Minggu, 19 Mei 2013

The Baby, You, and Me – 6




Jung Su terbangun saat cahaya matahari mengenai wajahnya, diregangkannya badannya yang terasa kaku.

“sepertinya demamku sudah turun.......... “ Pikirnya saat memegang dahinya sudah tak sepanas kemarin.

Jung Su menoleh, dia melihat Sora tidur di sampingnya sambil memeluknya erat. Awalnya Jung Su sangat kaget, namun perlahan dia justru tak bisa menahan tawanya. Memperhatikan Sora sedekat ini, berada sangat dekat dengannya, membuat jantungnya tiba- tiba berdebar kencang.



“ Sora sshi......... hei, Sora sshi......... ayo bangun!!” Jung Su berbisik pelan agar Sora bangun, tetapi gadis ini malah lebih mengeratkan pelukannya, seperti tak hendak bangun.

“ kekekekeke............ Sora sshi, jangan salahkan aku ya kalau aku membangunkanmu dengan caraku sendiri.............!!” Dengan sengaja Jung Su mengecup pipi Sora. Ternyata mempelajari teknik yang dilakukan Heechul benar- benar ampuh. Seketika Sora terbangun dan mendapati wajah Jung Su yang begitu dekat dengannya membuat Sora merona. Sora perlahan menjauh, dia memalingkan tubuhnya membelakangi Jung Su.

“ Sora sshi................” Panggil Jung Su pelan.

“ Apa yang kau lakukan padaku huh??? Kenapa aku bangun dan mendapatimu tidur di dekatku. Bukannya kemarin kau yang membuat batas, tetapi justru kau sendiri yang melanggarnya. Apa sudah terjadi sesuatu semalam Sora sshi............... ??” Tanya Jung Su dengan suara menggoda.

“ Sora sshi??” Panggilnya lagi karena Sora tak segera menjawab.

“ Bu....bu....bukan....begitu, aku.... aku hanya.......... berusaha menjagamu....... karena semalam kau......... demam.......... itu saja..........!!!” Jawab Sora, Dia menggigiti jari- jarinya karena terlalu gugup.

“ Be...benarkah cuma itu??? Apa kita tidak melakukan sesuatu. Maksudku hal yang tidak seharusnya dilakukan seorang pria dan wanita yang berada dalam satu kamar?? Pertanyaan Jung Su langsung membuat Sora membalikkan badan.

“ Tentu saja tidak, kau sedang demam tadi malam, dan tidak terjadi apa- apa diantara kita Jung Su sshi......... kau jangan berpikiran aneh- aneh.........!!” Sora merasakan pipinya memanas mengatakan hal itu. Semalaman dia harus mengontrol dirinya agar tidak membayangkan hal yang bukan- bukan. Bagaimana tidak, tidur sangat dekat dengan Park Jung Su membuat darah mudanya bergejolak.

Sora kembali membalikkan badannya, berusaha menyembunyikan rasa malunya.

“ Ya, sayang sekali.......... kupikir sudah terjadi sesuatu. Karena tidak mungkin kau bisa menahannya melihat diriku seperti tadi malam...............” Perlahan namun pasti Jung Su menggeser tubuhnya mendekati Sora, membuat gadis ini terpojok di sudut tempat tidur.

“ Apa kita lakukan sekarang saja Sora sshi??? Haah???” Jung Su berkata sangat dekat di telinga Sora, membuat gadis ini berkedik tak tahan. Tiba- tiba saja Jung Su memeluknya erat, namja ini benar- benar sangat berani.

“ Jung.... Jung.... Su..... sshi...... Kau jangan....coba- coba ya, atau......atau aku...... aku akan......!!!” Entah mengapa Sora merasa sangat sulit bergerak. Biasanya dia akan dengan refleks memukul, meninju, bahkan menendang Jung Su sekuat tenaga, tetapi hanya mendapat perlakuan mesra Jung Su seperti ini dia tak dapat berkutik. Pikirannya berteriak menolak, tetapi tubuhnya berkata lain.

“ Atau apa?? Apa yang akan kau lakukan Sora sshi??” Jung Su malah menyentuh leher Sora pelan dan meniupkan udara di telinganya, membuat Sora merinding dan merasakan sensasi lain.

“ aku........ aku akan........ akan memanggil Kangin oppa..........!!” Owh Sora mendesah, ancamannya sangat lemah. Dan benar saja Jung Su malah tertawa.

“ Panggil saja, dia pasti tidak akan mendengarmu sekarang. Pasti mereka tak ingin mengganggu kita..........!!!” Perkataan Jung Su memang tidak salah, bukankah KangChul yang mengurung mereka berdua.

“ Pokoknya lepaskan aku..........!!!” Sora berusaha melepaskan diri dari eratnya pelukan Jung Su yang mengunci tubuhnya.

“ Baiklah.........baiklah akan aku lepaskan...... Tapi dengan satu hal, cepat panggil aku oppa.......... O-P-P-A, oppaaaaaa.................!!!” Jelas Jung Su sangat- sangat jelas,

“ Andwee.......... aku tidak mau!!” Sora menggeleng keras, enak saja dia menyuruh Sora melakukan hal yang tidak mungkin dilakukannya.

“ Kenapa?? Kangin saja kau panggil oppa.............”

“ Karena dia kakakku............”

“ Ah, benar juga.......... lalu Heechul kau juga memanggilnya oppa. Padahal teknisnya kau mengenalku lebih dulu daripada dia, pokoknya cepat panggil aku oppa....... baru aku akan melepaskanmu.......!!!” Kata Jung Su tak sabar, dia tidak bisa terima kenapa Sora tak bisa memanggilnya oppa, padahal dengan yang lain dia bisa.

“ aniyo........ ani, aku tidak bisa........ Park Jung Su cepat lepaskan aku......!!!” Sora dengan sengaja menggigit tangan Jung Su saat namja ini lengah, dan langsung berlari melepaskan diri.

“ Yah................. Kang Soraaaa................ kau mau pergi kemana??!!!” Teriak Jung Su sambil merintih kesakitan.

“ kemana saja asalkan jauh dari werewolf sepertimu..............!!!” Balas Sora tak kalah keras, dia baru ingat menyimpan kunci cadangan kamarnya,

“Aisshh kenapa tidak dari kemarin aku mengingatnya?? “
Pikir Sora sambil memukul dahinya pelan.

“ Sora sshi....... tunggu aku........!!” Teriak Jung Su ketika melihat Sora sudah berhasil keluar, namun dia menyadari sesuatu..........

“ Omo........... dimana bajuku???”



***

*Sora Pov*

Hari ini adalah hari pertamaku masuk kantor, untung saja aku tidak terlambat. Awas saja ya, aku akan benar- benar membuat perhitungan dengan tiga namja itu. Aku sudah kembali tinggal di apartemen Park Jung Su. Kurasa aku tidak bisa terus bertahan dengan egoku, setidaknya dia sudah meminta maaf padaku, dan aku juga tak ingin memperpanjang masalah.

Dengan sedikit tergesa aku memasuki sebuah ruangan yang cukup luas. Disinilah aku akan bekerja menuangkan semua ideku. Bersama dengan desainer- desainer lain yang sudah lebih senior dibandingkan diriku. Kusapa mereka satu per satu sambil mengenalkan diri, kuharap aku bisa diterima dengan baik di sini.



Tanpa kusadari hari sudah malam, kulihat semua karyawan yang lain telah pulang. Hanya tinggal aku sendirian di sini. Kuakui aku memang sangat gila kerja, terkadang sampai lupa waktu seperti sekarang. Kututup sketsa gambar yang baru kuselesaikan seharian ini. Lumayan juga aku bisa menghasilkan kurang lebih sepuluh rancangan baju. Kurapikan meja kerjaku yang sedikit berantakan. Aku sedikit terlonjak kaget saat seseorang menepuk pundakku, membuatku refleks berteriak.

“ oh............. Direktur, maaf saya tidak tau kalau Anda masih di sini.......!!” Aku langsung memberi hormat, meminta maaf karena sudah berteriak tidak sopan.

“ Justru aku yang seharusnya minta maaf Sora sshi........ sepertinya aku mengagetkanmu........!!!” Dia tersenyum padaku,

“ ahh..... i...iya ......sedikit...........!!!” Dia tertawa mendengar jawabanku, memangnya ada yang lucu ya.

“ Apa kau mau pulang?? Bisakah aku mengantarmu pulang Sora sshi??” Pertanyaannya langsung berhasil membuatku terbelalak. Bagaimana mungkin seorang direktur mengantar bawahannya.

Aku langsung menolak dengan halus.

“ Ayolah ini sudah malam dan kukira arah yang kita tempuh satu jalur, jadi kau tidak perlu sesungkan itu.........!!” Jawabnya enteng. Aku merasa sangat tidak enak.

“ Tapi direktur??” Protesku masih menimbang ajakannya.

“ Sudahlah........... ayo..........!!” Dia begitu saja menarik tanganku, aku hanya bisa pasrah mengikutinya.

***

Selama perjalanan kami mengobrol panjang lebar. Ternyata dia tak sekaku yang kubayangkan. Dia bercerita tentang keluarganya, perjalanan karirnya, sampai kehidupan pribadi yang dia anggap sangat membosankan. Aku hanya menjadi pendengar setia, dan berkomentar tak lebih dari ” oh......... begitu ya, wah seru sekali......... “ Komentar- komentar pendek yang justru membuatnya semakin antusias bercerita.

“ Nah sekarang giliranmu Sora sshi...........!!” Dia berbalik menatapku,

“ Oh......... maksud Anda direktur??” Tanyaku kaget tiba- tiba dia berkata begitu.

“ iya sekarang giliranmu....... ayo ceritakan tentang dirimu, “ Jawabnya masih terus tersenyum padaku.

Memangnya apa yang harus kuceritakan, kehidupanku sepertinya biasa saja sama seperti kehidupan orang pada umumnya. Kutatap dia lama, kulihat dia sangat penasaran, ya apa boleh buat.

“ Emm............. orang tuaku sudah sejak lama meninggal jadi aku hidup bersama kakak laki- lakiku. Namanya Kangin oppa..... sebenarnya dia kakak yang sangat penyayang, tapi itu malah membuatnya bersikap berlebihan padaku. Pernah suatu saat ketika aku masih di bangku sekolah menengah, ada teman lelakiku yang datang ke rumah. Kami hanya berniat belajar kelompok, tak lebih dari itu. Tetapi Kangin oppa justru mengawasi kami. Dia terus saja berada di dekat kami, bertanya ini- itu dan hal- hal yang tidak penting. Saat kami serius membicarakan tugas dia langsung menjauhkan kami katanya jarak kami terlalu dekat, saat temanku tak sengaja memegang tanganku Kangin oppa langsung memelintirnya, dan yang paling parah saat temanku itu tak sengaja salah mengambil minumanku, Kangin oppa langsung membentaknya...........

“ Hei..... kau mau mengambil ciuman dengan adikku ya?? itu gelasnya, cepat taruh...........!!” Teriaknya sangat keras, temanku yang ketakutan langsung lari terbirit- birit melihat Kangin oppa mengepal- ngepalkan tinju ke arahnya. Sejak saat itu tak ada lagi temanku yang berani datang ke rumah......... huhh......... !!!” Aku mendesah, membayangkan kembali kejadian- kejadian masa lalu membuatku kesal. Karena Kangin oppa aku tidak bisa memiliki seorang pacar diusiaku saat itu. Tiba- tiba saja aku teringat Park Jung Su, kenapa jika dengan namja ini Kangin oppa sangat mendukungku??

Lamunanku terhenti saat kudengar direktur tertawa terpingkal- pingkal, ada apa dengannya??

“ Hahahahaha............. ceritamu lucu sekali Sora sshi........ aku tidak menyangka kau bisa cerita selucu ini............. hahahaha.............!!” Dia tak bisa berhenti tertawa.

“ Owh......... begitu ya??” Kukira ceritaku ini sangatlah menyedihkan, tetapi kenapa dia malah menganggapnya lucu.


*Sora Pov end*

Direktur Park melihat raut wajah Sora yang berubah murung, tidak seharusnya dia tertawa seperti itu.

“ ehh........... Sora sshi........... maaf aku tidak bermaksud menertawakanmu, aku hanya.............!!” Ucapnya pelan, kini dia merasa sangat menyesal.

“ ahh........... tidak usah dipikirkan direktur. Tidak apa- apa........!!"

"Sepertinya saya harus turun!!” Ucap Sora kemudian, memang mereka sudah tiba di depan apartemennya.

Sora hendak membuka pintu mobil namun direkturnya mencegah.......

“ Sora sshi......... bisakah kita berteman??” Perkatannya langsung membuat Sora bingung.

“ ah..... begini maksudku bisakah saat diluar kantor kau tidak lagi memanggilku direktur. Kau cukup memanggil namaku saja, aku senang bisa mengobrol santai denganmu seperti ini Sora sshi......... dan aku berharap kita bisa menjadi teman yang baik........!!” Kata direktur Park, dia tak bisa membaca ekspresi Sora saat itu. Sora terlihat tengah berpikir......

“ba.....baiklah........ kalau begitu selamat malam............!!” Sora mengangguk dan tersenyum padanya, sebelum dia benar- benar keluar dari mobil.....



Kembali ke beberapa saat sebelumnya,



*Park jung Su Pov*

“ aiisshhh.............. gadis ini ya, bisa- bisanya dia selalu pulang telat seperti ini....... awas saja nanti kalau kau pulang Sora sshi...........” Sudah lebih dari satu jam aku menunggu diluar. Mondar- mandir di jalanan dengan udara yang sangat dingin. Hanya untuk menunggu seorang gadis yang belum juga kembali, padahal ini sudah sangat malam. Kyumin saja sudah tertidur di dalam. Kulirik ponselku, tak ada sms atau panggilan.

“ Apa aku telepon saja ya??” sedikit menimbang, aku sudah hendak menghubunginya namun segera kuurungkan niatku. Jangan- jangan nanti dia mengira aku khawatir terhadapnya, bisa besar kepala dia nanti.

Kutendang keras pembatas jalan di depanku..........

“ owhhh......... shit.............!!” Ternyata sakit sekali, kuusap pelan kakiku yang berdenyut.

Kembali kuedarkan pandanganku, dia tak juga muncul. Huh.............. kesabaranku benar- benar habis.......

Kutekan tombol hijau di ponselku..............

Namun belum sempat terhubung kulihat sebuah mobil berhenti, sepertinya aku mengenal mobil ini.

Sora keluar dari mobil itu, segera kumatikan ponselku. Aku langsung berlari ke arahnya.......

“ yah..... Kang Sora, kau lihat sudah jam berapa ini............!!” Teriakku marah karena dia sudah membuatku menunggunya selama ini. Seperti tak memiliki salah dia justru melotot kearahku.

“ husssttt......... jangan keras- keras.......!!” dia langsung membekap mulutku, tatapannya beralih ke belakang. Aku mengekor melirik kemana dia memandang.

Seorang lelaki berjas hitam keluar dari mobil, kuusap kedua mataku takut aku salah lihat. Tetapi memang benar, aku tidak salah lihat, dia memang..............

“ Park Jee Hoon??? Kau??” Pekikku kaget, tidak mengira bertemu lagi dengannya di saat yang tidak tepat.

“ Hyung.............. sudah lama kita tidak berjumpa, senang bisa melihatmu lagi........!!” Dia tersenyum padaku. Ciss...... aku rasa itu hanya senyum palsu, ini benar- benar hari yang buruk bisa bertemu dengan dia lagi. Tapi tunggu kenapa dia bisa bersama Sora, dan bahkan mereka satu mobil. Jangan- jangan?? Ini tidak mungkin.

“ Sora sshi......... cepat masuk ke dalam...!!!” Kataku langsung pada Sora, Saat melihatnya tersenyum ramah pada Jee Hoon.

“ Tapi Jung Su sshi......!!” Dia masih sempat- sempatnya protes.

“ Sudahlah cepat masuk......!!” perintahku lagi, kulihat Sora dengan enggan berjalan menjauh. Kini tatapanku beralih pada Park Jee Hoon yang tak beranjak sedari tadi.

“ Bagaimana bisa kau bersamanya??” Tanyaku dingin, aku sangat muak melihat wajahnya.

“ Aku hanya berbaik hati mengantar karyawanku pulang, apa ada yang salah hyung??” Perkataannya benar- benar membuatku marah. Jadi Sora bekerja di tempat laki- laki ini. Kenapa aku tidak memperhitungkannya.

“ itu salah, sangat salah.......karena tidak seharusnya kau mendekati Sora ku.........!!” Kataku dengan sangat sadar, aku merasa berhak mengeklaim Sora.

“ Sora mu??? Memangnya ada hubungan apa diantara kalian??” Dia terlihat syok dengan jawabanku. Kubalas dia dengan senyuman. Hahahaha................. dia belum tau siapa aku.

“ Dia gadisku........... dan sebentar lagi dia akan menjadi istriku, jadi jangan coba- coba kau mendekatinya lagi...........!!” Perkataanku sepertinya telah memukulnya telak. Enak saja dia berusaha mendekati Sora, langkahi dulu mayatku. Ada rasa senang menggelayuti hatiku, bisa melihatnya berubah murung seperti itu.

“ benarkah??? Sora tidak pernah menceritakannya sebelumnya,” Dia tertunduk dan terdiam lama. Entah apa yang dipikirkannya, kenapa dia tidak segera pergi saja. Melihatnya berlama- lama di sini membuatku semakin buruk. Kalau bisa aku ingin sekali mengusirnya, tetapi aku masih memiliki tata krama.


“ kalau begitu aku pergi dulu hyung.........!!” ah, akhirnya dia meminta ijin, aku hanya mengangguk cepat.

“ ya..... hati- hati............!!!” Jawabku singkat, kulambaikan tanganku enggan.


“dan..... cepat sana pergi.....!!!” Gumamku sendiri sangat pelan, Saat kulihat mobilnya yang perlahan menjauh, akupun bergegas masuk ke rumah.



***



Kulihat Sora sudah berganti baju, dan sekarang seperti biasa dia sedang membuat sesuatu di dapur.

“ Apa kau sudah makan Jung Su sshi?? Karena aku belum belanja jadi kubuatkan makanan dengan bahan yang ada di kulkas saja..........!!!” Aku tak segera menjawab pertanyaannya.

Kuambil botol air dari kulkas, dan kutuang isinya ke dalam gelas, aku benar- benar haus karena terbakar amarah, dan semua ini gara- gara dia.

Kuperhatikan dia sedang memotong sayur menjadi kecil- kecil, kemudian memasukkannya ke dalam panci. Dia terlihat biasa saja, apa memang dia seperti ini. Tak pernah merasa bersalah dengan sikapnya yang selalu membuatku kesal.

“ Sikapmu diluar tadi berlebihan sekali Jung Su sshi. Apa kau selalu seperti itu, tidak pernah bersikap sopan pada orang lain ???” Dia malah mengomel tanpa memandangku sama sekali. Aku hendak menjawabnya, tetapi dia sudah buru- buru memotong.

“ Aku tidak merasa ada yang salah saat Jee Hoon oppa mengantarku pulang, yang salah itu dirimu sendiri........!!” Mendengar perkataannya aku langsung menyemburkan air yang kuminum. Apa aku tidak salah dengar dia memanggil Jee Hoon dengan sebutan oppa.

“ Kau bilang apa??? Oppa??? Kau memanggil lelaki itu dengan sebutan oppa??” Tanyaku benar- benar tak percaya dengan pendengaranku sendiri.

“ iya, memang kenapa?? Dia yang menyuruhku, dia ingin kami semakin akrab jadi kami tidak perlu berbicara formal saat di luar kantor.........!!” Jawabnya sangat enteng.

“ Kau baru mengenalnya dan sudah memanggilnya oppa. Sedangkan denganku kau menolak mati- matian!!!” Aku benar- benar tidak bisa terima semua ini. gadis ini sudah membuatku sangat kesal. Semua lelaki dia panggil oppa sedangkan denganku dia tak pernah sekalipun mau walau kupaksa.

“ Ini mulut siapa??” Tanyanya menunjuk bibirnya sendiri.

“ Mulutmu........!!” Jawabku kesal.

“ Ya sudah, karena ini mulutku sendiri jadi suka- sukaku mau memanggil orang lain dengan sebutan apa, kenapa malah kau yang sewot..............!!” Aisshh....... gadis ini benar- benar menguji kesabaranku. Bisa- bisanya dia membalas semua ucapanku, padahal jelas- jelas dia yang bersalah.

“ ya memang benar itu hakmu mau bergaul dengan siapapun, tapi kuingatkan Sora sshi....... aku melarangku berdekat- dekatan dengan Park Jee Hoon.......... atau kalau perlu kau keluar saja dari tempatnya, tidak usah bekerja lagi di sana.........!!!” Akhirnya kukeluarkan semua isi hatiku. Kulihat matanya melebar menatapku.

“ apa?? Memangnya kau siapa melarang dan main perintah seperti itu......... tidak aku tidak mau, aku sudah bekerja keras untuk bisa diterima di perusahaannya dan sekarang kau malah menyuruhku keluar........... simpan saja itu Jung Su sshi, aku tidak akan pernah mau melakukannya.......!!!” Dia berkacak pinggang menantangku, aku sudah kehabisan kesabaran. Kutarik lengannya kusandarkan tubuhnya di lemari. Kukunci geraknya dengan kedua tanganku, gadis ini harus kuberi pelajaran.

“ Tentu saja aku berhak melarangmu Sora sshi......... aku harus menjaga omma Kyumin, anakku, agar tidak berbuat macam- macam dengan lelaki lain........!!!” Dia sudah hendak protes, dengan cepat kubekap mulutnya dengan jariku.

“ Apa? Kau mau bilang dia bukan anakmu?? Bukankah semua sudah tertulis di perjanjian bahwa kita akan membesarkan Kyumin bersama. Jadi aku berhak melarangmu melakukan hal- hal yang bisa mempengaruhi pertumbuhan Kyumin........!!” Kutatap dia dalam, biasanya Sora akan langsung bereaksi entah itu memukul atau berteriak keras di depan wajahku.

Tapi dia malah tertunduk, apa dia sudah merasa bersalah??

“ Kenapa kau selalu berbuat sesuka hatimu padaku Jung Su sshi...............” Kudengar suaranya yang serak, apa gadis ini menangis. Kuangkat wajahnya, dan benar saja dia menangis menatapku.

Apa yang sudah kuperbuat, aku tidak bermaksud seperti ini..........

“ Sora sshi......... kenapa, kenapa kau menangis??” Aku bingung sendiri karena sudah membuat dia sedih.

“ Kau membuatnya semakin sulit sekarang,..............” Dia menatapku dengan mata sembabnya.

“ Aku mencintaimu Park Jung Su.............!!!” Ucapnya berhasil membuatku mundur beberapa langkah. Kupandang dia lama, berusaha mencari kejujuran di matanya.

Benarkah apa yang baru saja kudengar, dia mencintaiku.

Sora segera menghapus air matanya cepat,

“ Sebaiknya segera kau makan makanannya, nanti dingin...........” Ucapnya pelan, kemudian berlalu meninggalkanku yang masih larut dalam pikiranku sendiri.

*Jung Su Pov end*



*Sora Pov*



Kututup pintu kamarku keras, sambil bersandar di balik pintu aku mencoba mereka ulang kejadian barusan. Aku masih tidak percaya baru saja menyatakan perasaanku padanya. Bagaimana bila dia menganggapku sebagai wanita gampangan, menyatakan perasaan begitu saja.

“ Akkhhhh.........................” Kuacak- acak rambutku karena frustasi, kenapa aku harus mengatakan perasaanku padahal aku tau dia mencintai orang lain.

Aku sudah berusaha untuk menghilangkan perasaan ini sebelum tumbuh semakin besar. Tetapi sikapnya padaku yang membuatku sangat sulit melakukannya. Terkadang dia sangat baik hati namun kemudian berubah sangat menyebalkan.

Aku berjalan mendekati boks bayi Kyumin, kulihat dia tengah tertidur pulas. Kuusap pipinya yang cubby,

“ Kyumin ah aku tidak ingin meninggalkanmu, aku sangat menyayangimu..............” Desahku pelan, mungkin malam ini aku tidak akan bisa tidur lagi.


*Sora Pov End*



*Jung Su Pov*



Kutatap makanan di depanku, nasi, khimchi, sup ikan, bulgogi, semuanya tampak lengkap di depan mata. Kumasukkan sesendok penuh nasi langsung ke dalam mulut, dengan cepat aku mengunyahnya.

Kupenuhi mulutku dengan makanan, hingga rasanya terasa penuh. Hanya ingin fokus pada makananku tetapi itu sangat sulit. Perkataan Sora sudah tertancap di pikiranku....

“ Aku mencintaimu Park Jung Su.............!!!”

“ Aku mencintaimu Park Jung Su.............!!!”

“ Aku mencintaimu Park Jung Su.............!!!”

Kata- kata itu terus berdengung di telingaku, membuatku sangat frustasi. Benarkah apa yang dia katakan. Lalu bagaimana denganku?? Aku sendiri masih bingung dengan perasaanku, yang kutahu aku mencintai Taeyeon, dan kukira aku masih mencintainya. Tetapi terkadang bayangan Sora tiba- tiba muncul di pikiranku. Apa mungkin aku mencintai keduanya?? Aku tidak mau menjadikan Sora hanya sebagai pelarian...........

Kutelungkupkan kepalaku di atas meja, lama-kelamaan mataku mulai terasa berat....



*Jung Su Pov end*



“ Kang Sora...............sekarang kau membuat segalanya.........semakin terasa sulit...........” Jung Su mengigau dalam tidurnya.



To Be Continue.................

3 komentar:

  1. wooooooaaaah update :) seneng banget deh kalo bu author kita cepet updatenya, dilanjut terus ya bu author, en lanjut dengan cerita yg sweeeeeet ;)

    BalasHapus