Selasa, 13 Agustus 2013

Bring Back My Love Part 12 (sekuel Are You Yoeja)




Seorang yoeja dengan gaun biru safir panjangnya melangkah menapaki satu- per satu anak tangga. Berjalan dengan anggun, tanpa memandang ke bawah lagi. Seorang namja terlihat sangat tersiksa melihat yoeja itu melangkah menjauh. Seperti kehilangan separuh jiwanya, namja itu mencoba mengejar. Memanggil diantara lagu sendu yang ia nyanyikan, hanya untuk membuat yoeja itu berbalik padanya. Tangan si namja berhasil menggenggam jemari si yoeja, membuatnya berbalik meskipun dengan sedikit memaksa.

Si namja menghapus air mata yang sudah membasahi wajah yoejanya, menyerukan agar tak ada lagi air mata yang jatuh darinya. Perlahan si namja menghapus butiran bening itu, sesaat wajah mereka terpaut dan saling memandang dengan tatapan penuh kasih. Si namja memeluk erat si yoeja dan membisikkan kata cinta yang bisa meluluhkan siapapun yang mendengarnya. Adegan itu diakhiri dengan sebuah ciuman mesra........

Full passion.......



Potongan fragmen itu terus saja meletup- letup di dalam benakku. Entah sampai kapan aku harus berpura- pura tegar bila setiap saat aku selalu disuguhi adegan seperti itu.

Apalagi yang bisa kuharapkan, menyaksikan kekasih yang paling kau cintai beradegan mesra dengan wanita lain. Sekeras apapun aku meyakinkan diriku untuk mempercayainya,

“ Percaya hanya pada Jung Su oppa mu Sora...............” Kata- kata itu yang selalu kupaku dalam pikiranku, tetapi tetap saja hati ini merasa terluka. Sakit itu tak bisa kuungkapkan seberapa parahnya, mungkin bila hatiku ini sebuah kaca hanya dengan sentuhan kecil hatiku pasti sudah hancur berkeping – keping karena saat ini tak bisa kuhitung lagi berapa retakan- retakannya.

“ Tapi apapun itu, aku harus tetap berusaha tersenyum, benarkan???” Gumamku pada seekor burung yang tak sengaja hinggap di dekatku.

Burung itu terbang rendah menjauhiku, namun dia tak meninggalkanku.

“ Itu adalah bukti janjiku padanya, aku akan berusaha mempercayainya, dengan tetap tersenyum........” memang hanya itu yang bisa aku lakukan kini.

Beberapa hari belakangan ini aku jarang bersama Jung Su oppa. Aku hanya bisa melihatnya dari kejauhan saat dia dan In Hye mengambil gambar untuk MV, Bring Back My Love. Aku ingin mengelak untuk tidak berada di sana, tetapi sangat ironis karena aku pulalah yang menulis cerita di dalam MV itu.

Jung Su oppa tertawa saat bersama In Hye......

Kuyakinkan diriku itu hanya untuk menjalin chemistry, Sora

Jung Su oppa menggenggam tangan dan menatap In Hye hangat......

Kutolak pikiran burukku, dia hanya berakting Sora

Namun saat melihat mereka beradegan ciuman, sekuat apapun aku mencoba tersenyum aku tidak bisa. Terlalu munafik bila aku berkata tak ada rasa cemburu itu. Aku sangat cemburu sampai tak tahu bagaimana aku harus bereaksi.

Yang ada aku hanya berlari, terus berlari hingga sampailah aku di tempat ini.



Puncak gedung....



Tempat yang tinggi bagiku untuk membenamkan rasa sedih

Tempat yang sepi bagiku untuk berteriak keras

Dan tempat yang terbuka bagiku untuk mengosongkan pikiran



Suara sepatu berhak tinggi memecahkan keheningan. Ketika aku berbalik, sosok In Hye sudah berdiri di hadapanku. Seperti biasa, dia selalu terlihat congkak.

“ Ternyata kau selalu sembunyi di tempat seperti ini ya Sora ssi, kenapa kau harus sembunyi?? Coba kutebak, emmm........... mungkin pertama karena kau tidak bisa menerima kenyataan, atau karena kau mulai menyadari dimana tempatmu semestinya???”

“ Apa maksudmu???”

“ Hahahaha........... jangan pasang wajah seperti itu, ekspresimu seolah – olah membuatku menjadi tokoh antagonis yang sangat kejam, padahal sebenarnya kaulah si penjahat. Bersembunyi dalam topeng wajah manismu, kau berusaha merebut Leeteuk oppa dariku.....

Tapi sekarang kau bisa melihat kan, siapa yang oppa cintai??”

In Hye menunjuk dirinya sendiri......

“ Kau berbohong, Jung Su oppa hanya mencintaiku...... itu yang selalu diucapkannya........!!”

“ Ucapan tidak membuktikan apapun Sora ssi, kau bahkan tidak tahu apa saja yang terjadi di antara kami selama dua tahun ini?? apa kau ingin mendengarnya??”

Aku cepat- cepat menggeleng, kututup telingaku erat- erat tak berusaha mempercayai perkataannya. In Hye hanya berbohong padaku.

“ Jika kau tidak kembali Sora ssi, pasti Leeteuk oppa tidak akan sebingung ini. Dia pasti sudah bahagia bersamaku, gadis yang sebenarnya sangat dia cintai................!!!”

“ Kau salah In Hye ssi, seberapa keras kau berusaha meracuni pikiranku, aku tidak akan pernah mempercayai ucapanmu. Kau lihat ini??”

Kutunjukkan cincin yang melingkar di jariku........

“ Ini adalah janji yang Jung Su oppa berikan padaku, yang tidak dia berikan pada gadis lain, termasuk dirimu Oh In Hye........!!!” Ada sebuah kepuasan melihat In Hye yang terlihat marah dan kehabisan kata- kata seperti sekarang.

Tanpa kuduga In Hye menarik paksa tanganku dan berusaha mengambil cincin pertunanganku. Tentu saja aku berontak, tetapi In Hye ternyata lebih cepat dariku. Dia berhasil menarik cincin itu lepas dari jariku dan melemparnya jauh entah kemana.

“ Tiidddaaaaaaakkkkkkkkkkkk........................” Teriakku keras, saat tak lagi bisa melihat cincin itu.

“ Dengan begini kau bukan lagi siapa- siapa bagi Jung Su oppa. Hanya aku yang bisa memilikinya, hanya aku Kang Sora ssi......... Oh In Hye............!!”

Kutampar wajah In Hye keras, dia mengaduh kesakitan.

“ Kau tidak akan pernah mendapatkan hatinya........ !!!” Teriakku padanya.

In Hye masih mengusap pipinya yang tampak kemerahan.

Dia menatap tajam padaku, kemudian berbisik.....

“ kalau aku tidak bisa mendapatkan hatinya, maka aku akan menghancurkannya. Mana yang akan kau pilih Sora ssi...........!!”

Dia..............dia benar- benar...........

Aku sudah tidak tahan lagi, apalagi In Hye dengan sengaja menjambak rambutku kasar. Tentu saja aku tidak bisa tinggal diam, kamipun terlibat pertengkaran sengit. Kupelintir tangan kanannya kebelakang, agar tak mencoba lagi bertindak kasar.

In Hye malah menyikut perutku dengan tangan kirinya,

“Aaakkkhhh....................!!” Meskipun dia melakukannya dengan asal, tak pelak sikutannya membuat perutku keram.

Emosiku tersulut,

Entah darimana aku belajar jurus- jurus yang begitu saja menggerakkan tubuhku. In Hye yang awalnya mengungguliku, belakangan mulai dapat kutaklukkan.

Hampir saja aku menang, jika dia tidak berbuat curang dan mendorongku hingga terjatuh.

Tangannya sudah akan memukulku, ketika sepasang tangan lain mencegahnya.

Yesung oppa sudah berdiri diantara kami, melerai pertengkaran yang bila semakin dibiarkan mungkin akan saling menyakiti satu sama lain.

“In Hye ssi........ apa yang kau lakukan??” Yesung oppa menjauhkan In Hye dariku.

Keadaan kami berdua benar- benar kacau. Mirip dua gadis remaja yang terlibat perkelahian di gang belakang sekolah.

In Hye tak mengindahkan pertanyaan Yesung, dia memilih berlari meninggalkan kami.

Yesung oppa membantuku berdiri..........

“ Sora ya.......... kau tidak apa- apa kan?? Apa ada yang terluka??” Tanya Yesung oppa terlihat khawatir.

Aku menggeleng sembari mengulas senyum

“ Tidak oppa......... seharusnya kau tanyakan itu pada In Hye, karena tadi aku memukulnya sangat keras......!!” Aku tertawa, mencoba menyembunyikan perasaanku yang tengah hancur.

Yesung oppa memegang pundakku, memaksaku untuk melihat padanya.

“ Aku mengenal bagaimana dirimu Sora ssi........... kau memang pandai menyembunyikan perasaanmu, tetapi matamu tidak bisa berbohong Sora ya......... aku tahu sekarang kau sedang bersedih, jangan kau pendam perasaan itu. lepaskan saja Sora, bila ingin menangis, menagislah.........bila ingin berteriak, berteriaklah......... itu akan lebih baik daripada menahannya seorang diri, ingat Sora.......... ada aku di sini........!!!” Tatapan teduh Yesung oppa membuatku menumpahkan segalanya.

Tangis

Sedih

Rasa sakit

Beban

Semua yang sudah menggunung dan siap meluncurkan magmanya, seketika meledak begitu saja.

“ Menangislah Sora......... menangislah................!!!” Yesung oppa memelukku, menepuk- nepuk punggungku pelan. Caranya berhasil memberiku sedikit rasa tenang.



Sora Pov End*



Leeteuk baru saja keluar dari lift dengan membawa dua gelas kopi hangat. Dia menapaki lorong sempit dan akhirnya sampai di depan sebuah pintu besi berwarna perak.

Sedikit kesulitan Leeteuk memutar knop pintu dan pintu pun terbuka.

Sejauh mata memandang hanya hamparan langit biru yang menyapa,

“ Sora......... aku tahu kau pasti di...............!!!” Leeteuk tidak bisa melanjutkan ucapannya karena dia hanya bisa berdiri membeku melihat pemandangan di depannya.

Sebuah punggung yang sangat dikenalnya, sebagai punggung kekasihnya. Tengah berpelukan dengan Yesung yang tak menyadari kehadiran Leeteuk karena matanya terpejam seperti menikmati pelukan mereka.

“ Apa yang kalian lakukan di belakangku???” Gumam Leeteuk antara marah dan cemburu.

Dengan sengaja Leeteuk menjatuhkan kopi di tangannya,

Tak tahan melihat terlalu lama Leeteuk pun berbalik. Tetapi sesuatu yang kecil dan keras mengganjal langkahnya.

Leeteuk merunduk

Sebuah benda berkilauan di bawah kakinya

“ Sekarang jelas sudah apa yang sebenarnya kau mau Sora ya............ baiklah, aku akan mengabulkannya......................!!” Leeteuk menggenggam benda logam berbentuk lingkaran dengan lubang di tengah yang barusaja dia pungut, kemudian berjalan menjauh, dan tentu saja membawa rasa sakit di hatinya.



***



Sora Pov..........



Aku berjalan sangat hati- hati di atas karpet merah dan jepretan kamera wartawan. Kegugupan sudah melandaku semenjak aku masuk ke dalam mobil dari rumah, selama perjalanan, sampai di tempat ini. Aku gugup bukan karena acara yang akan aku hadiri, tetapi lebih kepada perasaan tak menentu yang sedari tadi kurasakan. Akan terjadi sesuatu yang buruk, itulah yang terus saja menggangguku.

“ Tenang Sora, jangan tegang seperti itu.........!!!” Yesung oppa semakin mengeratkan tangannya memegangiku. Aku sampai melupakannya, karena terlalu sibuk dengan pikiranku sendiri. Untung Yesung oppa mau menemaniku menghadiri acara ini, setidaknya aku tidak sendirian. Tetapi aku malah mengacuhkannya sepanjang perjalanan, aku benar- benar tidak peka.

Hampir melangkah menapaki pintu masuk, aku mendengar suara ribut- ribut dari belakang. Ternyata itu suara para wartawan yang sedang mengerumuni sesuatu. Oh In Hye berjalan dengan anggun sambil memegang lengan Jung Su oppaku. Seketika dunia terasa runtuh bagiku, kini mereka tak segan- segan mengumbar kemesraan di depan umum. Mereka berdua berjalan melewati kami, aku berusaha mencari manik mata Jung Su oppa namun dia tak sedikitpun mau menatapku.



Leeteuk Pov*

Aku terus saja berjalan meninggalkan Sora dan Yesung yang sepertinya sangat kaget melihat kemunculanku dengan In Hye. Aku bahkan tak berani membalas tatapan Sora yang terus saja mengekor padaku. Memangnya apa lagi yang dia harapkan dariku. Aku sudah cukup menderita dengan berkorban seperti ini. Jika memang Sora lebih memilih Yesung aku akan mencoba mengikhlaskannya, jangan lagi berusaha mengacak- acak hatiku dengan kebimbangan cintanya.

Di acara launching album solo pertamaku seharusnya aku senang, tapi mana? Aku justru merasa sangat tersiksa. Memasang topeng wajah ceria di depan semua orang dan berjalan bergandengan dengan Oh In Hye sangat membuatku sesak bahkan hampir tak dapat bernafas.

Gadis ini seperti parasit yang terus saja menempel padaku, sejauh apapun aku mengelak dia pasti akan terus mengikutiku. Jika bukan karena undangan yang mengharuskanku datang berdua dengannya, pasti aku tidak akan mau berada di dekatnya, sampai kapanpun.

Acara malam ini terus saja berlangsung, penuh dengan kepura- puraan dan rekayasa.

Semakin lama semakin membuatku bosan dan kehilangan minat.

Kuputuskan untuk menyendiri saja dan menjauh dari keramaian.



Author Pov



Yesung berjalan mendekati Sora dengan dua gelas wine di tangannya.

“ Sora ya............. ini, aku ambilkan untukmu.........!!” Yesung memberikan wine itu, Sora menerimanya, namun tetap tanpa senyum.

Sedari tadi Sora memang bersamanya, tetapi dia terlihat tidak fokus. Pikiran Sora sepertinya sedang kosong, Yesung bingung bagaimana cara menghibur gadis di dekatnya ini.

Sudah berhari- hari Sora seperti ini, tidak tersenyum, tidak bicara, tidak mau melakukan apapun. Dia hilang dalam dunianya sendiri, mungkin juga hilang bersama sikap Leeteuk yang tiba- tiba berubah dingin padanya.

Yesung sudah berusaha menemui Hyung nya itu, tetapi Leeteuk malah menghindar. Apa yang sebenarnya terjadi, Yesung sendiri tidak mengerti.

“ Para undangan yang terhormat, sebelum kita berlanjut pada acara inti, suatu kehormatan bagi kita bila komposer muda berbakat Kang Sora ssi bisa menunjukkan kepada kita sedikit bakatnya?? Berkat dialah kesuksesan album ini dapat diraih, kuharap dengan penampilan yang akan di suguhkan Kang Sora ssi nanti, bisa menambah semangat dan keceriaan bagi semua yang ada di sini. Apakah Anda berkenan Nona Kang Sora??” Tuan Oh Gil Dong tiba- tiba saja memanggil nama Sora dari atas panggung, lelaki itu terus menatap Sora dengan senyuman misterius, sesekali dia menoleh pada In Hye, putrinya yang berdiri tak jauh darinya.

sontak Yesung menoleh pada gadis di sebelahnya.

“ S....Sora............ kau tidak perlu melakukannya, biar aku saja...... kau tetap di sini ya??” Yesung berusaha mencegah Sora yang terus menatap ke arah panggung. Bagaimana mungkin Sora bisa tampil dengan kondisi seperti sekarang. Sehebat apapun bakat Sora, Yesung tak bisa mengambil resiko. Hati gadis ini sedang terluka, dia akan sangat mudah membuat kesalahan dan yang paling Yesung takuti Sora akan menjadi bahan tertawaan orang banyak. Yesung bisa membaca niat jahat dari wajah In Hye dan Appanya, Tuan Oh.

“ Tidak oppa.......... kau tidak perlu menghawatirkan ku, aku bisa melakukannya...........!!!” Sora mulai melangkah menuju panggung. Membuat setiap mata memandang ke arahnya. Termasuk seseorang yang tampak selalu murung di sudut ruangan, dan baru saja mengambil gelas winenya yang ke lima.

“ Sora...............!!!” Desah Leeteuk, yang langsung menjatuhkan gelas di tangannya. Namun suara pecahan gelas tak sedikitpun menarik perhatian orang- orang yang lebih tertarik melihat apa yang akan Kang Sora lakukan.

Leeteuk tak bergeming, hanya Sora kini yang mengisi seluruh pandangannya.



Sora mulai memainkan piano besar di sudut kiri panggung, sudah tak dapat diragukan lagi bagaimana lincahnya dia memadukan harmonisasi tut- tut hitam putih dengan jemarinya. Menghasilkan sebuah melodi indah yang membuat semua orang seperti tersihir dengan permainannya. Tak ada yang bersuara, semua ikut hanyut dalam simfoni sendu yang menyayat hati.

Tiba- tiba Sora menekan sembarangan, keras, bertubi- tubi penuh luapan emosi.

Suara piano yang memekakkan telinga membuat semua orang terkesiap,

Apa yang terjadi pada Kang Sora?

Apakah gadis itu baik- baik saja?

Mungkin itu pertanyaan yang ada di pikiran setiap orang saat ini, berbeda dengan In Hye yang tak bisa menahan senyuman bahagia melihat Sora melakukan kesalahan, rencananya berhasil.

Leeteuk yang tidak tahan melihat Sora mempermalukan diri sendiri, berusaha menyeruak diantara kerumunan hendak membawa Sora pergi. Namun langkahnya terhenti saat masih setengah jalan, Sora menatap Leeteuk dengan pandangan yang sangat menyayat hati.

Setetes demi setetes butiran bening mulai membasahi wajah gadis cantik ini...............

Memainkan kembali jari- jari lentiknya di atas piano Sora mulai bernyanyi, namun kini dengan penuh perasaan,


Jangan sembunyi
Ku mohon padamu jangan sembunyi
Sembunyi dari apa yang terjadi
Tak seharusnya hatimu kau kunci

Bertanya cobalah bertanya pada semua
Di sini ku coba untuk bertahan
Ungkapkan semua yang ku rasakan

Kau acuhkan aku
Kau diamkan aku
Kau tinggalkan aku

Lumpuhkanlah ingatanku
Hapuskan tentang dia
Ku ingin ku lupakannya

Jangan sembunyi
Ku mohon padamu jangan sembunyi
Sembunyi dari apa yang terjadi
Tak seharusnya hatimu kau kunci

[*] Lumpuhkan lah ingatanku
Hapuskan tentang dia
Hapuskan memoriku tentangnya
Hilangkanlah ingatanku
Jika itu tentang dia
Ku ingin ku lupakannya

Repeat [*]

Lumpuhkan lah ingatanku
Hapuskan tentang dia
Ku ingin ku lupakannya
Kau acuhkan aku
Kau diamkan aku
Kau tinggalkan aku



Sora mengakhiri lagunya dengan indah, semua bertepuk tangan menghargai penampilannya yang memukau. Tapi yang paling sukses, Sora membuat Leeteuk tak bergeming. Namja ini mulai sadar akan kekeliruannya. Bagaimana mungkin dia bisa meragukan perasaan Sora padanya. Sora ditengah kehilangan ingatannya dia terus berusaha mengenal kembali siapa Leeteuk. Itu bukanlah hal yang mudah dilakukan, seharusnya Leeteuk tetap bersabar bukan malah menghempaskannya jauh setelah memberi semua janji dan ungkapan cinta padanya.

Sora sudah menghilang dari pandangan Leeteuk,

Kemana gadis ini?? Leeteuk terus saja berusaha mencari, namun Sora tetap tidak terlihat.

“ Leeteuk oppa......... semua sudah memanggilmu..........!!!” Leeteuk dikagetkan oleh kemunculan Oh In Hye yang ternyata sudah menariknya untuk menaiki panggung. Leeteuk tak bisa menolak karena semua mata saat ini sedang memperhatikannya.

“ Biarlah nanti aku akan mencari Sora lagi.............!!!” Gumam Leeteuk dalam hati. Dia tahu sekarang bukan saatnya terlarut dalam suasana hati. Leeteuk harus profesional, ini pekerjaan yang harus menjadi tanggung jawabnya.

Meskipun pikirannya tidak sedang berada dalam tubuhnya saat ini, Leeteuk mencoba melakukan semuanya senormal mungkin.

“ Selamat Leeteuk ssi, atas apa yang sudah kau raih, kuharap semua orang bisa menyambut baik semangat dan kerja kerasmu ini ....... selamat......!!” Leeteuk menerima jabatan tangan tuan Oh, yang baru saja meresmikan penjualan fisik album Leeteuk.

“ Ne.......... aku juga berharap tidak mengecewakan semua yang sudah berusaha membantu di belakangku......ini bukan hanya hasil usahaku seorang diri, tetapi semua orang Tuan Oh............!!!” Balas Leeteuk sedikit membungkuk, kemudian bergegas untuk turun namun Oh Gil Dong mencegahnya.

“ Mau kemana?? Masih ada satu hal lagi yang perlu kita umumkan...........!! Benarkan anakku???” Oh Gil Dong melirik pada putrinya, In Hye.

“ Ne..... appa........!!” Jawab In Hye sembari tersenyum.

Sedangkan Leeteuk berpandangan tak mengerti dengan Lee So Man, yang tampaknya juga terlihat bingung. Seharusnya acara sudah harus di tutup, tetapi apa lagi yang ingin disampaikan keluarga Oh ini.

“ Ah.......... Sora ssi, kemana saja dari tadi. Kami sudah menunggumu, pengumuman ini tidak akan lengkap tanpa kehadiranmu!!” Sora yang baru saja keluar dari dari kamar kecil setelah beberapa saat menumpahkan semua air matanya, terlonjak kaget.

“ Kemarilah...................!!” Sora mengangguk dan setuju untuk naik ke panggung, kini Sora berdiri paling ujung dengan urutan Lee So Man, Leeteuk, Oh In Hye, Oh Gil Dong dan dirinya. Tanpa tau apa yang akan terjadi, Sora tak berusaha melihat Leeteuk kembali. Dia sudah terlalu sakit, harapannya kini adalah acara cepat berakhir, dan Sora bisa secepatnya pergi meninggalkan tempat ini.

“ Mungkin apa yang akan aku umumkan akan menjadi sebuah kejutan indah bagi semua orang. Malam ini..... tidak hanya pesta untuk kesuksesan Leeteuk ssi, tetapi juga...............!!!” Oh Gil Dong menghentikan ucapannya, dia mengedarkan pandang menyaksikan perubahan ekspresi dan ketegangan semua orang yang sedang menunggu kelanjutan ucapannya.

“ Malam ini, putriku Oh In Hye juga akan bertunangan dengan kekasihnya........ “

Oh Gil Dong tersenyum, Dia menoleh pada namja yang berdiri di sebelah In Hye.

“ Leeteuk ssi........ ayo pakaikan cincin pertunangan kalian di jari In Hye..............!!!”

Seketika Leeteuk maupun Sora berubah pias. Seperti baru saja mendengar berita kematian mereka seakan terjatuh ke dasar.

Leeteuk membeku, Sora membisu.........

Ditambah kehebohan wartawan seluruh media massa, suasana berubah bising.

“ Tuan Oh, apa- apaan ini..... bukan ini rencana awal yang kita susun. Pesta malam ini hanyalah launching album bukan acara pribadimu......!!” Sahut Lee So Man geram, dia tak bisa lagi lama- lama berdiam diri melihat Oh Gil Dong seakan menguasai suasana.

“ Tuan Lee, kuharap kau mengerti. Aku tidak harus melaporkan semuanya padamu, karena posisi kita sekarang sejajar. Aku yang memegang kendali perusahaan ini, atau kau ingin aku menarik infestasiku???” Oh Gil Dong menjawab dengan penuh kesombongan.

Lee So Man merasa tertampar, harga dirinya sudah terinjak- injak.

“ Oh maaf, Sora ssi...... bisakah kau mengambilkan cincin itu??” Oh Gil Dong menunjuk seorang pelayan yang membawa sebuah kotak berisi sepasang cincin. Pelayan itu berdiri tepat di samping Sora.

Dengan gemetar Sora mengambil cincin itu, tetapi dia tidak sanggup. Sora menjatuhkannya, dia berlari masih menahan linangan air matanya, harga dirinya yang terakhir pun harus Sora pertaruhkan.

“ Aku mendirikan agensi ini puluhan tahun yang lalu dengan penuh kebanggaan dan kehormatan. Aku memegang teguh tekad kerja keras dan kejujuran yang kuajarkan pada trainers dan bawahanku. Tapi kau dengan gampangnya mengacak- acak semua itu, kau kira dirimu siapa Oh Gil Dong, aku tidak akan membiarkanmu bertindak sesuka hati.........!!

“ Jung Su ah......... pergilah, kejar Sora mu anakku. Jangan pedulikan tentang hal lain, kejarlah dia..............!!!”

Tepukan Lee So Man di pundaknya baru menyadarkan Leeteuk yang sedari tadi tak bergeming.

Presdirnya benar, hanya Sora yang harus Leeteuk raih bukan yang lain.

Leeteuk pun berlari meninggalkan keramaian, dia menyusuri lorong- lorong yang berpenerangan redup membuka satu- persatu ruangan tak berpenghuni di kanan dan kirinya.

Hingga tibalah Leeteuk pada sebuah ruangan kosong yang sangat gelap. Kenapa Leeteuk memutuskan untuk masuk ruangan itu? karena Leeteuk yakin Sora bersembunyi di sana. Leeteuk bisa merasakannya. Meskipun hanya dengan mata tertutup...

Sebuah lagu berjudul Bring Back My Love mulai Leeteuk nyanyikan

All that I ever wanted
All that I ever needed
Was your love
Cause your love
Carries me

“ Sora ya.......... aku tau kau ada di sini........ entah aku masih memiliki keberanian atau tidak untuk memandangmu. Sudah banyak rasa sakit yang aku berikan padamu Kang Sora, hingga rasanya untuk meminta maaf pun aku merasa tidak pantas........... Sora.......... Sora...............!!!”


Cause I'm
Gonna bring back my love to you
Gonna show you what love can do
Oh believe me
Just give me time
Cause I'm



Leeteuk menangis, dia berusaha keras menyelesaikan lagunya......


Gonna bring back my love to you
And we'll lay down like lovers do
Oh my darlin'
Say you'll be mine

“ Kau dengan Sora, bahkan aku tidak bisa menyelesaikan dua larik terakhirnya............. mungkin aku tidak akan pernah bisa menyanyikannya lagi, tanpamu Sora...............“

Leeteuk duduk bersimpuh, dia terus menangis menyesali kebodohannya. Sikap kekanak- kanakannya yang terlalu terbakar oleh cemburu tak berdasar.

Oh my darlin'
Say you'll be mine

Balas sebuah suara lirih yang ditangkap telinga Leeteuk, serta merta membuat Leeteuk mendongak.

Seorang yoeja duduk tepat di depannya, menyandarkan tubuhnya di balik dinding dan sesekali terdengar isakan tangisnya.

“ Kang Sora......... aku tahu kau di sini.............!!!” Pekik Leeteuk, segera bergeser mendekati Sora.

Mata Sora sembab, wajahnya pias terlalu pucat........

Sora merentangkan tangannya menolak Leeteuk agar jangan mendekat.

“ Jung Su oppa kenapa kau seperti ini, kau sendiri yang bilang agar aku mempercayaimu. Jangan mendengarkan atau meyakini ucapan orang lain yang bisa merusak hubungan kita. Aku sudah melakukannya, aku bahkan berusaha keras untuk tidak percaya.........
Saat In Hye bilang akulah pengganggu hubungan kalian,
Saat In Hye bilang dialah sebenarnya yang oppa cintai,
Bahkan saat In Hye bilang kalian sudah melakukan sesuatu yang jauh, aku berusaha keras tidak mendengarkannya,
Tapi tadi, pertunangan itu........
Aku tidak bisa menerimanya oppa, hanya karena In Hye membuang cincinku jadi semudah itu kau bisa memutuskan hubungan kita??? Apa sebenarnya maumu Park Jung Su “ Sora berusaha membekap mulutnya sendiri agar tidak berteriak melontarkan tangisnya.

“ Sora ya............ aku...........!!!” Jung Su sudah kehabisan kata- kata, ternyata dia salah mengira Soralah yang dengan sengaja membuang cincin pertunangannya.

“ Oppa mengira aku lebih memilih Yesung oppa, begitu???”

Leeteuk mengangguk,

“ Lalu untuk apa aku harus menderita seperti ini?? Jika bukan karena aku mencintaimu Park Jung Su, aku tidak akan sesakit ini........!!!”

Leeteuk sudah tak bisa lagi mendengarkan ungkapan perasaan Sora yang sebenarnya, Leeteuk hanya bisa mengunci bibir gadisnya itu dan melantunkan berkali- kali kata maaf diantara ciuman mereka.

Ciuman lembut berubah passion dan bergairah kalau saja Sora tidak memutuskan tautan mereka untuk sejenak mengambil nafas.

“ Mi.....mianhae Sora ya............!!!” Leeteuk langsung teringat bagaimana reaksi Sora tempo lalu saat dia dengan bergairah menciumnya, Leeteuk sedikit menjauh saat tiba- tiba Sora meraih tengkuknya dan menatap dengan tatapan sendu.

“ Kumohon, Jung Su oppa.......jangan berhenti sampai di sini....... tunjukkan padaku seberapa besar kau mencintaiku, kumohon yakinkan aku kalau hanya diriku yang oppa inginkan, bukan yang lain................!!” Kini Sora yang menarik Leeteuk dan kembali menyatukan ciuman mereka.

Leeteuk sekali lagi meyakinkan dirinya dengan menatap Sora, dan sebuah anggukan dari Sora sudah memantapkan Leeteuk untuk melakukan apa yang Sora mau.



To Be Continue





Credit lagu :

1. Clay Aiken's New Single "Bring Back My Love" released December 20th 2011. All rights to Decca Records and Clay Aiken. "Bring Back My Love" is a newly recorded, original song/radio single which will be on Clay Aiken's new CD "Steadfast"- release date March 26, 2012.

2. Geisha , Lumpuhkan Ingatanku

5 komentar:

  1. Seharusnya sih sedih, tp ngebayangin sora nyanyi lagu bahasa indonesia....... OMG! Kkkkkkkkk :D (just for this part)

    BalasHapus
    Balasan
    1. kekekeke....... iya nih maksain banget authornya, masak orang korea nyanyiin Indo, emank bisa??? habis suka banget ma lagu ini, trus sesuai aja ma critanya :D....

      Hapus
  2. wuaaaaahhhh daebak .. daebak ..
    ceritanya nguras emosi jiwa .. lanjuut vitaa ... T_T

    BalasHapus
  3. ga bsa bhnti bca ff ini . bkin lis nangis ..T_T

    BalasHapus