Sabtu, 13 Juli 2013

The Baby, You, and Me – 13



Jung Su berulang kali melihat jam tangannya, dia tampak menunggu seseorang di sebuah kafe. Wajahnya menunjukkan bahwa dia tak begitu senang....

“ Semenit lagi dia tidak muncul, aku akan pergi.........!!” Gumamnya terlihat kesal. Dia merelakan waktunya terbuang sia- sia hanya untuk menunggu seorang lelaki yang baru memasuki kafe.

“ Jung Su hyung.......mianhae........ kau menunggu lama ya..........!! “ Sapa lelaki yang ternyata Park Je Hoon itu. dia mengambil duduk tepat di depan Jung Su.

“ Cepat katakan ada apa?? Aku masih ada urusan yang lain.......” Jawab Jung Su ketus, kalau saja bukan karena ayahnya yang menelepon agar Jung Su bertemu Je Hoon, jangan harap Jung Su mau menunggu selama ini.

Je Hoon mengeluarkan sesuatu dari saku jasnya, kemudian memberikannya pada Jung Su.

“ Ini undangan peragaan busana yang akan diadakan malam ini, appa menyuruhmu datang hyung...........” Jelas Je Hoon,

Jung Su tak begitu tertarik, dia melipat kedua tangannya di depan dada.

“ Kalau aku tidak mau datang bagaimana?? Aku tidak berminat dengan acara- acara seperti itu..........!!” Jawaban Jung Su membuat Je Hoon tertawa.

“ Benarkah?? Bagaimana kalau aku bilang salah satu desainer yang akan memperagakan hasil rancangannya malam ini adalah Kang Sora, apa kau masih tidak berminat hyung??” Je Hoon menatap Jung Su, melihat bagaimana reaksinya.

“ Apaa??? Sora??” Jung Su nampak sangat kaget, namun dengan cepat dia mengubah ekspresinya kembali tenang.

“ Aiiissshh....... kenapa Sora tidak pernah bilang padaku, kenapa bocah tengik ini yang menyampaikan kabar sepenting ini??” Pikir Jung Su, dia mengambil undangan di atas meja dan mulai membacanya.

Sedangkan Je Hoon lebih memilih memesan minuman, yang tak berapa lama kemudian seorang pelayan datang ke meja mereka.

Terjadi sedikit insiden saat pelayan itu tidak sengaja menumpahkan minuman di setelan jas Je Hoon. Berulang kali pelayan itu meminta maaf,

“ Sudahlah tidak apa- apa.... untung hanya basah sedikit, kalau boleh tau dimana toiletnya??” Je Hoon melepas jas yang ia pakai dan mencoba membersihkan noda di bajunya.

Jung Su sebenarnya tak begitu peduli dengan apa yang menimpa Je Hoon, sekalian saja kenapa pelayan tadi tak menumpahkan minuman itu di muka Je Hoon yang sok manis. Tapi mata Jung Su langsung terbelalak melihat kemeja putih yang dipakai Je Hoon.

“ i...itu..... kan...... darimana kau mendapatkan kemeja itu??” Teriak Jung Su menunjuk kemeja yang saat ini dipakai Je Hoon.

“ Kenapa hyung??? Kau menginginkannya ya?? ini pemberian seseorang, dan sepertinya hanya ada satu- satunya di dunia jadi maaf......... kau tidak bisa membelinya di manapun.......!!” Je Hoon tersenyum tak bisa menyembunyikan rasa senangnya, dia mengelus- elus kemeja itu sangat pelan. Kemeja itu sudah menjadi kemeja kesayangannya.

Sedangkan Jung Su masih tak bisa mempercayai apa yang dilihatnya. Dia yakin seratus persen itu adalah kemeja yang dirancang dan dijahit sendiri oleh Sora. Tetapi kenapa Je Hoon yang mendapatkannya? Kenapa bukan dia, owhh............ ini benar- benar membuat Jung Su sebal.

Tanpa basa- basi Jung Su pergi meninggalkan Je Hoon,

“ Hyung bagaimana?? Apa kau akan datang??” Teriak Je Hoon pada Jung Su yang sudah meraih gagang pintu dan hendak keluar.

“ Aku pikirkan dulu..............!!” Jawab Jung Su sekenanya, melambai kemudian pergi.



***



Jung Su terlihat berjalan kebingungan memutari sebuah lorong, kepalanya berulang kali menengok ke dalam satu- persatu ruangan yang dilaluinya.

Aiisshhh.......... kenapa aku tidak pernah menanyakan pada Sora di bagian mana dia bekerja?? Bagaimana mungkin aku mencarinya di gedung sebesar ini??” Gumam Jung Su dalam hati, dia semakin menurunkan topi yang dipakainya agar tak seorangpun mengenali siapa dia.

Semakin berjalan Jung Su merasa semakin tersesat, dia tak melihat seorang pun berjalan di sekitarnya.

“ Apa aku bertanya saja pada petugas keamanan di depan?? Aduh tapi nanti malah menarik perhatian.......... aku coba cari sendiri lagi dulu.........!!”

Tepat di depan sebuah lift Jung Su melihat seorang gadis sebaya Sora berjalan ke arahnya, tak ada pilihan lain Jung Su mencegat gadis itu.

“ maaf nona, apakah kau tau dimana ruangan Kang Sora ssi??” Tanya Jung Su sedikit mengubah suara dan memiringkan kepalanya. Tapi karena gadis di depannya ini lebih pendek, pasti dia bisa mengenali wajah Jung Su dalam posisi seperti itu.

“ Maksudmu Kang Sora sshi, bagian desain itu?? kebetulan aku satu bagian dengan Sora, kenalkan namaku Nam Bora.........” Bora sudah mengulurkan tangannya saat dia menyadari sesuatu.

“ Omo......... bukankah kau Park Jung Su, penyanyi dan model itu?? aigoo........ ternyata berita yang beredar selama ini benar kau dan Sora kalian??” Bora tertawa kegirangan seperti baru mengetahui gosip baru yang bisa ia sebarkan sepenjuru kantor.

“ Huuussttt........ Nam Bora ssi, kumohon tenanglah?? Apa kau teman Sora?? apa kau bisa menunjukkan dimana gadis ini sekarang?? Aku sangat ingin bertemu dengannya......!!” Jung Su berbicara sambil berbisik. Dia tak ingin seseorang mendengar percakapan mereka.

“ aahhh............ ne, kau bisa percaya padaku Jung Su ssi...... hihihihi........... aku tau dimana Sora, pasti sekarang dia sedang di ruang penyimpanan.....” Jawab Bora tak kalah berbisik.

“ ruang penyimpanan?? Apa yang dia lakukan disana??” Tanya Jung Su, masih melihat Bora cekikikan entah apa yang ia tertawakan.

“ Ahh...... kau seperti tak mengenal Sora ssi saja, dia selalu seperti itu melakukan hal- hal yang tidak penting yang menurutnya sangat penting.......... di sana..... kau hanya harus berjalan lurus, belok kiri, nah ruangan itu tepat di sudut............!!” Bora memberi petunjuk sebelum kemudian Jung Su berterima kasih dan berjalan meninggalkan Bora yang masih cekikikan.

“ Ya...... Sora ya, kena kau sekarang....... yang lain harus tau, aissshh...... aku tak mengira gadis ini memiliki pacar setampan itu....... , setelah direktur Park kini Park Jung Su??!! kekekeke................” Bora berlari sambil berlonjak kegirangan. Ingin cepat- cepat menemui genk nya dan menyampaikan kabar penting ini.



****



Sora terlihat sibuk mengisi buku catatan di tangannya, menyesuaikan setiap kain yang dia pegang dengan beberapa list yang ia buat.

“ Ah....... sepertinya kain ini tidak cocok, terlalu kaku....... aku butuh sesuatu yang lebih halus dan ringan..........” Gumamnya sendiri, dia melihat gulungan kain yang menarik perhatiannya. Namun kain itu sepertinya sulit dijangkau karena diletakkan di rak paling atas. Sora pun menggeser meja dan kursi menyusunnya ke atas. Perlahan dia mulai naik, bertumpu pada kursi itu berniat meraih kain yang letaknya sangat jauh di atasnya. Dengan mengerahkan seluruh kemampuannya Sora hampir berhasil meraih ujung kain, tapi karena kursi yang Sora naiki tidak terlalu seimbang membuat tubuhnya oleng dan terjatuh.

“ aaaakkkkhhhhhhhhhh.........................” Teriak Sora refleks, dia mengira tubuhnya akan membentur ubin yang keras, namun bukan Sora justru merasa tubuhnya dipegang oleh sesuatu yang kuat, sepasang lengan yang kekar tepatnya.

Perlahan Sora mulai membuka matanya, dia sudah berada dalam gendongan Jung Su.

“ yahhh........... oppa........ apa yang kau lakukan??” Teriak Sora kaget, tiba- tiba Jung Su sudah ada bersamanya.

“ Aku?? Tentu saja aku menolongmu yoebo....... siapa lagi kau pikir orang yang mau menolong gadis seceroboh dirimu??” Goda Jung Su, membuat Sora merona.

“Aiiihh........... Jung Su oppa cepat turunkan aku, turunkan aku..... bagaimana kalau ada yang melihat, ini kantor oppa........” Teriak Sora, menggerak- gerakkan tubuhnya yang masih digendong Jung Su.

“ Terus kenapa?? Biar saja semua orang melihat, Park Jung Su menolong pacarnya yang hampir terjatuh, memang ada yang salah??” Jung Su malah semakin membuat Sora kesal dengan perkataannya.

Melihat Sora yang sudah memanyunkan bibirnya lima senti membuat Jung Su tak mempunyai pilihan lain selain menurunkan Sora.

“ Kenapa oppa kesini?? Aku masih bekerja, kita bisa bertemu nanti kan??” Protes Sora, kini mereka berdua sedang berbicara sambil berbisik di pojok ruangan.

“Salah siapa sejak tadi kau tidak mengangkat teleponku Sora ya..........” Keduanya sedang terlibat cek-cok rumah tangga saat tiba- tiba Jung Su menarik tubuh Sora untuk bersembunyi. Jung Su merasa ada seseorang yang berjalan mendekat.

“ Jangan berisik........... aku mendengar ada orang lain disini...........” Jung Su menindih tubuh Sora dengan tubuhnya, mereka berhimpitan bersembunyi di antara rak- rak kain yang tinggi.

Sora merasa jantungnya hampir lepas menyadari siapa yang tengah mencarinya sekarang. Park Je Hoon, dia berulang kali memanggil Sora. Namun Sora tak bisa berkutik dalam dekapan Jung Su. Sora bisa dengan jelas merasakan hangatnya kulit Jung Su yang menekan kulitnya sendiri, karena memang tak ada jarak diantara mereka. Sora terdiam begitu juga dengan Jung Su mereka hanya saling berpandangan dalam sunyi.

“ Sora sshi........ apa kau disini??? Cepat keluar..............!!” Suara Je Hoon memenuhi ruangan, membuat Sora semakin merapatkan tubuhnya ke arah Jung Su, mungkin berniat bersembunyi di balik tubuh bidang Park Jung Su.

“ Tenanglah.......... Je Hoon tidak akan menemukan kita..........!!” Bisik Jung Su meyakinkan Sora, dia mengecup puncak kepala Sora berusaha menenangkannya.

Beberapa saat berlalu, terlihat sepertinya Je Hoon sudah meninggalkan ruangan. Menyadari itu Sora langsung mendorong Jung Su menjauh.

“ Ini semua gara- gara oppa......... kenapa kesini tidak bilang- bilang dulu sih........!!!” Protes Sora, dia menyembunyikan salah tingkahnya dengan bersikap marah.

Tapi Jung Su dapat melihat dengan jelas dari matanya bahwa sebenarnya Sora tidak marah, dia hanya terlalu malu dan menurut Jung Su itu sangat ...... cute.......hehehehehe.........



“ Sekarang waktunya kau ikut denganku Sora ya.............!!” Sora sudah hendak menolak namun Jung Su keburu mengancamnya.

“ Ikut baik- baik atau aku dengan terpaksa akan menggendongmu keluar?? Cepat putuskan pilih mana??” Tanya Jung Su, dia tersenyum melihat Sora tak membantahnya lagi.

“ Arasso.......... aku akan mengikuti mu oppa........ tapi jangan coba- coba menggendongku lagi..............!!!” Sora memperingatkan Jung Su, sebelum akhirnya mereka berjalan keluar masih dengan sembunyi- sembunyi.

***



Ternyata Jung Su membawa Sora untuk mencoba beberapa gaun malam. Awalnya Sora menolak dan hendak kabur, namun Jung Su dengan cepat dapat menangkapnya. Dengan bantuan pemilik butik Jung Su memilihkan beberapa gaun yang cocok untuk dikenakan Sora.

Jung Su sedang melihat sekeliling ruangan saat Sora tiba- tiba keluar dari kamar ganti,

“ Bagaimana oppa?? Apa ini cocok??” Sora berdiri di depan Jung Su mengenakan gaun berwarna hitam panjang, dengan belahan di sebelah kanan sebatas paha, mengekspos sedikit kaki jenjangnya.



Jung Su menggeleng.......

Baju kedua berwarna biru safir, dengan potongan miring melingkar di atas dada...

Sora menaikkan kedua alisnya, meminta pendapat Jung Su.

“ emmmm....... bagus, tapi ini terlalu sederhana Sora, kau harus tampil beda malam ini!!” Jung Su melihat dari berbagai sudut, apapun yang dipakai Sora selalu kelihatan cantik di tubuhnya.

Tak lama setelah itu Sora keluar dengan baju berwarna biru donker,

“ Wow.......... look my Goddess..... beautiful........” Komentar Jung Su sambil berdecak kagum. Sora terlihat sangat cantik dengan gaun ini, rambutnya yang panjang digelung, menambah kesan anggun pada dirinya.

“ But.......... !! Sepertinya masih ada yang kurang menurut Jung Su. Sora harus bersinar diantara yang lain.

“ Jung Su oppa ini saja ya, aku menyukainya..... kurasa ini sudah cocok....!!!” Sora berputar- putar di depan cermin, menyukai penampilannya.

“ Aniyo.......... masih ada satu baju lagi, cobalah yoebo..........!!” Seperti permintaan Jung Su, Sora pun kembali ke ruang ganti.

“ Sora ya........ apa masih lama??? Apa yang ini cocok??” Tanya Jung Su saat Sora tak juga keluar dari ruang ganti.

“ emmm........... entahlah oppa, sebaiknya kau lihat sendiri..........!!” Kemudian Sora keluar, dengan mini dress putih di atas paha memperlihatkan kaki jenjangnya yang putih. Rambutnya dibiarkan tergerai begitu saja. Gaun dengan rumbai menjuntai di bagian belakang di percantik dengan sepatu higheel hitam bertabur swarozki.

Jung Su tak berkedip melihat Sora, mulutnya ternganga seperti baru melihat bidadari yang turun dari langit.

“ Jung Su oppa, kau baik- baik saja?? bagaimana dengan yang ini?? bagus??” Tanya Sora, mengibas- ngibaskan tangannya di depan wajah Jung Su yang masih terbengong.

“ Perfect............ can you turn around my princess??” Sora berputar di tempat seperti perintah Jung Su.

“ waahh....ha..aha...hah........... setiap kali kau memakai baju seperti ini aku bingung harus melihat kemana Sora ya?? aku harus melihat ke arah matamu kan?? Tapi kau..... gaun ini.....ahh......bagus sekali untukmu......... kakimu.....terlihat.....emm....... lebih tinggi...........!!” Jung Su masih tak bisa mengalihkan pandangannya dari Sora.

“ Gomawo...............” Ucap Sora pelan, merasa canggung diperhatikan seperti itu.

“ Sekarang ayo kita berangkat...........kajja..............!!” Jung Su dan Sora bergandengan tangan keluar dengan wajah bahagia.



***



Jung Su Pov.......



Sesampai di depan hotel kubantu Sora turun dari mobil. Karpet merah sudah menyambut kami tepat setelah pintu kaca terbuka secara otomatis. Banyak sekali wartawan yang hadir, bersamaan dengan kurasakan semakin eratnya pegangan Sora di lenganku.

“ Jung Su oppa, apa kau yakin?? Disini banyak wartawan, bagaimana kalau mereka...........!!” Segera kutatap Sora agar tak berpikiran macam- macam.

“ Serahkan semuanya padaku yoebo....... malam ini kau sang putri, aku tidak akan membiarkan apapun merusak malam indahmu..... ingat, ada aku di sini...... bersamamu, biar saja wartawan menulis berita apapun tentang diriku, aku tidak peduli Sora ya........!!” Perkataanku membuatku bingung sendiri, andai saja mudah melakukannya tanpa perlu mengambil resiko menyakiti seseorang yang sangat kucintai. Pilihan lain tiba- tiba terpampang di depanku. Apa aku harus melakukannya?? Demi Sora.

“ Ahh.......... biar waktu yang memutuskannya.........!!” Kugenggam erat tangan Sora melangkah ke dalam.

Sesampai di ballroom aku tidak begitu terkejut dengan pelayanan eksklusif yang ada di dalam. Seperti inilah appa, dia sangat senang menghambur- hamburkan uangnya hanya untuk membuat negeri dongeng dalam semalam.

Meja- meja bundar berbalut kain putih tertata apik memenuhi ruangan. Lengkap dengan temaram lilin dan berbagai hidangan mahal di atas meja. Lampu kristal berkilauan tergantung di tengah langit- langit berkubah melengkung. Di bawahnya bertumpuk susunan gelas- gelas kristal yang semakin berpendar terkena kilauan berlian yang dipakai nyonya- nyonya besar istri pengusaha relasi appa.

Sebuah panggung panjang terletak tepat di depan meja- meja itu, catwalk yang akan dipakai model- model berlenggak- lenggok memperagakan busana mereka. Kugandeng Sora menuju tengah ruangan, disana kulihat, Appa, Je Hoon, omma, dan keluarga Kim, tanpa Taeyeon sudah menunggu.

“ Jung Su ah......... senang kau bisa datang anakku............ oh nona Kang?? Tak kusangka kau mengenal putraku Park Jung Su.......” Kusapa appa sedikit membungkuk, dia tersenyum padaku dan Sora, namun kurasa senyum itu hanyalah senyuman palsu.

“ Ne.......... Presdir...... saya merasa terhormat berada di sini........” Jawab Sora, dia sepertinya sudah akrab dengan appa. Tidak seperti diriku yang merasa sangat tidak nyaman berdiri di antara keluarga yang sudah lama kutinggalkan.

“ hahahaha......... jangan seperti itu nona Kang, acara ini bisa terlaksana juga karena kerja kerasmu..... bukankah beberapa karyamu akan diperagakan di sini??”

Sora, Appa, Je Hoon, bahkan omma sangat menikmati percakapan antara mereka.Sedangkan aku di sini seperti orang tolol yang tak diharapkan keberadaannya.

Diam- diam aku memilih pergi menjauhi mereka. kualihkan pikiranku pada minuman yang ditawarkan pelayan.

Kuteguk beberapa gelas, sampai kurasakan tenggorokanku seperti terbakar.

“ Jung Su oppa.......... kenapa kau di sini?? Acara akan segera dimulai, ayo kita kembali ke dalam oppa............!!” Sora tiba- tiba sudah berada di dekatku. Aku tak menyadari kehadirannya karena terlalu sibuk melihat dari atas balkon.

“ Tidak Sora ya........ aku tidak merasa nyaman di sini. Kau saja yang masuk...........!!” kuusahakan untuk tersenyum padanya. Sora justru menggenggam tanganku.

“ Oppa bilang akan selalu menemaniku malam ini..... kalau kau tidak masuk, maka aku pun tidak akan masuk.........!!” Entah mengapa ucapan Sora menenangkanku, kepercayaan diriku kembali lagi. kugandeng tangannya kembali ke dalam.

Jung Su Pov End



Sora Pov



Aku tau kenapa Jung Su oppa bersikap seperti ini, semua karena keluarganya. Terutama Presdir Park, appanya. Sejak bertemu beliau, sikap Jung Su oppa langsung berubah. Seperti ada dinding tinggi yang memisahkan mereka. Mungkin Jung Su oppa belum bisa melupakan kenangan pahitnya, tetapi sampai kapan?? Lambat laun dia harus kembali pada keluarganya.

“ Sora ya.......... bukankah itu rancanganmu??” Bisikan Jung Su oppa mengembalikanku dari lamunan. Ku lihat ke arah panggung, gaun rancanganku di pakai dan diperagakan oleh beberapa model. Aku tersenyum melihatnya, ada sebuah kepuasan dalam diriku. Namun tiba- tiba senyumku hilang saat melihat Taeyeon juga berada di atas panggung, dia berjalan sangat anggun memakai hasil rancanganku. Ironis memang, wanita yang tak kusukai justru menjadi model bajuku.

Setelah beberapa sesi peragaan yang meriah, tiba waktunya untuk pesta dansa. Kulihat satu- persatu tamu undangan mulai turun ke lantai dansa. Musik klasik mengalun merdu. Aku masih duduk manis di samping Jung Su oppa, saat seseorang memintaku untuk turun berdansa dengannya.

“ Sora ssi........ maukah kau berdansa denganku??” Pintanya mengulurkan tangan. Aku bingung, kutatap Jung Su oppa. Namun dia terlihat tak bergeming........

“ Je Hoon oppa, maaf........ aku..... aku bersama...........!!” aku ingin menolak, tapi Jung Su oppa sudah memotongku dulu.

“ Tidak apa- apa Sora ya, kau bisa berdansa dengan Je Hoon...........!!” Ucapan Jung Su oppa diluar dugaanku. Ini aneh saat dia ternyata mengijinkanku berdansa dengan orang lain.

Kuraih tangan Je Hoon yang sudah membimbingku ke tengah ruangan. Tapi mataku tak bisa beralih dari Jung Su oppa.

Ada apa dengannya, kenapa Jung Su oppa berubah seperti ini.



“ Sora ya.......... malam ini kau sangat cantik........” Puji Je Hoon, aku tersenyum menanggapinya.

“ Apa kau senang?? Semua orang memuji hasil karyamu Sora, kau sepatutnya bangga akan kerja kerasmu selama ini..........!!” Entah apa yang diucapkan Je Hoon, aku tak begitu mendengarnya karena saat ini perhatianku fokus pada Jung Su oppa yang sedang berdansa dengan Taeyeon.

Aku berusaha menatap matanya, namun Jung Su oppa cepat- cepat mengalihkan pandangannya dariku. Dia seperti tak mengindahkanku, aku benar- benar dibuat bingung olehnya. Tanpa sadar mataku sudah berkaca- kaca, kutinggalkan Je Hoon sendiri karena aku harus ke kamar kecil, jika tidak mau menumpahkan semua air mataku di depan umum.

Sora Pov End



Author Pov..........



Sora berjalan kembali dari toilet dengan wajah yang berseri. Tak tampak darinya wajah seorang gadis yang baru saja menangis terisak karena patah hati. Jung Su melambai memanggil Sora, agak sanksi Sora berjalan mendekati Jung Su yang ternyata sudah duduk di samping Taeyeon. Tanpa memiliki pilihan Sora ikut duduk di sebelah Jung Su, tepatnya di sebelah kanannya karena Taeyeon berada di sebelah kiri bersama kedua orang tuanya.

Mereka tengah mendengarkan sambutan Presdir Park selaku penanggung jawab acara.

“ Sora ya........ bisakah kita pulang sekarang?? Kurasa sudah malam Sora, kajja...........” Jung Su berbisik di telinga Sora, namun cepat- cepat Sora mencegahnya.

“ Jangan dulu oppa..... tidak baik kita pergi di tengah- tengah sambutan begini...... kumohon tunggulah sebentar lagi......” Jung Su menatap Sora sejenak, terpancar dengan jelas ketidaknyamanan di mata Jung Su. Terlihat jelas dari wajahnya yang selalu tertunduk dan tak sedikitpun berusaha mendengarkan sambutan Presdir Park.

Sora menggenggam erat tangan Jung Su berusaha menguatkan.

Setelah itu giliran Park Je Hoon yang maju ke podium. Semua bertepuk tangan menyambutnya.

Awalnya Je Hoon hanya memberi sambutan seperti biasa, sedikit berbasa- basi dan menjelaskan beberapa keunggulan desain pakaian yang dikeluarkan perusahaan. Namun kemudian Je Hoon menatap Presdir Park yang sepertinya juga bingung melihat perubahan ekspresi Je Hoon.

“ Appa....... maafkan aku, selama ini aku selalu berusaha menuruti semua perkataan dan perintahmu. Tapi ijinkan aku memutuskan satu hal yang sangat penting dalam hidupku..... tentang pernikahanku..........!!” Je Hoon terlihat sedikit takut akan mengatakan ucapannya selanjutnya. Karena saat ini terlihat jelas Presdir Park sangat marah.

“ Apa maksudmu?? Jangan mengatakan hal yang tidak jelas Je Hoon ah.........!!”

“ Tidak appa....... aku sudah memikirkannya berulang kali, aku tidak ingin melanjutkan rencana pernikahanku dengan Kim Taeyeon.............karena aku sudah memiliki seseorang yang sangat kucintai.........!!!” Setelah mendengar perkataan Je Hoon suasana seketika berubah panas. Presdir Park menampar Je Hoon dengan keras, membuat semua tamu memekik karena kaget. Begitu juga dengan tuan dan nyonya Kim, mereka marah dan kecewa karena merasa di permainkan. Keduanya meninggalkan acara begitu saja tanpa mendengarkan penjelasan nyonya Park.

Sedangkan Taeyeon, dia menangis di tempatnya. Sora terus saja memperhatikan gadis itu, Sora merasa iba melihatnya entah bagaimana kini perasaan Taeyeon. Tapi sepertinya sudah ada seseorang yang bisa menenangkannya, Park Jung Su. Dengan mata kepalanya sendiri Sora melihat Jung Su oppanya sedang berusaha menghibur Taeyeon, dia menepuk punggung dan menghapus air mata Taeyeon. Sora merasa perlahan genggaman tangan Jung Su merenggang untuknya.

“ Sora ssi....... kemarilah...........!!” Panggilan Je Hoon menyentak alam bawah sadar Sora. semua orang kini beralih menatap Sora, termasuk Park Jung Su.

Sora dihadapkan pada pilihan yang sulit, jika terus bersama Jung Su dia akan semakin merasa sakit, namun bila memilih menerima panggilan Je Hoon, maka Sora akan setidaknya bisa lari dari kenyataan yang membelenggu hatinya.

“ Sora ya........ tetaplah disini.............!!” Jung Su berbisik pelan pada Sora, memandang mata Sora yang sudah berair.

Sora tampak berpikir keras, kemudian dia menggeleng dan melepaskan tangan Jung Su.

Sora berdiri, dan berjalan menuju Je Hoon......

“ Sora ya..................!!” Pekik Jung Su namun tertahan,



Sekelebat bayangan muncul di depannya....

“ Hyung bisakah aku meminta satu hal padamu?? Ini demi Sora hyung, demi kebaikannya...........” Ucap Je Hoon saat dia masih bersama Jung Su di kafe.

Jung Su tak berniat menjawab, dia hanya diam saja. ini pertanda bahwa Je Hoon memang harus mengutarakan maksudnya.

“ Nanti malam selama di pesta bisakah kau membiarkan Sora bersamaku hyung?? Untuk semalam ini saja..........!!”

“ Apa maksudmu?? Kau pikir Sora barang yang bisa kupinjamkan begitu saja, simpan saja anganmu itu Park Je Hoon..........” Sembur Jung Su marah, dia merasa tak memiliki urusan lagi dengan Je Hoon.

“ Bukan begitu maksudku hyung..... ini demi Sora. kau tau kan seorang desainer baru memerlukan publikasi besar- besaran atas dirinya. Dia harus membangun image baik di depan umum agar karya- karyanya diterima di masyarakat. Tetapi jika Sora terus bersamamu, maaf hyung bukan maksudku menyinggung perasaanmu tapi mengingat skandal yang terjadi beberapa waktu yang lalu kurasa ini tak akan membantu Sora, malah akan menjerumuskannya. Kau mengerti kan hyung??” Jelas Je Hoon, berusaha mempengaruhi Jung Su. entah apa yang sekarang ada di pikiran namja ini.

Jung Su merasa semua perkataan Je Hoon ada benarnya, dia tidak bisa mengorbankan karir Sora hanya demi keegoisan dirinya sendiri.




“ Apa yang aku lakukan ini sudah benar??” Tanya Jung Su pada dirinya sendiri. Tak ada Sora lagi yang membantunya menjawab. Jung Su benar- benar tak menemukan jawaban itu.
Yang ada di pikirannya adalah membuat Sora bahagia, meskipun terkadang dia tak sadar cara yang ditempuhnya salah.


To Be Continue

1 komentar:

  1. daebak but it's really hurt ... T_T
    sora don't go .................. huaaaaaaaaaaaaaa

    BalasHapus