Sabtu, 10 Mei 2014

LIE TO ME part 4




Sora menyeret sedikit paksa koper besar yang dibawanya sesaat setelah boat mereka merapat. Dia berusaha mengimbangi langkah Leeteuk yang berjalan cepat di depannya.

“ Leeteuk sshi, bisakah kau membantuku?? Ini berat sekali!!” Teriak Sora yang masih kesusahan membawa barangnya.

“ Siapa yang menyuruhmu membawa barang sebanyak itu, konsekuensinya kau bawa saja sendiri.......!!” Jawab Leeteuk pongah, dia malah mempercepat langkahnya.

“ Cepat, jarak penginapan masih lumayan jauh.....!!” Tambah Leeteuk lagi.

Sora pasrah dan menggeletakkan begitu saja kopernya diatas tumpukan pasir putih. Dia berbaring dan menutup matanya menikmati sejuknya angin pantai bertiup.

Pemandangan yang indah, dan suasana yang nyaman kenapa harus dia sia- siakan.

Sora membuka perlahan matanya, dilihatnya hamparan laut biru dangkal dengan laguna- laguna kecil dipenuhi ikan. Jajaran pohon nyiur di sepanjang garis pantai dengan pasir putihnya yang berkilauan ditimpa cahaya matahari. Ini yang disebut surga dunia.....

“ Sora sshi apa yang masih kau lakukan disini, bukankah aku menyuruhmu bergerak cepat??” Ternyata Leeteuk sudah berdiri di dekat Sora, dengan kedua tangan dipinggang dia siap menerima penjelasan Sora. Sedangkan yang ditanya malah terlihat santai dan kini memilih duduk sembari melipat kedua lututnya.

“ Aku lelah, dan kau tidak mau membantuku, jadi kuputuskan untuk berkemah di sini......... “

Sora membuka tangannya lebar- lebar dan menunjuk kesekeliling.....” Lihatlah....... pemandangan di sini sangat indah...... dan aku tidak akan meninggalkannya...!!”

“ Bwoh.... kau gila?? Gara- gara siapa aku harus terjebak di pulau ini berdua denganmu?? Bukankah aku menyuruhmu untuk berpura- pura sakit di depan kakek, lihatlah semua ini gara- gara siapa??” Leeteuk sedikit meninggikan suaranya. Rencananya untuk menolak hadiah honey moon dari kakek gagal total gara- gara Sora. di rumah bukannya berpura- pura sakit Sora malah terlihat sangat antusias, menghabiskan banyak makanan, mencoba ini dan itu, lari sana lari sini, rumah seperti tak menemukan kedamaian selama Sora masih terjaga.

Dan itu memberi kesimpulan pada kakek bahwa Sora baik- baik saja, bahkan sangat baik.

“ Ya sudah, karena semua salahku, tinggalkan saja aku di sini Leeteuk sshi....... gampang kan......!!” Jawab Sora enteng, dia merasa menang di atas angin saat melihat muka Leeteuk berubah- ubah dari marah, kesal, dan kini terlihat menyerah. Tidak mungkin Leeteuk berani meninggalkannya sendiri karena Sora tahu pasti ada mata- mata kakek yang selalu mengawasi mereka, jadi akan sangat mencurigakan bila Leeteuk dan Sora terlihat tidak akur.

Leeteuk mengambil koper Sora dan membantu membawanya, “ Kali ini kau menang Sora sshi, tapi tidak lain kali...!!” Gumam Leeteuk di dekat telinga Sora. Sora tertawa, dan mengedikkan bahunya seolah dia tidak takut dengan ancaman Leeteuk. Tapi sebenarnya hatinya sedikit gentar mendengar ancaman itu.

Sebuah mansion besar dengan beranda yang cukup luas menyambut mereka. mansion empat lantai itu adalah satu- satunya bangunan terbesar diantara beberapa bangunan pendamping yang lain. Lingkungan di sekitar mansion pun sepertinya memang di set untuk menjaga privasi pengunjungnya. Pulau pribadi yang tak berpenghuni dengan hanya beberapa orang penjaga dan pembantu yang akan keluar hanya bila mereka dipanggil, sangat cocok untuk tempat pasangan yang menginginkan suasana romantis.

Sora tak henti- hentinya berdecak kagum melihat semua yang disuguhkan di depan penglihatannya. Mansion yang sangat indah dan sempurna akan menjadi tempatnya tinggal selama beberapa hari kedepan. Dia berjalan menyusuri setiap bagian rumah, dan berusaha mengingat- ingat setiap bagiannya karena tidak mau tersesat dalam mansion sebesar ini.

Hingga Leeteuk memanggilnya dan menunjukkan dimana kamar mereka.

Sebuah kamar bergaya barat dengan jendela- jendela besar di sisi dalamnya masih tertutup oleh juntaian- juntaian tirai tipis yang menggoda untuk di buka.

“ Wuaahhh............... Leeteuk sshi, kenapa tidak bilang ternyata kamar ini menghadap langsung ke laut??” Pekik Sora melihat riak- riak ombak di bawahnya. Sebuah pantai lain yang tersembunyi dan yang ini lebih indah, seperti hanya dibuat untuk dinikmati penghuni kamar saja.

“ Itulah menariknya tempat ini, teluk kecil di bawah adalah pemadangan indah yang sesungguhnya. Karena adanya karang besar di sana, tak ada satupun kapal yang bisa lewat sehingga teluk ini seolah tersembunyi dari dunia luar, dan hanya pemilik pulau ini yang bisa menikmatinya......” Leeteuk bercerita bangga, dia mengingat bagaimana dulu Leeteuk kecil selalu membujuk kedua orang tuanya agar mau berkunjung dan terus berlibur di pulau ini.

Sora mengangguk mengerti dan masih terus saja menatap keluar jendela.

Dia ingin segera menapakkan kakinya di bawah sana, merasakan dinginnya air laut yang berkilauan itu.

“ Sepertinya tamuku sudah datang, kalau begitu aku ke bawah dulu.......” Ucapan Leeteuk sedikit menyentak Sora dari lamunannya. Tamu?? Bukannya mereka ke sini hanya berdua saja. tamu mana lagi yang Leeteuk undang. Karena penasaran Sora diam- diam mengikuti Leeteuk turun. Ternyata tamu yang Leeteuk maksud adalah tiga orang pemuda yang berpenampilan tak jauh beda dari Leeteuk. Mereka sepertinya sahabat leeteuk, karena terlihat sangat dekat dan akrab.

Setelah berangkulan sejenak, Leeteuk mengajak sahabat- sahabatnya itu masuk ke dalam.

Dan mereka tidak datang sendiri, setiap orang dari mereka membawa teman gadisnya juga.

“ Aku senang kau mengajak kami hyung, tidak rugi aku datang ke sini, tempat ini sangat bagus, oh iya Siwon juga titip salam, dia tidak bisa datang karena harus menangani kasus....!!” Jelas seseorang yang kutahu bernama Shindong itu.

“ Bukankah Siwon selalu seperti itu, dia jarang sekali punya waktu hanya untuk berlibur...!!” Komentar Leeteuk sembari mengajak sahabatnya berjalan berkeliling, Sora masih tetap memperhatikan mereka dari sudut.

“ oh, jadi inikah hyungsu nim kami??” Sebuah pekikan tertahan membuat Sora berbalik pada suara itu. Teman Leeteuk yang lain, yang ini berambut agak kecoklatan dan ikal.



Sora Pov*

Dia berjalan mendekatiku, sejenak mengamatiku seperti memikirkan sesuatu kemudian tanpa diduga merangkul dan memelukku.

“ Senang berjumpa denganmu, hyungsu nim... Namamu Kang Sora kan??” Sikapnya yang terlalu kasual membuatku sedikit terperangah.

“ n...nn....ne, Kang Sora imnida......” Aku menatap Leeteuk sekilas, dan kulihat seolah Leeteuk menghindari tatapanku.

“ Kyuhyun ah sudahlah, jangan berlebihan...... kalian sudah tahu ceritanya, jangan bercanda terus....!!” yang dipanggil Kyuhyun malah terkekeh, oh ternyata mereka semua sudah tahu tentang kerjasamaku dengan Leeteuk. Jadi aku tidak perlu berpura- pura di depan mereka. Akan lebih baik begitu, karena aku sendiri bingung sejak tadi harus bersikap bagaimana.

“ Hai Sora sshi, kita pasti akan sering bertemu sekarang, aku Yesung.......!!” namja yang lainnya tersenyum bersahabat padaku, dia mengangkat tangan dan kubalas lambaiannya dengan anggukan. Begitu juga dengan Shindong, dan ketiga teman wanita mereka.

Setelah itu semuanya berjalan begitu cepat.

Malam pun menjelang dimana Leeteuk mengadakan pesta kecil menyambut teman- temannya, sebuah pesta di tempat terbuka dengan banyak sekali hidangan yang hampir semuanya adalah seafood, gelas- gelas sampanye, dan berbagai jenis kudapan yang lain.

Suasananya sangat menyenangkan dengan alunan musik yang menghentak dan hangatnya api unggun di sekitar kami. Tapi tidak begitu bagiku, aku hanya berdiam diri di sudut, menyaksikan mereka yang terus saja bercerita seolah tak pernah habis, sembari memakan makanan yang sudah entah berapa lama menumpuk di piringku. Benar- benar membosankan.

Bukankah seharusnya ini malam bulan madu kami?

Omo, bulan madu?? Aisshh Sora sshi apa yang sebenarnya ada dalam otakmu?

Bahkan kalian tidak benar- benar menikah.

Tapi memang itulah egoku, setiap yoeja pasti memimpikan bulan madu seperti ini. Itu juga yang menjadi impianku sejak lama. Berdua saja bersama dengan suami yang sangat kucintai, melewatkan malam- malam indah kami bersama di bawah naungan langit bertaburan bintang, dan dia akan menyenandungkan lagu cinta untukku. Betapa indahnya semua itu....

Hingga aku tersentak dari lamunanku saat mendengar komentar Kyuhyun yang mau tidak mau membuatku memerah.

“ Teuk hyung kau ini bagaimana sih, gadis seperti Sora sshi kau biarkan menganggur saja. Seharusnya kau temani dia, atau aku yang harus menemaninya??” Kyuhyun lagi- lagi terkekeh.

“ Kau tidak keberatan kan Sakura??” Gadis Jepang yang menjadi teman kencannya itu tersenyum kecil, berkedik sejenak dan berjalan dengan santai meninggalkan Kyuhyun. Sedangkan Kyuhyun datang mendekatiku dan berbisik padaku.

“ Jangan kaget ya hyungsu nim kalau aku bilang padamu Teuk hyung itu takut pada wanita....!!” Lagi- lagi dia terkekeh, Kyuhyun ini senang sekali tertawa.

“ Kyunie......!!” dan kini kudengar teriakan Leeteuk. Aku meralat kembali ucapanku yang mengatakan bahwa Kyuhyun hanya berbisik, perkataannya cukup keras hanya untuk didengar oleh semua orang yang ada di sini.

Aku tak bisa menahan tawa mendengar ucapan Kyuhyun, bagaimanapun itu terdengar lucu. Leeteuk takut wanita, benarkah itu. Melihat sikap pongahnya padaku kurasa Kyuhyun hanya membual.

“ Sudahlah hyung akui saja, toh Sora sshi bukan siapa- siapa dia anae mu?!” Sambung Yesung dengan nada menggoda.

“ Yesung ah kau juga.......sebenarnya kalian ini teman siapa sih? Mau kuusir dari pulauku ini!!” Teriak Leeteuk jengah, baru kali ini kulihat wajahnya yang tenang itu memerah karena malu. Sangat lucu, membuatku lagi – lagi tertawa tanpa sadar.

Ups.........

Dia memelototiku,

Segera kututup mulutku yang tak mau diam ini.

“ Sepertinya kau gadis yang menyenangkan Sora sshi, kemarilah bergabung bersama kami....!” dan ajakan Shindong ini membuatku akhirnya lebih dekat dengan mereka. Aku tak lagi mengisolasi diri dan merasa diriku bukan siapa- siapa di sini. Sikap ramah mereka membuatku sedikit nyaman, kecuali Leeteuk. Dia masih namja yang sama, arogan dan begitu dingin.

Tanpa terasa pesta pun usai, satu- persatu mulai kembali ke kamar mereka. Shindong, Yesung, dan Kyuhyun masuk ke mansion yang lebih kecil di samping mansion terbesar, begitu pula dengan ketiga teman wanitanya yang juga mendapatkan mansion lain di sebelah mansion mereka.

“ Kenapa kau tidak membiarkan teman- temanmu tidur di sini??” Tanyaku pada Leeteuk saat hanya kami berdua saja yang masih berada di ruang tengah.

“ Kau pikir aku akan mengganggu ketenanganku dengan menempatkan mereka di sini, si mulut besar Kyunie pasti akan terus mengoceh....!!” Mendengarnya mendengus seperti itu aku malah tertawa diam- diam. Tapi ada yang tiba- tiba menganggu pikiranku, kenapa Leeteuk begitu longgar membiarkan teman- temannya datang ke sini. Tidakkah dia takut kakek tahu lewat beberapa mata- matanya.

“ tapi bagaimana kalau kakek tahu, kita mengundang orang lain ke pulau ini??” Kusuarakan juga pikiranku, Leeteuk terlihat santai dan dia hanya tersenyum.

“ Aku sudah membereskan mereka, dan hanya laporan seperti harapan kakek yang akan mereka laporkan....” Dia menyesap latte yang dipegangnya. Mengamatiku sejenak, dan sepertinya tahu aku tidak mengerti maksud ucapannya.

“ Aku menyuruh mereka pergi dan melapor bahwa kita menjalani bulan madu yang romantis, panas, dan penuh cinta. Dan mereka pasti melakukannya karena tidak ada yang berani menentang perintahku...!!” Lagi- lagi Leeteuk tersenyum setelah menyesap minumannya untuk yang kesekian kali. Dia memejamkan matanya, dan kudengar nafasnya yang pelan dan teratur itu.

Sedangkan aku hanya terpaku di tempatku mendengar penjelasannya tadi, bulan madu yang romatis, panas, dan penuh cinta??

Aduh..... pasti kakek akan berpikiran aku ini yoeja yang agresif. Di saat hamil aku masih bisa bertindak panas?? Yang benar saja?? harus ditaruh dimana mukaku nanti saat bertemu dengan kakek.

Namja di depanku ini benar- benar tidak berpikiran panjang.

Kuangkat tanganku hendak menjitak otaknya yang tumpul itu, tapi segera kuurungkan niatku saat menyadari ternyata dia sudah tertidur.

Kalau Eunhyuk aku pasti sudah benar- benar menjitak kepalanya.

Eunhyuk...

Eunhyuk...

Nama itu tiba- tiba tertera di layar handphoneku yang bergetar.

“ Ada apa Hyuk ah??”

“ Bwoohh??”

“ Benarkah?? Baiklah... coba kau tangani ya.......!!”

Gawat, kenapa bisa begini........

Tanpa berpikir lagi aku langsung melompat ke arah Leeteuk yang sedang tidur nyenyak di sofa.

Kugoyang- goyangkan badannya sedikit kasar, dan kutepuk pipinya keras agar terjaga.

Bulu matanya bergerak, dia membuka mata.....

Syukurlah.....

Oh, tidak..... sepertinya aku sedang berbuat kesalahan,

Dia terlihat marah......

Dengan meringis aku mundur beberapa langkah, aku tahu dari tatapannya dia pasti akan meledak.

Tapi jangan salahkan aku, situasi sedang gawat.

Belum sempat aku membuka suara Leeteuk sudah lebih dulu melontarkan kata- kata pedasnya.

Tak memberiku kesempatan untuk menjelaskan kenapa aku harus membangunkannya yang sedang tidur pulas, dimana itu sama saja aku sedang membangunkan serigala tidur.

Namun Leeteuk , tetaplah Leeteuk bila sudah marah dia tak akan bisa dihentikan.

“ Kau ini apa- apaan Sora sshi?? Kau tidak tahu sudah mengganggu tidurku. Apa kau lupa dalam kontrak kita tidak berhak mengurusi privasi masing- masing. Kau mau aku menuntutmu di pengadilan atas kelakuan tidak menyenangkan??”

Aigoo.... dia bicara kemana- mana, bagaimana kalau ada yang mendengar.....

Aku melihat kesekeliling dengan takut, di sini sangat tidak aman, terlalu terbuka.

“ Apa?? Kau lupa dengan kontrak itu..... sepertinya kita harus merevisi ulang??” Kontrak lagi- kontrak lagi yang dia pikirkan.

“ Dengarkan aku Leeteuk sshi.....!!” Kuangkat tanganku bermaksud membungkam mulutnya yang terus saja melakukan protes.

“ Dengarkan apa?? Kau yang harus mendengarku!!” Dia malah menangkap tanganku dan mengunciku. Ya Tuhan, sepertinya tidak ada cara lain. Aku harus membuatnya bungkam dengan segera.

Dengan cepat kudekatkan wajahku, kutarik tengkuknya begitu dekat hingga berhasil kubungkam bibirnya dengan bibirku.

Hangat

Untuk sepersekian detik aku memejamkan mata, dan kutahu dia pasti malah terbelalak.

Kukulum sedikit bibirnya agar dia diam dan tak lagi bersuara.

Mungkin aku keterlaluan, dan nanti akan langsung menyesalinya, tapi dia terlalu berisik.

Ketika tangannya mendorongku aku tak berusaha mencegahnya.

Dan Leeteuk menatapku, masih dengan tatapan dinginnya, kini semakin menyudutkanku.

Sebelum dia kembali bereaksi kutarik tangannya cepat dan menghelanya menuju kamar. Setelah yakin semua sudah terkunci dan aman, aku berbalik kuhadapi dia.

“ Yaaahhh.... apa yang kau lakukan tadi?? Kau kira kau bisa.........!!”


“ Aku bahkan tidak menganggap perlakuan tidak senonohmu tadi Sora sshi. Semua itu hanya tabrakan, ya hanya tabrakan bibir, aku menganggapnya seperti itu. Jadi jangan berpikiran macam- macam.......!!”

Dia bilang tabrakan?? Ciuman tadi hanya dianggapnya seperti tabrakan. Dia ini benar- benar, padahal aku tahu dia tadi juga meresponnya, ahh... dasar munafik.

Melihatnya terus berbicara tanpa henti membuatku semakin frustasi. Aku bisa gila kalau seperti ini.

Kudekati dan kututup mulutnya dengar ujung jariku, ajaib dia terdiam. Kurasakan tubuhnya sedikit berjengat. Dengan sangat pelan aku berbisik, “ Disini ada mata- mata yang sedang mengawasi......!!” Ucapku sangat berhati- hati, aku bisa merasakannya. Instingku tak bisa dibohongi, memang ada yang aneh sejak tadi.
Leeteuk malah tertawa, “ Apa kau gila?? Hahahaha...... bukannya aku sudah bilang telah mengusir mereka dari pulau ini....!!”

Aissshh... namja ini benar- benar, tidak bisakah dia mendengarkan penjelasanku dulu sampai selesai.

“ Pokoknya ada orang lain di pulau ini, Eunhyuk dan Donghae melihat mereka saat menuju kemari..!!”

“ Maksudmu?? Teman- teman anehmu juga kesini??”

“ hei... jangan sebut sahabatku aneh, kau lah yang aneh Leeteuk sshi. Dan tentu saja mereka harus kemari, mereka tidak bisa membiarkanku bekerja sendiri bersama namja sepertimu, siapa tahu apa yang akan terjadi pada yoeja sepertiku....!!”

Aku langsung menyesali ucapanku saat melihat ekspresinya.

“ oh, apa kau bilang?? Namja sepertiku?? Yoeja sepertimu?? Jangan – jangan kau berpikiran yang aneh- aneh selama berada di dekatku ya?? wuaahhh... tidak bisa dipercaya, Sora sshi.... kau orang yang seperti itu. Kau jangan salah, aku bukan seperti apa dalam pikiranmu, aku tidak pernah menaruh minat padamu.......!!”

Entah kenapa ucapannya menyakitiku. Dia terlalu meremehkanku.

“Mungkin benar apa yang dikatakan Kyuhyun sshi, kau takut pada wanita, benar begitu Leeteuk sshi??” tiba- tiba saja ucapan itu keluar, lebih karena aku berusaha melindungi diriku. Aku kesal karena sikapnya yang terlalu merendahkanku.

“ Kau........ kau tahu apa tentangku Sora sshi......!!”

Leeteuk berteriak marah, ketika tiba- tiba sebuah suara mencurigakan terdengar dari luar.

Kami sontak merapat dan melihat kesekeliling.

Suasana yang gelap dan sepi semakin menambah nuansa berdebar.

“ Sebaiknya kita tidak bertengkar sekarang, kau mengerti kan Leeteuk sshi. Kita harus memastikan dulu ucapan Eunhyuk.........!!” Bisikku padanya,

“ Ne, yoebo..... maaf..... mungkin aku terlalu kasar padamu....mianhae, mianghae yo, oppa janji tidak akan seperti itu lagi....!!” Dia tiba- tiba berubah, matanya berkedip padaku, dia mendekat dan berbisik.

“ Kau benar, kalau sampai kita tertangkap sedang bertengkar bisa gawat........”



Sora PoV End *

“ Oppa, kau tahu kan aku sedang hamil jadi moodku sering berubah- ubah. Jadi kuharap oppa bisa mengerti...... aku tidak bermaksud marah oppa, aku mencintaimu oppa.....!!” Sora mengeraskan suaranya dan terus berkata sayang pada Leeteuk.

“ Kalau begitu kita tidur ne yoebo..... kau pasti lelah...... kemarilah.......!!” Leeteuk menggandeng Sora dan membawanya dalam pelukan serta membimbing Sora menuju tempat tidur, tapi tetap mata mereka waspada menatap sekeliling.

“ Ne, oppa..... aku sangat lelah..... mari kita tidur.....!!” Sora terus saja beraegyeo, sesekali merajuk manja pada Leeteuk.

Mereka berdua berbaring, Leeteuk menggunakan lengannya sebagai bantal untuk Sora.

Menarik tubuh gadis itu ke dalam pelukannya.

Seperti tak ingin membiarkan tubuh Sora yang rapuh kedinginan di malam hari yang begitu sunyi.

“ Tidurlah yoebo, oppa akan terus disini..... menemanimu........!!” Leeteuk sedikit menimbang, apakah dia harus melakukannya, dan akhirnya dia melakukannya.

Leeteuk mengecup pelan pucuk kepala Sora.

Sebelum akhirnya dia mematikan lampu yang menjadi satu- satunya penerangan.

“ Leeteuk sshi..... kau berakting hebat......!!” Bisik Sora yang ternyata terkikik di balik selimut.

“ Kau juga, sekarang tidurlah......!!” Balas Leeteuk masih di dalam keremangan malam karena kini hanya cahaya bulan yang menerangi pekatnya malam. Menerobos melalui celah- celah kecil jendela kaca.



Sora terbangun saat tengah malam, dia merasa haus dan lapar. Sora tak bisa menyalahkan perutnya karena memang tadi saat dipesta dia tak makan dengan benar. Sora lebih fokus memperhatikan interaksi Leeteuk dan teman- temannya, sehingga dia lupa mengisi perutnya yang sekarang sedang melakukan protes. Sora sedikit memicingkan matanya dan mendapati Leeteuk sudah tertidur pulas di sampingnya.

Sora memekik tertahan, dia baru sadar bahwa semalaman dia tidur di dalam pelukan Leeteuk.

Dengan perlahan Sora memindahkan tangan Leeteuk yang melingkar dengan erat di pinggangnya.

Berat juga.....

Batin Sora.

Setelah berhasil yoeja ini turun dari ranjang dan berjalan sedikit berjinjit.

Tak ingin membangunkan Leeteuk, juga orang lain yang kini mungkin ada di suatu tempat diluar sana.

Keadaan sedikit gelap karena Sora tak bermaksud menyalakan lampu ruangan.

Dia sudah mempelajari mansion ini tadi siang, jadi dia masih ingat dimana letak dapur dan bagaimana cara menuju ke sana.

Sesampai di dapur Sora mencari- cari apa yang bisa dimakan.

“ Kenapa tidak ada makanan disini?? bahkan sisa makanan pesta tadi sore juga tidak ada....!!” Gumam Sora sendiri, dia baru ingat kalau semua pelayan sudah membersihkan dapur sesaat setelah pesta usai. Itu semua perintah Leeteuk.

“ Huh...... dasar Leeteuk sshi, kenapa dia harus memerintahkan semua pelayan pergi?? Begini jadinya kan...... aku harus menahan lapar karena tidak ada makanan, dasar suka seenaknya saja......!!” Gumam Sora lagi, tapi kini dia tidak hanya berdiam diri. Menemukan beberapa kaleng makanan di dalam lemari pendingin dengan sigap Sora memanasinya.

Dia sedikit bersenandung saat menunggu makanannya panas.

Dan suara itu terdengar lagi, suara seperti seseorang sedang memperhatikan diam- diam.

Sora terkesiap,

Dia sendirian, dan tak ada siapapun di dapur.

Tapi kenapa dia merasa tidak tenang.

Dengan cepat Sora mematikan kompor dan tak lagi berminat untuk makan.

Sora segera mempercepat langkahnya menuju kamar.

Dia harus kembali ke kamar dan ada Leeteuk disana.

Dalam kepanikannya Sora kehilangan arah, “ Omo...... sepertinya aku tersesat, dimana aku ini??” Pekik Sora ketakutan. Suasana benar- benar gelap. Dia meraba- raba dinding mungkin bisa menemukan saklar, namun nihil dia tak menemukan apapun.

Bunyi itu terdengar lagi, kini lebih nyaring dan jelas.

Sora langsung menutup mulut dengan telapak tangannya, mencegah teriakannya menarik suara lain yang mungkin akan membahayakannya.

“ Ya Tuhan apa- apaan ini?? aku tidak pernah setakut ini sebelumnya, kau harus berani Sora, kau harus berani.....!!” Pikiran itu yang terus Sora teriakkan dalam pikirannya.

Hingga matanya menangkap sebuah pintu diujung sana, dengan masih tetap meraba- raba agar tidak menabrak, Sora akhirnya sampai pada pintu itu dan membukanya.

Sekilas matanya menangkap deburan ombak tepat di bawahnya.

“ Laut???” Suaranya tercekat, ternyata pintu tadi membawanya langsung menuju laut. Laut yang dilihatnya tadi sore dari jendela kamar bersama Leeteuk. tergerak rasa penasaran Sora mulai melangkahkan kakinya yang telanjang menelusuri lembutnya pasir putih. Bibirnya terangkat membentuk lengkungan saat merasakan air laut menyentuh kulit kakinya.

Sora sesaat seperti terbius dengan pengalaman indahnya saat sebuah suara mengagetkannya.

“ Apa yang dilakukan seorang gadis di sini malam- malam sendirian?? Tidakkah seharusnya kau berada di tempat amanmu nona??” Seseorang dengan tubuh tinggi tegap berdiri tepat beberapa langkah di belakang Sora. dia menyedekapkan tangannya di depan dada, wajahnya tidak terlalu tampak karena membelakangi cahaya bulan. Hanya siluet bibir yang tersenyum dan hidungnya yang mancung yang dapat dilihat Sora.

“ kk...kk....kau...kau siapa??” Tanya Sora sedikit takut, dengan refleks melangkah mundur karena sudah menjadi kebiasaannya bersikap defensif pada orang yang belum dikenalnya.

“ Kang Sora sshi, benar itu namamu kan??”

“ darimana kau tahu namaku??”

Namja itu berjalan semakin mendekat, namun dengan gerakan cepat dia menarik lengan Sora dan mengajak Sora bersembunyi di balik sebuah batu karang besar. Tangannya membekap mulut Sora agar tidak bersuara.

“ Huusstt........ diamlah.... sepertinya ada orang lain..........!!”

Sora diam, mengikuti seperti apa yang dikatakan namja itu.

“ Namaku Siwon, Choi Siwon...... aku sahabat Leeteuk hyung, dan aku seorang detektif........!!” Keterangan Siwon sudah mampu membuat Sora tenang, setidaknya namja ini mengenal Leeteuk dan tidak akan menyakiti Sora.

Agak lama mereka berdiam diri, karena memang sepertinya ada yang datang.

Bukan hanya seorang, tetapi dua orang.

“ Aduh, Hyuk........ kenapa kita harus lewat sini sih, daripada memutari karang bukankah seharusnya lebih dekat lewat jalan yang umum saja......!!” Suara namja yang berjalan agak tergesa, dia menenteng ransel besar di punggungnya.

“ Kau ini,kalau seperti itu kita bisa tertangkap dan mengira kita mata- mata juga........ sudahlah Hae ah jangan menggerutu terus.....!!”

Sora tahu siapa mereka dan dengan cepat dia bergerak melepaskan diri dari pegangan Siwon.

“ Hyuk ah.... Donghae ah...... kenapa kalian lama sekali.....!!” teriak Sora menghambur senang kearah sahabatnya. Entah mengapa sekarang Sora merasa bisa bernafas lega, setidaknya dia tidak sendiri. karena jujur Sora merasa terasing berada bersama Leeteuk dan sahabat- sahabatnya.

Melihat Sora, Eunhyuk dan Donghae tak kalah histeris, seperti seorang anak yang menemukan ibu mereka, keduanya berlarian diatas cipratan air laut.

“ Sora ya........ Sora ya........ kami datang.......!!” Seperti gerakan slow motion awalnya mereka bertiga berpelukan, seperti melepas rindu telah bertahun- tahun tidak bertemu. Menangis, merengek, mengungkapkan semua perasaan rindu mereka.

Setelah itu Sora mendongak, dia sadar betapa wajah Eunhyuk dan Donghae tidak enak dilihat.

Tiba- tiba Sora merasa kesal dan kini mulai memukuli mereka.

“ Yaahh... siapa yang bilang kawan sejati selalu ada untuk kawannya, siapa yang bilang akan terus membantuku melakukan misi ini..... yaahhhh..... kenapa kalian lama sekali.....!!”

Lagi- lagi Sora memukuli Eunhyuk dan Donghae bergantian, dia terlihat sangat marah, benar- benar marah.

Sora mengejar Eunhyuk dan Donghae yang berlarian meminta ampun.

Mereka berkejar- kejaran dan sesekali saling mencipratkan dan melempar air.

Pertengkaran yang riuh berubah menjadi gelak tawa.

Siwon melihat itu semua dengan takjub “ Kalian lucu sekali....... tapi sepertinya ini menyenangkan......“ Desisnya sembari ikut terjun ke dalam dinginnya air.

Sora merasakan sekujur tubuhnya basah, tapi dia tak memikirkan itu, hatinya terlalu senang. Bermain- main di pantai seperti ini, bersama kedua sahabatnya yang nakal, Sora sangat menikmati.

Donghae sekali lagi menghantam air ke wajah Sora, kali ini tidak tanggung- tanggung satu gayung penuh. Ngomong- ngomong darimana Donghae mendapatkan gayung itu?

Dinginnya air membuat Sora terkesiap

“ Awas kau Donghae ya, aku akan membalasmu.... rasakan ini......!!” Sora mengambil air sebanyak mungkin dengan telapak tangannya dan mencipratkan air itu tepat di muka Donghae.

“ Omo........!!” Ternyata bukan Donghae, tapi Siwon, Sora salah sasaran.

“ Omo..... mianhae Siwon sshi, kau kenapa tidak menghindar........!!”

Sora masih kikuk merasa tidak enak, namun tiba- tiba Siwon malah membalasnya dengan cipratan air.

“ Otte?? Apa kau bisa menghindar kalau seperti ini Sora sshi??” Tanya Siwon masih terus menciprati Sora.

Sora tertawa, Siwon tertawa, mereka tertawa, semuanya tertawa riang dan masih terus bermain air.

Mereka tak menyadari seseorang di atas sana sedang mengamati mereka dari balik jendela kaca. Jendela kaca mansion yang berdiri kokoh itu.

Seseorang yang terlihat menerawang larut dalam pikirannya sendiri ketika melihat keempat orang dibawah sedang asyik bersenang- senang.






To Be Continue

5 komentar:

  1. yeaaaayyyyy sudah updateee..senengnya rekkk...

    benih- benih cinta mulai tumbuh nih hehehehe. cepetan deh thor mereka dicomblanginnya hahahahaha

    seneng deh kl update nya cepet hahaha ditunggu terus yaa. Fighting~~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hihi... benih- benih cinta...
      Okay deh bklan cepet diupdate.. vita lagi menggebu nulis ff ini.. makasih semangatnya huzna...y^o^y

      Hapus
  2. I Love this series.. terusin ya Vit.. bikin Siwon pdkt sama Sora lucu juga, buat Teuk cemburu..kkkk

    BalasHapus
    Balasan
    1. Okay unnie... itu jga yg vita pikirin... ditunggu ya...

      Hapus
  3. ihi... kayaknya ada yang mulai naksir nih...
    lanjut yaah :)

    BalasHapus