Kamis, 12 September 2013

My Half Blood Girl – part 5




Sora yang baru saja bangun dari tidurnya berjalan menapaki satu- persatu anak tangga bergegas turun. Di bawah Leeteuk telah menyambutnya dengan senyuman cerah, secerah mentari pagi yang sudah memancarkan sinarnya menerobos celah- celah tirai tipis yang masih menutupi rumah Leeteuk.

“ Sora ssi, kau sudah bangun rupanya?? Bagaimana tidurmu semalam, nyenyak??”

Sora mengangguk cepat sembari mengulas senyum.

“ Cepatlah kemari, aku sudah menyiapkan sup ayam gingseng untukmu......... kau harus mencobanya!!!” Leeteuk terlihat antusias, menarik sebuah kursi dari balik meja makan.

“ Ne...... Leeteuk ssi!!” Sora perlahan duduk di kursi yang diulurkan Leeteuk untuknya.

“ Emm.......... Leeteuk ssi, tentang semalam itu, bisakah kau melupakannya???” Ucap Sora pelan, terdengar sangat kikuk.

Mendengar perkataan Sora, Leeteuk yang sedang sibuk menyelesaikan masakannya sontak menoleh. Dia mendapati Sora sedang menunduk tak berani menatapnya.



Leeteuk Pov*

Apa yang harus kujawab, bila boleh jujur tentu saja tidak mudah melupakan kejadian semalam. Tanpa kupaksa pun kejadian tadi malam berputar lagi di memori otakku.


Flash back *


Melihat bayangan Sora yang sudah menghilang dari pandanganku, segera menyadarkanku bahwa ternyata di luar sedang hujan lebat. Segera kuambil payung dan tanpa pikir panjang aku berlari keluar. Menerobos guyuran hujan yang semakin deras, kuedarkan seluruh pandanganku mencari sosok Sora. Tak lama kutemukan dia, berdiri seorang diri di tengah jalan, dibawah derasnya air hujan, dan kutahu dia sedang menangis.

Segera aku berjalan menghampirinya, kupayungi tubuhnya agar tak lagi terkena cipratan air yang dingin, biar saja aku basah kuyup asalkan Sora tak lagi kedinginan.

“ Apa yang kau lakukan Sora ssi, kau bisa sakit terus- menerus berdiri disini!!!”aku tak bisa menyembunyikan kekhawatiranku, tubuhnya yang menggigil dan pundaknya yang naik turun karena menahan isak tangis membuatku trenyuh.

Melihatnya seperti ini semakin memperdalam perasaan bersalahku, apa yang sudah aku lakukan?? Apa aku sudah membuka luka lamanya?? Tak seharusnya aku membuat Sora seperti ini.

“ Leeteuk ssi...........!!!” Panggilnya sangat pelan, matanya yang indah menatapku dengan tatapan yang sulit kuartikan.

“ Mianhae Sora ssi......... aku tidak bermaksud menyingung perasaanmu..........!!” Hanya itu yang mampu kuucapkan saat melihat air mata Sora yang masih mengalir bersama air hujan.

“ Tidak Leeteuk ssi, bukan kau yang salah....... tetapi aku.........!!” Dia menggeleng, malah seperti menyalahkan dirinya sendiri. Aku benar- benar dibuat bingung olehnya.


“ Sora ssi............!!!” Tanpa sadar aku semakin merapatkan jarak diantara kami, sekarang dapat kudengar dengan jelas detak jantungnya, hembusan nafasnya yang hangat.

“ Sekali ini saja Leeteuk ssi, biarkan aku memelukmu....... sebentar, hanya sebentar........!!!” Belum sempat menjawabnya, kurasakan Sora sudah memelukku. Entah mengapa aku tak bisa menolaknya, justru melingkarkan kedua lenganku di pinggangnya, membalas pelukan Kang Sora. kubiarkan dia tenggelam dalam pelukanku, bersamaan dengan hujan yang dengan sangat tiba- tiba berhenti begitu saja.



Sora Pov*

Kurasakan Leeteuk semakin menghapus jarak diantara kami. aku kini bisa memandang wajahnya dengan jarak yang sangat dekat. Tak butuh upaya keras bagiku untuk tenggelam dalam mata obsidiannya, mengingat tinggi kami yang hampir sepadan. Kutelusuri setiap lekuk wajahnya dengan tanganku yang selalu dingin. Betapa aku sangat merindukan wajah ini. Meskipun jarak kita sangatlah dekat, tetapi aku bisa merasakan hati kami yang terlalu jauh untuk bersatu. Itu dapat kutemukan dari tatapannya yang tak sehangat dulu, kini aku hanyalah orang asing baginya. Bagaimana bisa aku menahan semua ini.

Masih bergolak dengan perasaanku, ada satu sisi dalam diriku yang akhirnya menang. Segera kutepis perasaan tak tentu itu. Aku mencintainya dan aku tidak bisa mengingkarinya. Seberapa keraspun aku berusaha, perasaan itu tak bisa dengan mudahnya pergi. Ini sudah teruji waktu, aku tak dapat menyangsikannya lagi.

Melihatnya tak bereaksi seperti ini membuatku semakin frustasi, bagaimana bisa dia sedingin ini, apa aku harus mengingatkannya?? Mengingatkan kembali momen kebersamaan kami dulu.

Tanpa meminta ijinnya lagi perlahan aku menautkan bibirku dengannya. Seketika bibirnya yang hangat mengelilingi bibirku yang selalu dingin. kulumat dan kugigit secara bergantian bibirnya yang tipis, berharap dia mau membalasku. Saat tahu dia akhirnya membalas, aku semakin senang memainkan ciuman kami. semakin dalam dan intens itulah yang kurasakan. Kupisahkan kedua bibirku memberinya akses jalan yang lebih luas untuk menautkan lidah kami. lidahnya yang hangat mengelilingi hampir semua rongga sensitifku, aku merasakan terbang, berharap waktu berhenti berputar. Aku seakan lupa segalanya, bila saja tak diganggu oleh suara yang secara tiba- tiba melintas di telingaku.

Jangan Sora ya........... kau harus berhenti!!!” Suara yang tak pernah kudengar sebelumnya itu sontak membuatku memutuskan ciuman kami secara sepihak.



Leeteuk Pov*

Ketika aku sudah terbawa suasana dalam ciuman penuh gairah, tiba- tiba saja Sora memutuskan kontak kami. Ada berbagai perasaan bercampur aduk dalam hatiku. Apalagi saat kolam mata Sora menatapku dalam, aku seakan tenggelam di dalamnya.

“ Mianhae Leeteuk ssi.............!!!” Kudengar Sora membisikkan kata itu, namun aku tak begitu jelas mendengarnya. Perlahan kepalanya merebah di pundakku, Sora tak sadarkan diri. Dengan sigap kupegang tubuhnya agar tidak jatuh.

Flash back end*

Itulah yang terjadi semalam, masih dikelilingi berbagai pertanyaan tentangnya aku sangat ingin membahas masalah ini.

Tetapi melihat Sora yang sangat canggung, sebisa mungkin aku harus bersikap wajar. Aku tidak boleh membuatnya merasa tidak nyaman bila berada di dekatku.

“ Oh.....ya, masalah itu?? tenanglah Sora ssi....... kau tidak usah terlalu memikirkannya.............” Dia kini mengangkat wajahnya menatapku, aku jadi salah tingkah diperhatikan seperti itu.

“ Sebaiknya kita makan dulu, nanti keburu sup nya dingin..............!!!” segera kualihkan pembicaraan yang sedikit sensitif ini, dan kelihatannya Sora tidak mempermasalahkannya lagi.

Kutuangkan beberapa sendok sup hangat ke dalam mangkoknya, Sora mencicipinya perlahan. Wajahnya perlahan berubah ceria, tak semurung tadi. Tanpa sadar aku menghela nafas lega. Akhirnya atmosfer ketegangan diantara kami mencair juga. Kini kami bisa mengobrol dengan normal tanpa harus merasa canggung satu- sama lain.

“ Tadi pagi- pagi sekali Shin Hye ssi kesini, dia bilang akan pergi ke luar kota untuk urusan bisnis selama beberapa hari. Dan dia berharap aku bisa menjagamu selama dia pergi!!!”

“ Shin Hye unnie kesini??? Dan dia memintamu menjagaku?? Benarkah itu??” Sora bereaksi seolah- olah matahari terbit dari barat, hal yang sangat mustahil terjadi menurutnya.

“ i...ii...iya....... kau juga bisa tinggal di sini sementara waktu kalau kau mau Sora ssi.......... aku tidak keberatan!!!” Aku berkata jujur, tanpa harus Shin Hye paksa seperti tadi pagi, aku sudah pasti akan mengijinkan Sora tinggal disini.

“ Kenapa??? Apa kau tidak takut denganku Leeteuk ssi??? Tidakkah kau merasa aku terlalu berbeda darimu??” Sora tiba- tiba mendekatiku, ada aura lain dari dirinya. Dan itu memang sedikit membuatku merinding.

“ Bagaimana kalau aku.....................” Dia terus saja menatapku, kini tanpa senyuman.

“ memangsamu!!”



Author Pov*



Leeteuk menelan ludah mendengar Sora mengucapkan kata terakhirnya, namja ini terdiam sesaat namun tak lama kemudian tawanya meledak. Leeteuk tertawa terpingkal- pingkal menganggap lucu semua perkataan Sora.

“ Bagaimana bisa kau menakutiku Sora ssi........ hahahahaha......... wajahmu itu tidak menakutkan, justru sangat imut..........!!!” Leeteuk yang terus tertawa tanpa sadar mengacak- acak rambut Sora dan mencubit gemas pipinya hingga kemerahan.

Imut........ dia bilang aku imut??” Semu rona semakin tampak jelas di wajah Sora. Sebelumnya Sora tak pernah merasa seperti ini, hari- harinya berlalu dengan sangat datar dan hambar. Namun sejak kemunculan Leeteuk, hari Sora menjadi penuh warna. Leeteuk membawa udara baru dalam kehidupannya yang perlahan mulai termakan waktu.

“ Heii......... Sora ssi........ apa yang sedang kau pikirkan??” Leeteuk menggerak- gerakkan tangannya di depan wajah Sora, mencoba menyadarkan gadis ini dari lamunannya. Sora sedikit terlonjak kaget dan segera berusaha menyembunyikan rasa malunya.

Leeteuk tersenyum,

“ Cepat habiskan makanmu, dan setelah itu segera bersiap- siap. Aku ingin mengajakmu ke suatu tempat Sora ssi!!!” Ucap Leeteuk sebelum akhirnya meninggalkan Sora yang masih bergelut dengan pikirannya sendiri. Kemana Leeteuk akan mengajaknya pergi, dan mengapa begitu tiba- tiba.



***



Ternyata Leeteuk mengajak Sora ke sebuah klinik tempat dimana dia seringkali melakukan check up.

“ Kenapa harus ke tempat ini Leeteuk ssi?? Bukankah lukamu sudah sembuh??” Tanya Sora saat keduanya sudah memasuki klinik dan disambut oleh seorang perawat.

“ Bukan aku yang akan check up Sora ssi, tapi dirimu??”

“ Mwo??? Aku??” Pekik Sora sangat terperanjat.

“ Ne......... kenapa kau tidak pernah bilang kalau kau juga terluka. Jika saja kemarin malam aku tidak sengaja menyentuh luka di belakang kepalamu yang membuatmu merintih kesakitan, pasti aku tidak akan tahu kau juga terluka Sora ssi....... apa....... luka itu karena diriku???” Tanya Leeteuk, terlihat sekali dia merasa bersalah.

“ Bukaaannn............ ini bukan karena mu Leeteuk ssi, kau tidak mungkin melukaiku...... Justru aku yang bisa saja melukaimu.............!!!” Sora lagi- lagi menunduk lesu. Memandangi lantai marmer di bawahnya yang berwarna kecoklatan.

“ Kalau kau tidak ingin aku terus merasa bersalah, sebaiknya jangan menolak untuk diperiksa Sora ssi...... bisakah aku meminta itu padamu??” Sora tidak punya pilihan lain selain mengiyakan permintaan Leeteuk.

Seorang dokter lelaki paruh baya pun membimbing Sora untuk melakukan pemeriksaan.



Setelah beberapa saat.



Dokter Yun yang memeriksa Sora, kini sudah duduk berhadapan dengan Leeteuk. Wajah sang dokter nampak aneh, membuat Leeteuk semakin penasaran saja.

“ Bagaimana dok hasilnya??” Tanya Leeteuk saat sang dokter tak juga membuka suara.

“ Tidak ada yang perlu dikhawatirkan dari luka di kepala nona Kang, tadi sudah dilakukan tes darah dan semuanya baik- baik saja. hanya saja ada yang aneh dengan jaringan genetiknya........ nona Kang seperti bukan...............!!!” Dokter Yun yang semula tenang, tiba- tiba saja tertunduk seperti ada sesuatu yang memasuki pikirannya.

Jangan katakan dokter.......... rahasiakan semuanya, tidak ada yang boleh Anda katakan pada Leeteuk ssi.......

Jangan......

Jangan.........


“ Dokter, apa yang ingin Anda katakan tadi??” Pertanyaan Leeteuk membuat dokter Yun langsung tersentak. Kini pandangan dokter itu berubah kosong, dan dia seperti sedang terhipnotis.

“ Tidak ada lagi Leeteuk ssi, Anda boleh keluar dan menebus obatnya...........!!!” Jawab Dokter Yun datar, tanpa ekspresi seolah- olah ada yang sedang mengendalikan pikirannya.

Masih belum mencerna perubahan sikap dokter di depannya, Leeteuk sudah dikejutkan dengan kehadiran Sora yang entah sejak kapan sudah duduk di sampingnya. Sora memaksa Leeteuk agar segera keluar dan meninggalkan ruangan dokter.



****

Menyusuri sepanjang trotoar, Sora dan Leeteuk berjalan berdampingan. Leeteuk tentu saja harus menggunakan masker dan hodienya agar tak ada yang bisa mengenali siapa dia. Jarang Leeteuk mau keluar ke tempat umum jika tidak dalam keadaan terpaksa, tapi bersama Sora Leeteuk dengan senang hati melakukannya. Mereka berjalan melewati kawasan yang cukup ramai. Pedagang asongan, pejalan kaki, dan beberapa pelajar berlalu lalang mengendarai sepeda mereka. Tanpa sengaja mata Sora menangkap sebuah kedai penjual bakso ikan dan dia terlihat begitu tergoda ingin mencicipinya, sampai- sampai harus menelan ludah berulang kali. Leeteuk yang menyadari hal itu tertawa diam- diam memperhatikan Sora.

Sora menolak saat Leeteuk mengajaknya membeli bakso ikan, sebenarnya Sora ingin tetapi tak sepeserpun uang dia pegang. Tetapi bukan Leeteuk namanya bila tidak bisa memaksa sampai berhasil.

“ Baiklah Leeteuk ssi, kau boleh membelikanku dulu tapi sebagai hutang. Aku berjanji akan melakukan sesuatu untukmu sebagai imbalannya...........!!!” Sora memberikan syarat yang awalnya tidak begitu Leeteuk tanggapi. Tetapi nanti akan menjadi hal tak terduga baginya.

Mereka pun memesan beberapa tusuk bakso ikan. Tak terduga Sora mampu menghabiskan hingga puluhan tusuk.

“ Sora ssi.......... kau ini lapar apa lapar??? Sudah berapa tusuk yang masuk ke dalam perutmu........... dan masih mau tambah???” Tanya Leeteuk kaget dengan porsi makan Sora yang tidak biasa.

Sora dengan polosnya menghapus noda saus di sekitar bibirnya, membuat wajahnya bertambah belepotan.

“ Sudah beberapa hari ini aku tidak makan daging Leeteuk ssi........ Kau dan Shin Hye unnie selalu saja memberiku bubur dan sup, memangnya aku unggas??!!!” Sora memanyunkan bibirnya.

“........ aku butuh banyak energi......kan masih tahap pemulihan.......!!!” Kini Sora menunjuk kepalanya dengan mulut masih penuh berisi makanan. Memang sudah beberapa hari ini Sora tidak meminum darah setetespun, padahal dia memerlukan banyak energi dan itu bisa terakomodasi bila dia meminum segelas darah untuk jangka waktu tiga hari. Tetapi sekarang hanya makanan manusia yang masuk ke tubuhnya, tentu saja Sora butuh porsi lebih agar tidak.............. tertarik untuk menghisap darah seseorang.

“ hahahahaha.............. baiklah...... makanlah sepuasmu unggasku yang cantik............!!” Leeteuk mencubit pipi Sora pelan, menghapus noda di sekitar mulut Sora membuat Sora serta merta memerah karena malu.

“ Leeteuk ssi!!!!!”

“ Ne.... Sora ssi???”

“ Memangnya siapa yang kau sebut unggas??”

“ Kau Sora ssi........... kan tadi bilang sendiri bahwa dirimu itu unggas..............!!!”

“ YAAAHHHH............. aku bukan unggas!!!”

“ Tidak apa- apa, kan tetap unggas yang cantik........!!!”

“ Tapi hilangkan kata unggasnya.....!!!”

“ Tidak mau!!!”

“ Mau!!!”

“ Tidak!!!”

“ Iya...............!!!”

“ Tidaaaaakkkk...............!!!”

“ Iya, iya.............!!!”

“ Tidak, tidak, tidak..............!!!!”

“ Iya, iya,iya..........!!!”

“ Kau-menyukaiku???”

“ Iyaaaa..................”Jawab Sora spontan, benar- benar jawaban dari lubuk hatinya yang terdalam.

“ Mwo???” Leeteuk tercengang, apalagi Sora.

Dengan cepat Sora membekap mulutnya, dan menggeleng berulang- ulang.

Aku tidak salah dengar kan?? Tadi Sora memang benar- benar bilang dia menyukaiku????”Gumam Leeteuk dalam hati. Awalnya dia hanya bermaksud bercanda dengan menggoda Sora. Tetapi jawaban Sora yang diluar dugaan membuat Leeteuk kehabisan kata- kata.

Ottoke???? Kenapa aku bisa keceplosan seperti tadi?? Bagaimana kalau dia menyadarinya??? Lalu menjauhiku???” Teriak Sora dalam hati. Gadis ini langsung berdiri dari duduknya dan bermaksud meninggalkan Leeteuk. Tapi Sora tidak sadar ada seorang pelajar yang mengendarai sepedanya dengan sangat kencang. Sepeda itu tepat berada di belakang Sora. Leeteuk yang melihat dengan cekatan menarik tubuh Sora dalam pelukannya.

“ SORA SSI..............AAWWAAAAASSS...................!!!!” Jika Leeteuk tidak segera bertindak, tinggal beberapa detik lagi pasti Sora sudah tertabrak.

“............ apa yang kau lakukan?? Kau bisa mencelakai dirimu sendiri Sora ssi!!!” Teriak Leeteuk dengan nada marah, sikap ceroboh Sora terkadang membuat Leeteuk harus berpacu jantung. Leeteuk sendiri bingung dengan sikapnya, padahal baru beberapa hari mengenal Sora tetapi keprotektifannya pada gadis ini sangatlah kuat.

“ Tidak...... aku baik- baik saja Leeteuk ssi... seharusnya anak itu yang kau bantu............!!!” Sora menunjuk bocah lelaki yang tersungkur jatuh dari sepedanya.

“ b...bba....babagaimana mungkin........??? jelas- jelas tadi anak itu hampir menabrakmu...... kenapa malah???” Leeteuk syok mendapati kejadian di depannya. Leeteuk segera membantu anak lelaki itu, dan untung saja dia tidak terluka parah. Setelah menguliahi anak itu sebentar agar tidak sembarangan mengendarai sepedanya Leeteuk kembali menemui Sora. Menginginkan penjelasan lebih dari Sora, bagaimana dia bisa melakukannya.

“ Aku.......aku tidak melakukan apapun....Leeteuk ssi, aku hanya mendorong sepedanya pelan tadi......... dan anak itu terpental sendiri...... itu saja.............!!!” Sora sebisa mungkin menjawab dengan santai. Dia tidak mau ketahuan telah menggunakan tenaga vampirnya. Yang sebenarnya hanya dengan satu jentikan tangan bisa melempar mobil ke atas pohon, apalagi hanya sebuah sepeda.

Leeteuk masih tidak percaya. “ Terpental sendiri???” Alis Leeteuk bertaut.

“ Benar..... aku tidak bohong..................!!!” Bujuk Sora agar Leeteuk tidak terus mencurigainya.

“ Sepertinya aku harus menjaga tanganmu ini dengan hati- hati Sora ssi............. kajja........!!!” Leeteuk meraih dan menggenggam tangan Sora erat.

“ Leeteuk ssi............ Bisakah kau melepaskannya??”

“ Tidak bisa...... kita akan berjalan terus seperti ini sampai tiba di rumah.......!!!” Keputusan final sudah dibuat Leeteuk. Mau tidak mau Sora harus terima berjalan dengan muka semerah kepiting rebus hanya karena bergandengan tangan.



****

Sehari kemudian.



“ Teuk hyung...............!!! ada yang datang mencarimu.....!!!” Teriak Yesung dari arah luar yang langsung masuk ke ruang latihan dan menabrak Leeteuk.

“ Awwwhh........... kau ini, memangnya siapa yang mencariku??? Lee Min Jung, Suzy, Song hye Kyo atau Kim Tae Hee?? Sampai kau memanggilku seheboh ini!!!” Leeteuk masih memegangi pantatnya yang sakit karena terjatuh tertimpa badan Yesung.

“ Bukan hyung, dia lebih cantik dari mereka........... pokoknya yepppoooo...............!!!” Yesung berlari lagi menuju pintu,

“ Ayo nona........ silahkan masuk!!” Ucap Yesung ramah, menuntun tamu Leeteuk menunjukkan jalan dengan sopan.

Sang tamu cuma bisa menahan tawa melihat sikap Yesung padanya.

“ Kang Sora!! kenapa kau kesini??” Leeteuk yang tahu bahwa yoeja yang dimaksud Yesung adalah Sora, langsung menarik gadis itu kepojok.

“ Aku bilang tunggu saja aku di rumah, jangan datang kesini, berbahaya!!!” Bisik Leeteuk sembari matanya terus mengekor pada Yesung yang terus memandangi Sora, juga beberapa membernya yang bisik- bisik riuh di belakang.

“ Ah..... Mianhae ........ Leeteuk ssi, hanya saja aku tidak tahu bagaimana caraku menghubungimu........ aku kan tidak bisa bertelepati denganmu!!! "

Tak mau terus mendengarkan Leeteuk yang masih betah menguliahinya, Sora mengajak Leeteuk keluar dan membawanya ke suatu tempat. Sora tak menjawab saat Leeteuk bertanya kemana tujuan mereka. Setelah menempuh perjalanan hampir 30 menit sampailah mereka di bandara Internasional Incheon.

Leeteuk menarik tangannya dari gandengan Sora, dia tidak mau dan berniat kembali, tetapi Sora menahannya,

“ Kenapa kau membawaku ke sini Sora ssi??” Tanya Leeteuk meskipun dia sendiri sudah tahu apa sebenarnya maksud Sora.

“ Bukankah hari ini dia pergi, kau harus menemuinya Leeteuk ssi jangan sampai kau menyesalinya nanti!!” Sora terus saja menarik paksa Leeteuk agar mengikutinya. Menyeruak diantara lautan manusia yang memenuhi bandara siang itu. sedikit bersusah payah, akhirnya mereka berdua sampai di gerbang keberangkatan. Sora memanggil nama Yoona, membuat yoeja yang baru saja berdiri dari duduknya itu menoleh.

“ Leeteuk oppa....... kau datang..........!!!” Gumam Yoona sedikit kaget dengan kehadiran Leeteuk. Setelah malam terakhir kali mereka bertemu, Leeteuk tak pernah sekalipun menghubunginya lagi. Meskipun merasa bersalah, tetap saja Yoona berharap Leeteuk akan mengantar kepergiannya untuk terakhir kali.

“ Yoon........ !!!” Teriak Leeteuk, dia langsung menghambur memeluk Yoona. Kehilangan orang yang selama ini dekat dengan dirinya tentu saja sangat sulit bagi Leeteuk. Namun Leeteuk juga harus bisa menerima kenyataan, mungkin Yoona memang bukan takdirnya, dia tidak bisa memaksakan cinta sepihak yang dia rasakan.

Yoona mengucapkan salam perpisahan, agar Leeteuk menjaga dirinya, tidak melewatkan makan, menjaga kesehatan, dan tidak memutuskan kontak dengannya. Yoona berusaha membuat suasana seceria mungkin,tetapi sepertinya usaha Yoona tak banyak berpengaruh bagi Leeteuk yang sedari tadi hanya diam saja, entah itu mendengarkan atau larut dalam angannya sendiri.

Yoona kemudian melepaskan Leeteuk dan berjalan mendekati yoeja yang datang bersama Leeteuk, siapa lagi kalau bukan Kang Sora.

“ Apakah kau yang bernama Kang Sora ssi??” Tanya Yoona dengan penuh sikap bersahabat, dia tersenyum dan mengulurkan tangannya pada Sora.

“ Ne......... ternyata kau sudah mengenalku juga ya Im Yoona ssi....!!” Jawab Sora membalas uluran tangan Yoona. Sora tidak pernah menganggap Yoona sebagai rival karena memang tak ada yang diperebutkan di sini. Hanya sebuah pertemuan yang tidak tepat, akibat cinta yang mempermainkan mereka.

“ Sora ssi, aku tahu suatu saat kau pasti akan datang..... meskipun aku tidak mengenalmu secara langsung tapi aku yakin kaulah orang yang bisa menjaga Leeteuk oppa. Takdir sudah memilihmu untuknya....... kumohon bahagiakan dia, tunjukkan padanya apa arti cinta itu. Karena perasaannya padaku bukanlah cinta, dia hanya belum menyadarinya Sora ssi...... siapa sebenarnya yang merupakan cinta sejatinya...............!!!” Yoona berbisik pada Sora. Tak satupun dari ucapan Yoona yang dapat Sora pahami, Yoona berkata seolah- olah telah mengenal Sora lama dan tahu akan segalanya.

“ Aku tidak mengerti Yoona ssi........... Apa maksudmu??”

“ Kau tidak perlu memikirkannya Sora ssi, kelak semua akan menunjukkan jalannya sendiri. Tugasku menjaga oppa sudah selesai, dan kini giliranmu.............Jaga dia baik- baik Sora ssi.........aku percaya padamu.......!!!” Dan seperti itulah, Yoona pergi meninggalkan Sora dalam sebuah teka- teki besar. Sora terus saja memandang sosok Yoona sampai yoeja itu tak terlihat lagi olehnya.

Saat Sora menoleh, dia baru sadar bahwa Leeteuk juga ternyata telah menghilang.

Sora kehilangan jejaknya.

Kemana namja ini sekarang ??



****



Sora Pov*



Sudah kucari kemana- mana, namun Leeteuk ssi tak juga kutemukan. Hujan yang kini turun dengan lebatnya membuatku semakin khawatir. Andai saja kekuatanku tak menghilang secara tiba- tiba lagi, pasti aku bisa menghentikan hujan dengan mudah. Hanya bisa menunggu dan menunggu, itulah yang saat ini bisa kulakukan.

Entah sudah berapa lama aku berjongkok di tempat ini, memayungi diriku sendiri dengan sebuah payung yang mungkin nanti juga bisa kupakai untuk memayunginya saat pulang nanti.

Ucapan Yoona tadi masih terus saja mengganggu pikiranku. Andai saja ada Shin Hye unnie, aku pasti bisa bertanya padanya karena kekuatan istimewanya yang bisa melihat menembus waktu. Tapi lagi- lagi kekuatanku yang musnah membuatku lemah, aku bahkan tak bisa lagi berkomunikasi dengan Shin Hye unnie.

Kuperhatikan tanda abadi di pergelangan tanganku itu. Hanya tinggal satu lingkaran yang berwarna merah, ini pertanda bahwa waktuku hanya tinggal sedikit. Dan mungkin karena itu juga aku sering mengalami kehilangan kekuatan. Semakin dekat waktunya, pasti kehilangan kekuatan itu akan semakin sering kualami.

“ Sora ssi................!!” Suaranya yang khas langsung membuatku menoleh, dia telah kembali. Tepat berdiri di hadapanku, aku pun menyongsongnya. Kupayungi tubuh kami berdua dari derasnya air hujan.

“ Leeteuk ssi...... !!!” Aku tak mampu lagi melanjutkan ucapanku melihat keadaannya saat ini. Dia terlihat begitu sedih dan terpuruk, itu tergambar jelas di wajahnya.

“ Dia sudah pergi Sora ssi.........!!!”

“ ya, aku tahu............!!!”

“ Dia benar- benar sudah pergi..............!!!”

“ Aku tahu.............!!!”

Leeteuk tanpa terduga meraih dan memelukku erat. Menumpahkan semua kesedihannya di pundakku. Kubiarkan saja dia seperti ini. Sama seperti apa yang malam itu dia lakukan untukku. Kupinjamkan pundakku sebagai tempatnya bersandar karena hanya ini yang bisa kulakukan. Mungkin kesedihannya tak akan cepat berlalu tapi setidaknya aku bisa memberikan perasaan nyaman untuknya. Bahwa ada aku di sampingnya, dia tidak sendiri.



Leeteuk Pov*



Seharian ini aku berjalan tak tentu arah. Tak ada lagi yang kurasakan, aku merasa kosong. Saat mengantar kepergian Yoona aku bahkan tak menangis, bersedih, atau apapun itu perasaan yang kukira akan menghancurkanku. Aku hanya membeku ditempatku dan melewatkan perpisahan itu begitu saja.

Tetapi setelah lama berjalan tiba- tiba sebuah perasaan sepi dan sendirian langsung meledak memenuhi relung hatiku membuatku bahkan sangat sulit untuk hanya bernafas.

Tanpa sadar kakiku membawa tubuhku melangkah pulang, kulihat Sora sedang berjongkok menungguku di depan pagar.

Saat kupanggil namanya sontak dia mendongak, senyumannya yang manis langsung terpasang di wajahnya yang cantik dan teduh. Dia berlari mendekatiku, memayungiku dengan payung putih yang sedari tadi dipegangnya. Tubuhku yang letih tak mau lagi diajak kompromi, aku langsung menyandarkan diri dan memeluk yoeja di depanku ini.

“ Dia sudah pergi Sora ssi.........!!!”

“ ya, aku tahu............!!!” Sora menepuk punggungku pelan.

“ Dia benar- benar sudah pergi..............!!!”

“ Aku tahu.............!!!”

Aku menangis pilu menumpahkan semua perasaanku dalam dekapannya.

Sedkit demi sedikit kesedihan, kesepian, kekecewaan dan rasa sakit yang mengikat kuat hatiku mulai melonggar. Seperti simpul yang kusut satu per satu ikatan itu mulai terurai. Aku mulai bisa bernafas dengan normal. Dan semua itu berkat Kang Sora. Gadis ini seperti.......... heroin pribadiku............

“ Sora ssi....... bisakah kau membayar hutangmu sekarang??” Pintaku berbisik di dekat telinganya.

“ Hutang??? Hutang bakso ikan???”

“ Ne.......... aku ingin kau melunasinya malam ini, bisakah??”

Sebuah anggukan darinya sudah cukup memberitahuku jawabannya. Tak perlu menunggu lama, kugenggam tangan Sora erat membimbingnya masuk ke dalam.



To Be Continue

21 komentar:

  1. Balasan
    1. jangankan metty...... authornya sendiri juga penasaran

      bakal jadi kayak apa eps 6 nya entar.... ^^

      Hapus
  2. hayo mau ngapain kedalam rumah ?????
    kemna ajja vit kok jarang up date ??????
    aq nunggu lama bgt , okai degh aq tunggu next part nya ^_^

    BalasHapus
    Balasan
    1. nanti tak tanyain ke Leeteuk oppanya ya May, mo ngapain...... kekekeke...

      dan masalah kemananya author?? g kemana2 sih tetep setia menghuni rumah tercinta, cuma lagi bergelut sama tugas kul aja yang seabrek.... makanya jadi jarang update..

      gomawo loh.. dah mau sabar nungguin :D

      Hapus
  3. idiih ci vita nanggung bgt .. dh jorok aj ni pikiran lis .. hhehe
    qra" ngapain ya ... ?
    hihihihi

    BalasHapus
    Balasan
    1. vita tau maksud Lis...... kekekeke...... gimana nih ya, jadi bingung mau ngelanjutin... hahahaha...

      Hapus
    2. lis jadi malu vit,haha
      pasti bukan NC,kucewa deh..:(
      py makasih loh vit.buat kerja keras nya dh bikin cerita yg bgus pdhal vita lgi sibuk bgt,

      Hapus
  4. author <3<3<3<3
    tiap part slalu ada kejutan,ciya suka de pas adegan kiss nya .. haha lariiiiii

    BalasHapus
    Balasan
    1. Ciya <3<3<3<3<3 balik ya...... :)

      dan kenapa harus lari??? kkkkkkk.............

      Hapus
  5. adegan kiss na mao lagi,wkwkw
    mkin rumit ya thor py mkin romantis juga.

    BalasHapus
    Balasan
    1. wahh.... jadi ketagihan nih chiara... padahal author g ahli bikin yang kiss2 gitu...... hehehehe..... diusahain ya ^^

      Hapus
  6. asiik .. asiiik jos ..
    deh sora nakal nangis tapi nyamber jga, maooo dong,
    ending nya bkin penasaran thor,btw kemana aj?sibuk bgt ya thor.

    BalasHapus
  7. suka de pas adegan iya..tidak..iya..tidak..kya anak kcil,
    kya ci wendy cagur jg,wkwk
    gea tu lw baca ff ini selalu puas deh thor,makasih banyak ya atas kerja kerasnya,gea tunggu kelanjutannya<3

    BalasHapus
    Balasan
    1. author juga seneng bisa buat reader puas bacanya, jadi g sia- sia memeras otak buat nyalurin alur crita yg menarik ^^

      Hapus
  8. author ceyeen..zhe suka bgt.
    berarti banyak hal yg masih blm terkuak ya thor,penasaran ni ma ending.tapi kyanya bkn adegan NC,huhu
    bikin 1 part yg isinya NC dong thor.wkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. emmm...... bikin g ya??? *mikir ma garuk- garuk kepala..*

      hehehehe.... ditunggu aj deh zhe ^^

      Hapus
  9. wuaah endingnya bikin ga sabar,be dh aneh ni pikirannya,oppa mao pain y?be ikut dong oppa,kkkk
    sora agresif ya,py mao lgi adegn itunya,bkin NC dong thor skli2,kkk

    BalasHapus
  10. paling bsa de author bkin ending yang begitu,wkwkw
    lolly penasaran ni.oia auyhor law buat cerita romance komedi mang the best, tapi lolly blm liat yang NC,cma beberapa part di ff yg lain,bikiin lgi dong author novita,pleasee..wkwkwk

    BalasHapus
    Balasan
    1. mo gmn donk lolly.. aq g da bakat buat yg gtuan...... takut ngecewain....

      Hapus