Rabu, 07 Agustus 2013

Bring Back My Love Part 10 (sekuel Are You Yoeja)



 Leeteuk memarkir mobilnya tepat di depan gerbang rumah keluarganya. Dilihatnya Sora masih tertidur pulas di sampingnya dan Leeteuk tak tega untuk membangunkannya. Seharian ini mereka sudah bersenang- senang, mulai dari bermain di kolam renang, makan siang di Yeouido’s Restaurant dan melakukan Fishy footsie di Namu Geuneul.

Pasti Sora sangat kelelahan sepanjang hari berkeliling, begitu pula dengan Leeteuk. Namun rasa lelahnya terbayar oleh kebersamaan mereka. Hal yang susah untuk Leeteuk wujudkan di tengah jadwalnya yang padat. Meskipun Leeteuk sedikit dibuat jengah dengan beberapa panggilan dan pesan masuk dari seseorang yang tak diharapkan. Tentu saja Leeteuk me reject panggilannya, tetapi hal itu justru menarik perhatian Sora. Sora berulang kali bertanya kenapa Leeteuk menolak panggilan itu, dan sebuah alasan klise yang Leeteuk berikan, bukan panggilan penting, kok!!

Perlahan Leeteuk mulai menggeser posisi duduknya mendekati Sora. Ditatapnya wajah Sora lekat- lekat. Dia tak pernah berhenti untuk mengagumi Sora. Bahkan saat tidur pun Sora tetap terlihat secantik bidadari di mata Leeteuk. Alisnya yang indah, bulu matanya yang lentik, hidungnya yang mancung, dan bibirnya yang seksi tak luput dari jari tangan Leeteuk yang tanpa sadar menelusuri setiap inchi wajah Sora.

Hasratnya terlalu kuat untuk merasakan lembutnya bibir itu. Leeteuk sendiri hampir lupa kapan terakhir kali dia mencium Sora. Perlahan Leeteuk mencondongkan tubuhnya, semakin dekat, bertambah dekat, sedekat debaran jantungnya yang berpacu cepat. Leeteuk menelan ludah, sejenak dia masih menimbang apakah akan melakukannya. Apakah salah mencium gadisnya saat tidur, Leeteuk berpikir tidak ada yang salah. Dia sudah tak tahan lagi, menahannya terlalu lama juga tidak baik, pikirnya.

Tanpa pikir panjang lagi, Leeteuk benar- benar mencium Sora. Saat bibir mereka benar- benar bertemu, tanpa diduga Sora terbangun. Mata Sora terbuka sempurna mendapati Leeteuk menciumnya tanpa ijin. Leeteuk yang sadar sudah membangunkan Sora langsung memutuskan kontak mereka dan bergeser menjauh.

“ enggg.......... kau sudah bangun Sora ya?? tadi kulihat tidurmu pulas sekali, jadi aku tidak berani membangunkanmu..........!!” Jawab Leeteuk sedikit kikuk, tak berani menatap langsung mata Sora.

Sora tak mendengarkan ucapan Leeteuk, dia sibuk memegangi bibirnya.

“ Jung Su oppa......... tadi itu, kau ............ emm.............. benar- benar , menciumku??” Sora tak dapat menahan untuk bertanya, karena ciuman tadi masih sangat terasa di bibirnya. Walaupun singkat, ciuman Leeteuk yang lembut membuatnya berbunga. Tanpa sadar bibir Sora tersungging, dia tersenyum.

“ oh....... itu tadi?? Tidak, aku tidak melakukannya, kau mungkin berimajinasi Sora ya.......!!” Jawab Leeteuk berbohong, padahal jelas- jelas dia sudah tertangkap basah.

“ Benarkah??? Tapi tadi rasanya benar- benar terjadi..........!!” Sora sekarang jadi bingung sendiri.

“ Sora.......... sebaiknya kita cepat turun.... omma pasti sudah menunggu............!!” Leeteuk mengalihkan pembicaraan dan segera membuka pintu mobil.

“ Omma??” Mendengar kata itu Sora segera tersadar bahwa kini mereka sudah berada di depan rumah Leeteuk. Ini pertama kalinya Sora akan menemui omma Leeteuk, perasaan gugup tak bisa dia hilangkan. Disamping itu Sora tak dapat mengingat sedikitpun kenangan bersama wanita ini, meskipun Leeteuk bercerita ommanya sangat menunggu- nunggu pertemuan ini masih saja Sora merasa tidak tenang. Sekarang kondisinya berbeda dengan dulu, sekarang dia merasa asing dengan masa lalunya yang tiba- tiba terungkap. Apakah omma Leeteuk akan menerimanya, bagaimana tanggapannya setelah melihat Sora nanti. Itulah yang sedang menggelayuti hati Sora.

Sora menarik tangan Leeteuk,

“ Oppa.......... Apa semuanya akan baik- baik saja?? aku takut.........!!” Bisik Sora pelan, dia tak juga keluar dari mobil.

“ Percayalah Sora, kau akan sangat menyukai omma, jangan berpikir macam- macam yoebo..... meskipun kau tidak bisa mengingat omma, pasti omma bisa maklum.... yang terpenting kau hanya harus menjadi dirimu saja, ne??” Leeteuk mengulurkan tangannya membantu Sora turun.



Sora Pov*

Saat melangkahkan kakiku memasuki rumah besar ini aku merasakan seperti banyak memori tersimpan di sini, tetapi memori apa itu aku tak dapat mengingatnya.

Kugenggam sangat erat tangan Jung Su oppa saat sebuah ruang keluarga yang cukup besar menyambutku, kuperhatikan setiap detail isi ruangan ini. Semuanya tertata rapi dan terkesan sangat berkelas, aku mengagumi bagaimana sang pemilik rumah bisa menciptakan suasana hangat dan bersahabat di setiap sudut ruangannya.

Tak lama kemudian mataku menangkap seseorang yang duduk memunggungi kami.

“ Omma........... aku datang.........!!!” Kudengar suara Jung Su oppa menyapanya.

Berdiri seorang wanita paruh baya, rambutnya pendek, wajahnya bulat oval, dia menatapku dengan mata almondnya yang sama persis dengan mata namja yang saat ini berdiri di sampingku.

Dia menatapku lama, aku bingung harus melakukan apa....

“ Annyeong haseyo........... “ Sapaku sangat kikuk, sembari mengulaskan senyum dan membungkuk memberi hormat.

Kuperhatikan dia tak membalasku, hanya menatapku dengan tatapan yang tak mampu kuartikan. Apa beliau tak menerimaku? Apa aku tidak diharapkan disini? Semua pikiran itu kembali menghantuiku, aku benar- benar tegang saat ini, berharap semua yang kupikirkan salah.

Tanpa kuduga dia justru berlari kearahku, memelukku dengan sangat erat.

“ Sora ya, anakku.......... akhirnya kau kembali sayang, omma sangat merindukanmu..... sudah lama kau menghilang dan kupikir kita tak akan bisa bertemu lagi...... terima kasih Sora, karena kau telah kembali...............” Ucapannya ini langsung merobohkan tembok kegalauanku. Kini aku bisa tersenyum bahagia, karena semua persepsiku yang salah tentangnya.

Makan malam bersama, berbincang dan bergurau penuh keakraban membuatku langsung betah berada di rumah ini. Apalagi sikap omma Jung Su oppa yang sangat lembut membuatku teringat akan omma kandungku yang telah tiada.

Setelah melewati malam yang menyenangkan omma membimbingku menunjukkan di mana kamar tidurku.

“ Apa kau bahagia Sora ya??” Tanya omma saat kami sudah duduk di pinggiran tempat tidur.

“ Ne.......... aku bahagia omma.......!!!” Jawabku tanpa harus berpikir panjang.

“ Apa kau sangat mencintai Jung Su ya......... anakku??”

“ Aku.................!!” Ada apa dengan perasaanku, tentu saja aku mencintai Jung Su oppa. Dia tunanganku, dan sebentar lagi aku akan menikah dengannya. Tetapi kenapa sebagian hatiku seperti tak sejalan??

“ Sora ya?? kau belum menjawab omma sayang!!!” Omma menatapku terus, membuatku semakin tersudut.

“ Ten....tentu saja... aku mencintai....... Jung Su oppa.......” Kalimatku seperti sebuah pertanyaan bagi diriku sendiri. Benarkah hanya Jung Su oppa yang kucintai?? Atau ada orang lain yang tanpa diduga ikut masuk ke dalam hatiku???



Sora Pov End*



***

Hari sudah larut saat Leeteuk melintas di depan kamar Sora. Hanya ingin memastikan bahwa Sora sudah tidur, Leeteuk mengintip ke dalam. Ternyata pintunya tidak dikunci, Leeteuk pun perlahan berjalan masuk. Dilihatnya Sora masih terjaga, yoeja ini sedang berdiri memunggunginya menatap ke luar jendela yang terbuka. Angin dingin yang menerbangkan gorden tipis berwarna putih sepertinya tak mengganggu Sora yang sedang berdiam diri di sana.

“ Sora ya........ kenapa belum tidur?? Sedang memikirkan sesuatu???” Leeteuk melingkarkan lengannya memeluk Sora dari belakang. membuat Sora sedikit terlonjak kaget karena kehadirannya yang tiba- tiba.

“ Jung Su oppa....... kau.......mengagetkanku.........!!” Suara Sora terdengar aneh. Leeteuk sadar ada sesuatu yang sedang Sora simpan darinya.

Leeteuk mengenal tunangannya ini dengan baik. Jika Sora sudah mulai menghindar, tak berani menatap Leeteuk bila sedang berbicara, dan mengulaskan senyuman palsu hanya untuk membuat Leeteuk tidak merasa khawatir, Leeteuk yakin Sora tidaklah baik- baik saja.

Terkadang Leeteuk merasa iri pada sosok Lee yang dia perankan. Bersama Lee, Sora seolah tak pernah canggung menceritakan segala yang dia rasakan. Tetapi kenapa dengan dirinya yang sekarang Sora bersikap lain, cenderung tertutup.

Apakah aku harus terus menjadi Lee agar aku bisa selalu dekat denganmu Sora ya??” Gumam Leeteuk dalam hati.

Sora tiba- tiba berbalik, kini dia menghadap Leeteuk dan menggenggam tangan Leeteuk erat. Sebutir air bening menetes dari sudut matanya.

“ Sora ya......... ada apa, kenapa kau menangis??? Ceritakan saja padaku Sora, jangan kau simpan bebanmu sendiri..........!!!”

“ Jung Su oppa, maafkan aku. Aku tidak bermaksud menghianatimu, tetapi aku juga tidak bisa menjaga perasaanku sendiri. ini terjadi begitu saja, bahkan sebelum aku tahu tentang masa lalu dan hubungan kita............”

Ekspresi dan raut wajah Sora membuat Leeteuk resah.

“ Aku mencintai orang lain oppa.............” Tangis Sora semakin pecah, dia menutup wajahnya dengan kedua telapak tangannya.

Sedangkan Leeteuk merasa seolah ada yang menembakinya bertubi- tubi dengan puluhan peluru di ulu hatinya. Rasa sakit dan panasnya timah menjalar ke setiap pembuluh darahnya.

Sora mencintai orang lain??

Sesuatu yang memang sudah Leeteuk duga sebelumnya, namun dia sekuat hati menolak mempercayai itu.

“ si....siapa..... orangnya? Siapa yang sudah merebut hatimu dariku Sora ya............??” Raut kesedihan tak dapat Leeteuk sembunyikan lagi, terlalu sakit memang. Tetapi bila Sora lebih bahagia dengan orang itu Leeteuk rela melepasnya. Meskipun dia harus menderita selamanya, Leeteuk rela asalkan dia bisa melihat Sora bahagia.

“ Dia....dia sahabatku oppa....... selama ini dialah yang menghiburku di saat aku merasa sedih, dia yang ada di dekatku saat tak ada orang lain yang mau mendengarkan keluh kesahku...... aku baru menyadari perasaanku, tetapi aku juga tidak mau menyakitimu Jung Su oppa........... namanya Lee.............!!!” Sora tak dapat melanjutkan ucapannya.

Leeteuk terbelalak mendengar pengakuan Sora. permainan apa lagi ini?? Sora mengaku mencintai orang lain padahal orang itu adalah Leeteuk sendiri. Entah raut wajah sedih atau bahagia yang harus Leeteuk ekspresikan saat ini. Tentu saja Leeteuk harus bahagia karena Sora mengaku bahwa dia mencintainya, tetapi dalam sosok lain dirinya, sebagai Lee bukan sebagai Jung Su atau Leeteuk yang dulu sangat Sora cintai.



Sora Pov*



Meskipun aku masih menunduk tak bisa memandang wajahnya, aku tahu Jung Su oppa perlahan pergi meninggalkanku. Pasti dia sangat kecewa padaku, bagaimanapun aku ini tunangannya, tetapi aku justru mengaku mencintai orang lain.

Oh....... Sora ssi....... apa kau sudah gila??? Apa kau sadar dengan apa yang sudah kau lakukan???

Kudengar seseorang membuka pintu kamarku, langkahnya perlahan mendekatiku memaksaku untuk mendongak melihat siapa yang datang.

Seketika suaraku tercekat di tenggorokan,

Kuusap berulang- ulang kelopak mataku, mungkin aku hanya berhalusinasi. Tetapi tidak, dia tetap ada di hadapanku sekarang,

“ Lee......................!!!” Dia berjalan mendekatiku, betapa aku merindukan sahabatku ini. Sudah berhari- hari aku tidak melihatnya, dia bahkan tak mengangkat satupun telepon dariku.

“ Sora ya........... apa sosok ini yang kau cintai???” Ucapannya membuatku bingung, bagaimana dia tahu aku mencintainya?? Dan bagaimana dia bisa tiba- tiba berada di sini.

Kulihat dia melepas kacamata yang dipakainya........

“ Tidak.......tidak mungkin..........!!!” aku mundur beberapa langkah menyadari sesuatu yang mulai terkuak di depanku.

Lee tersenyum, kemudian dia berlanjut melepas rambut yang ternyata hanya rambut palsu.

Apa ini mungkin??? Aku merasa sedang dibodohi...........

“ Kau sudah melihatnya Sora ya.......... Lee sebenarnya tidak ada, yang ada hanya aku Park Jung Su......... jadi kau tidak perlu bi................!!!”



Plaaaakkk............

Tanpa sadar tanganku melayang menampar pipinya keras. Berulang kali kugelengkan kepalaku berusaha untuk tak mempercayai kejadian di depanku. Tetapi semuanya adalah kenyataan, terbukti dari betapa sakitnya hatiku saat ini.

Marah, kecewa, benci, tidak adil dan merasa dipermainkan itulah yang meluap di hatiku sekarang.

“ Park Jung Su........ kenapa kau tega melakukan semua ini padaku??? tidak pernahkah kau bayangkan bagaimana bingungnya diriku saat tak bisa mengerti perasaanku sendiri. mencintai dua orang yang berbeda di saat yang bersamaan, itu benar- benar menyakitkan. Aku tidak mau hatiku terbagi, aku hanya ingin memberikan hatiku sepenuhnya padamu...... karena itu aku berusaha jujur tentang apa yang kurasakan. Tetapi apa sekarang??? Dengan mudahnya kau bilang Lee itu tidak ada, dia hanya imajinasi yang kau buat untukku........ berusaha membodohiku dengan tingkahmu, kau jahat Jung Su ssi..............!!!” Aku sudah terlalu kalap, Jung Su oppa berusaha menahanku tetapi dengan keras aku menolaknya.

Aku berlari keluar kamar, menuruni tangga dan berusaha secepatnya kabur dari tempat ini.

Sekilas kudengar lirih teriakan omma yang memanggil- manggil namaku, tetapi mungkin itu hanya halusinasiku, aku terus saja berlari keluar melewati pintu besar itu.

Tak kuindahkan kakiku yang kotor karena berlari bertelanjang kaki, tak kuindahkan tubuhku yang menggigil karena hanya berbalut piyama tipis, yang ada dalam pikiranku adalah berlari sejauh mungkin, menjauh darinya.

Tetapi tunggu, kenapa aku terus saja berputar- putar di tempat ini. Sebuah labirin yang mirip taman sesat dengan hanya tumbuhan perdu terpampang di depanku.

Ditambah hujan yang perlahan mulai turun dan semakin lama semakin deras.

“ Oh....... shit........ kenapa aku harus tersesat di saat seperti ini...........!!! Ayolah Sora ya, kau harus mengingat dimana jalan yang tadi kau lalui saat masuk..........!!” Gumamku masih terus berlari dan berputar- putar terjebak seorang diri.

Kenapa mereka harus membuat taman seperti ini??

“ UUUKKKHHH...................” Kuhempaskan tubuhku begitu saja di tanah. Kurasakan kedua kakiku kebas, tubuhku menggigil, kepalaku pusing berdenyut- denyut nyeri, pandanganku memudar. Aku sudah kelelahan, dan tak ada tenaga bagiku untuk terus berlari.



Sora Pov End*



Jung Su Pov*



Apa yang sudah kulakukan?? Aku sudah merusak semuanya. Sora tiba- tiba berlari meninggalkanku.

Ternyata tak selamanya kejujuran membawa kebaikan. Buktinya kini Sora semakin membenciku.

Aku berusaha mengejarnya sebelum berlari terlalu jauh. Tetapi Sora sangat cepat, dia sudah tak terlihat lagi oleh pandanganku.

“ Apa yang kau lakukan Jung Su ya??? Sora berlari keluar dan dia menangis!!!” Teriak omma saat aku berpapasan dengan beliau di tangga. Tak ada waktu bagiku untuk menjawab omma. Sekarang yang terpenting aku harus menemukan Sora.

Ternyata diluar sedang hujan lebat, kurasa Sora tak akan bisa pergi jauh. Jadi kuputuskan mencari di sekitar taman dulu.

“ Apa dia di sini??” Gumamku saat sampai di taman labirin. Taman ini adalah tempat favoritku saat kecil karena aku suka bersembunyi di sini ketika omma memarahiku. Tetapi aku justru tidak suka berada di tempat ini saat malam menjelang, suasananya yang sepi dan gelap membuatku trauma.

Kutepis semua rasa takutku, aku harus menemukan Sora.

Berjalan beberapa meter kulihat sesosok yoeja sedang duduk dengan posisi menenggelamkan wajahnya di antara kedua lututnya.

Aku menemukannya, aku menemukan Sora.

“ Kang Sora ................!!!” Teriakku keras karena takut suaraku tenggelam diantara suara hujan deras dan gemuruh petir di langit.

“ Jangan mendekatiku........... cepat pergi............!!!” Sora yang melihat kehadiranku langsung berdiri dan berniat menghindar. Tetapi kakinya tak sengaja terpeleset tanah yang becek, Sora terjerembab di depanku.

“ Sora ya..............!!!” Dengan cepat kuraih dan kuangkat tubuhnya, meskipun Sora terus meronta aku tak mendengarkannya.

Kami berdiri saling berhadapan, kupegang pundaknya yang masih mencoba kabur.

“ Dengarkan aku Sora ssi......... aku mengaku bersalah karena sudah membohongimu, kau bisa memukuliku, mencaci maki aku, lakukan semua yang kau mau asalkan setelah itu kau bisa memaafkanku Sora ya.......... kumohon maafkan aku............!!!”

Sora malah tertawa padaku.

“ Jung Su oppa........ mungkin mudah bagiku untuk memaafkanmu, setelah berpikir kau adalah orang yang kucintai dan aku tidak mungkin membencimu...... tetapi bagaimana dengan rasa percaya ku padamu. Tidak mudah membangun dan mempertahankan kepercayaan itu, entahlah apa aku masih bisa mempercayaimu lagi oppa......... aku tidak tahu.....!!!”

Ucapan Sora membuatku kehilangan kata- kata. Aku sadar sudah membangun jurang pemisah diantara kami. Sora kehilangan kepercayaannya padaku?? bagaimana aku bisa mengembalikan kepercayaan itu??

“ Aku menyamar sebagai Lee juga bukan karena disengaja Sora ya. saat itu aku bingung bagaimana caranya agar bisa dekat denganmu padahal saat itu kau sangat membenciku tanpa kutahu apa alasannya. Dan melihat dirimu yang sangat terbuka menerimaku sebagai Lee membuat sisi egoku memimpin, aku terlarut dalam kesenangan memerankan kharakter Lee asalkan bisa selalu bersamamu, menjagamu........... Tapi sekarang kau sudah tahu diriku sesungguhnya adalah tunanganmu, jadi aku tidak lagi berusaha memainkan kharakter Lee karena kupikir kau sudah bisa membuka hatimu untukku..... sebagai Park Jung Su, namun aku salah kan??? Kau tetap lebih memilih Lee...............!!!” Hanya itu yang bisa kukatakan pada Sora. setidaknya aku sudah berusaha mengungkapkan semua yang kurasakan selama ini. Kuharap Sora bisa mengerti.

Tak ada jawaban apapun darinya........

“ Sora ya??” tak ada ekspresi terbaca dari raut wajah Sora. dia membeku ditempatnya, terus menatapku.

“ Apa kau memaafkanku Sora??”

Kumohon anggukkan kepalamu Sora ya..... aku sangat menginginkan kata maaf itu meluncur dari bibirmu.

“ Antarkan aku pulang oppa.............!!!” Hanya itu, kalimat yang Sora ucapkan padaku.

Apa lagi sekarang?? Apakah Sora masih belum bisa memaafkan aku???



Sora sudah berjalan di depanku,

Aku tak boleh menekannya. Mungkin Sora masih membutuhkan waktu untuk berpikir.

“ Baiklah......... aku akan mengantarmu Sora ya............!!!” Aku pun mengikuti Sora,berusaha mensejajarkan langkah kami.

Aku mencoba meraih tangannya,namun entah kenapa perasaan takut menyergapku, segera kuurungkan niatku. Tanganku akhirnya hanya menggantung begitu saja menggenggam air hujan.



To Be Continue

Tidak ada komentar:

Posting Komentar