Sabtu, 17 Mei 2014

LIE TO ME part 5





“ Wow, sepertinya kita sudah terlalu basah. Kalau tidak cepat berganti baju aku yakin kita akan menggigil kedinginan setelah ini.....!!” Seru Siwon menghentikan permainannya dan kini menatap Sora juga kedua sahabatnya itu bergantian.

“ Dia benar, Sora ya....... kau tidak akan mengusir kami pergi setelah kami dengan susah payah datang kemari kan??” Eunhyuk memasang wajah memelasnya, begitu pula dengan Donghae.

“ Benar, kami kedinginan, kelaparan, dan tidak punya tempat tinggal. Bisakah nyonya besar ini menampung kami??” Tambah Donghae dengan tatapan anak anjingnya.

“ oh Donghae ya, Eunhyuk ah, kalian kasian sekali....... benar- benar menyedihkan...... ayo ikut aku!!” Sora mengubah suaranya dari iba menjadi memerintah. Siwon tertawa melihat kelucuan Sora, sedangkan Eunhyuk dan Donghae hanya bisa merengut mengikuti.

Mereka berempat berjalan menaiki karang- karang kecil dan akhirnya sampai di pintu dimana Sora tadi keluar. Satu- satunya pintu penghubung dengan mansion.

Namun ternyata disana sudah berdiri Leeteuk, yang menjuruskan tatapan tajam bergantian pada empat orang di depannya. Seperti seorang polisi yang menangkap basah pencuri yang hendak kabur.

“ Ada apa ini?? kenapa kalian membuat ribut suasana tenang mansionku??”

Lalu Leeteuk mengalihkan pandangannya menatap Sora, “ dan kau Sora sshi, darimana saja dengan baju basah kuyup seperti itu?? aku butuh penjelasan......... sekarang!!”

Sora tak berani membalas tatapan Leeteuk, dia merasa bersalah karena keluar tanpa ijin dan lagi dengan jelas Sora mendengar Leeteuk melarangnya turun ke pantai, bila itu tidak bersamanya.

“ Hyung, biarkan Sora masuk dulu dan berganti pakaian, dia menggigil kedinginan hyung.....!!” Siwon yang sedari tadi diam saja tiba- tiba angkat bicara, Leeteuk menatap Siwon tajam.

“ Dan kau Siwon ah apa sudah menangkap mata- mata itu?? bukankah aku memintamu kesini untuk membantuku bukan malah bersenang- senang tidak jelas dengan mereka......!!” Sepertinya tak ada yang bisa membantah Leeteuk, bahkan Siwon yang cerdas pun kehabisan kata- kata di depan Leeteuk.

Diam- diam Leeteuk memperhatikan Sora yang berulang kali mengusap- usap tubuhnya. Gadis ini memang terlihat sudah kedinginan. Donghae yang saat itu berada di dekat Sora tak sengaja menangkap Leeteuk sedang memperhatikan sahabatnya itu. Mata Leeteuk membentur Donghae, membuat Donghae meringis dan melambai ke arahnya membuat Leeteuk cepat mengalihkan tatapannya dan kembali fokus ke depan.

“ Baiklah...... kalian masuk dulu, dan setelah itu jelaskan semuanya........!!” Perintah Leeteuk dingin. Namja ini berbalik kemudian melangkah masuk diikuti Siwon, Sora, Donghae, juga Eunhyuk.



Pagi pun menjelang, suara kicauan burung camar yang terbang di sekitar pantai membangunkan penghuni mansion yang masih terlelap dalam buaian mimpinya.

Begitu pula dengan Leeteuk, dia mendapati dirinya tidur di sofa dengan selimut yang sudah jatuh hampir di bawah lutut. Ditatapnya ke arah ranjang, Sora masih tampak tertidur dibalik hangatnya selimut.

Tadi malam Leeteuk membiarkan semuanya berlalu begitu saja.

Menyuruh Siwon dan kedua teman Sora beristirahat di mansion tempat Kyuhyun berada dan membiarkan Sora naik ke kamar.

Leeteuk juga tidak banyak bertanya setelah itu, dia tahu Sora terlihat kelelahan dan baru beberapa menit saja yoeja itu sudah terbuai dalam alam mimpinya. Leeteuk tidak tega mengganggu, dia hendak keluar dan tidur di kamar lain. Tapi segera diurungkannya niat itu karena khawatir masih ada mata- mata diluar sana. Leeteuk sendiri tidak yakin apa yang sebenarnya mereka kejar. Yang pasti ini bukan mata- mata yang dikirim kakeknya. Ada orang lain lagi dibalik dalang semua ini, dan Leeteuk memikirkan seseorang, seseorang yang hampir terlupakan karena sudah sangat lama mereka tidak berhubungan.

Apakah mungkin ini paman?? Paman Yoon??

Saat berpikir seperti itu Leeteuk menangkap Sora bergeliat dalam tidurnya, Leeteuk jelas mendengar Sora mengigau. Dengan tidak yakin Leeteuk berjalan mendekati Sora, mendekati yoeja itu dan menguping apa yang sebenarnya dia ucapkan.

Kedua orang tuanya, Sora memanggil kedua orang tuanya, berulang- ulang.

Dia mengingau sampai seperti itu,

Leeteuk mengamati wajah Sora yang tampak pucat.

Tanpa sadar tangannya menyentuh kening Sora dan merasakan panas di sana.

Dia sakit, gumam Leeteuk dalam hati.

Tapi saat itu juga Sora terjaga dan menyadari Leeteuk memegang keningnya.

“ Leeteuk sshi, apa yang kau........!!” Suara Sora, mengejutkan Leeteuk dan membuat namja ini terlonjak kaget segera menarik tangannya.

“ Sepertinya kau demam Sora sshi, tunggu sebentar aku akan mengambilkan obat......!!” Sora melihat Leeteuk beranjak dari tempatnya, dan sesaat setelah itu kembali dengan semangkuk bubur, segelas air dan sepertinya beberapa butir obat. Leeteuk menyuruh Sora makan meskipun hanya sedikit kemudian meminum obatnya.

Sora menerima semua kebaikan Leeteuk dalam diam,

Sampai setelah semuanya selesai dan dia mulai bisa duduk sembari bersandar di atas bantalnya Sora baru bisa bersuara, “ Gomawo Leeteuk sshi, dan maafkan perbuatanku semalam.......!!” Ucapan Sora terdengar sangat tulus, dan Leeteuk tahu Sora bersungguh- sungguh saat mengucapkannya.

Awalnya Leeteuk hanya diam saja, sulit sekali menebak reaksi Leeteuk batin Sora.

Sora yakin melihat Leeteuk tersenyum sekilas sebelum akhirnya kembali memasang topeng dinginnya, “ Ini akibatnya bila kau bertindak sesuka hatimu, gara- gara itu kau sakit kan Sora sshi..........!! Makanya dengarkan aku...........!!” Kata- kata ketusnya sudah kembali, ini membuat Sora bisa bernafas lega. Setidaknya dia bisa menghadapi Leeteuk yang seperti ini, bukan Leeteuk yang beberapa saat lalu begitu berbeda, terlihat sangat cemas dan khawatir, perhatian dalam diamnya itu justru membuat Sora sedikit sesak, karena entah mengapa jantung Sora terus berdebar saat Leeteuk memberikan perhatiannya.

“ Baiklah, baiklah..... nampyonku yang tahu segalanya yang terbaik, aku mengaku salah...... aku bersalah karena tidak mendengarkanmu, dan sekarang aku dihukum sakit jadi jangan hukum aku lagi dengan terus mendengarkan komentar pedasmu.....!!” Sora terus mengucapkan kata- kata itu dengan suaranya yang lucu membuat Leeteuk akhirnya tersenyum menyerah dan tidak meneruskan ucapannya yang membuat Sora tersudut.

Sekali lagi Leeteuk memegang kening Sora, kali ini Sora yang dibuat kaget.

“ eemmm..... nanti kalau panasnya sudah turun dan kau merasa baikan segera turun ke bawah, karena pelayan sudah menyiapkan makanan dan kita akan makan bersama. Jadi cepatlah sembuh Sora sshi......!!” Leeteuk berkata sembari mengulaskan senyumannya.

Leeteuk berlalu meninggalkan Sora yang masih terbengong – bengong oleh sikapnya yang selalu berubah- ubah. Kadang- kadang jahat dan sangat angkuh, kadang- kadang baik dan hangat. Sebenarnya mana sifat Leeteuk yang sesungguhnya.

Sora memegang keningnya yang masih hangat, mendesah pelan, kemudian menaikkan selimutnya untuk kembali terbuai di alam mimpinya.



****

Sora berjalan perlahan menuruni anak tangga, dilihatnya hari mulai berganti senja sehingga matahari bersinar cukup hangat. Dia tertidur seharian tadi, dan hanya bangun untuk makan siang di atas ranjang kemudian beristirahat lagi. Sekarang demamnya sudah turun dan dia mulai bosan berada di kamar. Jauh di sana, tepatnya di tepi pantai terlihat semua penghuni pulau sedang asyik berkumpul. Donghae, Eunhyuk, Kyuhyun dan Yesung tengah bermain voli pantai. Shindong menjadi wasitnya. Ketiga gadis cantik teman Yesung and the genk juga terlihat menyemangati mereka dari kursi malas yang mereka tempati. Dengan berbalut bikini super seksi, mereka dengan bangga memamerkan kulit yang putih bersih.

Menyadari itu Sora mengamati dirinya sendiri, dia hanya memakai dress selutut dengan print bunga dan topi pantai. Benar- benar tidak menarik dan sangat membosankan, batin Sora. Sora mengangkat bahunya tak mau mengambil pusing, dia memang tidak berniat bermain air begitu mengingat kejadian kemarin malam yang membuatnya harus menderita demam.

Dimana dia???” Sora mengedarkan pandangannya mencari- cari seseorang yang belum dilihatnya seharian. Tepatnya sejak tadi pagi, hanya Eunhyuk yang berkunjung ke kamarnya itupun membawakan makanan. Sedikit membuat Sora kecewa, meskipun sebenarnya Sora tahu pasti tidak akan mungkin orang ini memberikan perhatiannya.

Dilihatnya Leeteuk sedang bercakap- cakap dengan Siwon di balik sebuah pohon kelapa. Percakapan mereka terlihat sangat serius, berulang kali Leeteuk berjengat kesal seperti tidak puas.

Itu lantas membuat Sora penasaran sebenarnya apa yang sedang mereka bahas.

Kedatangan Sora tentu saja menarik perhatian semuanya, mereka menanyakan bagaimana keadaan Sora dan apakah dia sudah baik- baik saja.

“ Aku sudah tidak apa- apa, ini berkat obat dari Leeteuk sshi yang sangat manjur!!” Ucap Sora jujur, dia menoleh pada Leeteuk kemudian tersenyum, tapi Leeteuk tak membalasnya dan malah membuang muka menghindari tatapan Sora.

Omo....... sombong sekali, padahal aku bermaksud mengucapkan terima kasih. Baiklah kutarik kembali niatku......!!” Batin Sora begitu menerima reaksi tak bersahabat Leeteuk.

“ Kalian bermain voli ya?? wuah... pasti seru, ayo teruskan aku ingin melihatnya...!!” Teriak Sora berlari ke pinggir lapangan pertandingan sembari bertepuk tangan. Menggiring kedua tim yang tadi berhenti sejenak karena kedatangannya untuk bermain kembali.

“ Baiklah..... ayo Hae ya, ada Sora yang sekarang akan menyemangati kita, jadi kita tidak akan kalah lagi.......!!” Teriak Eunhyuk menyemangati dirinya sendiri dan Lee Donghae. Karena mereka sudah kalah satu babak dari tim Kyuhyun. Eunhyuk berkilah kalau mereka kalah karena semua gadis- gadis menyemangati tim Kyuhyun bukan timnya.

“ Benarkah itu??? Baiklah, semangat Hyuk ah, Donghae ya, kalian jangan mempermalukan tim kita...... tim kita tak terkalahkan ne??? Ayo berkumpul.......!!!” Sora, Eunhyuk, dan Donghae membentuk lingkaran kecil dan meneriakkan yel- yel semangat khas mereka.

“ Kalian harus menang ne?? Fighting, fighting Hae-Hyuk oppaku yang paling hebat..... fighting!!” Teriak Sora penuh semangat, gadis ini terus saja berteriak- teriak seperti pemandu sorak.

“ Fighting.....fighting.......fighting.......” semangat itu seperti melecut Donghae dan Eunhyuk untuk bermain lebih baik lagi.

Setelah berjabat tangan dengan masing – masing lawan pertandingan pun dimulai kembali. Awalnya tim Kyuhyun terus memimpin, membuat Eunhyuk dan Donghae harus berusaha keras mengimbangi nilai. Mereka rela jatuh bangun hanya untuk mengejar bola dan mencegahnya jatuh di garis pertahanan.

Lama- kelamaan tim Eunhyuk bisa menyusul nilai, skor menjadi seimbang dan atmosfer pertandingan semakin memanas.

Ketika jeda waktu istirahat tiba- tiba Leeteuk meminta masuk ke tim dimana dia menjadi tim Kyuhyun sedangkan Siwon disuruhnya membantu tim Eunhyuk.

“ Teuk hyung ada apa ini?? tidak biasanya kau mau ikut bermain??” Tanya Yesung sedikit aneh. Namun Leeteuk hanya menjawab datar bahwa dia kebetulan sedang berminat. Tak banyak bertanya lagi pertandingan pun dimulai kembali.

Bersamaan dengan peluit yang ditiup Shindong Yesung mulai menservis bola, servis Yesung sangat akurat dan keras. Namun masih ada Donghae yang bisa dengan cepat membaca arah datangnya bola. Bola melambung tinggi, ada Siwon yang bersiap membloking dan dengan badannya yang tinggi dengan mudah Siwon dapat menjatuhkan bola di lapangan lawan.

“ Yeeeeehhhh...........!!!” Teriak semua orang hampir bersamaan, point bertambah untuk tim Siwon.

Sekarang Siwon melakukan servis, bola seperti yang diduga melambung tinggi. Melewati net dan hampir menyentuh pasir, namun masih ada Kyuhyun di sana yang dalam beberapa detik gerakannya mampu menghalau bola. Bola kembali terangkat ke atas, Kyuhyun mengoper pada Yesung, Yesung pada Leeteuk dan dengan satu pukulan keras Leeteuk berhasil memasukkan bola melewati blok ganda milik Donghae dan Eunhyuk.

“ Horeeee......!!!” teriak ketiga yoeja,

namun “ Hhhuuuuuu.........!!” Teriak Sora sebagai balasan. Skor kelompok Leeteuk bertambah, tapi anehnya muka Leeteuk tak terlihat senang.

Kembali permainan dilakukan dan beberapa kali sudah tim Leeteuk menambah angka, kini mereka lebih mengungguli tim Siwon dengan skor yang tipis.



Leeteuk PoV



Hahahaha........ lihat saja, aku akan mengalahkan tim yang kau dukung Sora sshi. Bagaimana apa kau menyesal tidak mendukung tim ku??

Aku bisa melihat kekecewaan dimatanya, diam- diam aku terus meliriknya dan mengamati bagaimana reaksinya saat melihat tim ku hampir menang seperti sekarang.

“ Tidak apa- apa, ayo..... kalian lebih semangat, kita masih bisa mengejar.....!!!” Teriaknya begitu keras, kenapa sih yoeja ini tidak menyerah saja. Timnya sudah hampir kalah, tetapi dia masih tetap sesemangat itu??

Baiklah akan kubuktikan siapa yang lebih unggul.

Tiba- tiba kulihat bola melambung ke arahku, akan sangat mudah menangkap dan membuat poin. Ini kesempatan terakhir dan tim ku bisa menang telak dari tim Siwon.

Bola itu datang mendekat, dan aku bersiap menyambutnya....

“ Tidaaakkk.......!!” Aku menoleh dan melihat bagaimana gugupnya Sora saat ini, bibirnya terus menyebut nama Siwon, iya aku melihat dengan jelas dia menyebut Siwon meskipun tidak disuarakannya. Kenapa harus Siwon?? Dari semua yang ada di tim itu kenapa harus Siwon??

Kulihat Siwon juga berusaha menyongsong bola itu. Bola tepat berada di atas net.......

Langsung kusambar bola itu dan melemparnya keluar lapangan. Bola menggelinding terus menjauhi lapangan, dan bersamaan dengan itu peluit tanda pertandingan telah usai ditiup keras oleh Shindong.

“ Omo........ yah.... hyung, kenapa kau membuangnya??? Padahal kita hampir menang..... sekarang jadi imbang kan??” Tak kudengarkan protes Kyuhyun.

“ Sudahlah...... kita berhenti saja, permainan ini sudah sangat membosankan......!!” Jawabku ketus dan memilih meninggalkan lapangan permainan. Moodku benar- benar menjadi buruk dan aku tidak tahu apa penyebabnya.

Leeteuk PoV End*



“ Ada apa sih dengan Teuki hyung?? Dia aneh sekali seharian ini??” Bisik Kyuhyun pada Yesung yang mengambil dua air mineral, satu ia serahkan pada Kyuhyun.

“ Entahlah, mungkin Teuki hyung sedang banyak masalah.......!!” Jawab Yesung yang sama- sama juga hanya menebak saja.

“ Tapi aku merasa ada yang lain, tapi apa ya???”

“ ah, Kyu..... jangan terlalu banyak berpikir..... biarkan saja, kau ini seperti tidak mengenal watak Leeteuk sshi saja.......!!”

Beberapa yang lain berlalu masuk ke dalam mansion, hanya meninggalkan Sora, Siwon, dan Eunhyuk yang sepertinya memilih untuk duduk- duduk memandangi sunset. Begitu pula dengan Leeteuk, tapi namja ini memilih menyendiri dan fokus pada Iphonenya. Meskipun berlibur, Leeteuk masih tetap harus mengontrol perusahaan dan mengetahui perkembangan di Seoul.

Tapi tanpa orang tahu sebenarnya Leeteuk juga berusaha menguping pembicaraan akrab Siwon, Sora, dan Eunhyuk yang sedari tadi dilihatnya tak pernah berhenti mengobrol. Awalnya sebuah obrolan ringan yang menurut Leeteuk membosankan, tetapi selentingan ada juga obrolan mereka yang menarik dirinya untuk ikut mendengarkan sambil berpura- pura mengangkat telepon.

“ Sebenarnya bukan aku saja yang harus mendapat ucapan terima kasih darimu Sora ya, Siwon sshi juga sangat berperan lho....... Dia yang memasakkan bubur untukmu tadi siang, aku sih hanya mengantarnya saja......!!” Itu suara Eunhyuk yang masuk ke telinga Leeteuk.

“ Benarkah?? Siwon sshi juga?? Ah kenapa kau tidak bilang Hyuk ah?? Aku jadi merepotkan semua orang......!!” Sora menatap Siwon dengan tatapan yang sulit diartikan, yoeja ini menepuk- nepuk pipinya pelan karena menahan malu. Sedangkan Siwon hanya tertawa menanggapi ucapan Sora.

“ Ah, tidak perlu seperti itu Sora sshi, aku tulus melakukannya. Dan itu sudah biasa kulakukan, begitu pula di rumah bila dongsaeng atau ommaku sakit. Pasti selera makan akan berkurang bila sedang sakit, jadi sup abalon akan memberimu setidaknya sedikit nafsu makan..... “ Siwon tersenyum sekali lagi mengumbar lesung pipinya yang menawan.

Sora semakin berseri- seri menatap Siwon, “ Tidak Siwon sshi, bagiku itu perhatian yang luar biasa, karena selama ini tak ada yang memperhatikanku sampai seperti itu.....!!”

Mendengar Sora mengucapkan kalimat pujian pada Siwon dengan begitu merdu, Leeteuk tanpa sadar bereaksi dengan mengeluarkan dengusan aneh.

Membuat ketiga orang yang sedang mengobrol jauh darinya itupun serempak menoleh.

“ Leeteuk sshi, kau baik- baik saja??” Tanya Eunhyuk yang melihat keanehan pada diri Leeteuk. Yang ditanya malah seperti salah tingkah dan memilih masuk ke dalam tanpa berkata apapun.

“ Ada apa sih dengannya?? Benar- benar orang aneh!” Celetuk Sora yang juga disetujui oleh Eunhyuk.

Sedangkan Siwon hanya memandang terus kepergian Leeteuk dengan ekspresi yang sulit ditebak.



Malam harinya.......

Dapur yang biasanya sepi karena semua pelayan sudah tak lagi menempatinya malam ini terdengar sedikit berisik. Terlihat Sora sedang sangat serius membuat sesuatu dari resep yang berulang kali dibacanya. Menakar bahan, menimbangnya dengan sangat teliti, mencampur dan menambahkan semua bahan sesuai instruksi yang dia baca. Tidak boleh ada yang salah atau terlewatkan sedikitpun, karena Sora mau hasilnya memuaskan dan sempurna.

Tangan yang kurang ahli itu dengan sangat berhati- hati mulai menghias beberapa cup cake yang baru saja keluar dari oven.

“ Apa yang kau lakukan?? Mau membuat bencana lagi??? Terakhir kali kau seperti ini dapur di rumah terbakar dan berantakan........” Tiba- tiba Sora dikejutkan oleh suara yang datang dari belakangnya. Sora sontak terlonjak kaget, membuat hasil hiasan cup cakenya sedikit berantakan.

Sora melihat Leeteuk sudah berdiri di dekatnya, dengan tangan kanan masih memegang gelas air, sepertinya dia habis minum......

“ Bukan urusanmu....!!!” Jawab Sora ketus, dan kembali melanjutkan pekerjaannya.

“ Mau membuka toko kue?? Tapi kurasa tidak akan laku kalau hasilnya seperti itu??” Lagi- lagi Leeteuk mencela, dia memang sangat berniat menggoda Sora.

Sora menatap Leeteuk sebal setengah mati,” Maaf ya tuan muda Leeteuk sshi, tahu apa dirimu tentang kue yang enak dan indah?? Dan apa urusanmu dengan kueku?? Ini juga bukan untukmu??”

Leeteuk nampak berpikir mendengar ucapan Sora, “ Jadi kau bermaksud memberikan kue ini pada seseorang??”

Sora mengangguk.

“ Siapa??”

Sora mengangkat bahunya, tak ingin memberi tahu.

“ Siwon??”

“ Bagaimana kau tahu??” Kini Sora yang dibuat kaget dengan tebakan Leeteuk yang sangat tepat.

Leeteuk diam saja, ekspresinya tak terbaca.

Menyadari bahwa tidak ada salahnya juga memberitahu Leeteuk, Sora menceritakan bagaimana dia sangat berterima kasih pada Siwon dan ingin sekali memberikan sesuatu atas perhatian yang diberikan Siwon.

“ Siwon sshi itu baik sekali, meskipun baru saling mengenal tetapi dia begitu perhatian padaku, tidak seperti seseorang yang.....!!” Sora melirik Leeteuk, itu sama saja memberikan sindiran langsung pada orangnya.

“ Maksudmu aku??” Leeteuk menunjuk dirinya sendiri.

“ Ne, siapa lagi namja tidak berperasaan di sini...... ya aku sadar aku hanyalah istri bohonganmu, tetapi apa memang kau selalu begitu dengan orang di sekitarmu Leeteuk sshi?? Tidak memiliki empati pada kesusahan orang lain. Aku bisa mengerti sekarang kenapa kakek sangat mencemaskanmu sampai memaksakan pernikahan. Kalau dipikirkan lagi mana ada yoeja yang mau dengan namja dingin dan kurang peka sepertimu.” Sora secara gamblang menyuarakan suara hatinya, dia tidak melihat bagaimana ekspresi Leeteuk saat ini.

“ Memangnya siapa dirimu bisa menilaiku seperti itu Kang Sora sshi???” Leeteuk meledak marah, baru kali ini ada yoeja yang berani menyindirnya secara terang- terangan.

Ada kilatan- kilatan kemarahan di sana, Sora bisa melihat jelas dari pantulan tatapan Leeteuk.

“ Lee...Leeteuk sshi, maafkan aku.......!!” Ucap Sora pelan, dia benar- benar menyesali ucapannya yang seenaknya itu. Sora sangat menyesal, dia hanya terbawa suasana hatinya yang kecewa karena Leeteuk seolah menganggapnya tak pernah ada.

Permintaan maaf Sora sepertinya tidak berguna bagi Leeteuk yang sudah terlanjur sakit hati.

“ Sudahlah........ tidak ada gunanya bicara denganmu.......!!” Leeteuk menaruh gelasnya dengan kasar dan segera bergegas pergi dari dapur. Meninggalkan Sora yang masih membeku menatap kepergiannya.

“ Aduh...... apa yang sudah kulakukan, aku benar- benar membuatnya marah....!!” Gumam Sora terus saja menepuk pelan mulutnya yang terkadang suka seenaknya sendiri.

“ Hai Sora sshi...... sedang apa?? Wooaahh..... kelihatannya enak, aku coba satu ya......!!” Lee Donghae yang baru datang tiba- tiba mencomot cupcake Sora dan langsung melahapnya sampai habis. Biasanya Sora akan marah dengan kebiasaan Donghae itu, tapi saat ini Sora terlalu sibuk memikirkan Leeteuk.

“ Heii........ kenapa sih?? Tidak mau ya?? aku makan lagi kalau begitu...... hhmmm.........!!” Donghae kembali mengambil kue, dan kali ini yang sedang dipegang Sora.

“ Eh...... aduh, sudah jangan dimakan terus, rakus sekali sih.....!!” Sora akhirnya sadar dan mencegah Donghae memakan terus kuenya. Kembali Donghae bertanya Sora sedang memikirkan apa tetapi Sora malas untuk menjawab.

Karena tak mendapat respon Donghae memilih mengganti topik sembari menemani Sora menyelesaikan pekerjaannya. Siapa tahu juga dia bisa mendapatkan bagian kue lagi.

Donghae bertanya bagaimana keadaan Sora, apakah dia sudah benar- benar sehat.

“ Aku minta maaf ya kemarin tidak bisa merawatmu.” Sambung Donghae lagi.

“ Tidak usah meminta maaf Lee Donghae, aku tahu siapa dirimu!!” Jawab Sora ketus.

“ Ah, bukan begitu Sora. Sebenarnya pagi tadi aku berniat menjengukmu tapi kuurungkan niatku......!!” Ucapan Donghae mengambang, membuat Sora mengernyit menatapnya.

“ Begini.... setelah sarapan aku mendengar dari Leeteuk sshi bahwa kau sakit, jadi aku naik ke atas untuk melihat kondisimu. Tetapi saat sampai di depan pintu aku melihat Leeteuk sshi sudah ada di dalam kamar menemanimu. Jadi aku tidak berani masuk dan hanya menunggu saja diluar, kukira sih tidak akan lama. Eh... tapi ternyata namja kaya ini tidak keluar-keluar. Aku jadi penasaran apa yang sebenarnya dia lakukan di dalam. Dan saat kuintip ternyata dia terus- menerus mengompres dan memeriksa keadaanmu. Pasti kau tidak merasakan saat dia berulang kali menyentuh badanmu Sora ya..... Kau ini kalau tidur seperti orang mati sih....... “

“ Tunggu Donghae ya, jadi maksudmu seharian tadi Leeteuk terus berada di kamar, menemaniku??” Potong Sora sangat kaget mendengar cerita Donghae.

“ Yupss.........” Donghae mengangguk santai. “ Makanya aku tidak berani masuk....!!” Tambah Donghae lagi.

“ Jadi Leeteuk sshi yang merawatku??” Kini Sora menaikkan nada suaranya, kali ini benar- benar terkejut.

“ Aduhh.... iya, iya Kang Sora. Kau ini tidak menyimak ceritaku ya??”

Mendengar itu sontak Sora membekap mulutnya, gadis ini terkejut setengah mati.

“ Apa yang sudah kulakukan???” Sesal Sora sembari menggeleng- gelengkan kepalanya. Masih berusaha mencerna apa yang sebenarnya telah terjadi.

“ Sora, kau kenapa??”

Sora memegang pundak Donghae erat, matanya menatap Donghae mengiba, “ Lee Donghae, aku sudah berbuat kesalahan...... ottoke???” Suara Sora terdengar sangat gelisah. Donghae yang bahkan tidak tahu kesalahan apa yang sudah diperbuat sahabatnya itu ikut merasa cemas.



****



Aku harus kesana sekarang atau nanti saja?? apakah aku akan mengganggu??” Sora bergumam sendiri saat dia berada dalam persembunyiannya. Tak jauh dari tempatnya bersembunyi Sora mengamati Siwon dan Shindong yang tampak sedang membicarakan sesuatu. Sekali lagi Sora melihat cake yang dibawanya, cake itu sudah sangat indah tertata cantik di dalam kemasannya.

Langkah maju mundurnya membuat Sora semakin bimbang, akhirnya dia memutuskan untuk melangkah maju, meskipun harus dengan sekuat hati.

Shindong yang pertama kali melihat Sora, dia menegurnya dan melihat Sora sedikit canggung menyapa mereka.

“ Teuk hyung tidak ada di sini Sora sshi..... kau sedang mencarinya ya??” Terka Shindong, membuat Sora menggeleng cepat dan semakin tersipu.

“ Ani, ani..... aku ingin berbicara denganmu Siwon sshi, bolehkah??” Tanya Sora memberanikan diri.

“ Dengan ku??” Siwon menunjuk dirinya sendiri sedikit kaget, namun kemudian dia tersenyum dan mengangguk.

“ Tapi tidak di sini, bisakah kita ke tempat lain??” Entah sudah semerah apa Sora saat mengucapkan itu, ditambah Shindong yang terus bersiul jail menggodanya.

“ Ok, aku tidak akan mengganggu lagi, silahkan kau ambil Choi Siwon, Sora sshi.... selesaikan urusan kalian” Shindong berkedip nakal sebelum akhirnya meninggalkan Sora dan Siwon sendirian.

Sepeninggal Shindong, Sora malah tak berkata apapun, membuat Siwon kembali bertanya mengapa Sora mencarinya.

“ ini..............!!” Sora mengulurkan bungkusan yang dibawanya dengan kedua tangan dan wajah tertunduk.

“ Apa???”

“ Ucapan terima kasihku untukmu Siwon sshi atas bubur abalon kemarin.....!!” Ucap Sora pelan, bahkan Siwon harus lebih mendekat agar dapat mendengar suaranya.

“ Ah....... kau tidak perlu seperti ini Sora sshi......” Siwon belum sempat menyelesaikan ucapannya ketika dengan cepat Sora memutus.

“ Ani, kumohon terimalah......!!” Sora terus menyodorkan kue yang dibawanya sampai tanpa sengaja membentur perut Siwon dan mendorong namja ini mundur ke belakang.

Sora tergelak sekaligus salah tingkah menghadapi kecerobohannya sendiri. Siwon juga ikut tertawa dan mau menerima pemberian Sora, tapi dia menambahkan,” Ini karena aku kasihan dengan kuemu lho Sora sshi, jangan- jangan nanti semakin rusak saat kau terus saja memaksaku menerimanya....!!”

Sora semakin tertawa, entah itu karena lucu atau karena dia terlalu senang Siwon mau menerima pemberiannya meskipun dengan alasan yang sedikit aneh.

Aku senang??

Sora membatin, kenapa dia begitu senang, padahal hanya memberikan beberapa cupcake untuk Siwon.

Entahlah, mungkin karena aku jarang berbuat baik, jadi sekarang aku senang karena dia menghargai pemberianku.”

Siwon dan Sora pun terlarut dalam obrolan hangat mereka, sampai tak menyadari waktu yang berlalu begitu cepat. Mereka baru sadar saat Leeteuk berteriak- teriak memanggil nama Sora dari balkon atas.

Membuat Sora menyahut asal,” Ada apa Leeteuk sshi??” Sora sebenarnya kesal Leeteuk mengganggu obrolannya dengan Siwon, namun kembali mengingat tuduhannya pada Leeteuk yang salah tempat tadi malam membuat Sora langsung merasa tidak enak.

Aku harus bersikap baik pada Leeteuk sshi juga,” batin Sora.

“ Kakek menelponmu, dia menanyakan kabar dan ingin bicara!!” Sahut Leeteuk masih dari atas, dia entah melakukan olahraga atau apa, bergerak ke kanan- ke kiri meregangkan tubuhnya.

“ Sini, biar aku bicara dengan kakek....!!” Sora mendengok ke atas, seperti mau menerima lemparan handphone yang dipegang Leeteuk.

“ Enak saja, kau saja yang naik. Aku tidak bersedia melempar hp mahalku sembarangan, kalau rusak apa kau mau menggantinya?”

Sora lagi- lagi berdecak kesal, dia menoleh pada Siwon,” Siwon sshi sebentar ya, aku mau melanjutkan urusanku dengan ajusshi satu itu...!!”

“ Ajusshi?? Kau panggil Teuk hyung ajusshi??” Siwon tertawa terpingkal- pingkal melihat ekspresi polos yang ditunjukkan Sora.

“ Iya, aku baru sadar kalau umurnya sudah sangat tua, semakin sering marah keriput di wajahnya akan terus bertambah, kau jangan seperti itu ya Siwon sshi, ini bukan sekedar saran lho Siwon sshi....!!” Lagi- lagi ucapan Sora membuat Siwon semakin tertawa keras. Ingin rasanya Siwon terus menahan Sora dan mendengar kelucuannya, tapi gadis ini sudah terlanjur masuk dan naik ke atas.

Sora mendekati Leeteuk yang terlihat sedang melakukan push up dengan hanya bertumpu pada satu tangan saja, “ Uh... dia mau pamer......!!” Lagi- lagi Sora menyeletuk dalam hati. Apapun yang dilakukan Leeteuk terlihat biasa saja baginya, tidak seperti Siwon. Saat Siwon menggerakkan barble 2 kg dengan menaik turunkan pergelangan tangannya, sudah mampu membuat Sora terperangah seperti melihat Siwon mengangkat barble berton- ton beratnya. Tidak heran badannya bisa sebagus itu. Imajinasi Sora terlalu melambung bila menyangkut Siwon.

Siwon?? Aduh.... kenapa dia selalu melintas di otakku ya??” lagi- lagi Sora menggelengkan kepalanya seolah hendak mengusir bayangan Siwon dari otaknya.

“ Siapa tadi yang kau panggil ajusshi Sora sshi??” Pertanyaan Leeteuk begitu mengejutkan Sora karena gadis ini sedang tidak fokus pada tempatnya.

“ Apa?? Kau tanya apa Leeteuk sshi??” Sora tadi memang tidak mendengar apa yang diucapkan Leeteuk. Tapi namja ini menolak menjawab dan justru memberikan ponselnya pada Sora.

Sora menerima ponsel itu, mendekatkan di telinganya dan menyapa kakek dengan semangat.

“ annyeong kakek..... aku merindukanmu kek.....!!” Sora menyapa kakek Park, beberapa hari di rumah Leeteuk sudah membuatnya dekat dengan kakek berusia 72 tahun itu.

“ Apa? Oh aku? Aku baik – baik saja kek, ah, ne..... Teuk kecil juga, dia sangat penurut dan tidak pernah membuat ommanya kerepotan.... aku juga sudah jarang mual- mual, dan vitamin dari kakek selalu aku minum..... iya....!”

Leeteuk mengangkat alisnya “ Pintar sekali gadis ini mencari muka!!” ,

Sora menjawab tatapan Leeteuk dengan sengiran dan membuat gerakan mengelus perutnya.

“ Iya, iya kek... kami akan selalu menjaganya, ne......!!”

“ Kalau Leeteuk oppa, emm dia....!!” Sora terdiam sejenak, seperti sedang merencanakan sesuatu dalam diamnya, “ Dia sedikit cerewet di sini, iya mungkin karena perbedaan suhu dan lain- lain. Ah tidak kek, iya aku bisa mengatasinya.......!!”

Kini Leeteuk melotot mendengar aduan Sora pada kakeknya.

“ Ne, kakek juga...... jaga diri baik- baik ya...... annyeong jumusheo kek.....!!” Sora mengakhiri percakapannya dengan kakek Park.

“ Laporan apa tadi itu?? Aku cerewet?? Dibagian mana aku terdengar cerewet bagimu Sora sshi??” Kini Leeteuk mendekati Sora sembari bersedekap. Daritadi dia menahan diri untuk tidak menyela percakapan Sora dan kakeknya yang terasa menyudutkan itu.

“ Tidak, memangnya aku bicara apa?? Aku tidak membicarakanmu Leeteuk sshi...!!” Sora berpura- pura bodoh dan tidak mengerti tuduhan Leeteuk. Alih- alih mendengarkan Leeteuk Sora memilih bersantai di sofa sambil mencomot beberapa cemilan di atas meja.

“ kau bercanda ya?? jelas- jelas tadi aku mendengarnya.....!!” Leeteuk masih tidak terima, dia mengambil snack di tangan Sora. membuat gadis ini memanyunkan bibirnya kesal.

“ hei..... itu snack ku, kembalikan...... nanti aku bilang kakek ya!!” Ancaman Sora membuat Leeteuk terpingkal, memang Sora pikir dia siapa bisa menakuti Leeteuk dengan ancaman seperti itu.

Tapi sepertinya gadis ini sangat kebal, dia benar- benar menelpon kakek Park dengan ponsel Leeteuk yang masih di tangannya.

“ Kek...... Leeteuk oppa jahat kek, dia melarangku makan dan bilang kalau badanku ini gemuk. Bagaimana ini kek?? Aku sakit hati kek, benarkah aku gemuk kakek??” Sora mengadu seperti anak kecil lengkap dengan tangisan terisaknya, dia sangat meyakinkan dalam setiap ucapannya. Sedangkan Leeteuk hanya ternganga tak mampu mencegah Sora.

“ Apa?? Kakek mau bicara dengannya? Baiklah..... ini.......!!” Tanpa rasa bersalah sedikitpun Sora menyodorkan ponsel yang dipegangnya pada Leeteuk. Dengan gemetaran Leeteuk menerima handphonenya,

“ Ha..ha..halo.....kek.........!!” Baru saja menyapa Leeteuk sudah menjauhkan ponselnya sejauh mungkin karena gendang telinganya bisa pecah akibat teriakan kakek.

“ Kau ini apa- apaan Teuk ah, melarang istrimu makan?? Biarkan dia makan sesukanya, namanya orang hamil harus selalu makan agar tetap punya tenaga, kau ini bagaimana sih... otakmu di dengkul ya??”

“ Ani, aniyo kek.... bukan seperti itu!!”

“ Sudah jangan banyak bicara, kalau sampai Sora mengadu seperti itu lagi aku akan langsung kesana memarahimu, tidak, tidak hanya memarahimu aku akan membuatmu menyesal sudah membuat cucu menantuku itu sakit hati... !!” Mendengar semua kemarahan kakeknya Leeteuk hanya bisa membuka dan mengatupkan bibirnya tanpa bisa berkata- kata.

“ Baik- baiklah dengan Sora, jangan buat dia stres.... kau mengerti Teuk ah??”

“ b..bb...baiklah kakek......!!” dan sambungan pun terputus.

Melihat ekspresi Leeteuk yang sangat lucu tak urung membuat Sora tertawa keras

“ Ada apa dengan ekspresimu itu Leeteuk sshi?? Kakek mengancammu apa hah?? Makanya jangan ganggu aku, sekarang kakek ada dipihakku tahu.....!!”

Sora tertawa semakin keras atas kemenangannya, sedangkan Leeteuk hanya bisa menarik nafas dalam- dalam berusaha menahan agar tidak meledak.

“ Ini, makan sepuasmu.....!!” Leeteuk melemparkan bungkus snack milik Sora dan pergi begitu saja.

Sora tercenung setelah Leeteuk pergi.

“ Dia marah ya?? padahal aku cuma bercanda..... ahh.... pabbo, pabbo, pabbo....!!” Sora memukuli pelipisnya sendiri pelan. Dia lupa sedang berhutang ucapan terima kasih sekaligus kata maaf pada Leeteuk, tapi kini Sora malah menambah daftar kesalahannya.

“Bagaimana ini?? Apa yang harus kulakukan??”



To Be Continue

Hayo readers, ada yang mau ngasih saran g buat Sora gimana caranya biar Leeteuk g marah lagi. saran seaneh dan sejail apapun bakal Vita terima demi kesuksesan ff ini..... hahahaha...........
Ditunggu ya.....

6 komentar:

  1. maybe buatin susu cukelat untuk leeteuk oppa sebelum tidur + kecupan manis dibibir... hehe..... ^-^

    BalasHapus
  2. kalo saran aku sih sora minta maaf nya sambil ngajak dinner. xixixi

    BalasHapus
  3. Waah.. sarannya TOP,TOP bngt.. thanks jessica, huzna..

    Yang lain mana nih, hihihi

    BalasHapus
  4. sori ga ada ide haha..terserah author yg penting meyakinkan hehe sora ga peka bgt ni krn terpesona sama siwon hehe

    BalasHapus
  5. lha kok jd terpesona sama wonnie?
    jangan ah, sora cuma boleh sama teuk... *maksa mode on :)

    BalasHapus
  6. YouTube.tv Archives - Videodl.cc
    YouTube.tv Archives You won't notice the YouTube channel on YouTube.tv The channel is hosted by the 유튜브 The channel is hosted by the studio's head.

    BalasHapus