Kamis, 07 Maret 2013

Saranghae Oppa Part 13




Matahari sudah bersinar terik saat Leeteuk terbangun dari tidurnya, dia mengerjap- ngerjapkan matanya menyesuaikan dengan cahaya terang di ruangannya. Dipegangnya kepalanya yang masih terasa pusing karena pengaruh alkohol. Dia tidak pernah kuat minum, tetapi beberapa hari ini entah sudah berapa banyak minuman yang dia habiskan.
Leeteuk melihat ke samping tempat tidurnya. Dia merasa semalam Sora bersamanya, itu mengapa dia merasa sangat damai dalam tidur. Leeteuk memegang bibirnya, dia masih merasakan kehangatan di sana. Mimpi yang dia alami seperti kenyataan baginya. Tadi malam dia bermimpi Sora datang, dia memeluk Leeteuk dengan hangat, bahkan menciumnya.

“ ah sayang sekali semua hanya mimpi!” Gumam Leeteuk, diapun bergegas bangun dan turun ke bawah karena dia merasa sangat haus.

“ omo……….hyung akhirnya kau keluar juga. Sudah berhari- hari kau mengunci diri di kamar. Kami semua cemas hyung…..! Kata Shindong saat melihat Leeteuk mengambil air dari kulkas dan meneguknya.

“ sekarang hari apa Shindong ah? Kau tidak ada jadwal? Kenapa Dorm terlihat sepi?” Tanya Leeteuk, dia duduk di salah satu kursi di maja makan diikuti Shindong.

“ sampai hari saja kau lupa hyung………. yang lain sekarang sedang ada jadwal, sedangkan aku berencana menemani Nari menghadiri acara pentas seni Shin Ae nanti Sore!” Jawab Shindong menjelaskan. Dia terlihat antusias membicarakan keluarga kecilnya. Meski sudah berkeluarga Shindong masih menyempatkan diri mampir ke dorm meskipun hanya sebentar.

“ kau beruntung Shindong ah, memiliki keluarga yang diimpikan setiap orang!” Kata Leeteuk, dia mendesah iri dengan kebahagiaan yang dimiliki Shindong namun tak dapat dimilikinya.

“ hyung ah, kau juga bisa memilikinya bila kau mau memperbaiki semua yang terjadi antara dirimu dan Sora.” Kata Shindong sambil menepuk pundak Leeteuk pelan.

“ tapi tidak semudah itu Shindong ah, ah………….sudahlah!” Leeteuk membalikkan wajahnya tak ingin Shindong melihat kesedihannya.

“ apa lagi masalahnya hyung? Kau ini, bukannya kalian sudah berbaikan? Bahkan semalam dia tidur di kamarmu. apa saja yang kalian lakukan semalam hyung? “ Shindong menatap Leeteuk sambil tersenyum menggoda.

“ Mwo? Siapa maksudmu?” Leeteuk kaget dengan perkataan Shindong.

“ Aisshh, kau masih berpura- pura begini. Siapa lagi hyung? Dia Sora, Kang-So-Ra…………………………….” Kata Shindong memberi penekanan saat menyebut nama Sora.

“ So….Sora disini? semalam? Di kamarku?” Leeteuk menatap Shindong tak percaya. Ternyata semua yang dia rasakan bukan mimpi.

“ Ne, kau tidak tau hyung? Bagaimana mungkin. Padahal semalaman dia bersamamu dan baru tadi pagi dia pulang dengan tergesa karena si kembar mencarinya.” Shindong kini yang terlihat heran. Ternyata Leeteuk tidak mengetahui kedatangan Sora

“ kami yang menyuruhnya menemuimu hyung. Kami sangat khawatir dengan keadaanmu karena terus mengurung diri di kamar, makanya aku dan Kyunie meminta Sora untuk menemuimu. Dan ternyata rencana kita berhasil, sekarang kau terlihat baik- baik saja.” Kata Siwon yang kedatangannya sangat tiba- tiba bersama Kyuhyun.

“ Jadi Sora benar- benar kemari?!”Kata Leeteuk pelan, namun masih bisa di dengar oleh yang lain.

“ benar hyung. Emm……….. apakah kau sudah tidak apa – apa hyung? Apakah kau sudah memafkan kami?” Tanya Kyuhyun masih merasa bersalah kepada Leeteuk.

Leeteuk berdiri dari duduknya, dia menatap Siwon dan Kyuhyun bergantian.

“ kesini kalian!” Kata Leeteuk tanpa ekspresi menggerak- gerakkan tangannya kepada Siwon dan Kyuhyun.

“ hyung, maafkan kami hyung…………” Kata Kyuhyun, dia takut Leeteuk marah lagi.

“ Jangan Hyung, lihat wajahku masih belum sembuh. Nanti bagaimana aku harus syuting?” Kini Siwon yang memohon sambil bibirnya yang masih membiru.

Namun mereka tetap mendekat ke arah Leeteuk, mereka memejamkan mata siap menerima semua konsekuensi dari kesalahan mereka. namun mereka merasakan sebuah pelukan, Leeteuk justru memeluk mereka.

“ Mianne Siwon ah, aku telah membuatmu terluka. Saat itu aku benar- benar khilaf. Dan kau juga Kyunie. Maaf kan hyung mu ini……….” Kata Leeteuk dia menangis sambil tetap memeluk Siwon dan Kyuhyun.

“ hyung……………” Kyuhyun tak bisa menahan haru, dia ikut menangis.

“ Terima kasih karena kalian sudah menyadarkanku. Menyadarkanku untuk tidak hanya melihat dengan mata, tetapi lebih melihat dan merasakan dengan hati. Aku sadar semua ini kesalahanku, karena aku terlalu egois tidak mau mendengarkan kalian selama ini!” Kata Leeteuk, dia menyesal sudah berkali- kali Siwon dan Kyuhyun menasehatinya untuk memberi Sora kesempatan, tetapi dia tidak pernah menggubris.

“ Yah, sampai kapan kalian mau berpelukan? “ Shindong yang dari tadi melihat adegan di depannya ikut terharu dengan rasa persaudaraan mereka yang tulus.

“ Benar hyung, nanti kita dikira gay lagi………aisshhh……..” Kata Kyuhyun melepaskan pelukan Leeteuk.

“ ya, aku juga tidak mau dengan kalian.” Leeteuk melakukan hal yang sama. Dia berjalan menjauh, kemudian tertawa. Semuanya tertawa.

“ sebaiknya aku temui Sora sekarang. Aku akan membuat semuanya menjadi jelas!” Tekad Leeteuk, dia sudah tidak peduli lagi dengan yang lain. Yang ingin dia lakukan hanyalah menemui Sora dan si kembar. Dia tidak bisa memungkiri bahwa dia menyayangi mereka.

“ Ya, hyung……..fighting…… aku akan mengirimu pesan di mana Sora dan si kembar sekarang. Temui dia!” Teriak Kyuhyun, memberi Leeteuk semangat.

“ Gomawo Kyun ah……….!” Balas Leeteuk melambaikan tangannya sambil tersenyum.





***

“ Mommy ayo cepat, aku ingin memberikan ini pada Daddy!” rengek So Jung yang membawa bingkisan kado berisi kemeja untuk Leeteuk.

“ Iya mommy, aku dan So Jung sudah memilihkan baju yang pasti cocok buat daddy, ia kan Jung ah?” Kata Su Ra yang dibalas anggukan oleh So Jung.

“ iya sayang, sebentar ya, mommy mau menelepon paman Siwon dulu. Kalian tunggu di sini ya, jangan kemana- mana!” Pesan Sora pada si kembar. Dia sudah berkali- kali menghubungi Siwon tetapi tidak di angkat. Dia sudah tidak tau bagaimana lagi harus membujuk si kembar. Mereka sudah sangat merindukan Leeteuk, tetapi Sora tidak mungkin membawa mereka menemui Leeteuk. Dia takut Leeteuk menolak mereka, dan akan membuat si kembar sakit hati.

Sora berjalan menjauh namun tetap melihat si kembar dalam pandangannya. Mereka sedang berada di pinggir jalan di depan pusat berbelanjaan, menunggu mobil yang menjemput mereka.

Di tempat tak jauh dari mereka, ada seorang perempuan yang mengawasi dan memandang mereka dengan penuh kebencian.

“ aku tidak akan membiarkan kalian menemuinya, jika aku tidak bisa memilikinya, kalian pun tidak akan pernah bisa!” Gumam wanita itu, tersenyum licik. Wanita itu berjalan ke arah si kembar yang sedang menunggu Sora. Dia bersiap hendak mendorong dua bocah kecil di depannya ke jalan raya yang padat kendaraan.

“ Kalian harus mati, setan kecil. Dengan begitu tak ada lagi yang menghalangiku!” teriak wanita itu, dia benar- benar sudah dibutakan oleh kebencian. So Jung dan Su Ra hampir saja tertabrak bila seorang lelaki tidak dengan cekatan meraih mereka.

“ Apa yang hendak kau lakukan Taeyeon!” Teriak Leeteuk kearah wanita tadi. Dia menggendong si kembar dan menjauhkannya dari Taeyeon.

“Leeteuk oppa???” Taeyeon kaget dengan kemunculan Leeteuk yang tiba- tiba. Dia tertangkap basah.

“ Aku………aku………..!” Taeyeon terlihat sangat ketakutan, diapun hendak kabur namun naas baginya, sebuah mobil tiba- tiba menyerempet tubuhnya. Taeyeon terjatuh, tak sadarkan diri.

“ Taeyeon!!!” Leeteuk segera berlari ke arah Taeyeon yang sudah dikerumuni banyak orang.

“ cepat panggil ambulan, cepat!” teriak Leeteuk pada orang- orang, dia melihat banyak darah mengalir dari kepala Taeyeon.


***

Sudah beberapa hari berlalu sejak peristiwa naas yang menimpa Taeyeon. Kini Taeyeon telah sadar setelah menjalani beberapa perawatan.

“ Oppa maafkan aku, maafkan aku……….” Taeyeon menangis, menyesali perbuatannya.

“ Kenapa kau melakukannya Taeyeon ah, kenapa?” Leeteuk menatap sedih bercampur marah. Dia tak menyangka Taeyeon akan melakukan hal seperti ini. ingin mencelakai si kembar. Benar- benar diluar dugaan Leeteuk.

“ Aku hanya sangat marah dan putus asa oppa. Sudah lima tahun kau berpisah dengannya tetapi kau tetap tidak bisa berpaling darinya. Aku sudah berusaha menunjukkan rasa cintaku padamu, tetapi kau tidak pernah menggubrisnya. Hanya Sora yang ada di pikiranmu. Sora, Sora, dan Sora………….tak ada yang lain!” Kata Taeyeon melontarkan semua perasaan yang dia pendam selama ini.

“ aku sudah bilang padamu, aku hanya menganggapmu sebagai adik, tidak lebih Yeon ah. Aku kecewa denganmu, aku benar- benar kecewa. !” Leeteuk tidak tahan dan hendak pergi, namun Taeyeon meraih tangannya, mencegahnya pergi.

“ Tunggu oppa, aku belum selesai bicara. Ada hal lain yang ingin aku akui padamu. Kumohon tunggulah sebentar!” Taeyeon memohon sambil menangis. Dia sudah tidak bisa menyembunyikannya lagi. Dia tidak mau dihantui rasa bersalah seumur hidupnya.

“ Apa lagi Yeon ah, apa lagi sekarang?” Tanya Leeteuk, dia sudah lelah dengan sikap Taeyeon.

“ Oppa…………kumohon maafkan aku, aku sudah melakukan kesalahan yang besar, aku berdosa padamu oppa…..” Tangis Taeyeon semakin menjadi.

“ apa maksudmu?” Tanya Leeteuk tidak mengerti.

“ oppa ingat ini?” Tanya Taeyeon, mengambil sebuah foto dari laci mejanya dan menyerahkan pada Leeteuk.

Leeteuk kaget melihat foto itu, ini adalah foto yang membuat dia meninggalkan Sora lima tahun yang lalu. Foto Sora bersama Jung Il Woo.

“ Dari mana kau mendapatkannya Yeon ah? Darimana?” Tanya Leeteuk meninggikan suaranya. Dia mengguncang bahu Taeyeon, memintanya segera menjawab.

“ aku memilikinya, karena aku yang mengambil foto itu oppa. Aku yang merencanakannya. Malam itu aku membuat Sora dan Il Woo mabuk, kemudian aku melucuti baju mereka dan memotret mereka di atas ranjang. Sora tidak pernah melakukannya, semua itu perbuatanku, aku yang melakukannya, aku yang merekayasa……….” Teriak Taeyeon, mengakui perbuatan jahat yang dia lakukan.

Plak……….sebuah tamparan mendarat di pipi Taeyeon. Leeteuk menamparnya.

“ kau, kau melakukannya? Kenapa kau begitu tega Taeyeon? Kenapa?” Leeteuk menatap Taeyeon marah, dia memukulkan tangannya di tembok, meredam amarah.

“ Mianne, oppa, mianne…………!” Taeyeon masih memegang pipinya yang terasa sakit.

“ kau berhasil Taeyeon , kau berhasil membuatku dan Sora menderita, tidak, bukan hanya kami berdua tetapi juga si kembar, mereka juga harus menderita karena aku tidak mengakui mereka. kau sudah menghancurkan hidupku Taeyeon, aku sudah menolak anakku sendiri, darah dagingku!” Leeteuk benar- benar tak menyangka dengan semua ini, dia menangis di sudut, mengetahui kenyataan yang sebenarnya.

“ mianne oppa, mianne…………” Taeyeon memohon, namun Leeteuk tak menggubris. Dia pergi begitu saja meninggalkan Taeyeon yang menangis terisak.





Saat Leeteuk keluar dari ruangan Taeyeon, dia melihat Sora. Sora berada di luar, dia tidak berani masuk dan hanya menunggu di luar.

“ Sora, kau ada disini? sejak kapan?” Tanya Leeteuk kaget mendapati Sora di depannya.

“ aku hanya khawatir dengan kondisinya oppa, apa Taeyeon baik- baik saja?” Tanya Sora.

“ Sora sungguh hatimu terbuat dari apa?! Taeyeon sudah berusaha melukai So Jung dan Su Ra, tetapi kau masih saja mengkhawatirkannya!” Kata Leeteuk menatap Sora.

“ Bagaimanapun juga aku sudah menganggapnya seperti kakakku sendiri, aku memang marah, tetapi aku tidak bisa melakukannya oppa!” Kata Sora, hatinya benar- benar sangat lembut.

Tiba- tiba Leeteuk berlutut di depan Sora, membuat Sora kaget.

“ Sora maafkan aku……………” Leeteuk berkata dengan tulus.

“ oppa, apa yang kau lakukan bangunlah!” Kata Sora mencoba menyuruh Leeteuk berdiri namun Leeteuk menolaknya.

“ Tidak Sora, tidak. Aku pantas melakukannya. Aku akan terus seperti ini sampai kau memaafkanku Sora. Aku sudah bersalah padamu, mataku telah tertutup selama ini. aku sudah membuatmu menderita, aku mencampakkanmu saat kau mengandung anakku, aku benar- benar lelaki yang sangat jahat. Aku berdosa padamu Sora, aku berdosa…………bisakah kau memaafkanku dan menerimaku lagi?!!!!!” Kata Leeteuk, dia menangis penuh penyesalan.

Sora diam saja, dia masih berpikir. Apa dia harus menerima Leeteuk. dia masih mencintainya, sangat mencintainya. Tapi apa yang telah terjadi pada hubungannya membuat Sora trauma, dia masih takut untuk menjalin hubungan kembali dengan Leeteuk.

“ Oppa……..jangan begini oppa, bangunlah aku sudah memaafkanmu dari dulu. Ayo bangunlah!” Sora berjongkok, meraih bahu Leeteuk dan menyuruhnya berdiri.

“ benarkah Sora? Kau sudah memafkanku?” Tanya Leeteuk menatap kedua mata Sora dalam. Mata yang sudah basah oleh air mata.

“ ne, aku sudah memaafkanmu, aku akan berusaha memperbaiki hubungan kita demi si kembar. Tetapi untuk kembali bersama oppa aku masih harus berpikir. Aku masih bingung oppa, kumohon berilah aku sedikit waktu!” Jawab Sora memberi penjelasan pada Leeteuk.

“ Kenapa Sora? Kenapa kita tidak bisa kembali menjalin hubungan kita? Kau tidak mencintaiku lagi? lalu kenapa malam itu kau mengunjungiku Sora, bila kau tidak mencintaiku lagi, kenapa kau datang?” Leeteuk terlihat kaget dengan keputusan Sora.

“ bukan begitu oppa, aku hanya belum siap. Kejadian yang aku alami selama ini masih membuatku trauma. Aku harus menata hatiku kembali untuk bisa bersamamu. Kumohon mengertilah oppa…..” Kata Sora, hatinya berat mengatakan ini, tapi dia memang masih butuh sedikit waktu.

“ Baiklah kalau itu maumu Sora, aku tidak bisa memaksanya. Memang mungkin aku harus menunggu sedikit lebih lama. Tetapi yang terpenting aku akan membuktikan padamu bahwa aku serius ingin membentuk keluarga denganmu dan juga si kembar!” Kata Leeteuk terlihat sangat serius.

“ Ne, kau harus membuktikannya oppa. Buktikan agar hatiku mantap memilihmu. Jangan buat aku kecewa lagi!” Pinta Sora tersenyum pada Leeteuk.

“ Terima kasih Sora, terima kasih!” Leeteuk mendekatkan tubuhnya, dan memeluk Sora erat. Sora kaget, tetapi dia tidak menolaknya.

“ Aku berjanji tak akan meninggalkanmu lagi Sora, aku berjanji” Kata Leeteuk berbisik di telinga Sora.

“ Saranghae, saranghae Sora!” lanjut Leeteuk.

“ Nado oppa, saranghae………” Jawab Sora, dia menghapus air matanya air matanya.

Leeteuk menatap Sora, tersenyum kemudian dengan perlahan mendekatkan bibirnya dengan bibir Sora. Sora memejamkan matanya, dia dapat merasakan bibir Leeteuk menyentuh bibirnya dengan hangat. Mereka berciuman, mengikrarkan bahwa mereka sudah berbaikan dan akan mencoba memperbaiki hubungan mereka yang telah retak.


TBC

Tidak ada komentar:

Posting Komentar