Senin, 01 Juli 2013

You’re Not Alone, Mr. Park




Park Jung Su POV

Kualihkan pandanganku dari layar televisi kecil di depanku, aku tak bisa lagi berlama- lama melihat adegan drama yang setiap hari muncul itu. bukan karena cerita atau alurnya yang jelek, hanya saja aku membenci cara lelaki itu memperlakukan istri virtualku. Atau aku harus menyebutnya mantan istri virtual? Karena hanya itu hubunganku dengannya saat ini. Tak jelas apakah status atau hubungan kami sekarang, yang jelas dialah gadis yang berhasil membawa pergi separuh hati dan jiwaku.

Mengikat hatinya hanya untukku selamanya adalah keinginan terbesarku. Tetapi aku tak seegois itu. Dia terlalu muda dan masih banyak yang dia bisa lakukan. Bergaul dengan teman- temannya, berkencan, dan melakukan hal- hal yang bisa membuatnya senang. Bukan menungguku yang tak bisa memberinya kebahagiaan itu. Karena itu kubiarkan dia terbang bebas diluar sana, meskipun harus kurelakan hatiku yang kosong dan hampa karena mendambakan cintanya.



Tapi melihat Sora dan lawan mainnya seperti sekarang saja sudah bisa menyulut dan membakar rasa cemburuku. Melihatnya dengan orang lain membuat hatiku tercabik- cabik. Bagaimana bisa aku melalui hari- hariku selama di sini, bila tak sedetikpun dia hilang dari ingatanku .

Pria itu menatapnya begitu hangat....

Pria itu menggenggam tangannya erat....

Pria itu melihat senyumnya, memeluknya, bahkan menciumnya......

Ingin kupatahkan lengannya, memukul keras rahangnya, dan berteriak keras di depan wajahnya.

“ Jangan pernah kau sentuh Soraku......... dia gadisku.....!!!” Tetapi semua itu hanyalah keinginan semu. Siapa diriku? Apa hakku berbuat dan berkata seperti itu?

Aku sadar aku bukan siapa- siapa dalam kehidupan Sora. Aku hanya lelaki bodoh yang melewatkan kesempatan untuk meraih hati gadis yang kucintai. Aku pergi diam- diam tanpa berani menatap dan meraih tangannya serta mengungkapkan semua isi hatiku.

Hampir saja kupukul Myung Wol yang mengagetkanku karena tiba- tiba dia menarikku untuk berdiri.

“ Jung Su ya, cepat bangun ada komandan...palli......palli.....palli.......!!” Bisiknya setengah berteriak padaku.

Secepat kilat semua tentara termasuk aku berbaris rapi dan memberi hormat. Kulihat komandan tak sendiri, dia bersama seseorang yang seragamnya sama denganku.

“ Dia seorang tentara pindahan dari divisi lain. Beberapa hari kedepan dia akan mengikuti pelatihan dan semua tugas ketentaraan disini. Jadi kuharap kalian bisa membimbing dan bekerja sama dengannya............” Ucap Komandan Kang Dong Man penuh wibawa menunjuk namja di sampingnya yang sedari tadi menunduk.

“Annyeong......!!” Namja itu menyapa kami sambil melambai, perilakunya tak pelak membuat semua tertawa termasuk aku. Bukan begitu seharusnya sikap seorang prajurit, apa dia masih baru?? Kupegangi perutku karena tak kuasa menahan tawa.

Komandan Kang langsung menyikutnya dan mengingatkan, diapun menyapa kami seperti bagaimana seharusnya sikap seorang tentara.

Dia tersenyum padaku, ini aneh saat tiba- tiba jantungku berdetak cepat hanya melihatnya tersenyum. Ketika kubalas senyumannya dia justru membuang muka dan mengedarkan pandangannya ke arah lain.



Jung Su Pov End

***



Kang Sora POV.........



Kulangkahkan kakiku perlahan memasuki kamar yang berada di koridor paling ujung. Sedikit berjinjit aku berjalan mengendap- ngendap tak mau membangunkan namja yang tampak tertidur pulas dengan selimut yang menutupi hampir seluruh wajahnya.

Aku mengenal dengan jelas siapa namja di balik selimut ini, karena memang aku sendiri yang meminta paman Kang Dong Man menempatkanku sekamar dengannya. Meskipun aku harus beradu argumen sebelum akhirnya paman mengijinkanku.

“ Sora ya....... bukannya paman tidak mau mengabulkan permintaanmu, paman hanya khawatir dan cemas seorang gadis sepertimu tinggal bersama puluhan tentara yang semuanya laki- laki. Bagaimana kalau mereka sampai mengetahui penyamaranmu? Mereka akan menerkammu hidup- hidup keponakanku......!!” Perkataan paman tadi langsung membuatku tertawa.

“ Paman ini ada- ada saja, memangnya mereka binatang buas apa, sampai bisa menerkamku??”

“ Kau tidak tau bagaimana insting seorang lelaki bila melihat gadis cantik, mereka buas melebihi serigala Sora ya.......!!!” Paman ini benar- benar membuatku menggeleng heran.

“ Paman kan komandan mereka. jadi mereka tidak akan berani menyentuhku, kan ada paman yang akan melindungiku, iya kan?? Aku benar kan paman??” Kesenggol- senggol paman Dong Man pelan, kuharap dia bisa berubah pikiran.

“ aku sudah mendapatkan libur setelah bersusah payah meminta izin sutradara untuk menunda syuting paman. Semuanya akan sia- sia kalau aku tak mendapat ijin paman, ayolah paman kumohon......!!” Pintaku memelas padanya.

Setelah berpikir lama, menimbang, mengukur, dan menganalisa, sampai rambut pamanku botak “ hehehehe....... enggak juga sih, paman memang sudah botak dari sananya.....!!”

Akhirnya aku mendapatkan ijinnya, kupeluk pamanku itu dengan erat.

“ Gomawo paman....... !!!” Teriakku melompat- melompat di pelukannya.

Bruukkk........

“ Ohh...... God.... !!” Tak sengaja aku menjatuhkan ransel yang kubawa. Aku terlalu heboh membayangkan kejadian bersama paman.

“ Siapa itu???” aku membangunkannya.

“ engg...... ini.....ini..... aku...... emmm...... hai.... aku Baek Eun Jo, salam kenal!!!” aku tak dapat bernafas saking gugupnya, mematung di tempatku berdiri tak berani menatapnya.

“ ohh..... kau tentara pindahan itu kan?? Hai salam kenal namaku Park Jung Su, selamat datang kawan.....!!” Dia mengulurkan tangan hendak menjabatku, tapi.......

“ Aaaakkkhhhh.......................!!!” Kututupi mataku dengan kedua tanganku. Kulihat Jung Su oppa tak memakai bajunya, dia bertelanjang dada.

Meskipun ini bukan pertama kali aku melihat betapa sempurnanya tubuh oppa dengan otot- otot di lengan dan dada bidangnya, sekarang aku melihatnya langsung secara nyata, bukan hanya sekedar dari gambar atau video yang kutonton.

“ Ada apa Eun Jo ssi?? Sikapmu berlebihan sekali, kita kan sama- sama lelaki, jadi kenapa harus malu? “ Dia tertawa melihat reaksiku. Sedangkan aku hanya bisa menelan ludah melihatnya seperti sekarang, dihadapanku.

Tiba- tiba perasaan rinduku yang sudah berbulan- bulan kutahan meluap begitu saja. Ingin kupeluk Jung Su oppa erat, dan bersandar di bahunya seperti dulu.

Ingat Sora ya..... kau sekarang lelaki, jadi tahan dirimu......!” Pikiranku memperingatkanku.

“ ti... tidak ada Jung Su ssi, emmm...... ini sudah malam, aku harus tidur dimana ya??” Tanyaku berusaha mengalihkan pertanyaannya yang menyudutkanku.

Kulihat hanya ada dua tempat tidur di sini, tepatnya tempat tidur dua tingkat. Jung Su oppa tadi tidur di bawah, sedangkan di atas tergeletak barang- barangnya. Sebagai roomates yang sopan aku harus bertanya dulu padanya.

“ Oh..... kalau masalah itu gampang, kau bisa tidur di kasur bawah. Pakai dulu bantal dan selimutku, karena selimut yang lain masih dicuci. Aku akan tidur di atas.... bagaimana??” Dia bertanya padaku.

“ emm..... tidak masalah, aku bisa tidur dimanapun......!!” Jawabku pelan, masih tak bisa menatap wajahnya langsung.

“ Baiklah kalau begitu..... selamat malam Eun Jo ssi..... kau harus segera tidur karena besok kita harus bangun pagi- pagi sekali.......... !!” Jung Su oppa menepuk pundakku, sebelum akhirnya dia naik ke ranjang atas.

Perlahan kurebahkan tubuhku di ranjang.............

Merasakan lembutnya bantal, hangatnya selimut serta......

Heemmmm aroma Jung Su oppa.......... aku memakai bantal dan selimutnya?? Dan berbagi ranjang dengannya?? Kkyyyaaaaa....... senangnya......!!!!” Pekikku dalam hati, kupeluk erat selimut yang kupakai. Perlahan membawaku ke alam mimpi.

Sora Pov End



Author Pov



Sementara Sora sudah memasuki alam mimpinya Jung Su malah terlihat tak bisa tidur. Berulang kali dia mengganti posisi berbaringnya tetapi tetap saja matanya sulit terpejam. Kini dia menatap langit- langit kamarnya, terlalu banyak hal yang ia pikirkan seolah- olah otaknya hampir pecah.

“ satu domba melompati pagar, dua domba melompati pagar, tiga domba melompati pagar................. seratus dua puluh dua domba melompati pagar, seratus....... seratus berapa ya??? Aduh pusing......!!!” Pekiknya semakin sebal, dia menggigiti bantalnya kesal. Apa tidak ada cara lain baginya untuk bisa kembali tidur. Insomnianya semakin hari semakin parah. Dulu Jung Su tak pernah seperti ini, setelah pulang dari aktivitasnya yang padat dia akan langsung tertidur ketika tubuhnya sudah menyentuh ranjang.

Perhatian Jung Su tiba- tiba teralih saat mendengar suara berisik dari bawah, dia mengintip dan mendapati Sora mengigau dalam tidurnya.

“ hahahaha........ lucu sekali orang ini, tidurnya senyenyak itukah sampai tak sadar sepanjang malam mengigau terus??” Sedikit penasaran Jung Su turun ke bawah. Dicondongkannya tubuhnya sedikit mendekati Sora.

“ Kupikir dia terlalu cantik untuk ukuran seorang namja............. kulitnya juga sangat halus.......!!!” Jung Su tak sadar tangannya sudah menyentuh wajah namja di depannya. Cepat- cepat Jung Su berdiri, namun tak sengaja kakinya terbelit ujung selimut, membuatnya terpeleset dan jatuh tepat di atas Sora.

Dag....dig.....dug.....dag....dig.....dug.....

Jung Su terbelalak kaget menyadari posisinya saat ini, yang lebih aneh kenapa jantungnya berdebar begitu cepat seperti suara mesin lokomotif saja.

Omona....... aku sudah benar- benar gila, rasa kesepianku membuatku tidak waras......!!!” Pekik Jung Su dalam hati.

***



Sora perlahan membuka matanya, sebuah tembok terpampang di depannya. Sedikit menguap dia bermaksud membalik badan, saat sebuah tangan melingkar tepat di pinggangnya.

Sora sempat syok mendapati Jung Su sedang tertidur di sampingnya, ranjangnya cukup sempit sehingga tubuh mereka harus sedikit berhimpitan.

Sora membekap mulutnya dengan kedua tangannya agar tidak berteriak, akan sangat aneh bila dia bereaksi berlebihan. Bukankah ini biasa bila sesama lelaki tidur satu ranjang seperti ini.

Jung Su menggeliat, dia mulai terbangun.

“ Oh...... Kau sudah bangun Eun Jo ya?? Maaf mungkin aku mengagetkanmu karena tiba- tiba tidur disini. hanya saja semalam banyak nyamuk dan aku tak memiliki selimutku jadi kupikir kau tidak keberatan kalau kita saling berbagi....... ini darurat Eun Jo ya.....!!” Jung Su tersenyum sembari menjelaskan.

“ nyamuk???”Sora sedikit bingung, benarkah semalam banyak nyamuk kenapa dia tak merasa digigit nyamuk.

“ Iya...... banyak sekali nyamuknya, lihat ini..... darahku sampai habis mereka hisap terus.....!!!” Jung Su memasang tampang lucu, membuat Sora tertawa.

“ ahhh...... hahahah...... baiklah..... aku percaya”

Wajah Sora seketika berubah serius saat sebuah pikiran melintas di otaknya.

“ Ta.... tapi tidak terjadi apa- apa kan?? Maksudku..... semalam kau hanya tidur, tidak melakukan yang lain??” Tanya Sora sedikit gugup, dia melihat bajunya masih lengkap sama seperti saat dia tidur kemarin.

“ ohhh..... ya.... ten....tentu saja tidak terjadi apa- apa..... hahaha....... apa kau pikir aku penyuka sesama?? Oh..... ayolah Eun Jo ssi itu tidak mungkin......!!” Jung Su tertawa sangat keras menyembunyikan kegugupannya.

Apa menyentuh wajahnya semalam dan hatiku tiba- tiba berdesir tidak terhitung sebagai kelainan ya?? aduh....... penyakit apa lagi ini??” Teriak Jung Su dalam hati, sekarang tubuh, hati, dan pikirannya tak terkoordinasi dengan baik.

Sora menatap Jung Su lurus, membuat Jung Su kembali salah tingkah dibuatnya.

“ Ada apa??” Tanya Jung Su.

“ ehh..... tidak ada, bisakah kau bangun Jung Su ssi..... aku tidak bisa beranjak dari sini karena tubuhmu menghalangiku.......!!” Ucap Sora sangat pelan, pipinya terasa panas mengatakan kalimatnya tadi. Dia memang tak bisa beranjak dari tempat tidur karena dirinya terkurung antara tembok dan Jung Su, tak ada celah bagi Sora untuk bangun.

“ ya...... tentu saja.....!!” Jung Su melompat dari tempat tidur dan langsung berdiri.

“ Sebaiknya aku mandi dulu Eun Jo ya, setelah itu giliranmu!!” Jung Su menyambar handuknya dan berlari secepat mungkin menuju kamar mandi.

“ Ne........!!!” Balas Sora singkat. Pandangannya hanya mengekor sampai Jung Su tak terlihat lagi di balik pintu. Sora terbengong, pikirannya kosong.



***

“ Selamat pagi prajurit!!!” Sapa instruktur Jung sembari mengedarkan pandangannya pada semua tentara.

“ Selamat pagi pak......!!” Jawab semua tentara serempak. Kini mereka sedang berbaris di tanah lapang tempat biasa mereka berlatih. Tidak seperti tanah lapang biasanya yang beralaskan rumput hijau, disini tanahnya sangat kering dan keras, ini memang di set sedemikian rupa untuk keperluan latihan para prajurit militer.

“ Hari ini kita akan melakukan latihan fisik. Kalian lihat medan di sana!!” Instruktur Jung menunjuk deretan rintangan yang sudah disetting dengan rapi.

“ Mula- mula kalian harus berlari sepanjang delapan ratus meter sambil melompati pagar- pagar rintangan itu. Setelahnya gunakan tali yang tergantung untuk berayun melintasi kolam dan ingat jangan sampai tercebur atau poin kalian akan dikurangi. Selesai dengan kolam, kalian harus merayap dibawah kawat berduri secepat mungkin kemudian berlari beberapa meter diatas balok kayu. Kuingatkan sedikit balok itu sangat licin, jangan sampai kalian tergelincir karena dibawahnya kubangan lumpur siap menanti. “ Instruktur Jung tersenyum melihat ekspresi para tentara saat ini, dia sangat senang mengerjai dan menyusahkan prajurit yang dilatihnya.

“ Rintangan selanjutnya kalian harus bergelantungan sepanjang tali itu, ini saatnya kalian memanfaatkan otot bagian lengan. Sukses melewati rintangan tali, dan inilah bagian yang paling susah. Kalian harus memanjat papan kayu setinggi empat meter yang kemiringannya hampir 70 derajat tanpa menggunakan alat bantu apapun. Disinilah kerja sama tim sangat dibutuhkan, aku akan membagi tim kalian berdasarkan teman sekamar, jadi kuharap kalian bisa kompak dan solid melakukan tantangan ini.......!!” Jelas lelaki berkumis tebal ini panjang lebar.

“ Lalu apa pak hadiahnya setelah kami melakukan rintangan yang susahnya setengah mati ini!!!” Tiba- tiba seorang prajurit menyeletuk, Instruktur Jung langsung melotot.

Sesaat kemudian dia tersenyum......

“ Pencatat waktu tercepat akan bisa menikmati fasilitas ruangan blue diamond sepanjang malam............!!!” Ucapannya langsung disambut tepuk tangan dan tawa riuh para prajurit.

“ Blue Diamond, ruangan seperti apa itu Jung Su ssi??” Tanya Sora yang sedari tadi hanya mendengarkan.

“ Oh..... itu ruangan khusus, kita bisa menyebutnya suit room Eun Jo ya. disana kau bisa melakukan apapun yang kau mau dengan fasilitas lengkap yang ada. TV plasma, AC, media player, makanan, minuman, apapun yang kau butuhkan ada di sana.” Jelas Jung Su sangat antusias, dia sudah lama mengincar ruangan itu, karena dia sangat rindu untuk bersantai dari aktivitasnya yang super melelahkan.

“ ohhh....... begitu!!” Sora mengangguk- angguk tanda mengerti.

“ Kita harus menang Eun Jo ssi, fighting......!!!” Jung Su menyemangati Sora, Sora menerima highfive Jung Su sambil tersenyum.

“ Baiklah sebelum itu lakukan pemanasan dulu seperti biasa...........!!” perkataan instruktur Jung langsung membuat Sora dan Jung Su kembali fokus.

Tanpa menunggu lama semua prajurit segera memposisikan tubuhnya, mereka bersiap melakukan push up, sit up, dan pemanasan- pemanasan ringan. Tubuh mereka sudah terbiasa melakukannya begitu pula dengan Jung Su. itulah salah satu dampak positif yang dia dapat dari pelatihan militer, kini Jung Su bisa sedikit bangga dengan tubuh kekarnya.

Instruktur Jung berjalan mondar- mandir mengamati setiap prajurit. Perhatiannya sedikit teralih pada seorang prajurit yang nampak tidak bersungguh- sungguh melakukan pemanasan.

“ Hei....... kau prajurit baru........ kenapa cara sit up mu seperti itu!!!” Teriak instruktur Jung diikuti pandangan tentara yang lain.

“ Saya maksudnya pak??” Tanya Sora lugu,

“ Iya kau, siapa namamu??” Tatap instruktur Jung garang.

“ sa......saya.. Baek ......Eun Jo...... pak.........” Jawab Sora terbata, melihat tatapan instruktur Jung yang menakutkan.

“ Seharusnya kau angkat punggungmu setegak mungkin, bukan hanya kepala saja yang terangkat........!!” koreksi instruktur Jung.

“ Siapa pasangan prajurit ini??” Tanyanya lagi.

“ Saya pak.......!!” Jung Su dengan cepat mengangkat tangan.

“ Prajurit Park, bantu temanmu melakukan sit up yang benar jangan berhenti sampai dia berhasil.......!!” Perintah instruktur Jung tanpa bisa diganggu gugat.

“ Siap laksanakan!!!” Jawab Jung Su singkat, dia menatap Sora memberi semangat.

Jung Su memperagakan gerakan sit up yang benar di depan Sora.

“ Lihat ini sangatlah mudah Eun Jo ya........ kau pasti bisa melakukannya. Memangnya olahraga apa yang selama ini kau ikuti??” Tanya Jung Su sembari menggeser posisinya kembali duduk di dekat Sora.

“ aku jarang melakukan ini Jung Su ssi, biasanya aku mengikuti kelas yoga dan balet..............!!” Jawab Sora jujur, membuat Jung Su tertawa mendengar jawabannya.

“ Yoga??? Balet??? Kau melakukan semua itu???” Jung Su tertawa terpingkal- pingkal sambil memegangi perutnya yang sakit.

“ Iya kenapa?? Memangnya ada yang salah??” Tanya Sora tidak suka melihat Jung Su menertawakannya.

“ hahahaha....... memang tidak ada yang salah, tetapi apa tidak kau pikir ini terlalu...... emmm...... wanita??? Kau tau kan maksudku??” Jung Su mencoba untuk menahan tawanya, dia tidak bermaksud menyinggung temannya ini hanya saja Eun Jo terlalu lucu, pikir Jung Su.

“ Terus saja tertawa seperti itu, aku juga tidak butuh bantuanmu. Aku bisa kok melakukannya sendiri.......!!” Sora cemberut sembari meninggalkan Jung Su. Dia memilih melakukan sit up sendiri tanpa bantuan.

Jung Su berlari mendekati Sora, dia terlihat sangat menyesal.

“ Maafkan aku Eun Jo ya, tidak seharusnya aku menertawakan kegemaranmu. Mianhae yo.......!!” Jung Su tampak sangat menyesal, Sora tak kuasa melihatnya.

“ Baiklah....... aku maafkan!!!” Jawaban Sora berhasil membuat Jung Su tersenyum ceria.

Jung Su kembali mengajari Sora melakukan sit up, dia memegangi kaki Sora agar bisa melakukannya dengan mudah.

“ Kau harus mengangkat punggungmu lebih tegak Eun Jo ya.........!!” Perintah Jung Su

“ Seperti ini???” Tanya Sora sembari mengangkat punggungnya.

“ Ya benar, tapi kurang condong ke depan sedikit........!!!”

“ Begini..............!!!” Sora melakukan apa yang Jung Su perintahkan, dia tak menyadari wajahnya berjarak sangat dekat dengan Jung Su.

“ eengg...... ya tapi jangan terlalu dekat juga..............!!!” Jung Su membuang muka tak berani menatap Sora. Setiap Sora mengangkat tubuhnya Jung Su dapat merasakan hembusan nafas hangat Sora bertiup di samping wajah Jung Su.

Jung Su memejamkan matanya, kembali perasaan aneh menyusupi hatinya.

“ Bagaimana Jung Su ssi?? Apa sudah benar aku melakukannya??” Teriakan Sora mengagetkan Jung Su, saat Jung Su menoleh bersamaan dengan Sora mengangkat tubuhnya,

Ccuuu.....................

Bibir mereka bertemu........

Keduanya melotot menyadari insiden tak terencana barusan.

Cepat- cepat Sora menjauh, Jung Su melengos...........

“ Sepertinya sudah cukup Eun Jo ssi.......... kau bisa melakukan ini sendiri kan??” Jung Su bingung harus bersikap bagaimana. Ciuman tadi bukan ciuman biasa, dia bisa merasakannya.

“ ehh...... ne.........!!” Sora bersemu,

Omo....... apa yang kulakukan tadi?? Aku menciumnya, tapi aku tidak sengaja melakukannya. Aiissshhh, bodohnya aku,,,....................!!” Sora merutuki dirinya sendiri. Dia takut Jung Su menjadi tak nyaman bila bersamanya, padahal mereka harus bermain dalam satu tim.

***



Sora dan Jung Su sudah bersiap di garis start, benar apa yang dipikirkan Sora sejak insiden tadi Jung Su seolah mengambil jarak dengannya.

Berulang kali Sora berusaha mengajak bicara, tapi berulang kali juga Jung Su menghindar.

Tidak..... ini tidak boleh berakhir seperti ini. Jung Su oppa tidak boleh membenciku, bukan itu tujuanku datang kesini............!!” Pikir Sora. Dia melihat Jung Su begitu fokus pada pertandingan,

Aku akan membantunya, kami harus menang!!” Sora menyemangati dirinya sendiri. melihat rintangan di depannya seolah tak mungkin bagi Sora untuk melakukannya, tetapi melihat Jung Su yang sangat bersemangat ingin menang Sora tak bisa melepaskan kesempatan.

“ Jung Su ssi........ fighting!!!” Sora menatap Jung Su dan menggangkat tangannya tinggi- tinggi mengobarkan semangat, Jung Su diam saja dia tak membalas, hanya menoleh sebentar kemudian melihat ke depan kembali.

Saat pistol ditembakkan keduanya mulai berlari. Rintangan pertama dapat dilalui dengan mudah oleh Jung Su dan Sora. Begitu pula dengan rintangan kedua.

Namun saat sampai pada rintangan ketiga, tak sengaja Sora melukai telapak tangannya karena tak sengaja memegang kawat berduri. Tapi Sora meyakinkan Jung Su bahwa dia tidak apa- apa dan bisa melakukannya. Merekapun merayap menyusuri kawat berduri yang berkelok- kelok.

Berhasil lolos dari jerat kawat berduri, Jung Su dan Sora harus meniti balok kayu panjang dengan cepat.

Balok yang bergerak- gerak menyusahkan Sora untuk berjalan. Dia terlihat takut dan berhenti di tengah.

Jung Su menyadari perubahan Sora, kemudian mengulurkan tangannya.....

“ Pegang tanganku Eun Jo ya......... aku tidak akan membiarkanmu terjatuh.........!!” Perkataan Jung Su yang tak terduga membuat Sora tersenyum, ini menandakan Jung Su tak marah lagi padanya.

Jung Su menggenggam tangan Sora erat, perlahan namun pasti balok kayu yang licin dapat mereka lalui.

“ Kau tidak marah lagi padaku Jung Su ssi??” Tanya Sora saat keduanya sudah sampai di ujung balok.

“ Tidak, aku tidak marah padamu. Untuk apa aku marah??? Apa buktinya??” Jung Su berkelit.

“ Buktinya daritadi kau mengacuhkanku......... itu tandanya kau marah kan??” Jung Su tak mendengarkan pertanyaan Sora, saat mata Jung Su melihat darah mengalir deras dari tangan rekannya.

“ Eun Jo ya........ tanganmu berdarah, kurasa kita harus berhenti kau harus mengobatinya.........!!” Jung Su mengamati telapak tangan Sora dan melihat seberapa dalam lukanya.

“ Tidak, ini tidak sakit........ tinggal dua rintangan lagi aku tidak mau menyerah secepat ini.........!!” Tolak Sora, dia bisa menahan sedikit lagi rasa nyeri di tangannya.

“ Sepertinya semakin ku larang kau akan semakin menolak, tunggu............!!” Jung Su mengambil menyobek kain dalam bajunya, dan dengan lembut membalut luka Sora.

Sora kembali tersentuh, dia tidak salah telah memberikan hatinya untuk Park Jung Su. Namja yang luar biasa penuh perhatian.

“ Dengan begini darahmu tidak akan mengalir terus........”

“ Sudah....... ayo kita mulai................!!” Jung Su tersenyum dan mengisyaratkan pada Sora untuk mulai berayun dari tali satu ke yang lain.

“ Ayo........ waktu kalian terus berjalan........ Park Jung Su, Baek Eun Jo, Park Jung Su, Baek Eun Jo..................!!” Terdengar suara rekan- rekan lain menyemangati, tak ubahnya suporter bola fanatik yang tegang melihat pemain andalannya berlaga.

Mendapati semangat dari teman- temannya, Sora dan Jung Su semakin terpacu.

“ Yesss................. kita berhasil............!!” Pekik Sora kegirangan,

“ Ne,,,, kau hebat Eun Jo ya........!!” Teriak Jung Su, mereka sudah menyelesaikan tantangan- demi tantangan. Tinggal satu rintangan terakhir dan mereka selesai.

Sora yang pertama kali mencoba, berulang kali dia tergelincir saat menaiki papan kayu. Ini karena pijakan yang terlalu licin oleh lumuran minyak.

“ Ayo Eun Jo ya......... kau hanya tinggal meraih bagian atas papan...... berusahalah......!!!” Teriak Jung Su dari bawah, agak tidak sabar melihat Sora tak juga bisa meraih ujung papan.

“ Kau enak bicara begitu, coba saja lakukan sendiri........ disini licin sekali......!!” Teriak Sora tak mau kalah,

“ kalau aku dulu yang naik, siapa yang akan membantumu mendorong??” Jung Su sudah bersiap mengambil posisi, tak ada cara lain.

“ Apa maksudmu??”Sora tak menangkap apa yang jungsu maksud. Tiba- tiba dia merasakan sepasang tangan memegang bokongnya. Tangan itu meremas dan mencengkeram keras. Sora menoleh horor.

“ YAHHH......... APA YANG KAU LAKUKAN PARK JUNG SUUUU..........????” Teriak Sora, ternyata Jung Su benar- benar dengan sengaja menyentuh bokongnya, raut wajah Sora berubah merah. Dia tak pernah menyangka akan seperti ini.

“ Aku akan mendorongmu......... jadi cepatlah......... kau berat!!” Teriak Jung Su,

OH GOD........ sabar Sora, sabar, dia tahunya kau laki- laki jadi rileks.................!!” Sebuah suara berdengung di telinga Sora.

Tapi dia memegang itumu yang tak seharusnya dipegang sembarangan........... omona!!! Ini sudah berlebihan Sora, kau telah dilecehkan!!!!” Teriak suara yang lain, membuat Sora semakin bingung. Tanpa pikir panjang Sora berusaha mencapai atas, itu yang harus dia lakukan agar tak berlama- lama dalam kondisi tak mengenakkan.

Sesampai diatas Sora membantu Jung Su naik dengan meraih tangannya, dan............

“ Wahhh............... kita berhasil Eun Jo ya........ kita menang!!!!” Teriak Jung Su terlalu senang, dia mendekap erat Sora yang ada di sampingnya.

Sora mengangguk pasrah,

Jung Su oppa..................... kau membuatku serba salah......... aaaakkkkk............!!!!” Teriak Sora keras dalam hati, perasaannya benar- benar campur aduk. Senang, syok, kaget, semuanya meluber di hatinya. Ini semua gara- gara Jung Su yang berhasil membuatnya gila.

Sora mendorong Jung Su, membuat Jung Su hampir terjatuh dari atas papan. Sora yang kaget langsung menariknya, membuat tubuh Jung Su condong ke arah Sora. tanpa sengaja kedua tangan Jung Su menyentuh dada Sora.....

" Uuuppsssss........ !!" Jung Su terbelalak merasakan dada Sora yang sedikit menonjol.

" Apa gundukan tadi yang baru saja kupegang??? " Jung Su melihat kedua telapak tangannya tak percaya, dia benar- benar memegang sesuatu tadi.



Sora mengerti dan menyadari tatapan Jung Su padanya....


" Jangan berpikiran macam- macam Park Jung Su, ini tidak seperti yang kau pikirkan......!!!" Teriak Sora marah dan langsung berlalu meninggalkan Jung Su dengan menahan malu.

***



Sora Pov..............



Hari inilah saatnya, tepat tanggal 1 Juli hari yang spesial bagi seseorang yang juga sangat spesial di hatiku. Hari ulang tahun Jung Su oppa.......

Karena alasan inilah aku datang kemari. Aku tidak ingin Jung Su oppa merasa sendirian, aku tidak ingin dia bersedih di hari ulang tahunnya. Aku ingin melihatnya bahagia, aku ingin melihatnya tersenyum dan tertawa. Dan aku akan membuat semua itu menjadi kenyataan, hanya untuknya.

Dengan ijin paman, aku dan penghuni kemp. Menyulap aula tengah menjadi tempat yang berbeda. Tempat untuk memberi Jung Su oppa pesta kejutan di hari ulang tahunnya.

Semua lampu ruangan sengaja dimatikan, Myung wol yang kutugasi membawa oppa kesini.

Mendengar langkah kaki mendekat, aku dan yang lain bersiap........

“ Jjaaanngg..................... Surpriseee...................!!!” Teriak kami bersamaan. Suara terompet, letupan dan taburan kertas kerlip memenuhi ruangan.

Sebuah kue tart bertuliskan namanya kubawa di depannya. Aku bernyanyi lagu Winter Child untuknya.


 “ Selamat ulang tahun Jung Su ssi..........!!” Ucapku memberi selamat, Jung Su oppa tampak terkejut sekaligus terharu. Kusuruh dia membuat permohonan, Jung Su oppa meniup lilinnya.

Aku tidak akan melakukan kesalahan yang sama seperti tahun kemarin, dimana aku tak sengaja meniup lilin sebelum oppa yang meniupnya. Saat itu hanya kami berdua, aku dan Jung Su oppa. Moment yang tak akan pernah kulupakan. Tetapi sekarang memberinya kejutan beramai- ramai seperti ini juga sangatlah seru. Jung Su oppa tak pernah kehilangan tawanya menerima candaan teman- teman barunya disini.

“ Ada kejutan lain untukmu.............!!!” Aku menarik oppa keluar dan menutup matanya.

Sora Pov End

***

Author Pov.........

Meninggalkan pesta yang belum usai Sora menarik Jung Su dan mengajaknya keluar. Jung Su mengikuti saja kemana Sora membawanya. Dengan mata tertutup Jung Su tak dapat menerka kemana kawannya ini membawanya, yang dia tau Sora akan memberinya kejutan lain.

“ Eun Jo ya...... dimana ini??? jangan coba- coba mempermainkan ku ya, atau aku akan...........!!” Jung Su bereaksi saat tiba- tiba Eun Jo melepaskan pegangannya, meninggalkan Jung Su sendirian dalam gelap.

“ Atau apa??” Goda Eun Jo, suaranya terdengar jauh di telinga Jung Su.

“ Aku akan membuat perhitungan denganmu............!!! “ Teriak Jung Su sebal merasa dipermainkan.

“ Kau tidak akan berani melakukannya oppa..............!!!” Sora mengubah suaranya menjadi suaranya yang sesungguhnya. Jung Su tercenung,

“ Si......si.....siapa kau!!” Dia mengenal pasti suara siapa yang baru didengarnya, tetapi dia tak berusaha percaya mungkin ini hanya keisengan Eun Jo.

Sora melepaskan topi dan menggerai rambutnya, dia meraba wajah Jung Su lembut........

“ Coba oppa tebak siapa aku.............!!!” Goda Sora memelankan suaranya, berbisik sebentar di telinga Jung Su. tak lama kemudian Sora mencium bibir Jung Su lembut.

Jung Su terkesiap,

Merasakan bibir yang lembut, hangat dan sedikit basah, meskipun hanya sekali dia masih bisa mengingat bibir siapa ini. Jung Su terbawa suasana, dirinya tak mau begitu saja melepaskan bibir ini, dia ingin merasakannya sekali lagi.

Desiran perasaan tak dapat Jung Su tahan, tembok pertahanannya selama ini roboh. Dia tak akan menghiraukan apapun lagi, dia tak akan menahan perasaannya lagi.

Merasa kehabisan oksigen, Sora sengaja memutuskan ciuman mereka. saat itu Jung Su memanfaatkan kesempatan dengan membuka penutup matanya.

Kang Sora............

Gadis ini yang kini berada di hadapannya, memakai seragam dinas Eun Jo, dialah yang selama ini bersamanya, di dekat Jung Su.

“ Sora ya..........kau??”

“ Ne oppa ini aku, aku menyamar sebagai Baek Eun Jo hanya untuk menemuimu...........!!” Jawab Sora jujur.

“ Kenapa Sora ya, kenapa kau melakukan ini??” Tanya Jung Su lagi.

“ Aku hanya ingin memastikan sesuatu Jung Su ssi, sesuatu yang selama hampir satu tahun ini membuatku sangat penasaran.........”

Sora terdiam, dia masih menata perasaannya...........

“ Apakah kau mencintaiku?? Pernahkah selama beberapa waktu ini kau memikirkanku??” Sora menatap Jung Su sejurus, itulah yang selama ini ingin dia ketahui. Sikap Jung Su yang berubah- ubah padanya membuat Sora kebingungan. Terkadang namja ini sangat perhatian seolah memberi Sora harapan untuk mencintainya. Tetapi terkadang Jung Su sangat acuh dan seakan tak menganggap bahwa Sora ada.

“ Karena jujur Jung Su oppa....... aku mencintaimu, sejak awal aku sudah mencintaimu namun aku terlalu takut untuk mengungkapkannya. Mungkin aku tidak berpengalaman dalam mengartikan apa itu cinta, tetapi yang kutahu kau lah orang pertama yang berhasil membuat hatiku berdebar bila di dekatmu, membuatku tak bisa tidur karena memikirkanmu, membuatku melakukan hal- hal tak masuk akal hanya untuk menarik perhatianmu............ itulah yang kutahu, aku mencintaimu Park Jung Su..................” Ucap Sora tanpa ragu. Dia menatap Jung Su dalam tak sabar menunggu jawaban. Jawaban yang sudah hampir dua tahun ini seakan menggantung tak menemukan jalannya.

Lama Jung Su tak menjawab, membuat Sora tak dapat lagi menahan air matanya untuk tidak menangis. Terlalu menyakitkan bagi Sora bila menerima penolakan, dia sudah berjalan sejauh ini, tak ada jalan untuk kembali.

“ Jawab aku oppa, apa kau juga mencintaiku??? Cukup ya atau tidak........... itu saja yang aku butuhkan............!!!”

“ Apa aku harus menari samba disini agar oppa mau menjawabku??”

“ ya............ !!”

Sora tersenyum,

“ Ah ini permainan kata, kau menjebakku Sora!!” Teriak Leeteuk baru menyadari rencana Sora.

“ Aku sudah tau jawabannya sekarang, kalau oppa juga mencintaiku kan???”

“ ya Sora ssi...... aku mencintaimu, bahkan sangat mencintaimu.......... jadi jangan menangis lagi ya.............!!” Jung Su menghapus air mata di pipi Sora. Membuat Sora tersenyum menatapnya.



***



Jung Su berbaring miring sambil memeluk Sora di depannya, mereka kini tidur bersama di satu ranjang.

“ Aku tidak mengira temanku Baek Eun Jo ternyata seorang gadis, pantas saja jantungku berdebar kencang saat berada di dekatnya...........!!” Kata Jung Su pelan, Sora tersenyum mendengar ucapannya.

“ Karena aku terlalu menggoda meskipun berpenampilan lelaki, akui saja Jung Su ssi......!!” Balas Sora, Jung Su hanya tertawa membenarkan.

Jung Su awalnya mencium leher Sora, kemudian bibirnya merambat turun bersamaan dengan tangannya yang dengan nakal menyelusup diantara baju tipis yang Sora kenakan.

Sora mendesah pelan merasakan sentuhan hangat Jung Su di tubuhnya.

“ Jung Su...... oppa...... jangan...... nakal.......!!” Cegah Sora, namun Jung Su mengartikannya lain dia semakin bersemangat menjelajahi tubuh Sora dan memperdalam ciumannya.

Terdengar bunyi pintu dibuka keras,

Jung Su menghentikan aksinya, begitu pula dengan Sora, mereka kaget setengah mati mendapati siapa yang sekarang berdiri di depan mereka.

“ Paman........!!” “ Komadan Kang ........!!!” Teriak Sora dan Jung Su hampir bersamaan, mereka langsung terduduk menerima tatapan garangnya.

“ jangan ganggu prajurit yang lain dengan suara berisik kalian..........!!” Kang Dong Man berkacak pinggang,

“ Prajurit Park...... kau harus menjaga sikapmu....... aku tau keponakanku sangat menggoda, tetapi bisakah kau menahannya sampai setidaknya kalian menikah??” Leeteuk mengangguk ketakutan, dia ketahuan.

“ Dan kau Sora ya......... cepat tidur, besok pagi- pagi sekali kau harus kembali ke Seoul jadi jangan sampai kau bangun terlambat...........!!” Kini Kang Dong Man menatap keponakannya, dia tak pernah melihat Sora bersemu semerah ini, pasti Sora sangat bahagia, pikirnya.

Kang Dong Man tak dapat menahan untuk tidak tertawa melihat ekspresi dua muda- mudi yang sedang kasmaran di depannya.

Jung Su tanpa sadar ikut tertawa, merasa lucu mendengar tawa komandannya yang jarang sekali dia dengar. Bahkan ini pertama kalinya Jung Su mendengar Kang Dong Man tertawa, ternyata dibalik wajah garangnya, lelaki ini menyimpan suara tawa yang lucu.

“ Ada apa kau ikut tertawa??? Ada yang lucu??” Jung Su langsung menggeleng.

“ CEPAT NAIK KE TEMPAT TIDURMU SENDIRI PARK JUNG SU...............!!!” Teriak Dong Man, membuat Jung Su langsung melompat kaget dan bergegas naik.

“ Paman jangan galak- galak seperti itu dengan Jung Su oppa.............!!” Bujuk Sora, kini dia berjalan mendekati pamannya, sebuah permintaan menyembul di benaknya.

“ Pamanku yang baik.......... bisakah kapan- kapan paman memberiku ijin lagi untuk kesini, aku menyukai tempat ini paman. Aku akan sering- sering berkunjung mulai sekarang......... ya ?? boleh ya paman??” Rayu Sora, dia mengelus- elus lengan pamannya sambil beraegyeo.

“ Kau menyukai tempat ini, atau menyukai lelaki itu??” Tanya Dong Man menunjuk Jung Su yang menyembunyikan dirinya dalam selimut.

“ Emmm............. dua- duanya sih......” Sora terkekeh,

Kang Dong Man tak menjawab, dia keluar begitu saja meninggalkan Sora dan Jung Su.

“ Paman diam saja, berarti kuanggap paman setuju............ AKU MENYAYANGIMU PAMANKU YANG PALING TAMPAN..................!!!” Teriak Sora, membuat Kang Dong Man tersenyum dalam perjalanannya.

Sora kembali naik ke tempat tidur. Tak lama berselang Sora merasakan tempat tidurnya sedikit bergerak, tiba- tiba Jung Su sudah berada di sampingnya lagi.

“ Jung Su oppa, kau masih tidak mudah menyerah ya.............. bagaimana kalau paman kemari lagi..........!!!”

“ Tidak akan sayang....... pamanmu sekarang pasti sudah tidur nyenyak......... aku hanya penasaran dengan perbincangan kalian tadi, apa maksudnya Sora??”

“ ahh............. ini urusan paman dan keponakan, kau tidak perlu tau oppa.............!!!”

“ Yah....... baiklah............!!” Jung Su mengeluh.

“ Kalau begitu kita lanjutkan yang tadi ya yoeboo............!!” Jung Su terkikik senang.

“ terserah saja oppa........ malam ini aku hadiah ulang tahunmu, jadi..................kau bebas meminta apapun.......!!” Sora mencubit pipi Jung Su,

“ Be.....benar juga...... heheheheheh..............!!!” tapi alih- alih melakukan sesuatu, Jung Su malah menyelimuti Sora dan mendekapnya erat.

“ Tidurlah Sora ya........... aku hanya ingin memelukmu seperti ini.........!!!” Ucapnya pelan, Sora sangat menghormati keputusan Jung Su.

Sora memandang Jung Su dan meraih wajahnya........

“ You’re not alone, Mr. Park............. because I am always with you................!!!” Bisik Sora, memberikan ciuman selamat malam pada Jung Su. sebelum akhirnya mereka berdua pergi ke alam mimpi.......

“ Thanks My Baby Princess.......... I love you from bottom of my heart...............!!!” Bisik Jung Su penuh kasih.





The End

Saengil Cukkae Leeteuk oppa...... 



7 komentar:

  1. Ga ada sambungannya author nim?
    Aku suka ceritanya,kaya nya kl dibikin sekuelnya lebih bgs lg.. hehe
    saran aja kom author nim..
    Gumawo..

    BalasHapus
    Balasan
    1. gak ada sambungannya sih, cz aku g kepikiran buat ngelanjutin....

      tapi bisa juga sih, enaknya part panjang atau pendek aja ya?? cz ff yg lain juga belum rampung, kalau ditambah terus takutnya g ada yang selesai..??!!

      sarannya Tateuki.... ^^

      Hapus
  2. hello author, baru berani komen nih, padahal selama ini aku ikutin ffmu terus lho dari awal.
    keren2 thor, rajin2 update ya..
    FIGHTINGG!!^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hello juga Marlina.... kenapa g berani koment?? bebas ajah kok, boleh koment apa ajah di sini ^^

      oke deh, ikuti terus ya.... :)

      Hapus
  3. baru baca yang pendek2 dan langsung kelar ajaa sudah ngerasa klo ffnyaa bgus2 dan keren2...
    pasti akan lanjut baca yang sekuel....
    semangat yaa author :)

    BalasHapus
  4. sama2.... ditambah lagi ff-nya... makin lama makin keren :) moga2 bs segera ada judul baruu...
    hehehehehehe :p mianhae author... bru jgaa jd pembaca udaa minta macem2 :(
    tetap semangat :)

    BalasHapus