Selasa, 19 Februari 2013

Saranghae Oppa Part 4




“ Oppa kenapa kau buru- buru sekali? Tidak bisakah kau menemaniku dulu?” kata Taeyeon sembari menggandeng lengan Leeteuk saat setelah mereka selesai melakukan sesi pemotretan.

“ Maaf Yeon ah, aku sudah ada janji dengan Sora. Aku harus menemuinya setelah semua jadwalku selesai.” Leeteuk menjawab Taeyeon sembari matanya mencari- cari sesuatu. Saat menemukan yang di carinya.

“ Yah, Donghae ah….. cepat suruh yang lain bersiap, sebentar lagi kita harus menghadiri fan sighing di Ilsan. “ teriak Leeteuk pada Donghae yang tengah asyik bercanda dengan Yoona.

“ oke hyung, aku akan memanggil semua member. Kau tunggu 15 menit lagi……” balas Donghae. Diapun bergegas pergi melakukan perintah Leeteuk.

Taeyeon yang merasa tidak dihiraukan keberadaannya oleh Leeteuk merasa marah.

“ oppa aku disini sekarang, dan aku butuh kau. Tidak bisakah kau mementingkan aku dulu dibanding yang lain.” Taeyeon berbicara sedikit keras. Dia kesal dengan sikap Leeteuk yang akhir- akhir ini berubah. Tidak perhatian lagi seperti dulu.

“ bukankah oppa sudah berjanji akan selalu ada bila aku membutuhkanmu. Namun apa sekarang, oppa lebih mementingkan Sora? Apa dia lebih berarti daripada aku oppa?” Taeyeon menatap Leeteuk, meminta penjelasan.
Leeteuk yang sedari tadi sibuk dengan ponsel di tangannya, langsung memandang Taeyeon tak percaya.

“ apa yang kau katakan Yeon ah. Tentu saja aku ingat dengan janjiku. Tetapi kini ada Sora istriku yang menjadi prioritas ku. Kau seharusnya bisa mengerti. Dan sudah aku katakan padamu, aku mencintai istriku dan perasaanku padamu sudah tidak ada lagi. Kumohon mengertilah……..” Leeteuk mencoba menjelaskan pada Taeyeon. Kini hatinya benar- benar hanya untuk Sora.

“ kau tidak bisa begitu saja mencampakkan ku oppa, jika aku tidak bisa mendapatkanmu, maka tidak ada Yoeja lain yang bisa mendapatkanmu juga, termasuk Sora……….” Taeyeon kalap. Dia menangis karena penolakan Leeteuk. Diapun berlari pergi meninggalkan Leeteuk.

“ Taeyeon………” Leeteuk mencoba mencegah Taeyeon pergi. Namun dia tidak berhasil. Leeteuk merasa kasihan dengan Taeyeon karena tak bisa memberikan apa yang dia minta, namun apa yang diucapkan gadis ini membuat Leeteuk kecewa. Dia tidak menyangka Taeyeon akan bersikap seperti itu. Tapi kembali Leeteuk sadar, taeyeon begini karena dirinya. Karena sikapnya yang tak pernah mau menuruti kata hatinya.


***

Kini Leeteuk sedang sibuk menyiapkan makan malam untuk Sora. Dia melarang Sora memasak hari ini. Leeteuk ingin memanjakan Baby Princessnya malam ini.

“ Oppa, bolehkan aku membantumu? Aku merasa tidak nyaman hanya duduk seperti ini.” Protes Sora karena Leeteuk melarangnya membantu, dan hanya duduk manis di meja makan.

“ Tidak yoebo, kau santai saja. Serahkan semuanya padaku……” Leeteuk melarang Sora halus. Dia kembali fokus pada masakannya.

Sorapun tak dapat berbuat apa- apa dia hanya bisa memandangi suaminya kagum. Sora benar- benar beruntung bisa memiliki Leeteuk di sampingnya.

“ Bagaimana Sora? Apa kau suka?” Tanya Leeteuk setelah dia menyuapkan hasil masakannya ke mulut Sora.

“ emm….. dabong,,, masakan oppa selalu nomor satu…….” Kata Sora tersenyum sambil mengacungkan jempolnya.

“ hahahaha…… tentu saja, tapi ini tidak gratis Sora ya, kau harus membayarnya……” Kata Leeteuk sekilas melihat perubahan ekspresi Sora,

“ uh….. kenapa aku harus membayarnya, oppa pelit sekali…..” Timpal Sora, dia mengerucutkan bibirnya ngambek.

“ bayarannya tidak susah, kau hanya harus menciumku….. bagaimana? Mudah khan?” Leeteuk tertawa menggoda. Pelan- pelan dia mendekatkan wajahnya pada Sora.

“ Yakss, oppa kau nakal sekali…..” Balas Sora sambil mencubit pipi Leeteuk. Namun beberapa saat kemudian dia mengecup pipi suaminya.

Leeteuk tak mau kalah, dia meraih dagu Sora. Sedikit memiringkan wajahnya, dan mendaratkan bibirnya tepat di bibir Sora. Ciuman penuh cinta.

“Saranghae yoebo……..” Bisik Leeteuk ke telinga Sora. yang terdengar seperti alunan musik menyejukkan jiwa di telinga Sora

“ Oppa, ada yang ingin aku katakan….” Kata Sora sesaat setelah mereka melepas ciuman mesranya.

“ Ada apa Sora? Apa terjadi sesuatu?” Tanya Leeteuk penasaran. Ditambah dilihatnya kini wajah Sora berubah serius.

“ Aku…… sebenarnya aku……” Sora tak dapat melanjutkan ucapannya. Dia kembali bimbang, apa Leeteuk siap menerima tanggung jawab lain. Apa Leeteuk siap mengetahui kehamilannya.

“ Cepat katakan sayang, kau tidak perlu menyimpannya…..” Kata Leeteuk sembari menggenggam tangan Sora, dia dapat merasakan Sora menyimpan sesuatu untuk dikatakan.

“ Kita akan……..” Belum sempat Sora mengatakan maksudnya, tiba- tiba Iphone nya berdering.

Diapun mengangkat panggilan itu, dan ternyata dari Jung Il Woo. Dari nada bicaranya terdengar Il Woo sangat sedih dan risau. Il Woo ingin bertemu dengan Sora sekarang. Leeteuk menatap Sora yang berbicara di telepon jauh di sudut ruangan, dari matanya terpancar rasa penasaran.
Sora berjalan mendekati Leeteuk. Dia sebenarnya tidak ingin pergi meninggalkan Leeteuk di saat- saat moment berdua seperti ini. Tapi suara Il Woo tadi benar- benar seperti dia sangat membutuhkan Sora. Sora tidak mau egois, selama ini Il Woo yang selalu menyemangatinya, dan sekarang gilirannya. Batin Sora.

“ Oppa, aku ada urusan mendadak. Jadi bisakah aku ijin keluar?” Tanya Sora sedikit ragu pada Leeteuk.

“ Tapi Yoebo, ini sudah malam. Apa aku harus mengantarmu?” Tanya Leeteuk sedikit khawatir.

“ Aniyo oppa, aku hanya sebentar. Dan ini hanya urusan drama ku.” Kata Sora sedikit berbohong. Tak ingin Leeteuk curiga. Dia sangat mengenal suaminya. Dia tidak akan mengijinkannya menemui pria lain karena sifatnya yang sangat pencemburu. Tapi Sora juga tak bisa membiarkan Il Woo menunggunya.

“ Oh baiklah, tapi kau harus berhati- hati yoebo……” Kata leeteuk sembari mengecup kening Sora. Mengantar Sora sampai ambang pintu.

Beberapa hari kemudian.

Hari sudah sangat larut. Sora melangkahkan kakinya memasuki apartemennya setelah menyelesaikan syuting dramanya hari ini. Dia benar- benar sangat lelah. Apalagi sekarang dia tengah hamil, tubuhnya menjadi sangat mudah lelah.
Sora mengedarkan pandangannya. Tidak seperti biasanya suasana di dalam rumah gelap. Padahal tadi Sora melihat mobil Leeteuk di bawah, dia tahu suaminya pasti sudah pulang. Tapi kenapa Leeteuk tidak menyalakan lampu rumah.
Sora pun menyusuri ruangan sembari meraba saklar di dinding untuk menyalakan lampu. Dilihatnya Leeteuk sedang duduk menghadap layar televisi di ruang tengah.

“ Oppa….. kau disini rupanya……” kata Sora senang sembari mendekati Leeteuk. Dia mengecup pipi suaminya.

“ Kau sudah pulang……” Ada nada dingin dari ucapan Leeteuk. Dia tak mengalihkan pandangannya dari layar televisi.

“ Oppa, aku sangat merindukanmu. Padahal kita hanya berpisah beberapa jam, tapi kau selalu membayangi pikiranku….” Kata Sora sembari merebahkan kepalanya dipundak Leeteuk. Ingin sedikit bermanja dengan suaminya.

“ Benarkah…….” Kembali Leeteuk menimpali dingin perkataan Sora.

Sora dapat merasakan ada yang salah dengan suaminya. Dia menatap Leeteuk, dan meraih wajahnya agar menatap Sora.
“ Oppa kau kenapa? Apa kau sakit?” Tanya Sora. Tatapan Leeteuk berbeda tidak seperti biasanya. Ada kemarahan dari tatapannya.

“ Tidak, aku tidak sakit…….” Leeteuk mengalihkan pandangannya. Dia menurunkan tangan Sora yang mencoba memegang dahinya.

“ Oppa, aku ingin kau mengetahui kabar gembira……” Kata Sora tiba- tiba dia ingin menghilangkan perasaan tak enak dengan tatapan Leeteuk tadi.

“ Apa?” Tanya Leeteuk singkat.

Sora meraih tangan Leeteuk. Dia meletakkan tangan suaminya di atas perutnya.
Leeteuk menatap Sora tak mengerti

“ Oppa, kau dapat merasakannya? Disini sedang tumbuh benih cinta kita. Aku hamil oppa, aku hamil anakmu…..” Kata Sora sembari tersenyum tak bisa menyembunyikan kebahagiaannya.

Leeteuk membulatkan matanya tak percaya. Dia tak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya. Dia mengepalkan tangannya menahan amarah.

“ Oppa, kau senang kan? Sebentar lagi eagi kita akan lahir…..” Kata Sora, namun dia sangat terkejut saat Leeteuk melepaskan tangannya dari perut Sora.

“ Apa kau yakin bayi itu anakku?” Kata Leeteuk menatap tajam pada Sora. Ada ketidakpercayaan di dalam sorot matanya.

“ Tentu saja oppa, ini anakmu…… kenapa kau bisa berkata seperti itu?” Sora benar- benar terkejut dengan pertanyaan Leeteuk. Ini diluar persepsinya.

“ Karena bukan aku saja lelaki dalam hidupmu, iya kan? Kau selingkuh dibelakangku. Kau sungguh tega Sora…….” Kini Leeteuk mengeluarkan segalanya. Dia sudah tak tahan lagi dengan kecemburuan yang membakar hatinya.

“ Oppa, aku tidak pernah melakukannya, jangan menuduhku seperti itu…..” Air mata Sora mulai berderai.

“ Lalu ini apa? Apa ini masih tidak bisa membuktikan kau menghianatiku Sora……” Kata Leeteuk sambil melempar beberapa foto ke atas meja.

Sora yang melihat foto itu begitu terkejut, itu foto- foto dimana Sora dan Il Woo terlihat sedang tidur bersama.

Seperti kotak pandora, kejadian beberapa hari yang lalu berputar di otak Sora. Saat itu saat dimana Il Woo mengajak Sora bertemu. Mereka makan malam bersama, dan saat itu Il Woo menyatakan perasaannya. Tetapi Sora dengan tegas menolaknya, karena di hatinya hanya ada Leeteuk. Il Woo pun bisa mengerti. Dia juga tidak berharap Sora membalas cintanya. Il Woo hanya ingin jujur dengan perasaannya. Dan mereka berdua sepakat hanya akan menjadi teman baik. Namun entah mengapa tiba- tiba kepala Sora terasa pusing dan dia tak sadarkan diri.
Saat terbangun Sora telah mendapati dirinya ada diranjang yang sama dengan Il Woo. Sora menangis, namun Il Woo meyakinkan padanya bahwa tidak terjadi sesuatu diantara mereka. mereka hanya sedang dijebak.

“ Oppa, tidak bisakah kau hanya percaya padaku. Semua ini hanya jebakan oppa. Aku bersumpah, ini semua tidak benar…….” Kata Sora dia menatap Leeteuk penuh harap.

“ Kau benar- benar sudah menyakiti hatiku Sora. Aku sangat mencintaimu, tapi kau membalasnya dengan rasa sakit. Dan sekarang kau hamil? Entahlah aku tidak bisa mempercayai semua ini. Aku ingin menganggap semua ini hanya mimpi, tapi semuanya sudah jelas Sora.” Kata Leeteuk, dia menangis. Menyadari wanita yang sangat dicintainya mampu berbuat ini padanya.

“ Oppa kumohon percayalah padaku. Bayi yang aku kandung ini adalah anakmu…… tak bisakah oppa mempercayaiku. Seperti aku mempercayai dan memberi oppa kesempatan setelah semua yang oppa lakukan dengan Taeyeon?” Sora berusaha meyakinkan Leeteuk. Dia sangat mencintai Leeteuk, dan hanya Leeteuk yang ada dalam hatinya.

Namun Leeteuk menangkap lain maksud Sora. Dia kembali terlihat kalap.

“ Jadi sekarang kau mengungkit kembali masalahku Sora. Ini berbeda, memang aku dulu pernah bersama Taeyeon, tapi aku tidak melakukan apa yang telah kau lakukan dengan Il Woo…..” Tampak kobaran cemburu di mata Leeteuk. Dia sudah berusaha keras untuk mengontrol emosinya. Namun hatinya kini benar- benar telah terbakar api cemburu.

“ bukan begitu oppa….. aku….. aku hanya ingin…….” Sora semakin terisak, hatinya benar- benar sakit dengan segala tuduhan Leeteuk padanya. Pikiran dan hatinya kini benar- benar sedang diuji.

“ Sudahlah Sora, semuanya sudah jelas, dan sebaiknya kita akhiri hubungan kita…………. “ Kata Leeteuk yang langsung membuat Sora terduduk lemas. Leeteuk beranjak dan pergi meninggalkan Sora. Dia sudah tidak tahan lagi. Dia ingin keluar dan menjernihkan pikirannya.

Sora menatap kepergian Leeteuk dengan deraian air mata. Dia sudah berusaha menjelaskan segalanya, namun Leeteuk tetap pergi. Meninggalkannya…………..



TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar