Minggu, 10 Februari 2013

My Broken Heart 1






Desember, 2012



Bangkok, Pantai Pattaya......... siapa yang tidak mengenal tempat ini. Pantai dengan hamparan pasir putihnya yang berkilauan seperti berlian dan hamparan lautan biru safir luas membentang dengan ombak laut yang beriak tenang telah menjadi buah bibir di seantero dunia. Di sinilah sekarang tiga orang yoeja sedang terlihat duduk bersantai. Kulit putih mereka berkilauan tertimpa cahaya matahari yang hangat. Angin pun tak mau kalah, dengan lembut menerbangkan rambut mereka yang panjang membuat mereka terbuai dalam keindahan surga dunia. Namun satu yang tampak berbeda dari ketiga yoeja itu, yakni yoeja yang duduk di tengah. Dia terlihat paling tinggi di antara yang lain. Badannya semampai dengan kaki jenjang yang indah, kulit putih pucatnya semakin berkilau berbalut gaun hijau yang di pakainya. Dialah Kang Sora, aktris Korea yang sedang menikmati liburannya setelah aktivitasnya yang padat setahun terakhir ini.

“ Sora ya, apa kau mau ikut kami pergi ke spa nanti malam. Sepertinya akan sangat menyenangkan kalau kita pergi bersama!” Ajak Yue Jin, Sahabat Sora, terlihat antusias.

“ emm............. maaf Yue Jin ah, sepertinya aku tidak bisa malam ini......... kalian berdua saja ya!!” Tolak Sora halus.

“ Kau selalu seperti itu Sora. Pasti kau berniat mengurung diri di kamar dan meratapi nasibmu lagi. Come on dear....... live must go on......... kau tidak bisa terus berada dalam bayangannya!!” Kini Rae Eun yang menasehati Sora, merasa iba dengan nasib sahabatnya ini.

“ Yah jangan menatapku seperti itu..............” Protes Sora, dia tak suka selalu membuat kedua sahabatnya ini khawatir. Sora hendak memeluk kedua sahabatnya saat sebuah suara memanggilnya dari kejauhan.

“ Go Hye Sung........... Hye Sung ah..................!!! hahahaha...............!” Dua orang namja dengan hanya memakai celana pendek selutut berlari ke arah mereka.

“ Jin Woon, Jo Kwon oppa...........” Pekik Sora kaget, tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“ Kenapa kalian bisa di sini?” Tanya Sora sangat penasaran. Kedua namja ini justru hanya tertawa menanggapi Sora.

“ Memangnya kita tidak boleh kesini? Ini tempat umum Sora.....” Jawab Jo Kwon yang langsung mengambil tempat duduk di antara Yue Jin dan Rae Eun, dan langsung mengajak kenalan.

” Dan kau juga Woonie, kenapa masih memanggilku Hye Sung?? Kita kan sudah tidak sedang syuting Dream High 2 lagi??” Sora menatap Jin Woon yang sudah duduk di sebelahnya.

“ karena dengan memanggilmu seperti itu aku merasa memilikimu Hye Sung,, kau Hye Sung ku.......... yang nakal...............” Jawab Jin Woon ringan. Mengacak- acak rambut Sora.

“ Yah....... hentikan oppa......!!!” Teriak Sora tak terima. Hatinya menangkap sesuatu yang lain dari maksud Jin Woon.

“ Bagaimana kalau kita diving? Sepertinya menyenangkan!!” Celetuk Yue Jin yang langsung disetujui yang lain, kecuali Sora.

“ Yah, ayolah Sora, kau jangan memikirkan suamimu terus..... dulu aku juga begitu selalu memikirkan Ga In setelah perpisahan kami di WGM. Tetapi sekarang kami justru semakin akrab bersahabat!!” Kata Jo Kwon, dia bermaksud bercanda namun mendapat tatapan tajam dari yang lain.

“ Yah, andai saja aku bisa seperti itu........!!!” Sora mendesah, raut wajahnya langsung berubah murung.

“ Hei........ kita di sini untuk bersenang- senang. Ayo kita mulai diving....... Let’s go..............!!” Kata Jin Woon merubah topik dan langsung menarik Sora menuju pantai.

***

Kelima pemuda itu tengah asyik menyaksikan keindahan terumbu karang yang beraneka warna dan ikan – ikan kecil yang berlalu lalang di dekat mereka. tak terkecuali Sora, dia terlihat sangat bahagia berenang bersama puluhan ikan- ikan kecil yang beraneka ragam jenis dan bentuknya. Memberi mereka makan, dan tak lupa berfoto bersama. Namun tak sengaja Sora melihat gerombolan clown fish.

“ Lee, Teuk, So, Ra...............!” Kembali ingatan Sora melayang di saat dia bersama Leeteuk memilih ikan- ikan ini bersama. Pengalaman yang tak akan pernah dilupakan Sora. Bagaimana kabar ikan itu sekarang? Tentu saja mereka baik- baik saja. Dengan diam- diam Sora meminta agar bisa memelihara keempat ikannya itu dan beruntung Sora mendapatkannya. Kini keempat ikannya pasti sedang asyik berenang di dalam akuarium apartemen Sora.

Sora dengan sengaja memegang ikan badut yang ada di dekatnya, sontak ikan itu bereaksi dan menyengat jari tangan Sora dengan racunnya. Sora merasakan pusing yang teramat sangat, tapi dia senang karena dia seolah melihat Leeteuk di depannya.

“ Sora, jangan lakukan itu.......... itu berbahaya........ menjauhlah Sora.!!” Kata bayangan di depan mata Sora. Semakin Sora merasakan sakit, bayangan Leeteuk semakin mendekat. Sora justru berulang kali melakukan aksi nekatnya. Dan seketika pandangannya menjadi kabur. Sora tak sadarkan diri.



“ Sora ya,,, Sora ya..... ayo bangun............. Sora........... kau bisa mendengarku??” Teriak Jin Woon menggoyang- goyangkan tubuh Sora yang terkulai tak sadarkan diri.

“ Sora........... ayo sadarlah...... hiks......hiks.........!!” Yue Jin dan Rae Eun menangis berangkulan, sedih melihat kondisi sahabat mereka.

Tak lama kemudian perlahan Sora membuka kedua matanya...... dia menyemburkan air yang menyesaki tenggorokan dan paru- parunya.

“ Uhuk......uhuk........huk............!!!” Sora terbatuk, dia sadar.

“ Yah, Kang Sora,,,,,,, pabo ya............... kau ingin membunuh dirimu sendiri hah???!!!” Teriak Jin Woon dia terlihat sangat khawatir. Matanya tampak sembab karena menangis.

“ Mianne.......... mianne yo...........!!” Kata Sora pelan, menyesali perbuatan bodohnya.

“ Jangan pernah lakukan itu lagi Sora, jangan pernah..........” Jin Woon langsung memeluk Sora erat. Perasaan takut yang tadi menghantuinya kini lenyap. Jin Woon bernafas lega.



*******



Camp Tentara, Seoul...........



“ Prajurit nomor 85, sekarang giliranmu!” Perintah Komandan Batalyon gugus 26, memerintahkan seorang prajurit bernama Park Jung Su.

“ Siap, komandan!” Jawab Jung Su tegas, memberi hormat singkat. Dia kemudian meraih senapan kaliber A-41 yang telah di sediakan.

Jung Su berjalan mendekati target yang terpampang di depannya. Kali ini dia harus menunjukkan keahliannya dalam latihan tembak- menembak.

Setelah mengambil ancang- ancang Jung Su menyipitkan sebelah matanya, memfokuskan pandangannya pada target.

“ Kau pasti bisa Jung Su, kau pasti bisa...........” Gumamnya dalam hati. Kali ini Jung Su bertekad akan meraih nilai tertinggi dalam keterampilan menembak ini.

Doorrrrrr.....................

Peluru pertama melesat tepat mengenai sasaran. Ada senyum bahagia tersungging dari wajah tampannya. Yang kini lebih terlihat maskulin dengan kumis tipis di atas bibirnya.

Sampai tembakan yang ke delapan semuanya berjalan lancar, namun saat akan melakukan tembakan yang ke sembilan tiba- tiba tangan Jung Su tergores serpihan kaca yang entah berasal dari mana.

“ ahh............” Jung Su mengerang kesakitan. Darah segar mengucur dari jari telunjuknya.

“ Prajurit Park, kau tidak apa- apa? Apa perlu kita obati dulu lukamu?” Tanya Komandan Lee, sangat khawatir melihat darah di tangan Jung Su.

“ Aniyo, saya baik- baik saja komandan. Ini hanya luka kecil, saya harus menyelesaikan tembakan ini sampai selesai!” Tolak Jung Su. Dia menarik pelatuk dengan tangannya yang terluka ,sedikit bergetar namun kembali tembakan tepat mengenai sasaran.

“ Ayo, Jung Su.......... kau bisa melakukannya!!” Gumam Jung Su pada dirinya sendiri memberi semangat. Namun jari tangannya sangat terasa sakit, dia tak bisa menahannya. Saat tembakan yang ke sepuluh, tangannya sudah bergetar hebat. Arah peluru pun melenceng dari target.

“ Sembilan sempurna dari sepuluh tembakan!!” Teriak prajurit yang menghitung jumlah perolehan nilai setiap prajurit.

Mengetahui keberhasilan Park Jung Su, semua tentara berteriak memberi selamat. Jung Su tersenyum bahagia, tak terasa dia meneteskan air mata yang cepat- cepat di usapnya. Akhirnya setelah penantian yang begitu lama, dia bisa mendapatkan keinginannya.



***



“ Prajurit Park, selamat kau telah meraih posisi terbaik dalam latihan menembak. Sebagai hadiahnya kau akan mendapat libur dua hari selama natal. Selamat!!” Komandan Lee menjabat tangan Jung Su, senang melihat raut bahagia dari wajah tentaranya ini.

“ Khamsahamnida Komandan Lee, sungguh ini sesuatu yang sangat berharga bagi saya. Saya bisa menemui keluarga, saudara dan teman- teman saya, sekali lagi terima kasih!!” Leeteuk membalas jabatan tangan komandannya. Dia membungkuk memberi hormat.

“ Bagaimana dengan pacarmu? Apa kau tidak merindukannya??” Tanya komandan Lee, bermaksud menggoda Jung Su.

“ ah, apa maksud Anda? Saya tidak memiliki seseorang yang Anda maksudkan!’ Jawab Leeteuk dingin.

“ oh, begitu rupanya...... baiklah selamat berlibur,!” Kata Komandan Lee, menepuk bahu Leeteuk.

“ Ne, Khamsahamnida,,,,,,,,,,,” Balas Jung Su, dia hendak beranjak meninggalkan kantor komandan Lee, saat tiba- tiba komandan Lee menghentikan langkahnya.

“ Tunggu sebentar, Prajurit Park. Ada satu lagi hal yang harus ku sampaikan. Bacalah dulu ini!” Komandan Lee menyerahkan sebuah surat yang entah apa isinya.

Jung Su membaca dengan seksama isi surat itu. betapa kagetnya dia mengetahui apa maksud surat tersebut.

“ apakah ini benar?? Aku akan............” Pekiknya tak percaya. Tak mampu melanjutkan kata- katanya.

“ Ya, itu benar. Kau akan ikut bergabung dalam drama The Promise yang akan diselenggarakan oleh Kementerian Pertahanan Negara untuk memperingati hari jadinya. Kami sudah mendapat persetujuan dari agensimu. Sekali lagi selamat, Leeteuk Sshi...........!” Kali ini komandan Lee memanggil dengan nama panggung Jung Su.





Januari 2013

“ Yoboeseyo.............!!” Sapa Sora sesaat setelah mengangkat ponselnya. Nomor tak dikenal.

“ annyeong........ Oh......hyungsunim.......... apa kabar??” Kata Suara di seberang telepon. Suara yang sangat familiar di telinga Sora.

“ Donghae sshi..........” Sora tercekat kaget, ini pertama kalinya Donghae menghubunginya.

