Sabtu, 10 Agustus 2013

Bring Back My Love Part 11 (sekuel Are You Yoeja)



Leeteuk Pov*


Pikiran ku benar- benar suntuk, sudah hampir tiga hari aku tidak bisa bertemu bahkan mendengar suara Sora. Dia menghindar dariku. Sora tak mau mengangkat telepon, membalas pesan, bahkan Sora menolak ku saat aku mengunjungi rumahnya. Semarah itukah Sora padaku, padahal sudah berulang kali aku berusaha meminta maaf. Mengirimi Sora sebuket bunga setiap pagi dengan kartu permintaan maaf, melayangkan puluhan balon bertuliskan maaf di jendela kamarnya, bahkan menempel kertas- kertas kecil membentuk hati bertuliskan ‘Mianhae Sora ya’ di kaca mobilnya. Kalau yang satu ini bukannya dimaafkan, aku malah dimarahi Sora habis- habisan karena mengotori mobilnya.

Kulempar kacamata berbingkai besar yang sedari tadi kupegang. Benda itu membentur tembok dengan keras dan patah menjadi beberapa bagian. Apa gunanya benda itu sekarang, bahkan aku tidak bisa lagi berpura- pura menjadi Lee dan menemui Soraku. Aku sangat membenci diriku sendiri yang tidak bisa membuatnya merasa nyaman berada di dekatku. Kenapa aku selalu saja membuat Sora menangis.

“ Aaaaakkkkhhhhh......................!!!!” Kujambaki rambutku sendiri karena frustasi. Bingung memikirkan cara apa lagi untuk mendapatkan maaf darinya.

Tanpa kusadari ternyata manager hyung sudah duduk di sampingku, membuatku terlonjak karena kemunculannya yang tiba- tiba.

“ Yahhhh.............. hyung!!! Sejak kapan kau di sini???” Teriakku keras masih setengah kaget, namun manager hyung malah tertawa melihatku.

“ Teuki ya.......... lihatlah keadaanmu, kau benar- benar berantakan.......... eehh........ apakah kau sudah mandi??” Manager hyung mendekat dan berusaha mencium badanku. Dia menutupi hidungnya.

“ Apa aku sudah mandi???” Entahlah aku sendiri sudah lupa, beberapa hari tak ada jadwal membuatku seperi orang linglung. Seharian mengurung diri di dalam kamar, lupa makan, lupa minum, bahkan lupa mandi..........

Hanya satu hal yang tidak bisa kulupakan, yaitu Kang Sora.

Oh Tuhan ternyata hanya gadis itu semangat hidupku.

“ Ada apa kau kesini hyung??” Tanyaku malas pada manager hyung,

“ Astaga............ kau lupa hari ini ada pertemuan dengan Lee So Man??” Hyung ku mendelik, terlalu lebay kurasa.

“ Tidak bisakah meetingnya diganti besok??? Aku malas..........!!” Jawabku sekenanya.

“ Mwo???? Kau pikir kau siapa Teuki ya...... menyuruh presdir menunggumu??!!! Sudahlah sebaiknya kau cepat bersiap- siap........ kita tidak punya banyak waktu lagi!!!” Hyung mendorongku ke kamar mandi dengan paksa.

Bahkan sampai di pintu hyung terus saja mengikutiku.

Segera kublokir jalannya “ Kau mau kemana hyung???”

“ Memandikanmu, aku takut kau malah ketiduran di kamar mandi!!!”

“ Yaaahhh......... kau pikir aku anak kecil?? Tunggu saja di luar........!!!”

Brraaakkk...............

Kututup pintu kamar mandi dengan keras.



***

Di sini sekarang aku berdiri, tepat di depan sebuah rumah berpagar coklat. Hampir setiap hari aku datang kesini hanya untuk memandanginya dari luar, untuk memastikan bahwa dia baik- baik saja, itu sudah memberiku sedikit perasaan lega.

Aku mendesah, kupandangi sepatu yang kupakai.

“ Sepertinya Sora tidak ada di rumah...........!!!” Gumamku sedikit kecewa saat melihat keadaan rumah yang lengang dan pintu yang tertutup rapat.

Padahal ingin sekali aku menemui Sora, meskipun hanya melihatnya dari kejauhan itu sudah lebih dari cukup bagiku.

Sekelebat kejadian tadi pagi melintas kembali di benakku.

“ Jung Su ya........... tidak ada pilihan lain, kau harus mau melakukannya.......!!!”

“ Tapi sajangnim....... masih banyak model lain yang bisa kita ajak bekerja sama. Kenapa harus dia??” Aku berusaha menolak dengan halus apa yang menjadi keputusan Lee So Man.

“ Aku tau ini sulit bagimu Jung Su ya, aku sudah berusaha semampuku untuk membantumu. Tetapi ini adalah kemauan dari tuan Oh, pemegang saham terbesar di agensi ini..... kumohon untuk kali ini saja Jung Su ya..........!!!” Lelaki paruh baya itu terus menatapku. Bukan tatapan seorang CEO pada trainernya, tetapi lebih seperti tatapan seorang ayah pada anaknya.

Tentu saja aku tak bisa menolak tatapan itu. sudah lama aku mengenal Lee sajangnim. Perannya lebih dari sekedar ayah bagiku. Meskipun terkadang beliau tegas dan disiplin tetapi ada sisi lembutnya yang akan menepuk bahuku bila aku mulai putus asa, yang akan memelukku saat aku sedih dan membutuhkan sandaran, serta yang akan tersenyum padaku bila aku mampu meraih kesuksesanku.

Perkataan sajangnim ini tak pelak menarik ingatanku untuk kembali mengulang ingatan yang sudah masuk blacklist memoriku.

Flash back ( hari sebelum identitas Lee terbongkar)*



Kulirik jam tanganku, pukul sebelas siang. Tak ada tanda- tanda kemunculannya. Sudah hampir setengah jam aku menunggu. Apa dia tidak datang?? Aku sudah hendak beranjak dari tempat dudukku saat seorang yoeja masuk melewati pintu dan berjalan ke arahku.

Tak kubalas senyumannya, aku lebih memilih duduk kembali dan membalas pesan Sora.

To Sora

Mianhae Sora ya, siang ini aku tidak bisa menjemputmu T_T. Ada sedikit urusan dengan managerku .......

Tapi aku janji, nanti malam aku akan ke rumahmu, kwencana?? ^^

Saranghae yoebo <3<3<3

Kukirim pesan itu sedikit berat, sekali lagi aku harus berbohong.

“ Annyeong oppa......... bagaimana kabarmu??” In Hye sudah duduk di sampingku.

“ Baik sudah lama aku menunggu di sini....... jadi langsung saja In Hye ya, ada apa kau ingin bertemu denganku??” Tanyaku tanpa mau berbasa – basi.

Dia tertawa,

“ Apa salah jika aku ingin menemui kekasihku sendiri?? belakangan ini kau tidak pernah ada waktu untukku oppa, kemana saja oppa selama ini? huh??”

Gadis ini benar- benar membuatku muak, dia masih saja tidak mengerti ucapanku tempo hari.

“ Kekasih?? Kapan aku pernah mengiyakan untuk menerima perasaanmu padaku In Hye ya?? kita hanya berteman dan tidak akan bisa lebih daripada itu, bukankah aku sudah mengatakannya saat itu??”

Sejenak dia terlihat marah dengan ucapanku namun sedetik kemudian In Hye kembali memasang wajah malaikatnya. Yang menurutku itu hanyalah sebuah topeng saja, In Hye pandai berakting bukan.

“ Setelah apa yang aku lakukan dan berikan untukmu, kau ingin mencampakkanku begitu saja Leeteuk ssi?? oh baiklah coba aku tebak, kau berubah gara- gara gadis Amerika itu , iya?? Sofie?? Karena dia??”

“ Namanya Sora, dan dia bukan gadis Amerika, dia tunanganku Oh In Hye. Jangan pernah kau mencoba mengganggunya atau aku akan............!!” Amarahku agak tersulut, mendengarnya membawa nama Sora. Ini tidak ada hubungannya dengan Sora, aku hanya ingin memperjelas hubungan diantara kami, agar In Hye tidak lagi berharap terlalu jauh.

“ Akan apa?? Berusaha mengancamku?? Kenapa baru sekarang??”

In Hye benar, kenapa baru sekarang aku menolaknya. Kenapa tidak dari dulu saja, saat pertama kali In Hye menyatakan perasaannya padaku. Tidak seharusnya aku memberinya harapan yang sebenarnya tak dapat kupenuhi. Aku sangat menyesali pilihanku saat itu.

“ Aku hanya tidak ingin menyakitimu...........!!!”

“ Tapi sekarang justru kau lebih menyakitiku Leeteuk ssi!!”

Kami saling terdiam, aku kesulitan mencari kata- kata yang tepat.

“ Tidak, aku tidak akan semudah itu melepaskanmu oppa. Ingat itu..............!!!”



Flash back end*



Jadi ini rencana In Hye. Dia memanfaatkan kekuasaan appanya untuk menekanku?? Benar- benar rencana yang licik.



“ Jung Su oppa.......... apa yang kau lakukan di sini??” Suara Sora mengagetkanku. Sontak aku berbalik. Dia sudah berdiri di belakangku dengan membawa sebuah paper bag bertuliskan Handel and Gretel cafe.

“ Sora ya........ kau pergi ke tempat Yesung??” Tanyaku masih tak dapat melepaskan mataku dari paper bag itu.

“ Ne............ bibi mengundangku untuk mencoba resep barunya!!”

“ Bibi??? Kau bahkan sudah bertemu dengan bibi Kim?? Omma Yesungie??” Tak sadar aku sedikit berteriak.

“ Yaaahh......... oppa pelankan suaramu!!!” Sora langsung membekap mulutku melihat sekitar, mungkin dia berpikir aku sudah mengganggu tetangganya.

“ Tapi kenapa kau pergi ke sana?? Ehh....... maksudku apa kau sering ke sana?? Dan di sana pasti ada Yesung, iya??” Pertanyaanku terdengar bertubi- tubi. Tetapi aku terlalu penasaran saja. Atau cemburu??



Leeteuk Pov End*



“ Tidak............... apa kau mau masuk oppa??” Sora berusaha mengalihkan pembicaraan. Bila terus mengikuti rasa cemburu Leeteuk, pasti mereka hanya akan berputar- putar di sekitar obrolan itu.

Bukan Yesung masalah yang sebenarnya, tetapi Leeteuk sendiri. Sora masih kesulitan untuk mempercayainya.

“ Oh......... kau mengajakku masuk, apa ini artinya kau sudah memaafkanku Sora ya??” Raut wajah Leeteuk yang masam seketika berubah cerah.

“ Ne............. aku sudah memaafkanmu dari awal oppa........!!!” Jawab Sora singkat sembari melangkah memasuki rumahnya, dan tentu saja diikuti Leeteuk.

“ Itu artinya hubungan kita sudah memba...........”

“ Tidak, untuk itu aku masih harus berpikir........ bisakah kali ini kita tidak membahasnya dulu?? Aku memperbolehkanmu masuk karena masalah pekerjaan, hanya itu......” Sora cepat memotong ucapan Leeteuk.

“ Ta....tapi .....Sora........ !!” Leeteuk terlihat kecewa, tetapi dia masih bisa mengontrol perasaannya.

“ Oppa...... aku tidak mau berdebat, atau kau pulang saja??”

“ B...ba...baiklah........ kalau itu kemauanmu.........aku diam.......!!” Leeteuk membuat gerakan mengunci mulut dengan jarinya.

“ good boy........ tunggu sebentar” Sora berlalu menuju dapur, meninggalkan Leeteuk yang menunggu dan duduk di sofa ruang tengah.

Hampir 20 menit Sora tidak kunjung kembali, Leeteuk memutuskan mencari Sora. Ternyata Sora sibuk sendiri membuat sesuatu.

“ Apa yang sedang kau buat Sora ya??” Leeteuk mengintip dari balik punggung Sora.

“ omo.......... oppa, kau mengagetkanku saja..........!!”

Sora mendorong Leeteuk agar sedikit menjauh darinya.

“ Aku sedang mempraktekkan membuat Croissant, resep yang kudapat dari bibi Kim........!!!”

“ Oh......... apa kau yakin bisa membuatnya??” Leeteuk sedikit menyepelekan kemampuan Sora. menurut sejarah, Sora bukanlah gadis yang pandai memasak terlebih membuat kue.

“ Yah..... jangan meremehkan kemampuanku Jung Su ssi, lihat saja, kau pasti akan takjub.........!!”

Sora mulai menggilas adonan tepung yang telah jadi dengan roll kayu. Membentuknya menjadi persegi panjang yang pipih kemudian meletakkan margarin di tengahnya. Setelah itu dilipat dan digilas lagi hingga tiga kali.

Potong hasil gilasan menjadi segitiga sama kaki, lalu gulung dari ujung lebar ke ujung yang runcing sehingga menyerupai tanduk.

“ Emm.......... sampai disini boleh juga......... selanjutnya apa lagi??”

Leeteuk ikut memperhatikan keterampilan tangan Sora membentuk kue.

“ Setelah itu olesi dengan campuran kuning telur dan susu, bisakah oppa membantuku??’ Sora menyerahkan semangkuk olesan dan kuas.

“ Baiklah ini mudah............!!” Leeteuk melakukan apa yang Sora katakan. Mengolesi setiap permukaan Croissant dengan kuning telur agar di dapat permukaan yang mengkilap saat matang.

“ Setelah itu baru kita masukkan dalam oven, tunggu lima belas menit........... dan selesai!!”

Sora memasukkan Croissantnya dalam oven.

“ Lalu apa yang harus kita lakukan selama menunggu Croissantmu matang Sora ya??” Leeteuk kembali mendekati Sora, namja satu ini benar- benar tak membuang kesempatan.

“ Kau.......... kau bisa menunggu di sana.........!!” Sora menunjuk sofa tempat Leeteuk duduk tadi.

“ Kalau aku tidak mau bagaimana???” Leeteuk sudah akan memegang wajah Sora saat Sora mengambil spatula dan bersiap memukulnya.

“ Aku akan berteriak dan mengusirmu Park Jung Su.............!!!”

“ Ahaaahahahah........ calm down princess.......... okay, aku akan ke sana, dan duduk manis, begitu kan?? Tapi turunkan benda itu......!!!” Leeteuk menatap horor spatula logam di tangan Sora. kalau itu sampai mendarat di kepalanya kira- kira sebesar apa luka yang akan dideritanya ya??

Leeteuk pun mundur sembari mengangkat kedua tangannya ke atas. Mengaku menyerah dengan usahanya yang sedikit nakal.



Beberapa saat kemudian,

“Croissant dan cappucinno buatan Kang Sora ready to serve................!!” Teriak Sora dari dapur membawa nampan menuju Leeteuk yang sedari tadi menunggunya.


Leeteuk memperhatikan kue itu, tangannya sudah akan melayang mencicipi, tetapi Sora dengan cepat memukulnya.

“ Hei.......... ini masih belum selesai oppa, ada satu lagi sentuhan terakhir!!” Sora mengambil kaleng berisi gula halus dan menaburkannya di atasnya. Tapi lagi- lagi Sora membuat kecerobohan, dia menjatuhkan kaleng di tangannya dan menumpahkannya di lantai.

“ Ah.....hahaha...... jatuh, kalengnya licin......!!” Sora menatap Leeteuk sambil menggaruk kepalanya yang tidak gatal, segera dia mengambil dan membersihkan hasil pekerjaannya yang sedikit diluar dugaan.

“Nah......... perfect, sekarang oppa bisa mencicipinya..........!!” Sora memberikan sepiring croissant ditambah senyuman, tapi tanpa di duga Leeteuk menolaknya dan menjauhkan piring dengan tangannya.

Memasang tampang cemberut, Leeteuk dengan elegan membuang muka.

“ Aku sudah tidak mau........ aku sudah sering mencicipinya di kafe Yesungie....... Kau habiskan saja Sora ya...........!!!” Ucap Leeteuk pura- pura sudah tidak tertarik lagi.

“ Gara- gara itu juga sekarang tanganku sakit....... aku tidak mau memakannya!!” Jurus no. 5 mengambil hati gadis dengan memanfaatkan kelemahannya, rasa iba. Leeteuk mengusap pelan tangannya yang baru saja dipukul Sora.

Sora seketika berubah menyesal,

Kurasa aku tidak memukulnya terlalu keras, apa sesakit itu ya?? dan croissant ini kan resep baru bibi, mana mungkin oppa sudah mencicipinya??” Pikir Sora dalam hati,

“ Ah.......... ya sudah aku makan saja sendiri......!!”

Dengan sangat menikmati Sora mulai memakan croissanntnya tanpa mempedulikan Leeteuk.

Leeteuk sesekali menoleh, sebenarnya ingin tapi sudah terlanjur menolak.

“ Sini oppa.......... aku suapi...........!!!”

“ Benarkah??”

“ Iya, sini.......buka mulutmu..... aaakk......!!” Sora benar- benar menyuapi Leeteuk. Tau bagaimana perasaan Leeteuk saat ini? melayang. Dia terlalu senang sampai tak bisa berhenti tertawa.

Enak dengan kue yang dimakannya, Leeteuk terus saja minta tambah. Sora hanya bisa memperhatikan Leeteuk yang kini mengambil tidak hanya satu tetapi langsung dua potong dan memasukkan potongan Croissant besar- besar di mulutnya. Terus menggumamkan kata ‘mashita’ membuat Sora diam- diam tersenyum melihat cara makannya.

“ Jung Su oppa....... bukankah tadi kau bilang tanganmu sakit, tetapi kurasa tidak begitu??” Tanya Sora mencoba menggoda Leeteuk. Terlihat jelas kalau tadi Leeteuk hanya membual.

“ Eh..... sakitnya ........kurasa sudah hilang, iya...... tadi sih masih sakit tetapi sekarang sudah tidak lagi.......... hehehe.....he.....!!!” Leeteuk masih tertawa saat dirinya tiba- tiba merasa aneh karena terus diperhatikan oleh Sora.

“ Ada apa??” Tanya Leeteuk melihat ekspresi Sora yang tidak biasa.

Sora mengangkat tangannya hendak membersihkan sisa- sisa gula di sekitar mulut Leeteuk.

Memperdekat jarak mereka berdua.

“ So.....sora....gomawo.....!!” Bisik Leeteuk pelan, dia sudah berdebar- debar tak karuan. Sungguh aneh, bukankah tadi Leeteuk yang berusaha mendekati Sora. Tetapi sekarang saat jarak mereka sudah sedekat ini, Leeteuk malah salah tingkah dan grogi setengah mati.

Menyadari kegugupan Leeteuk, Sora pun ikut- ikutan gugup. Sama seperti Leeteuk jantungnya berpacu begitu cepat. Melihat Leeteuk dari jarak sedekat ini membuat Sora....

Ahh........... ada apa sih denganku?? Aku harus menghindarinya, ingat Sora ya........ kau masih marah padanya............!!” Pikiran Sora terus melawan, membuat tubuhnya mencoba berdiri namun sayang kaki kiri Sora menginjak sisa- sisa gula halus di lantai. Membuat tubuhnya tumbang ke depan, dengan kedua tangan di dada Leeteuk, tubuh Sora mendorong Leeteuk hingga keduanya terjatuh di atas sofa. Posisinya sekarang Sora menindih Leeteuk yang terbelalak syok di bawahnya.

“ So.....sora ya....kwencana??” Leeteuk menelan ludah, melihat Sora menindihnya dengan sebagian beban tubuh Sora yang ditimpakan padanya, sudah mampu membuat Leeteuk panas dingin.

Jung Su oppa, I miss you........!!” Hati Sora tak sejalan dengan nalarnya. Perlahan Sora mulai mencondongkan wajahnya ke bawah. Menautkan bibirnya dengan bibir Leeteuk.

Selama beberapa menit, hanya ciuman lembut dan hangat yang mereka berdua rasakan. Ada sedikit rasa manis dari gula yang menambah nikmat ciuman itu.

Beberapa menit itu mereka menghilang dalam dunianya sendiri, semua masalah dilupakan, semua dilema ditanggalkan, hanya cinta dan kasih yang membara sudah cukup memberi mereka kebahagiaan.

Perlahan Sora membuka kelopak matanya, dilihatnya Leeteuk menatap lurus padanya.

Kedipan pertama

Kedipan kedua

Kedipan ketiga

“ AAAKKKHHHH..............!!!” Sora mengangkat tubuhnya menjauhi Leeteuk.

“ Kenapa kau melakukannya lagi oppa........ akkkkhhhhh!!!” Sora memegangi bibirnya yang sakit karena gigitan Leeteuk.

“ Aku tidak tau Sora ya, jangan salahkan aku, kau sendiri kan tadi yang mencuri ciumanku. Jadi jangan salahkan aku kalau aku membalasnya, kita impas kan??” Leeteuk tak dapat menahan untuk tidak tertawa. Tadi itu sangat hot baginya.

“ Uuuuukkkhhhh..... dasar warewolf......!!!!, awas kalau sampai bibirku berdarah Park Jung Su, aku akan menuntut balas.............!!!” Pekik Sora, dan hanya dibalas tawa Leeteuk yang semakin membahana.

“ Silahkan Sora ssi, asalkan olehmu aku rela berdarah- darah.......... kau bebas melakukannya.............!!!”

“ Uuukkkhhh..... menyebalkan!!!” Sora langsung berlari ke kamarnya, meninggalkan Leeteuk sendirian yang hampir mati kegelian karena tertawa melihat ekspresi Sora barusan.



***



Setelah ciuman itu, kini hubungan Leeteuk dan Sora berangsur membaik. Keduanya sedang membahas masalah duet mereka. ya, benar......... secara khusus Sora akan memainkan piano mengiringi Leeteuk menyanyi solo. Itu konsep yang di cetuskan Lee So Man, pencipta lagu dan penyanyi berduet bukankah itu suatu ide yang cemerlang??

“ Jung Su oppa......... apa kau sudah siap??” Tanya Sora saat dia sudah duduk di depan pianonya dan bersiap menekan tut- tut itu pelan.

“ Ne........ I am always ready just for you my princess...........!!” Menggombal sepertinya sudah mendarah daging bagi seorang Park Jung Su.

“ Oppa............ serius......!!” Sora memelototi Leeteuk.

“ Arasso.....arassoo.......!!!” Leeteuk memanyunkan bibirnya,

When I was young
Love was a lonely lullaby
Then there was you
I saw my future in your eyes
And I threw you away
I was wrong
When all is said and done


Sora menghentikan permainan pianonya....

“ Oppa....... menyanyi dengan wajah seperti itu kau terlihat jelek, mana Jung Su oppaku yang tampan huhh??”

Leeteuk tersenyum mendengar ucapan Sora.

Kini dia mulai menyanyi dengan sepenuh hati.

And I'm
Gonna to bring back my love to you
Gonna show you what love can do
Believe me
Just give me time
Cause I'm
Gonna bring back my love to you
And we'll lay down like lovers do
Oh my darling
Say you'll be mine



Of course I will be your’s Jung Su oppa........ tetapi apakah kau juga hanya akan menjadi milikku?? Bisakah aku meyakinkan diriku akan itu??” sebuah pertanyaan meletup begitu saja di pikiran Sora. terlalu riskan baginya untuk bisa selalu memiliki Park Jung Su. Namja yang mungkin bukan hanya Sora saja yang menginginkannya di dunia ini.


Spending my time building my castles in the sand
I was a fool letting you fall right through my hands tonight
Please let me hold you in my arms
And lie here safe from harm

Cause I'm gonna bring back my love to you

Gonna show you what love can do
Oh my darling
Say you'll be mine

Sora ya, aku akan menunjukkan padamu bahwa hanya kau yang bisa mendiami hatiku. Akan aku bangun kepercayaan itu setahap demi setahap seperti kastil pasir. Meskipun awalnya sangat rapuh dan mudah terbawa ombak maupun angin, aku akan memeganginya, selalu membuatnya basah sehingga lama kelamaan akan memadat dan sulit untuk dihancurkan......... Seperti itulah Sora ya............!! Janji Leeteuk pada hatinya dan cintanya.

All that I ever wanted
All that I ever needed
Was your love
Cause your love
Carries me

Cause I'm

Gonna bring back my love to you
Gonna show you what love can do
Oh believe me
Just give me time
Cause I'm
Gonna bring back my love to you
And we'll lay down like lovers do
Oh my darling
Say you'll be mine

Oh my darling

Say you'll be mine


Leeteuk membalas memandang Sora, hanya lewat tatapan mata semuanya sudah terucapkan. Leeteuk tersenyum, begitu pula dengan Sora...........

Semua kesalahpahaman, kekecewaan, dan kesedihan sepertinya sudah berangsur- angsur menghilang.

Semua orang di studio rekaman bertepuk tangan. Tak perlu waktu lama bagi mereka untuk melakukan rekaman lagu solo Leeteuk. chemistry yang terbangun diantara Sora dan Leeteuk sudah menjadi kekuatan utama bagi mereka.

“ Selamat Leeteuk ssi, Sora ssi........ kalian sudah bekerja keras selama ini!!!” Ucap music director menjabat tangan keduanya bergantian.

Begitu pula member Suju yang ikut melihat proses rekaman, bahkan tak sedikit beberapa di antara mereka ikut menangis mendengar Leeteuk bernyanyi. Mereka tau bagaimana perjuangan Leeteuk untuk kembali mendapatkan hati Sora. Mereka di sana saat Leeteuk terpuruk, mereka juga di sana saat Leeteuk berusaha bangkit dan akhirnya kembali bisa bersatu bersama cinta sejatinya, Kang Sora.

Kuharap kau bisa bahagia hyung, aku selalu berdoa untukmu.........!!” Gumam Lee Donghae.

Bahagiakan Sora , Teuki hyung.......... aku akan selalu mengawasimu, Sora adalah gadis yang sangat berharga, dia tidak layak untuk kau sia- siakan apalagi membuatnya selalu menangis karenamu!!!” Gumam Yesung, dia bahagia melihat Leeteuk dan Sora bahagia. Yesung juga akan menangis bila melihat Sora bersedih dan tersakiti.

Meninggalkan pikiran member- member Suju, kita kembali pada Sora dan Leeteuk yang sekarang sedang berdiri berhadapan.

Leeteuk meraih bahu Sora dan memeluk tubuh Sora erat.

“ Sora ya......... saranghae..........!!!” Bisik Leeteuk begitu lembut di telinga Sora.

“ Jung Su oppa......... nado, saranghae.........!!” Balas Sora cepat setelah bisikan cinta Leeteuk ditransfer sepersekian detik ke otaknya.

Kebahagian melanda keduanya, berharap kebahagiaan itu tidak akan pernah hilang dan selalu melingkupi perasaan mereka.

Suara pintu terbuka, seseorang baru saja masuk.

“ Leeteuk oppa.......... aku datang............!!!” Teriak seorang yoeja berbaju hijau toska, senyuman tak pernah hilang dari wajahnya.

“ Oh In Hye??!!!” Teriak hampir semua orang di ruangan itu bersamaan, kemunculan yang tak terduga, kemunculan yang tak diharapkan.

Terutama oleh Sora, yang perlahan merenggangkan dan melepaskan pelukannya pada Leeteuk.

Apakah ini yang disebut kebahagiaan sesaat??” Suara hati Sora, menatap In Hye yang menatap tajam padanya.



To Be Continue......

3 komentar:

  1. just for a moments they were happy but ... :(

    cinta sejati mang susah bgt jln nya ... hhehehe
    lisa tunggu kelanjutan nya ya vita ... hwaiting^^9

    BalasHapus
  2. Ahh.... eonni, in hye-nya gak usah dibikin lama-lama yah muncul di chapter berikutnya.... *sigh*

    BalasHapus
  3. kayaknya Tya harus sedikit kecewa dulu nih, coz In Hye bakalan muncul buat part2 selanjutnya :(
    Mianhae........

    BalasHapus