Jumat, 28 Juni 2013

The Baby, You, and Me (Special Kangin - Yoon Ji)




Alur cerita mundur ke beberapa waktu sebelumnya diawal pertemuan Kangin dan Yoon Ji


Sesampai di lobi Kangin mempercepat larinya melihat pintu lift di depannya yang hampir tertutup. Dengan satu kaki, Kangin menahan pintu dan segera melompat memasuki lift.

“ huhhfftt....... untunglah.......... ternyata kecepatan lariku tidak pernah berkurang, tidak sia- sia dulu aku menjadi juara lari tingkat nasional........... hahahaha.............” Kangin melompat kegirangan sambil meninjukan kepalannya di udara. Dia tak menyadari ada seseorang di sebelahnya menatap aneh ke arahnya.

Saat menoleh, Kangin langsung tersentak.....

“ ohh.......... hai nona, hai..............” Sapa Kangin cengengesan sambil melambaikan tangan, dia baru menyadari ternyata bukan hanya dirinya yang ada di dalam lift sekarang. Ada seorang gadis berdiri di sudut. Kangin memperhatikan gadis itu dari ujung kepala ke ujung kaki.

“ Cantik....................” Itu komentar pertamanya saat menatap gadis berambut pendek ini. Tapi sepertinya gadis ini tak begitu menanggapi Kangin, buktinya dia tak menjawab sapaan Kangin dan memilih sibuk dengan dokumen yang dibacanya.

Selalu seperti itu, wanita cantik selalu bersikap sombong........... “ Pikir Kangin, tak sengaja matanya menangkap sesuatu yang berkilauan di bawah kakinya. Kangin membungkuk dan mengambil benda itu.

“ eng..... nona, apa ini milikmu??” Tanya Kangin sedikit kikuk menyerahkan jepitan rambut yang dipungutnya.

Si gadis menoleh, memperhatikan sebentar jepitan itu kemudian mengangguk.

“ Terima kasih.............” Jawab gadis itu singkat, mengambil jepit rambut di tangan Kangin dan memakainya. Kemudian kembali melanjutkan aktivitas membacanya.

Bwohh??? Hanya itu yang dia ucapkan. Setidaknya dia harus terlihat senang dan tersenyum manis padaku sebagai balasan karena aku sudah menemukan benda miliknya. Bukannya malah berekspresi datar seperti itu. Tapi kenapa aku justru menyukainya?? Apa ada yang salah dengan otakku???” Kangin sibuk dengan gejolak hatinya, ini pertama kalinya dia merasakan sesuatu seperti ini. Tiba- tiba hatinya berdetak sangat cepat, hanya dengan melihat mata gadis di sampingnya.

Ah masa bodoh dengan semua itu, yang terpenting sekarang aku harus tau siapa dia......!!” Pikir Kangin.

Kangin pun mengulurkan tangannya bermaksud mengajak berkenalan.

“ Hai Nona, namaku Kangin, dan siapa namamu??” Tanyanya dengan senyuman paling ramah yang bisa dia berikan.

Klik............

Bersamaan dengan itu terdengar bunyi pintu lift yang terbuka.

Alih- alih menerima jabatan tangan Kangin gadis itu beranjak pergi meninggalkan lift, meninggalkan Kangin yang terbengong merasa tak dihiraukan.

Namun sampai di pintu lift si gadis menoleh..........

“ Namaku Lee Yoon Ji...........” Kata gadis itu pelan, sembari tersenyum.

“ Kyaaa.................manis sekali........!!!” Kangin langsung merasa melayang ke langit menerima senyumannya.

***



Sora sudah bersiap menyembur Kangin dengan kemarahannya karena datang terlambat saat membukakan pintu. Namun mendapati Kangin cengar- cengir sendiri di depan pintu, cepat- cepat Sora mengurungkan niatnya.

“ Oppa............. apa kau sudah gila??!!” Tanya Sora ketika mendapati Kangin tersenyum sangat aneh, hampir mirip orang gila.

“ Sora............. aku sangat mencintaimu adikku........!!” Jawab Kangin melenceng dari pertanyaan yang diajukan Sora. Dia memeluk adiknya sangat erat, sambil menciuminya berulang- ulang, saking gemasnya.

“ yahhhh................ Kangin sshi, kau sudah benar- benar tidak waras.....!!! Siapa yang sudah membuatmu seperti ini??!!” Pekik Sora kesal, pasti Kangin sudah bertemu seseorang yang berhasil membuat hatinya berbunga- bunga. Sora sangat mengenal kakaknya luar dan dalam.

“ Siapa yang membuatku seperti ini?? emmm........... siapa ya??? hehehehe......... kau ini mau tau saja...........!!” Kangin malah bermain teka- teki, semakin membingungkan Sora.

“ Sudahlah..... aku akan terlambat masuk kantor kalau begini, sebaiknya oppa menjaga Kyumin. Aku sudah menyiapkan semua kebutuhannya, makanan, susu, semuanya sudah ada di dapur. Oppa tinggal mengambilnya saja, dan ingat........ akhir- akhir ini Kyumin sering rewel, jadi jaga dia baik- baik.............” Pesan Sora sebelum akhirnya dia keluar meninggalkan Kangin.

“ Kau tenang saja Sora, Kyumin aman di tanganku........” Teriak Kangin, masih dapat didengar Sora dan membuat gadis ini tersenyum mendengarnya.

Kangin pun masuk dan melihat Kyumin yang asyik bermain dengan robot- robotannya.

“ Hai Kyumin ah........ paman boleh ikut bermain ya??” Kangin mengambil salah satu robot Kyumin. Melihat itu Kyumin malah menangis, dan melarang Kangin memegang robotnya.

“ ahh..... baiklah, baiklah......... paman tidak akan memegangnya lagi, sudah ya........... sudah jangan menangis.............” Kangin menghibur Kyumin yang masih sesenggukan karena menangis.

“ aiishh........... semakin lama Kyumin semakin mirip saja dengan Jung Su, pelit........ huh.............” Gumam Kangin pelan. Merasa haus Kangin pun menuju dapur. Dia mencari sesuatu yang dapat menghilangkan rasa hausnya.

Dia menemukan sekotak besar es krim dan memakannya di depan Kyumin. Sambil menonton TV Kangin terlihat sangat menikmati acara makan es krimnya. Dia tak menyadari Kyumin yang sedari tadi memperhatikannya.

Itu tidak mungkin, sebenarnya Kangin tahu Kyumin memperhatikannya tetapi dia berpura- pura tidak tau dan bermaksud membalas dendam karena tadi Kyumin menolaknya. Dia dengan sengaja memamerkan betapa enaknya es krim yang dia makan.

“ hemmmm.............. lezat sekali, wuuiiihhh dingiiiinnnn.....................!!” Decak Kangin, dia melirik Kyumin yang sudah berada di dekatnya, menatapnya penuh harap.

“ es.....es......kyim.................!!” Pinta Kyumin menunjuk- nunjuk es krim di tangan Kangin.

“ Kau mau ini??? Apa imbalannya buat paman dong???” Kangin malah mempermainkan Kyumin,

“ Kalau mau es krim........ cepat cium paman!!” Perintah Kangin, menyodorkan pipinya di dekat Kyumin.

Chuu.............

Kyumin pun mencium pipi Kangin, padahal saat itu wajah Kangin sangat berminyak karena tadi dia harus berlarian sepanjang jalan di bawah terik matahari akibat motornya mogok di tengah jalan.

“ Nah anak pintar, sini.......... duduk dekat paman........” Kangin mengangkat Kyumin dan menyuapinya.

Karena Kyumin sepertinya masih mau terus meminta es krim, Kangin pun menyodorkan sisa es krim yang masih setengah kotak agar dimakan sendiri oleh Kyumin. Kyumin yang diberi tentu saja tertawa kegirangan.



***

Kangin Pov............

Aku terpaksa terbangun saat mendengar suara tangisan di dekatku. Dengan sedikit malas aku menyalakan lampu karena keadaan ruangan yang gelap.

Kudapati Kyumin menangis kencang, padahal seharian ini dia tak rewel sedikitpun.

“ Kenapa Kyumin ah?? Kau haus ya?? mau minum??” Tanyaku masih dalam keadaan mengantuk, kulihat jam sudah menunjukkan pukul 7 malam, Sora dan Jung Su juga belum pulang..........

Mungkin mereka terlalu sibuk, akhir- akhir ini keduanya sering pulang larut malam.

Saat kuberi susu Kyumin menolak, dia terus saja menangis, aku tak tau apa keinginannya.........

Kusentuh dahinya, kemudian kusentuh dahiku sendiri mencoba membandingkan.......

“ omo............. Panas sekali!!” Ternyata Kyumin demam, makanya dia menangis terus. Apa yang harus aku lakukan??

Tanpa pikir panjang aku berlari keluar menggendong Kyumin, bermaksud membawanya ke klinik terdekat.

Ternyata di lift aku bertemu lagi dengan Yoon Ji, aduh kenapa kami bertemu di saat yang tidak tepat. Aku sedikit menundukkan kepalaku agar dia tak menyadari keberadaanku. Satu- persatu penumpang lift keluar, kini hanya tersisa aku dan dia saja.

“ Kangin sshi................” Pekiknya menyapaku, aduh dia melihatku juga.

“ ha....hai Yoon Ji sshi.........!!” Balasku gelagapan, dia menatapku dan Kyumin bergantian. Sebelum dia berpikir yang macam- macam aku harus meluruskannya lebih dulu.

“ anak ini.......... dia bukan anakku Yoon Ji sshi, dia keponakanku.......... hehehehe........... kau lihat kan, aku tak memakai cincin, aku masih single lho..........!!” maksudku menjelaskan, tetapi dia malah menanggapi dengan tersenyum.

“ ya...... aku tau!!” Jawabnya diluar dugaanku.

“ Kau tau?? bagaimana bisa kau tau??” Tanyaku padanya.

Dia hanya membalas dengan senyuman, ahhhh............ lelaki mana yang tidak meleleh melihat senyumannya itu.

Dia bergeser mendekatiku........

Menatapku semakin dekat, berada sedekat ini dengannya kembali membuat jantungku berpacu semakin cepat. Aku bisa dengan jelas mencium aroma parfum yang dipakainya. Jarak kami benar- benar dekat,

“ aa.....a....ada.....apa Yoon....Ji.....sshi??? Aku bahkan bisa melihat langsung matanya, membuatku semakin kikuk.

“ Kenapa dia menangis terus?? Ada apa dengannya??” oh..... ternyata dia mengkhawatirkan Kyumin, aku kira dia mau............... hehehehehe.........

“ ah....... maksudmu Kyumin?? Dia demam..........!!”

“ Demam?? Sejak kapan??”

“ entahlah aku juga tidak tau sejak kapan?? Aku baru saja menyadarinya saat bangun tidur............!!”

“ Bagaimana bisa kau tidak menyadarinya??” Dia memegang dahi Kyumin.

“ Iya dia memang demam, bisakah aku memeriksanya??” Pertanyaannya membuatku bingung.

“ Ah...... iya kau belum tau ya, kebetulan aku dokter anak.......... jadi mungkin aku bisa memeriksa Kyumin kalau kau mengijinkannya...........!!”

“ Tentu saja.......... tentu saja aku mengijinkannya......!!!” Jawabku cepat- cepat, mana mungkin aku menolak maksud baiknya.

“ oh..... baiklah kalau begitu ayo kita ke apartemenku, disana aku bisa memeriksa Kyumin dengan intensif.........!!!” Ajaknya ramah.

“ Baiklah.......... ayo.........!!” pekikku kegirangan.

“ Kangin sshi, apa kau baik- baik saja?? kenapa kau justru terlihat senang padahal keponakanmu sedang sakit??” Tanya Yoon Ji heran. Aduh aku bodoh sekali, memang tidak seharusnya aku tertawa senang padahal Kyumin sedang sakit.

“ ahhh...... tidak, tentu saja aku khawatir dengan keadaannya Yoon Ji sshi....... makanya aku ingin agar kau cepat- cepat memeriksanya.......!!” ucapku membela diri.

“ begitu ya?? Baiklah ayo kita kembali naik ke atas.............!!”

Aku mengangguk menerima ajakannya.

***

Yoon Ji menyuruhku menidurkan Kyumin di atas sofa, sedangkan dia membuka tas peralatan medisnya. Dengan sabar Yoon Ji menangani Kyumin, dia memakai stetoskopnya dan memeriksa kondisi Kyumin.

“ Sepertinya dia juga terkena radang tenggorokan, apa Kyumin memakan atau meminum sesuatu yang tidak seharusnya??” Tanya Yoon Ji padaku sedangkan tangannya sibuk memasang termometer badan untuk mengetahui seberapa tinggi demam Kyumin.

“ Emm......... apa ya?? setahuku Kyumin tidak mengkonsumsi apapun, selain......... enggg.......!!!” Aku tak berani mengatakannya, apa karena makan itu Kyumin jadi seperti ini.

“ Selain apa Kangin sshi??” Todong Yoon Ji langsung menatapku dengan pandangan curiga.

“ Dia menghabiskan hampir satu kotak es krim tadi siang...........!!!” Ucapku sedikit takut, dan benar saja ekspresi Yoon Ji langsung berubah, dia menatap tajam diriku.

“ Bagaimana bisa kau memberinya es krim sebanyak itu, dia masih bayi dan tidak seharusnya mengkonsumsi makanan secara sembarangan.........!!” Dia menyemburku dengan kemarahannya.

Aku hanya bisa tertunduk menyesali perbuatanku. Memang aku terlalu bodoh tak memikirkan apa akibat dari kecerobohanku.

Kangin Pov End



Author Pov

“ Kangin sshi.......... maaf, aku tidak bermaksud memarahimu...... hanya saja.........!!” Yoon Ji langsung menyesal telah membentak Kangin, ini bukan kewenangannya memarahi Kangin seperti itu. Dia hanya merasa iba melihat kondisi Kyumin, dan keteledoran Kangin.

“ Tidak apa- apa, memang ini salahku....... aku paman yang buruk bagi Kyumin, aku tidak becus mengurusnya..........!!” Ucap Kangin sedih, dia terlihat sangat menyesal.

“ Sudahlah, ini sudah terjadi. Yang penting sekarang Kyumin sudah meminum obat dan kuharap obatnya cepat bereaksi sehingga dia bisa cepat sembuh.............” Yoon Ji tersenyum menatap Kangin.

“ Demamnya juga tidak terlalu tinggi, mungkin besok sudah mulai turun......... Tidak apa- apa Kangin sshi. Kau tenang saja, semuanya akan membaik..........” Yoon Ji menyentuh tangan Kangin dan mengusapnya lembut. Dia tak ingin Kangin terus- menerus menyalahkan dirinya sendiri.

“ Terima kasih Yoon Ji sshi.............!!” Kangin pun menelungkupkan telapak tangannya di atas tangan Yoon Ji.

Keduanya saling menatap, ada perasaan aneh tiba- tiba menyusup. Membuat Yoon Ji merona, begitu pula dengan Kangin, mereka saling membuang muka untuk menyembunyikan wajah yang sudah memerah.

“ Oh...... lihatlah Kyumin sudah tertidur, sepertinya obatnya sudah bereaksi, dengan sedikit istirahat besok Kyumin akan kembali sehat...........!!” Kata Yoon Ji mengalihkan perhatian, dengan cepat dia melepas tangannya dari genggaman Kangin.

“ Ya......... Kau benar Yoon Ji sshi, sebaiknya aku segera membawanya pulang......... nanti appa dan ommanya bisa khawatir tak menemukan Kyumin di rumah.............!!” Kangin meminta ijin pulang.

“ Kangin sshi.................” Yoon Ji mencegah Kangin, ada sesuatu yang ingin dia katakan, tetapi dia bingung bagaimana harus memulainya.

“ Ne........ ada apa??” Tanya Kangin, tak jadi berdiri dan kembali duduk di samping Yoon Ji.

Yoon Ji menatap Kangin lama, dan akhirnya tersenyum.

“ Tidak ada, aku hanya ingin memberimu ini.........” Yoon Ji mengambil obat dan sirup yang harus diminum Kyumin.

“ Jangan lupa memberikannya secara rutin, sampai Kyumin benar- benar sembuh.........!!” Tambahnya, Kangin hanya mengangguk. Padahal sebenarnya bukan itu saja yang ingin dikatakan Yoon Ji, mungkin lain kali pikirnya.



“ Noona.......... kukira kau belum pulang....... bogoshippo yo.............!!!” Suara seseorang mengejutkan Kangin dan Yoon Ji. Seorang namja berambut blonde tiba- tiba masuk menghambur memeluk Yoon Ji.

“ Jae ya............ sejak kapan kau kembali dari Busan?? Bukankah seharusnya kau pulang seminggu lagi??!!” Yoon Ji terlihat bingung menerima kedatangan Lee Hyuk Jae yang tiba- tiba.

“ Ah..... Noona, disana sangat membosankan, aku hanya meliput berita- berita tak penting jadi kuputuskan kembali ke sini saja...........” Hyuk Jae melepaskan pelukannya dan langsung terlonjak kaget, melihat seorang lelaki bersama noonanya.

“ Siapa kau??” Tunjuk Hyuk Jae pada Kangin, dia terlihat tidak senang.

“ Yah......... Lee hyuk Jae, jaga sikapmu. Dia tamuku, kau tidak seharusnya bersikap tak sopan seperti itu.........!!” Yoon Ji menengahi, dia tidak suka dengan sikap adiknya yang selalu protektif bila Yoon Ji kedapatan dengan seorang lelaki.

“ Kenalkan........... Namaku Kangin................!!” Kangin mengulurkan tangannya hendak mengajak Hyuk Jae berkenalan.

“ Lee Hyuk Jae, satu- satunya adik Yoon Ji noona, dan akan selalu menjaga noonanya sampai kapanpun ..................!!” Hyuk Jae menerima jabat tangan Kangin, dia tersenyum tetapi tanpa Yoon Ji ketahui Hyuk Jae mencengkeram kuat tangan Kangin. Tatapan Hyuk Jae pada Kangin seperti-- jangan kau coba-coba ganggu noonaku atau kau akan berhadapan dengaku--

Kangin tak ingin meninggalkan kesan kasar, dia tak membalas sikap tak bersahabat Hyuk Jae, dia justru tersenyum seakan tak terjadi apa- apa.

“ ahh.................” Pekik Hyuk Jae pelan, karena merasakan justru tangannya yang sakit saat mencenggeram tangan Kangin.

Kuat sekali orang ini, padahal seluruh kekuatanku sudah kukeluarkan ,dia seperti tak merasakan apapun, malah tanganku yang sakit sendiri..............!!” Gumam Hyuk Jae dalam hati. Kemudian pandangannya tertuju pada seorang bayi yang sedang tertidur di sofa.

Sepertinya aku pernah melihat anak ini, dimana ya?? aduh aku lupa........ tetapi aku memang pernah melihatnya.............!!" Hyuk Jae berpikir keras untuk mengingat.

“ Oh.............God....... Bukankah dia anak Kang............. Kang........ Kang Yora??” Pekik Hyuk Jae, setelah dia mengingat siapa bayi di depannya.

“ Kang Yora??? Siapa Kang Yora?? Kang Sora maksudmu??” Kangin membenarkan pengucapan Hyuk Jae yang salah menyebut nama adiknya.

“ Ah........... benar, Kang Sora.........” Hyuk Jae menepuk dahinya sendiri, sedikit kesal dengan ingatannya yang tumpul.

“ Apa kau suami gadis itu??” Tanya Hyuk Jae lagi, Kangin menggeleng.

“ Bukan......... Sora itu adikku, jadi Kyumin ini keponakanku..........” Jelas Kangin,

“ Tunggu dulu......... bagaimana bisa kau mengenal adikku??” Kini Kangin yang balik bertanya.

“ Ohh......... karena saat itu akulah wartawan yang memergoki adikmu bertemu dengan Park Jung Su...............” saat mendengar nama Jung Su disebut, Kangin jadi teringat peringatan Jung Su agar tidak dekat- dekat atau berbicara banyak dengan seorang wartawan bernama Lee Hyuk Jae.........

“ Omo..................!!!” Jadi dia orang yang dimaksud Jung Su, aku harus cepat- cepat pergi kalau begini. Suara hati Kangin.

“ Ada apa Kangin sshi??” Tanya Yoon Ji yang heran dengan perubahan ekspresi Kangin, yang awalnya tenang, kini terlihat gugup.

“ Ahhh.......... tidak ada, sebaiknya aku pulang sekarang saja ya...........!!” Kangin dengan cepat menggendong Kyumin dan berjalan keluar, sebelum itu dia berbalik.

“ Yoon Ji sshi, terima kasih ya atas bantuannya, kapan- kapan aku akan mentraktirmu.............!!” Pamit Kangin sambil melambaikan tangannya, dan benar- benar bergegas pergi.

“ Noona, kau kenal lelaki aneh seperti itu dimana??” Hyuk Jae menatap Yoon Ji penasaran.

“ Ah sudahlah kau tidak perlu tau.......... !” Yoon Ji hendak beranjak, saat dia teringat sesuatu. Dia langsung memiting lengan Hyuk Jae dan menjitaki kepalanya.

“ Aduh noona, ada apa ini??? adiknya baru pulang bukannya disambut malah dipukuli......... ampun noona..........!!” Teriak Hyuk Jae kesakitan, namun Yoon Ji tak menghiraukannya.

“ Ini semua akibat perbuatan nakalmu Lee Hyuk Jae......... cepat katakan, apa yang kau lakukan pada kamera SLR ku??? huh???” Mendengar pertanyaan Yoon Ji, Hyuk Jae baru tersadar, dia menelan ludah.

“ Aduh....... noona tau dari mana kalau aku yang merusaknya .Saat itu aku hanya meminjamnya untuk memotret dan memata- matai jung Su ??” Pikir Hyuk Jae, dia pasrah menerima amukan Yoon Ji.

“ itu.......... itu, aku.......... aakkkhhhhh..........!!!!” Terimalah takdirmu Lee hyuk Jae, sepertinya semalaman kau akan menerima siksaan dari kakak perempuanmu.



***



Beberapa hari kemudian....



Malam sudah sangat larut saat Kangin masuk ke dalam lift seorang diri hendak turun ke bawah. Setelah seharian menjaga Kyumin akhirnya dia bisa pulang dan beristirahat. Kenapa dia tidak tinggal saja bersama Sora dan Jung Su agar Kangin tak harus bolak- balik dari rumahnya ke apartemen setiap hari untuk menjaga Kyumin. suatu alasan klise dikemukakan Kangin, dia takut merepotkan adik dan calon adik iparnya. Memang itu salah satu alasan Kangin tapi alasan yang paling mendasar adalah Kangin tidak tahan melihat kemesraan Jung Su dan Sora, bukannya dia tidak senang, Kangin hanya merasa iri dengan mereka. Seharusnya dia juga bisa memiliki seseorang yang bisa menjadi tempatnya pulang, seseorang yang bisa bersamanya membangun masa depan, tapi sampai sekarang kangin tak memilikinya.

“ ohh..... Tuhan, kasihan sekali nasibku......................huhuhuhu..................!!” Rintih Kangin, dia berjongkok di sudut lift, sambil menangis sesenggukan, meratapi nasibnya yang kesepian.

Sebuah tepukan di pundak mengagetkannya, Kangin mendongak.

“ ada apa Kangin sshi??? Kau menangis???” Ternyata Yoon Ji sudah berdiri di depan Kangin. Melihat Yoon Ji, Kangin langsung menghapus air mata dan ingusnya(??)

“ Ah...... tidak, siapa bilang aku menangis, hahahaha......... tadi ada debu yang masuk ke mataku, aduh pedih sekali.............!!!” Kangin mengedip- ngedipkan matanya berpura- pura di depan Yoon Ji.

“ Benarkah??? Coba kulihat??” Yoon Ji tanpa diduga memegangi wajah Kangin dan meniup lembut matanya.

“ Sudah??” Tanya Yoon Ji, Kangin mengangguk.

“ baguslah..............!!” Yoon Ji baru menyadari perbuatannya, tiba- tiba dia merasa kikuk dan sedikit bergeser menjauh.

Hening................

Keduanya terhanyut dalam pikiran masing- masing..............

Lima detik..........

Sepuluh detik................. Kangin menghentakkan kakinya pelan di lantai, Yoon Ji menunduk

Lima belas detik.......................

Dua puluh detik............................... Kangin melihat langit- langit, yoon Ji membetulkan letak rambutnya........

Keduanya saling menoleh.............

“ Kangin sshi..............” “ Yoon Ji sshi...............” Ucap keduanya berbarengan, saling memanggil nama masing- masing............

“ hahahahaha...............!!!” Tawa mereka meledak, melihat ekspresi kecanggungan masing- masing.

Pintu lift terbuka, Kangin dan Yoon Ji keluar berbarengan.

“ Kau mau kemana??” Tanya Kangin saat masih berjalan mengiringi Yoon Ji.

“ Ada barangku yang masih tertinggal di klinik, dan aku harus mengambilnya malam ini........” Jawab Yoon Ji, tangannya hendak melambai menyetop taksi saat Kangin menghalanginya.

“ Biar aku yang mengantarmu..............” Pinta Kangin memohon.

“ Tidak usah, aku tidak mau merepotkan, biar aku naik taksi saja ya..............!!” Yoon Ji menolak halus, dia sadar Kangin terlalu lelah dan dia tak mau membuatnya semakin lelah.

“ Sudahlah jangan menolak, ayo......... kuantar saja ya, aku dan black shadow siap mengantarmu sampai tujuan...............!!!” Kangin memohon sambil melancarkan puppy eyesnya.

“ black shadow??? Apa itu??” Yoon Ji menaikkan kedua alisnya karena penasaran mendengar nama yang tidak lazim.

Kangin hanya tersenyum dan menarik Yoon Ji menuju suatu tempat dimana terparkir sebuah motor Harley Davidson hitam yang unik.


“ Jadi ini maksudmu, black shadow itu??” Yoon Ji kaget melihat tunggangan Kangin yang tidak biasa.

“ ya, benar nona, dan kaulah wanita pertama yang akan menaikinya selama si blasha(singkatan Black shadow) menemani hidupku............!!” Ucap Kangin sok puitis, kemudian menyerahkan helm pada Yoon Ji.

Sedikit takut Yoon Ji pun naik membonceng di belakang Kangin.

Menyusuri jalanan kota Seoul malam hari dengan naik motor merupakan pengalaman baru bagi Yoon Ji, dia tak dapat memungkiri bahwa selama bersama Kangin, hari- harinya yang membosankan berubah menjadi menyenangkan.

Dia seperti melihat kehidupan lain yang selama ini tak pernah dilihatnya, karena sejak kecil kehidupannya tak lepas dari sekolah, rumah, dan buku. Itulah yang membuatnya terkadang sulit bergaul dan hanya menyibukkan dirinya dengan pekerjaannya.

Tapi sekarang berbeda, dia menemukan ketenangan dan kebahagiaan yang selama ini berusaha dicarinya. Semua itu ada pada diri Kangin.

Yoon Ji terlalu hanyut dalam pikirannya sampai dia tak sadar mereka telah melaju cukup jauh.

“ Yoon Ji ya...............!!” Panggil Kangin tiba- tiba,

“ Ne........... ??” Yoon Ji tertawa kecil mendengar Kangin memanggilnya begitu.

“ Apa kau mengukaiku...........?? enngg,,,, maksudku apa selama bersamaku kau merasa senang?? Karena sejujurnya aku merasakan hal itu saat bersamamu.”

“ ahh.......... ne, tentu saja, emm..... aku menyukaimu............!!” Tiba- tiba Yoon Ji merasa deg- degan, dia takut Kangin mendengar detak jantungnya yang hampir melompat saking kerasnya.

“ Kalau begitu, maukah kau menjadi pacarku??? Kumohon jangan tolak aku, aku mencintaimu Yoon Ji ya..............!!” Kangin benar- benar menyatakan perasaannya, dia tak butuh waktu lama untuk menyadari bahwa sesungguhnya hatinya sudah tertambat pada Yoon Ji. Dan dia tidak mau kehilangan kesempatan lagi.

“ itu......... aku......... emm.............. kurasa itu terlalu cepat Kangin ah.............. Kita kan belum mengenal terlalu lama............!!!” Yoon Ji memejamkan matanya menyesali ucapannya barusan. Apalagi yang dia tunggu, bukankah sangat jelas dia menyadari perasaannya, tetapi kenapa dia menolak.

Mendengar jawaban Yoon Ji, Kangin tak terima dia melajukan motornya sangat kencang membuat Yoon Ji berteriak ketakutan.

“ Kangin............... apa kau mau mati??? Cepat hentikan motor ini......... akkkkkhhh..............!!!” Yoon Ji semakin mengeratkan lingkaran tangannya di pinggang Kangin, kecepatan motor yang melaju kencang membuatnya ketakutan setengah mati.

“ Biar saja Yoon Ji ya........ lebih baik kita mati berdua saja, kalau kau tidak menerima cintaku.............!!” Teriak Kangin terdengar sangat frustasi.

“ Mwo?? Yahhh........... Kau sudah gila ya??” Yoon Ji memukul- mukul Kangin dari belakang, agar dia mau berhenti, tapi Kangin bergeming.

“ Ne............. aku memang sudah gila, aku gila karena terlalu mencintaimu........ Jadi kau harus memilih, menerimaku sebagai pacarmu atau mati bersamaku........ cepat jawab, sekarang..........!!!” Perintah Kangin, dia sudah tak mempunyai ide lain untuk memaksa Yoon Ji. Meskipun idenya sangat ekstrim dan tidak lazim........

“ Ba....baiklah......... aku mau jadi kekasihmu...... tapi cepat hentikan motor ini..........!!” Teriak Yoon Ji, setelah dia mengucapkan itu tiba- tiba motor mengerem mendadak. Membuatnya tubuhnya membentur punggung Kangin dengan kuat akibat momentum gaya yang dialaminya.

Sedangkan Kangin justru tertawa cekikikan karena terlalu bahagia.

Kangin kemudian memutar badannya menghadap Yoon Ji, dipandanginya Yoon Ji yang masih terpejam belum hilang rasa takutnya.

“ Yoon Ji ya......... mianhae......... aku melakukan ini karena aku tak mau kehilanganmu....... aku mencintaimu Yoon Ji ya, sangat mencintaimu.........” Kangin mengecup lembut dahi Yoon Ji, gadis ini membuka kedua matanya.

“ Aku juga mencintaimu bodoh.......... tapi kau tidak perlu melakukan hal seperti tadi, kita hampir saja terbunuh........... aku tidak mau mati Kangin ah......... aku masih mau bersamamu, mencintaimu sepanjang hidupku..........!!!” Jawaban Yoon Ji berhasil membuat Kangin tersenyum lebar, dipeluknya gadis di depannya ini.

Yoon Ji tertawa sembari mengelus punggung Kangin yang masih memeluknya. Dia tak pernah membayangkan seorang lelaki menyatakan cinta padanya dengan pemaksaan seperti ini, dan itu hanya Kangin yang bisa melakukannya.

****



Beberapa hari kemudian, apartemen Yoon Ji.........



“ Noona, memangnya akan ada acara apa?? Kenapa kau menyiapkan makanan sebanyak ini??” Tanya Hyuk Jae saat melihat Yoon Ji menata makanan dia atas meja makan, lengkap dengan semua dekorasi untuk makan malam spesial.

Yoon Ji tak berniat menjawab pertanyaan Hyuk Jae, dia terlalu sibuk dengan apa yang dilakukannya.

“ Ya...... noona, jangan buat aku penasaran..............!!” Hyuk Jae menyadari sesuatu yang aneh.

“ Omo.......... sejak kapan kau memakai pemerah pipi dan berdandan seperti ini?? Noona, siapa sebenarnya yang mau datang??” Tanya Hyuk Jae saking penasarannya, karena baru pertama kali melihat Yoon Ji berdandan sefeminim saat ini. memakai gaun, make up, dan jepitan rambut.......... benar- benar membuat Hyuk Jae hampir mati penasaran.

Tiba- tiba bel pintu berbunyi, Yoon Ji berlari menuju pintu Hyuk Jae pun ikut berlari, mereka berebut untuk membuka pintu. Hyuk Jae yang akhirnya membuka pintu. Betapa terkejutnya Lee Hyuk Jae mendapati Kangin berdiri di hadapannya dengan memakai jas dan membawa seikat bunga di tangannya, tak lupa bersama senyuman lebarnya.........

“ Kau lagi......... mau apa kau kesini??” Teriak Hyuk Jae menolak Kangin dan bermaksud menutup pintu, tapi dia kalah cepat dengan Yoon Ji yang sudah menarik Kangin masuk ke dalam.

“ Lee Hyuk Jae, mulai sekarang kau harus bersikap sopan dengan Kangin oppa..............!!”

“ OPPA???? Sejak kapan noona memanggil dia oppa??” Hyuk Jae melotot, apa lagi ini pikir Hyuk Jae. Noonanya benar- benar sudah tidak waras.

“ Baru saja, karena dia adalah calon kakak iparmu.............!!” Ucap Yoon Ji sangat jelas, dia menoleh pada Kangin dan tersenyum.

Kangin meraih tangan Yoon Ji dan mencium punggung tangannya.

“ Apa??? Oh my God.............. Tidak mungkiiiiiinnnn...................... aku tidak terimaaaa................!!!” Teriak Hyuk Jae menatap horor dua orang di depannya yang sedang memadu kasih. Dia mengacak- acak rambutnya terlalu frustasi.

Sedangkan Yoon Ji dan Kangin tak menghiraukan Hyuk Jae, mereka justru asyik sendiri dengan acara makan malam romantisnya.

“ Biarkan saja Kangin oppa, adikku itu memang sedikit aneh............ hehehehe............!!! say aahhhh....................” Yoon Ji menyuapi Kangin,

“ Aku tau................ aaahhhh..............” Kangin menerima suapan Yoon Ji.

Dua sisi yang sangat berlawanan terlihat di ruangan itu, di sudut kanan Yoon Ji dan Kangin mengumbar kemesraan, suasana bertaburan cahaya cinta. Sedangkan di sudut kiri terlihat Lee Hyuk Jae yang memojok frustasi di dinding dengan aura mistis yang kental dan kemarahan yang membara...............

Tak bisa dibayangkan.....................



CUT...........



Annyeong.......... author kembali lagi nih..........

Ada yang kangen gak ya??? hahahaha.......



Oke, sedikit melenceng dari rencana awal akhirnya aku mutusin untuk posting kisah Yoon Ji dan Kangin. Karena cerita ini bakalan nyambung sama part selanjutnya dari The Baby, You, and Me versi Teukso........

Tapi ada sesuatu yang ngenganggu author nih, butuh saran dan masukan............

Gimana menurut reader?? Ceritanya jelek ya?? atau kurang greget?? Gak tau kenapa author agak kesulitan saat mengawali dan mulai nulis lagi........

Jadi gak pede ajah pas mau ngeposting lagi........

Huuffttt............ jadi galau banget nih TT

4 komentar:

  1. ceritanya keren kok :D
    aku sukaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. makasih Shella ^^ dah lama juga ya kamu g muncul di sini, :)

      Karena Shella dah suka ma part ini, dan ngebuat author g galau lagi aku kasih bonus deh..... bonusnya hari ini aku ngepost dua ff, ditunggu ya :)

      Hapus
  2. hai author .. mianhae ni ru muncul .. ceritanya keren nd lucu ... ^^

    BalasHapus
    Balasan
    1. ru muncul kemana ajah nih , :) g papa kok, makasih ya...... ^^

      Hapus