“ kau sedang apa hyungsunim??? Kami sangat merindukanmu........ hehehehe.......... kau ingat fighting junior............!!” Donghae masih tertawa senang di sana. Dia pasti tak bisa melihat bagaimana ekspresi Sora saat ini.

“ Donghae sshi........ bisakah kau menghentikannya. Jangan pernah panggil lagi aku seperti itu!” Kata Sora dingin. Membuat suasana seketika menjadi canggung. Tak ada yang berbicara untuk beberapa detik.

“ Oh........ maaf Sora sshi, aku tidak bermaksud membuatmu tidak senang.........aku hanya..............!!” Donghae merasa bersalah, ternyata candaannya sudah menyinggung perasaan Sora.

“ ada apa tiba- tiba kau menghubungiku Donghae sshi. Maaf masih banyak yang harus aku kerjakan.......” Kata Sora ingin cepat- cepat mengakhiri sambungan.

“ Tu.........tunggu dulu Sora sshi. Aku hanya ingin mengundangmu untuk melihat drama musikal Teuki hyung, kau bisa kan? Kumohon Sora sshi, kau bisa datang. Kami semua sangat mengharapkan kehadiranmu disana. Oh iya tiketnya sudah aku kirim ke manager mu. Jadi kau harus datang ya??!!!” Paksa Donghae.

“ Mianne...... Donghae sshi, sepertinya aku tidak bisa.......” Sora terdiam sejenak, menhela nafas yang terdengar begitu berat.

“ Jadwalku sangat sibuk untuk beberapa minggu ke depan. Jadi sekali lagi aku minta maaf..............” Kata Sora lemah, membentengi dirinya agar tidak kembali jatuh ke jurang yang sama. Terlalu sakit baginya.

“ Yah.........sayang sekali. Padahal ini drama musikal hyung yang pertama. Semua member Suju akan datang untuk mendukungnya....” Ada kekecewaan dalam suara Donghae.

“ Kalian memang harus hadir, karena kedatangan kalian pasti sangat diharapkan disana. Tidak dengan aku Donghae sshi, kumohon mengertilah......baiklah maaf karena aku masih sibuk ,aku harus menutup teleponnya dulu. Annyeong..................!” Sora langsung menutup ponselnya. Sora terduduk lemas di Sofanya. Dia berbohong bila tadi mengatakan bahwa dia sangat sibuk sekarang. Padahal sekarang tak ada yang dikerjakannya, Sora hanya menyibukkan dirinya sendiri dengan hal- hal yang biasa, seperti membersihkan rumah, menonton TV, membaca novel, atau hanya sekedar minum kopi di balkon rumah seperti sekarang ini.

Sora memandang birunya langit di atas sana, kembali teringat akan sepenggal lirik yang sudah sangat di hafalnya

“ Berada di langit yang sama,di tempat yang berbeda. Kita terpisah untuk saat ini” Gumam Sora pelan. Tak terasa butiran bening mengalir di pipinya.

Bayangan itu seperti baru kemarin dia alami..............

Flash back.................

Sekarang malam natal, lagu dan kemerincing lonceng terdengar merdu di telinga Sora. Dia sangat senang karena mungkin malam ini akan menjadi malam natal terindah baginya.

Sora masih memandang cermin di depannya, memastikan tampilannya malam ini tidak mengecewakan. Dia ingin tampil cantik di acara pesta yang diadakan beberapa agensi terkenal yang tentu saja akan dihadiri banyak publik figur, termasuk dirinya.

Sora Pov........

Aku memasuki hall room dengan gugup. Terlihat sudah banyak tamu undangan yang hadir. Seperti acara pesta pada umumnya, gedung ini disulap begitu megah. Meja- meja panjang berbalut sutra sulaman tertata dengan anggun di setiap sudut ruangan menghidangkan berbagai jenis masakan dan cake dari beberapa chef ternama. Sebuah patung kristal es, berbentuk pohon natal berdiri kokoh di kelilingi rangkaian bunga mawar berbagai warna. Gelas koktail tersusun seperti gunung, dengan puncaknya yang paling tinggi, menghias sudut ruangan. Musik klasik mengalun dengan pelan, diantara tawa riuh dan percakapan hangat undangan yang hadir. Cahaya lampu kristal menambah suasana lebih romantis dan glamor. Memantulkan cahaya berkilauan dari untaian berlian yang dikenakan ratusan gadis, dan wanita cantik yang memadati ruangan ini. dan yang paling mengagumkan adalah lantai dansa yang tepat berada di depanku. Bukan hiasan atau kilauan lantai kacanya yang menarik perhatianku. Tetapi suasana romantis yang tercipta di sana. Tampak beberapa pasangan hanyut dalam romantisme mereka. mereka tak segan mengumbar kemesraan di depan umum. Seakan dunia ini hanya tercipta untuk mereka. hal ini benar- benar membuatku merasa iri.

Aku bertemu dengan beberapa teman dan kenalanku di sini. Setelah saling bertegur sapa dan berbincang sejenak, aku kembali menarik diriku dari keramaian. Berjalan menuju sudut yang sedikit sepi, aku mencoba menikmati hidangan yang ada. Namun pandanganku terfokus pada sesosok namja yang sangat tampan dengan balutan tuxedo hitamnya.

Deg...........

Tiba- tiba aku merasakan hatiku berdebar sangat cepat.

“ ti.......tidak mungkin itu dia........” Racauku tak sadar. Akupun berjalan mendekatinya. Meyakinkan diriku sendiri bahwa itu memang dia.

“ Jung Su oppa..............” Pekikku tercekat, tak terlukiskan bagaimana bahagianya hatiku bisa kembali melihatnya.

Tetapi apa yang dilakukannya sekarang? Jung Su oppa terlihat sangat asyik berbincang dengan beberapa gadis yang aku tidak mengenal siapa mereka. mungkin mereka anggota girl grup, oh entahlah. Aku sendiri tidak tau.

Mereka tengah terlibat perbincangan yang sangat hangat. Oppa tersenyum cerah pada mereka semua. Bahkan dia memeluk salah satu dari gadis itu.

“ Apa yang.............terjadi??” Pertahananku bongkar. Aku berkaca- kaca menyaksikan pemandangan di depanku. Oppa dengan mesra berdansa dengan mereka. Sepertinya dia memang sangat ahli dalam merebut hati seorang gadis.

“ ayolah Sora, bukankah kau sendiri sudah tau siapa Leeteuk Suju sebenarnya? Dia playboy Sora, sadarlah!!” Pikiran itu kembali melesat di benakku. Namun bodohnya berkali- kali aku menolak meyakininya.

“ Aku mengenal siapa Jung Su oppa, dia bukan orang seperti itu!!” Pikiranku yang lain ikut berargumen. Saat dalam pergolakan pikiran yang menyakitkan, tiba- tiba seseorang menepuk pundakku.

“ Op........oppa..............!” Aku terlonjak kaget.

Sora Pov End.

“ Kenapa kau dia saja di sini Sora ya?? Seharusnya kita bersenang- senang.......... ayo my baby princess.............!!” rayu Leeteuk, meraih tangan Sora dan mengajaknya ke lantai dansa.

Tanpa canggung dia mendekatkan tubuhnya dan meraih pinggang Sora. Mengajaknya berdansa dengan semakin mengeratkan pelukannya.

“ Oppa..........aku.........sebaiknya kita kembali saja.........” Sora merasa wajahnya sangat panas. Dia tersipu malu dan bingung menyadari tindakan Leeteuk yang tiba- tiba.

“ Tenanglah sayang, kau pasti menyukainya....... ikuti saja aku.......” Bisik Leeteuk di telinga Sora. Suaranya yang dalam dan desahan hangat nafasnya berhasil membuat Sora melayang.

Mengikuti irama musik yang lembut, tubuh mereka bergerak pelan. Leeteuk semakin mengeratkan pelukannya, membuat Sora tak bisa berkata- kata betapa bahagianya dia saat ini. lama mereka berdansa, terhanyut dalam suasana romantis yang tercipta.

“ Sora ya, kau terlihat cantik sekali malam ini............” Puji Leeteuk, yang berhasil kembali membuat Sora memerah.

