Kamis, 26 September 2013

My Half Blood Girl – part 8



Mobil Siwon berhenti di salah satu pasar tradisional terdekat. Ternyata mereka berencana membeli beberapa kebutuhan dan bahan masakan untuk persediaan di rumah. Mereka berdua berjalan menyusuri pasar tanpa tahu ada seseorang yang mengikuti mereka diam- diam, siapa lagi kalau bukan Leeteuk.

“ Bongeobbang........bongeobbang........!!” Teriak seorang ahjusshi menjajakan dagangannya. Bongeobbang adalah roti berbentuk ikan dan berisi adonan kacang merah yang manis.

“ Kau mau aku membelikanmu Sora ssi???” Tanya Siwon saat melihat Sora mendekati penjual bongeobbang.

“ Ne........ bolehkah, bentuknya lucu, aku suka ikan........!!” Sora tampak sibuk mengamati si ahjusshi membuat bongeobbang di atas tungku. Banyak hal baru yang baru dia jumpai di dunia manusia.

“ Tentu saja...... belilah sesuka hatimu........!!!” Siwon tersenyum ramah menunjukkan senyumannya yang paling menawan.

Tentu saja, belilah sesuka hatimu....... !! Yang mana Sora ssi?? Yang ini, yang ini atau yang ini???” Leeteuk menirukan gaya bicara Siwon, saat dia melihat Siwon menggerak- gerakkan telunjuknya cepat ke bongeobbang yang satu dan yang lain. Sora tertawa melihat ulah Siwon yang berakting bingung hanya untuk memilih kue ikan yang bentuknya mirip itu.

Aduuhhh....... pilih seperti itu saja bingungnya minta ampun, apa bedanya sih?? Tinggal ambil satu lalu bayar, beres kan?? Menyebalkan!!!!” Gerutu Leeteuk terlihat sangat kesal melihat Siwon senang sekali Sora menanggapi candaannya.

“ Hei anak muda, kau mau beli popcornnya atau tidak?? Kalau tidak beli cepat minggir jangan menghalangi daganganku!!!” Protes seorang bibi penjual popcorn. Leeteuk tidak menyadari dirinya sedari tadi mematung di depan lapak si ahjumma, jika dilihat dari depan memang badan Leeteuk menghalangi pandangan pembeli lain yang hendak membeli popcorn di tempat yang hanya berukuran dua kali satu meter itu.

“ ahh....... maaf ahjumma, maaf.......... iya, iya aku beli, tolong dua bungkus ya......... sekali lagi maaf ahjumma...........!!!” Leeteuk segera menggeser tubuhnya dan bergegas pergi setelah membayar popcorn yang harus dibelinya karena terlanjur malu.

Dengan memegang dua plastik besar berisi popcorn, Leeteuk celingak- celinguk mencari keberadaan Sora dan Siwon, hampir saja dia kehilangan jejak, cepat sekali mereka menghilang, batin Leeteuk. Pasar yang ramai di tambah teriknya matahari yang menyilaukan mata sedikit menyulitkan pandangan Leeteuk. Untung saja badan Siwon yang tinggi mudah dikenali, ternyata mereka sedang menghampiri lapak penjual ikan laut.

“ Sudah diputuskan, menu malam ini adalah ikan........ kita buat sup ikan, ikan bakar, bakso ikan....... !!!” Siwon memilih beberapa ikan di dalam bak besar. Ikan itu masih hidup, jadi butuh sedikit usaha untuk menangkapnya.

“ Bakso ikan??? Aku suka bakso ikan....... Leeteuk ssi juga pernah membelikan bakso ikan untukku..........!!!” Ucap Sora kegirangan, meski bersama Siwon tetap saja Sora teringat Leeteuk. Tapi sayangnya Leeteuk tidak mengetahui hal itu.

“ Teuki hyung???” Siwon yang sudah memegang seekor ikan berukuran besar, tiba- tiba merasa tubuhnya agak oleng karena ikan itu berontak dan lepas dari genggamannya.

“ Awhh........ hahaha......... Siwon ssi?? Kwencana??? Ikannya melompat terus ya???” Sora tampak sangat senang bergurau dengan Siwon, dia membantu Siwon membersihkan cipratan air yang membasahi wajah Siwon. Berbeda dengan Leeteuk yang sudah semakin cenat- cenut melihat kedekatan mereka.

Leeteuk tanpa sadar menggigiti plastik popcornnya dan sesekali tangannya gemetar hebat membuat popcorn berserakan di mana- mana. Dia seakan tak peduli tatapan semua orang yang memperhatikan kelakuan anehnya.

“ awas ya kau nanti Siwon ah....... heehh......lihat saja, ehh........ehhh....ehhh...........!!!!” Leeteuk terus saja marah- marah tidak jelas, masih tetap menggigiti plastik popcorn sampai tak berbentuk lagi *poor Teuki.......kekekeke.........kalau sudah datang cemburunya parah...........*


****



Beberapa jam kemudian,



Eunhyuk berjalan dengan santai ke arah pintu yang terus- menerus di ketuk tak beraturan. Sepertinya sang tamu tak memiliki kesabaran hanya untuk sekedar menunggu pintu dibuka. Sedangkan si empunya rumah, Park Shin Hye dan Eunhyuk malah sibuk beradu mulut siapa yang harus membukakan pintu.

“ Kau saja sana yang buka pintu.....!!” Shin Hye menendang Eunhyuk yang duduk di sebelahnya, dia tidak mau terganggu konsentrasinya saat membaca majalah.

“ Kau saja......... sana.......!!!” Eunhyuk membalas menendang Shin Hye sampai gadis ini terjungkal.

“ Yaaahhh..........Eunhyuk ssi, kubilang kau saja, ya kau saja........!” Teriak Shin Hye berusaha berdiri, berkacak pinggang dan memelototi Eunhyuk.

“ Baiklah aku saja, hehehehe..............!!!”

Seperti itulah, akhirnya diputuskan Eunhyuklah yang membukakan pintu. Namja bergummy smile ini syok melihat leadernya membawa dua bungkus besar popcorn yang plastiknya sudah sangat lecek, badannya berkeringat seperti habis lari maraton, dan beberapa helai daun berserakan di rambutnya.

“ Teuki hyung............ darimana saja kau??? Semuanya sibuk mencarimu!!! Oowhh hyung kau habis berpetualang ya???? hahahaha........ lihat tampangmu, kusut, kucel, dan kumal....... hahahahaha..........!!”

Leeteuk tak menggubris olokan Eunhyuk, dan langsung menyerahkan bungkusan besar yang dibawanya pada Eunhyuk.

“ Ambil ini......... ya kau benar, aku habis berpetualang mencarikanmu popcorn keberuntungan, makan dan habiskan semuanya, kau pasti akan langsung berubah tampan dan pintar....... tidak seperti sekarang!!!” Leeteuk langsung berjalan naik ke atas. Meninggalkan Eunhyuk yang masih mencoba memproses otaknya sejenak, mencerna apa sebenarnya maksud Leeteuk tadi.

“ Yah.......... hyung maksudmu aku ini jelek dan bodoh begitu??? Enak saja.............!!! huuuhhh...........!!!”

“ Aigoo......... Eunhyuk ah??? Ternyata kau tidak sadar juga ya?? benar apa yang dikatakan Leeteuk ssi........ cepat makan popcornnya.........siapa tahu setelah itu aku bisa jatuh cinta padamu........namja pabbooo.......kekekeke..........!!!” Sindir Shin Hye yang ikutan senang melihat muka Eunhyuk berubah lucu karena kesal.

“ Baiklah...... demi mendapatkan cintamu Shin Hye ssi, aku akan memakannya, lihat ini.........lihat ya..........!!!” Eunhyuk mengambil segenggam penuh popcorn dan menjejalkannya ke dalam mulutnya. Berulang- ulang seperti itu, masih penuh ditambah lagi, masih penuh ditambah lagi membuat Shin Hye tertawa sampai terpingkal- pingkal. Pipi Eunhyuk yang menggembung, dan matanya yang berair karena tak tahan mulutnya terisi penuh terlihat sangat lucu bagi Shin Hye.

“ Puffft....pu....pufft....puas...... aku habiskan.....sekarang ya...!!!” Eunhyuk sampai tersedak karena popcorn tersangkut di tenggorokannya.

“ Kau berusaha keras Eunhyuk ssi......... aku akan memikirkannya ne..........!!!” Shinhye menepuk-nepuk pelan punggung Eunhyuk yang masih tersedak.

“ Pufftt...bbbe....benar.....ya....uhuukk.....jangan bohong......!!!” Eunhyuk tersenyum dengan mulut yang masih penuh popcorn. Tidak masalah dia harus melakukan apapun, asalkan Shin Hye mau menerimanya. Eunhyuk rela meskipun harus melompati Green Canyon, berenang di lautan Artik yang dingin, atau dibuang ke luar angkasa, asalkan bersama Park Shin Hye, Lee Hyuk Jae rela.



****

Malam harinya,



Leeteuk turun dari kamarnya masih dengan muka masam, tak ada senyuman tersembul dari wajah tampannya. Semua yang sudah menunggu di meja makan, Sora, Kyuhyun, Shin Hye, Siwon, bahkan Eunhyuk terheran- heran dengan sikapnya yang aneh.

“ Kenapa kalian tidak makan??” Tanya Leeteuk.

“ Menunggu mu hyung!!!” Jawab Kyuhyun.

“ Oh......kalau aku tidak turun kalian juga tidak akan makan........???” Tanya Leeteuk iseng,

“ Emm......... kalau sudah lapar ya terpaksa kami makan duluan hyung........ !!! Ada apa sih denganmu Teuk hyung, seharian ini sensitif sekali???” Tanya Eunhyuk yang sudah duluan mencomot makanan di meja.

“ Siapa yang sensitif, aku??? Aku biasa saja....... mungkin ada seseorang di sini yang malah tidak peka..........!!” Leeteuk melirik Siwon, yang malah dibalas senyuman polos oleh Siwon.

Ugghhh........ aku bahkan tidak bisa untuk bersikap sinis padanya, ottokkaji, ottokkaji??” Teriak Leeteuk dalam hati. Dia akhirnya memilih mengakhiri ketegangan hati yang dia mulai sendiri. Leeteuk menatap tak berselera pada semua hidangan di depannya.

Sora melihat semua itu, dia berinisiatif mengulurkan semangkuk sup ikan untuk Leeteuk.

“ Kenapa kau memberikannya padaku??? Aku tidak suka, berikan saja pada Siwon.” Leeteuk menampik tangan Sora, ucapannya juga terdengar sangat dingin di telinga Sora. Tidak hanya Sora, yang lainnya pun ikut menyadari hal itu.

“ Hyung, kau ini kenapa sih?? Kan maksud Sora baik menawarimu sup ikan buatannya, aku melihat sendiri bagaimana kerasnya Sora ssi berusaha membuat itu, tidak bisakah kau sedikit menghargai usahanya??!!!” Sela Kyuhyun sedikit tersulut emosinya melihat tingkah Leeteuk yang aneh dan sangat menyudutkan itu. padahal Kyuhyun sendiri masih belum bisa menerima keadaan Sora sepenuhnya, tetapi setidaknya Kyuhyun sadar Sora tidak memiliki maksud jahat. Lalu ada apa dengan Leeteuk?? Bukankah awalnya Leeteuk begitu melindungi dan membela Sora, tetapi kenapa sekarang berubah??

Leeteuk terdiam mendengar ucapan Kyuhyun, ada sedikit penyesalan menggelayuti hatinya. Apalagi saat melihat Sora terus menatapnya sedih, Leeteuk benar- benar bingung.

“ Lalu kenapa harus aku?? Apakah Sora ssi, membuat sup ikan itu khusus untukku?? Benarkah itu Sora ssi?? Kalau seperti itu, baiklah aku akan memakannya........!!!” Sedikit memaksa Leeteuk mengambil sup pemberian Sora tadi, namun kini Sora malah mencegahnya.

Dia berkata sambil tersenyum getir, “ Tidak usah Leeteuk ssi, jika kau tidak mau memakannya jangan paksakan dirimu. Aku tadi hanya iseng saja membuatnya, rasanya juga belum tentu enak......, ........ kwencana.......!!” Sora menggigit bibir bawahnya saat mengucapkan itu.

Semuanya terdiam, entah itu sibuk menyantap makanan di piringnya atau memang berpura- pura mengacuhkan apa yang baru saja terjadi.



Sora Pov*



Ada apa dengannya, kenapa sikapnya bisa berubah secepat ini. Masih kuingat tadi siang dia begitu terbuka padaku, bahkan membuatku bahagia karena dia mau menerima keadaanku. Tapi apa yang terjadi sekarang membuatku sangat bingung. Bukan ini yang kumau, bukan ini juga yang kuharapkan. Tidak tahukah dia bagaimana bersemangatnya diriku saat membuat sup itu. Bahkan sejak membelinya bersama Siwon ssi di pasar, sudah terbayang olehku bagaimana ekspresinya saat memakan sup buatanku. Aku terlalu heboh sekaligus gugup, sampai aku tak sengaja melukai tanganku sendiri. Kuperhatikan tanganku yang masih memerah karena tergores tadi, bahkan lukanya belum mengering tapi Leeteuk ssi sudah menambah luka yang lebih dalam di hatiku.

Namun tetap saja aku tak bisa membencinya, karena dia terlalu spesial di hatiku. Kuperhatikan diam – diam Leeteuk mulai memakan makanannya, dia mengambil beberapa tusuk bakso ikan dan memasukkannya ke dalam piring kecil. Kukira dia akan memakannya, namun tanpa kuduga Leeteuk ssi menyodorkan piring itu untukku. Dia tak mengucapkan apapun, dia juga tak mengumbar senyumnya, tapi lewat matanya aku tahu dia melakukan itu karena merasa bersalah padaku. Mungkin mulutnya pedas, tapi dengan sangat yakin kukatakan hatinya sangat manis. Tak perlu Leeteuk ssi mengucapkan itu, sikapnya sudah menunjukkan semuanya. Kenapa aku begitu yakin padanya? Karena dia bukan orang lain, dia adalah Jung Su oppaku.

“ gomawo yo........!!” Bisikku padanya, dan kuyakin dia mendengarnya.

Leeteuk memandang padaku, menatapku lama sebelum akhirnya mengangguk. Dia berusaha menjaga sikapnya sekeren mungkin, tapi justru itu yang membuatnya terlihat sangat lucu. Leeteuk ssi, atau Park Jung Su, siapapun orang menyebutnya. Yang jelas karena namja ini hatiku tak ubahnya kapal yang sedang berlayar di lautan lepas. Kadang tenang, kadang bergelombang, terombang ambing bahkan tak jarang harus menerjang badai untuk tetap bertahan. Tapi sekali lagi aku tak pernah menyesalinya, karena aku mencintainya. Tak ada yang salah untuk cinta, semuanya benar di hadapan cinta.

Sora Pov End*



“ Shin Hye ssi, kau tidak makan lagi?? masih diet ya??? Nanti kau bisa terkena anemia lho, cepat makanlah...........!!!” Eunhyuk memaksa Shin Hye membuka mulutnya,

“ Tidak mau....... kau jangan memaksaku Eunhyuk ssi. Bukan urusanmu aku mau anemia atau tidak..... kau ini ya, menyebalkan sekali........!!” Protes Shin Hye.

“ Kau ini kenapa sih?? Badan sekecil itu masih saja diet ketat, dan jangan menyepelekan anemia. Huhh........... kau kira dirimu vampir yang bisa memasok darah sesuka hatimu??” Eunhyuk sebenarnya hanya bercanda dengan ucapannya, tetapi tidak bagi yang lain.

Semuanya menoleh menatap Eunhyuk,

“ Ada apa?? Aku tampan sekali ya???” Tanya Eunhyuk lagi- lagi bercanda.

Sekali lagi semuanya menggeleng hampir bersamaan, merasa kasihan karena Eunhyuk lah satu- satunya yang belum mengetahui situasi sebenarnya. Bahwa sebagian dari mereka adalah vampir.

“ Hyung, bagaimana ini?? si Hyukjae kan belum kita beritahu??” Tanya Kyuhyun berbisik di telinga Leeteuk dan Siwon.

“ Nanti kita bicarakan pelan- pelan saja padanya,” Usul Siwon, sebenarnya dia merasa lebih sedikit yang tahu tentang identitasnya akan lebih baik.

“ Iya, kau tahu Lee Hyuk Jae sendiri kan?? Jangan sampai dia terkencing- kencing mendengar kenyataan bahwa kau vampir Siwon ah.......... “ Canda Leeteuk.

“ Vampir??? Siapa yang vampir???” Lagi- lagi Eunhyuk membuat hampir semua yang duduk di meja makan tersedak karena pertanyaannya yang sungguh kompleks untuk dijawab.



****

Di waktu yang sama,

Jauh di tempat antah berantah, Felix, Takeshi, dan Markus memasuki sebuah istana bergaya kuno. Suasana istana itu sangat suram dan menakutkan, hanya kegelapan yang menaunginya. Tak ada tumbuhan, tak ada bunyi gemericik air, tak ada kicauan dan kelakar hewan, hanya kesunyian dan ketakutan mencekam yang memeluk atmosfer istana itu.

Saat ketiga vampir itu baru menapakkan kakinya saja, berpuluh- puluh kelelawar terbang menyambut kedatangan mereka. Sebuah pintu baja yang menjadi jalur utama perlahan terbuka menghasilkan bunyi yang memekakkan telinga, berbaur dengan pekikan suara kawanan kelelawar tadi, lengkaplah sudah suasana horor tercipta di gerbang kedatangan. Semakin dalam masuk mereka akan di sambut oleh anyirnya bau darah, sepertinya baru digelar pesta besar di dalam istana. Bukan pesta seperti yang manusia bayangkan pada umumnya, ini berbeda.... pesta bagi sekumpulan vampir, adalah pesta dimana semuanya secara membabi buta menghabiskan berpuluh- puluh nyawa manusia dalam sekejap.

“ John, kau melakukan tugasmu dengan baik..... hari ini paket yang kau kirim melebihi batas sebelumnya............!!!” Kata seseorang yang masih berusaha membersihkan sisa- sisa darah di sudut bibirnya dengan serbet makan.

“ Ne....... my Lord, semua itu karena rasa pengabdianku yang begitu besar padamu......!!!” Jawab John yang merupakan satu- satunya manusia di sarang vampir itu. Orang yang John panggil dengan sebutan my Lord itu pun menyeringai.

“ Benarkah??? Kau memang harus diberi penghargaan...........!!” sambungnya,

“ Thank............. aaaakkkhhh..............!!!” John tak mampu lagi mengucapkan terima kasih karena tubuhnya sudah memucat kehabisan darah. Vampir yang dipanggil my Lord ternyata menghisap darah John hingga kering.

“ Kenapa Anda membunuh John, my Lord?? Bukankah manusia ini sangat berguna bagi kita?? Karena dia kita bisa mendapatkan manusia tanpa sudah payah mencarinya di luar...... John mampu menggiring mereka untuk datang sendiri kesini” Tanya vampir bernama Abraham, dia seperti mewakili teman- temannya yang juga tampak sangat terkejut melihat tindakan pimpinan mereka.

“ Jika orang sudah merasa memberikan pengabdian terbesarnya itu berarti sudah tumbuh keangkuhan dalam dirinya. Bisa saja suatu saat orang seperti John akan membahayakan kita. Ini juga menjadi pelajaran bagi beberapa vampir yang sepertinya gagal melaksanakan tugas mereka, John saja yang begitu setia bisa kubunuh, apalagi mereka...........!!!” Mata merah my Lord langsung menjurus pada Felix, Takeshi, dan Markus yang sedari tadi tampak gemetar di sudut.

Mereka bertiga segera berlutut dan menjelaskan bahwa ternyata ada vampir halfblood lain yang menghalangi mereka. Vampir ini begitu kuat, dan mereka bertiga tak pernah memperhitungkan hal itu. Menerima laporan seperti itu, sang my Lord hanya tersenyum.

“ Hemmmmm....... semakin menarik, tidak kukira ada halfblood lain selain putri raja vampir...... ternyata bukan Myung So saja yang pernah berbuat kesalahan........ hahahaha........ siapa nama vampir berdarah campuran itu........!!!”

“ Kalau tidak salah namanya Choi Siwon, my Lord!!” Jawab Takeshi tak berani mengangkat wajahnya walau sedetik. Dia berlutut di depan pimpinannya itu, begitu pula dengan ke dua rekannya.

Mendengar nama Siwon di sebut, alis my Lord sedikit menekuk,

“ Sepertinya aku tidak asing dengan marga itu, bocah ini....... membuatku penasaran untuk melihatnya............!!!” Gumam sang pemimpin vampir yang hanya terjawab oleh suasana sunyi dan hening yang tercipta. Tak akan ada yang berani membalas ucapannya bila my Lord sendiri tidak bertanya atau meminta pendapat. Semua vampir begitu tunduk dan patuh pada kepemimpinannya.



*****



“ Sora ya.......... apa yang kau lakukan di sana???” Shin Hye yang tak sengaja melihat Sora saat menaiki tangga berjalan mendekat. Sora terlihat sedang bersembunyi di balik dinding, menatap lurus pintu kamar Leeteuk yang sedikit terkuak.

Sora menggeleng dan tersenyum sebentar, kemudian bergegas beranjak dari tempatnya berdiri......... tapi Shin Hye mencegahnya........

“ Apa kau tidak penasaran tentang Jung Su??? bukankah itu yang selama ini ingin kau tahu Sora ya???” Shin Hye melihat Sora seolah takut menghadapi kenyataan apa yang akan diketahuinya.

“ Tidak unnie........ sebaiknya aku tidak tahu..........!!!” Jawab Sora terdengar putus asa,

“ Benarkah??? Kau tidak menyesal??” Tanya Shin Hye mencoba menyelami bagaimana perasaan Sora saat ini. Menahan keingintahuan begitu lama pasti sangat menyiksanya.

“ Entahlah.......... aku takut, aku tidak akan sanggup menerima kenyataannya...........!!” Jawab Sora sedikit serak. Dia menunduk dan tampak sedang berpikir.

“ Apapun itu....... kita harus tahu Sora ya...... ikut aku!!!” Shin Hye sedikit menarik paksa tangan Sora. Mereka memasuki kamar Leeteuk yang memang tidak terkunci. Leeteuk terlihat sudah masuk ke dalam alam mimpinya, dan pasti dia tidak menyadari kedatangan mereka.

Shin Hye mendekat, namun Sora masih menjaga jarak........

“ Kemarilah......... mari kita lihat bersama........ aku akan membantumu Sora ya........!!!”

Membuang semua keraguannya Sora mulai menyentuhkan tangannya di atas punggung tangan Shin Hye yang sudah melakukan kontak dengan Leeteuk. Perlahan cahaya ruangan berpendar sangat terang namun berangsur- angsur meredup bersamaan dengan transformasi pikiran mereka yang menjelajahi masa lalu...........



Jung Su tersenyum saat untuk yang kesekian kalinya memperhatikan sebuah gelang yang telah tersimpan rapi di dalam sebuah kotak kecil berpita emas. Gelang yang sudah lama dia siapkan sebagai hadiah ulang tahun sahabat terbaiknya, Kang Sora. Gelang yang sama seperti yang sedang dia pakai saat ini. Sekali lagi memastikan penampilannya tak mengecewakan di depan cermin, Jung Su pun bergegas menuju padang rumput. Tidak banyak waktu tersisa, dengan sedikit berlari sampailah dia di depan pusaran angin. Tempat yang selalu membuatnya penasaran untuk masuk dan melihat seperti apa dunia Sora. Namun Jung Su tak pernah berani melanggar janjinya pada Sora bahwa dia tidak akan pernah memiliki niat untuk masuk ke sana. Berbeda dengan sekarang, Jung Su ingin membuat kejutan, dia ingin datang ke pesta ulang tahun Sora, bukankah itu yang Sora inginkan saat terakhir kali mereka bertemu, tadi pagi.

Bibirnya terangkat, matanya berbinar,saat membayangkan bagaimana ekspresi Sora saat melihatnya berdiri di hadapan gadis berlesung pipi itu. Dia sudah tidak sabar, ingin segera bertemu Sora, gadis yang diam- diam dia cintai.

“ Oh........ jadi seperti ini?” Gumam Jung Su saat keluar dari pintu pusaran. Bahkan Jung Su tidak sadar bagaimana tadi dia bisa sampai, pikirannya terlalu penuh oleh bayangan Sora. Sebuah hutan yang gelap, ditumbuhi banyak pohon- pohon akasia yang tinggi dan berjarak sangat rapat. Bahkan sinar matahari pun yang bisa menerobos masuk. Sepanjang mata memandang hanya daun, ranting, batang, dan akar pohon yang terlihat. Tanahnya yang hitam dan lembab sedikit menghalangi Jung Su, “ Aigoo ya........ sepatuku...... !!!” Cepat- cepat dia mengangkat sepatunya yang berlumuran lumpur, menggesek- gesekkan sepatu itu di sebuah batang pohon.

“ Ini kan sepatu baru, aissshh.......... bagaimana mungkin aku ke pesta dengan sepatu kotor seperti ini!!!!” Jung Su terlalu sibuk sendiri dengan rasa kesalnya, hingga dia tak memperhatikan seseorang yang baru saja lewat dan kini sedang mengamatinya. Sebuah sosok tinggi tegap dengan mata merah menyala, dagu dan rahang yang kokoh, serta sepasang taring yang bisa meremukkan tulang.

“ Siapa itu???” Panggil Jung Su saat mendengar suara, namun tak melihat siapapun.

Mata Jung Su menatap ke segala penjuru, memasang sikap waspada. Ini tempat yang asing baginya, jadi dia harus selalu berhati- hati.

“ Kebetulan sekali kau kemari anak muda......... jadi aku tidak perlu lagi mencari buruanku. Mangsaku ternyata datang sendiri......!!!” Sosok yang tadi mengamati Jung Su tiba- tiba sudah berada di depan Jung Su.

“ Ss...ss...si...siapa kau?? Dan....apa maksudmu??” Tanya Jung Su ketakutan setengah mati melihat makhluk menyeramkan yang kini menyeringai padanya. Memperlihatkan deretan giginya yang tajam dan runcing.

“ Kau akan segera tahu............!!!” Tanpa menunggu lagi si makhluk menyeramkan yang adalah vampir itu berusaha menangkap Jung Su. Namun Jung Su sudah lebih dulu sigap, dia langsung berlari meskipun tak tentu arah. Jung Su terus saja berlari dan berlari, tapi dia merasa hanya berputar- putar saja di jalan yang sebelumnya sudah dilaluinya.

Jantung Jung Su semakin berpacu dengan larinya, ketika mendengar tawa sang makhluk menyeramkan semakin keras dan membahana di seluruh hutan.

“ Kau mau lari kemana anak muda??? Tidak akan ada jalan bagimu untuk lolos dariku........hahahaha.............!!!” bersamaan dengan peringatan itu, Jung Su merasakan ada semacam kekuatan yang menghentikan langkahnya. Sebuah tangan dingin dan kuat mengunci pergelangan tangannya. Membuat gelang yang Jung Su pakai beruraian jatuh ke tanah.

“ Biginilah caraku menyiksamu...........!!!” Bisik sang vampir, ketika dia sudah menguasai tubuh Jung Su dan langsung merapatkan taringnya di leher pemuda berusia tujuh belas tahun itu.

Tubuh Jung Su menggelepar hebat saat setiap tetes darahnya mulai diminum tanpa ampun. Matanya melebar, wajahnya berangsur memucat dan lama- kelamaan nafasnya mulai menipis.

“ Sora.............” Ucapnya pelan bersamaan dengan jantungnya yang perlahan melambat dan akhirnya berhenti untuk selamanya.

Dengan tidak berperasaan sang vampir misterius itu menggeletakkan tubuh Jung Su begitu saja di tanah. Tubuh tak bernyawa itu terbujur kaku diantara pepohonan yang masih basah oleh darah. Sebuah kotak meluncur dari genggaman tangannya, kotak perhiasan yang juga berlumuran darah. Tanpa sengaja terbuka dan mengeluarkan isinya, sebuah gelang....... yang tak akan pernah sampai ke tangan penerimanya.



“ Sudah unnie....... cukup...... hentikan, kumohon.......hentikan........!!!” Teriak Sora parau karena sudah hampir meledak menahan tangis. Semua begitu nyata dalam penglihatannya tadi. Shin Hye langsung melepaskan kontak mereka bertiga dan langsung memeluk dongsaengnya erat.

Shin Hye tak mampu memberikan kata penghiburan untuk Sora, yang bisa dilakukannya hanyalah memeluk dan menepuk pelan punggung gadis yang sepertinya sangat ingin menangis, tapi anehnya yang keluar hanyalah suara isakan kecil yang tertahan.

“ Menangislah jika kau ingin menangis Sora ya......... jangan menahannya seperti ini, menangislah...................!!!” Bujuk Shin Hye, namun tetap saja Sora hanya sesenggukan dan semakin kuat memeluk Shin Hye.

“ Kenapa kita tidak bisa melihat wajah pembunuh itu unnie, kenapa??” Tanya Sora, berbisik di telinga Shin Hye.

“ Mianhae Sora ya, aku hanya membaca dari memori Leeteuk, jadi tidak bisa digambarkan bagaimana wajah pelakunya..... Mianhae yo.......!!” Shin Hye terdengar sangat menyesal, tapi apa lagi yang bisa dia perbuat. Kekuatannya tak menjangkau sampai sejauh itu.

“ Tapi gambar tengkorak di tangan kanan, apa kau melihatnya juga tadi Sora ya??? kita bisa menggunakan itu sebagai petunjuk!!!” Usul Shin Hye saat teringat bahwa tadi dia tak sengaja melihat sebuah tanda tenggorak hitam di tangan sang vampir pembunuh. Kalau tidak salah tanda itu sama dengan tanda sebuah perkumpulan legendaris beberapa abad silam. Sebuah klan vampir yang menyusun kekuatan untuk menyebarkan kesengsaraan dan menguasai dunia. Klan itu dibentuk oleh vampir- vampir yang merasa terasing dan terpinggirkan oleh keberadaan manusia. Mereka menganggap manusia hanyalah sekedar domba buruan yang tidak layak mendapatkan rantai teratas dalam tatanan ekosistem. Tapi ada sedikit yang berbeda dari tanda tengkorak hitam si vampir pembunuh. Tanda itu berukuran sedikit lebih besar dan ada gambar darah merembes dari mulut tengkoraknya, berbeda dengan gambar yang selama ini Shin Hye kenal, tanpa tetesan darah.

Sora sepertinya tak begitu mendengarkan perkataan Shin Hye lagi, badannya terlalu letih, pikirannya terlalu penuh, dan hatinya terlalu sakit. Seperti orang linglung Sora memilih keluar meninggalkan Shin Hye.

“ Sora ya......... kau mau kemana??” Cegah Shin Hye yang juga mengikuti pergerakan Sora.

“ Unnie......kumohon biarkan aku sendiri dulu....... bisakah??!!!” Tanpa harus meminta dua kali, Sora akhirnya menghilang sendirian dalam gelapnya malam. Meninggalkan Shin Hye yang berdiri di ambang jendela, dan juga meninggalkan Leeteuk yang ternyata diam- diam mendengarkan percakapan dua yoeja itu dari awal.

Leeteuk melihat semuanya, Leeteuk mendengar semuanya, Leeteuk merasakan semuanya, tak ada satupun yang tertinggal......

Kisah pertemuannya dengan Sora,

Kisah persahabatannya dengan Sora,

Bahkan kisah pembunuhan dirinya,

Leeteuk sudah tahu.

Bagaimana bisa??


Saat Shin Hye melakukan penglihatan, tanpa disadari Leeteuk pun ikut terhanyut dalam cerita mereka. Tidak hanya itu, Leeteuk juga bisa melihat kenangan Sora secara bersamaan. Shin Hye berperan sebagai server yang mengoneksikan memori keduanya dalam satu jalinan peristiwa.



Leeteuk Pov*

Setelah semua yang kuketahui apa yang akan aku lakukan sekarang? Dalam kebimbangan itu aku berjalan tak tentu arah, menyusuri rumput- rumput yang masih basah oleh embun pagi, memandang hamparan bunga krisan yang tumbuh liar, bahkan mendengar beberapa kicau burung di dahan pohon tak bisa memberiku ketenangan. Semalaman aku tak bisa tidur, mencoba memikirkan kembali semuanya dengan lebih realistis. Tentang Sora, tentang masa lalu kami, dan tentang bagaimana sebenarnya perasaanku padanya.

Semuanya terjawab sudah, kenapa selama ini aku merasa begitu mengenal Kang Sora, kenapa gadis ini begitu berbeda dan selalu membuatku penasaran tentangnya, dan perasaan aneh apa yang akhir- akhir ini membuat diriku seperti orang bodoh. Itu cinta........ ya, apa yang kurasakan pada Kang Sora adalah cinta. Perasaan yang baru pertama ini kualami, berbeda dengan apa yang kurasakan pada Yoona dulu yang juga kukira adalah cinta. Kali ini perasaan itu lebih lembut dan dalam, disamping itu juga terlalu rapuh dan riskan. Membuatku terlalu takut untuk kehilangannya, karena pasti bila itu terjadi aku tidak akan lagi mampu bertahan.

Dan kini, gadis yang sudah membuatku kebimbangan itu berdiri tepat di hadapanku. Dia terlihat sedang memperhatikan butiran- butiran putih yang turun dari langit. Tangannya yang putih dan sedikit pucat menyentuh setiap butiran dingin itu bersamaan dengan matanya yang perlahan ikut terpejam. Seolah ingin merasakan bagaimana lembutnya salju pertama yang turun di musim dingin.

Aku berjalan menghampirinya, ingin sekali tanganku merengkuh dan memeluknya karena perasaan rindu yang mungkin sudah berkumpul puluhan tahun bila di hitung tiba- tiba menyeruak dari dalam dadaku. Tapi aku berusaha menahannya, aku tidak ingin membuatnya berlari meninggalkanku.

Leeteuk Pov End*



“ Sora ya.......!!!” Panggil Leeteuk pelan, membuat Sora refleks bergeser mundur karena kaget sekaligus gugup menerima kedatangannya yang tiba- tiba.

“ Leeteuk ssi........!!!” Pekik Sora,

“ Bukan, tapi Jung Su...... apakah kau masih mengingatku??? Aku Park Jung Su, Kang Sora........... senang bisa melihatmu lagi............!!!” Perkataan Leeteuk semakin membuat Sora terbelalak.

Sora menggeleng, “ Bagaimana bisa?? Bagaimana ini bisa terjadi???” Sora masih tak mempercayai pendengarannya sendiri. Leeteuk mengaku sebagai Jung Su, apakah dia sudah mengingat semuanya?? Batin Sora.

“ ah...ha...haha...ha..... kau pasti bercanda Leeteuk ssi, siapa Jung Su?? aku tidak mengenalnya...... kau pasti bercanda kan???” Sora tertawa sangat aneh karena terdengar sekali tawanya dibuat- buat. Lebih kentara terlihat kegugupannya daripada sikap santai yang dia tunjukkan.

“ Aku lelah, aku ke dalam dulu...........!!!” Belum sempat Sora beranjak, Leeteuk sudah memeluk punggung Sora erat.

“ Aku sudah mengingatnya Sora ya....... jangan menghindar lagi...... aku sudah melihat semuanya, tadi malam saat kau dan Shin Hye..... aku juga ikut melihatnya.............!!!” Bisik Leeteuk keras di telinga Sora.

“ Tidak.........tidak........ kau salah, itu semua hanya ilusi Leeteuk sshi. Itu tidak benar, tidak ada hubungan apapun antara kita, lebih baik kau menjauhiku sebelum terlambat......... kumohon..........!!!!” Sora berusaha keras melepaskan pelukan Leeteuk, namun lagi- lagi Leeteuk masih bisa meraih tangannya.

“ Jangan bodoh Sora ya.......... aku tidak pernah menyalahkanmu atas apa yang menimpaku di kehidupan yang lalu, bahkan jadi jangan salahkan dirimu sendiri....... dengarkan aku.........Sora ya........... aku justru sangat mensyukuri kehidupanku di masa itu karena meskipun singkat aku bisa mengenal dan bersama denganmu....... !!!”

“ Justru itu, aku tidak mau Leeteuk ssi......... aku tidak mau mengulangi kesalahan yang sama, kau berhak hidup lama, kau berhak bahagia..........!!!”

“ Tapi bagaimana bila kebahagiaan itu hanya bisa kudapatkan jika bersamamu Sora ya, bagaimana???” Pertanyaan Leeteuk berhasil membuat Sora bungkam.

“ Bagaimana??” Leeteuk mengulangi pertanyaannya, dan sekali lagi Sora tak mampu menjawab.

“ Kau sendiri tidak bisa menjawab kan??? Karena itu Sora ya...... kita coba hadapi bersama, kau dan aku......... pasti kita bisa melaluinya........ bisakah aku meminta itu???” Leeteuk terus menatap Sora dalam. Melihat anggukan Sora, Leeteuk tersenyum. Awalnya dia ingin mendaratkan sebuah ciuman di bibir, namun entah kenapa Leeteuk merasa tidak benar. Dia tahu Sora masih takut akan berubah tiba- tiba, maka Leeteuk memilih mendaratkan sebuah ciuman lembut di kening. Ciuman yang lebih indah karena tak ada nafsu yang memburu, hanya perasaan menenangkan yang sarat akan kasih sayang.



To Be Continue.





readers yang baik boleh minta masukannya g??? menurut kalian apakah aneh menggabung kisah becandaan, serius, lucu, sedih jadi satu kayak gini??? atau justru malah ngebuat bingung??? 

tolong dijawab ya ^^

13 komentar:

  1. haii vita ...
    law menurut lis bgus ko . jdi ga tegang" bgt . walaupun ada unsur bercandaan , sedih , dll tapi ga menghilangkan unsur mistery nya ..
    ga lupa ma adegan romance nya jg . hihi
    gambate vita ><

    BalasHapus
    Balasan
    1. emmm gitu ya??? (sambil manggut- manggut*) Okay deh makasih Lis ^^...

      Hapus
  2. Ngga apa-apa kok say, selama alurnya masih terjaga, masih nyambung ngga ada masalah, asal jangan lari dari plot awal aja say.. dan bener romancenya jangan ilang.. fighting..

    BalasHapus
    Balasan
    1. pokoknya romancenya g ilang ya??? oh..... baiklah...... emank sih, Vita ngerasa adegan Teuksonya kok agak kurang ...... entar coba diperbanyak, terutama yang romance ya ??? ^^

      gomawo Dee Unnie^^ boleh ya aku manggil gitu?? :)

      Hapus
  3. bagus kok vit , asal jng terlalu berlebihan ajja , tapi tetep romance teukso nyya lebih banyak :-)
    jdi vit syppa yoona !!!????
    kok dya kagak nonggol lagy ????????
    appa dya vampire juga ???????
    semoga mereka gg berpisah lagyy ^^
    di tunggu next part nyya , jangan lama" , hhhhheeee :D
    FIGHTING ^^v

    BalasHapus
    Balasan
    1. menurut Mayang, Yoona perlu ditongolin lagi dalam ff ini??? g papa sih kalau maunya gitu, bisa diatur..... ^^

      Hapus
  4. gg juga harus adda yoona seghh , aq cuman penasaran ajja sypa yoona ???????
    soal nya aq pikir dya ada hubungan nya sama sora , kan dya pergy waktu sora uda balik ke leeteuk , aq jd penasaran ajja sypa sebener nyya yoona , gttu vit , ngerti kan maksud aq ?????????

    BalasHapus
    Balasan
    1. ne, aku negrti maksud mayang ^^ emang belum begitu dijelasin siapa Yoona sebenarnya, nanti bakal ada waktunya kok may...... tenang aja chingu ^^ sebisa mungkin aku buat ff yg g ngecewain :)

      tapi tetep kasih semangat yah..... :D

      Hapus
    2. annyeong .. maaf ya thor ru nimbul . law menurut ciya gpp ko,mlh tmbh menarik krn ga tegang2 bgt,oia adegan romantis nya jg blh di tambh,aku selalu mendukung mu ><

      Hapus
    3. g papa ciya, asalkan dah ikut absen di sini dah g jadi masalah, justru yang g nimbul2 itu yang author cariin :(

      jujur lho ciya, semakin dikit yang ninggalin komen ngebuat aku semakin g semangat buat nulis :(

      maafkan author yang selalu bimbang ini T_T

      Hapus
  5. vit kemana ajja ?????
    kangen , udda lama gg nonggol , aq tiap hari aq dateng nengokin nie blog , tp gg ada ngepost jg ,
    aq tunggu next ff nyya ^_^

    BalasHapus
  6. vit kemana ajja ?????
    kangen , udda lama gg nonggol , aq tiap hari aq dateng nengokin nie blog , tp gg ada ngepost jg ,
    aq tunggu next ff nyya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. g kemana2 may, sama Vita juga kangen dengerin koment- koment readers TSL, dan makasih lho ya masih setia nengokin blog ini..... ^^

      masih berusaha nyelesain beberapa hal dan pastinya masih tetep nulis juga, tapi lagi g mood ajah jadi agak lambat selesainya.

      tapi bakal vita usahain posting secepatnya kok, semoga........ hehehehe..........

      Hapus