Rabu, 06 Maret 2013

Are You Yoeja Part 10




“ Bagaimana agasshi?? Bunga apa yang Anda pilih??” tanya seorang florist pada Sora yang sedang sibuk memilih bunga- bunga cantik di hadapannya.

“ emm...... aku pilih yang ini saja, oh iya jangan lupa bungkus dengan cantik dan hiasi dengan pita berwarna putih ya!!” Kata Sora menunjuk sebuah bunga hias kecil di dalam pot yang menarik perhatiannya.

“ Pasti oppa senang menerima bunga ini, aku akan meletakkannya di samping tempat tidurnya.” Gumam Sora sendiri.

“ tapi bagaimana jika Jung Su oppa menolak menerimanya?? Ah tidak, semua ini memang salahku, jadi aku harus meminta maaf!!” Sora teringat insiden bubur seminggu yang lalu.

“Kalau bukan karena bibi Park, ah bukan, omma...... ya, dia menyuruhku memanggilnya omma. Omma sangat menyayangiku, bahkan dia sudah menganggapku seperti anak gadisnya. Aku bersyukur bisa mengenalnya, omma adalah salah satu pemberi semangat untukku. Saat omma kandungku sendiri tak bisa melakukannya.

Bagaimana kabar omma sekarang ya? Sudah dua hari aku tidak mengunjunginya. Baiklah nanti aku akan menjenguk omma. Pasti dia senang bila aku membawakannya bunga lily favoritnya..........!!” Angan Sora, dia tersenyum membayangkan wajah cantik ommanya yang selalu tampak tersenyum meskipun dalam keadaan tertidur.

Dengan memeluk bunga hias cantik di gendongannya Sora berjalan menuju mobil hitam tak jauh darinya.

Tiba- tiba I-phonenya berbunyi dan sebuah nama yang sangat dikenal Sora muncul di layar. Seketika Sora berhenti, jantungnya berdetak semakin cepat.

“ Yoeb....yoeb......yoebo..........seyo.........??” Jawab Sora terbata, dia terlihat sangat ketakutan menerima panggilan itu.

“ Sora sshi......... lama tidak mendengar suaramu. Bagaimana, apa kehidupanmu baik- baik saja?? hahahahah............” Kata Suara yang terdengar berat di balik sambungan.

“ a........a...apa yang kau inginkan?? Bukankah kita sudah tidak ada hubungan lagi?? tolong biarkan aku menjalani kehidupanku yang normal.....” pinta Sora sedikit memohon. Tetapi suaranya seakan tenggelam oleh perasaan takutnya.

“ Tentu saja, tentu saja Sora sshi........ aku akan memberikan kehidupan bebas yang kau inginkan tetapi setelah kau memberiku apa yang menjadi tugas terakhirmu!!” Kata suara lelaki itu semakin dalam. Membuat tangan Sora bergetar, dan berusaha sekuat tenaga tidak menjatuhkan ponsel yang dipegangnya.

“ apa maksudmu??” Tanya Sora, tak ada jawaban. Hanya seringaian keras yang memekakkan telinga.

“ Kau jangan berpura- pura bodoh. Cepat serahkan data- data yang aku inginkan dari mereka. setelah itu kau bisa bebas Sora sshi..........!!!” Katanya dingin.

“ bagaimana kalau aku tidak mau??” Tantang Sora. dia tidak mau diperbudak rasa takutnya. Sora mencoba melawan, meskipun itu pasti sangat sulit.

“ Kalau kau tidak mau?? Hemmm......... gampang saja, aku tinggal memerintahkan anak buahku menarik pelatuk senjata yang sekarang tertempel di kepala ommamu............hahahaha........... coba sekarang kau lihat ke arah pukul sembilan!!!” Kata Suara itu tenang. Tetapi tidak begitu dengan Sora, dia segera mencari- cari dan menemukan sebuah fan terbuka. Di sana ommanya sedang mempertaruhkan nyawa dengan sebuah pistol yang menodong kepalanya.

“ omma............!!!! tidakkkk.............!!!” Pekik Sora histeris.

“ Tolong tuan, jangan , jangan Anda lakukan itu pada omma..... ba... baiklah dimana aku harus menyerahkan dokumen itu??” Tanya Sora diantara cucuran air matanya. Sudah terbayang berbagai pikiran buruk di benaknya. Dia harus menyelamatkan ommanya, harus.

“ Nah begitu dong gadis manis, baiklah sekarang temui aku di daerah Myeongdong dan bawa dokumen itu. Aku akan memerintahkan anak buahku untuk membawa ommamu ke sana. Cepatlah, aku memberimu waktu 30 menit, kau harus cepat sayang, atau nyawa ommamu akan melayang.......... hahahahah...............” Lelaki itu tertawa dan langsung menutup sambungan telepon. Sora terduduk lemas di trotoar. Mobil fan yang membawa ommanya juga sudah tidak tampak.



***



Sora memarkir mobilnya di sebuah jalanan sempit sebuah gang. Tempat yang terlalu sepi dan hanya terdengar gonggongan anjing- anjing liar. Tak ada tanda- tanda sebuah fan akan datang.

“ Apakah aku terlambat?? Ini hanya lebih 1 menit. Oh Tuhan, tolong jagalah omma..!” Desah Sora. Tiba- tiba muncul sebuah fan berwarna silver dari ujung jalan diikuti mobil hitam di belakangnya. Kedua mobil itu berhenti berjarak beberapa meter dari Sora.

Pintu fan terbuka, empat orang berbadan kekar keluar dengan menenteng senapan menodong ke arahnya.

“ Omma........!!” Pekik Sora saat melihat sebuah kursi roda diturunkan dari fan itu. Sora langsung berlari menghambur, namun tangan dingin dan kekar menghalangi langkahnya.

“ Tenang dulu Sora sshi, kau harus bersabar. Serahkan dokumen itu dulu padaku! “ Lelaki berbadan agak tambun keluar dari mobil satunya.

“ Baiklah aku akan memberikan apa kemauanmu, tetapi cepat lepaskan ommaku!!!” Sora menatap tajam lelaki itu.Tetapi lelaki tadi tak sedikitpun menggubris tatapan Sora.

“ Mana dokumen itu, cepat serahkan padaku!!” Ulangnya lagi, nadanya penuh dengan keangkuhan.

Sora mengambil sebuah map biru dari dasbor mobilnya, dengan langkah gontai dia berjalan menuju Han Tae Sung. Diliriknya sekilas map itu, semua kelemahan SM Ent. ada di sana. Bila sampai jatuh ke tangan orang jahat seperti membalikkan telapak tangan semuanya akan hancur. Semuanya, tak terkecuali Leeteuk. Namja yang paling Sora cintai.

“ Oppa, maafkan aku. Aku bingung harus bagaimana? Semua ini kulakukan demi omma.............!!!” Pikir Sora, dia mendekap erat map di tangannya, seakan enggan kehilangan benda itu.

“ Cepat serahkan!!” Han Tae Sung sudah tampak tidak sabar, dia menyuruh salah satu anak buahnya menodongkan senjata pada omma Sora.

“ Tidak!!!, kumohon jangan!!!” Sora berlari dan bersimpuh di hadapan Han Tae Sung, saat hendak menyerahkan map itu tiba- tiba omma Sora tersadar.

Perlahan dia membuka matanya, untuk pertama kalinya Sora melihat senyum di wajah ommanya.

“ So...sora..... anak...ku.......!!” Sekuat tenaga omma Sora mencoba berbicara.

Sora merangkak mendekati ommanya, namun kembali dia dihadang dan hanya bisa melihat ommanya dari radius 2 meter.

“ Omma...... bertahanlah aku akan menolongmu!!!” Sora berusaha berontak, namun sia- sia saja. dua lelaki beradan kekar mengunci geraknya, membuat Sora berlutut dan memegang kedua tangannya ke belakang.

“ Sora, dengarkan omma. Mungkin hidup omma tidak lebih berharga dari orang- orang yang akan dirugikan nanti Sora. selamatkan mereka Sora, jangan berikan dokumen itu. Omma lebih bahagia bila anak omma bisa melakukan kebaikan dengan melindungi orang lain dari kejahatan........ kau dengar anakku, omma sayang padamu.......... !!!” Kata omma Sora panjang lebar. Dia tersenyum sangat hangat pada anaknya, ini pertama kalinya omma Sora bisa berbicara dan mengenali Sora. Tidak seperti hari- hari sebelumnya dimana dia seringkali tak mengenali anaknya sendiri. wajahnya terlihat lebih berseri meskipun tanpa bantuan alat- alat kedokteran yang menopang kehidupannya.

“ Omma aku juga menyayangimu!!!” Kata Sora terdengar sangat tulus. Air matanya sudah tak terbendung lagi. dia tidak pernah merasa tak berdaya seperti sekarang, kemana ketegarannya. Semuanya seolah hilang begitu saja.

“ sudah- sudah, berhenti mengumbar acara keluarga di sini cepat berikan dokumen itu...... Yan Suk, cepat ambil dari tangannya!!” Han Tae Sung memerintahkan salah satu anak buahnya yang menghadang Sora agar mengambil dan menyerahkan dokumen di tangan Sora. namun dengan cepat Sora mengelak, dia menendang dan meninju dengan keras wajah Yan Suk membuat lelaki ini terhuyung ke belakang. terjadi perkelahian antara keduanya, saat tiba- tiba terdengar suara tembakan di udara. Sontak Sora menoleh, beberapa detik dia tak bergeming. Dilihatnya sebuah peluru panas menembus tubuh omma yang sangat disayanginya.

“ Ommaaaaaaaa...................!!!!” Sora berteriak keras, dengan membabi buta Sora melakukan perlawanan. Tanpa pikir panjang Sora langsung berlari menuju mobilnya. Dia membawa dokumen itu bersamanya.

Han Tae Sung tak bisa tinggal diam melihat Sora kabur, dia melancarkan beberapa tembakan pada mobil Sora, namun semuanya meleset.

“ Yah, apa yang kalian lakukan??? Cepat kejar dia!!!” Teriak Han Tae Sung.



Sora melajukan mobilnya diluar kecepatan rata- rata. Pikirannya kosong, omma yang disayanginya telah tiada. Sekarang yang terpenting baginya adalah menyelamatkan dokumen itu.

“ Omma...... maafkan aku..........aaakkhhhhh........!!” Sesal Sora, dia berteriak keras dan memukul setir di depannya.

Sudut mata Sora menangkap beberapa mobil yang mengejar kearahnya. Amarah Sora tiba- tiba tersulut, terbayang bagaimana dengan teganya Han Tae Sung melepaskan tembakan pada ommanya.

“ Mereka tidak pernah mau menyerah, baiklah.........!!” Sora merasa tertantang. Dia melajukan mobil semakin cepat. Mobil meliuk- liuk diantara gang yang sempit. Saat tiba di jalan besar, Sora melihat persimpangan jalan. dengan cekatan dia membanting setir dan berbelok arah. Sedangkan tiga mobil di belakangnya menjadi kehilangan jejak. Namun tampaknya mereka tak mau menyerah, mereka semakin mengepung dan mendesak mobil Sora.

Suara tembakan bertubi- tubi mengenai badan mobil, Sora sedikit oleng. Ban mobil Sora sudah aus karena tertembak, suara gemercit api yang tersulut terdengar semakin jelas. Namun Sora tetap tak bergeming, dia malah semakin memacu laju mobilnya.

Tampak beberapa deret kios pedagang buah, Sora tak kehabisan ide dia membanting setir ke kiri, memanfaatkan roda kiri mobilnya yang masih berfungsi. Melewati trotoar di sepanjang jalan. membuat suasana pejalan kaki menjadi ricuh. Hal ini tentu saja mengecoh tiga mobil pengejarnya, salah satu mobil dengan keras menabrak kios buah, berputar- putar di tempat dan akhirnya meledak.

Tinggal dua mobil yang masih bertahan di belakang, dengan sigap mereka menghindar dan melanjutkan pengejarannya. Han Tae Sung yang merasa semakin dipermainkan oleh Sora memutuskan mengambil kemudi.

Akhirnya ketiga mobil ini melakukan kejar- kejaran. Berpacu dengan adrenalin diantara bau mesin yang hangus. Keringat deras membasahi wajah Sora, namun dia tak mau menyerah. Semuanya belum berakhir.

Kini ketiga mobil saling berpacu di jalanan yang padat. Sora melajukan mobilnya semain cepat, satu, dua, tiga mobil dia lalui. Namun tetap dua mobil di belakang masih bisa mengejarnya.

Saat jarak tinggal beberapa meter, Han Tae Sung menyudutkan mobil Sora ke tepi. Suara derit badan mobil yang bertatapan dengan pagar pembatas jalan terdengar sangat keras memekakkan telinga. Sora terdesak.

“ Sora sshi....... menyeralah sekarang, atau kau akan mati!!!” Teriak Han Tae Sung tepat di samping Sora. Mobilnya benar- benar telah mendempet mobil Sora. dibelakang Sora juga sudah didesak oleh mobil satunya, Sora tak bisa berkutik.

“ Jangan pernah berharap, aku tidak akan pernah menyerah. Dengar itu Han Tae Sung.........!!!” Teriak Sora, mencoba meloloskan diri dari kepungan dua mobil. Namun naas, mobil Sora tiba- tiba berhenti saat mereka kini tengah berada di tengah jembatan.

Beberapa detik Sora terlihat panik, saat dirasakannya tiba- tiba terjadi benturan keras pada samping mobilnya.

Sora bisa mendengar tawa Han Tae Sung, mobil Sora langsung membentur pagar pembatas, untuk sepersekian detik Sora merasa bahwa tubuhnya melayang di udara. Terlihat deburan air laut yang menakutkan di depannya. Perlahan Sora menutup matanya, bersama dengan jatuhnya mobilnya ke dalam hamparan air laut yang dingin dan tak berdasar.

“ Jung Su oppa.............. Saranghae.................” Gumam Sora sebelum mobilnya benar- benar tenggelam ke dasar. Seketika semuanya menjadi gelap.......................

“Byyyuuuuuuuuuuuurrrrrrrr.............................................”

“ Hahahaha.............. Tamat riwayatmu Kang Sora.........!!!!” Teriak Han Tae Sung girang, saat melihat mobil di depannya, terjun dan tenggelam sampai ke dasar.



***



“ Sora ya............................!!!!!” Teriak Leeteuk langsung terbangun dari tidurnya. Mimpi yang dialaminya benar- benar terlihat nyata.

“ Hyung, kwencana?? Ada apa??” Tanya Yesung yang terlonjak kaget menyadari Leeteuk yang tiba- tiba terbangun dan berteriak keras.

“ Dimana Sora, dimana Sora, Yesung ah??” Tanya Leeteuk mencengkeram kerah baju Yesung.

“ Hyung.......... tenanglah, tenang hyung!!” Yesung mencoba menenangkan Leeteuk.

“ Apa yang terjadi padaku??” Tanya Leeteuk, tiba- tiba.

“ Tadi kau tiba- tiba pingsan di kamar mandi hyung. Sebentar, kau memanggil Sora?? apa kau sudah mengingat siapa dia hyung???” Tanya Yesung sangat penasaran.

Tiba- tiba Leeteuk terkulai lemas, dia terduduk di lantai, menutup kedua tangannya dan menangis keras.

“ YA, aku ingat semuanya. Aku ingat, apa yang sudah ku lakukan padanya. Aku benar- benar sudah menyakitinya Yesung ah........!!!” Racau Leeteuk, punggungnya naik- turun menahan isakannya.

“ Dimana Sora sekarang???” aku harus meminta maaf padanya!!!” Leeteuk menatap Yesung penuh harap.

“ Dia keluar sebentar hyung, tadi Sora meminjam mobilku, sebentar lagi dia pasti akan kembali!!” Jawab Yesung, dia tersenyum menenangkan Leeteuk.

“ Ani, Ani....... aku tidak bisa menunggu lebih lama lagi, aku harus menemuinya sekarang!!!” Leeteuk tiba- tiba merangkak ke arah kolong Sofa, tangannya mencari- cari sesuatu di sana.

“ Aku harus menemukannya, aku harus menemukan cincin itu!!” Gumamnya sendiri. menyadari semua kesalahan yang telah di perbuatnya. Entah Leeteuk bisa memaafkan dirinya sendiri atau tidak. Dia telah menyakiti kekasihnya, belahan jiwanya.

“ Hyung.... pelan- pelan hyung, kau pasti menemukannya!!” Pekik Yesung saat melihat Leeteuk berulang kali terantuk kaki meja. Dia seakan tak menghiraukan rasa sakit itu. seperti orang gila, Leeteuk meraba dan mencari di setiap sudut.

“ nah, ini......... aku menemukannya!!!” Leeteuk tertawa diantara tangisnya, tanpa menunggu dia langsung bergegas keluar untuk mencari Sora. tak mengindahkan Yesung yang berteriak mencegah dan berlari terengah di belakangnya.

Menabrak beberapa perawat, pasien tak mengurangi kecepatan berlari Leeteuk, dia menyusuri koridor rumah sakit dengan tergesa. Namun langkahnya tiba- tiba terhenti saat melihat sebuah tv plasma besar di depannya.

Berkali- kali Leeteuk menggelengkan kepalanya, menolak penglihatan dan pendengarannya kini. Namun semuanya jelas di depan matanya.

Sebuah mobil hitam dengan plat nomor yang sangat dikenalinya, terlihat diangkat dari dasar laut.

“ Yesung ah.... bu...... bu...... bukankah itu mobilmu??” Tanya Leeteuk pada Yesung yang sudah berada di sampingnya.

Mata Yesung tak kalah lebarnya, dia yakin itu mobilnya yang dipinjam Sora. apa ini??

“ Ne............ itu.......,”

“ itu memang mobilku hyung.............” Suara Yesung tenggelam dalam gumamannya.

“ Sora ya.................tidak............, kau tidak boleh meninggalkanku seperti ini!!!!” Teriak Leeteuk, tiba – tiba pandangannya mengabur dan jatuh tak sadarkan diri.





Dulu kau mencintaiku,,
Dulu kau merindukanku,,
Dulu kau mencariku,,
Dulu kau menginginkanku,,

Sekarang kau telah meninggalkanku,,
Sekarang kau telah mengacuhkanku,,
Sekarang kau telah mengecewakanku,,
Sekarang kau telah pergi,,

Aku telah terbelenggu dalam penyesalan,,
Rasa serpihan sesal meledak..
Rasa sayang masih tersimpan..
Penyesalan hanya bisa terpendam..

Maafkan aku bila aku salah..
Jika kau pergi sesak hatiku..
Tanpamu hancur hatiku..
Tangis telah meledak di dada..

Hanya penyesalan cinta..
Yang aku rasakan…
Cinta jangan pergi tinggalkanku..
Hanya aku yang bersalah…

Hanya tangis rasa bersalah
Yang mampu mengiringi langkahmu..
Hanya rasa penyesalan hati
Yang dapat mengantarmu pergi…









The End

7 komentar:

  1. kok end nya sdih sih....aduh...ngak tahn niy....mau nangis.....T_T

    BalasHapus
    Balasan
    1. tenang wa, ini belum berakhir..... aku bakalan bikin sekuelnya, tapi dengan judul ya berbeda........
      ditunggu aja ya :)

      Hapus
  2. Eh...ini seriusan udah THE END...???

    Tadinya aku mo protes koq endingnya ngegantung banget, eh ternyata mau ada sequel-nya toh nanti....hihihihi :p

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya Tya, sebenernya ff ini belum selesai, tapi cerita yang bakalan aku buat nanti kok kayaknya kurang nyambung ma judulnya.
      jadi aku bakal nerusin tapi cuma lebih fresh dengan judul yang baru.......
      ^^

      Hapus
  3. the end??serius the end??
    awalnya sih seneng bgt pas liat email ada update baru di blog ini eh pas diliat ternyata are you yeoja part 10 the end.
    eehh tapi thor seneng bgt deh author updatenya secepat kilat gak nyangka. sering2lah thorr. hehe

    BalasHapus
    Balasan
    1. ya doain aja biar ide author g mampet kayak kemaren2, hehehehe......
      jadi aku bisa sering update khan??!!

      Hapus
  4. jadi makin penasaran deh,cepetan ya keluarin sekuelnya :)

    BalasHapus