“ Gomawo oppa........” Jawab Sora pelan, menyembunyikan wajahnya di balik lengan Leeteuk yang kekar.

“ Kau bahagia Sora?” Tanya Leeteuk lagi.

“ ne, tentu saja oppa........ aku sangat bahagia. Ini malam natal paling indah dalam hidupku..” Jawab Sora jujur.

“ hahahaha.......... tentu saja Sora. Siapa yoeja yang tidak akan bahagia berdansa denganku. Kau lihat, mereka tadi juga merona sepertimu. Sangat lucu...........!!” Kembali Leeteuk tertawa. Sora sontak menatap nya heran.

“ Maksud oppa??” Sora menatap mata Leeteuk, tak percaya dengan ucapan terakhir namja ini.

“ Apa lagi Sora. Mana ada yoeja yang bisa menolak pesonaku, begitu juga denganmu iya kan? Aku tau sejak tadi kau juga menginginkan berdansa dan berdekatan denganku. Itu kenapa kau terus memandangiku tadi, benar kan?” Tanya Leeteuk, dia tersenyum penuh keangkuhan.

“ opp.......oppa.............. kau........” Sora tercekat kaget.

“ Ya Kang Sora, kau kira apa? Kau merindukanku kan? Dan sekarang aku membuatmu bahagia seperti gadis- gadis itu. Aku seorang Cassanova Sora. Aku tidak bisa menetap di satu hati saja, kau tau kan. Apa dansa ini masih belum cukup, apa kau mau lebih dari ini?” Leeteuk menatap Sora menggoda.

“ hentikan Leeteuk sshi.......kumohon sudah hentikan..........” Teriak Sora, suaranya serak, menahan tangis yang sudah siap meledak.

Sora melepaskan diri secara paksa dari dekapan Leeteuk. Dia berlari hendak keluar, tak mempedulikan puluhan mata yang melihatnya saat ini.

Karena tak memperhatikan jalan Sora menabrak seorang pelayan yang dengan tidak sengaja menumpahkan minuman di gaunnya.

“ lengkap sudah penderitaanku.........” Sora berdecak dalam hati. Entah sudah seperti apa dirinya saat ini. semua mata berpusat menatapnya.

“ Ayo ikut aku......” Kata seseorang yang ternyata adalah Leeteuk. menarik tangan Sora dengan paksa, mengajaknya meninggalkan keramaian.

“ Lepaskan.........lepaskan aku..............cepat lepaskan!!” Berontak Sora pada Leeteuk. namun Leeteuk tak menghiraukannya. Dia malah semakin mempercepat langkahnya. Menarik Sora menaiki lift.

Sesampainya di atap gedung, Leeteuk begitu saja menghempaskan tubuh Sora. Sora terduduk lemah di lantai, masih terisak dalam tangisnya.

Leeteuk berjalan mondar- mandir, sepertinya bingung dengan apa yang harus dilakukannya. Diapun berjalan mendekati Sora, membangunkan gadis ini dan menyandarkan punggung Sora di tembok pembatas.

“ Dengarkan Aku Sora, dengarkan. Aku tidak bermaksud membuat semuanya seperti ini. Tapi kumohon sadarlah, aku bukanlah orang yang pantas untukmu. Aku hanya akan menyakitimu..........” Kata Leeteuk, dia menatap Sora dalam.

Sora hanya diam saja, dia malah semakin terisak.

“ Oh......... ayolah,, berhentilah membuatku merasa bersalah Sora. Jangan buat hidupku yang sempurna ini menjadi sulit.” Kata Leeteuk, dia kini mengalihkan matanya dari Sora, menatap pekatnya malam yang tak ada bintang sama sekali.

“ Oppa.........” Panggil Sora lemah.

“ Pernahkah selama kebersamaan kita, oppa memiliki perasaan cinta untukku? Tidak, meskipun itu hanya sesaat, pernahkah oppa merasakannya??” Tanya Sora, dia sungguh tak bisa lagi untuk tidak bertanya. Dia harus meluruskan segalanya, malam ini.

Leeteuk menatap Sora sejenak, kemudian dia tertawa..............

