Jumat, 15 Februari 2013

Destiny of Love Part 14




Sinar matahari senja keemasan berhasil menerobos melewati celah- celah jendela yang kokoh di sebuah ruangan bercat putih gading. Menghasilkan siluet sesosok yoeja yang tengah terduduk menelungkup di samping tempat tidurnya. Mata yang sembab dan wajah yang terlihat pucat menandakan bahwa dia sudah lama menangis. tak ada lagi air mata yang menetes, hanya isakan yang terdengar memilukan. Mungkin air matanya sudah mengering, atau dia sudah tak memiliki tenaga untuk terus meratapi nasibnya.

Sora menatap kosong ke arah balkon kamarnya, perlahan dia berjalan keluar. Mungkin udara segar dan semburat langit jingga bisa sedikit menghibur perasaannya yang kalut.



Sora Pov..........

“Kenapa semuanya jadi seperti ini? Kenapa Jung Su oppa tidak mencoba menjelaskan segalanya. Mungkin aku bisa mengerti bila dia mau sedikit jujur padaku!!” Pekikku dalam hati. Ingatanku kembali memutar ulang apa yang baru ku alami. Saat itu aku memang sangat marah. Wanita mana yang tidak akan marah melihat kekasihnya berpelukan dengan wanita lain. Tapi aku berusaha memberi Jung Su oppa waktu untuk menjelaskan. Aku mengikuti tarikan tangannya yang menuntunku menuju mobil. Dia akan mengantarku pulang? Baiklah aku menepiskan semua egoku. Namun tak seperti dugaanku, Jung Su oppa hanya diam saja selama perjalanan. Tak ada satu katapun terucap darinya. Aku pun tak bisa mengartikan ekspresi oppa saat itu. Kenapa semuanya menjadi terasa asing. Bukankah seharusnya aku yang paling tersakiti, tetapi kenapa Jung Su oppa tidak berusaha meraih hatiku. Malah sepertinya dia yang terlihat lebih sakit daripada diriku.

“ oh Tuhan, apakah semuanya akan berakhir seperti ini??” Desahku lirih, saat tiba- tiba ku dengar seseorang memasuki kamarku. Sontak aku membalikkan badan, dan sebuah pelukan hangat berhasil membuatku terpaku.

“ Sora ya, tolong maafkan aku. Aku tidak akan bisa hidup tanpamu Sora. kumohon tetaplah disampingku..............” Jung Su oppa berbisik di telingaku. Suaranya terdengar berat, dia pasti sedang menangis.

Aku terdiam beberapa saat mencoba mencerna semua perkataannya.

“Itu juga yang ada dalam pikiranku oppa. Aku tidak pernah membayangkan bagaimana melewati hari- hariku tanpamu. Tetapi semuanya semakin terasa sulit bagi hubungan kita. Karena oppa tidak pernah bisa jujur padaku............” aku menjauhkan tubuhku, melepaskan pelukannya.

“ Jika aku tidak merangkai sendiri kepingan puzzle yang ada di otakku, mungkin selamanya aku tidak akan tau bahwa oppa lah lelaki yang Hyorin Unnie cintai. Kenapa oppa tega padaku, membiarkanku berdiri diantara cinta kalian berdua. Kenapa sejak awal oppa tidak menjauhiku, bila memang hati oppa hanya untuk unnie.............” Kataku panjang lebar. Kutatap lelaki di depanku ini. Dia membalas tatapanku dan tiba- tiba tertawa. Namun tawanya terdengar lebih memilukan daripada tangisan manapun.

“ Hatiku hanya untuk Hyorin? Kenapa kau bisa meragukan cintaku seperti itu Sora. Berapa kali aku mengucapkan kata cinta padamu, apakah semuanya hanya terdengar seperti lelucon!!” Kata- kata Jung Su oppa berhasil membuatku terhempas.

“ Kau ingat ini Sora??” Jung Su oppa mengambil sebuah benda yang tergeletak di atas meja. Aku tak menyadari benda itu sebelumnya. Itu adalah kotak musik yang dulu sangat ingin kumiliki saat berkunjung ke rumahnya.

Perlahan oppa membuka kotak itu, ternyata ada sebuah ruang kosong di dalamnya. Oppa mengeluarkan sepasang cincin yang tersimpan di sana.

“ Dulu aku memang sangat mencintai Hyorin, bahkan aku melamarnya dengan cincin ini............” Jung Su oppa menatap cincin itu dalam.

“ Tetapi dia menolakku Sora, dia mencampakkanku begitu saja. Di malam dimana aku melamarnya, dia malah memilih pergi ke Paris bersama pria lain. Dan sejak saat itu aku sudah menutup hatiku untuknya, termasuk untuk yoeja yang lain.”

Aku hendak memotong perkataannya saat Jung Su oppa tiba- tiba meraih tanganku.

“ Tetapi ini berbeda denganmu Sora. kau berhasil membuka kembali hati yang sudah lama terkunci. Kau sudah berhasil membawa tawa di setiap hariku bersamamu.........

Jadi aku tidak lagi membutuhkan cincin ini, cincin yang kusimpan dengan tujuan agar aku selalu teringat bagaimana sakitnya patah hati...........” Jung Su oppa spontan melempar cincin itu sangat jauh.

“ Oppa.........” Aku kembali berkaca- kaca. Saat membayangkan rasa sakit yang ditanggungnya selama ini.

“ Dan mungkin hatiku akan seperti ini Sora............” Sambungnya sembari dengan sengaja menjatuhkan kotak musik, hingga benda itu pecah berkeping- keping.

“ Bila sekali lagi aku kehilangan cintaku................. Dan cinta itu adalah dirimu Kang Sora..............” Kata- kata oppa berhasil membuatku terduduk lemas. Aku bingung harus bagaimana. Semuanya seketika menjadi samar. Kulihat serpihan kotak musik dilantai, mungkinkah hatinya akan seperti itu.

“ Oppa........... aku....... aku..............” Entah mengapa, aku menjadi sulit berbicara. suaraku seperti tercekat di tenggorokan.

“ Semua keputusan ada di tanganmu Sora. keluarga kita sudah menunggu di So Gong Dong untuk acara pertunangan kita. Aku akan menunggumu disana. Jika kau memaafkanku datang dan raih tanganku. Tetapi jika kau tidak datang maka aku akan mengambil tanggung jawab dan mengakui semuanya bahwa hubungan kita hanyalah sebuah kebohongan. Jika kebebasan yang kau inginkan aku akan memberikannya Sora, asal kau bahagia my princess................ “ Semakin lama perkataan oppa semakin terdengar pelan. Aku melihat air matanya, Jung Su oppa menangis. Namun dengan cepat oppa menghapus air matanya.

Mendekatiku, dan mencium keningku............

“ Semuanya ada di tanganmu Sora......... aku hanya ingin kau meraih kebahagiaanmu...............” Oppa tersenyum dan beranjak pergi meninggalkanku. Kutatap punggungnya sampai oppa menghilang dari pandanganku.

Sora Pov end...............



So Gong Dong Meeting Place

“ Teuki hyung??!! Kwencana??” Tanya Ryeowook menepuk pundak Leeteuk. Ryeowook penasaran melihat Leeteuk yang sedari tadi hanya diam saja memandangi pintu utama ruangan. Tak sedikitpun Leeteuk mengalihkan pandangannya dari pintu bergaya Eropa itu.

“ Wookie........ sejak kapan kau disini?? ah..... ya..... aku baik- baik saja.........” Leeteuk mencoba memaksakan diri untuk tersenyum.

“ Benarkah??” Ryeowook mengangkat kedua alisnya, sanksi dengan jawaban Leeteuk.

“ Tapi aku tidak melihat seperti itu hyung..... bukankah ini hari bahagiamu, tetapi kenapa aku merasa kau tidak bahagia hyung??” Sambung Ryeowook, masih aneh dengan sikap Leeteuk yang tidak seperti biasa.



Leeteuk Pov..........

Ryeowook masih menatapku meminta penjelasan lebih. Tetapi mana mungkin aku menceritakan semuanya. Bahwa kemungkinan hubunganku dengan Sora akan berakhir. Tidak, aku tidak sanggup mengatakannya. Kulihat omma dan In Young Noona yang tampak sangat bahagia karena tak sedetikpun senyuman terlepas dari wajah mereka. Aboenim, ommunim, juga terlihat sangat antusias menyambut tamu. Aku tidak tega menghancurkan kebahagiaan mereka.

“ Hyung?? Teuki Hyung???” Ryeowook melambaikan tangannya di depan wajahku. Aku melupakannya, karena terlalu larut dalam gejolak batinku.

“ ah....... Wook ah, kau bilang apa tadi?? Mian..... aku tidak mendengar perkataanmu!!” Ucapku, merasa bersalah.

“ Yah...... kau ini hyung........ sudahlah, sebaiknya aku bersiap- siap dulu..... “ Ryeowook menatapku penuh arti sembari tersenyum.

“ Bersiap- siap untuk apa??” Tanyaku penasaran.

“ nanti juga kau akan tau hyung!!!

“Fighting hyung, semoga semuanya berjalan lancar dan jangan buat kesalahan nanti........ oke.......” Ryeowook menyemangatiku, aku hanya membalasnya dengan senyum. Berharap semoga perkataannya benar- benar terjadi.



Aku berjalan menuju podium, kulihat semua mata terfokus padaku. Tak terkecuali keluargaku dan Sora. Namun aku tetap melangkah maju. Aku berbalik sejenak menatap pintu, untuk terakhir kali memastikan bahwa Sora memang tidak ada di sana.

Ku raih mikrofon di depanku, dapat kulihat ekspresi kaget dan heran dari semua orang yang ada di ruangan.

Setelah sedikit berbasa- basi, kinilah saatnya. Aku harus mengatakan semuanya.

“ Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku sampaikan pada semua yang ada di sini............!!” aku berhenti sejenak, menarik nafas panjang agar tetap dapat menguasai diriku.

“ Aku ingin meminta maaf pada omma, unnie, dan kedua orang tua Sora......... sebenarnya aku dan Sora, hubungan kami ini hanyalah sebuah............” Kata- kataku terhenti saat kudengar teriakan Sora.

“ Jung Su oppa........ tunggu...............!!!” Sora tiba- tiba sudah ada di sana. Berdiri di ambang pintu masih berusaha mengatur nafasnya.

Leeteuk Pov End.................



Sora berlari menuju Leeteuk, tak dipedulikannya tubuhnya yang lelah setelah berlari jauh. Hanya satu tujuannya sekarang menuju masa depannya.

Sora langsung menghambur memeluk Leeteuk. Tanpa ragu, diraihnya wajah Leeteuk dan kecupnya namja di depannya itu penuh kasih.

“ Jung Su oppa.............. aku percaya padamu. Aku tidak ingin kehilanganmu, karena aku sangat mencintaimu oppa........!!” Kata Sora sesaat setelah melepaskan ciumannya.

“ Sora ya...... gomawo yo!! Aku juga sangat mencintaimu Sora. Dan kau tidak perlu meragukan itu sayang, hanya kau yang ada di hatiku, tak ada yang lain..........” Leeteuk tersenyum kemudian mengambil sesuatu dari saku tuxedonya. Dia mengeluarkan sebuah kotak putih yang ternyata berisi sepasang cincin yang telah dia siapkan sebelumnya.

“ Kang Sora, terimalah hatiku...... dan biarkan aku menemanimu di sisa hidup kita. Aku berjanji akan selalu membuatmu bahagia............!!!” Leeteuk melamar Sora. tangannya terlihat bergetar saat mengulurkan cincin.

“ Ne, Jung Su oppa........ genggamlah hatiku selamanya. Dan Oppa akan selalu ada di sini selamanya.........” Jawab Sora, sambil menyentuh dadanya.

Leeteuk memasangkan cincin pada Sora, begitu pun dengan Sora dia memasangkan dengan perlahan cincin di jari tangan Leeteuk. kini mereka resmi bertunangan. Tepuk riuh tamu undangan dan beberapa tetesan air mata haru mengiringi kebahagiaan mereka.

Lagu marry you yang dinyanyikan oleh member Super Junior mengalun dengan merdu.

Marry You Super Junior


Leeteuk tersenyum dan mengacungkan kedua jempolnya pada dongsaeng- dongsaeng yang sangat disayanginya. Tersenyum penuh haru dengan kejutan yang mereka buat.

“ mulai sekarang oppa adalah milikku, jadi awas saja kalau oppa berani macam- macam........” Kata Sora mengancam Leeteuk.

“ tentu saja Sora, kau bisa melakukan apa saja padaku sekarang. Aku milikmu yoebo ya....!!!” Leeteuk meyakinkan Sora.

“ Benarkah?? Aku boleh melakukan apa saja??” Tanya Sora tersenyum evil.

“ Tentu saja!!” Jawab Leeteuk mantap.

Tiba- tiba Sora mengalungkan tangannya di leher Leeteuk dan untuk kedua kalinya mencium dengan mesra Namja yang sangat dicintainya itu.

Leeteuk terbelalak kaget, dia tak menyangka Sora akan melakukan semua ini. jadi seperti inikah rasanya bila mendapatkan ciuman mendadak. Wajahnya memanas dan jantungnya berpacu dengan cepat. Perasaannya seperti melayang di udara.

“ eyyyyyy........... apa kalian berdua melupakan kami yang ada di sini?? Jangan buat kami envy hyung!!!” Teriak Eunhyuk iri.

Tapi Leeteuk dan Sora tak memperdulikannya, mereka terlalu terhanyut oleh keintiman mereka.



To be continue..........


Sebelumnya gomawo buat readers yang masih bersabar dan mau setia menunggu update-an ff dari blog ini......
mungkin part ini agak menyedihkan, tetapi author janji bakalan buat part2 Destiny of Love selanjutnya lebih ceria.

setujukah chingu ya????

9 komentar:

  1. Makin seru, makin keren, makin menarikkk... Daebaaakkk.. :)
    Ditunggu part selanjutnya yaa..
    Semangat... !!! (งˆ▽ˆ)ง

    BalasHapus
  2. luv it..
    Ditunggu kelanjutannya ceritanya :D

    BalasHapus
  3. Aaahh kangen cerita yang bergendre begini..aaa suka banget sama yang romantis2. Terharu bacanya.jangan lama2 updatenya thor makin cintaah dah sama authornya ceritanya makin syeruu..cepetan yaa thor. Are you yeojanya juga jangan lupa.. :)
    Fightingg!

    BalasHapus
  4. Love it author.. Keep the good work.. ^^

    BalasHapus
  5. wah, suka bgt sama cerita ini b^^d
    Pokoknya keep writing ya author, fighting!!!
    Ditunggu destiny of love part2 nya :)
    Btw, aku readers baru nih, salam kenal :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. ne, salam kenal Agustina, sering2 mampir ya :)
      dan jangan segan ninggalin koment...... ^^

      Hapus
  6. aduh...knpa sih...ff ini kayaknya...ngak..mau diterusi ...?

    BalasHapus