Sabtu, 22 Maret 2014

The Baby, You, and Me – 19




Jung Su terlihat sangat gusar karena sejak tadi dia hanya berjalan mondar- mandir sambil terus memegangi ponselnya.

“ Ayo angkat Sora ya...... kau dimana??” Gumamnya saat untuk kesekian kali hanya suara operator seluler yang terdengar.

Dia sangat cemas karena tak dapat menemukan Sora di manapun. Ini aneh karena Sora tak pernah seperti ini.

Mata Jung Su menatap lurus ke luar jendela, ada perasaan aneh yang menggelayuti hatinya. Entah mengapa dia merasa tidak tenang.

“ Kuharap tidak terjadi apa- apa padanya........”

Begitu cepat pagi menjelang, sinar mentari yang hangat perlahan menerobos menghangatkan ruangan. Jung Su masih di sana, duduk termenung dengan kepala tertunduk. Semalaman dia tak dapat tidur, pikirannya hanya dipenuhi Sora, Sora dan Sora. Dia bahkan tak menyadari Heechul datang dan meneriaki namanya.

“ Hei....... ada apa?? Jung Su ah!!” Heechul menggoyang pundak Jung Su mencoba mencari perhatian Park Jung Su yang meskipun duduk di sana tapi seakan pikirannya melayang entah kemana.

Jung Su perlahan mengangkat kepalanya,

“ Sora tidak pulang semalaman.......!!” Jawabnya pelan.

“ Apa kau sudah mencarinya??”

Jung Su mengangguk,

“ Mungkin Sora ada urusan, sudahlah sebaiknya kau siap- siap dulu, kita harus sampai di lokasi syuting satu jam lagi...”

Jung Su seperti tak mendengarkan ucapan Heechul. Ada hal lain yang mengganggu pikirannya.

“ Kim Heechul.......Bagaimana bila ternyata Sora pergi meninggalkanku lagi.......”

“ Yaaah, pabbo ya. Jangan berpikiran macam- macam, Sora tidak akan melakukannya. Dan untuk apa dia harus melakukannya, bukankah hubungan kalian baik- baik saja??!!!” Kini Heechul yang dibuat bingung oleh pertanyaan Jung Su yang begitu aneh.

Setelah itu keduanya menuju lokasi syuting tanpa banyak bicara. Heechul tahu Jung Su sedang tidak dalam kondisi baiknya.

Saat Heechul hendak membuka suara, dia mendengar ponsel Jung Su berdering.

Dilihatnya ekspresi Jung Su yang langsung berubah cerah, setelah sedari tadi hanya muka murung yang Jung Su tunjukkan.

“ Yoebo........ kau dimana?? Tidak terjadi apa- apa kan??aku begitu mencemaskanmu Sora ya, kenapa semalam kau tidak menjawab teleponku??“

“ Mianhae oppa aku tidak sempat mengabarimu karena tiba- tiba ada proyek mendadak. Dan sekarang aku berada di pulau Jeju. Tapi oppa tidak perlu cemas, aku baik- baik saja di sini dan secepatnya aku akan kembali setelah semua urusan selesai......”

“ Jeju?? Apa aku harus ke sana??” Jung Su berteriak kaget, tak terpikir di benaknya bahwa Sora ternyata berada di Jeju. Apakah dia sendirian, atau bersama seseorang. Ingin sekali Jung Su bertanya tetapi dia langsung mengurungkan niat itu karena dia tidak ingin Sora menganggapnya terlalu posesif.

“ Tidak oppa, aku janji akan menjaga diri. Bukankah oppa juga sedang banyak jadwal. Kwencana, aku akan segera kembali.........”

“ Baiklah kalau begitu,”

“ Sora ya, saranghae.......!!” Ucap Jung Su penuh kasih.

Hening sejenak

“ Nado Jung Su oppa, saranghae........” Jawab Sora pelan.

Sambungan pun terputus, tapi sejenak Jung Su seperti mendengar Sora terisak. Apakah dia tidak salah dengar? Tadi sangat pelan, tapi Jung Su yakin itu suara tangisan.

“ Ada apa Jung Su ah?? Bukankah seharusnya kau bisa rileks karena ternyata Sora baik- baik saja.....??” Tanya Heechul setelah sebelumnya dia hanya diam saja mendengarkan percakapan Jung Su dan Sora tadi.

“ Kurasa ada yang salah, Chullie ayo kita ke Jeju. Aku ingin memastikan sendiri........!!”

“ Tapi kan kita harus.......!!”

Heechul pun tak meneruskan ucapannya saat Jung Su memberikan tatapan yang sudah sangat Heechul pahami. Jung Su tidak akan bisa dibujuk bila sudah berkemauan. Heechul pun memutar setir dan melajukan mobilnya berlawanan arah. Menuju ke tempat yang paling ingin Jung Su kunjungi sekarang.



***

Di tempat lain seorang yoeja memandang sedih ponsel yang dipegangnya.

“ Mianhae Jung Su oppa aku harus berbohong, aku butuh waktu untuk memikirkan segalanya. Dan berada di dekatmu hanya akan membuatku semakin bingung.......” Gumam yoeja itu yang ternyata adalah Kang Sora. Saat ini dia sedang duduk di bangku taman rumah sakit. Matanya terus menatap lurus sehingga Sora tidak sadar ada seorang wanita sekitar 50 tahunan berjalan mendekat dan duduk di sampingnya.

“Rasanya sangat menenangkan melihat bunga- bunga musim semi bermekaran, sedikit menghilangkan kepenatan terkurung di rumah sakit ini untuk beberapa waktu.......” Ucap perempuan itu pelan, kehadirannya yang tiba- tiba tentu saja mengagetkan Sora.

“ Maaf??” Sora menatap wanita yang mengulaskan senyum hangat padanya.

“ Kau Kang Sora kan?? Sudah lama aku ingin bertemu langsung denganmu. Je Hoon selalu membicarakan tentangmu setiap kali kami berkumpul.....” Ucap wanita itu lagi, kini membalas tatapan Sora.

“ Apakah Anda omma Je Hoon oppa??” Tanya Sora kini mencoba memastikan.

Wanita itu mengangguk, kemudian tersenyum sekilas.

“ Omo......... nyonya presdir maafkan saya, saya sudah berlaku tidak sopan karena tidak mengenali Anda. Maafkan saya sekali lagi.....!!” Sora berdiri dan langsung membungkuk memberikan salam. Dia sangat tidak enak karena tidak mengenali Park Soon He padahal mereka sudah pernah bertegur sapa sebelumnya.

Soon He tertawa melihat kekikukan Sora, “ Tidak apa-apa Sora sshi...... justru aku harus mengucapkan terima kasih karena kau sudah mau datang menjenguk putraku...” Raut Soon He berubah murung.

“ Sudah beberapa minggu dia di sini tapi tak pernah ada perubahan yang signifikan pada kondisinya, tapi pagi tadi hanya karena kunjunganmu Je Hoon sudah dinyatakan membaik. Kau begitu besar memberikan dampak pada putraku Sora sshi........”

Sora hanya mendengarkan perkataan Soon He. Entah itu adalah sebuah pujian atau justru sindiran bagi Sora. tak bisa dipungkiri kondisi Je Hoon seperti sekarang karena Sora, tapi berkat Sora juga Je Hoon cepat membaik. Hal ini membuat Sora semakin merasa bersalah dan tidak tega.



***

Leeteuk dan Heechul sudah tiba di pulau Jeju. Sesaat setelah keluar dari bandara keduanya segera bergegas menuju hotel Park Family dimana sering diadakan pertemuan dengan relasi bisnis. Meskipun sudah lama keluar dari keluarganya bukan berarti Jung Su tidak mengetahui segala sesuatu tentang kegiatan bisnis keluarganya.

Sesampainya di hotel Jung Su langsung menemui Sekretaris Jang, seorang pria tua yang sudah mengabdi puluhan tahun di keluarga Park. Sekaligus satu- satunya orang yang masih menganggap Jung Su sebagai bagian dari keluarga itu. Sekretaris Jang sudah seperti kakek bagi Jung Su, karena sejak kecil pria tua inilah yang menjaga Jung Su saat tuan dan nyonya Park lebih sibuk mengurus Je Hoon.

Sekretaris Jang sangat senang sekaligus terharu bisa melihat Jung Su lagi. dipeluknya tuan mudanya itu dengan mata sedikit berkaca- kaca.

“ Pak Jang....... bagaimana kabarmu??” Tanya Jung Su saat masih berada di pelukan sekretaris Jang.

“ Tuan muda...... tuan muda Jung Su, sudah sangat lama sejak saat itu. dan orang tua ini juga sudah semakin tua......” Jawab pak Jang yang juga tersenyum membalas sapaan Heechul.

“ Pak Jang, apa di sini sedang ada meeting. Apa kau mengenal seorang karyawan perusahaan bernama Kang Sora?? bisakah bapak mencarikannya untukku??” Jung Su langsung menanyakan maksud kedatangannya, namun mendengar itu malah sekretaris Jang yang dibuat heran.

“ Meeting?? Setahuku tidak ada meeting untuk beberapa hari ini tuan muda. Apalagi direktur muda juga sedang dalam kondisi tidak baik. Nyonya presdir bahkan sangat mencemaskan kondisinya.......”

“ Maksudmu Je Hoon??”

“ Ne, apa tuan muda Jung Su tidak tahu?? Tuan Muda Je Hoon sekarang sedang sakit.....”

Mendengar berita itu lama Jung Su terdiam. Bahkan kabar seperti ini dia tidak mengetahuinya.

Tapi kalau memang Je Hoon sakit bukankah seharusnya Sora juga tahu. Tapi kenapa Sora tidak pernah menceritakannya dan malah berbohong tentang meeting yang sebenarnya tidak pernah ada di Jeju. Ada apa sebenarnya ini? Jung Su semakin penasaran mengetahui kenyataan yang ada.

“ Apakah tuan muda ingin saya sediakan kamar untuk beristirahat??”

Jung Su terlalu sibuk dengan pikirannya sendiri sampai dia tidak menggubris pertanyaan pak Jang.

Heechul yang sadar dengan kebungkaman Jung Su mencoba menengahi.

“ Iya pak Jang tolong sediakan kamar untuk kami. Jung Su sepertinya masih lelah karena perjalanan tadi.......” Ucap Heechul sopan. Setelah berbicara beberapa saat pak Jang pun segera mohon diri meninggalkan Jung Su dan Heechul.

Heechul lalu mengajak Jung Su duduk di resto hotel dan memesan beberapa hidangan meskipun waktu untuk makan siang sudah sangat terlambat.

“ Jung Su ah, cepat makan makananmu. Sejak pagi kau belum makan sama sekali........” Ucap Heechul pada Jung Su yang hanya menatap makanan di piringnya namun tidak bernafsu untuk menyentuh makanan itu, apalagi memakannya.

“ Apa perlu aku menyuapimu?? Kalau begitu cepat buka mulutmu!!!” Melihat Jung Su tidak merespon bahkan tak berkutik sedikitpun membuat Heechul kehilangan kesabaran dan memaksa menyuapinya, tapi Jung Su cepat – cepat menolak.

Jung Su malah meminggirkan piringnya kemudian menatap keluar jendela kaca yang berada tepat di sampingnya.

“ Kenapa Sora harus berbohong..... Lalu apa yang harus kulakukan sekarang??” Tanyanya sangat pelan, bahkan hanya seperti gumaman.

“ Aiisshh namja satu ini benar- benar.... yaah Park Jung Su, aku tahu kau sangat mencemaskan Sora, sangat mencintai Sora dan tidak mau kehilangan gadis itu. Sebagai teman aku akan membantumu mencarinya, itu tidak perlu kau ragukan. Tapi jangan gara- gara hal ini kau menjadi dungu dan tidak mau melakukan apapun. sekarang kau harus makan, dengan makan darah di otakmu akan bekerja dengan baik lalu kau bisa memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya. Jangan membuatku susah nantinya harus merawat bocah besar cerewet sepertimu jika sakit....... kau paham Park Jung Su? Sekarang makanlah............!!” Heechul berulah tak ubahnya seorang omma yang begitu menghawatirkan anaknya. Alih- alih menggubris perkataan Heechul, Jung Su malah berdiri dari kursinya.

Heechul melongo saja merespon reaksi Jung Su. Capek- capek berbicara panjang lebar sampai mulutnya berbuih tak satupun ucapannya yang didengarkan Jung Su.

“ Park Jung Su, kau mau kemana??” Cegah Heechul memegangi lengan Jung Su.

“ Aku mau mencari angin segar sebentar, kau jangan mengikutiku.........” Itu saja ucapan Jung Su sebelum dia meninggalkan Heechul yang masih terbengong- bengong di tempatnya.



***

Angin semilir hangat bertiup membawa hawa khas lautan yang biru. Refleksi air laut yang terkena pantulan surya berkelap- kelip seperti bintang. Beberapa mamalia laut berlompatan menghirup udara segar terlihat dari kejauhan.

Satu- satunya kapal motor itu bergerak membelah ombak. Dua namja nampak berdiri saling berjauhan. Yang satu menyandarkan tubuhnya di besi pembatas kapal sambil memadangi langit berawan yang berarak- arakan. Satu lagi lebih memilih duduk di atas dek sambil sesekali matanya mengawasi namja yang berdiri sendirian tadi.

Heechul POV

“ Iya honey aku sekarang sedang di Jeju, ani, ani aku tidak bersama wanita lain. Aku menemani Jung Su, kau harus percaya padaku. “ Kucoba meyakinkan Min Ah yang saat ini berteriak- teriak di gendang telingaku.

Dia masih tidak percaya? Perlukah dia memasang radar pengintai untuk melacakku??

“ Aku tidak pernah berbohong kan, percaya pada oppa ne??”

“ Apa?? Oh ayolah honey kejadian itu sudah berlalu, dan aku sudah minta maaf bukan??”

Dan Min Ah menutup telepon begitu saja. aku semakin bingung dibuatnya. Sulit sekali Min Ah mempercayaiku. Aku tidak habis pikir dengan manusia di dunia ini. Kenapa mereka suka sekali memperumit kehidupan mereka. Shin Min Ah selalu saja cemburu tidak beralasan meskipun dia tahu betapa aku mencintainya. Kadang sikapnya yang berlebihan membuatku sulit bernafas.

Jung Su dan Sora, mereka juga sama saja. Bukankah ini masalah mudah, mereka tinggal bicara, mengobrol dan ungkapkan apa yang sebenarnya mengganggu hati mereka. Bukan malah bermain kucing- kucingan seperti ini. Membuatku harus terlibat dalam kepelikan masalah mereka. Belum selesai masalahku dengan Min Ah, sekarang Jung Su.

Ahhh............... entah sudah berapa kali aku menghela nafas.

Baiklah kalau Jung Su tidak mau menghubungi Sora, biar aku saja. aku ingin semuanya cepat selesai.

Menunggu sedikit agak lama hingga akhirnya Sora mengangkat panggilanku.

Pertama dia bicara aku sudah mendengar kesenduan dalam suaranya.

“ Sora, kau dimana?? Kenapa kau membohongi Jung Su dengan bilang kau berada di Jeju??” Aku langsung saja to the point. Kudengar Sora mendesah, seperti menanggung beban yang berat.

“ Bagaimana aku bisa tahu?? Tentu saja aku tahu, karena sekarang aku dan Jung Su berada di Jeju. Dia memaksaku ke tempat ini sesaat setelah kau menghubunginya tadi pagi.”

“ Jangan terdengar kaget seperti itu........ sebaiknya kau bicara baik – baik dengan namjamu itu Sora ya, kalau kau lihat bagaimana keadaannya sekarang kau pasti tidak percaya. “

“ Dia seperti orang linglung, sedari tadi dia bahkan tak beranjak dari tempatnya. Hanya memandangi langit dan........... omo......... Jung Su ah, apa yang kau lakukan??” Aku berteriak kaget setengah mati. Kujatuhkan ponsel yang kupegang karena aku langsung berlari menyusul Jung Su. tiba- tiba Jung Su terjun ke air, apa pikirannya sudah tidak waras?? Dia mau bunuh diri??

Aku ikut terjun ke air menyusul Jung Su yang sudah menyelam jauh di depanku. Sekuat tenaga aku berusaha meraihnya. Cepat sekali dia, tapi aku pun tidak kalah cepat. Beberapa kali mencoba menjangkau, aku berhasil menarik kerah bajunya.

Heechul POV



Sora POV

Jantungku seakan berhenti berdetak saat kudengar teriakan Heechul oppa barusan. Apa yang terjadi pada Jung Su oppa?? Apa telah terjadi sesuatu??

Tidak, aku tidak bisa diam saja di sini. Aku harus ke Jeju untuk memastikannya.

Skip



Dengan bantuan Yoon Ji unnie, aku bisa sampai di Jeju dengan cepat. Pikiranku sudah sangat kacau, perasaanku tidak menentu. Aku benar- benar takut. Aku takut terjadi apa- apa pada Jung Su oppa. Aku tidak mau membayangkan hal- hal aneh. Tapi aku juga tidak bisa membuang pikiran itu.

Di sini aku sekarang, berdiri di depan pintu kamarnya.

Jantungku terus saja berdebar sangat cepat.

“ Sora, kau datang !” Heechul oppa baru saja keluar, wajahnya tampak sangat murung.

Ada apa ini? Kenapa dia berekspresi seperti itu,” Tidak terjadi sesuatu kan??” Tanyaku bersusah payah, antara takut sekaligus berusaha mengontrol perasaanku.

“ Kau lihat saja sendiri.........” Heechul oppa berlalu begitu saja, meninggalkanku dalam kecemasan yang sudah sangat memuncak.

Segera kuterobos pintu penghalang ini, dan kulihat Jung Su oppa berbaring tak sadarkan diri.

Deg......

Aku langsung berlari mendekatinya,

Deg......

Kenapa oppa tidak bangun mendengar kedatanganku?

Tidak mungkin, ini semua pasti lelucon. Kugelengkan kepalaku tak percaya.

“ op...opp...oppa...... Jung ...Su.... oppa.........” Panggilku terbata, suaraku mungkin terdengar parau. Karena saat ini aku sedang berusaha keras menahan untuk tidak menangis.

Dan lagi, dia tidak menjawab apalagi bergerak.

Aku langsung memeluknya dan menangis di atas dadanya.

“ Jung Su oppa.... bangun, cepat bangun.... maafkan aku oppa, cheongmal mianhae yo...... hiks....hiks.......”

Kugoyang- goyangkan tubuhnya keras namun tetap saja Jung Su oppa tidak bergeming.

Melihatnya seperti ini tangisku akhirnya pecah. Aku menagis histeris memanggil namanya.

Aku sangat menyesal membuatnya seperti ini.

Aku terus menangis sampai seseorang masuk dan berdiri di belakangku.

Saat mendongak, kulihat Heechul oppa di sebelahku.

“ Yah...... Park Jung Su, sudahi aktingmu itu, kasihan kau membuat adik Kangin menangis histeris seperti ini.......”

Aku tidak bisa mencerna ucapannya,

Heechul oppa malah tertawa melihat ekspresiku.

Aku baru tersadar saat melihat Jung Su oppa diam- diam membuka sebelah matanya.

“ j...jja...jadi, kalian membohongiku??” Teriakku sesaat setelah menyadari apa yang terjadi.

Aku langsung menghampiri Jung Su oppa dan memarahinya kesal.

Dia malah membawaku dalam pelukannya dan terus saja tertawa.

“ Ini ide Heechul, Sora ya. Dia bilang kau pasti akan datang jadi aku ikuti saja.....” Jung Su oppa menoleh pada Heechul.

Mereka berhigh five

Oh, benar- benar tidak bisa dipercaya,” Yaaah........ tapi tetap saja, tidak seharusnya oppa membohongiku, hampir saja aku tadi minum racun karena merasa bersalah.......!!”

“ Tapi kau juga membohongiku kan Sora ya, siapa dulu yang berbohong??”

Jung Su oppa benar, akulah yang bersalah karena membohonginya.

Aku tak bisa menjawab lagi, apalagi menatap matanya aku tidak berani.

“ Sora ya, ada apa??” Jung Su oppa mencoba mengangkat wajahku yang tertunduk.

Aku berusaha menghindar menatapnya, tapi Jung Su oppa malah menangkupkan kedua tangannya di pipiku. Memaksaku agar tak menghindarinya lagi.

“ Mianhae oppa, cheongmal mianhae yo.......” ucapku pelan, tapi aku yakin Jung Su oppa bisa mendengarnya.

Kulihat bibirnya terangkat, dia tersenyum padaku.

“ Aku tidak pernah marah padamu Sora ya, aku hanya kecewa saja, tapi sudahlah sekarang yang terpenting kau sudah menyadarinya. Jangan pergi tanpa sepengetahuanku lagi ne??”

Namja ini benar- benar membuat hatiku luluh. Bagaimana mungkin aku rela melepaskan namja sebaik dia.

Aku hanya mengangguk membalas permintaannya.

“ Good girl...” Bisiknya pelan kemudian mengelus lembut rambutku dan mencium bibirku hangat.

Kuakui aku sangat merindukannya, tidak melihatnya sehari saja sudah seperti seabad lamanya.

“ aigooo........ rasanya aku ingin cepat- cepat pulang dan berbaikan dengan Min Ah,” Celetukan Heechul oppa menghentikan kami berdua. Sekilas tadi seperti hanya kita berdua yang ada di dunia ini, segalanya menjadi terlupakan.

“ Tapi tunggu dulu..... lalu kenapa saat bertelepon tadi Heechul sshi berteriak seolah- olah terjadi sesuatu pada Jung Su oppa......?” Sora menaikkan alisnya pertanda dia penasaran.

“ Taukah bagaimana risaunya aku setelah mendengar teriakanmu Heechul sshi??”

Heechul terkekeh sembari memukul Jung Su pelan dengan bantal, “ Kau tanyakan sendiri pada pacarmu ini, dia juga hampir membuatku terkena serangan jantung karena mengira dia berniat bunuh diri........” Sahut Heechul kembali teringat peristiwa di laut tadi.

Sora dan Heechul bersamaan menatap Jung Su yang saat ini memasang tampang polosnya.

“ hehehe...... aku hanya ingin menyelamatkan ini yoebo.....aku tidak ingin kejadian tempo dulu terulang lagi, bukankah aku sudah berjanji?!” Jawabnya santai sambil menunjuk benda logam mulia yang melingkar di jarinya.

Flash back......



Jung Su POV......

Aku berlari memasuki ruangan yang sudah sangat sepi mencari- cari diantara tumpukan aksesoris yang lain. Beberapa laci sudah kuperiksa namun tak kulihat benda yang kucari di manapun. Bagaimana bisa aku seteledor ini, aku lupa dimana kuletakkan cincin pertunanganku. Akkkhh.......... otakku benar- benar tak bisa bekerja. Aku tak bisa mengingat di mana aku melepaskannya.

Tidak biasanya aku melepas cincin itu, tapi tadi entah kenapa aku diam saja saat stylish menyuruhku melepasnya karena tak sesuai dengan tema baju yang akan kupakai pemotretan.

Aku baru tersadar saat sampai di rumah dan Sora bertanya dimana cincinku. Aku kebingungan harus menjawab apa, aku benar- benar lupa.

Meskipun Sora diam saja saat aku bilang cincin itu tertinggal di kantor aku tahu sebenarnya dia kecewa. Dari sorot matanya aku bisa membaca seolah dia berkata,” Apa cincin itu tidak penting bagimu oppa? Bagaimana bisa kau tidak menjaganya? Itu penanda ikatan kita........”

Jadilah aku merasa sangat bersalah, dan akupun memutuskan keluar malam ini juga untuk mencarinya.

Tapi kemanapun aku mencari tetap saja hasilnya nihil.

Sampai akhirnya aku memutuskan pulang ke rumah, dan kulihat Sora masih terjaga. Dia duduk sendirian di ruang tamu,dengan wajahnya yang membelakangiku.

“ Sora ya.........” Aku tak ada keberanian untuk mendekatinya, aku menyadari kesalahanku.

Sora diam saja, aku tahu dia marah.

“ Nanti aku akan membuat yang sama..... aku akan.....”

“ Oppa.... apa semudah itu digantikan?? Memang mudah membuat ratusan cincin yang sama. Tapi apa akan seperti itu terus? Hilang, buat lagi, hilang, cari yang baru...... apa semudah itu cinta bagimu jung Su oppa..??”

Hanya keheningan menyelimuti, aku tak mampu lagi menjawab lagi.

“ Oppa sudah makan??” Sora memecah kebekuan, kugelengkan kepalaku pelan.

Dia berjalan ke dapur, mengambil beberapa kotak makanan di dalam kulkas kemudian dengan hati- hati menghangatkannya. Setelah selesai Sora menatap makanan itu di atas meja kemudian duduk di kursi yang biasa dia tempati.

“ Ayo, makanlah oppa.... aku akan menemanimu.........!!” Dia berlaku seperti biasanya seolah- olah tak terjadi apa- apa, tapi tetap saja ini tidak benar. Tak ada senyuman di wajahnya, dia seperti manekin yang bergerak namun tanpa ekspresi.

Aku mengikutinya, duduk di depannya berusaha mengikuti apa maunya. Sora mulai makan, melahap beberapa sumpit nasi di mangkuknya. Sesekali dia mengambil ikan dan sayuran di depanku.

Kemudian dia berhenti, “ Kenapa oppa tidak makan??” Matanya indahnya menatapku,

“ Sora........” Aku ingin bicara, tapi kenapa rasanya begitu sulit.

Sora menaruh sesumpit bulghogi di mangkukku.

“ Makanlah.......” Ucapnya lagi, dia benar- benar berakting seperti tak terjadi apapun.

Aku tidak bisa terus seperti ini, setidaknya Sora harus sudah memaafkanku.

Kuambil tangannya dan kubawa di depan dadaku.

“ Sora ya, aku tahu aku bersalah karena sudah menghilangkan benda yang sangat berharga bagi kita. Aku tidak berniat melakukannya, aku benar- benar menyesal Sora. Bisakah untuk kali ini saja kau memaafkanku, aku berjanji tidak akan melakukannya lagi. Kumohon my princess...... aku sangat menyesal........” Ucapku sembari menciumi tangannya dengan kedua mataku yang terpejam.

Jujur aku tidak berani membuka mata dan menghadapi kemarahannya. Tapi bukannya umpatan aku malah mendengar Sora tertawa. Awalnya pelan, namun lama- kelamaan semakin keras dan kurasa ada yang aneh.

“ Jung Su oppa..... kau lucu sekali, hahahahah......... oke, oke aku memaafkanmu, dan inikah benda berharga maksud oppa?”

Mataku melebar melihat benda berkilauan itu berada di tangannya.

“ di...di...dimana kau menemukannya??”

“ Di dalam saku jasmu.........”

“ Lalu kenapa kau tidak bilang Sora ya??? kau tahu aku mencarinya kemana- mana, dan apa tadi?? Wuaahhh..... yoeboku sudah menipuku?? Dan aktingmu tadi benar- benar....”

“ Aku sudah cocok jadi artis kan?? Aktingku bagus sekali bukan?? hahahahaha...........”

“ Kang Soraaaa sshi......... kalau begitu kembalikan cincinku.......” Teriakku keras seolah kesal padahal hatiku sangat lega karena Sora tidak benar- benar marah padaku.

Dia mencoba mengajak bercanda dengan bermain kejar- kejaran. Jadilah meja makan tempat kami berkeliling. Sora tertawa sambil mengangkat cincin itu tinggi- tinggi menantangku agar bisa merebutnya.

Bukan hal sulit bagiku untuk menangkapnya, kulingkarkan tanganku di pinggangnya yang ramping. Kupeluk yoejaku ini dari belakang. kucium rambutnya yang tergerai indah.

“ gomawo Sora ya...... kau sudah hadir dalam kehidupanku......” Bisikku ditelinganya.

Sora berbalik, dia mengambil salah satu tanganku dan memakaikan cincin itu di jari manisku.

“ Jaga ini baik- baik oppa..... seperti itulah kau akan menjaga hatiku yang sepenuhnya telah kuberikan padamu......” Ucapannya, dari mana dia belajar kata- kata romantis ini. Kurasa dariku, tentu saja. Aku bisa sedikit berbangga diri. Yoejaku yang cuek kini berubah menjadi wanita yang perhatian dan penuh kasih. Membuatku semakin dan semakin terperosok ke dalam cintanya yang melimpah.

“ Aku berjanji,” Ucapku sambil mencium sekilas bibirnya.

“ Selamanya akan menjaga cintamu.......” Kembali kucium bibirnya pelan.

“ dan tidak akan pernah mengecewakan Kang Sora lagi.........” Kucium lagi untuk yang ketiga kalinya. Tetapi kini lebih dalam dan tidak akan kulepaskan lagi.



“ Dan yang paling menyebalkan Sora ya, saat aku sudah bersusah payah menariknya dan membawanya naik ke kapal dia malah berteriak- teriak seperti orang gila sambil mengacungkan cincin itu tinggi –tinggi...... Aku menemukannya, aku menemukannya Kim Heechul, hahahaha ...... untung saja...... kau bisa membayangkannya kan Sora sshi. Ahh.......... bagaimana bisa kau jatuh cinta pada namja seaneh Jung Su.” Suara Heechul yang cempreng itu mengejekku, mengembalikanku dari anganku. Kulihat Sora tertawa mendengar ucapannya, tawanya sangat indah. Aku pun ikut tertawa bersama mereka. Dan sekali lagi masalah yang pelik kembali terselesaikan.



To Be Continue

7 komentar:

  1. suka banget sama ceritanyaa^^
    makin syeruuuu~~

    BalasHapus
  2. suka sama cerita teukso vita (:

    BalasHapus
  3. authorr eonni...please update soooooooonnnn....aku penasaran sama kelanjutannya ini. sampe kebawa mimpi segala :s

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya huzna makasih dah ngingetin... ini msih vita tulis, sabar yah... emang vita agak mlez klu g disuruh cpt update.. dah ribet ma tugas harian sih... ^_^ v

      Hapus
  4. vitaaa. maaf lisa telat trs ya.. cerita nya keren bgt. semakin seru . Lisa tunggu cepat lanjutan nya.. ∩__∩

    BalasHapus
    Balasan
    1. Lisa lagi sibuk bngt pasti ya?? Insyallah entr siang vita posting. Jngn telat lagi ya ^_^v

      Hapus