Minggu, 26 Mei 2013

The Baby, You, and Me – 8



Sora Pov............



Kulihat Je Hoon sedang menyiapkan administrasi keberangkatan kami, beberapa saat lagi aku akan pergi jauh dan entah kapan aku akan kembali. Haruskah aku kembali?? Memikirkannya saja sudah membuatku sesak.

“ Sora ya........... kau sudah siap?? Ayo................. !!” Je Hoon membantu membawakan koperku, kami melangkah memasuki pintu pengecekan untuk segera naik ke pesawat.

Sekali lagi aku berbalik, berharap dia berdiri di sana untuk mencegahku pergi. Tetapi itu hanya harapan kosong saat tak kutemukan dia di sana. Benarkah ini akan berakhir seperti ini??

Ada ketidakrelaan dalam diriku, tetapi kejadian malam itu terlalu menyakitkan dan sekaligus membuka kedua mataku.



Flash back

Kulihat matahari sudah hampir terbenam saat aku tiba di apartemen Jung Su. Memang hari ini aku pulang cepat, karena tak banyak pekerjaan di kantor.

Dengan menenteng tas penuh berisi belanjaan, aku menaiki lift menuju lantai atas. Hari ini aku berencana memasak masakan istimewa, pasti Jung Su akan terkejut nanti. Aku akan mengerahkan seluruh kemampuanku, agar dia tidak lagi memandang sebelah mata masakan buatanku.

Kubuka pintu perlahan..........

“ Aku pulang...........!!” Sapaku saat berjalan memasuki ruang tamu, namun apa yang aku lihat sekarang benar- benar membuatku syok. Jung Su terlihat berpelukan dengan gadis itu, Kim Taeyeon. Mereka sangat mesra hingga seolah tak menyadari kehadiranku. Aku berdiri terpaku selama beberapa detik, masih mengira semua ini hanya mimpi. Tetapi semuanya tampak nyata, aku memang tidak bermimpi. Kurasakan hatiku hancur berkeping- keping, aku tidak bisa berlama- lama menyaksikan kemesraan mereka. kujatuhkan begitu saja barang yang kubawa. Aku berlari pergi, saat kudengar Jung Su memanggil namaku. Tetapi aku tak menghiraukannya, yang ada dalam pikiranku sekarang hanyalah menjauh darinya.

***

Sekarang aku tengah duduk sendiri di sebuah bangku panjang di pinggir taman. Kuamati sekelilingku yang sudah tampak sepi padahal hari belum terlalu malam. Kuraba wajahku, tak ada air mata di sana, aku tidak menangis tetapi kenapa rasanya di dada begitu sakit. Bahkan ini terasa sangat menyesakkan.

Kenapa aku selalu jatuh kedalam lubang yang sama. Itu yang membuatku sedih. Padahal aku tau dia bukan untukku, tetapi masih saja aku mengharapkannya, berangan- angan..............

Seandainya............. bila saja.............

tetapi harapan hanyalah harapan, itu tak akan pernah menjadi kenyataan di kehidupanku. Setetes air dingin jatuh membasahi wajahku, semakin lama air itu semakin banyak. Aku mendongak ke atas, air langit berjatuhan satu per satu. Awalnya berirama namun semakin lama semakin deras, membuatku harus berlari mencari tempat berlindung. Kulihat sebuah boks telepon tak jauh dari tempatku, aku berlari ke sana.

Sendirian, ditengah hujan lebat, dengan hati yang terluka apalagi yang lebih menyedihkan dari ini. Aku sudah benar- benar tidak tau harus melakukan apa, bahkan menghubungi siapa untuk menjemputku sangat sulit untuk kupikirkan. Tiba- tiba satu nama terlintas di benakku. Kuambil ponselku, kuhubungi dia............

“ Yoboseo..............!!!” Suaranya dapat kudengar dengan jelas, aku bersyukur dia mau mengangkatnya.

“ Bisakah kau menemuiku?? Aku........... aku membutuhkanmu...............!!” Ucapku pelan, tak menunggu jawaban kumatikan ponselku. Perlahan tubuhku mulai jatuh, aku duduk dan memeluk kedua lututku. Tak ada tenaga lagi rasanya, yang harus kulakukan hanyalah menunggu.

Sora Pov End



Sebuah mobil berhenti tak jauh dari boks telepon, keluar seorang namja dengan sebuah payung di tangannya. Tak mengindahkan derasnya hujan dia berlari mendekati boks telepon itu. Dia melihat seorang gadis duduk meringkuk di sudut. Membenamkan wajahnya di kedua lututnya. Badannya sedikit bergetar dibalik bajunya yang basah, mungkin telah menggigil kedinginan karena terlalu lama menunggu.

Dengan cekatan si namja memakaikan jasnya untuk menyelimuti si gadis. Gadis itu mendongak, dia tersenyum............

“Akhirnya kau datang..............” Ucapnya sangat pelan, hampir tak terdengar.

“ Kenapa kau disini?? Apa yang terjadi??” Tanya namja ini, dia kini berlutut mensejajarkan tubuhnya dengan gadis di depannya.

“ Tidak ada, aku hanya menunggumu............... dan bisakah kau membawaku ke Paris?? Aku mau pergi ke sana, kumohon bawa aku.........!!!” Permintaan gadis ini tiba- tiba. Ada butiran bening mengalir dari pelupuk matanya, Je Hoon yakin itu air mata meskipun air hujan membasahi wajah gadis ini, air mata itu tak bisa dia sembunyikan.

“ Kita bicarakan itu nanti, sebaiknya kita segera pergi dari sini....... nanti kau bisa kedinginan Sora..............” Je Hoon membantu Sora berdiri. Mengajaknya beranjak meninggalkan tempat itu di tengah guyuran hujan yang tak kunjung reda.

Flash back end



Jung Su Pov



Aku berlari di tengah lautan manusia yang memadati bandara internasional Seoul ini. Langkahku semakin lama semakin cepat meskipun nafasku yang tersengal- sengal memberatkanku, aku tak menghiraukannya. Yang ada di otakku sekarang adalah menemukan gadis bodoh itu. Bagaimana bisa dia pergi begitu saja tanpa memberitahuku. Hanya sms singkat tak lebih dari sepuluh huruf “ Aku pergi...................” yang ia kirim membuatku sangat kesal, hanya seperti itukah dia mengucapkan perpisahan??.

Dimana dia, dimana Kang Sora, apa dia sudah pergi. Semudah itukah dia pergi, setidaknya dia harus memikirkan Kyumin. Tidak seharusnya dia seperti ini, setelah apa yang ia lakukan beberapa hari yang lalu. Membuatku sesaat berada dalam kebahagiaan namun ternyata itu menuntunku menuju gerbang kesedihan.

Kuraih ponselku bermaksud menghubunginya, tetapi sia- sia saja dia tak mengangkatnya.

Kuamati display keberangkatan di atasku, pesawat internasional tujuan Prancis sudah lepas landas setengah jam yang lalu. Antara putus asa dan sedih tanpa aku sadar berteriak keras memanggil namanya.

“ Kang Sora.................kumohon...............kembalilah Sora ya..........!!!” tak kuindahkan semua tatapan mata di sekelilingku mungkin mereka pikir aku gila? Ya memang benar aku sudah gila, aku gila karena gadis bodoh yang tak mau memberiku sedikit waktu.

Kurasakan tiba- tiba lututku terasa lemas aku terjatuh, bersimpuh di lantai................



Flash back.........

Kubuka perlahan kedua mataku, teriknya sinar matahari benar- benar mengganggu tidurku. Kurasakan sekujur tubuhku kaku karena terlalu lelah. Hari sudah sangat siang, tetapi aku sangat enggan untuk bangun. Bermalas- malasan di tempat tidur hingga sore kurasa itu lebih baik.

Saat hendak membalikkan tubuh, kulihat Sora sudah berdiri di ambang pintu membawa nampan di tangannya.

“ Sora sshi........ ada apa ini?? tidak biasanya kau seperti ini............” Ucapku saat kulihat dia berjalan mendekati tempat tidurku. Dia hanya tersenyum.

“ Tidak ada, aku hanya ingin membawakanmu sarapan. Sepertinya kau terlalu lelah dengan jadwalmu yang padat, tetapi kau tidak boleh lupa makan Jung Su sshi. Ini aku membuatkanmu sarapan, kau harus memakannya ya.........!!” Perintahnya, sembari menyerahkan sumpit kepadaku.

“ Apa aku harus menyuapimu??” Sambungnya lagi, cepat- cepat kuambil sumpit di tangannya.

“ ahh......... tidak usah, aku bisa melakukannya sendiri Sora. Aku kan bukan orang sakit.............!!!” Langsung kusantap makanan di depanku dengan lahap. Aku tau dia terus memperhatikanku, tentu saja ini membuatku tidak nyaman ditatap seperti itu.

“ Apa rencanamu hari ini Jung Su sshi.........??”

“ aku?? Tidak ada, aku hanya ingin beristirahat seharian ini. aku tidak ingin melakukan apa- apa..........!!” Jawabku, masih asyik dengan makanan di depanku.

“ oh........ sebenarnya aku ingin mengajakmu bersih- bersih tetapi sudahlah, biar aku lakukan sendiri saja.........!!” Dia menatapku, tiba- tiba Sora mendekatkan tangannya di wajahku.

“ Ada apa??” Aku sedikit memundurkan kepalaku.

“ Tunggu sebentar, lihat ada sisa nasi di bibirmu...............!!” Sora perlahan menyentuh sudut bibirku. Deg............ lagi- lagi perasaan ini muncul, membuat seluruh wajahku tiba- tiba terasa panas.

“ Sudah.................!!” Ucapnya pelan sembari tersenyum.

Dengan gugup aku menjawab “ Gomawo yo...............!!” segera kupalingkan wajahku, agar dia tak melihat sudah semerah apa wajah ini.

***

Kuamati sedari tadi Sora sibuk dengan kegiatan bersih – bersihnya. Dari ujung ruangan ke ujung ruangan lain tak luput dari jamahan tangannya. Mengepel lantai, membersihkan debu di setiap sudut, bahkan sampai sela- sela tersempitpun dia bersihkan. Tidak biasanya dia seperti ini, bukankah setiap hari kita melakukannya. Sekarang Sora membersihkan seluruh rumah seolah- olah akan ditinggal lama saja.

Sedangkan aku, hanya duduk- duduk di sofa sambil menjaga Kyumin yang tengah asyik dengan mobil- mobilannya. Saat kutawarkan bantuan dia malah melarangku, aku jadi tidak tega melihatnya.

Kuhampiri dia yang tengah membersihkan jendela.

“ Sora sshi............ jangan naik seperti itu, nanti kau jatuh!!” Pekikku keras saat menemui Sora naik sebuah tangga untuk menjangkau sudut teratas dari jendela. Dan benar saja belum selesai aku bicara, tiba- tiba tangga itu bergerak, sepertinya Sora tergelincir.

“ Akkkkhhh....................” Teriaknya keras, dengan cekatan aku menangkap tubuhnya di gendonganku.

“ Aku khan sudah mengingatkanmu Sora sshi.............!!” kumarahi dia karena kecerobohannya sendiri.

“ Maaf...............!!” Hanya itu yang keluar dari bibir manisnya, dia terus menantapku, kubalas tatapannya.

Gadis ini kenapa begitu manis, dia tak bergerak dalam gendonganku. Dapat kulihat pipinya yang bersemu merah, membuatnya semakin cantik.

“ Jung Su sshi............... bisakah kau menurunkanku??” Pintanya padaku, tapi aku tak mengindahkannya kugendong dia berputar- putar layaknya pengantin baru yang sedang menikmati bulan madu.

Sora terus berteriak minta turun, tetapi aku semakin senang menggodanya. Tapi kemudian kurasakan Sora melepaskan pegangannya di leherku, membuatku kesulitan membawa tubuhnya yang semakin merosot.

“ Sora....... jangan begitu, kau bisa jatuh......!!” Ucapku mencegahnya.

“ Biar saja, cepat turunkan aku...............!!” Dia terus menggerak- gerakkan tubuhnya, tak ada pilihan lain, kuturunkan Sora dan kubaringkan dia di sofa.

“ Jung Su sshi.......... kau sudah menjahiliku, huh.......... jadi terima ini..........!!” Kurasakan tangannya menggelitik bagian pinggang dan perutku.

“ hahahaha.......... hentikan.....!!”Rasanya geli sekali, aku tak bisa menahannya, Sora malah semakin keras melakukannya. Kubalas dia, jadilah kami saling menggelitik hingga salah satu harus mengaku kalah.

“ Ppa.......ppa.......mma......mma......... dah........” Kyumin mendekati kami, dia sepertinya hendak melerai kami.

“ Huuussstttt................... Kyumin ah................!!” kataku dan Sora bersamaan, Kyumin mundur dan hanya memperhatikan kami yang saling mengejar, memutarinya.

Tanpa sengaja sikuku menyenggol gelas berisi air di atas meja.

“ ahhh.............. sketsaku...............!!” Teriak Sora, ternyata kumpulan gambar yang baru dibuatnya basah terkena tumpahan air.

Aduh........ mati aku, pasti dia akan marah dan mengamuk lagi.

“ maaf Sora sshi........ aku tidak sengaja, sini biar kulihat. Ah....... aku bisa mengeringkannya, jadi jangan marah ya...............!!” Ucapku cepat- cepat meminta maaf, sebelum emosinya meledak.

“ sudahlah tidak apa- apa Jung Su sshi, biarkan saja................!!” Ucapnya pelan, dia malah tersenyum dan tak menunjukkan wajah marah sedikitpun.

“ Benar, kau tidak marah?? Tapi ini desain yang baru kau gambar kan?? Benar tidak apa- apa??” Kuambil sketsa di tangannya, kubawa menuju suatu tempat. Sora tentu saja mengikutiku.

“ Apa yang kau lakukan Jung Su sshi??” Tanyanya padaku.

“ Menjemurnya, aku tidak mau usahamu sia- sia Sora sshi....... aku benar- benar minta maaf ya.......!!!” Ucapku, bersamaan dengan itu kujemur satu per satu kertas yang basah. Semalaman Sora mengerjakannya, dan sekarang semua usahanya harus rusak karena kecerobohanku. Aku merasa sangat menyesal, akan lebih baik jika dia memarahiku, memakiku, atau bahkan memukulku dengan keras. Melampiaskan semua kekesalannya padaku, bukan malah seperti ini menjadikanku semakin merasa bersalah.

“ Benar tidak apa- apa Jung Su sshi........... kau kan tidak sengaja tadi, aku bisa menggambarnya lagi nanti........................!!” Dia membantuku menjepit kertas- kertas ini.


Tak sengaja tangan kami saling bersentuhan, Sora cepat- cepat menarik tangannya, namun aku tak kalah cepat menangkapnya lagi.

Dia memandangku lama


“ Aku pikir kita tidak akan seterusnya seperti ini, suatu saat kita pasti akan berpisah juga, iya kan?? Jadi aku tidak ingin meninggalkan kesan seolah aku gadis yang buruk di matamu!!” Ucapannya benar- benar tidak kumengerti,

“ Kenapa kau berkata seperti itu?? kenapa kita harus berpisah Sora sshi, memangnya kau mau kemana???” Kutatap dia dalam, namun Sora justru memalingkan wajahnya..........

“ Suatu saat pasti kita akan menemukan kehidupan kita masing- masing. Ini semua hanya sementara, saat Kyumin besar nanti................. atau ketika kita telah menemukan orang tua kandungnya, Kyumin akan pergi dan tentu saja tugasku sudah selesai untuk merawatnya, maksudku.................... saat itu kita akan berpisah juga kan??” Perkataannya membuatku sangat sedih, kenapa dia berpikir untuk meninggalkanku.

Tidak bisakah selamanya kita hidup seperti ini??

Kupeluk erat Sora dari belakang,

“ Tidak........... itu tidak akan terjadi, kau tidak boleh kemana- mana Sora sshi................jangan pernah mengatakan hal seperti itu lagi, arasso??!!” Bisikku di telinganya. Mungkin aku terdengar posesif, tetapi membayangkannya saja sudah membuatku takut.

“ Kau terlalu egois Park Jung Su................!!” Protesnya keras, namun tak dapat kulihat ekspresinya yang membelakangiku

“ Biar saja....................!!” Tak kulepaskan lingkaran tanganku di pinggangnya. Entah apa yang dia pikirkan tentangku, asalkan dia berada di dekatku seperti ini aku sudah bersyukur.

Flash Back End...........



Kini aku tau kenapa Sora berkata seperti itu, dia memang telah merencanakan semuanya. Dengan gontai aku berdiri, tak ada lagi yang harus kucari, Sora sudah benar- benar pergi. Akupun berbalik..................................



Jung Su Pov End



Saat Jung Su berbalik dia mendapati seorang gadis berdiri lurus di depannya.

“ Kau tidak jadi pergi??? Sora??” Tanyanya sangat terkejut, Jung Su melangkah mendekatinya.

“ Tidak...................!!” Jawab Sora singkat.

“ Kenapa??” Tanya Jung Su, masih meyakinkan dirinya bahwa dia tidak sedang bermimpi. Bahwa gadis di depannya ini nyata.

“ Entahlah, tiba- tiba saja aku tidak ingin pergi. Akhirnya hanya direktur yang pergi............!!” Sora sendiri juga tidak tau kenapa. Padahal tekadnya untuk pergi sangatlah kuat, namun ketika duduk di pesawat tiba- tiba saja hatinya berubah. Dia ingin turun, tentu saja sikapnya itu membuat heboh pesawat yang hampir lepas landas.

“ Gadis bodoh............ kenapa kau seperti ini hah?? Kau hampir saja membuatku mati karena memikirkanmu............” Jung Su langsung mendekap Sora dalam pelukannya.

“ aku tahu sekarang kenapa aku suka mengganggumu.................. kenapa aku bisa tertawa lepas mendengar leluconmu.............. kenapa aku selalu ingin berada di dekatmu............. kenapa aku rela berlari sejauh ini hanya untuk mengejarmu, meninggalkan comeback perdanaku......................itu semua karena.................!!” Jung Su melepaskan pelukannya, dia memandang Sora dalam.

“ Itu semua karena aku mencintaimu Kang Sora.........................!!” Akhirnya Jung Su menyadari perasaannya.

Sora tercengang...............

“ Lalu bagaimana dengan Taeyeon , bukankah kau mencintainya??Itu alasan kalian berpelukan malam itu kan?? Jangan buat aku bingung Jung Su sshi. !!” Sora masih tak percaya dengan apa yang di dengarnya, karena itu terlalu indah untuk dibayangkan.

“ Itu semua hanya salah paham Sora ya, malam itu aku hanya ingin menghibur Taeyeon yang tiba- tiba datang sambil menangis. Justru memeluknya membuatku sadar bahwa aku tak lagi mencintainya!!” Jung Su memegang wajah Sora yang tak mau memandangnya.


“ Semua itu berkat dirimu Kang Sora. Kau berhasil membuatku tak lagi mengingatnya karena otakku terlalu penuh dengan bayanganmu. Setelah apa yang kau lakukan, membuatku gila karena cintamu. Kini kau bermaksud meninggalkanku? Aku tidak akan mengampunimu Sora ya......................!!!” Jung Su mencium bibir Sora lembut.

“ Mulai sekarang aku akan menghukummu seperti ini Sora ya................ karena aku sangat mencintaimu............!!” Jung Su tersenyum menatap Sora,

“ Gomawo Jung Su oppa............... aku juga mencintaimu...............!!!” Balas Sora terharu sekaligus bahagia mendapati cintanya berbalas.

“ Kau memanggilku apa tadi??”

“ Jung Su oppa.......... oppa........... oppa.......... oppa.....................kekasihku Jung Su oppa.........!!” Sora beraegyeo sambil melompat memeluk Jung Su.

“ Aku akan memanggilmu terus seperti itu, sampai kau bosan mendengarnya......... Jung Su oppa.................!!” Sora meraih uluran tangan Jung Su.

“ Kita harus merayakannya yoebo, kajja..................!!” Jung Su menggenggam tangan Sora erat, jari- jari mereka mengunci dengan sempurna satu sama lain.

Aku tidak akan pernah melepaskanmu Sora ya..................!!” Pikir Jung Su, menatap tersenyum kekasihnya.

genggam terus tanganku seperti ini oppa....................!!” Ucap Sora dalam hati, membalas hangat tatapan Jung Su.




To Be Continue

4 komentar:

  1. emm pagy bner ngepost nya :)
    seneng degh akhir nya mereka resmi pacaran ^^
    nagh part teuksora nya banyak aq sukkkkkkkkaaaaaa
    , makasih ea vita gg bosen' bqindt ff teuksora nyya :D
    fighting vit (^_^)v

    BalasHapus
  2. daeeeeebbaaaaaakkk................

    BalasHapus
  3. akhirnya mereka jadian juga
    lanjutttttt thor....... :D

    BalasHapus
  4. iihh akhir nya jadian juga .. ^^
    nangis loh pas bca awal nya .. vita mang keren bsa bwa suasana . kyumin nya lucu bgt ci ..
    di tunggu next part nya vit ... hwaiting \(^_^)/

    BalasHapus