Selasa, 01 April 2014

The Baby, You, and Me – 20







Jung Su baru saja menginjak rumah setelah tadi mengantar Kyumin sekolah saat bel rumahnya berbunyi. Seorang pengantar paket berdiri di depan pintu, membawa sebuah kotak putih berukuran besar. Setelah menandatangani dan menerima paket Jung Su segera bergegas masuk dengan wajah berseri- seri. Paket yang ditunggunya sejak lama akhirnya datang juga. Jung Su tidak sabar menunjukkannya pada Sora.

Jung Su berteriak memanggil Sora, membuat gadis yang sedang merapikan kamarnya itu segera mendekat. Melihat wajah kekasihnya sumringah menarik perhatian Sora.

“ Kotak apa itu oppa??” Tanya Sora pada Jung Su, yang malah melarang Sora ikut mengintip isi kotak.

“ Bukan apa- apa, ini hanya........” Jung Su tertawa misterius, membuat Sora semakin penasaran.

“ Oppa, biarkan aku melihatnya.....”

“ Apa kau sangat penasaran Sora ya??”

“ ehmm....ne, aku sangat-sangat penasaran.....jebal yo oppa, biarkan aku melihatnya ne??” Sora beraegeyo, membuat Jung Su tertawa semakin senang menggoda.



Jung Su akhirnya meloloskan permintaan Sora, dengan perlahan dia mengeluarkan apa yang ada di dalam kotak putih. Sebuah gaun pernikahan yang sangat indah, siapapun yoeja yang melihatnya pasti akan langsung ingin mengenakannya. Sutranya yang halus saat disentuh tangan, desainnya yang simple namun elegan, dan beberapa taburan swarovzki membuat gaun itu berkilauan bila terkena pantulan cahaya.

Namun berbeda dengan Sora, gadis ini malah terlihat kaget bercampur sedih. Sora hanya memandang kosong pada gaun di depannya itu. Seharusnya dia bahagia, tapi itu tidak dirasakannya. Munculnya gaun ini membuat Sora kembali sadar bahwa waktunya sudah habis.



Flashback sehari sebelumnya”



Sora PoV




“ Sora ya, pelankan sedikit, kau bisa membunuh kita berdua bila cara menyetirmu seperti ini??” Aku tak menggubris teriakan Min Ji yang sekarang tampak pucat dan hanya berpegangan pada kursinya erat. Aku terlalu antusias untuk segera menjemput Kyumin dan mengajaknya bertemu Jung Su oppa. Kami berjanji akan makan malam bersama, Jung Su oppa akan memasak untuk kami. Dia bilang akan ada kejutan di rumah nanti. Kira- kira apa ya kejutannya??


Karena tidak mau terlalu penasaran aku pulang cepat dan meminta sahabatku Min Ji mengantarku untuk segera menjemput Kyumin. Tapi mengenal bagaimana Min Ji mengemudikan mobil seperti jalannya siput membuatku tidak sabar. Untuk hari ini biarlah aku yang mengemudi.

“ Sora ya........ awas, lihat jalanmu!!” Teriakan Min Ji terus saja mengganggu konsentrasiku.

“ Min Ji ah, percaya saja padaku.......”

“ Aku tidak mau mati muda, aku bahkan belum menikah......”

“ hahahaha...... kau ini, kalau sangat ingin menikah kenapa kau menolak lamaran Lee Hyuk Jae??”

Aku sebenarnya hanya berniat bercanda, tetapi melihat wajah Min Ji berubah murung aku langsung menghentikan aksiku.

“ Mianhae Min Ji ah, aku tidak........”

“ Sudahlah Sora, aku tidak menyalahkanmu..........”

Entah apa yang diucapkan Min Ji aku tidak terlalu bisa mendengarnya. Karena aku sudah tidak sabar keluar dari mobil sesaat setelah kuhentikan mobil di depan sekolah. Ketika memandang keluar aku melihat seseorang, oh bukan, dua orang dengan seorang balita. Mereka terlihat sangat akrab bermain dan bercanda.

Awalnya aku tidak percaya,” Tidak mungkin, itu bukan Jung Su oppa......” Hiburku dalam hati, kenapa Jung Su oppa harus berada di sini bila tadi dia bilang masih harus menyelesaikan syutingnya. Oppa sendiri yang menyuruhku agar menjemput Kyumin.
“ Omo....... bukankah itu Jung Su sshi?? Kenapa dia di sini??” Perkataan Min Ji meruntuhkan pertahananku. Siapapun pasti bisa melihat dengan jelas bahwa itu adalah Jung Su oppa yang sedang bersama Hyorin. Seberapa keras aku berusaha membohongi diriku, tetap saja aku gagal.

“ Sora kau mau kemana??” Min Ji memegang lenganku saat aku keluar dari mobil namun tak bermaksud menuju sekolah, aku malah melangkah ke arah sebaliknya.

“ Aku mau ke toilet sebentar Min Ji ah, “ Aku segera berlari menjauh sebelum Min Ji melihat air mataku. Rasanya baru kemarin aku berusaha mempercayai Jung Su oppa. Aku tanamkan pada hati dan pikiranku bahwa semua yang dikatakan Hyorin itu bohong. Tidak ada yang bisa memisahkan aku dan oppa. Tapi apa yang kulihat sekarang tampak sangat berbeda. Kembali keyakinanku pada oppa melemah.

Saat masih memandangi cermin di depanku, ponselku berdering.

“ Apa kau sudah melihatnya tadi Sora sshi?? Park Jung Su akan lebih bahagia bila bersamaku. Kau lah penghalang bagi kami. Apa kau masih tidak sadar bahwa keberadaanmu sebenarnya tidak diharapkan. Jung Su oppa hanya kasihan saja bila harus meninggalkanmu. Dia pria yang terlalu baik, seharusnya kau yang sadar diri Sora sshi. Cinta Park Jung Su sebenarnya hanya untukku, hanya saja dia terlalu bimbang karena adanya dirimu. Tapi ingatlah ada Kyumin diantara kami, kau tidak bisa melupakan itu. Meskipun kau menikah dengan Jung Su oppa, itu tidak akan bisa membuatmu memiliki Kyumin, karena Kyumin akan terus mencari ommanya yaitu aku........ aku Hyorin, bukan kau.......”

“ Sudah hentikan, hentikan Hyorin sshi...... hentikan......” Teriakku sangat kalap, kulempar ponselku karena aku tak ingin lagi mendengar suaranya. Ini sangat menyakitkan, semua ucapannya sudah benar- benar mempengaruhiku.

“ Apa yang harus aku lakukan?? Hiks....apa yang harus kuperbuat?? Apa?? Apa??”

Sora Pov End*




“ Apa yang harus kulakukan?? Apa aku harus memutuskannya sekarang??” Pikir Sora, dia tak sadar Jung Su terus memanggil namanya.

“ Sora ya, apa kau mendengarku yeobo??” Jung Su berubah khawatir melihat reaksi Sora tak sesuai dengan angannya.

Sora mundur beberapa langkah menjauh namun Jung Su menghentikannya dengan berlutut tepat di hadapan Sora

Sambil meraih dan memegang tangan Sora dan menatap lurus pada manik matanya Jung Su berkata,” Sora ya, ayo kita menikah. Sudah tidak ada lagi yang perlu kita tunggu, kita saling mencintai dan memiliki. Aku hanya ingin secepatnya menikahimu, Kang Sora sshi.......”

“ Tidak..........”

“ Tidak?? Apa maksudmu tidak??” Jung Su tidak mengerti maksud Sora.

“ Yoebo ya, kau hanya ingin bercanda kan?? Hahaha....... itu sangat lucu Sora, kau berhasil membuatku ketakutan......” Jung Su tertawa, Sora memang sangat pintar berakting dan bermain- main sekarang.

“ Aku tidak bercanda Park Jung Su sshi, mianhae aku tidak bisa menikah denganmu!!” Jawab Sora dengan lancar meskipun sebenarnya sangat berat dia melakukan penolakan itu.

Tawa Jung Su langsung terhenti dan tergantikan oleh raut cemas dan kecewa. Masih antara percaya tidak percaya dengan apa yang baru saja didengarnya, Park Jung Su menatap Sora meminta penjelasan.

“ Sora, kau bercanda kan?? Semua yang kau katakan hanya untuk membuatku kesal saja, benar kan??”

Sora tampak lama berpikir sebelum akhirnya dia menjawab ketidakmengertian Park Jung Su.

“ Apa oppa masih ingat kejadian beberapa tahun silam saat dimalam oppa debut??”

Jung Su berdiri,“ Kenapa kau menanyakan hal itu Sora ya, itu sudah sangat lama.... saat itu.....” Jung Su terhanyut dalam pikirannya sendiri. Bagaimana dia bisa lupa dengan kejadian malam itu. Di hari pertamanya debut dia harus mendengar pertunangan Je Hoon dan Taeyeon. Gadis yang sangat Jung Su cintai, tak bisa dimilikinya membuat Park Jung Su sangat terpuruk. Padahal di hari yang sama Jung Su ingin melamar Taeyeon. Tapi rencananya gagal dan hanya membuat Jung Su semakin sakit hati. Dia terus minum dan bermabuk- mabukan sampai tak sadarkan diri.

“ Dan di malam itu ada seorang gadis yang membantu oppa, dia Hyorin sshi........”

“ Hyorin??” sekarang jelaslah mengapa Jung Su selalu berpikir bahwa dia pernah melihat Hyorin sebelumnya.

“ Iya, Hyorin sshi guru Kyumin. Dia yang menolong oppa, dia juga yang membawa oppa ke hotel dan kalian berdua kalian berdua..........” Sora tak bisa melanjutkan ucapannya karena tangisnya sudah lebih dulu pecah.

Sedangkan Jung Su seperti membeku di tempatnya.

“ Kau melakukannya dengan Hyorin dan karena itulah Kyumin lahir. Kyumin itu anak kandungmu Park Jung Su, anakmu dengan Hyorin.......” Teriak Sora yang tak bisa mengontrol luapan perasaannya. Mengatakan itu bagai mencabik- cabik sendiri hati dan perasaannya.

“ Sora, darimana kau mendengar semua itu?? memang betul pagi itu aku terbangun di sebuah kamar hotel tapi aku sendirian dan aku tidak merasa melakukannya??” Jelas Jung Su yang sebenarnya juga tidak yakin dengan perkataannya sendiri.

“ Sudahlah oppa, tidak ada lagi yang perlu dijelaskan. Kau tidak perlu merasa bersalah padaku karena saat itu kau belum mengenalku. Semua bisa terjadi, dan kita tidak bisa menyalahkan masa lalu.”

“ Tidak, Sora..... Aku.......” Belum selesai Jung Su berbicara Sora sudah menyelanya.

“ Apa kau menyayangi Kyumin??”

Jung Su mengangguk, “ Tentu saja aku sangat menyayanginya terlepas dia anak kandungku atau bukan aku akan selalu menyayanginya.” Jawaban Jung Su sedikit memberikan kedamaian di hati Sora. Setidaknya Jung Su tidak menolak anak malang itu meskipun dia telah tahu kebenarannya.

“ Dan apakah oppa mencintaiku???”

Lagi- lagi Jung Su mengangguk, “ Aku sangat mencintaimu Kang Sora, aku sangat mencintaimu......Apapun akan aku lakukan untuk membuktikannya padamu” Jung Su memeluk Sora erat, dia tidak ingin kehilangan gadis dalam pelukannya ini. Dia bahkan tak pernah membayangkan kesalahan masa lalunya bisa memberi dampak begitu buruk bagi masa depannya.

“ Kalau kau mencintaiku Jung Su sshi, buat Kyumin bahagia. Jangan jadikan dia anak yang tumbuh tanpa perhatian kedua orang tuanya. Menikahlah dengan omma Kyumin, itu permintaanku.......” Sora segera menghapus air matanya, dengan cepat dia melepaskan diri dari pelukan Jung Su. berpura- pura terlihat tegar, itulah yang harus dilakukannya.

“ Aku harus pergi Park Jung Su, kudoakan kau selalu bahagia...... selamat tinggal........”

Jung Su tidak tinggal diam, dia menarik Sora dan memaksa yoeja ini agar memandangnya,

” Kenapa kau seperti ini Kang Sora, kau selalu saja berubah- ubah. Tanpa mendengarkan penjelasanku dulu kau sudah memutuskan begitu saja. Kau egois Kang Sora, kau sangat egois........”

“ Ne, memang aku egois, dan itulah sebabnya aku tidak bisa bersamamu lagi Park Jung Su.......”

Seperti itulah Sora memutuskan hubungannya dengan Jung Su. Hubungan yang dia harapkan akan berakhir bahagia ternyata harus hancur seperti ini. Meskipun berat inilah pilihan, Sora tidak bisa lagi hidup bersama Park Jung Su yang dari awal memang bukan takdirnya.

Sudah cukup Sora menahan diri dan berpura- pura tidak terjadi apa- apa. Perasaan dan pikirannya sudah tidak kuat, Sora tidak tahan selalu merasa bersalah dan dipersalahkan. Lebih baik dia mundur, demi kebahagian semua orang. Meskipun Sora harus mengorbankan kebahagiannya sendiri.

Sedangkan Jung Su hanya bisa memandangi gaun pengantin yang tergeletak dan berusaha dipungutnya itu.

***

Beberapa hari kemudian,

Jung Su berjalan tanpa arah menyusuri jalanan, pikirannya sedang berkelana jauh keluar dari raganya. Dia harus menenangkan diri jika tak ingin tiba- tiba meledak. Setelah menemui Hyorin bukan solusi yang dia dapatkan tapi kekesalan yang semakin menyeruak. Jika tidak mengingat Hyorin adalah perempuan pasti Jung Su sudah membuat gadis itu menyesal telah mengganggu hidupnya. Semua yang diucapkan yoeja ini tak bisa Jung Su percaya, sebuah kebohongan besar namun Jung Su tak menemukan celah dimana kebohongan itu bisa dia ungkap. Semakin Jung Su mengelak, semakin terbuka lebar bahwa memang dialah ayah kandung Kyumin.

Berulang kali Jung Su menghela nafas, rasanya dadanya sangat sesak dan sulit bernafas.

Tanpa sengaja matanya menangkap dua orang yang sedang duduk di sebuah kafe tak jauh dari tempatnya berdiri. Keduanya terlihat sangat menikmati kebersamaan mereka sampai tak menyadari Jung Su yang berjalan mendekat.

“ Oh jadi ini alasannya?? Kenapa tidak bilang saja ingin putus dariku karena namja ini. Tidak perlu menggunakan Kyumin sebagai alasan. Kang Sora sshi, kau benar- benar hebat.... “ Jung Su tertawa getir melihat kenyataan di depannya. Sora yang dicintainya ternyata lebih memilih Je Hoon daripada dia sendiri.

Sora sangat kaget melihat kemunculan Jung Su, ini diluar dugaannya. Dia tidak tega melihat kondisi Jung Su sekarang. Jung Su terlihat sangat kacau, semakin kurus dan seperti tak mempedulikan keadaannya sendiri. Pasti Sora akan langsung menangis bila dia tidak ingat harus menguatkan hatinya.

“ Hyung........ jangan salah sangka, kami hanya makan siang setelah tadi Sora sshi menemaniku menemui klien. Kami tidak......” Je Hoon mencoba menjelaskan tapi dengan cepat Sora menyela.

“ Jung Su sshi kukira kita sudah tidak ada urusan lagi, jadi tidak salah bila kita mulai menjalani hidup masing- masing. Dan jangan salahkan Je Hoon oppa atas apa yang terjadi..... “ Ucap Sora dingin, namun tak sedikitpun matanya mampu menatap Jung Su.

Jung Su lagi- lagi tertawa, “ Iya kau benar, hubungan kita sudah memang berakhir dan kau boleh melakukan apapun termasuk berkencan dengannya.......”

“ Hyung.......!!” Je Hoon sampai berdiri, namun kembali Sora menyuruhnya tidak ikut campur.

“ Kalau memang itu benar kenapa?? Iya, aku memang lebih memilih Park Je Hoon. Aku sudah melakukan kesalahan dan tidak akan mengulanginya lagi. Je Hoon oppa lebih tulus mencintaiku dan aku sadar perlahan mulai men-cin-tai-nya...........” kata- kata Sora yang terakhir diucapkannya begitu pelan, tapi tetap bisa didengar dua namja di dekatnya.

Kedua namja ini secara bersamaan menoleh dan memandang Sora.

“ Jadi seperti itu, baiklah .......aku pergi dan tidak akan mengganggu lagi. Semoga kalian bahagia.......”

Jung Su sudah melangkah menjauh namun kemudian dia berbalik,” Dan permintaanmu itu Sora ya, aku akan mengabulkannya. Kulakukan ini karena aku sangat mencintaimu, ingat itu..............”

Setelah Jung Su pergi pertahanan Sora langsung runtuh yoeja ini menangis keras menahan rasa sakitnya.

***



Seorang nyonya besar terlihat sedang bersantai menikmati secangkir kopinya. Ditemani beberapa orang pelayan berseragam dia terlihat sibuk memilih beberapa tas mewah yang akan dia pakai ke pesta relasi nanti malam.

Nyonya itu tersenyum hangat saat melihat putranya datang dan langsung memberikan pelukan. Seperti semua ibu, dia terlihat sangat menyayangi putra tunggalnya itu.

“ Kebetulan sekali kau datang Je Hoon ah, omma sudah berencana menyuruhmu pulang untuk makan siang bersama. Omma sangat merindukanmu anakku.....” Ucap Park Soon He omma Je Hoon. Wanita ini bahagia melihat putranya sudah berangsur- angsur membaik dan kembali seperti dulu. Tidak terbayangkan hari- hari kemarin Soon He lewati melihat betapa terpuruknya Je Hoon sampai kehilangan semangat untuk hidup. Tapi sekarang dia sudah bisa bernafas lega melihat anaknya baik- baik saja.

“ Oh iya, kemana Sora?? kenapa kau tidak membawanya kemari??” Tanya Soon He masih dengan senyuman di wajahnya.

Namun tidak biasanya Je Hoon terdiam seperti sekarang, pasti ada sesuatu yang mengganggu pikirannya.

“ Ada apa Je Hoon ah?? Ada yang ingin kau katakan??” Tanya Soon He pelan saat keduanya sudah duduk di sofa dan sebelumnya Soon He telah menyuruh pelayan- pelayan untuk meninggalkan mereka.

“ Aku tidak menyangka omma tega melakukannya. Aku benar- benar kecewa omma. “ Je Hoon akhirnya membuka suara, dia menatap ommanya lurus.

“ Apa maksudmu?? Omma tidak mengerti.....” Jawab Soon He datar, dia terdengar tidak berminat dengan apa yang akan Je Hoon bahas selanjutnya.

“ Omma jangan berpura- pura tidak tahu. Ini tentang Jung Su hyung. Kenapa omma tega melakukan semua ini. Aku tahu omma yang menyuruh Hyorin untuk melakukan kebohongan ini. Kenapa omma?? Kenapa?? Bukankah Jung Su hyung juga putra omma.........” Tanya Je Hoon tanpa jeda, dia benar- benaar kecewa dengan tindakan ommanya.

Soon He tertawa, “ Omma bisa melakukan apapun untukmu Je Hoon ah. Bukankah ini menguntungkan bagimu karena kau bisa memiliki Kang Sora? bukankah ini yang kau mau?”

Perkataan Soon He membuat Je Hoon bungkam.

Melihat anaknya tak bereaksi Soon He meneruskan, “ Kau tahu bagaimana sakitnya omma melihatmu terpuruk karena seorang gadis. Bahkan sepertinya kau tidak lagi memiliki hasrat untuk hidup. Aku akan melakukan apapun untuk melihatmu bahagia Je Hoon ah. Awalnya aku tidak mengerti apa yang ada dalam pikiranmu sehingga kau memutuskan pertunangan dengan Taeyeon hanya untuk seorang gadis biasa seperti Kang Sora. Tapi omma tidak memaksamu saat itu, omma pikir bila kau memang bahagia dengan Sora, omma bisa merelakannya. Namun kenyataannya malah sebaliknya, Sora tidak menerima cintamu dan lebih memilih Jung Su. Omma tidak tahan melihat dirimu disakiti Je Hoon ah, omma hanya ingin membantumu mendapatkan kebahagiaan.......” Tutur Soon He panjang lebar.

“ Tapi bukan seperti ini caranya omma..... ini sama saja aku menusuk Hyung ku sendiri.......” Balas Je Hoon yang saat ini dalam peperangan batin. Di satu sisi dia tidak bisa kehilangan Sora, tapi di sisi lain dia merasa tidak benar merebut cinta Jung Su.

“ Jung Su, Jung Su, Jung Su terus yang kau pikirkan. Hyung mu itu sudah lama pergi dan tidak lagi ada dalam daftar nama keluarga kita. Sadarlah Je Hoon ah, hanya kau anak omma........!!” Teriak Soon He mulai kehilangan kesabarannya melihat Je Hoon sangat membela Jung Su dibanding ommanya sendiri.

“ Sudahlah....... omma tidak ingin membahas ini lagi. Yang penting sekarang kau bisa mendapatkan Kang Sora, hiduplah bahagia dengannya, dan jangan lagi buat omma kecewa dengan tindakanmu yang tidak dewasa.” Soon He sudah akan beranjak pergi saat Park Je Sung suami Soon He datang dan mendekat saat melihat istri dan anaknya terlibat perdebatan.

“ Ada apa ini?? Kenapa dengan Jung Su??” Tanyanya menatap Soon He dan Je Hoon bergantian.

“ Gara- gara anakmu itu, sekarang putra kita berani menentang ommanya sendiri.....” Jawab Soon He membalas tatapan Je Sung. Hanya satu sejak dulu yang tidak Soon He senangi, bahwa Je Sung membawa putranya Park Jung Su dalam kehidupan rumah tangga mereka.

“ Soon He...... jangan bicara seperti itu, bukankah kau sudah berjanji akan menganggap Jung Su sebagai putramu juga??”

“ Tapi aku tidak bisa, dia bukan putraku...... dan sampai kapanpun akan seperti itu........”

Melihat betapa bencinya Soon He dengan Jung Su membuat Je Sung trenyuh. Bagaimana bila Soon He tahu kenyataan yang sebenarnya, haruskah Je Sung membuka rahasia yang sudah puluhan tahun dia simpan itu.

“ Soon He ya..... maafkan aku, semua ini akibat kesalahanku, aku sudah membohongimu........” Ucapan Nam Jung tidak hanya menarik perhatian Je Hoon, Soon He juga tak kalah terkejutnya.

“ Kesalahan apa yang sudah aboeji perbuat??” Tanya Je Hoon sangat penasaran melihat appanya sangat menyesal dan bahkan tak mampu meneruskan ucapannya.

“ Sebenarnya Jung Su bukan anakku, dia anakmu Soon He ya. Anakmu dan Nam Jung.......!!”

Pengakuan Je Sung membuat Soon He syok sekaligus tidak percaya. Sudah puluhan tahun berlalu sejak kejadian pahit itu terjadi. Mendengar nama suami pertamanya di sebut membuat Soon He teringat kembali kenangannya.



Flash back



Seorang wanita muda yang akan melahirkan terlihat sedang dilarikan ke ruangan bersalin. Mengalihkan perhatian Park Je Sung yang saat itu juga sedang menunggui istrinya Choi Ha Na melahirkan.


Sekilas melihat wajah wanita itu dan mengenalinya membuat Je Sung berteriak memanggil, “ Soon He............” Tapi tentu saja Soon He tidak mendengar panggilannya karena dia sedang berjuang dengan rasa sakitnya.

Sebuah tepukan membuat Je Sung menoleh. Di sampingnya sudah berdiri Nam Jung sahabat karibnya.

“ Jadi, Soon He juga akan melahirkan sekarang??” Tanya Je Sung yang dibalas anggukan oleh Nam Jung.

“ Ya, benar....... aku harus bergegas kembali dari Jepang saat mendengar dia akan melahirkan. Aku benar- benar gugup Je Sung ah. Dan apa yang kau lakukan di sini??”

“ Ha Na juga akan melahirkan, sudah beberapa jam yang lalu dia mengalami kontraksi.”

“ Waaahhh...... benarkah?? Sangat mengejutkan mengetahui istri kita akan melahirkan di waktu yang bersamaan...... Apa kau gugup Je Sung ah??” Tanya Nam Jung saat keduanya duduk di ruang tunggu.

“ Ya, sangat gugup tapi juga tidak sabar menunggu putraku lahir.......”

“ Ne, kau benar....... aku juga merasakan hal yang sama.....!!” Nam Jung tersenyum pada Je Sung kemudian kembali mengarahkan pandangannya di ruangan operasi.

Sedangkan Je Sung terus saja memandangi Nam Jung diam- diam. Sebenarnya Je Sung iri melihat kesuksesan Nam Jung sekarang. Semuanya terlihat begitu sempurna bagi kehidupan Nam Jung, tidak seperti dirinya yang hanya hidup sederhana karena hanya berprofesi sebagai karyawan rendahan. Je Sung sedih bila memikirkan selama menikah dengan Ha Na dia tidak pernah bisa membahagiakan istrinya itu.

Lamunan Je Sung buyar saat Nam Jung menerima telepon dari asistennya, dia terlihat bingung dan tidak nyaman.

“ Ada apa Nam Jung ah?? Terjadi sesuatu??”

“ Terjadi masalah di kantor, dan aku harus segera ke sana. Tapi bagaimana dengan Soon He?? Aku tidak bisa meninggalkannya sendiri....”

“ Tenanglah, ada aku di sini. Aku akan mengabarimu tentang perkembangan Soon He, jadi cepat selesaikan urusanmu!!”

“ Benarkah?? Kau bisa melakukannya??”

“ Entahlah, menunggui satu wanita melahirkan saja sudah membuatku sangat was- was dan bagaimana jadinya bila ditambah satu lagi........”

Melihat Nam Jung tak berekspresi, Je Sung tertawa dan menepuk pundaknya.

“ hahahaha......... Jangan khawatir aku hanya bercanda Park Nam Jung. Kau pergilah........ nanti aku akan menyampaikannya pada Soon He.........!!”

Dan seperti itulah, akhirnya Nam Jung bergegas pergi dengan tekad harus kembali sesegera mungkin.



Beberapa jam kemudian...




Je Sung berdiri di balik kaca sambil memandangi putranya yang terlihat sangat lemah di dalam inkubator. Ucapan dokter terus terngiang- ngiang di telinganya.


“ Je Sung sshi....... ada sedikit masalah dengan putra Anda, selain terlahir prematur dia juga memiliki sedikit kelainan pada jantungnya. Tapi kami akan mengusahakan semampu kami untuk membantunya bertahan.........!!!”

Tidak hanya itu saja yang mampu membuat lelaki berusia 32 tahun itu menangis. Istrinya Ha Na juga dalam kondisi kritis pasca melahirkan.

Je Sung menyeka air matanya, dia tidak tahu mengapa takdir begitu tidak adil padanya.

Dilihatnya putra Nam Jung dan Soon He yang terlihat sangat sehat tak jauh dari tempat putranya berada.

“ Tidak, Ha Na tidak boleh melihat kondisi putra kami yang sebenarnya. Dia pasti akan sangat sedih.” Pikir Je Sung, sebuah ide tiba- tiba muncul di benaknya.

Melihat keadaan sekitar yang sepi, perlahan Je Sung masuk ke dalam ruangan bayi.

Dilihatnya putranya dari jarak dekat, kembali air matanya mengalir.

“ Maafkan appa anakku, appa sangat menyayangimu tetapi appa juga sangat mencintai ommamu........” Dia mengangkat dengan sangat hati- hati bayi kecil itu kemudian menukarnya dengan bayi Nam Jung dan Soon He.

Tidak ada yang tahu, dan Nam Jung pun pergi meninggalkan ruangan itu.

***



Ha Na tersadar dari obat bius yang membuatnya tertidur. Dilihatnya Je Sung tersenyum di sampingnya sambil menggendong bayi mereka.


“ Oppa...... apakah itu putra kita??” Tanya Ha Na antusias, dia meminta Je Sung menyerahkan bayi mereka digendongannya.

“ Iya kau benar chagi...... ini putra kita.........” Je Sung mengucapkannya dengan sedikit bergetar. Dia sudah membohongi Ha Na, tentang putra mereka yang sebenarnya sudah meninggal beberapa jam yang lalu.

“ Aigoo...... tampan sekali putra omma..... benar begitu kan oppa......??” Tanya Ha Na sembari memandangi bayi mungil dalam gendongannya. Bayi yang sangat tampan dan sehat.

Je Sung mengangguk mengiyakan, dia duduk di samping Ha Na dan membelai lembut rambut istrinya itu.

“ Sekarang keluarga kita sudah lengkap chagi ya, seperti impianmu selama ini.......” Je Sung mencium kening istrinya penuh kasih kemudian memeluknya erat.

Ha Na tersenyum sekilas, namun kemudian terdiam dalam pelukan Je Sung.



****




Je Sung membeku menatapi tubuh istrinya yang terbujur kaku di depannya. Seperti mimpi menyadari kenyataan Ha Na harus meninggalkannya sendirian seperti ini.


Je Sung bahkan tidak lagi bisa menangis, air matanya sudah kering dan hanya menatap kosong ke depan.

Dia berjalan gontai keluar, seperti hidup tetapi juga rasanya sudah mati. Seperti itulah kini mungkin yang bisa digambarkan tentang Je Sung.

Seperti orang linglung dia berdiri sendirian di lorong rumah sakit.

Tak lama kemudian dilihatnya sosok Ha Na melintas di depannya, Je Sung memanggil. Tetapi tubuh Ha Na malah menghilang di balik tembok dan tak terlihat lagi.

“ Park Ha Na.............!!!” Teriak Je Sung sembari memukuli tembok tempat dimana Ha Na menghilang, membentur- benturkan badannya dan berteriak seperti orang kesetanan.

Setelah lelah melakukan tindakan brutalnya, Je Sung terduduk di lantai yang dingin.

Dia mulai teringat kesalahannya pada Nam Jung dan Soon He, tanpa berpikir panjang dia berlari untuk memperbaiki kesalahannya.



Setiba di kamar Soon He, Je Sung dibuat kaget. Melihat Soon He berteriak histeris seperti ingin kabur namun tubuhnya ditahan oleh dua orang suster yang merawatnya.


“ Ada apa ini?? Apa yang terjadi suster??” Tanya Je Sung pada salah satu perawat akan masuk ke dalam.

Perawat itu memandang namja di depannya sekilas, kemudian melihat pada bayi yang digendongnya.

“ Siapa Anda??” Tanya perawat itu pada Je Sung.

“ Eh, saya sahabat Soon He........” Jawab Je Sung.

Perawat itu mengerti, “ Saya benar- benar kasihan dengan nyonya Soon He sshi. Dalam waktu yang hampir bersamaan dia harus kehilangan bayi dan juga suaminya.”

Je Sung mundur beberapa langkah, seakan tak mempercayai pendengarannya.

“ Park Nam Jung suami Soon He sshi meninggal dalam sebuah kecelakaan saat menuju kemari.........” Ucap perawat itu ikut sedih, kemudian berjalan masuk ke dalam.

Masih diliputi rasa tidak percaya Je Sung ikut masuk ke dalam. Dia meminta seorang perawat untuk membantunya menjaga bayinya kemudian dia berjalan mendekati Soon He.

“ Soon He ya...........” Panggil Je Sung pelan, Soon He menoleh.

Saat melihat sahabat suaminya itu, tangis Soon He kembali pecah.

“ Je Sung oppa, semua ini tidak benar kan?? Mereka hanya membohongiku, iya kan?? Cepat katakan padaku semua ini hanya kebohongan..... cepat oppa........!!”

Je Sung memeluk Soon He dan berusaha menenangkannya

“ Tenanglah Soon He ah, tenanglah.......... semuanya akan baik- baik saja, tenanglah.........“ Bisik Je Sung pada Soon He.

Flash back end*



Soon He menatap Je Sung tak percaya, suami yang dia cintai ternyata telah menyimpan kebohongan besar darinya.

“ Aku tidak percaya kau mampu melakukannya Park Je Sung, kau ..........” Soon He hampir terjatuh bila saja je Hoon tidak memeganginya.

“ Omma tenanglah......”

Sedangkan Je Sung tak berani mendekat,

“ Mianhae Soon He ya, mianhae... saat itu aku sudah ingin mengakui perbuatanku. Tapi entah mengapa aku menjadi takut dan tidak berani mengatakannya. Apalagi saat aku sadar bahwa aku ternyata mulai mencintaimu, aku semakin takut kehilanganmu bila aku mengakui segalanya........” Jelas Je Sung mencoba membuat Soon He mengerti. Tapi istrinya itu justru menutup telinganya.

“ Kau jahat, apapun alasanmu tidak seharusnya kau berbuat seperti ini padaku. Aku telah menyakiti putraku untuk membuat putraku yang lain bahagia. Kau membuatku menjadi omma yang jahat Park Je Sung.............” Penyesalan selalu datang terlambat, kini Soon He tidak tahu apakah dia mampu melihat Jung Su setelah apa yang dia lakukan padanya.

“ Omma, aboeji........ bila kita terus saling menyalahkan maka tidak akan ada penyelesaian. Semuanya sudah jelas sekarang, kejadian masa lalu memang tidak bisa diubah. Tapi kita masih memiliki kesempatan untuk memperbaikinya sekarang. Belum terlambat bagi kita untuk meminta maaf pada Jung Su hyung. Jangan biarkan Jung Su hyung menderita lagi, kita harus mengajaknya kembali dalam keluarga kita.........”

Ucapan bijak Je Hoon membuat kedua orang tuanya tersadar betapa mereka tidak lebih baik dari putranya. Memang semuanya sudah menjadi masa lalu dan hanya menyesali apa yang sudah terjadi bukanlah sebuah penyelesaian. Benar kata Je Hoon memperbaiki keadaan adalah solusi yang paling tepat.

****

Sebuah pernikahan sedang digelar di sebuah hotel, semua tamu sudah tampak memenuhi kursi undangan. Namun nampak beberapa wajah yang muram di tengah acara ini. Mereka adalah sahabat Jung Su dan Sora yang tidak mengira akan menghadiri pernikahan Jung Su tapi dengan mempelai wanita lain. Terlihat Eunhyuk duduk di samping Yoon He yang menggendong Kyumin, mereka hadir tanpa Kangin. Di sebelah mereka ada Heechul yang terlihat tidak tahan duduk berlama- lama di sana. Seharusnya dia tidak berada di situ, tapi demi menghormati Jung Su, Heechul membuang semua keegoisannya.

Donghae juga ada, begitu pula dengan Min Ji dan Min Ah, hanya Bora yang tidak terlihat di sana. Semuanya memasang ekspresi yang sama, sedih dan kecewa. Tapi apa yang bisa mereka perbuat, tidak ada yang bisa mengelak dari takdir.

Jung Su terlihat sudah berdiri di atas altar. Tak ada sedikitpun senyuman dalam wajahnya. Dia tak ubahnya seperti pangeran lilin yang sangat tampan sekaligus dingin. Berbeda dengan Hyorin yang berdiri di sampingnya, yoeja ini tiada henti menebarkan senyuman kepada semua tamu yang hadir dan terlihat sangat bahagia.

Janji suci mulai diucapkan saat tiba- tiba pintu terbuka dan beberapa sosok masuk secara paksa, Je Hoon berteriak” Hyung......... jangan lakukan pernikahan ini.” sambil terus berlari menuju Jung Su.

Tapi Jung Su tak memperdulikannya, Hyorin pun menyuruh agar pernikahannya dilanjutkan.

Melihat tak ada respon dari Jung Su ditambah rasa kecewanya yang sudah memuncak dengan sengaja Je Hoon memukul Jung Su hingga terjatuh. Semua orang berteriak kaget melihat Jung Su tersungkur dengan darah yang merembes dari sudut bibirnya.

“ Aku bilang hentikan semua ini hyung...... kau akan menyesalinya nanti.” Je Hoon memegang pundak Jung Su, menggoyang- goyangkannya seolah- olah ingin menyadarkan Jung Su.

“ Dengarkan aku hyung, kau tidak harus bertanggung jawab pada apa yang tidak kau perbuat, kau sudah dibohongi oleh wanita ini Jung Su hyung, sadarlah.........” Je Hoon menunjuk pada Hyorin dengan tatapan marah dan penuh kebencian.

“ Sudahlah, jangan ikut campur Je Hoon ah........” Jung Su mencoba berdiri dan kembali naik ke altar.

“ Park Jung Su, bagaimana dengan Kang Sora?? bukankah kau sangat mencintainya??” Lagi- lagi Je Hoon mencegah Jung Su,

“ Sora??? Kenapa kau menyebut namanya sekarang?? Gadis itu yang telah mencampakkanku.........dia lebih memilihmu, seharusnya kau senang......”

“ Kau salah hyung, hati Sora tidak pernah ada untukku. Dia bahkan menghilang setelah pertemuan kita di kafe tempo hari. Sora hanya mencintaimu Jung Su hyung, bukan aku atau yang lain........”



Melihat dua putranya saling bersitegang membuat Soon He tidak bisa tinggal diam. Inikah yang terjadi akibat perbuatan bodohnya?

Dengan tubuh gemetar didekatinya Jung Su, anak yang selama ini dia sia- siakan.

“ Jung Su ah.......” Panggil Soon He sangat lembut,

Jung Su menoleh, ini pertama kalinya dia dipanggil selembut itu oleh omma tirinya.

“ Jung Su ah, mianhae.... mianhae Jung Su ah. Ini salah omma, omma yang menyuruh Hyorin untuk melakukan semua ini. Saat omma tahu bahwa Hyorin adalah omma kandung Kyumin dan dari ceritanya dia pernah tidak sengaja menolongmu, omma memanfaatkan yoeja ini untuk menjeratmu........ aku terlalu serakah karena ............” Soon He benar- benar menyesal sampai tak bisa meneruskan ucapannya.

“ Apakah benar yang dikatakannya Hyorin sshi???” Jung Su meminta penjelasan Hyorin, tapi melihat bungkamnya gadis ini membuat Jung Su tahu semuanya benar.

Jung Su kembali menatap Soon He, “ Kenapa kau melakukan semua ini nyonya Park, apa sebegitu bencinya Anda padaku hingga tega melakukan semua ini??”

“ Tidak, tidak, tidak........ maafkan omma Jung Su ah, maafkan omma...........” Soon He mencoba memeluk Jung Su, tapi namja ini menghindar dan malah tanpa sengaja mendorong Soon He. Membuat wanita itu limbung.

“ Anda bukan ommaku, ommaku sudah lama meninggal. Sudah cukup sandiwara Anda nyonya Park...............”

Mendengar itu Soon He langsung lemas, untung ada Je Hoon yang menangkap tubuhnya.

Sebuah tamparan mendarat di pipi Jung Su, “ Soon He itu ommamu Park Jung Su, dia adalah omma kandungmu.... tidak seharusnya kau memperlakukan ommamu sendiri seperti itu.......” Kini Je Sung yang turun tangan.

“ Seharusnya aku yang kau salahkan, aku yang sudah menukarmu dengan anakku yang hampir meninggal. Salahkan aku Jung Su ah, salahkan aku...... Soon He tidak bersalah, dia hanya korban keserakahanku.....”

“ Aku tidak mengerti, apa yang aboeji katakan??” Jung Su mundur beberapa langkah, dia bisa gila menerima semua kenyataan yang sudah meledak seperti bom waktu dan secara drastis mengubah hidupnya.

Belum selesai konflik batinnya, Bora datang dan membuat suasana semakin heboh.

“ Sora menghilang....... Sora pergi, bagaimana ini?? Aku tak dapat menemukannya dimana pun.............”

Mendengar teriakan Bora pandangan Jung Su tiba- tiba menjadi samar kemudian berangsur- angsur gelap. Dan dia tak dapat mendengar atau merasakan apapun lagi.





To Be Continue

11 komentar:

  1. dari awal mpe akhir bca ni ff lis nangis vita... huuuaaaa.... sedih bgt. salut deh ma vita ... hhhuuuaaaaa ~T_T~~T_T~~T_T~

    BalasHapus
    Balasan
    1. Gomawo chingu.. rasanyA krja keras vita trbyar sudah.... secepatnya update... :-)

      Hapus
    2. lisa tunggu vita ^^ ... jdi ga sabar de .. semangat chingu \^_^/

      Hapus
  2. episode ini kenapa sedih banget. aku sampe berlinangan air mata baca...d'best lahh :*

    BalasHapus
  3. author apa kabar .. udah lama bgt aku ga comment . mianhe yoo ~~
    x ini mao comment ah .. krn sedih bgt ceritanya .. di percepat dong kelanjutan nya ... di tunggu ...

    BalasHapus
  4. sedih banget.... :( :(
    tp legaa siy, karna itu semua hanya kebohongan....
    penasaran sama kisah So ra& Jung su selanjutnyaa :)
    semangat vita sshi :D

    BalasHapus
  5. so sad.... ga sabar bee nunggu kelanjutanya ..

    BalasHapus
  6. kyaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa,,,, >_< hyorinnya minta digampar!!!!!!!! lanjot mbak next wkkkkk

    BalasHapus
  7. Lanjut....Lanjut..Lanjut xD

    BalasHapus
  8. Lajut...lanjutin lgggg ♡♡

    BalasHapus