Jumat, 14 Maret 2014

The Baby, You, and Me – 18




“ Nuguya??” Tanya Yoon Ji pada Kangin yang hanya dibalas dengan kedikan bahu. Semua mata yang ada di ruangan tertuju pada yoeja yang berjalan di belakang Jung Su dan Sora serta tengah menggandeng Kyumin.

“ Kenalkan ini Hyorin sshi, guru Kyumin ah......!!” Ucap Sora pada yang lain, Sora berusaha menekan sedalam mungkin perasaan cemasnya yang tidak beralasan.

Hyorin pun mengenalkan diri, pembawaannya yang ceria membuatnya cepat diterima.

Bahkan Hyorin membuat takjub yang lain dengan suaranya yang indah saat bernyanyi. Semua orang mulai menyukainya, namun tidak demikian dengan Sora. keberadaan Hyorin entah mengapa membuat Sora tidak tenang.

Bahkan Sora dengan sengaja menjauhkan Jung Su dari Hyorin. Setiap kali ada kesempatan Hyorin mendekati Jung Su, Sora selalu menyela diantara mereka.

Hari tak terasa sudah semakin larut, satu per satu sahabat mereka beranjak pulang.

Kini tertinggal Jung Su dan Sora yang terduduk lelah di sofa.

Kyumin sendiri sudah tertidur nyenyak dari tadi.

“ Yoebo........ ada apa denganmu?? Kenapa kau bertingkah aneh?? Apa kau cemburu dengan guru Kyumin itu??” Tanya Leeteuk sedikit menggoda Sora. Dia menyadari perubahan sikap Sora selama Hyorin ada di sekitar mereka. Gadisnya ini jarang sekali menunjukkan sikap cemburunya, tapi berbeda dengan tadi. Sora memang sangat cemburu.

“ Ani....... siapa yang cemburu??”

“ Benarkah?? Kalau kau cemburu katakan saja yoebo......”

“ Tidak, aku tidak cemburu!!” Teriak Sora sedikit keras.

“ Aigoo....... kau menakutkan saat cemburu Sora ya......” Leeteuk menangkup wajah Sora dan memainkan pipinya yang chubby.

“ Sudah kubilang aku tidak cemburu.........” Teriak Sora lagi, tapi Leeteuk tak mengambil pusing mood Sora yang buruk dan hanya memberinya ciuman hangat di bibir.

“ Baiklah....... kau tidak cemburu, yoeboku ini sangat percaya pada namjanya Park Jung Su, benar begitu Kang Sora sshi??”

Sora merebahkan kepalanya di pangkuan Jung Su. Jung Su membalas dengan membelai lembut rambut Sora.

Sora mendongak, memandangi wajah tampan Jung Su yang tersenyum padanya.

“ Sebenarnya aku memang cemburu pada Hyorin sshi...... benarkah oppa tidak mengenal dia sebelumnya??” Tanya Sora sedikit takut tapi juga terlalu penasaran.

Jung Su diam untuk sesaat, “ Tentu saja tidak, baru hari ini aku melihatnya. Sudahlah Sora ya, kau tidak perlu mengkhawatirkan sesuatu yang tidak beralasan. Ya, kuakui Hyorin itu sangat menarik tapi Sora ku jaaaauuuuuhhhh...... lebih menarik..........” Jung Su lagi- lagi membuat Sora kesal dengan becandaannya yang tidak lucu. Membuatnya harus menerima pukulan sayang dari Sora.

Tapi sebenarnya di dalam hati Jung Su sendiri juga merasa tidak yakin. Wajah Hyorin terlihat tidak asing baginya, tetapi kapan dan dimana dia pernah melihat gadis ini Jung Su tak dapat mengingatnya. Segera dia buang pikirannya itu, dan kembali fokus pada Sora yang terus saja memukulinya.

“ Kau mau membuat badanku lebam semua ya Kang Sora sshi............”

“ Ne, karena kau sudah membuatku kesal Jung Su sshi........”

“ Kalau begitu jangan marah kalau aku juga meninggalkan tanda di badanmu, tapi dengan caraku sendiri..........”

Sora mengernyit tidak paham dengan ucapan Jung Su, tapi dia tidak memiliki kesempatan untuk memikirkannya karena Jung Su sudah lebih dulu menarik tubuhnya lebih dekat.

Jung Su mulai mencium bibir Sora lembut, mengulum perlahan bibir indah itu. Menyadari Sora pasrah saja menerima ciumannya Jung Su sedikit bermain kasar. Memaksa Sora untuk membuka bibirnya dan membiarkan lidah Jung Su masuk untuk mengabsen satu- persatu deretan gigi putih Sora. Lenguhan kecil terdengar dari bibir Sora saat ciuman Jung Su mulai turun pada dagu, leher, dan pundaknya.

“ Jung Su oppa......... sudah cukup..........” Desah Sora diantara getaran hasratnya yang mulai terbangun karena perlakukan Jung Su.

“ Aku tidak bisa.......berhenti yoebo... kau sudah membuatku kecanduan padamu.......” Bisik Jung Su di telinga Sora, sembari menggigit pelan dan kembali mencium Sora penuh hasrat.

Sora tidak lagi bisa menolak, ungkapan cinta Jung Su padanya membuatnya sangat lemah. Hanya Park Jung Su yang bisa membuatnya seperti ini. Betapa Sora sangat menginginkan namja ini lebih dari apapun.

“ Kalau begitu, jangan berhenti tuan Park............”

Kembali terdengar desahan Sora saat Jung Su menyentuh bagian tubuh sensitifnya yang lain.

“ Ooohhh........ Jung Su......opp.......aahh..........”

Jung Su tak membalas, malah semakin menikmati serangannya memberi tanda di tubuh Sora seperti apa yang dia katakan tadi.





Keesokan harinya,



Sora sedikit kesal saat duduk di samping Jung Su yang tengah mengemudikan mobilnya.

“ Sudahlah yoebo......... aku kan sudah minta maaf........” Jung Su melirik Sora, namun gadis ini masih saja cemberut.

“ Sora ya....... ayolah, maafkan oppa ne.......!!” Jung Su mencoba meraih tangan Sora, tapi lagi- lagi Sora menolaknya.

“ Aiisshhh.......... kenapa terlihat jelas sekali........!!” Sora sedikit menyingkap syal yang dipakainya dan menatap ke arah spion. Di lehernya tampak beberapa bekas kiss mark yang lumayan besar.

“ Ahhhh.......... semua ini gara- gara kau Park Jung Su, aku harus terus memakai syal selama beberapa hari. Dan bagaimana bila Bora, Min Ji atau Min Ah melihatnya?? Pasti akan menjadi berita heboh di kantor............” Sora ribut sendiri dan tidak memperhatikan Jung Su yang tertawa melihat tingkahnya.

“ Jangan tertawa, kau senang ya membuatku seperti ini. Sampai tanda ini menghilang jangan harap kau bisa mendekatiku Park Jung Su.........” Mendengar ancaman Sora, Jung Su langsung berhenti tertawa.

“ Itu akan sangat sulit Sora ya.........” Desahnya sedih.

“ Itu balasan bagimu, dasar pabbo............”

Dan benar saja, saat Jung Su hendak mencium Sora seperti yang selalu dilakukannya saat mengantar Sora kerja , Sora langsung menolak dan memilih cepat- cepat meninggalkannya.

“ Aigoo......... aku sudah membuat kesalahan lagi............ hari ini pasti akan sangat membosankan.........” Sesal Jung Su sembari menjalankan mobilnya berbalik arah, menuju lokasi syuting.



****



Heechul menghampiri Jung Su yang sedang melamun di tengah break syuting. Tidak seperti biasanya,  daritadi Jung Su  terlihat tidak fokus dan tampak memikirkan sesuatu.

“ Ada apa lagi kali ini?? Pasti masalah Sora, benar kan??” Tanya Heechul,

Melihat Jung Su diam saja menandakan tebakannya benar.

“ Aku sudah membuatnya marah, kenapa yoeja mudah sekali tersulut hanya karena hal kecil??” Jung Su mendesah, menyandarkan punggungnya pada sandaran kursi dan melihat sekelilingnya  dimana beberapa kru sedang sibuk mengatur set syuting selanjutnya.

“ Memangnya kesalahan apa yang kau perbuat, bukankah aku sering menasehatimu Jung Su ah, belajar dari kesalahan....... kau ini......!!”

“ Aku hanya menciumnya semalam, dan sekarang dia bahkan tidak mau bicara denganku!!”

“ Benarkah, seserius itu?? aigoo...... yoeja benar- benar aneh. Mendapat ciuman malah ngambek........”

“ Tapi aku menciumnya sampai meninggalkan kissmark, makanya dia marah........”

“ Awwhhh.......... appoo.....!!” Teriak Jung Su karena Heechul tiba- tiba saja memukul kepalanya.

“ pabbo........... ya iyalah Sora marah..... kau ini.......!!”

Heechul langsung menghentikan ceramahnya saat Min Ah berteriak dari balik ponselnya.

“ Chul ppa....... kau dimana?? Bukankah kau mengajakku makan siang bersama, aku sudah datang dan kau tidak ada...........”Teriak Min Ah kesal,

“ Aku tadi memang kesana, tapi lima menit kau tidak muncul aku kembali........” Jawab Heechul ringan.

“ Mwooo??? Jadi aku hanya terlambat lima menit dan kau meninggalkanku?? “

“ Aku tidak suka menunggu, jadi kalau janjian lagi jangan telat ya....uri Min Ah.......!!”

Entah kapan datangnya tiba- tiba Min Ah sudah muncul di hadapan Heechul dengan menggunakan tas tangannya dia terus memukuli Heechul.

Heechul berkelit dan tidak mengakui bahwa dia salah,

“ Kau ya, dasar....... menunggu pacar sendiri saja tidak mau. Apalagi kalau aku memintamu melakukan sesuatu kau pasti tidak mau....... aahhh........ sebal-sebal-sebal...... Kim Heechul pabbo........!!”

Melihat pertengkaran keduanya Jung Su terlihat sangat menikmati. Dia menyemangati Min Ah agar lebih keras memukuli Heechul.

“ pabbo........ kau menceramahiku tapi tidak berkaca pada diri sendiri, ckckckckck..... Kim heechul kau ini benar- benar ya...... hahahahaha.......!!!”

Menyadari Jung Su di dekatnya Min Ah berbalik juga memukulinya.

“ Yah kau kenapa?? Kau salah sasaran Min Ah ya...........”

“ Kalian namja semua sama saja, brengsek..... kau Park Jung Su, ini aku lakukan mewakili Sora, kau sudah membuat sahabatku itu malu karena kelakuanmu...... uuuhhhh........ kalian berdua menyebalkan.....!!” Min Ah semakin menjadi memukuli bergantian Heechul dan Jung Su. Membuat kedua namja ini tak memiliki pilihan lain selain lari terbirit- birit menjauhi Min Ah.



***



Melihat Sora menunggu di depan Lotte Mall membuat Jung Su segera berlari menghampiri dengan senyuman lebar ,Jung Su melambai pada Sora.

“ Annyeong......... sudah menunggu lama ya yoebo??” Tanyanya seperti tak pernah terjadi apa- apa sebelumnya.

“ Annyeong ..........” Jawab Sora cukup singkat, tandas, dan pedas. Dia bahkan tak melihat sedikitpun pada Jung Su.

Diperlakukan seperti itu Jung Su terus saja menempel di dekat Sora. Seperti perangko yang tak bisa lepas dari amplopnya.

Sedangkan Sora merasa risih dengan tatapan orang- orang yang melihat keduanya begitu rapat. Dengan kesal Sora mendorong dan menjauhkan tubuh Jung Su darinya.

“Jung Su oppa, kau mau mati ya??!!! Jauh- jauh dariku, jaga jarak tidak boleh kurang dari tiga meter. Masih ingat kan kalau aku belum memaafkan kesalahanmu Park Jung Su??!” Usir Sora yang terus saja berjalan tergesa meninggalkan Jung Su yang saat ini ternganga lebar tak percaya Sora bisa begitu marah padanya.

“ Ngomong- ngomong untuk apa oppa mengajakku kesini??” Tanya Sora dari radius tiga meter di depan Jung Su.

“ Kau bilang apa Sora ya??” Jung Su berlari kedepan karena tak jelas dengan pertanyaan Sora.

“ Yah......... tiga meter!!”

“ Ahhh....... ne,.......!!” Jung Su mundur teratur beringsut dari amukan Sora.

“ Emm.... tidak ada, aku hanya ingin mengajakmu jalan. Sudah lama kita tidak keluar berdua kan.....” Jawab Jung Su setelah Sora mengulang pertanyaannya namun kini lebih keras.

Terdengar Sora menghela nafas, “ Jung Su oppa........ kalau tidak terlalu penting seharusnya tidak usah kemari. Pekerjaanku masih banyak di kantor.........”

Sora terus saja berjalan tanpa merasa harus melihat ke belakang, namun ketika menyadari Jung Su tak lagi mengajaknya berbicara membuat yoeja ini berbalik. Dia mendapati tunangannya sedang berdiri memandangi sesuatu yang terlihat menarik perhatiannya.

Sora berbalik menghampiri, ikut penasaran juga dengan apa yang dilihat Jung Su.

“ Jung Su oppa, kau melihat apa??” Namun tak butuh jawaban bagi Sora saat matanya sendiri melihat deretan gaun pengantin yang cantik- cantik di dalam toko.

“ Kajja............ kita lihat- lihat.......” Jung Su langsung menarik Sora dan mengajaknya masuk ke dalam.

Sora dibuat takjub dengan keindahan gaun- gaun pengantin yang dipajang. Bagaimana seandainya bila gaun itu Sora yang mengenakannya, apakah akan terlihat cantik? Tapi yang mana yang harus dipilih, semuanya terlihat cantik- cantik di mata Sora.

Karena terlalu terpukaunya Sora sampai lupa bahwa dia sedang marah pada Jung Su, apalagi saat ownernya menawari apakah keduanya ingin mencoba beberapa gaun. Sora benar- benar antusias. Sudah lama dia memimpikan mencoba gaun pengantin yang paling indah dan sepertinya mimpi itu kini bisa menjadi kenyataan.

Sedangkan Jung Su tak bisa menyembunyikan senyumnya karena merasa bahwa ide cemerlangnya berhasil membuat Sora tak lagi marah.

Tapi hanya sebentar dia bisa berbangga diri saat tiba- tiba Sora berubah pikiran dan berbalik ingin keluar.

Jung Su tentu saja bersikeras mencegah.

“ Sora ya....... kau mau kemana?? Bukankah barusan kau sangat ingin mencobanya??”

“ Tidak jadi ah.... kita pergi saja oppa, bukankah itu masih lama. Tidak perlu mencari sekarang........”

“ Ayolah yoebo...... tidak apa- apa, hanya mencoba saja....... jebaaall.........” Sora tidak bisa menolak lagi. bagaimana bisa dia menolak saat Jung Su membuat heboh dengan berlutut dan merajuk tak ubahnya anak kecil yang membuat semua mata tertuju pada keduanya.

Sora masuk ke dalam ruang ganti hendak mencoba beberapa gaun pengantin yang dia dan Jung Su pilih. Sedangkan Jung Su menunggu sambil memainkan ponselnya berharap bisa membunuh waktu. Iseng dia meng-kakaotalk Kangin.

“ hyung....... kau dimana??”

“ Aku?? Aku sedang bersama Yoon Ji, ada apa??”

“ Tidak ada,”

“ lalu?? Ah, kau ini selalu mengganggu saja Jung Su ah!!”

“ hehe,...... hyung coba tebak sekarang aku dan Sora sedang berada di mana?”

“ Malas.........”

“ Ayolah hyung, tebak saja....... ^^ “

“ Kau pikir aku peramal, cepat katakan atau aku pergi saja......”

“ eh.... jangan, Sora sekarang sedang mencoba baju pengantin”

“ Mworagu??? Kalian mau menikah??

Kenapa tidak bilang aku dulu.......

yah, Sora itu adikku kau tidak bisa menikahinya

sebelum mendapat ijin dariku......... “

“ apa kau iri karena aku mendahuluimu hyung?? Benar kau iri kan??”

“ dasar kau, siapa yang iri....... “

“ omo...... sudah hyung, sepertinya Sora sudah selesai.

Aku mau melihat calon istriku dulu”

“ Yah........ bocah tengik....... yah..........”



Perlahan tirai penyekat mulai terbuka, berbarengan dengan itu rahang Jung Su juga terbuka tak kalah lebarnya. Melihat Sora berdiri anggun di depannya dengan gaun putih yang memeluk sempurna tubuh Sora yang indah.

“ Omo........omo..........omo..............” Gumam Jung Su tak percaya dengan apa yang dilihatnya.

“ Oppa, kwencana??” Sora melambai- lambaikan tangannya pada Jung Su. membawa Jung Su agar kembali berpijak di dunia nyata.

Jung Su tersadar dan langsung berlari menghampiri Sora.

“ Noemu yeppo..... daebak.....!!”

Sora tersipu ditatap seperti itu oleh Jung Su,” Gomawo yo.........”

Jung Su beberapa kali mengambil gambar Sora dengan polaroitnya. Berapa banyak pun seakan tidak cukup membuat Jung Su berhenti untuk memotret.

“ Coba sekarang berputarlah yoebo.....!!”

Sora pun berputar perlahan diatas balok tempatnya berpijak. Tapi tak sengaja kakinya menginjak bawah gaunnya membuat tubuhnya oleng hampir terjatuh. Dengan cekatan Jung Su menangkap badan Sora dan memegang pinggangnya erat.

Wajah mereka hanya berjarak beberapa senti saja.

Jung Su melihat Sora menggigit bibirnya. Membuat bibir itu sedikit basah dan bertambah seksi.

Bibir yang begitu menggoda dan sangat ingin di sentuhnya.

Tapi Jung Su sedikit bimbang saat mengingat kejadian kemarin. Bukankah Sora masih melarangnya mendekat, bagaimana kalau dia semakin marah.

Tak berapa lama , Sora bereaksi dengan memejamkan mata saat bibir Jung Su menyentuh bibirnya. Berat tubuhnya yang menimpa Jung Su membuat Sora kesulitan untuk menghindar. Bukankah dia masih harus berakting marah, namun menerima ciuman Jung Su membuat Sora lemah. Alih- alih menolak Sora perlahan memberikan respon yang membuat Jung Su semakin berhasrat menciumnya.

Ciuman yang awalnya lembut semakin lama menjadi semakin intens, kini seakan dunia hanya milik mereka berdua.

“ ehhheeemmmm.......... eehheemmm........ maaf tuan Park, masih ada gaun lain yang harus dicoba.......!!” Sela pemilik butik yang sebenarnya sedari tadi hanya mematung bersama beberapa stafnya menyaksikan adegan yang sangat jarang terjadi.

“ aiiisshh, chinca........ mereka mengganggu saja..........” Pikir Jung Su, yang refleks melepaskan bibir Sora darinya.

“ Ah, ya.... tentu saja. aku hanya membantu tunanganku merapikan gaunnya yang kusut........” Jung Su tentu saja berbohong, mana mungkin dia mengatakan yang sebenarnya meskipun semua mata yang ada di situ tahu apa yang baru saja dia lakukan.

“ Benar kan yoebo??” Kini matanya menatap Sora yang justru terlihat tersipu dan cepat- cepat memalingkan wajahnya.

Gemas melihat ekspresi Sora, Jung Su mengangkat tubuh Sora dan menggendongnya.

“ oppa....... turunkan aku..........!!!”

“ Ani.......”

“ Turun..........”

“ Aniyo........... hehehehehe......”

“ aigoo.... pasangan ini benar- benar. Ayo kita tinggalkan saja keduanya, jangan mengganggu mereka. Kurasa kita akan tutup sedikit lebih larut dibanding biasanya..............!!!” Ajak pemilik butik pada ketiga stafnya yang hanya berjalan mengekor dan terlihat masih syok.



****

Sora berjalan mendekati sosok yang tengah menunggunya di sudut kafe. Yoeja itu menyadari kedatangan Sora dan sorot matanya mengisyaratkan agar Sora duduk. Beberapa saat tak ada yang membuka suara, hingga seorang pelayan datang dan menanyakan pesanan mereka. keduanya pun memesan dua cangkir espresso, blueberry juga cheese cake. Saat pelayan itu beranjak meninggalkan mereka, Sora pun berinisiatif membuka percakapan.

“ Ada apa Hyorin sshi mengajakku bertemu di sini, ini tidak biasanya. Bila menyangkut Kyumin bukankah setiap hari kita bertemu di sekolah?” Tanya Sora mencoba menebak apa yang ingin Hyorin katakan dari ekspresinya. Namun Sora gagal karena Hyorin tak menunjukkan ekspresi apapun. Yoeja itu malah mengeluarkan sebuah amplop coklat dan menyodorkannya di atas meja.

Sora mengambil dan membaca isi amplop itu, seperti tidak percaya dengan apa yang dibacanya mata Sora melebar,” Apa maksud semua ini.......??”

Sudut bibir Hyorin terangkat,” Seperti yang kau lihat Sora sshi, itu hasil DNA yang menunjukkan bahwa Kyumin anak kandungku............ Dan aku ingin mengambil anakku.......” Jawab Hyorin sangat jelas di pendengaran Sora.

“ T..ta...tapi, tapi kenapa begitu tiba- tiba, setelah sekian lama kenapa kau baru muncul??” Tanya Sora masih tak percaya. Dia sudah sangat menyiapkan mentalnya bila suatu saat orang tua kandung Kyumin datang untuk mengambil balita itu, tapi Sora tidak mengira akan secepat ini. Ada ketidakrelaan di hati Sora untuk melepas Kyumin.

“ Aku punya alasan untuk itu, tapi aku tidak bisa mengatakannya” Hyorin melihat kesedihan di mata Sora.

Sora terdiam,

“ Apa kau benar- benar ingin mengambil Kyumin?? tidak bisakah.......” Sora tidak mampu meneruskan ucapannya. Apa hak nya memisahkan Kyumin dari orang tua kandungnya sendiri.

“ Apa kau sangat mencintai Kyumin Sora ssi??” Tanya Hyorin mencoba menyelami perasaan Sora.

Sora mengangguk,

“ Aku sangat berterima kasih padamu karena sudah menjaga Kyumin........” Hyorin menghela nafas

Sesaat mengambil jeda dalam ucapannya sebelum kemudian melanjutkan, “ Kalau kau memang ingin merawat Kyumin aku bisa mempertimbangkannya, tapi bisakah aku meminta sesuatu sebagai gantinya.......” Ucapan Hyorin membuat Sora bingung, Sora tidak berkomentar dia hanya menatap Hyorin agar meneruskan ucapannya.

“ Kau bisa merawat Kyumin sampai kapan pun kau menginginkannya Sora sshi, tapi relakan Jung Su oppa untukku......!!” Perkataan Hyorin seperti sambaran petir di telinga Sora. Bagaimana bisa yoeja ini mengajukan barter seperti itu.

“ Apa maumu sebenarnya Hyorin sshi...!!!” Sora menaikkan nada suaranya, kini dia berdiri menatap tajam pada Hyorin.

Tak mengindahkan orang di sekitarnya, Hyorin pun ikut berdiri.

“ Justru aku yang harusnya bertanya padamu Sora sshi, bagaimana rasanya merebut tempat yang seharusnya bukan tempatmu?? Kyumin anakku dengan Jung Su oppa, seharusnya kau yang sadar akan posisimu karena telah menghalangi kami.........” Jawaban Hyorin lagi- lagi bagai pukulan batu di hati Sora.

Sora merasakan tubuhnya lemas mendengar penuturan Hyorin.

Tapi itu tidak membuat tangannya kehilangan tenaga untuk mengangkat gelas air di meja dan menyiramkannya di wajah Hyorin.

Kini Hyorin yang dibuat syok oleh perbuatan Sora padanya.

Namun belum sempat Hyorin membalas Sora sudah berlari meninggalkannya.



Sora POV......

Tidak, ini tidak mungkin. Apa yang wanita itu katakan semuanya tidak benar. Aku tidak bisa percaya, tidaaakkk...............

Entah kemana aku saat ini berjalan, tak tentu arah aku terus melangkah. Pikiranku sangat kalut, bahkan aku tidak mampu memikirkan apapun. Yang kurasakan hatiku sangat sakit, tidak pernah sesakit ini sebelumnya.

Sebuah kursi taman menjadi penolongku saat tubuhku tidak mampu lagi berdiri apalagi beranjak. Aku terduduk diantara lautan manusia yang sedang berlalu lalang di depanku. Tapi aku tak bisa mendengarkan apapun, semuanya terdengar sunyi. Hanya mataku yang menagkap orang- orang itu berjalan, hanya seperti bayangan kabur di depanku.

Kurasakan wajahku terasa dingin, beberapa butir air menetes dari sudut mataku. Air mata ini tak bisa kutahan untuk tidak mengalir.

Membayangkannya saja sudah membuatku sangat sakit,

Benarkah Jung Su oppa mampu melakukannya.

Apa yang harus aku lakukan bila ternyata semua itu benar?



Sora POV End*

****



Untuk yang kesekian kalinya Sora meregangkan tubuhnya yang terasa kaku. Dipandangnya jam mejanya, dia baru sadar bahwa ternyata hari sudah berganti malam. Tidak ada siapapun di kantor, semuanya pasti sudah pulang. Tapi tidak bagi Sora, dia memilih bekerja lembur menyelesaikan semua pekerjaan yang seharusnya masih bisa dia selesaikan untuk beberapa waktu ke depan.

Tiba- tiba layar ponselnya menyala, Sora melirik enggan nama yang tertera di sana. Sedkit bimbang dia akhirnya memutuskan tidak mengangkatnya.

Berulang kali Jung Su melakukan panggilan tapi hanya berakhir di voicemail saja.

Setelah tak melihat lagi ponselnya bergetar, Sora menelungkupkan wajahnya di atas meja. Diam- diam dia menangis sampai tak terasa akhirnya tertidur di tempat kerjanya.



****

Sinar matahari perlahan menerobos melewati celah- celah tirai berjendela kaca, membangunkan Sora dari tidurnya yang panjang dan diliputi mimpi buruk. Sora segera melangkah menuju wastafel dan membasahi wajahnya dengan air.

Ditatapnya kaca besar di depannya. Wajahnya terlihat lesu, dengan dua lingkaran hitam di bawah mata yang sedikit bengkak karena menangis memalaman.

Setelah mengambil baju kantor yang memang dia simpan di laci kerjanya, perlahan Sora berjalan menuju kamar mandi. Yakin bahwa telah mengunci pintu, Sora pun menanggalkan pakaiannya kemudian membiarkan air hangat membasahi seluruh tubuhnya.

Untuk beberapa saat Sora merasa rileks, aliran air yang menyentuh kulitnya menghangatkan tubuhnya yang terasa dingin.

Lama Sora berdiam diri, membiarkan aliran air itu terus menenangkan jiwanya yang sedang kalut dalam kesedihan.

Kini Sora merasa sedikit lebih baik, dia duduk di tempatnya bekerja setiap hari dan sesekali memoleskan lipsgloss di bibirnya. Satu- persatu rekan kerjanya mulai berdatangan, Sora membalas sapaan mereka dengan senyum merekah. Tidak akan ada yang tahu bahwa dalam senyumannya itu ternyata dia sedang menyimpan kesedihan yang mendalam.

“ Sora ya........... tidak biasanya kau pagi- pagi sudah ada di kantor. Tapi ya sudahlah....... aku senang kau bisa rajin berangkat pagi....” Bora yang baru saja datang, dan kebetulan meja kerjanya bersebelahan dengan Sora segera memeluk sahabatnya itu. Sora hanya tersenyum menjawab perkataan Bora.

“ Omo...... lihatlah wajahmu itu, aigoo... kau pasti begadang semalaman lagi ya, aiisshh....... Park Jung Su itu bagaimana sih tidak bisa menjagamu dengan baik. Tenang saja Sora ya kalau aku bertemu dengannya aku pasti akan membuatnya menegur dan memberinya pelajaran karena membuat sahabatku kelelahan seperti ini.” Ucap Bora berkobar- kobar. Dia selalu tidak terima bila namja selalu seenaknya saja dan tidak memperhatikan yoejanya. Seringkali mereka manis di bibir namun tidak tereaisasi dalam tindakannya.

Sedangkan Sora mendengar nama Jung Su disebut seketika berubah murung, namun cepat- cepat dia menyembunyikannya sebelum Bora menyadari perubahan raut wajahnya.

“ Sudahlah Bora ya, Jung Su oppa tidak pernah seperti itu. Justru dia yang selalu melarangku bila aku melakukan suatu pekerjaan terlalu keras, oppa sangat menjaga kesehatanku......” Ucapan Sora mengambang, dia baru menyadari seberapa pentingnya Park Jung Su dalam kehidupannya. Mampukah Sora kehilangan sosok itu.

Bora tersenyum dan sekaligus merasa iri dengan Kang Sora. Tapi Bora selalu mendoakan yang terbaik untuk sahabatnya ini.

“ Ngomong- ngomong apa kau sudah mendengar gosipnya Sora??” Kini Bora berbicara dengan sedikit berbisik dan mengedarkan matanya seperti waspada dengan orang- orang di sekitar mungkin mendengar ucapannya.

“ Gosip?? Gosip apa??” Sora sudah terbiasa dengan Bora yang setiap paginya membocorkan gosip- gosip terhangat di kantor. Ratu gosip adalah julukan yang tepat disandangkan pada Bora, mungkin sudah hampir seluruh staf, karyawan, manager dari semua divisi telah tersebar rahasianya berkat Nam Bora.

“ Eh, kau jangan menatapku seperti itu, kali ini gosipnya seribu kali lebih menggemparkan dibanding yang lain.......” Ucap Bora saat melihat Sora tampak tidak yakin.

“ Direktur kita, Park Je Hoon ternyata tidak sedang melakukan perjalanan bisnis ke luar negeri lho.......!!”

“ Lalu?? “

Melihat Sora penasaran membuat Bora sangat senang,

“ Makanya jangan menganggap remeh berita yang kubawa Sora ya........”

“ Ah, kau ini teruskan saja.......”

Bora tertawa,

Namun kemudian ekspresinya berubah serius, “ Aku dengar direktur Park sekarang sedang menjalani rehabilitasi karena kecanduan alkohol akut, beberapa organ vitalnya rusak terkena dampak alkohol........... kasihan sekali direktur tampanku....” Bora menggeleng- gelengkan kepalanya, sedangkan Sora terlihat sangat kaget dan tidak menyangka.

“ Apa kau tidak mengada- ada??”

“ Yahh.... kau masih tidak percaya??”

“ Sora sshi....... kau mau pergi kemana?? Sebentar lagi jam masuk kerja??” Teriak Bora saat menyadari Sora berlari menjauh, menerobos beberapa karyawan yang lewat.

“ Kau lanjutkan dulu pekerjaanku, aku mau ke suatu tempat sebentar.....” Teriak Sora yang sudah menghilang dari pandangan.

Bora hanya bisa menggelengkan kepalanya bingung.....

“ Mau kemana Kang Sora??” Tanya Min Ah yang baru saja datang.

“ entahlah, tapi perasaanku jadi tidak enak Min Ah ya.... “

“ Makanya jangan menyebarkan gosip sembarangan.....”

“ Eh itu bukan gosip, tapi kenapa sekarang aku menyesal sudah memberitahu Sora!”

****



Setelah mencari- cari beberapa kamar pasien yang recepsionis tunjukkan sampailah Sora di depan sebuah ruangan VVIP rumah sakit. kondisi di sekitar tampak lengang, tak ada siapa pun. Perlahan Sora mendorong pintu dan menerobos masuk.

Pertama kali yang ditangkap matanya adalah seseorang yang sedang tertidur di atas ranjang. wajahnya terlihat tirus dan sangat pucat, Sora seakan tak mengenali namja di depannya bila dia tidak mendekat.

“ Direktur........”

Hening.

“ Je Hoon oppa.........”

Lagi- lagi tak ada suara. Sora trenyuh melihat kondisi Je Hoon.

Untuk beberapa saat Sora seakan melupakan sosok ini.

Dan sekarang dia tidak menyangka akan melihat Je Hoon seperti sekarang.

Sora bingung harus berbuat apa, dia hanya terduduk di samping Je Hoon dan menatap kosong pada namja yang Sora tahu memiliki perasaan terhadapnya.

“ Kenapa kau bisa seperti ini Park Je Hoon??”

Tanya Sora meskipun dia tahu pertanyaannya hanya akan menjadi pertanyaan tunggal.

Tapi tanpa diduga Je Hoon perlahan membuka matanya, dia merasa mendengar suara Sora di dekatnya,

“ Sora..... Kang Sora.........” Gumam Je Hoon sangat pelan, bahkan lebih hanya terdengar seperti bisikan.

“ Kau datang...........!!” Kini Je Hoon tersenyum, semakin memperlihatkan tulang wajahnya yang menonjol.

“ hhuuusssstttt..................” Je Hoon menghapus butiran bening di pipi Sora. tanpa sadar yoeja ini menangis di depan Je Hoon.





To Be Continue








Mian.......mian......mian........ ceritanya agak boring ya, uhh.... aku dah berusaha tapi ya inilah jadinya. bahkan belum sempet ku review.......

diusahain secepatnya posting part selanjutnya. 
feel free for comment .....

4 komentar:

  1. ceritanya seru kok gak boring sama sekali....makin banyak masalah makin seru. xixixi
    makasi author udah mau update :) ditunggu update an yg lainnya. xixixi

    BalasHapus
    Balasan
    1. Beneran Huz?? G papa kok kalau Huzna mau ngasih kritikan.. vita malah seneng tau mana yg prlu diperbaiki... ^^

      Hapus
  2. anneyong vita, lanjutan yang keren bingits... daebak...!!!

    BalasHapus
  3. vita maaf baru nongol ... hhehe
    cerita nya seru bgt ... tapi kasian sora .. huaaaa :'(
    lis tunggu update an nya ....

    BalasHapus