“ Ayolah Sora ya................ kau memang masih sangat naif. Maafkan aku bila selama ini telah membuatmu salah mengartikan perhatianku Sora.......” Kata Leeteuk meraih wajah Sora agar melihat matanya.

“ aku akan jujur padamu Sora. Terus terang aku sangat berterima kasih padamu Kang Sora, berkat dirimu aku bisa mengasah bakat aktingku. Selama di WGM aku mengira aku tidak bisa berakting, tapi lihatlah sekarang meskipun aku masih di kemiliteran aku sudah mendapat tawaran bermain musikal. Apa menurutmu itu bukanlah sebuah keberuntungan Sora.” Leeteuk tertawa, membuat Sora bergidik menatapnya. Benar- benar bukan namja yang selama ini di kenalnya.

“ Ja.......jadi oppa selama ini hanya memanfaatkanku? Demi mendapatkan apa yang oppa mau?? Membuka jalan oppa ke dunia peran??” Pekik Sora tak percaya, dia sampai membekap mulutnya sendiri, kaget dengan pengakuan Leeteuk.

“ Tentu saja, memang apa yang kau pikirkan? Bukankah kita berdua sama- sama diuntungkan. Lihat sekarang dirimu juga semakin dikenal orang setelah menjalani pernikahan virtual denganku kan? Dengar- dengar juga kau mulai merambah dunia MC dengan Kang Hodong Sunbei dan Kwanghee? Bukankah begitu Sora?” Leeteuk tersenyum, namun senyuman yang sekali lagi mampu menghempaskan Sora ke lubang terdalam.

Plakkkk..............

Tamparan keras mendarat di pipi Leeteuk, Sora menamparnya...........

“ Sudah, cukup..... hentikan semuanya. Kau jahat sekali Leeteuk sshi. Tega- teganya kau melakukan semua ini padaku!!!” teriak Sora tepat di depan wajah Leeteuk. kini emosinya benar- benar memuncak.

Leeteuk membeku di tempatnya, tak mengira Sora akan bereaksi seperti ini.

Sora meraih tangan Leeteuk paksa, dan membuka telapak tangannya.

“ Terima kasih karena telah memberiku perhatian yang besar selama ini!” Ucap Sora, dia membuka gelang yang melingkar di tangannya. Dan meletakkannya di telapak tangan Leeteuk.

Leeteuk dengan jelas dapat mengingat gelang emas pemberiannya dulu. Dan kini Leeteuk melihat Sora melepas kalung dari lehernya. Dia mengambil liontin berkilauan di kalungnya.

“ terima kasih telah memberiku kenangan- kenangan indah yang tak mungkin akan ku lupakan!” Sora menyerahkan cincin emas pemberian Leeteuk.

“ dan..............” Sora terhenti sejenak, dia menatap Leeteuk sekilas kemudian melanjutkan.

“ terima kasih telah menyadarkanku dari mimpi. Bahwa tidak seharusnya aku mengharapkan hati dari seseorang yang untuk berada di dekatnya saja sangat sulit karena harus bersaing dengan gadis- gadis yang lain.......” Ucap Sora, membuat Leeteuk tak berkedip menatapnya. Sora menyerahkan sebuah liontin berbentuk hati yang tadi di lepasnya.

“ So.......Sora..............” Leeteuk tak mampu berkata- kata.

“ Terima kasih Park jung Su. Kau telah menyadarkanku bahwa memang tidak ada cinta sejati di dunia ini. Aku akan pergi dan tak akan menemuimu lagi. jagalah dirimu, selamat tinggal............” Itulah kata- kata terakhir Sora. Dia membalikkan tubuhnya berusaha tegar berjalan melangkah menjauhi Leeteuk.

“ Dan inilah takdirmu Sora............. kau tak akan pernah bisa memilikinya............” Kata hati Sora, mengiringi langkahnya pergi meninggalkan kenangannya bersama Leeteuk untuk selamanya.

Leeteuk berdiri terpaku menatap kepergian Sora. Di tatapnya liontin hati berkilauan di tangannya kini. Leeteuk membukanya, dan bayangan dirinya terpampang di sana.


To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar