikit sedih harus berpisah dengan si kembar.

“ Ayo So Jung, Su Ra….. Mommy kalian pasti gelisah mencari kalian….” Kata perempuan bernama Me hwa itu. dia menggandeng keduanya menuju mobil.

“ tapi sebentar bi, “ Kata Su Ra dan So Jung bersamaan. Mereka menoleh dan kembali ke arah Leeteuk.

“ Paman, kami senang bisa bermain dengan paman. Aku harap kita bisa bertemu lagi ya,” Kata Su Ra menatap Leeteuk sedih.

“ Iya, paman khan sudah janji akan mengajariku naik sepeda. Paman ingat khan?” Kini So Jung yang bicara. Dia sedih harus berpisah dari Leeteuk.

Leeteuk mengelus pipi keduanya. Dia tersenyum.

“ Tentu saja paman ingat, paman akan sering main ke taman ini. Jadi kalian bisa kesini menemui paman, bisa kan?” Kata Leeteuk.

“ baiklah, sampai jumpa paman tampan……” Kata So Jung dan Su Ra bersamaan, mereka mengecup pipi Leeteuk.

“ Annyeong……” Balas Leeteuk melambai ke arah si kembar. Dia menatap mereka sampai hilang dari pandangan. Leeteuk merasa sangat dekat dengan keduanya.

“ Anak- anak yang lucu…..” Gumam Leeteuk, tersenyum bahagia. Dia melangkah meninggalkan taman. Namun di dalam hati dia berjanji akan sering mengunjungi taman ini, yang sekarang sudah menjadi tempat favoritnya.

***

Sora menunggu dengan cemas kedua kembarnya, dia berjalan mondar mandir di ruang tamu. Wajahnya seketika berubah cerah saat kedua malaikatnya berlari ke arahnya.

“ Mommy……!” Kata Su Ra dan So Jung saat melihat Sora.

“ Darimana saja kalian sayang, Mommy cemas dari tadi mencari kalian, hah?” Kata Sora mengajak kedua anaknya duduk di sofa.

“ Kami hanya bermain di taman Mommy, dan disana kita bertemu paman tampan. Dia baik sekali…..” Kata So Jung menjelaskan dengan antusias.

“ Paman tampan? Siapa namanya?” Tanya Sora penasaran.

“ yakzz, Su Ra kenapa tadi kita tidak tanya namanya?” Kata So Jung menyenggol pundak Su Ra.

“ Iya, aku juga lupa tanya….” Balas Su Ra sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal.

“ oh iya, tapi dia punya ini Mom…..!” Kata Su Ra menunjuk dimple di wajahnya.

“ Ya, benar. Sama seperti punya Su Ra. Hanya satu tapi di sini…..” sambung So Jung, dia menunjuk pipi kirinya, berlawanan dengan dimple yang dia miliki.

“ Maksud kalian lesung pipi?” Tanya Sora mengoreksi.

“ Iya Mommy, lesung pipi, satu….. hehehehe……” Kata Su Ra, baru mengetahui istilah lesung pipi.

Sora teringat Leeteuk, lesung pipi Leeteuk juga di sebelah kiri. Dan itu salah satu yang paling Sora sukai dari Leeteuk. Dimplenya.

“Apa mungkin Leeteuk yang ditemui si kembar?Ah tidak mungkin, pasti orang lain. Banyak juga orang yang memiliki lesung pipi…” Pikir Sora, menggelengkan kepalanya, menolak pikirannya barusan.

“ Kenapa Mommy?” Tanya So Jung.

“ ah, tidak sayang. Ayo kita mandi, ini sudah sore sayang….. kalian mau mandi dengan Mommy?” Tanya Sora yang langsung diikuti anggukan serentak dari si kembar.

***

“ Hyung, kau tidak apa- apa khan?” Tanya Eunhyuk mendekati Leeteuk saat dilihatnya Leeteuk memasuki Dorm. Eunhyuk tau apa yang terjadi dengan Leeteuk dari Siwon. Dan dia sangat khawatir dengan hyungnya.

“ Ah, ne…. aku baik- baik saja…..” Jawab Leeteuk, berusaha tersenyum seolah tak terjadi apa- apa.

“ Oh, benarkah. Tapi tadi Siwon bilang kau,” Eunhyuk belum menyelesaikan kata- katanya saat Leeteuk menyelanya.

“ Hyuk Jae ah, kumohon aku butuh privasi. Bisakah kau meninggalkanku?!” Kata Leeteuk sedikit tegas. Dia tak mau membahas masalahnya saat ini.

“ baiklah hyung, aku tidak akan bertanya. Tapi kapanpun kau membutuhkan tempat curhat, panggilah aku hyung….” Kata Eunhyuk, dia meninggalkan Leeteuk sendiri.

Leeteuk menyandarkan kepalanya di Sofa. Pikiran dan tubuhnya benar- benar terasa lelah. Bayangan Sora kembali berkelebat di otaknya. Sora masih seperti dulu, bahkan sekarang dia makin bertambah cantik. Andai saja Sora masih bersamanya, pasti Leeteuk akan menjadi pria paling bahagia di dunia. Namun semuanya tinggal hayalan.
Leeteuk mendesah, sekeras apapun dia mencoba melupakan masa lalunya, tetap saja tidak bisa. Sora masih menjadi satu- satunya orang yang menduduki hatinya.

Leeteuk berjalan menuju kamarnya, dia hendak berganti baju, saat sebuah benda kecil jatuh dari jas yang dikenakannya.
Dia memungut benda itu, sebuah japit rambut.

“ Ah, ini pasti punya So Jung….” Kata Leeteuk mengamati penjepit rambut kelinci di tangannya. Dia ingat tadi So Jung mengenakan jepitan kelinci, sedangkan Su Ra jepitan bebek.

“ hahaha……. mereka anak- anak yang menggemaskan, kenapa aku sudah merindukan mereka? Gumam Leeteuk. Dia tidak tau perasaan apa ini. Rasanya dia memiliki ikatan dengan si kembar.

Leeteuk pun membaringkan tubuhnya di atas ranjang. Dia tertidur, sambil menggenggam jepit rambut So Jung di tangannya.


TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar