Jumat, 12 Juli 2013

The Baby, You, and Me – 12




Hari sudah malam saat Jung Su dengan sengaja menyembulkan hanya sebatas kepalanya di pintu kamar Sora, bermaksud mengintip apa yang sedang Sora lakukan. Gadis ini terlihat masih berkutat dengan mesin jahitnya, sepertinya Sora sedang menjahit sesuatu tetapi Jung Su tak dapat melihat dengan jelas apa itu. sedikit penasaran Jung Su diam- diam mendekat, di meja terlihat beberapa sketsa gambar Sora yang sudah jadi namun Jung Su masih tak bisa melihat apa yang sedang dijahitnya karena terhalang oleh badan Sora. Sedikit berjinjit hendak mengintip.........

“ Jung Su oppa....... apa yang kau lakukan disini???” Teriak Sora saat menyadari Jung Su sudah berdiri di belakangnya. Dengan cepat Sora memasukkan apa yang ia jahit barusan ke dalam kotak kemudian menyembunyikannya. Jung Su menggeleng berpura- pura tak melihat apa- apa.

“ Aku hanya ingin menghampiri Kyumin, dia sudah tidur ya???” Jung Su setengah berbaring di dekat Kyumin yang tertidur nyenyak. Sora masih tetap duduk di mejanya, memperhatikan Jung Su yang sedang menciumi bayi itu penuh kasih.

“ Apa???” Tanya Jung Su saat Sora terus saja memperhatikannya.

“ ohh....... ayolah oppa, jangan bertingkah seperti anak kecil. Kau bisa tidur di kamarmu sendiri.............Kyumin juga sudah tidur, oppa tidak mau dia terbangun kan??!!!” Balas Sora, dia tahu apa sebenarnya maksud Jung Su. pasti Jung Su berencana untuk tidur di kamarnya lagi malam ini. Setiap malam ada saja alasan Jung Su untuk bisa membujuk Sora mengijinkannya tidur bertiga. Tapi tidak untuk malam ini, karena Sora harus menyelesaikan sesuatu yang tidak boleh Jung Su lihat, semacam surprise yang belum jadi.

“ Kenapa???” Ayolah Sora ya...... malam ini saja.......!!!” mohon Jung Su, Sora sudah mendorongnya agar keluar dari kamar.

“ Tidak bisa, pokoknya malam ini tidak boleh.........!!!” Perintah Sora tegas. Sora sudah akan menutup pintu saat Jung Su mencegah.

“ Apa kau haus Sora ya?? aku akan membuatkanmu minuman ya??” Usaha Jung Su masih tak menyerah sampai disitu.

“ Jung Su oppa...........kumohon.........!!” Sora memandang Jung Su agar dia mau mengerti.

“ haahh.......... baiklah...... selamat malam Sora ya.....!!!” Jung Su pun menurut. Dengan enggan Jung Su beringsut dari tempatnya berdiri.

“ Malam Jung Su oppa..........!!” Sora memberikan kecupan selamat malam, sebelum akhirnya menutup dan tak lupa mengunci pintu kamarnya kali ini.

Sora kembali memulai pekerjaannya yang tadi sempat tertunda. Dia harus menyelesaikannya malam ini juga, hanya tinggal memasang beberapa bagian tambahan seperti kancing dan baju ini hampir jadi, pikir Sora.



Beberapa saat kemudian



Tok....tok...tok...

Sora membuka pintu.

“ Apa kau masih lapar Sora ya?? Aku akan memasakkanmu sesuatu ya...........!!” Ternyata Jung Su masih belum menyerah juga. Kini dia sudah berdiri di ambang pintu dengan senyum termanisnya.

Sora menggeleng hendak menolaknya, namun Jung Su lebih cepat darinya. Jung Su masuk dan langsung menggendong Sora kemudian menidurkannya di tempat tidur.

“ huuusssstttt............ sudah jangan membantah. Aku tidak akan memaksamu untuk mengijinkanku tidur disini Sora ya, tapi aku juga tidak bisa mentolerir kalau kau belum tidur, ini sudah malam sebaiknya lanjutkan itu besok, arasso??” Jung Su mengecup kening Sora pelan, kemudian menyelimutinya.

Sora tersenyum, dia senang Jung Su selalu memanjakannya seperti ini. perlahan Sora mulai tertidur sembari menggenggam tangan Jung Su, yang dengan sabar menunggui Sora sampai dia benar- benar terlelap.

Mengetahui Sora sudah tertidur nyenyak, Jung Su berdiri dari tempat duduknya dan karena terlalu penasaran dia mengambil kotak tempat Sora menyembunyikan barang misteriusnya tadi.

Senyum Jung Su merekah melihat sebuah kemeja putih yang ternyata Sora desain dan jahit sendiri. Kemeja itu terlihat begitu spesial dimata Jung Su, dia tau Sora mengerjakannya dengan sangat berhati- hati.

“ Kau tidak perlu melakukan ini Sora ya........ tapi aku sangat menghargai usahamu sayang.......!!!” Dengan sangat hati- hati Jung Su menyimpan kembali kemeja itu, dia tidak ingin Sora marah karena sudah melihatnya.

Dengan hati berbunga Jung Su keluar kamar bersama senyuman yang pasti tak akan hilang dalam semalam, bahkan saat Jung Su terlelap dalam tidurnya.



***



Keesokan paginya.........



Sora sudah berdiri di depan pintu apartemen Je Hoon. Pagi- pagi sekali direkturnya ini menelepon agar Sora mampir dulu sebelum berangkat ke kantor. Ini hari pertama Je Hoon akan kembali bekerja setelah beberapa minggu ini melakukan perjalanan bisnisnya ke Perancis, yang notabenenya Sora ikut dalam perjalanan itu. Tapi Sora tidak menyesal memutuskan tidak ikut, karena dia lebih bahagia bersama Jung Su.

Masih sibuk dengan pikirannya sendiri,Sora tak menyadari Je Hoon yang sudah membukakan pintu dan kini terus menatapnya.

“ Sora ya?? apa yang membuatmu begitu senang sampai senyum-senyum seperti itu?? Ayo masuklah.......!!!” Jee Hoon membimbing Sora masuk apartemennya. Ini pertama kalinya Sora berkunjung dan dia sedikit merasa canggung.

“ Apa kau membawa apa yang kuminta??” Je Hoon menyuguhkan secangkir teh. Dia mengisyaratkan agar Sora bersikap santai saja, meskipun Sora tak bisa melakukannya. Bagaimana bisa Sora santai bila hanya berduaan di dalam rumah dengan seorang namja yang sekaligus atasannya.

“ i.....i.....ini.... saya sudah membawa semua sketsa terbaik yang sudah saya seleksi beberapa kali... tapi kenapa saya harus mengantar kesini direktur, bukankah nanti kita bisa bertemu di kantor??” Sora tak dapat menangkap apa maksud direkturnya.

“ Karena aku merindukanmu Sora ya.............” Jawaban Je Hoon yang mengambang mengagetkan Sora. Je Hoon cepat- cepat menambahkan.

“ Maksudku agar kita bisa mempersiapkannya lebih awal sebelum nanti kita presentasikan karya ini..... !!” Je Hoon agak tenang melihat perubahan ekspresi Sora yang tak sekaget tadi.

“ Apa kau mau sarapan Sora ya?? aku sudah memasak menu baru yang kupelajari kemarin saat di Paris, kau mau ya menemaniku sarapan??” Je Hoon terlihat sangat ingin Sora memenuhi tawarannya.

“ Ta...tapi direk...... oh..... maksudku Je Hoon oppa, aku sudah sarapan tadi di rumah........!” Sora mengoreksi panggilannya karena Je Hoon menatapnya tak senang.

“ Ayolah Sora, jangan menolak permintaan teman..... hanya sarapan sebentar saja, setelah itu kita bisa berangkat ke kantor bersama.... bagaimana???” Karena Je Hoon terus memaksa dan tak menginginkan penolakan, Sora pun mengangguk setuju.

“ Nah............ begitu dong........ ayo kemari..........” Je Hoon menggeserkan kursi membantu Sora duduk di meja makan. Kemudian dengan antusias menghidangkan masakan buatannya dan menyuruh Sora agar mencicipinya. Dia senang melihat Sora menyantap masakan buatannya dengan lahap.



selesai sarapan keduanya hendak berangkat ke kantor saat tak sengaja Je Hoon melihat tas yang sedari tadi dibawa Sora, Je Hoon sedikit penasaran dengan isi tas itu.

“ Sora ya......... apa isi di dalam tas ini, bolehkah aku melihatnya??” Je Hoon mengambil tas yang tergeletak begitu saja di sofa. Di dalamnya ternyata sebuah kotak merah yang lumayan besar.

Sora yang sedang berada di dapur baru selesai mencuci piring langsung berlari mencegah, tapi dia kalah cepat dengan Je Hoon yang telah membuka kotak dan melihat apa yang ada di dalamnya.

“ Wahh......... bagus sekali kemeja ini, apa kau yang merancang dan menjahitnya sendiri Sora ya??” Tanya Je Hoon sembari matanya masih sibuk mengamati kemeja putih di tangannya.

“ ne........... tapi ini belum selesai oppa....... aku malu kau melihatnya seperti ini!!” Sora cepat- cepat ingin mengambil kembali kemeja itu, tapi Je Hoon melarangnya.

“ Menurutku ini bagus, dan kurasa sudah sangat sempurna....... emmm........ Sora ya, bolehkah aku memilikinya??? Boleh ya??” Je Hoon sedikit memaksa, dia begitu menginginkan kemeja putih itu.

“ Tapi................” Sora tampak berpikir, sebenarnya itu kemeja yang akan Sora berikan untuk Jung Su sebagai hadiah. Karena selama ini Sora merasa tak pernah memberikan apapun pada Jung Su, tidak seperti kekasihnya itu yang selalu memberi Sora banyak hadiah dan perhatian. Tetapi melihat Je Hoon sangat menginginkan kemeja itu Sora juga tidak bisa menolak.

“ Biarlah, aku bisa membuatkan Jung Su oppa kemeja yang lainnya.......... yang lebih bagus dari ini..........” Pikir Sora sebelum akhirnya dia mengangguk dan memberikan kemeja itu untuk Je Hoon.

Tentu saja Je Hoon sangat berterima kasih dengan pemberian Sora ini, dia berjanji akan melakukan dan mengabulkan apapun permintaan Sora.

Je Hoon mencoba kemeja itu dan meminta pendapat Sora. Sora mengacungkan kedua jempolnya pertanda bahwa kemeja itu sangat cocok dipakai Je Hoon. Tapi saat hendak melepaskannya kembali, Je Hoon kesulitan membuka salah satu kancing bajunya. Dia meminta bantuan Sora agar membantu melepaskannya. Baru menyadari bahwa dirinya baru saja melihat dada Je Hoon yang telanjang Sora langsung memutar badan. Sora mengutuki dirinya karena tak seharusnya dia melihat.

Memperhatikan Sora yang salah tingkah Je Hoon segera memakai kemeja dan jas kerjanya kemudian mengajak Sora segera berangkat sebelum gadis ini kabur dan menolak ajakannya untuk berangkat bersama.



****

Siang hari



Sora Pov

Aku, Nam Bora, Shin Minji, dan Min ah sedang dalam perjalanan menuju sebuah restoran Korea. Kami berencana makan siang bersama di sana. Ketiga temanku ini sangat antusias karena jarang- jarang aku menerima ajakan mereka.

“ Nah.......... seperti ini dong Sora ya jangan menolak ajakan kami seperti kemarin- kemarin, kita bisa hangout bersama setidaknya memanfaatkan waktu makan siang dengan sebaik-baiknya........!!” Komentar Bora yang juga sedang menyetir di sampingku.

“ Benar.... sekali- kali kau harus pergi dan bergaul dengan yang lain. Makan siang di restoran dan ber chit-chat masalah wanita tidak hanya tinggal di kantor memakan bekal makan siangmu......... memangnya kau masih SD ya?? tidak kan???” Min ah, menambahkan. Aku hanya tersenyum mendengar celoteh mereka, mungkin maksud mereka baik selalu mengajakku kemana pun mereka pergi. Karena ya, beginilah diriku tak begitu suka bergaul.

“ Heh.....heh....heh.... kalian sudahlah...... jangan menyalahkan Sora terus bisa- bisa besok dia kapok untuk jalan dengan kita lagi.........!!” Minji membelaku, dia tersenyum padaku.

“ hahahah........ tidak apa- apa Minji ya..... memang aku yang salah karena selalu menolak ajakan kalian. Aku hanya tidak ingin membuang- buang waktuku karena banyak sekali pekerjaan yang harus diselesaikan. Dengan makan siang di kantor, setidaknya aku bisa menghemat waktu dan memakai sisa waktu istirahat untuk menyelesaikan pekerjaan yang lain.............” Sambungku, sebenarnya bukan itu saja alasanku menerima ajakan mereka. aku hanya tidak ingin bertemu dengan direktur Park yang pasti akan mengajakku makan siang berdua saja. Mengingat kejadian tadi pagi saja sudah membuatku malu setengah mati, aku harus menjaga jarak darinya, meskipun terkadang aku sangat sulit untuk menolaknya.

“ that is...... miss Kang Sora, Miss Perfect..........and love on time....!!” Kami pun tertawa bersama mendengar celetukan Nam Bora. Bersamaan dengan itu Bora sudah memarkirkan mobilnya di depan sebuah restoran yang siang ini terlihat penuh pengunjung. Kami berjalan memasuki restoran dengan masih terus bercanda, saat tak sengaja mataku melihat Jung Su oppa yang sedang mengobrol dekat dengan seorang gadis. Kupicingkan sedikit mataku mencoba mengenali siapa gadis itu, ternyata dia Taeyeon.

Bbbaaaannnggggggggg.................

Seperti itulah pikiranku saat ini, seperti ada sebuah palu yang memukul belakang kepalaku. Mereka terlihat sangat menikmati kebersamaan mereka, Jung Su oppa tertawa lepas sambil mengusap- usap rambut Taeyeon.

“ Maaf teman- teman, sepertinya aku tidak bisa makan siang bersama kalian. Kalian lanjutkan saja ya...............” Tanpa menunggu jawaban kawan- kawanku yang tampak bingung dengan perubahan sikapku, aku sudah berlari keluar duluan. Berarti selama ini aku tidak salah saat tak sengaja Jung Su oppa menyebut nama Taeyeon di telepon, ternyata mereka masih terus berhubungan. Menerima kenyataan ini membuatku kembali tersadar, mungkinkah Jung Su oppa masih tak bisa melupakan gadis itu. Meskipun dia sudah bersamaku??

Tanpa sadar taksi yang kunaiki sudah melaju ke wilayah yang tak begitu kukenali. Tampaknya si supir taksi tak mau mengganggu dengan bertanya padaku. Karena saat ini aku sudah menangis seperti orang bodoh.

“ Maaf ajusshi........ bisakah kita berhenti di sini saja??” Ucapku setelah beberapa saat menghapus air mataku. Sopir taksi ini pun menghentikan mobilnya. Dia tersenyum padaku, kubalas senyum tulusnya itu.

“ Semangat nona, tidak ada masalah yang tidak bisa diselesaikan, Anda masih muda, masih banyak yang harus Anda lalui............” Si supir taksi paruh baya ini memberiku semangat, bahkan orang lain masih berbaik hati padaku, seharusnya aku mensyukuri itu.

Setelah membayar ongkos taksinya, aku tak lupa mengucapkan terima kasih.

Kulanjutkan perjalananku dengan berjalan kaki, ternyata aku berhenti di sebuah taman kecil. Ada sebuah kolam dengan jembatan di atasnya akupun memilih menelusuri jembatan itu. Setiap sudut kanan- kiri taman ditumbuhi pohon- pohon rindang sehingga aku tak merasakan sengatan matahari yang terik karena terhalang pepohonan itu.

Kupandangi air kolam yang mengalir tenang di bawahku, bersamaan dengan itu otakku mencoba mereka ulang kembali kejadian yang baru saja kualami. Sulit dipercaya Jung Su oppa masih berhubungan dengan Taeyeon padahal selama ini dia tak pernah bercerita apapun tentang gadis ini. Apa oppa memang bermaksud menyembunyikannya dariku, tetapi kenapa?? Jika memang tidak ada maksud lain, pasti Jung Su oppa akan bercerita padaku seperti ketika dia harus bekerja sama dalam pembuatan iklan bersama Yoon Eun Hye ssi. Jung Su oppa mengatakannya dulu padaku, dia bilang agar aku tidak salah sangka dan cemburu padanya.

Tapi kenapa sekarang Jung Su oppa cenderung diam, terlebih ini Taeyeon, gadis yang dulu pernah memiliki tempat spesial di hatinya. Dulu?? Atau masih sampai sekarang??

Tiba- tiba ponselku bergetar, kuhapus air mataku yang tak mau diajak kompromi sebelum akhirnya menerima panggilan itu.

“ Sora ya....... kau dimana?? Sebentar lagi rapat akan dimulai dan ternyata kau tidak ada di ruanganmu?? Apa terjadi sesuatu?? Haruskah aku menjemputmu??” Je Hoon oppa terdengar sangat khawatir. Aku baru sadar telah membuatnya menunggu padahal siang ini kami akan membahas rapat yang sangat penting.

“ mianhae oppa....... aku ada sedikit urusan tadi, tidak terjadi apa- apa kok. Dan oppa tidak perlu menjemputku, sebentar lagi aku sampai........... ini aku sudah di perjalanan kembali ke kantor..............!!” Tanpa menunggu lagi, aku berlari dan bergegas kembali ke kantor.



Sora Pov End



Jung Su Pov



“ Ada apa oppa...... kau mencari seseorang??” Pertanyaan Taeyeon kembali menarikku untuk menatapnya.

“ Ah..... tidak..... hanya saja.....!!” Sepertinya tadi aku mendengar seseorang memanggil nama Sora. Apa Sora ada di sini ya?? Kuedarkan sekali lagi pandanganku menyapu ruangan. Ah.... tidak mungkin, Sora pasti sedang berada di kantornya sekarang.

“ Jung Su oppa.....??”

“ Ah...... tidak ada Yeon ah lupakan saja........” Kembali kusantap makanan di depanku, mengusir pikiranku yang tadi sempat terusik.

“ Kebetulan sekali aku bisa bertemu denganmu di sini Jung Su oppa..... ini mungkin yang dinamakan takdir, aku sudah bingung saja kemana harus mencari model yang tepat untuk menjadi model utama majalah Style bulan depan. Kau tau omma ku kan oppa....... eehhh.......... dia pasti menganggapku tidak becus bila aku tak bisa menampilkan penerbitan terbaik untuk bulan berikutnya..........” Celoteh Taeyeon, dia menyesap perlahan minumannya.

“ Maksudmu??? Kau menyuruhku menjadi model majalahmu??” Tanyaku sedikit bisa menangkap apa maksud perkataannya.

“ Bingo....... benar....... mau ya oppa...... please hanya kau yang bisa membantuku......... Ayolah Jung Su oppa............!!!” Selalu saja seperti ini, Taeyeon akan terus mengikutiku sampai aku menuruti keinginannya.

“ Tapi masih banyak aktor, model, bahkan penyanyi yang lain... kenapa mesti aku??” Aku mencoba mengelak dari ajakan kerja samanya.

“ Ya...... aku sudah mencoba itu sebelumnya, tapi.......... seluruh model yang diusulkan perusahaan tidak ada yang mau menuruti apa permintaanku. Mereka selalu seenaknya sendiri, padahal aku ingin menjadikan majalah bulan depan lain- daripada yang lain, sesuai konsepku.............” Terlihat Taeyeon menggebu- gebu menyampaikan idenya. Yang kutahu selama ini dia tak begitu menarik minat pada dunia editing, karena selama ini hanya bibi Kim yang membesarkan nama majalah Style, sedangkan Taeyeon lebih suka berlenggak lenggok di catwalk.

Aku hanya bisa mengangkat bahu menanggapi tawarannya, entahlah kupikirkan nanti saja.



Jung Su Pov End.



****



Sesampainya Sora di ruang rapat bersamaan dengan hampir selesainya Je Hoon menyampaikan presentasinya. Melihat Sora yang sudah datang, membuat Je Hoon bisa bernafas lega.

“ demikian presentasi yang saya sampaikan untuk selanjutnya akan dilanjutkan oleh nona Kang Sora........ “ Je Hoon menyuruh Sora maju ke depan. Dengan percaya diri Sora mempresentasikan semua yang telah dia siapkan sebelumnya. Di layar bergantian terpampang hasil- hasil desainnya yang membuat kagum beberapa peserta rapat, termasuk Presdir Park, dia memperhatikan penjelasan Sora dengan seksama.

“ Kita mengambil tema chic, simlpy, elegan, but trendy........ untuk trend fashion musim panas tahun ini. Baju- baju berbahan chiffon menjadi bahan utama karya saya, karena disamping berbahan ringan, juga termasuk bahan yang menyerap keringat sehingga sangat cocok bagi muda- mudi yang aktif terutama di luar ruangan. Warna pearch, toska, baby pink, baby blue, dan warna- warna bunga musim semi adalah pilihan yang sangat cocok. Selain itu seperti yang dapat Anda lihat di layar..........” Sora memampangkan hasil desain gaun terbaiknya.

“ Ini adalah salah satu brand pakaian yang akan saya angkat, dengan motif print mini flowers yang akhir- akhir ini sangat diminati kaum muda, saya menjadikannya dressmini simple yang bisa diaplikasikan dalam berbagai kebutuhan.............” Sora menyampaikan karyanya dengan sangat baik.

Semua bertepuk tangan menerima ide- ide segar Sora. Terutama Presdir Park, dia tak hentinya memuji Sora dan ingin lebih mengenal gadis muda ini lebih dekat. Setelah sedikit berbasa- basi, akhirnya satu- persatu orang yang mengikuti rapat keluar ruangan. Tinggalah Sora yang masih sibuk merapikan berkas- berkasnya. Saat tiba- tiba Sora merasa pusing dan tubuhnya limbung begitu saja. untung ada Je Hoon yang dengan cekatan menangkap tubuh Sora hingga tak sampai terjatuh di lantai.

“ Sora ya......... kau baik- baik saja?? apa perlu aku membawamu ke rumah sakit??” Tanya Je Hoon terlalu khawatir, dia mendudukkan Sora kembali di kursi.

“ Tidak perlu, mungkin aku hanya kurang tidur saja oppa...... duduk sebentar pusingnya juga hilang kok..... kwencana...........!!” Tolak Sora, tak ingin membebani orang lain. Sora bersikeras agar Je Hoon meninggalkannya saja,

“ Tapi Sora ya....... bagaimana denganmu??”

“ Sudahlah......... aku baik- baik saja, cepat sana pergi..... Presdir menunggumu........” Sora mendorong agar Je Hoon pergi.

“ Nanti aku menghubungimu.............” Akhirnya Je Hoon keluar meninggalkan Sora yang sendirian dan terus menatap kepergiannya. Perlahan Sora menjatuhkan kepalanya di atas meja, matanya terpejam........

“ Jung Su oppa............ saranghae..............” Gumam Sora sangat pelan, berharap semua yang dilihatnya hanya mimpi, dan nanti saat dia terbangun semuanya akan baik- baik saja.





****



Sora melangkah dengan lesu memasuki apartemen Jung Su, tidak seperti biasanya Sora langsung masuk begitu saja tanpa mencari Kyumin dulu seperti yang biasa dia lakukan. Sora sudah bergegas saja masuk kamar saat Jung Su berteriak padanya.

Ternyata Sora tak menyadari bahwa sedari tadi Jung Su sedang bermain bersama Kyumin di ruang tengah.

“ Omma....... akhirnya omma pulang, Kyumin rindu........ omma....... omma.....!!” Pekik Jung Su mengecilkan suaranya, dia menggerak- gerakkan tangan Kyumin memanggil Sora.

“ Oh.... Kyumin ah..... maaf sayang omma tak melihatmu tadi....... Omma juga banyak pekerjaan sayang jadi omma pulang terlambat........ Mianhae Kyumin ah........ !!” Sora tersenyum mengajak Kyumin mengobrol, tapi matanya dengan sengaja tak memandang Jung Su.

“ Muuaachh......muachh......muaachh........ omma sayang Kyumin..........” Sora mengecup pipi Kyumin berulang- ulang. Sedangkan Jung Su sudah memajukan wajahnya minta di kecup juga, tetapi Sora dengan sengaja menolaknya.

“ Yahh...... aku dilewati............!!” Celetuk Jung Su, dilihatnya Sora sudah kembali berjalan ke kamarnya. Namun kemudian Sora menoleh.

“ Jung Su oppa..... apa malam ini kau ingin tidur dengan Kyumin??” Ditanya seperti itu Jung Su mengangguk berulang- ulang tertawa kegirangan.

“ Baiklah....... malam ini biar Kyumin tidur dengan appa saja ya, biar omma tidur sendiri di kamar.......... “

“ Jadi maksudnya Kyumin tidur di kamarku Sora, bukan aku yang tidur di kamarmu, bersama Kyumin??” Sora menggeleng,

“ Aku lelah oppa, biar malam ini saja aku tidur sendiri, bisakan??” melihat Sora yang begitu memohon padanya Jung Su menjadi tak tega dan meloloskan keinginan.

“ Tapi omma........... Kyumin lapar.......... Bisakah omma memasak sebentar??” Jung Su kembali menirukan suara Kyumin, bersamaan dengan itu perutnya juga berbunyi minta diisi.

“ Sebenarnya appa juga sih........... hehehehehe.....................” Tambahnya.

Sora mengurungkan niatnya dan menuju dapur dulu untuk memasak. Dia mengambil bahan seadanya di dalam lemari pendingin dan mengolah beberapa bahan yang ada.

“ Apa kau perlu bantuan yoebo??” Tanya Jung Su mendekati Sora, dia sedikit khawatir melihat sikap Sora yang tidak seperti biasanya. Dipegangnya dahi Sora, mungkin dia demam.

“ oppa.......... aku tidak apa- apa, sebentar lagi makanan siap. Oppa tunggu saja di sana, temani Kyumin..........!!!” Cegah Sora tak mau Jung Su memperhatikannya. Tak sengaja Tangan Sora tergores pisau, membuatnya mengaduh kesakitan.

“ Tuh....... kan, sebaiknya kau tadi membiarkanku membantumu yoebo...... sekarang lihat kau melukai tanganmu sendiri..........” Jung Su dengan cekatan membalut luka Sora, dan meniupinya agar tidak terasa sakit.

Sora hanya diam memperhatikan Jung Su memperlakukannya,

“ Jung Su oppa.......... apa benar ini dirimu??? Lalu siapa lelaki tadi siang yang kulihat bersama Taeyeon??? Kau membuatku bingung oppa.... benar- benar bingung.......!!” Sora membuang mukanya saat dirasa dia hendak menangis.

“ Sudah tidak apa- apa oppa....... aku mau melanjutkan masakanku, nanti gosong.......!!” Sora memaksakan senyumnya, dia kembali fokus pada masakannya. Ingin segera cepat- cepat menyelesaikannya.

“ Sora..............?? ada apa denganmu??”Pikir Jung Su dalam hati, tetapi dia tak mau bertanya lagi. Itu akan membuat Sora semakin menghindar darinya, biarlah nanti pasti Sora akan menceritakannya sendiri.



****



To Be Continue

2 komentar:

  1. aihh, endingnya bener2 bikin penasaran. makin DAEBAK lah blognya vita, imut bener lg pake background warna pink *warna kesukaanku :D*
    Ditunggu kelanjutannya vit, FIGHTTIINNGGG^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih dah suka sama blognya ^^

      udah aku posting tuh kelanjutannya, met baca ya !!!

      Hapus