Sabtu, 23 Februari 2013

Saranghae Oppa Part 5




Sora terbangun dari tidurnya, dia merasakan pusing yang teramat sangat mendera kepalanya. Sudah tiga hari ini dia kurang tidur, tubuhnya sangat lemas. Sora mengurung diri di rumahnya. Tak berhasrat melakukan aktivitas apapun. Hatinya kini masih terasa sakit setelah penolakan Leeteuk. Ada sedikit harapan di hatinya bahwa Leeteuk akan pulang dan memeluknya dengan senyuman, namun semua itu tinggal harapan karena sejak malam itu, Leeteuk tak pernah pulang kembali ke rumah.

Tiba- tiba Sora merasakan perutnya sangat mual, dia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan isi perutnya. Ditatapnya wajahnya di depan cermin. Kembali air mata Sora berlinang. Seharusnya disaat seperti ini ada Leeteuk yang memperhatikan Sora.



“ Oppa…… aku membutuhkanmu, dan juga anak kita…..” Gumam Sora sembari mengelus perutnya yang masih rata. Diusapnya air mata di pipinya, merasa kecewa dengan apa yang telah terjadi, semuanya hanyalah kesalahpahaman, tetapi berakhir dengan kesedihan yang mendalam.

Dorm Suju

“ Hyung sampai kapan kau mengurung diri di kamar? Cepat keluar, mari kita makan…….” Teriak Eunhyuk sambil mengedor pintu kamar leadernya. Namun tetap tak ada jawaban. Eunhyuk khawatir dengan keadaan Leeteuk, diapun akhirnya mendobrak paksa pintu kamar Leeteuk.

“ Hyung…….. kwencana?” Eunhyuk masuk, dilihatnya Leeteuk tengah duduk melamun di depan pianonya. Dia terlihat sangat kacau. Leeteuk memainkan lagu sendu, terdengar sangat menyayat hati namun tiba- tiba dia menekan asal tuts- tuts piano, Leeteuk marah.

“ Hyung…… sudah hentikan…..” Kata Eunhyuk menghampiri Leeteuk yang kini tengah merebahkan kepalanya diatas piano. Leeteuk menangis………

“ Semuanya sudah berakhir hyuk ah. Sora menghianatiku, padahal aku sangat mencintainya…….dan sekarang dia hamil anak namja itu” Kata Leeteuk masih disela- sela isakan tangis.

“ Aku tau hyung, kau pasti sangat kecewa. Tapi tidak bisakah kau memberi Sora kesempatan untuk menjelaskan semuanya?” Eunhyuk memberanikan dirinya untuk mengutarakan pikirannya.

“ Sebenarnya aku ingin, tapi semuanya sudah jelas hyuk ah. Dan tidak ada lagi yang harus dibicarakan……” Nampak Leeteuk sangat frustasi.

“ Tapi kalau hanya sekedar foto, menurutku itu belum bisa membuktikan semuanya hyung!” Eunhyuk menatap Leeteuk.
“ Bukan hanya karena foto, aku juga menyaksikan sendiri kemesraan mereka….” Kata Leeteuk pelan, dia menutup matanya, berusaha menghilangkan kenangan pahit itu dari benaknya.

“ Kau melihat mereka berduaan? Kapan? Dimana?” Eunhyuk terkejut mendengar penuturan Leeteuk. Dia masih tidak bisa percaya bahwa Sora dapat melakukannya mengingat betapa Sora sangat mencintai hyungnya.

“ Sudahlah hyuk ah, aku tidak mau membahas ini lagi……” Kata Leeteuk, dia berdiri hendak beranjak dari tempatnya duduk tadi.

“ Tapi hyung…… bagaimana kalau benar bayi yang dikandung Sora adalah anakmu? Bagaimana jika Sora tidak berbohong dan ini hanya kesalahpahaman. Apa kau tidak akan menyesalinya?” Tanya Eunhyuk yang langsung menghentikan langkah Leeteuk.
Leeteuk menatap Eunhyuk lama, mencoba mencerna setiap perkataan yang dilontarkan Eunhyuk……
Namun hati Leeteuk sudah terlanjur membeku. Dia terlalu cemburu, sehingga egonya mengalahkan segalanya.

Satu bulan kemudian.

Sora sedang menunggu cemas di dalam mobilnya. Pandangannya tidak pernah teralih dari layar handphonenya. Dia sedang menunggu panggilan dari Sungmin. Sora kini sedang berada di luar gedung SM Ent.
Tiba- tiba handphonenya bergetar, dengan cepat Sora mengangkatnya.

“ Yoeboseyo….”

“…………..”

“ ne, aku akan segera masuk oppa……”

“………….”

“ Gomawo atas bantuannya oppa…..”

Sora menutup sambungan, dia segera bergegas keluar dan melangkahkan kakinya memasuki gedung.

Ruang latihan.

Sungmin sedang menghubungi Sora. Dia sudah berjanji pada Sora untuk mempertemukannya dengan Leeteuk. Tapi tanpa sepengetahuan Leeteuk. Dan sekaranglah saatnya, pikir Sungmin.

“……………” terdengar jawaban dari Sora.

“ Sora, apa kau sudah di depan? Cepatlah masuk, ini waktu yang tepat.” Kata Sungmin sedikit berbisik. Tak mau membangunkan seseorang di sampingnya.

“……………”

“ cepatlah…..”

“…………”

Bip……..
sambungan terputus, Sungmin pun langsung pergi keluar, hendak menunggu Sora.

Di depan pintu, Sungmin melihat Sora, Sora tampak sangat pucat. Pasti dia sedang menanggung beban hati yang sangat berat. Sungmin merasa iba dengan Sora. Sora pun semakin dekat……

“ Sungmin oppa…..” Sapa Sora sambil sedikit membungkuk di depan Sungmin. Sora mencoba tersenyum.

“ ne Sora, aku akan menungu di sini….. cepatlah kau masuk…..” Kata Sungmin, sembari membukakan pintu ruang latihan.

“ Gomawo oppa…..” Kata Sora sembari melangkah masuk.

Sora POV

Aku dapat melihat Teuk Oppa sedang tertidur di pojok ruangan. Aku pun berjalan mendekat, oppa tampak sangat kelelahan. Dia pasti sudah berlatih sangat keras. Aku mengusap keringat yang membasahi dahinya, kubetulkan letak rambutnya yang berantakan dengan pelan tak ingin membangunkannya. Tak terasa air mataku mengalir, aku sangat merindukan suamiku ini.

“ Oppa….. bagaimana kabarmu? Apa kau baik- baik saja?” Kataku pelan.

“ aku sangat merindukanmu, dan hanya ini yang bisa kulakukan oppa…… memandangimu saat kau sedang tertidur.” aku menggigit bibir bawahku, tak mau isakan tangisku terdengar Teuk oppa.

“ Bagaimana aku harus meyakinkanmu oppa, bahwa anak ini memang anakmu. Demi Tuhan aku tidak pernah menduakanmu, karena hanya oppa yang ada di hatiku. Tapi tak ada lagi yang bisa aku perbuat, mungkin hanya takdir yang bisa menjawabnya……” aku tak meneruskan kata- kataku, saat kulihat oppa sedikit bergerak. Namun tampaknya oppa masih tertidur.

Aku kembali menyentuh wajah Teuk oppa, mencoba merekam sebanyak mungkin setiap moment indah saat ini. Mungkin ini terakhir kalinya aku bisa menatapnya secara langsung

“ Dan sekarang aku akan pergi jauh oppa. Jika memang itu yang kau inginkan, aku akan menjauh darimu. Aku berjanji tidak akan mengganggumu lagi. Biarlah aku merawat sendiri anak ini……..” Aku kembali menghapus air mataku yang sudah mengalir deras.

“ Jagalah dirimu oppa…….. aku akan selalu mencintaimu.” Untuk yang terakhir kalinya kukecup lembut pipi Teuk oppa. Memberikan ciuman perpisahan, yang basah oleh air mata.

Aku pun segera beranjak pergi, sebelum hatiku bertambah berat untuk meninggalkan Teuk oppa.

Leeteuk POV

Aku mendengar seseorang melangkah masuk, yah aku tidak sedang tidur. Aku hanya ingin memejamkan mataku sejenak menghilangkan rasa capek.

Dia mengusap keringatku, dan membenarkan rambutku yang berantakan. Aku hendak membuka mataku, namun kuurungkan niat itu, setelah kusadari dia adalah Sora. Terdengar dia sedang menangis, dia sedang mengungkapkan isi hatinya. Semuanya terdengar sangat nyata, ingin sekali aku mempercayainya, tapi mengingat semua kenangan buruk itu membuat hatiku sangat sakit.

“ Apa? Dia akan pergi? Kemana?” Pikiran itu berkelebat di otakku. Ingin sekali aku memeluknya dan menahannya agar tetap bersamaku. Melupakan semuanya dan mengatakan bahwa aku sangat merindukannya. Namun mendengar dia menyebut bayi di kandungannya, kembali hatiku terbakar. Aku marah, mengingat bahwa ada benih pria lain di kandungannya.
Sora pun melangkah pergi, aku sangat ingin berteriak Sora jangan pergi tetaplah disampingku….. tapi kembali egoku mengalahkan semuanya. Aku membiarkannya pergi. Membiarkan wanita yang sangat kucintai pergi…….
Apakah ini benar?

***

Tiga bulan sudah berlalu. Leeteuk tak pernah lagi melihat Sora, dia menghilang bagai ditelan bumi. Hanya meninggalkan lubang besar di hati Leeteuk. Lubang yang sangat sulit untuk disembuhkan. Leeteuk telah memutus untuk mempercepat wajib militernya. Belakangan Leeteuk sangat sulit untuk fokus dengan pekerjaannya, dia terus mengingat Sora. Satu- satunya wanita yang mendiami hatinya, dan tak akan pernah ada lagi wanita lain. Leeteuk sudah menutup hatinya. Dan kini biarlah takdir yang berbicara, seperti apa yang Sora yakini.
Leeteuk meninggalkan Seoul pagi ini, dia menuju kamp militernya diantar aleh ribuan ELF yang menangis pilu. Meskipun tanpa Leeteuk sadari ada seorang gadis yang juga melihatnya dari jauh. Mengantar kepergiannya dengan hati yang terluka, namun tetap mempertahankan cinta di hatinya. Menyimpannya hanya untuk Leeteuk. Dialah Sora, yang kini sudah bertekat akan menatap kedepan menjalani apapun takdirnya kelak.





TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar