Senin, 11 Maret 2013

Saranghae Oppa Epilog ( Leeteuk’s Side)





Aku sedang melajukan mobilku di jalanan yang lumayan padat. Inilah kewajiban rutinku setiap hari, menjemput So Jung dan Su Ra dari sekolah. Kulihat dari balik kaca spion kedua putri kembarku sedang sibuk dengan hasil karya buatan mereka di sekolah tadi. Aku hanya bisa tersenyum melihat tingkah polah mereka yang semakin hari semakin menggemaskan.

“ Daddy, kapan adikku lahir??? Kenapa lama sekali dia di perut mommy, aku tidak sabar bermain dengannya??” Tanya Su Ra mengalihkan pandangannya padaku.

“ Sebentar lagi sayang, Su Ra sabar ya...... seminggu lagi Su Ra sudah bisa melihat adik bayi.........” Jawabku sambil fokus pada kemudi.

“ Kenapa adik suka berlama- lama di dalam perut mommy daddy?? Aku kan ingin cepat- cepat memberinya ini........!! sahut So Jung tertawa mengacungkan mobil- mobilan buatannya.



“ eemmm............ mungkin karena di dalam perut mommy adik merasa hangat, jadi dia masih belum mau keluar...... !! jawabku tanpa pikir panjang. Setiap hari ada saja yang ditanyakan si kembar, mereka benar- benar sangat kritis.

“ oh..... jadi itu kenapa daddy suka peluk- peluk mommy ya??? daddy sering kedinginan juga??? “ tanya So Jung yang berhasil membuatku mengerem mendadak karena kaget. Kutepikan mobilku di pinggir jalan.

“ bu....bu....bukan seperti itu......... maksud daddy!!” Kulihat So Jung malah cekikikan sambil berhigh five dengan Su Ra.

“ Jadi kalian hanya mengerjai daddy ya??” Tanyaku melihat ekspresi mereka.

“ Ne........satu- kosong............. hihihihi.............!!!” Jawab mereka hampir bersamaan.

“ yahhh.............. So Jung......... Su Ra........!!!” Kutatap keduanya berpura- pura marah.

“ Maaf daddy........... kami cuma bercanda..........!!” Su Ra dan So Jung menunduk bersalah.

“ hahahaha................. satu sama.............” Kataku di sela- sela tawa. Mereka menatapku heran, tetapi kemudian ikut tertawa.



Tak dapat kulukiskan bagaimana bahagianya aku saat ini. memiliki keluarga yang sempurna bersama Sora membuatku menyadari sesuatu bahwa memang cinta membutuhkan pengorbanan. Setelah selama bertahun- tahun cinta kami diuji, kini aku dan Sora bisa hidup bahagia. Apalagi sebentar lagi jagoan kecilku akan lahir, dapatkah kalian bayangkan betapa lengkapnya hidupku.

Masih ku ingat dengan jelas masa- masa kehamilan Sora. Masa dimana terjadi berbagai peristiwa yang tak akan pernah kulupakan selama sisa hidupku menjadi suaminya.

Saat kandungannya berusia dua bulan, Sora mengalami morning sickness seperti wanita hamil lainnya. Tetapi yang berbeda adalah dia akan merasa mual bila melihat wajahku. Wajahku yang tampan dan cute ini dia tolak?? Memangnya apa yang salah denganku. Wajah suaminya yang sangat digandrungi para Elf malah membuat Sora mual?? Jadi selama beberapa minggu aku harus tidur terpisah darinya, aku dikucilkan. Haah.......... susahnya jadi suami pengertian sepertiku.

Di bulan ketiga rasa mual Sora sudah hilang, bahagianya aku bisa berada di dekatnya lagi, hehehehehe...................

Jadi setiap hari aku selalu lengket dengannya. Kemanapun Sora pergi seperti bodyguard aku mengikutinya. Posesif? Mungkin, tapi apa salahnya. Aku suaminya, jadi aku harus melindunginya kan?

Di bulan ke empat, Sora mulai sibuk dengan aktifitas filmnya. Aku sudah sering memperingatkannya untuk tidak terlalu capek. Tetapi Sora terus menenangkanku bahwa dirinya baik- baik saja. Sampai pada suatu hari terjadi sesuatu yang tidak pernah kubayangkan. Sora mengalami pendarahan saat syuting dan harus dilarikan ke rumah sakit. Sora tampak sangat sedih dan menyesal.

“ Oppa maafkan aku..... hikss.......... aku tidak mendengarkan ucapanmu.......” Tangis Sora, dia terlihat sangat pucat.

“ Sudahlah sayang......... jangan menangis!!” Hiburku, kuhapus air matanya, kukecup keningnya lembut.

“ gomawo oppa...... kau selalu ada untukku...... Saranghae.......” Katanya, memelukku.

“ Nado Sora ya, saranghae... yang penting sekarang kalian berdua selamat, kita harus bersyukur!!” Kataku sembari mengelus perutnya yang sudah tampak besar.

“ ne...... oppa....... mulai sekarang aku akan berhati- hati menjaganya!!!” Jawab Sora tersenyum padaku. Ditangkupkannya kedua tangannya di atas tanganku yang memegang perutnya. Memeluk bayi kami.



Di saat menginjak lima bulan usia kandungan, Sora mengidam sesuatu yang aneh- aneh. Pernah di tengah malam dia memintaku menelpon Sungmin dan membawanya ke rumah. Saat kutanya untuk apa, dengan santainya dia menjawab ingin mendengar Sungmin menyanyi di hadapannya. Ku tahan perasaan cemburuku yang sudah sampai ubun- ubun. Yang benar saja, Sora malah ingin mendengar suara Sungmin daripada suara suaminya yang merdu ini. Narsisnya diriku, kekekeke............... tapi memang begitu keadaannya. Mau tak mau aku menuruti permintaan Sora. Meskipun dengan sedikit perjuangan karena saat itu Lee Sungmin sedang pulang ke rumah orang tuanya di Ilsan. Sehingga aku harus bolak- balik Seoul- Ilsan- Seoul untuk menjemputnya.

Sesampainya di rumah ternyata Sora sudah tidur, dan sia- sia saja aku membawa Sungmin. Karena takut besok Sora menanyakan kemana Sungmin, akhirnya ku suruh Sungmin menginap di rumah.



Saat kandungan Sora berusia enam bulan bertepatan dengan hari ulang tahun pernikahan kami. Aku mengadakan pesta untuk merayakannya. Awalnya Sora menolak, dia malu bila harus menyambut tamu dengan perutnya yang sudah membesar.

“ oppa, aku bingung harus memakai gaun yang mana? Lihat perutku besar sekali.......badanku juga bengkak semua.........” keluhnya memandangi tubuhnya di depan cermin.

Aku berjalan mendekatinya, kupeluk dia dari belakang.

“ aigoo..... yoebo ya....... kenapa kau harus bingung sayang. Kau tau betapa cantiknya dirimu........ apapun yang kau kenakan pasti kau akan tampak sempurna sayang.......” kataku memujinya. Apa yang kukatakan memang benar. Saat hamil Sora terlihat semakin bersinar. Wajahnya selalu tampak berseri- seri ditambah semburat merah muda di pipi cubbynya menambah pesonanya.

“ oppa jangan menggodaku..... masak tubuh seperti balon begini dibilang cantik!!“ Katanya cemberut, menggembungkan pipinya, meniru gayaku.

“ aku berkata jujur yoebo...... kau memang cantik, coba kenakan yang ini!!” Kataku sembari menyodorkan gaun pendek berwarna hitam.

“ begitu ya, baiklah aku coba dulu..........!!” balas Sora, dia bergegas menuju kamar ganti.

Saat Sora keluar aku tak bisa mengedipkan kedua mataku. Dia berhasil membuatku tercengang melihatnya.Gaun itu benar- benar dengan sempurna menunjukkan kakinya yang panjang dan indah.

“ neomu yeppo.......... yoebo ya........ my Goddess...........” Komentarku terkagum- kagum.

“ gomawo, Jung Su oppa ku............ “ Sora membalas dengan senyuman manisnya.



Dari semua pengalaman itu, ada satu peristiwa pahit yang pasti tidak akan pernah kulupakan seumur hidupku. Saat menginjak tujuh bulan usia kandungan Sora, aku jarang bisa menemaninya karena jadwalku yang sangat sibuk. Aku harus melakukan tur ke beberapa negara bersama Super Junior. Dengan perasaan berat Sora melepas kepergianku. Di tengah perjalanan tur ku, aku harus melakukan sebuah syuting CF untuk suatu brand produk di China. Seharusnya Donghae yang melakukannya, tetapi karena saat itu dia sedang sakit, sehingga agensi dan pihak sponsor memintaku menggantikannya.

Tanpa ada pikiran apapun aku menerima tawaran itu. Tapi tanpa disangka, si model wanita yang menjadi lawan aktingku melakukan hal yang tidak sesuai dengan skrip. Dia tiba- tiba menciumku. Apa yang ada di otaknya? Tidak taukah bahwa aku sudah beristri? Dengan cepat aku menjauhkan diriku dan segera melakukan protes. Aku meminta agar semuanya diulangi sesuai skrip, dan tentu saja permintaanku dikabulkan. Aku sangat marah waktu itu.

Tetapi diluar dugaan, foto- foto ciuman itu menyebar dengan sangat cepat di dunia maya. Aku mendapat telepon dari omma bahwa Sora kabur dari rumah, dia sudah melihat semuanya. Oh Tuhan apalagi ini, dengan perasaan penuh kecemasan aku memaksakan diri untuk kembali ke Seoul, mencari separuh diriku, yang pasti saat itu sangat sedih mengetahui kesalahpahaman ini.

Seperti orang gila aku mencari Sora, setiap sudut kota Seoul kutelusuri. Namun Sora tak juga bisa ku temukan. Entah sudah berapa kali aku mencoba menghubunginya, tetapi tak ada jawaban. Sora menghilang bagai ditelan bumi. Saat dalam keputusasaan aku mengemudikan mobilku dengan tidak fokus. Tiba- tiba seseorang melintas di depanku, aku tak sengaja menyerempetnya. Dengan takut kuberjalan mendekatinya.............

Saat kubalik tubuhnya, ternyata dia...............

“ Sora........... !!!” teriakku keras, air mataku berderai. Aku menabrak istriku. Dia pingsan di pelukanku. Oh Tuhan bunuh saja aku bila sampai terjadi apa- apa dengannya.



Namun untuk kedua kalinya aku bersyukur karena Sora dan anak di kandungannya selamat. Dokter mengatakan Sora tidak mengalami luka yang parah. Dia hanya syok dan sedang banyak pikiran karena itu dia pingsan.

Aku menunggu tak beranjak di sampingnya sampai dia siuman. Sora menangis menatapku, dia terlihat sangat kecewa dan sedih. Aku pun kembali berderai tak kuasa melihat kesedihannya.

“ kenapa oppa tega melakukannya padaku?? Kenapa oppa.........” katanya terdengar sangat lemah di telingaku.

“ maafkan aku Sora ya, semua itu hanya salah paham. Aku bahkan tidak mengenal siapa gadis itu.....” Kataku penuh penyesalan. Akupun mencoba menjelaskan semuanya pada Sora. Kuharap dia bisa mempercayaiku. Aku tau selama ini Sora lah yang selalu bersikap lebih dewasa. Menerima segala kesalahan dan berulang kali memaafkanku. Aku berharap untuk kali ini dia juga bisa kembali melakukannya. Aku benar- benar mencintainya, tak ada yang lain di hatiku selain dirinya.

“ Ne oppa....... aku percaya padamu.....!!” Kata Sora, aku tersenyum bahagia mendengarnya. Kata- katanya itu bagai hujan di musim panas yang menyejukkan hatiku. Bersyukur bahwa Tuhan mengirimkan dia untuk menjadi istriku. Wanita yang sangat pengertian seperti Sora.

Setelah itu hari demi hari berikutnya kujalani dengan penuh kebahagiaan. Aku , Sora, So Jung, dan Su Ra sudah tak sabar menanti kelahiran malaikat kecil di rahim Sora. Kami sibuk menyiapkan segala macam keperluan bayi kami. kami sekeluarga bahkan mendekorasi sendiri kamar bayi khusus.



Lamunanku terhenti saat, tiba- tiba I-phone ku berbunyi,

“ yoboseyo.......... Sungmin ah ada apa? “ Tanyaku, dapat ku dengar suara ribut- ribut dari balik telepon. Tak ada jawaban, hanya teriakan panik yang terdengar sayup- sayup.

“ Sungmin ah, kau sedang bercanda ya?? memangnya ada apa??” Tanyaku penasaran.

“ Hyung........ Teuki hyung.......... bagaimana ini..........Sora mau melahirkan!!!!” Teriak Sungmin. Aku ingat fighting junior saat ini sedang berada di rumahku.

“ Bwoh??? “ teriakku tak kalah kaget.

“ Apa yang harus kami lakukan??? Sora berteriak- teriak terus, dia juga menjambak rambutku hyung, aduhhh..............” Kini suara Kyuhyun, dia terdengar frustasi

“ Cepat kalian bawa ke rumah sakit, hyung akan segera menyusul!!” jawabku ikut panik. Masih dapat ku dengar suara gaduh mereka.Empat namja ini benar- benar tidak membantu.

“ oppa.........!!!! appo yo...... huh..huh...huh.......!!” Teriak Sora.

“ yoebo...... bertahanlah..........!!!” pekikku cemas mendengar Sora yang sangat kesakitan. Kulajukan mobilku di luar kecepatan rata- rata, tak ingin kehilangan moment penting ini.



Aku berlari dengan tergesa menyusuri lorong rumah sakit, membawa So Jung dan Su Ra dalam gendonganku. Aku mencari- cari dimana Sora berada saat ini. saat kutemukan kamarnya, diluar dugaan.

Tampak Sora sedang duduk santai di tempat tidurnya tersenyum dan melambai kepadaku.

“ hai oppa, kau sudah datang.......... So Jung , Su Ra sini sayang.....” Sapa Sora sambil membuka kedua tangannya lebar- lebar hendak memeluk si kembar. Si kembar pun berlari ke pelukannya.

“ yoebo........?? kau tidak jadi melahirkan??” Tanyaku masih bingung dengan situasi ini. Sora hanya tersenyum padaku.

“ dia hanya mengalami kontraksi ringan tadi hyung,. Kata dokter itu biasa terjadi di saat usia kandungannya yang sekarang. Jadi dia baik- baik saja..............” Jawab seseorang yang ternyata Eunhyuk. Akupun mengalihkan pandanganku ke arah sofa di samping ruangan, dimana di sana duduk Sungmin, Eunhyuk, Donghae , dan Kyuhyun dengan keringat bercucuran seperti baru lari maraton.

Mereka tampak pucat dan tak bertenaga bersandar di Sofa menarik nafas.

“ itu kenapa sampai sekarang aku tak mau menikah, hah......... benar- benar melelahkan..........” sambung Kyuhyun, membuat tawaku meledak seketika. Demikian dengan Sora.

“ tapi aku ucapkan terima kasih, karena kalian sudah melakukan yang terbaik untuk istriku.......!!” Ucapku pada mereka. mereka hanya mengangguk mengiyakan.

Sora tersenyum padaku, akupun membalas senyumannya dan memeluknya erat.

“ Tuh kan!! Daddy sekarang sedang kedinginan!!!” Ucap So Jung sambil cekikikan. Aku melihatnya sekilas, tersenyum mendengar ke jahilannya, dan meraih si kembar memeluk mereka tanpa melepaskan pelukanku dengan Sora.

“ kalian adalah keluarga terbaik yang pernah kumiliki........” Kataku, memeluk keluarga kecilku ini dengan erat.

*******************************

Sora' s side will update soon........  (∩_∩)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar