Minggu, 25 Mei 2014

LIE TO ME part 6



Sora mengedarkan pandangannya mengitari halaman mansion dimana Kyuhyun, Shindong, Yesung dan Siwon sedang sibuk mengerjai Donghae dan Eunhyuk. Entah trik apa yang mereka pakai sehingga membuat Hyuk dan Donghae selalu gagal untuk menang. Hukumannya mereka harus meminum bergelas- gelas Americano yang rasanya sangat pahit itu. Melihat raut wajah Eunhyuk sekarang Sora bisa menebak namja ini benar- benar ingin menyerah, bagaimana mungkin pecinta susu stroberi meminum americano, hal yang mustahil bukan. Tapi dasar si monkey, dia hanya tidak mau kehilangan muka apalagi di depan gadis- gadis Jepang yang menurut Eunhyuk sangat menawan itu. Sebenarnya diam- diam Eunhyuk datang meminta bantuan Sora agar mau mengajarinya bahasa Jepang. Saat Sora bertanya untuk apa Eunhyuk menjawab dengan santai kalau dia sangat berminat mempelajari bahasa dimana harajuku itu berasal. Tapi bukan Sora jika tak bisa membaca isi pikiran Eunhyuk, dan Eunhyuk pun mengaku sebenarnya dia menaruh hati pada Sakura, gadis Jepang dengan mata lebar teman dekat Kyuhyun itu. Bahkan Eunhyuk meminta Sora membantunya mendekati Sakura, dan tentu saja Sora menolak. Sora tahu pasti rasa suka itu hanya sebentar bertahan di hati Eunhyuk, karena tidak pernah Eunhyuk benar- benar mencintai yoeja dengan sepenuh hati.

Sibuk dengan pikirannya sendiri Sora tidak sadar sudah berjalan mendekati kerumunan orang yang sedang heboh menyoraki Eunhyuk agar meneguk habis minumannya itu.

Sampai kemudian sapaan Shindong menyadarkan Sora, “ Omo... Sora sshi, apa yang kau lakukan berdiri saja disitu?? “ Kemudian Shindong melirik Siwon dan tersenyum usil, “ Ah, kau mau menemui Choi Siwon, ya??? Siwon ah.... itu Sora sshi mencarimu!!”

Mendengar itu Sora cepat- cepat memotong, “ Ah, ani, aniyo....... aku hanya ingin bertanya apa kalian melihat Leeteuk sshi?? Aku sudah mencarinya kemana- mana tadi, tapi tidak ketemu....” Sora mengerling pada Siwon sesaat sebelum kemudian kembali menatap yang lain.

“ Kau ini Shindong ah, tentu saja Sora sshi mencari nampyon nya.... memangnya kau pikir ada berapa nampyon yang ingin menyewa Sora sshi, sampai Choi Siwon juga menginginkannya. Choi Siwon, apa kau juga dipaksa kawin seperti Teuk hyung??” Kyuhyun nyeletuk asal dengan maksud bercanda, tapi ucapannya sepertinya terlalu berlebihan sehingga membuat Shindong menegurnya dengan lucu mengatakan bahwa Kyuhyun sangat tidak sopan bicara dengan Shindong padahal Shindong lebih tua dari Kyuhyun.

“ Ne, kau benar Kyuhyun sshi.... aku memang yoeja seperti itu. Itulah pekerjaanku, aku akan melakukan apapun asalkan kalian membayarku. Nanti kalau kontrakku dengan Leeteuk sshi berakhir dan diantara kalian ada yang membutuhkan jasaku sama seperti Leeteuk sshi, aku dengan sangat bersedia membantu, bukankah begitu Eunhyuk ah, Donghae ah, pekerjaan kita seperti itu kan??” Sora tertawa, berbicara seperti dia sudah biasa mengucapkan hal itu, bahkan hanya seperti sebuah gurauan. Tapi dalam nada suaranya tetap mengandung kegetiran.

“ Sora ya......!!” Gumam Eunhyuk dan Donghae hampir bersamaan, mereka tahu pasti Sora sangat tersinggung, tapi mencoba menahannya.

Sedangkan yang lain bungkam mendengar jawaban Sora, apalagi Kyuhyun dia merasa tidak enak sendiri setelah itu, dan hanya bisa membuatnya diam tak mampu berkata- kata.

Siwon yang sedari tadi hanya mendengarkan entah sedang memikirkan apa, awalnya dia senang Sora datang, tapi kemudian Sora malah bertanya tentang Leeteuk membuatnya sedikit kecewa.

“ Kalau Teuk hyung mungkin kau bisa mencarinya di pantai belakang mansion Sora sshi, aku tadi sepertinya melihat hyung berjalan ke sana..........!!” Siwon berusaha menurunkan ketegangan, dia tidak suka melihat Sora tersudut seperti sekarang.

“ Oh benarkah?? Kalau begitu aku akan mencarinya ke sana dulu.......!!” Sora cepat- cepat beralih dan melangkah pergi. Dia berusaha tidak mengambil hati ucapan Kyuhyun, bukankah yang menjadi tujuannya adalah mencari Leeteuk ?

***

Dan benar saja Sora menemukan Leeteuk di teluk tersembunyi itu. Leeteuk terlihat sedang bersantai sambil tiduran dia atas perahu karetnya. Dia sendirian saja, dan sepertinya sedang tertidur. Sora tidak begitu jelas melihatnya karena Leeteuk mengenakan kacamata hitam dan hanya berdiam diri sambil melipat kedua tangannya diatas dada.

Sora berjalan mendekat, dia sedikit bingung apakah harus membangunkan Leeteuk? bagaimana kalau namja ini nanti marah? Tapi Sora butuh berbicara dengannya, maka Sora pun memberanikan diri menegur Leeteuk.

“ Leeteuk sshi.....Leeteuk sshi........!” Nada Sora yang awalnya pelan berubah pelan karena Leeteuk tidak juga memperhatikannya. Bahkan Sora harus menggoyang- goyangkan pundak Leeteuk canggung dengan memanggil namanya berkali- kali. Perbuatan Sora membuat perahu karet Leeteuk bergoyang sehingga namja ini akhirnya merespon. Dia tidak marah, tapi cukup membuat Sora tersentak dan langsung menghentikan aksinya menepuk- nepuk Leeteuk.

“ Ada apa kau mencariku??” tanya Leeteuk tetap bernada dingin seperti biasa.

“ Apa yang kau lakukan disini Leeteuk sshi, aku mencarimu dari tadi......!!”

“ Bukan urusanmu Sora sshi, aku membayarmu bukan untuk mengurusi masalah pribadiku.......!!”

“ haahh, kalian semuanya sama saja........!!” Sora mendesah jengkel dan bergumam pelan. Sudah dua kali dia mendengar tentang uang dan bayaran, apa serendah itu mereka menilai harga diri Sora.

“ Iya, memang benar aku gila uang, lalu apa masalahnya?? Kalian chaebol (orang kaya) tidak akan pernah bisa mengerti bagaimana rasanya hidup miskin karena sejak lahir sudah terbiasa dilayani. Tidak seperti kami orang biasa yang setiap hari harus berjuang keras hanya agar bisa terus bertahan hidup. Memang uang segala- galanya bagiku, dimana aku harus memenuhi kebutuhanku sendiri..... tapi bukan berarti kalian bisa merendahkanku seperti itu!!” Ucapan Sora benar- benar bisa membuat Leeteuk terduduk. Ditatapnya yoeja di hadapannya itu, Leeteuk tidak pernah mendengar Sora melontarkan ketersinggungan seperti sekarang. Biasanya Sora akan menanggapi dengan santai, bukannya penuh dengan emosi.

“ Kalau kau sedang emosi seperti ini sebaiknya kita bicara nanti saja Sora sshi.....!!” Leeteuk kembali berbaring seolah tidak mau menanggapi kekesalan yang sedang dirasakan Sora, tapi jauh di lubuk hatinya sebenarnya Leeteuk tidak mampu untuk tidak memikirkannya.

Sedangkan di sisi lain Sora sadar dia sudah terlalu mengumbar isi hatinya dan Sora pun berusaha menekan itu serta kembali bersikap biasa.

“ ani, siapa yang bilang aku sedang kesal Leeteuk sshi, ngomong- ngomong apa sih yang sedang kau lakukan? Aku boleh ikut ya!!”

Leeteuk sudah melarang Sora untuk tidak mendekat, tapi dasar Sora yang terlalu keras kepala justru ikut masuk dengan melompat ke dalam perahu karet berbentuk oval itu. Sora dengan sedikit paksa menggeser tubuh Leeteuk agar memberinya ruang untuk ikut berbaring di sebelahnya. Jadilah kini keduanya tiduran di dalam perahu karet, meskipun harus berdesak- desakan.

Lama keduanya hanya terdiam sambil menatap langit biru.

“ Apa kau tahu Leeteuk sshi, arti namaku kan langit.......!!”

“ Siapa yang tanya??”

“ Huh, kau ini..... aku hanya memberitahumu saja, dasar kau......!!”

“ Apa kau tadi diam- diam mengamati langit Leeteuk sshi??”

“ ............................”

Leeteuk diam saja, Sora menarik nafas kesal karena Leeteuk sangat tidak kompeten bila diajak bicara.

Sora kemudian ingat apa sebenarnya tujuan dia menemui Leeteuk.

“ Leeteuk sshi.......!!” Sora melirik Leeteuk, namja ini tetap memasang wajah cueknya dan hanya memadang ke atas.

“ Tentang ucapanku yang kemarin malam saat didapur, aku ingin menariknya.......!!”

“ Kenapa??” Leeteuk tertarik untuk menyimak ucapan Sora.

“ Karena aku salah menilaimu Leeteuk sshi, maaf bila ucapanku menyinggungmu.... dan terima kasih karena sudah menjagaku........!!” Sora melirik Leeteuk kemudian langsung membuang muka saat merasakan pipinya tiba- tiba memanas.

“ oh.......!!” Begitu saja tanggapan Leeteuk, entah apa yang ada dalam pikirannya kini, Leeteuk benar- benar sulit ditebak.

Karena Leeteuk tidak juga bereaksi, Sora langsung mengajukan pertanyaan apakah Leeteuk memiliki sesuatu yang dia inginkan? Sora tidak mau berhutang budi jadi dia akan melakukan apapun yang Leeteuk inginkan.

Seperti mendapat kesempatan Leeteuk berusaha menjahili Sora.

“ Kau benar- benar tulus mau melakukan apapun permintaanku Sora sshi??” Tanya leeteuk kini membuka kaca mata hitamnya dan menantang menatap Sora.

Sedangkan Sora cukup mengangguk cepat untuk mengiyakan.

“ Baiklah aku akan memikirkannya, tapi sebelum itu bisakah kau pergi Sora sshi, perahu ini bertambah sempit karena keberadaanmu.....!”

Sora tetap bersikukuh tidak mau beranjak, membuat Leeteuk harus mendorongnya dan Sora pun balas mendorong. Mereka bertengkar di atas perahu tak ada satupun yang mau mengalah. Gerakan mereka membuat perahu oleng dan hampir terbalik. Keduanya berteriak hampir bersamaan, dan langsung melompat terduduk kemudian menyadari bahwa perahunya sudah terombang ambing dan tidak lagi berada di tepi pantai. Ternyata tanpa keduanya sadari perahu karet itu terlepas dari tautannya membuat perahu terbawa arus gelombang air dan sekarang mereka terdampar di karang besar yang sebenarnya adalah sebuah pulau kecil itu.

Leeteuk terus saja mengumpat dan menyalahkan Sora, pasti gara- gara Sora naik tadi tali pengikat perahunya terlepas. Sora tak mau kalah dia tetap bersikeras ini gara- gara Leeteuk, siapa suruh Leeteuk melakukan hal- hal kurang pekerjaan seperti bersantai di atas perahu karet yang menyebabkan Sora harus ikut terhanyut bersamanya.

“ Sudah diaaaaammm.....!!” teriak keduanya hampir bersamaan, Leeteuk mendengus kesal dan langsung berjalan turun dari perahu menuju bibir pantai pulau tak bernama itu. ketika Leeteuk sudah berada sangat jauh, Sora yang masih tak bergerak di atas perahu menoleh ke kanan dan ke kiri, tidak ada siapa- siapa selain lautan yang luas akhirnya memutuskan mengejar Leeteuk dengan berlari kecil.

Leeteuk dan Sora berkeliling sekitar pulau, mencari- cari mungkin ada sesuatu atau bantuan yang bisa mereka pakai untuk kembali ke mansion. Disaat mereka berkeliling itu keduanya menyadari bahwa pulau ini luar biasa indah. Pasirnya yang sangat putih begitu halus berkelap- kelip tertimpa sinar matahari. Letak pulau yang melandai membuat air laut di sekitarnya berwarna biru muda dan terkadang masih terlihat pasir pantainya yang bersembunyi malu- malu. Sedangkan semakin maik ke atas mereka akan menemukan hutan kecil di atas tebing juga karang kapur yang ditumbuhi banyak tumbuhan perdu.

Namun setelah lelah berkeliling, keduanya memutuskan duduk beralaskan pasir pantai.

Sora seperti mengingat sesuatu dan langsung berseri- seri tatkala mengeluarkan ponselnya.

“Apa yang mau kau lakukan?” tanya Leeteuk seperti menahan senyum.

“Tentu saja menghubungi teman- temanku di mansion, mereka pasti akan menolongku dan saat itu aku akan meninggalkanmu Leeteuk sshi.....” Sora tertawa sumringah, sedangkan Leeteuk hanya mengangkat bahunya dan menyuruh Sora agar segera menelpon. Namun tetap masih dengam wajah menahan tawa.

Berulang kali Sora mencoba menghubungi tapi selalu tidak tersambung.

“ Kenapa Sora sshi?? Tidak ada sinyal ya??” kini Leeteuk menertawakan Sora.

Sambil cemberut Sora bertanya, “ kenapa kau bisa menelpon sampai ke Seoul padahal jarak pulau mansion ke pulau ini tidaklah terlalu jauh. Kenapa aku tidak bisa menelpon Eunhyuk yang jaraknya lebih dekat dibanding Seoul, bukankah ini aneh Leeteuk sshi??” Sora seperti tak mendapatkan tanda tentang apa yang salah.

“ Jangan samakan iPhoneku dengan milikmu itu, punyaku sudah dirancang khusus sehingga aku bisa menghubungi kemana dan dimana pun aku mau, bahkan aku bisa menghubungi Do Min Joon di planet asalnya kalau aku mau......!!”

Sora mengernyit, Do Min Joon siapa? Apa maksud Leeteuk adalah Do Min Joon di drama Man From The Stars itu. Si alien yang terdampar di bumi dan jatuh cinta pada Chun Song Yi yang seorang artis.

“ Lalu kenapa kau tidak menggunakan iPhone mu yang paling canggih sejagad raya itu untuk meminta bantuan, alih- alih kita terdampar di sini menunggu bantuan yang entah sampai kapan akan datang??” Ucap Sora kesal sekaligus gemas pada Leeteuk yang malah terlihat bersantai sambil berbantalkan lengannya menatap langit. Ini bukanlah saat yang tepat untuk bersantai, seharusnya mereka panik karena matahari sudah tampak turun dan sebentar lagi langit akan menjadi gelap.

Gelap, tidak ada lampu, ditempat asing,hutan belantara juga jangan- jangan banyak binatang buas dan hantu........ Omo....hantu.....

Sora langsung memerintahkan Leeteuk untuk menelpon bantuan, memikirkan tentang malam mistis yang akan mereka lewati nanti sudah membuat Sora panik setengah mati.

“ Kalau aku membawanya, tidak usah kau suruh aku sudah menelpon bantuan sejak tadi Sora sshi, aku lupa meninggalkannya di kamar tadi......!!” Jawab Leeteuk sangat tenang, malah sempat tersenyum melihat kepanikan Sora.

“ Mworagu??? Jadi kita harus pasrah di sini menunggu bantuan datang?? Ani, aku tidak mau......!! kita harus pulang Leeteuk sshi, aku tidak mau berada di sini...... kalau kau tidak mau ikut ya sudah, aku mau pulang sendiri mendayung perahu karet itu.....” Sora mencari dimana keberadaan perahu karet mereka, tapi astaga, perahunya sudah hilang. Mungkin terbawa arus karena tidak diikat.

“ Dimana, dimana perahunya??” Teriak Sora kebingungan, satu- satunya alat bantu untuk pulang musnah sudah.

Sora terduduk lemas.....

“ Baiklah kalau begitu kita tunggu saja, pasti Eunhyuk dan Donghae akan segera menyadarinya dan langsung mencariku........!” Gumam Sora pasrah, dia hanya bisa berdoa dua temannya itu cukup setia kawan dan mau mencarinya.

Leeteuk diam saja mendengar ucapan Sora, mungkin dia menggumamkan hal yang sama berharap teman- temannya juga akan menyadari keabsenannya.

Perlahan matahari mulai tenggelam...

Leeteuk dan Sora mulai menyalakan api unggun dengan mengambil ranting- ranting pohon di sekitar pantai tadi. Selain itu mereka sedikit beruntung karena menemukan beberapa buah- buahan di dalam hutan, setidaknya cukup untuk mengganjal perut di saat malam.

Kini keduanya tampak semakin merapat ke arah api unggun karena semakin malam udara semakin dingin.

Lama mereka terdiam, hanyut dalam lamunannya sendiri.

Hingga Leeteuk akhirnya memecahkan keheningan, “ Sora sshi........” Panggil Leeteuk pada Sora yang membuat yoeja ini langsung menatapnya.

“ Beberapa hari yang lalu Siwon berhasil menangkap mata- mata seperti yang kau dan temanmu curigai, dan memang benar mereka suruhan orang lain. Karena semua pengintai yang kakek kirim sudah aku amankan lebih dulu, jadi kali ini bukan kakek, ada orang lain......!!” Ucap Leeteuk, ada nada serius dalam suaranya. Sedangkan Sora hanya diam saja mendengarkan dengan seksama.

“ Sebenarnya kakek masih memiliki seorang anak laki- laki, dia adik ayahku namanya Park Yoon Shik. Paman Yoon awalnya menjadi anak kesayangan kakek, hingga suatu hari dia melakukan kesalahan dan membuat kakek murka. Saat itu juga paman langsung diusir dan dihapus sebagai ahli waris serta dicoret dari sebagai bagian keluarga Park. Menurut kabar paman pergi ke LA dan mendirikan bisnis di sana. Sudah sejak lama tak ada kabar tentang paman, sampai terakhir beberapa hari yang lalu, dari mata- mata itu didapat kabar bahwa paman akan segera kembali ke Korea.”

“ Untuk apa pamanmu kembali lagi ke sini??” Tanya Sora pada Leeteuk yang saat ini terlihat termenung.

“ Entahlah Sora ya, paman Yoon orangnya sangat ambisius, bila menginginkan sesuatu dia harus mendapatkannya meskipun harus melakukan berbagai cara licik. Aku hanya takut bila paman akan menyakiti kakek. Sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu untukku, mencari kelemahanku dan itu ada pada hubungan kita.....”

“ Jadi maksudmu, pamanmu ingin mengungkapkan sandiwara kita pada kakek?” Kini Sora terbelalak lebar mendengar penuturan Leeteuk.

Leeteuk hanya menghela nafas dan mengangguk enggan, tapi itu sudah menjawab semua pertanyaan Sora.

Sora masih mencoba mencerna dengan apa yang sekarang ada di hadapannya. Kenapa semuanya menjadi serumit ini. Awalnya hanya kebohongan sementara yang dia bangun bersama Leeteuk untuk membuat kakek Park sembuh, kemudian dia harus melanjutkan kebohongan itu dengan berpura- pura menjadi istri Leeteuk, mengandung anaknya dan tinggal bersamanya, dan sekarang Sora harus dibuat takut bila akhirnya semua ini akan terbongkar oleh seorang paman yang bahkan dia sendiri tidak tahu wajah dan orangnya.

“ Sora sshi, bisakah aku mengajukan permintaanku sekarang??” Kini Leeteuk kembali menatap Sora yang saat ini terlihat gugup dengan pengajuan mendadak Leeteuk. Sora agaknya sedikit menyesal telah memberikan Leeteuk pengabulan sebuah permintaan, tapi janji adalah hutang dan Sora harus benar- benar menepatinya.

Sora kemudian mengangguk pertanda dia meloloskan Leeteuk agar mengajukan permintaannya.

“ Aku tidak mau kau mundur di tengah Sora sshi, aku mau kau tetap bertahan sampai masa kontrak kita benar- benar habis. Karena itu aku ingin mengikatmu dalam sebuah pernikahan, aku akan menikahimu Sora sshi.......!!” Ucapan Leeteuk sontak membuat Sora memekik kaget, bagaimana mungkin Leeteuk mengajukan pernikahan dengan begitu mudahnya.

Tentu saja Sora menolak, pernikahan bukanlah hal yang bisa dibuat main- main. Itu peristiwa sakral yang tidak bisa dilakukan sembarangan.

Leeteuk meyakinkan Sora bahwa itulah jalan yang paling aman untuk menghindari terbongkarnya sandiwara mereka. Dengan memiliki dokumen pernikahan yang syah setidaknya paman Yoon tidak akan curiga dan memiliki celah untuk mempersalahkan mereka begitu pula dengan kakek. Leeteuk tidak akan melanggar perjanjian yang mereka buat sebelumnya, meskipun menikah keduanya tidak harus melakukan apa yang biasanya dilakukan pasangan pengantin pada umumnya. Hanya status yang diinginkan Leeteuk, selebihnya tetap berjalan sesuai kontrak. Dan bila kontrak habis mereka akan berpisah secara baik- baik kemudian Sora akan mendapatkan semua haknya.

Memang terdengar mudah tapi tetap saja Sora merasa bimbang. Bila dia menerima pernikahan ini berarti Sora akan semakin terikat dan sulit melepaskan diri, bagaimana bila di tengah- tengah kesepakatan nanti Sora sudah tidak tahan dan ingin berhenti. Tapi inilah memang yang menjadi ketakutan Leeteuk sehingga namja ini ingin menikahinya.

Sora nampak berpikir keras dengan pengajuan Leeteuk.

“ Sora sshi bagaimana? Apa kau mau melakukannya?” Pertanyaan Leeteuk semakin membuat Sora susah menjawab.

“ Entahlah Leeteuk sshi, aku akan memikirkannya dulu..... bisakah kau memberiku waktu?”

“ Baiklah, pikirkan dulu, aku memberimu waktu sampai kita bisa kembali ke mansion dan aku berharap kau mengambil keputusan yang tepat Sora sshi.....!!”

Kembali keduanya terdiam sembari mendengarkan suara deburan ombak dimana ketika malam akan semakin terdengar gemanya. Dalam diam itu pasti otak mereka sedang bekerja dalam pikirannya masing- masing.

Sampai akhirnya rasa kantuk melanda, membuat Leeteuk mengucapkan salam sebelum tidur, “ Sudah malam Sora sshi, sebaiknya kita tidur...... selamat malam.....!!” Gumamnya yang kemudian membetulkan posisi tidurnya.

“ Ne, selamat malam Leeteuk sshi.....!!” Sahut Sora, dia melakukan hal yang sama seperti Leeteuk. Mereka hanya tidur dengan beralaskan dedaunan yang mereka dapatkan di hutan tadi. Tak ada bantal empuk dan selimut yang hangat. Mereka benar- benar tidur bersama alam beratapkan langit. Tidak begitu lama berselang, Leeteuk tampaknya sudah mulai terbawa ke alam mimpi sedangkan Sora masih tak bisa memejamkan matanya. Pikiran tentang pernikahan masih terus saja membayangi otaknya.

Hanya tinggal bersama Leeteuk saja hidupnya terasa sulit, bagaimana kalau sampai keduanya menikah, cepat- cepat Sora menggeleng dan membuang semua pikiran itu. Perlahan dia memaksakan diri memejamkan mata dan tidak lagi memikirkan apapun.

***

Suara deburan ombak yang terdengar sangat jauh, serta dinginnya hawa pantai yang membawa angin basah sepertinya menjadi penanda yang tepat untuk membangunkan Sora yang sedang terlelap. Perlaha yoeja ini membuka matanya, dan yang pertama dia lihat adalah langit biru pucat. Pertanda hari masih sangat pagi, meskipun dia tidak tahu jam berapa tepatnya.

Saat Sora menoleh pandangannya membentur tubuh, tepatnya dada seseorang yang sangat bidang mengenakan kaos santai berwarna putih dengan gambar naga dan bintang kecil di bahu kanannya. Seingat Sora dia melihat orang yang memakai kaos seperti itu adalah Leeteuk.

“ Leeteuk??” Sora langsung tergagap dan terbelalak lebar menyadari tubuh siapa yang sedang menamenginya. Jarak mereka sangat dekat bahkan Sora tidur di atas lengan Leeteuk dan tangannya tanpa malu melingkar di pinggang namja ini.

Omo..... aigoo...... ya Tuhan, apa yang sudah aku lakukan??” Teriak Sora dalam hati. Cepat- cepat Sora meloloskan diri sebelum Leeteuk bangun dan menyadarinya.

Pertama Sora mengangkat kepalanya, kemudian dengan gerakan sigap menggelindingkan tubuhnya perlahan menuju alas tidur yang sudah ditinggalkannya jauh di seberang.

Sora kembali berpura- pura tidur kini dengan memunggungi Leeteuk, sambil merutuki dirinya yang ceroboh bisa- bisanya tidur di pelukan namja yang bahkan tidak memiliki hubungan apa- apa dengannya.

“ Bagaimana mungkin aku berpindah dari tempatku di sini ke sana secara tidak sadar? Apakah aku berjalan dalam tidur, makanya semalaman aku tidak merasakan dingin, berarti aku sudah sangat lama bergelung dengan Leeteuk sebagai selimutku. Ottoke?? Sora sshi kau ini benar- benar tidak punya malu.”

Diam- diam Sora membalikkan kepalanya dan melirik Leeteuk yang masih belum terjaga.

Apa Leeteuk sshi tidak tahu? Iya, pasti dia tidak sadar buktinya dia membiarkanku, kalau dia tahu pasti aku sudah ditendangnya menjauh........ fiuhhh..... untunglah.......!!

Ketika Sora masih memanjatkan rasa syukurnya, tiba- tiba Leeteuk terbangun.

Dengan gerakan pelan Leeteuk duduk dan langsung menatap Sora yang seperti pencuri tertangkap basah sedang melirik Leeteuk tadi kemudian cepat- cepat berpura- pura tidur.

“ Aduh, kenapa badanku sakit semua ya, sepertinya ada gajah yang menindihku semalaman......” Leeteuk mengucapkan kata- katanya dengan keras.

Sora yang masih berpura- pura tidur tentu saja mendengarnya.

Apa?? Gajah katanya? Enak saja, aku disamakan dengan gajah.....”

“ dan sepertinya gajah itu juga mengambil kesempatan, tidur di lenganku, mencari kehangatan dalam tubuhku, ckckckckck....... benar- benar tidak tahu malu......!!” Sora tak pelak langsung memerah mendengar ucapan leeteuk. Itu berarti Leeteuk tahu Sora semalam tak sengaja berpindah dari tempatnya yang berjarak tiga meter ke tempat Leeteuk yang ada di seberangnya.

Sora langsung berbalik, “ Aku punya malu Leeteuk sshi, dan aku tekankan ya, aku tidak sengaja melakukannya!!” Jawab Sora cepat yang langsung dibalas dengan tatapan tidak mengerti oleh Leeteuk.

“ Memangnya kau melakukan apa Sora sshi??” Tanya Leeteuk, kini Sora sadar dia sudah terjebak dengan ke dalam ucapan Leeteuk.

“ Oh, aku...... aku........” Sora benar- benar tidak mampu menyembunyikan rasa malunya. Tiba- tiba dia menjadi orang gagap yang kesulitan berkata- kata.

Melihat tingkah Sora Leeteuk malah tertawa terpingkal- pingkal hingga dia harus memegangi perutnya yang sakit karena tertawa.

Ngomong- ngomong soal perut, “ Sora sshi, aku lapar. Cepat buatkan sarapan....!!” Perintah Leeteuk tandas, membuat Sora yang awalnya tak berani menatap kini mendongakkan kepalanya.

“ Kau kan calon istriku, jadi sudah kewajibanmu membuatkanku sarapan, cepat , aku sudah sangat lapar..... palli, palli.........”

Bwoh?? Namja ini enak saja main perintah, memangnya dia pikir dia siapa, huh aku tidak akan beranjak dari sini, biar dia mencari makanannya sendiri.....” Tekad Sora dalam hati.

Melihat Sora tidak juga berdiri dan malah semakin membenarkan posisi tidurnya membuat Leeteuk sekali lagi mengeluarkan senjata pamungkasnya,” Kau tidak bisa membangkang Sora sshi, anggap saja ini sebagai bayaran aku telah dengan berbaik hati memberimu pelukan hangat dan posisi tidur yang nyaman semalam, apakah itu masih kurang Sora sshi?” Leeteuk mengucapkannya dengan nada nakal membuat Sora yang awalnya melupakan kejadian itu menjadi teringat kembali dan kini sudah semerah kepiting rebus. Tanpa banyak protes lagi Sora segera bangun dan seperti kerbau yang dicocok hidungnya Sora mau melakukan apapun perkataan Leeteuk.

Sora sshi yang malang.......

***

Leeteuk hanya mengamati Sora dari kejauhan. Tampaknya yoeja ini bermaksud menangkap ikan untuk makan siang mereka. setelah sarapan apel, tentu saja mereka harus mengisi perut dengan protein yang mengenyangkan.

Sora sudah menyiapkan sebatang kayu yang dikerat ujungnya untuk menombak ikan. Benarkah yoeja ini mampu melakukannya?

Leeteuk menggeleng tak percaya.

Tapi tidak berapa lama Sora memang berhasil mengenai seekor ikan yang lumayan besar. Bahkan cukup besar untuk dimakan mereka berdua.

Leeteuk terpekik tidak percaya. Dia berlari mendekati Sora yang sedang bersorak atas tangkapan besarnya itu.

“ Sora sshi........ bagaimana kau bisa melakukan itu?? waahhh keren sekali.....!!” Leeteuk ikut lonjak- lonjak kegirangan bersama Sora tahu bahwa sebentar lagi mereka akan makan besar.

Sora menyombongkan diri dengan berkata dia mempelajari keterampilan itu cukup lama untuk melakukan sebuah misi di pedalaman pulau Jeju. Leeteuk hanya mengangguk- angguk percaya, tidak menyanggah satupun penjelasan Sora.

“ Lalu bagaimana kau akan memasaknya...??” Tanya Leeteuk lagi saat mereka sudah membersihkan ikan itu dari sisik- sisik yang menempel di tubuhnya.

“ hehehehe....... kalau masalah itu aku masih memikirkannya Leeteuk sshi, apa kau bisa membantuku??” Kembali Sora terkekeh menatap Leeteuk.

Leeteuk hanya berdecak pelan kemudian mengambil ikan itu dari tangan Sora.

“ Sekarang giliranku membuktikan keahlianku, ne.......!!”



Seekor ikan bakar sudah tersaji dengan lezat diatas piring daun dan siap di santap. Leeteuk membuktikan keahliannya memasak, dengan bumbu ala kadarnya dia berhasil membuat ikan bakar dengan aroma yang sangat menggoda dan menantang untuk segera di santap.

Sora harus menahan air liurnya agar tidak menetes saat melihat ikan bakar hangat dengan asap mengepul di depannya. Leeteuk masih melarangnya makan sebelum melakukan ritual seperti mencuci tangan dan berdoa.

“ Sekarang bolehkan aku makan Leeteuk sshi??”

Menerima anggukan Leeteuk Sora langsung menyambar ikan itu dan bermaksud mencuilnya. Tapi karena tidak menyangka ikannya masih panas Sora berteriak kesakitan melihat tangannya yang sudah merah kepanasan.

“ Ckckckckck....... Sora sshi, Sora sshi, kau ini ya selalu saja ceroboh, sini aku bantu.......!!” Leeteuk membelah badan ikan dengan hati- hati kemudian mengambil sepotong dagingnya, meniupnya perlahan kemudian menyuruh Sora membuka mulut.

Sedikit malu- malu Sora langsung membuka mulutnya, karena terlalu lapar dia menyingkirkan egonya lebih dulu.

Sesuap daging ikan mendarat dengan sempurna di dalam mulutnya. Dan itu dari tangan Leeteuk.

Aigoo... tidak terlihat lagi dua orang yang tadinya selalu bertengkar dan saling menghina. Sekarang yang tampak adalah dua orang namja dan yoeja yang sedang menikmati adegan suap- suapan ikan bakar. Sora tersipu malu, sedangkan Leeteuk tertawa lepas, benar – benar pemandangan yang membuat iri.

“ Aigoo...... aigoo.... kukira kalian akan ketakutan terdampar di pulau ini, ternyata malah mesra- mesraan seperti itu. Tahu begitu kita tidak usah mencari mereka dulu teman- teman, suit- suit...!!” Shindong bersiul menggoda berjalan mendekati Sora dan Leeteuk.

Sora langsung melempar potongan ikan di tangannya yang hendak dia suapkan pada Leeteuk, dia langsung memasang wajah “ ya ampun, aku tertangkap basah deh” Ketika melihat Shindong, Eunhyuk, dan Yesung berjalan ke arah mereka.

Sedangkan Leeteuk menyembunyikan kegugupannya dengan berteriak histeris, “ Syukurlah teman- teman, kalian bisa menemukan kami, syukurlah......!!”

Yesung terbatuk, “ Benarkah hyung?? Kau tidak menyesal kami menemukanmu secepat ini??” Pertanyaan nakal itu dilontarkan Yesung dan langsung ditampik Leeteuk.

Tapi terlihat Leeteuk salah tingkah saat digoda seperti itu membuat teman- temannya semakin senang melancarkan serangan.

“ Kalau Kyunie tahu, wah pasti mulutnya itu tidak akan berhenti mengoceh...... sayang sekali dia ikut rombongan Siwon mencari ke tempat lain..............!!” Tambah Yesung, membuat Leeteuk hanya bisa terkekeh membayangkan bagaimana si magnaenya yang bermulut tajam itu akan terus membuatnya malu. Leeteuk bersyukur Kyuhyun tidak ada, benar- benar sangat bersyukur.

“ Sora ya, ayo....... kau mau diam di situ saja??” Semua orang menoleh pada Eunhyuk kemudian beralih pada Sora yang ternyata tidak juga naik ke atas kapal padahal yang lain sudah terlebih dulu naik.

“ n...nn...ne..........!!” Balas Sora yang langsung menyongsong naik ke atas kapal.

Sebenarnya saat itu Sora sedang berpikir, bila dia kembali ke mansion itulah saatnya memberi jawaban atas permintaan Leeteuk semalam. Padahal Sora belum juga menemukan jawaban apa yang akan ia berikan nantinya.

Menikah dengan Leeteuk,

Apakah Sora harus menolak, atau menyetujuinya?

Mana pilihan yang harus Sora ambil?





To Be Continue

8 komentar:

  1. pastinya sora harus menikah sama leeteuk oppa vita, itu wajib n kudu..... ^_^
    Lanjutan yang keren, daebak.....;)

    BalasHapus
    Balasan
    1. Waduh aku dipaksa huzna nih.. hehehe... g papa deh maksanya nikahin teukso sih... ayukkk...

      Hapus
    2. Ahhahaha... mian, mian jessi maaf ya salah sebut nama, huzna jg... truz aj salah ketik di ff ini jg ad bbrapa kata yg salah... habisnya vita g sempet edit langsung post gitu aj... andai punya editor pasti ff vita semakin perfect....
      Mianhae ya jessi, huzna.... -_-#

      Hapus
  2. bukan, bukan saya pelakunya -,-"

    dahh cepetan dinikahin thor daftarin ke kua sekarang.
    leeteuk mulutnya dijagain yaa thor jangan pedes2 kl ngomong saya cewe u.u (kayaknya gue doang deh orang yg ngerequest karakter ff -,-! *abaikanini* wkwkwk

    nice story..ditunggu teyuuuusss yaww ({})

    BalasHapus
  3. Annyeong, udah lama banget ni gak mampir.
    Wah, cerita2nya makin bagus2 dan seru nih
    Oenni fighting :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Annyeong jg shella, iya nih dah lama g nongol... sering2 donk mampir shel... makasih ya... ^O^

      Hapus
  4. haii author dirimu kemana??????aku menunggumu~~~

    BalasHapus
  5. Vita, kata2 to be continue-nya kok yaa pas bngt yaa...
    penasaraaan bngt sama lanjutannyaa... :)
    keep fighting :)

    BalasHapus