Jumat, 01 Februari 2013

Destiny of Love Part 13





“ Oppa............. ayo cepat aku sudah lapar!!” Sora menarik Leeteuk agar segera masuk ke sebuah restoran romantis. Memilih tempat duduk yang terletak di luar ruangan dengan tembok- tembok yang dibiarkan alami dan dirambati tanaman perdu. Begitu juga dengan langit- langitnya, menambah suasana menjadi teduh dan menyenangkan.



Leeteuk memesan seporsi Spagetti sedangkan Sora seporsi pasta e fagiolli yang terlihat sangat menggugah selera. Menikmati makan siang setelah perjalanan yang melelahkan menyusuri kota kecil Venisia, menjadi sesuatu yang paling dinanti.

“ Jung Su oppa, kenapa oppa senyum- senyum sendiri seperti itu??” Tanya Sora melihat Leeteuk tak bisa menyembunyikan senyumnya saat menatap spagetti di depannya.

“ Aniyo........ aku hanya membayangkan sesuatu, apa kau mau mencoba sebuah game Sora??” Tanya Leeteuk, dia tak berani menatap langsung mata Sora. Masih memainkan spagetti dengan garpu.

“ Games?? What games??” Sora sedikit mengangkat alisnya, masih memperhatikan Leeteuk.

Leeteuk mengambil sebuah mie dan menyuapkan pada Sora, dimana ujung satunya dia tarik dan mengunci dengan mulutnya.

Leeteuk mengedipkan mata, mengomando Sora untuk bersiap- siap. Perlahan- lahan keduanya memakan helaian spagetti. Sora menahan tawa, tetapi Leeteuk terlihat serius, fokus pada apa yang dia inginkan. Namun saat jarak mereka hanya tinggal beberapa senti, Sora dengan sengaja memutuskan spagetti karena tak bisa menahan tawanya.

“ aisshhh............. Sora ya, kau curang!!!” Leeteuk kesal, dilihatnya Sora justru tak bisa berhenti tertawa. Memangnya ada yang lucu, tadi tinggal sedikit lagi, pikir Leeteuk.

“ Mian, mianhae oppa, aku tak tahan melihat ekspresi oppa tadi........... hahahaha...........!” Sora tertawa terpingkal- pingkal, tak menyadari bahwa kini Leeteuk sedang mencondongkan tubuhnya ke depan berusaha menatap lekat pada Sora.

“ Sora ya, ada bekas saus di wajahmu!!” Leeteuk masih memandang Sora dengan tatapan mautnya, berhasil membuat tawa Sora terhenti seketika.

“ Sa....sa.........saus....??? dimana??” Sora gelagapan diperhatikan seperti itu. Sora menelan ludah. Sora hendak menghapus, namun Leeteuk dengan cepat menghalangi tangannya.

Leeteuk membersihkan saus di bibir Sora dengan bibirnya.

Membuat mata Sora terbelalak sempurna.

“ Nah begini sudah bersih, kalau kau terus makan seperti itu Sora. maka aku akan terus membersihkannya seperti tadi........ arasso???” Kata Leeteuk santai, namun tak bisa menyembunyikan senyumannya.

“ Jung Su oppa.......... kau nakal........! Sora cemberut memegangi terus bibirnya.

Leeteuk hendak menjawab saat tiba- tiba I phone Sora berbunyi, dan Sora dengan cepat mengangkatnya.



Leeteuk Pov

“ Yoeboseo???”

“ Ah....... Hyorin unnie........ apa kabar??” Sora terlihat antusias.

Mendengar siapa yang menelepon Sora membuatku tak bersemangat. Kuhempaskan begitu saja tubuhku di sandaran kursi. Min Hyorin, sampai kapan dia akan terus menghantui hidupku.

Berkali- kali aku mencoba untuk mengatakan pada Sora agar tidak terlalu dekat dengannya. Tetapi melihat Sora seperti sekarang, berbinar saat berbicara dengannya meskipun lewat telepon, membuatku mengurungkan niatku.

Aku tidak mau membuat Sora sedih karena harus menjauhi unnienya? Tetapi bagaimana denganku, aku tidak mau Hyorin merusak semuanya.

“ Jung Su oppa....... Hyorin unnie mau bicara......” Sora menyadarkanku dari angan sesaatku. Aku menggelengkan kepala dan tanganku berharap Sora tak menyuruhku menerima panggilan Hyorin.

“ Ayolah........ hanya sebentar!!” Sora memaksaku, aku melihatnya miris. Apa dia akan melakukan hal yang sama bila mengetahui masa laluku dengan Hyorin.

“ Yoboseo........... Hyorin sshi..........” sapaku tak bersemangat.

“ Oppa, aku merindukanmu..........!!!” Sedikit kujauhkan ponsel dari telingaku. Tak berminat mendengar rayuannya.

“ Hyorin sshi?? Hahahaha............. sejak kapan oppa seformal itu denganku. Panggil aku Hyorin ah........ atau rin ah.......... panggilan sayangmu untukku..........” Masih dapat ku dengar tawa Hyorin di sana. Dia benar- benar sudah membuatku muak. Ingin sekali aku meneriakinya agar dia menutup mulutnya, tetapi melihat Sora di depanku aku mencoba mengontrol emosiku. Memaksa agar bibirku tersenyum, meskipun sulit.

“ Apa maksudmu Hyorin sshi?? Ne, aku akan menjaga Sora, jadi kau tidak perlu khawatir.!” Kataku asal, agar Sora tak curiga.

“ ahh.......... kau ingin berbicara dengan Sora lagi??” Aku mencoba segera mengakhiri percakapan.

“ tunggu dulu oppa, dengar...... mungkin sekarang oppa bisa bersenang- senang dengan Sora, tetapi aku janji ini akan menjadi yang terakhir kalinya. Jadi oppa nikmati saja selagi bisa............ “ kembali Hyorin tertawa. Tawanya membuatku bergidik, aku tak membayangkan dia orang seperti ini.

“ Tenang saja, semuanya tidak akan terjadi...........!!! kami saling mencintai, dan selamanya akan seperti itu.” kataku pelan, namun langsung mengenai sasaran. Terbukti Hyorin berhenti tertawa dan sepertinya dia terkejut dengan tanggapanku. Aku tak akan jatuh dalam perangkapnya.

Kumatikan begitu saja ponsel di tanganku.

“ Waeyo oppa??” Tanya Sora, dia terlihat penasaran.

“ tidak ada Sora ya. Hyorin tiba- tiba ada urusan, jadi dia harus mematikan telepon, dan memintaku menyampaikan maafnya padamu!!” Kataku berbohong sembari mengembalikan I phone Sora.

“ ohh.......... begitu!!” Sora tersenyum padaku. Senyuman yang tak akan pernah kubiarkan hilang darinya.

Leeteuk Pov End...........

***



Sora Pov



Aku dan Jung Su oppa sudah tiba di Incheon kembali. Perjalanan tiga hari kami di Venesia terasa berlalu begitu cepat.

Sebenarnya aku masih ingin berlama- lama di sana, tetapi aku tidak mau memberatkan Jung Su oppa. Pekerjaannya sebagai Idol group harus menjadi prioritas utama. Aku tau oppa pasti sudah membatalkan banyak janji, hanya untuk pergi berlibur denganku.

Saat sampai di ruang tunggu aku melihat Hyorin unnie melambai ke arah kami. aku membalas lambaiannya, namun tiba- tiba aku merasakan genggaman Jung Su oppa semakin erat. Aku menoleh menatapnya, kudapati ekspresi oppa yang sangat dingin. Senyuman tak lagi menghiasi wajahnya seperti beberapa menit yang lalu.

“ Sora adikku, welcome home!!” Unnie memelukku begitu kami sampai di depannya.

“ Mana yang lain unnie??” tanyaku, mengedarkan pandangan. Karena tak tampak keluargaku bersamanya.

“ oh, paman dan bibi masih sibuk menyiapkan penyambutan. Jadi aku menawarkan diri untuk menjemputmu!!” Jawab Hyorin unnie.

“ Penyambutan, penyambutan apa?? Seperti kita baru datang bulan madu saja, hehehehe............ benar kan oppa?” aku tertawa sambil menoleh ke arah Jung Su oppa.

“ ne..............” Jawab oppa singkat, entah kenapa aku merasakan atmosfer yang aneh. Jung Su oppa tidak terlihat seperti biasanya. Matanya menatap tajam pada unnie.

Kuhilangkan pikiranku segera, tak ingin beranggapan yang bukan- bukan.

“ Oppa, unnie, mian sepertinya aku harus ke toilet sebentar.!” Aku pamit karena tiba- tiba merasa ingin ke kamar kecil.

“ Yoebo ya biar aku yang mengantarmu!” Oppa meraih tanganku.

“ Tidak usah, oppa tunggu di sini saja. aku hanya sebentar, ya?!!” Aku tersenyum padanya. Kemudian bergegas melangkah menjauh.

Sora Pov end..........



“ Hai oppa, bagaimana, apa kau bersenang- senang di sana?” Hyorin memecah kebekuan yang beberapa saat menyelimuti dirinya dan Leeteuk.

“ seperti yang kau lihat, aku dan Sora sangat bahagia.!” Jawab Leeteuk ketus. Tak ada sedikitpun senyum di wajahnya. Hanya tatapan dingin yang ia tujukan untuk Hyorin.

“ Ya aku bisa melihatnya, tetapi itu tidak akan bertahan lama..........” Hyorin tersenyum licik.



Leeteuk Pov...............

“ Kau jangan coba- coba mengancamku. Aku tidak akan pernah termakan ancamanmu!!” Aku menatapnya jengah. Peringatanku harus tegas saat ini.

“ Begitu ya oppa, oke aku mau lihat sejauh mana cinta kalian akan bertahan..............” Aku menggeleng tak percaya mendengar ucapannya. Siapa dia berani berkata seperti itu. Hyorin hanyalah cerita masa lalu yang sudah lama ku kubur.

Ucapannya berhasil kembali menyulut emosiku. Bila tak segera pergi pasti aku melakukan hal yang kejam padanya.

Namun Hyorin malah menarik pergelangan tanganku. Dengan keras aku menghempaskan tangannya.

“ Menjauhlah dari hadapanku, aku sudah sangat muak melihatmu!!” Kata- kata kasarku keluar begitu saja. kutatap dia tajam, berharap dia segera pergi menjauh.

Leeteuk Pov End......



***

“ Maaf agashi, maaf aku tidak sengaja..............!” Ucap seorang wanita setengah baya yang tak sengaja menumpahkan minumannya di kemeja Sora.

“ ah....... tidak apa- apa bu...... “ Sora menerima tisu dari wanita itu dan membersihkan noda di bajunya.

“ sekali lagi saya minta maaf agashi. Siapa namamu nona? Tanya si wanita pada Sora.

“ Kang Sora imnida!” Sora memperkenalkan dirinya.

“Nama yang bagus” komentar Si wanita tersenyum ramah.

“Kau gadis yang cantik, dan tubuhmu juga proporsional. Apa kau seorang model nona?” Tanya wanita itu lagi, dia sangat tertarik dengan Sora. Dia adalah seorang pemilik sebuah agensi dan melihat bakat serta potensi pada diri Sora.

“ Aniyo, saya hanya pelajar biasa...... ah maaf sepertinya saya harus pergi sekarang, saya sedang ditunggu!!” Sora sebenarnya masih ingin berbincang dengan wanita ramah ini. Tetapi pasti Leeteuk akan sangat mencemaskannya karena menunggu begitu lama.

“ oh begitu, baiklah ini kartu namaku. Bila kau membutuhkan sesuatu jangan segan menghubungiku ya!!” Kata si wanita yang ternyata bernama Kim Eh Kyung.

Sora menerima kartu namanya, mengucapkan salam dan beranjak pergi.

“ Dimana Jung Su oppa dan unnie??? Tadi bukannya mereka di sini? Sora mengedarkan pandangannya, tak menemukan Leeteuk dan Hyorin.

Sora Pov........

Setelah beberapa saat mencari akhirnya aku menemukan mereka. Tetapi apa yang tampak di depanku kini seperti sebuah mimpi. Aku berusaha tak mempercayainya, tetapi sebesar apapun aku berusaha menolaknya mataku tak bisa berbohong. Aku melihat Jung Su oppa dan unnie berpelukan. Entah bagaimana semuanya berawal, tangan Jung Su oppa melingkar erat di pinggang unnie, dan sepertinya mereka tak menyadari kehadiranku.

“ Jung Su oppa...... apa yang kau lakukan??” Aku menatap mereka nanar.

“ So.....So...Sora....... sejak ka......kapan kau........ di....di sini.....??!! Sora ya, ini semua salah paham, aku bisa menjelaskannya........!” Oppa terlihat sangat kaget, karena dia tertangkap basah olehku?

“ Aku tidak yakin oppa, apa aku bisa mempercayaimu??” Tanyaku pelan, yang terdengar lebih bertanya pada diriku sendiri. ku gigit bibir bawahku agar tak menangis bodoh di depannya.

Apa yang terjadi? Kenapa semuanya bisa begini? Apa firasatku selama ini benar? Apa sebenarnya hubungan mereka? berbagai pertanyaan itu terus berputar- putar di otakku. Semakin membuatku kehilangan kendali. Hanya ingin mengikuti kata hatiku, aku berlari menjauh, kemanapun aku harus pergi menenangkan diriku. Aku masih sulit menerima kejadian yang baru saja kualami.

“ Sora ya............. tunggu........ jangan pergi!!!” Terdengar teriakan Jung Su oppa yang memanggilku, tetapi aku tak menghiraukannya. Aku semakin mempercepat langkahku, berharap dia tak bisa mengejarku.

“ Sora... tolong, dengarkan dulu penjelasanku.......!” Jung Su oppa berhasil membuatku terhenti. Langsung membawaku dalam pelukannya.

“ Apa lagi yang harus kudengar oppa?? Kumohon biarkan aku pergi, aku butuh waktu untuk sendiri.........!! Pintaku, namun oppa semakin memelukku erat saat isakan tangisku pecah. Aku hanya terkulai lemah dalam pelukannya. Tubuhku tiba- tiba menjadi tak bertenaga. Semuanya terlalu menyakitkan untuk menjadi nyata.

TBC

4 komentar:

  1. lagi2 bersambungnya bikin kepo
    lanjutke thor!

    BalasHapus
  2. Jangan dibikin lama2 donk salah pahamnya....bikin geregetan tau gak....hahaha :D

    BalasHapus
  3. Wahh.. bagus2. coba kalau ini dijadiin drama korea leeteuk dan sora.. pasti aku tonton.

    BalasHapus
  4. Wahh.. bagus2. coba kalau ini dijadiin drama korea leeteuk dan sora.. pasti aku tonton.

    BalasHapus