Kamis, 07 Maret 2013

Saranghae Oppa Part 14




Leeteuk turun dari mobilnya, dia berlari memutar membukakan pintu mobil untuk Sora. Leeteuk mengulurkan tangannya hendak membantu Sora keluar dari mobil, dia tersenyum pada Sora. Awalnya Sora diam saja, dia masih tidak terbiasa dengan perhatian Leeteuk yang awalnya begitu dingin padanya.

“ Gomawo oppa!” Kata Sora, dia memutuskan untuk menerima uluran tangan Leeteuk.

“ Kajja Sora, aku sudah tidak sabar ingin menemui si kembar!” Leeteuk menggenggam tangan Sora mantap. Menggandeng tangannya menuju rumah.

Sora menatap Leeteuk dari sudut matanya, kemudian seulas senyum tersungging di bibir Sora.

“ Oppa, genggaman tanganmu masih sama seperti dulu. Hangat!” Kata Sora pelan.

“ benarkah? Itu karena hanya kau yang bisa merasakannya Sora, hanya dirimu!” Leeteuk menatap kedua mata Sora intens.
Sora berbalik membalas tatapan Leeteuk, kedua alisnya sedikit terangkat meminta penjelasan.

“ karena hanya genggaman tanganmu yang bisa membuat hatiku selalu berdebar kencang Sora, kau bisa merasakannya?” Leeteuk mengangkat telapak tangan Sora dan meletakkannya di dadanya, agar dapat merasakan setiap detak jantungnya.

“ ne…………..” Sora merasakannya, detakan yang masih sama seperti dulu. Cepat dan tak beraturan, namun menghasilkan simfoni yang indah bagi Sora.

Mereka sudah masuk ke dalam rumah, tetapi Sora dan Leeteuk tak dapat menemukan So Jung dan Su Ra.

“ So Jung ah,….. Su Ra ya…………….dimana kalian? Sayang, ini mommy?!” Teriak Sora saat tak menemukan keduanya di kamarnya.

“ Mungkin mereka keluar dengan Me Hwa Sshi?!” Leeteuk mencoba berspekulasi.

“ Tidak mungkin oppa, Me Hwa selalu menelponku bila anak- anak mengajak keluar. Ini aneh, aku merasa mereka ada di rumah, tetapi dimana ?” Sora mencari ketempat lain.

Tidak berapa lama Sora dan Leeteuk menemukan si kembar sedang berjongkok, tangannya memegang kedua kakinya sambil membenamkan kepalanya diantara lututnya. Keduanya melakukan hal yang sama.

“ So Jung, Su Ra, apa yang kalian lakukan disini?” Tanya Sora mendekati keduanya. Si kembar mendongakkan kepalanya, mata mereka sembab karena menangis. tangis mereka kian keras saat melihat Leeteuk.

“ Sayang kenapa kalian menangis? Daddy sangat merindukan So Jung dan Su Ra,kemarilah my little princess!” Kata Leeteuk, dia merentangkan kedua tangannya hendak memeluk si kembar. Namun diluar dugaan, So Jung dan Su Ra justru berdiri dan menjauh. Mereka bersembunyi di balik tubuh Sora.

“ Mommy kenapa membawa dia kemari, aku tidak mau bertemu. Aku tidak mau!” Teriak Su Ra, dia memegang baju Sora erat.

“ Kenapa Su Ra? Ini Daddy, bukannya kalian merindukan Daddy?” Tanya Leeteuk khawatir melihat perubahan sikap si kembar.

“ Tidak, paman bukan Daddy kami, Daddy tidak mungkin membuang kami. Paman bukan Daddy!” Teriak Su Ra semakin keras menangis.

“ Su Ra jangan berkata seperti itu sayang, Mommy tidak pernah mengajari kalian bersikap tidak sopan seperti ini!” Kata Sora, dia berlutut memegang dan memandang kedua anaknya.

“ Mommy kenapa berbohong tentang Daddy. Mommy bilang Daddy kita sangat menyayangi aku dan Su Ra, tetapi semua itu tidak benar! Kenapa paman ini malah tidak mengenali kami sebagai anaknya?” tanya So Jung, dia berkata seperti bukan bocah yang berusia 5 tahun, pikirannya sangat dewasa.

“ apa maksudmu sayang? Kalian mengetahui sesuatu?” Sora merasakan suatu firasat yang tidak baik, sepertinya si kembar sudah mengetahui siapa Leeteuk sebenarnya.

“ Aku dan So Jung sudah tau, paman ini sebenarnya Daddy kandung kami Park Jung Su, iya khan, ?? Tetapi kenapa saat pertama bertemu dia tidak mengenali kami? “ Kini giliran Su Ra yang berbicara. Dia terlihat sangat sedih mengetahui ayahnya sendiri tidak mengakuinya.

“ Aku dan So Jung menemukan ini!” Su Ra menunjukkan album foto kecil yang sedari tadi ia sembunyikan.

Sora menatap kaget foto itu, foto pernikahannya dengan Leeteuk yang sengaja dia sembunyikan. Sekarang berada di tangan si kembar,berarti mereka sudah mengetahui semuanya.

“ Maafkan Mommy So Jung, Su Ra. Mommy tidak bermaksud membohongi kalian, hanya Mommy ingin mencari waktu yang tepat untuk memberi tahu kalian!” Sora mencoba menjelaskan, anaknya benar- benar sangat kritis menanggapi masalah ini.

“ Tidak Mommy bohong, Mommy bohong!” So Jung melepaskan diri dekapan Sora.

“ Aku tau, sebenarnya paman tidak mau mengakui aku dan Su Ra, paman membuang kami, karena itu mommy membesarkan kita sendirian di Amerika, iya khan paman?” Kata So Jung melihat sedih kearah leeteuk

“ maafkan Daddy sayang, Daddy memang bersalah, Daddy terlalu bodoh karena telah menelantarkan kalian selama ini. Daddy tidak bisa menjadi ayah yang baik untuk So Jung dan Su Ra. tapi bisakah kalian memberi Daddy kesempatan? ” Leeteuk menangis sedih mendengar So Jung hanya memanggilnya paman bukan Daddy seperti keinginannya dulu. Ini berarti So Jung masih tidak dapat menerimanya. Leeteuk merasa bahwa ini adalah karma baginya. Karena penolakannya terhadap si kembar, dan sekarang justru dia yang ditolak.

“ kesempatan?” Su Ra melihat Leeteuk, ekspresinya berubah. Sepertinya dia merasakan ketulusan Leeteuk.

“ Iya, beri Daddy kesempatan untuk menyayangi kalian. Daddy akan berusaha menjadi Daddy yang baik, bagaimana? Kalian mau memberi Daddy kesempatan?” Leeteuk melihat Su Ra dan So Jung bergantian berharap mereka mengerti.

Su Ra dan So Jung saling berpandangan, mereka bingung.

“ Iya sayang beri Daddy kalian kesempatan, ya?!” Sora ikut memberi dukungan pada Leeteuk. Dia tidak ingin kedua putrinya membenci ayah kandungnya sendiri.

Si kembar saling berpandangan lama, menatap Sora dengan pandangan yang tak dapat diartikan. Setelah saling berbisik dengan So Jung akhirnya Su Ra tersenyum, ada sebuah ide di benaknya.

“ Baiklah, kami akan memberi paman kesempatan, tetapi dengan satu syarat!”Kata Su Ra, Leeteuk dan Sora penasaran dengan syarat yang diajukan Su Ra.

“Paman harus tinggal disini dan sekamar dengan Mommy, dengan begitu kami bisa percaya kalau paman benar- benar mencintai Aku, So Jung, dan Mommy. Itu syaratnya, iya kan So Jung ah?” Kata Su Ra menyikut So Jung yang ada di sampingnya.

“ Ne, benar!” So Jung membalas dan mereka tersenyum berpandangan.

“ Apa?” Teriak Sora dan Leeteuk hampir bersamaan. Tak percaya dengan apa yang mereka dengar. Bagaimana bisa si kembar mencetuskan ide seperti itu. Sora dan Leeteuk hanya bisa berpandangan, tak memiliki pilihan selain menyanggupi syarat itu.

“ kita tidak punya pilihan lain Sora, sepertinya aku memang harus tinggal disini, bersama kalian!” Leeteuk tersenyum nakal. Ada gurat bahagia di wajahnya.

“ oppa jangan berpikir macam- macam. Aku masih mempertimbangkan hubungan kita, oppa ingat?” Sora memberi Leeteuk peringatan.

“ entahlah, siapa yang akan tau apa yang terjadi nanti!” leeteuk mengangkat kedua bahunya tertawa penuh arti pada Sora.

“ Yah, oppa jangan macam- macam!” Sora memukul bahu Leeteuk, kesal dengan sikap Leeteuk.

***

Keesokan harinya Leeteuk terlihat sibuk mengemasi barang- barangnya. Senyuman tak pernah pergi dari bibirnya, ini membuat Ryeowook yang sedari tadi memperhatikannya mendekat penasaran.

“ Hyung kau mau kemana? Kenapa kau membawa barang banyak sekali? Kau mau liburan?” Tanya Ryeowook sambil meminum kopi di cangkirnya.

“ Ani, aku akan tinggal bersama Sora dan kedua anakku!” Jawab Leeteuk ringan.

“ bruufftttt……………..Apa?” Ryeowook menyemburkan kopi di yang baru diminumnya, kaget dengan perkataan Leeteuk.

“ yah, pelan- pelan kalau minum Wookie ah. Kau bisa membasahi bajuku!” Leeteuk menggerutu melihat kelakuan Ryeowook.

“ Apa aku tidak salah dengar? Secepat itukah hubungan kalian membaik? Baru kemarin aku dengar kalian berbaikan, dan sekarang mau tinggal bersama?” tanya Ryeowook.

“ bukankah itu baik Wookie? Seharusnya kau mendukung hyung mu, bukan malah berekspresi seperti itu. seakan kau tidak suka mendengarnya.” Leeteuk salah mengartikan ekspresi kekagetan Ryeowook.

“ Bukan begitu hyung, aku hanya kaget. Tentu saja aku mendukungmu hyung, semoga kau berhasil menjalin kembali hubunganmu dengan Sora, dan si kembar. Kapanpun hyung butuh bantuan, aku siap setiap saat.” Ryeowook menyemangati Leeteuk. Dia ikut bahagia.

“ gomawo Wookie ah, kalau begitu hyung pergi dulu ya!” Pamit Leeteuk, ia memeluk Ryeowook sejenak, kemudian beranjak pergi.

***

Sudah seharian ini Leeteuk tinggal bersama Sora dan si kembar, sekarang mereka tampak asyik bermain di taman belakang rumah.

“Gomi ya, ayo tangkap ini!” Teriak So Jung bermain lempar tangkap bersama Gomi.

Gomi berlari menangkapnya dan dengan cepat kembali ke pelukan So Jung, menjilat pipi cubby So Jung dengan lidahnya.
So Jung terpingkal –pingkal dengan kelakuan Gomi. Mereka bergulung- gulung di atas rumput.

“ Lihat itu paman, aisshh………. So Jung benar- benar jorok, !” Cetus Su Ra yang sedang bermain rumah- rumahan dengan boneka Barbienya dan Leeteuk.

“ Kenapa Su Ra, kau tidak suka bermain bersama mereka?” Leeteuk hanya bisa tertawa mendengar komentar Su Ra.

“ Aku sayang dengan Gomi, tapi aku tidak suka jika harus bermain kotor- kotoran seperti itu. Nanti bajuku bisa kotor, putri Su Ra harus selalu bersih dan anggun! “ Jawab Su Ra dia menegakkan duduknya mengangkat sedikit dagunya, dan merapikan gaun merah muda yang dikenakannya. Baju yang dipakainya sekarang, kembar dengan baju yang dikenakan Barbienya.

“ hahahahaha………………. Kau berakting menjadi putri sekarang sayang?! Aighoo…….kyepta!!” Leeteuk mencubit gemas pipi Su Ra. kelakuan Su Ra sangat lucu dimatanya.

“ Ne, hihihihihi………………” Su Ra meringis, kemudian dia segera terdiam saat ingat dia sekarang seorang putri.

“ Apa Anda mau minum teh raja?” Su Ra menuangkan teh dari teko kecil ke gelas mainan dan memberikannya pada Leeteuk.

“ Ah, ne…. khamsahamnida putri Su Ra…!!!” Jawab Leeteuk, dia menahan tawanya dan ikut masuk dalam sandiwara yang dibuat Su Ra.

“ Apa yang sedang kalian lakukan?” Sora berjalan ke arah Leeteuk dan Su Ra membawa nampan berisi minuman dan piring penuh dengan cookies.

“ saya sedang mengadakan pertemuan penting dengan putri Su Ra, begitu khan putri?” Leeteuk mengedip ke arah Sora, Sora tersenyum dia tau maksudnya.

“ Ne, kita sedang membicarakan urusan kenegaraan. Raja sangat memahami keadaan rakyatnya!” Kata Su Ra sambil mengangguk- anggukan kepalanya. ekspresinya dibuat serius.

“ ah, begitu…….. baiklah! Silakan Anda mencicipi hidangan terbaik istana ini Yang Mulia Raja, Tuan Putri!” Sora menaruh nampan yang dibawanya. Dia kini berakting menjadi pelayan istana.

“ cut, cut, cut…………!” Potong Su Ra tiba- tiba.

“ waeyo? Mommy tidak boleh ikut sandiwara kalian?” Tanya Sora memasang tampang sedih.

“ aniyo, hanya Mommy tidak pantas menjadi pelayan. Nah begini saja, Mommy dan paman berakting menjadi pasangan pengantin baru, bagaimana? Su Ra yang jadi sutradaranya………..” Su Ra mengusulkan idenya penuh antusias.

“ ah, tidak usah sayang. Mommy mau memandikan So Jung saja.” Sora segera mengganti topik pembicaraan.

“ So Jung ah, ayo mandi sayang……….. lihat bajumu kotor sekali!” Teriak Sora pada So Jung yang masih asyik bermain dengan Gomi. Dia hendak menuju ke arah So Jung saat sebuah tangan meraih pinggangnya.

“ Yoebo……… kau mau kemana? Temani oppa disini!” Leeteuk menggoda Sora. Dia semakin mengeratkan rangkulannya.

“ yah, begitu paman, oke…….. action!” Kata Su Ra tertawa malu melihat dua orang dewasa yang tampak malu- malu di depannya.

“ Oppa, kau ini apa- apaan, malu dilihat anak- anak, cepat lepaskan aku!” Sora menolak rangkulan Leeteuk. dia menatap Leeteuk mengancam.

“ Yah, kau semakin cantik saat marah yoebo……….kau mau oppa suapi?!!” Leeteuk tersenyum dia berkedip pada Sora, kemudian menyuapkan cookies yang dipegangnya pada Sora.

“ yah, Park Jung Su…………. rasakan ini!” Teriak Sora, dia menginjak kaki Leeteuk sehingga dia bisa melepaskan diri. Sora segera berlari menjauh sambil tertawa penuh kemenangan.

“ auww…………..!” Leeteuk memegangi telapak kakinya yang sakit.

“ Mommy mu nakal Su Ra ya………………..” Kata Leeteuk pada Su Ra, yang hanya tertawa geli melihat tingkahnya.

Sora sepertinya mengalami sedikit masalah dengan So Jung. So Jung tidak mau dimandikan maka terjadilah kejar- kejaran antara Sora dan So Jung.

“ So Jung ah, ayolah sayang,, Mommy sudah capek mengejarmu. Ayo mandi dulu!” Kata Sora terputus- putus oleh nafas nya yang sudah ngos- ngosan karena berlari.

“ Aniyo Mommy, Gomi saja tidak mandi, kenapa aku harus mandi?” Kata So Jung protes.

“ yah So Jung ah, kenapa kau selalu membantah Mommy. Baiklah ayo kita mandi bersama Gomi, ya?!” Sora merayu, sudah kehabisan ide.

“ tidak mau……………..” So Jung kembali berlari- larian mengelilingi taman. Dia tidak menghiraukan Sora yang berteriak memanggilnya.

Tanpa sadar So Jung merasa tubuhnya telah terangkat ke atas. Kini Leeteuk berhasil menangkapnya. Dia menggendong So Jung yang hendak berkelit.

“ Kalau Mommy menyuruh So Jung mandi, So Jung harus menurut. Tidak baik membantah So Jung ah……….” Kata Leeteuk menasehati So Jung yang ada di gendongannya.

“ Tapi aku masih ingin bermain dengan Gomi!” So Jung menatap Leeteuk dengan tatapan memohon.

“ Kita bisa bermain dengan Gomi di kamar mandi, Daddy yang akan memandikan kalian. Bagaimana? So Jung mau?” Leeteuk tersenyum pada So Jung.

“ oh. Benarkah?? Baiklah kalau begitu, kajja paman kita mandi…….!!!!” Teriak So Jung antusias. Ini pertama kalinya dia merasa memiliki seorang ayah, dalam hatinya.

Sora tersenyum pada Leeteuk, dia bersyukur karena sekarang Leeteuk telah bersamanya. Kini Sora merasa telah memiliki keluarga yang utuh, tidak seperti dulu saat dia harus merawat sendiri kedua kembarnya.

“ Mommy Sora sepertinya ingin ikut mandi bersama kita juga, apa boleh sayang?” Leeteuk lagi- lagi berusaha menggoda Sora. Dia tersenyum nakal.

“ benarkah Mommy? Tentu saja boleh, ayo Mommy!” Ajak Su Ra yang juga sudah ada di gendongan Leeteuk.

“ ah, ah, aniyo………. Mommy sudah mandi tadi. Kalian saja, Mommy mau menyiapkan makan malam dulu. Sana cepat mandi!” usir Sora, dia menatap Leeteuk marah. Sudah berapa kali Leeteuk mencoba menggodanya, tetapi tidak akan berhasil, pikir Sora.

“ Yah terserah, ayo sayang…………. kita mandi…………!” Leeteuk membawa si kembar berlari ke dalam, mereka terlihat sangat bahagia.

“ ne, ayo kita bersenang- senang! Ayo gomi…………” Kata So Jung, dia memanggil Gomi yang sibuk dengan bola benangnya. Gomi pun ikut berlari mengejar ketiganya sambil menggonggong.

Waktu sepertinya berputar begitu cepat, tidak terasa sekarang sudah pukul 10 malam.
Namun Leeteuk masih tampak terjaga, kini dia berada di kamar Sora, yang sekarang juga sudah menjadi kamarnya. Dia mengedarkan pandangannya ke seluruh kamar, tersenyum menyadari bahwa tidak ada yang berubah dari Sora. Seleranya masih tetap sama seperti dulu. Terlihat dari dekorasi ruangannya yang bernuansa hitam putih. Gabungan warna favorit Leeteuk dan Sora.

“ Oppa, kenapa senyum- senyum sendiri? Memangnya ada yang lucu?” Suara Sora membuyarkan lamunan Leeteuk.

“ ah, tidak ada. Bagaimana dengan anak- anak? Mereka sudah tidur?” Tanya leeteuk saat Sora berjalan menuju ke arahnya.
Sora kemudian duduk di tepi tempat tidur, dengan posisi menghadap Leeteuk.

“ Ne mereka sudah tidur, setelah perjuangan yang cukup keras. Mereka sangat sulit untuk tidur!” Sora mendesah, dia terlihat sangat capek dan mengantuk.

“ mereka berbeda sekali dengan Mommynya, yang sangat mudah sekali tertidur, dimanapun dia berada. Bukankah begitu Sora?” Kata Leeteuk, yang berbuah pukulan dari Sora di lengannya.

“ oppa pikir aku tukang tidur, aku tidak seperti itu. Kecuali dalam beberapa kondisi sih………..!” Sora menolak tuduhan Leeteuk, memasang muka cemberut.

“ benarkah? “ Leeteuk tertawa, dia sangat senang menggoda Sora. Apalagi saat wajah Sora memerah seperti sekarang ini.

“ Berarti ranjang ini sekarang sepenuhnya milikku, karena kau bilang kau tidak mau tidur khan?” Leeteuk menggeser tubuhnya ke tengah ranjang, merentangkan kedua kaki dan tangannya.

“ Siapa bilang aku tidak mau tidur? Yah…….. oppa geser sana, aku mau tidur!!” Sora tidak terima, dia mengguncang tubuh leeteuk. menyuruhnya bergeser.

“ tidak bisa Sora, aku sudah nyaman dengan posisi tidurku. Kalau kau mau kau bisa tidur di sini!” Kata Leeteuk menunjuk- nunjuk dadanya yang bidang, sambil tersenyum menggoda.

“ oh, jadi sekarang oppa menantangku? Baiklah!!!” Sora tidak mau kalah, dia segera berangsut ke arah Leeteuk membaringkan kepalanya di dada leeteuk. membuat Leeteuk langsung terdiam. Sora bisa mendengar detak jantung Leeteuk yang tiba- tiba berpacu dengan cepat.

“ So…..Sora……. apa yang kau lakukan?” Kata Leeteuk gugup, tak menyangka Sora benar- benar melakukannya.

“ Kenapa? Bukannya oppa yang menyuruhku tadi? Huh???” Sora menatap leeteuk menggoda. Dia memainkan jari- jarinya di dada Leeteuk, membuat Leeteuk sedikit berjingkat.

“ So… Sora…… henti…kan…..!” Leeteuk mulai tergoda, kini keringat membanjiri tubuhnya.

Hal ini semakin membuat Sora bersemangat menggodanya, dia ingin membalas candaan Leeteuk tadi siang. Sora membalikkan tubuhnya, kini dia menindih tubuh Leeteuk. Sora dapat melihat ekspresi Leeteuk yang gugup.

“ Oppa……… kenapa kau gugup? Tenanglah yoebo……” Sora berbisik di telinga Leeteuk, dia merendahkan suaranya agar terdengar seksi. Dia tersenyum pada Leeteuk.

Leeteuk membalas tatapan Sora, kini jarak wajah mereka hanya beberapa inchi saja. Leeteuk dapat mencium aroma Sora yang menggoda. Leeteuk melihat Sora mengerling padanya, sebelum akhirnya Sora memejamkan matanya. Leeteuk mengerti isyarat itu, dia perlahan mendekatkan wajahnya dengan Sora. Semakin dekat, semakin dekat, dan…………………

“ Yah, apa yang sedang kalian lakukan? Mommy !!!!” teriak So Jung yang berdiri di depan pintu. Mengusap berulang kali matanya,

“ So Jung ah, kita sepertinya mengganggu mereka!!!” Bisik Su Ra yang berada di samping So Jung.

Sora yang menyadari kedua anaknya sedang memperhatikannya, langsung terbangun dari posisinya. Dia menjauh dari Leeteuk yang terlihat masih terpejam.

“ So jung, Su Ra….. apa yang kalian lakukan di sini? Bukannya kalian tadi sudah tidur???” Tanya Sora, sambil tangannya menyenggol Leeteuk agar bangun.

“ Ada apa sayang? Ayo kita teruskan lagi!!!” Kata Leeteuk masih tidak menyadari situasinya, dia malah meraih pinggang Sora dan kembali memeluknya.

“ Oppa…… anak- anak ada di sini!” teriak Sora, yang sekarang berhasil membuat Leeteuk terbangun dan langsung terduduk.

“ oh,, So Jung ah, Su Ra ya………….. kalian disini??!!” Leeteuk terlihat sangat kaget, dia berusaha tersenyum seolah- olah tak terjadi apa- apa tadi.

“ hahahaha…………. kalian lucu sekali!!!!” teriak Su Ra yang tertawa terpingkal- pingkal. Dia berlari dan naik ke atas tempat tidur Sora. Diikuti So Jung.

“ Mommy bolehkah kami tidur di sini?” aku takut, tadi aku mimpi buruk!” Kata So Jung memohon.

“ tentu saja sayang, ayo So Jung dan Su Ra bisa tidur di sini!” Kata Sora menidurkan So Jung dan Su Ra di tengah- tengah, membuat batas antara dirinya dan Leeteuk.

“ terima kasih Mommy!!” Balas So Jung tersenyum.

“ oh,,, kenapa paman diam saja? ayo tidur!!” Kata Su Ra, mengajak Leeteuk untuk berbaring di sampingnya.

Sora tertawa melihat ekspresi Leeteuk saat ini. benar- benar lucu, seperti anak kecil yang tidak jadi mendapatkan sesuatu yang dia mau.

“ ba…. baik lah sayang…….” Jawab Leeteuk, dia berbaring di samping Su Ra, membalas pandangan Sora yang berbaring di samping So Jung.

“ memang sebaiknya seperti ini, iya khan? “ Sora masih terus tertawa,

“ kau menang Sora!!” Balas Leeteuk yang segera menutup wajahnya dengan selimut. Kesal karena tak bisa meneruskan keinginannya.





TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar