Senin, 28 Juli 2014

LIE TO ME part 11




Bersamaan dengan sapaan sang mentari pagi Sora terjaga dari tidurnya yang lelap. Perlahan gadis ini bangun dan merenggangkan tubuhnya dengan mengangkat kedua tangan, menggeliat malas diatas tempat tidur. Secara refleks matanya melirik tempat di sampingnya yang sudah kosong, Sora tak menemukan Leeteuk namun sebagai gantinya ada secarik pesan singkat dengan setangkai mawar merah di atas bantal.

Tidurmu sangat lelap bidadariku, hingga aku tak kuasa untuk membangunkanmu....

Oppa berangkat kerja dulu my princess, dan akan secepatnya kembali hanya untukmu....

Semoga harimu indah Sora ya.....

Saranghae...

Hubby Teuk




Bibir Sora terangkat membaca pesan romantis Leeteuk itu. Wajah merahnya berusaha gadis ini sembunyikan di balik selimut. Tetapi tetap saja, tawa kecilnya tidak bisa ditahan karena terlalu gembira.

“ Ottokeh??!!! Aku masih tidak percaya....... apakah ini mimpi??” Sora membayangkan setiap detik peristiwa semalam. Bagaimana dia dengan berani menyatakan perasaannya yang secara mengejutkan disambut dengan ungkapan cinta pula oleh Leeteuk.

“ Pasti setelah ini kami akan sangat canggung, apa yang harus kulakukan bila dia pulang nanti..... aahhh..........”

Kembali Sora membaca pesan yang ditulis Leeteuk, “ Hubby Teuk.....”

“ Kyaaa...... Teuk oppa, kau membuatku malu sekaligus bahagia...... hahaha..........omo.....hahahaha.....” Sora menari kecil di atas tempat tidur. Dengan masih bergelung selimut tebal, gadis ini memutar badannya kekanan dan kekiri. Terlalu bahagia membayangkan statusnya kini bersama Leeteuk.

Malam itu setelah saling mengungkapkan perasaannya, Leeteuk membimbing Sora menuju kamar. Tak sekalipun Leeteuk hendak melepaskan genggamannya pada Sora. Sampai keduanya berbaring pun Leeteuk tetap menggenggam tangan Sora. Meskipun hanya saling diam dan menatap dalam cahaya yang berpendar temaram, Leeteuk dan Sora sudah bisa merasakan sedalam apa perasaan mereka.

“ Apakah kau bahagia Sora ya?” Tanya Leeteuk pelan.

“ Ne, aku sangat bahagia oppa....” Sora mengulaskan senyum termanisnya.

“ karena aku mencintaimu??” Tanya Leeteuk lagi.

“ Tidak.........”

Kedua alis Leeteuk terangkat mendengar jawaban Sora.

Leeteuk sudah hendak protes saat jari telunjuk Sora mengunci bibirnya.

“ Aku belum selesai bicara Teuk oppa, tidak....... aku bahagia karena aku beruntung bisa mencintaimu dan lebih bahagia karena kau juga mencintaiku......”

Leeteuk terkekeh mendengar jawaban Sora yang puitis.

“ Kau belum mengantuk princess??”

“ Aniyo........” Sora menggeleng, “ Aku ingin memandang wajah tampan oppa lebih lama........”

“ eeyyy....... setiap hari kau juga akan terus melihatku Sora ya...” Leeteuk tersipu ditatap seduktif terus oleh Sora.

“ Aniyo, aku tidak akan pernah bosan.....”

“ Eeyy......” Keduanya tertawa bersama.

Waktu rasanya berjalan sangat lambat, namun tidak pernah terasa sebahagia ini. Bila diijinkan Leeteuk ingin menghentikan waktu untuk terus bersama Sora tanpa perlu terganggu oleh apapun. Memandangi wajah gadisnya yang cantik dan menawan, Leeteuk berulang kali jatuh dalam kekagumannya, dan sebanyak itu pulalah dia semakin mencintai Kang Sora. Mata bulat almond milik Sora seolah menarik Leeteuk untuk terus menatapnya, bibir merah muda alami milik Sora membuat Leeteuk tak bisa mengontrol detak jantungnya untuk tidak berdebar kencang karena begitu ingin merasakan kelembutan bibir itu. Lekukan tubuh Sora yang meskipun tertutup masih mampu menarik birahi Leeteuk karena begitu sempurna dan menggoda untuk dibelai. Intinya, semua yang ada pada diri Sora tak bisa membuatnya diam untuk tidak berusaha menyentuhnya.

Segera Leeteuk membuang semua pikirannya itu, masih terlalu awal bagi Sora. Dia tidak ingin tergesa- gesa dengan gadis ini. Leeteuk ingin menikmati setiap momen secara perlahan bersama Kang Sora. Leeteuk tidak ingin membuat Sora takut, Leeteuk ingin Sora selalu merasa nyaman bila di dekatnya. Karena itu sekuat tenaga Leeteuk akan berusaha menahan diri.

Wajah polos Sora yang terus menatapnya penasaran membuat Leeteuk tersenyum

Sora ikut tersenyum

Leeteuk membelai pipi Sora lembut

Sora pun ikut melakukan hal yang sama

“ Apa kau akan terus mengcopy tindakanku Sora ya??”

Sora mengangguk cepat....

Bibir Leeteuk mengerucut, “ Tapi itu tidak adil, kalau kau terus meng..........”

Chu.....

Tanpa terduga Sora mencium bibir Leeteuk cepat namun sangat membekas membuat Leeteuk terbelalak saking kagetnya.

“ Lihatkan, aku tidak mengikutimu oppa, bisakah sekarang kau mengikutiku??” Ucap Sora menantang, sedangkan Leeteuk masih tak bergerak di tempatnya.

Dia sangat syok sampai butuh waktu beberapa detik untuk pulih.

“ Teuk oppa, apa kau mendengarku??” Sora mengibas- ngibaskan tangannya di depan wajah Leeteuk, berusaha mengembalikan kebekuan Leeteuk.

“ Ah... ya, tidak, ya..... tidak, oh ya, aku mendengarmu Sora ya, hahahaha....... aku hanya terkejut, sangat terkejut tadi......”

Sora terkikik mendengar Leeteuk yang tergagap menjawabnya.

“ Apa Teuk oppa bisa membalasku??” Tanya Sora lagi karena rasa penasarannya belum terjawab oleh Leeteuk.

Leeteuk cepat- cepat menggeleng, salah tingkah.

Lagi- lagi membuat Sora tertawa, karena nyatanya Leeteuk tak seberani itu.

Padahal dalam hati Leeteuk, “ kau belum tahu saja Sora ya apa yang akan terjadi bila aku membalasmu. Bukannya aku tidak bisa, tapi sekarang belum saatnya.......”

“ Sudahlah kita akhiri saja copy mengcopy, balas membalas ini Sora ya...... sini, aku akan memelukmu agar kau bisa tidur.......”

Leeteuk menarik Sora agar mendekat kemudian melingkarkan lengannya di pinggang Sora. Sora sendiri menggeliat memposisikan tubuhnya senyaman mungkin dalam dekapan Leeteuk. Kepala Sora bersandar dengan nyaman di dada Leeteuk.

Seharusnya posisi mereka sudah sempurna bila tidak ada guling yang sudah sejak lama memisahkan mereka.

“ Sora ya, bolehkan aku memindahkan benda ini, sangat tidak nyaman dan.....”

“ Tidak, tidak boleh dipindah........” sahut Sora cepat.

“ Kenapa??”

“ eeenngg, tidak boleh ya tidak boleh.... takutnya nanti........” Sora tiba- tiba menunduk dan menggumam sendiri membuat Leeteuk tak mampu mendengar apa yang dia ucapkan.

“ Tapi aku tidak bisa memelukmu dengan leluasa Sora ya........”

Sora langsung mendongak, dengan mata terbelalak ...

“ Kalau begitu tidak usah berpelukan saja, aku tidak apa- apa kok tidak kau peluk oppa.......”

Leeteuk tersenyum melihat ekspresi Sora,

Aku tahu apa yang kau takutkan Sora ya. Sebenarnya aku hanya mengetes saja tadi, ternyata kau sudah ketakutan seperti ini...... makanya jangan pernah menantangku Sora ya..”

***



Setelah mandi, berganti baju, dan memoles wajahnya dengan BB cream Sora turun ke bawah sambil berdendang riang. Semua penghuni rumah termasuk kakek Park dibuat penasaran dengan keceriaan Sora pagi ini.

Kakek Park mendekat ketika Sora tampak asyik memoleskan selai di atas roti tawar yang dipegangnya.

“ Selamat pagi Sora ya.....”

“ Selamat pagi kek, apa kakek juga mau aku buatkan??” Sora menawari kakek Park roti namun dengan halus kakek menolak karena dia sudah sarapan dulu tadi. Kakek lebih tertarik mengorek informasi kenapa Sora tampak sangat bahagia pagi ini.

“ Apa sudah terjadi sesuatu sayang?? Kelihatannya kau bahagia sekali, lihatlah wajahmu semakin berseri pagi ini.......”

Sora sontak memegangi wajahnya,” Oh, benarkah kakek?? Apakah tampak sejelas itu??” Tanya Sora mencoba serius, tapi lagi- lagi senyumnya menyembul membuat pipinya semakin merona merah.

“ Apa ini ada hubungannya dengan Teuk. Bocah nakal itu sudah melakukan sesuatu padamu ya?” Selidik kakek Park, melihat wajah Sora yang semakin merona tak perlu jawaban lagi bahwa itu benar.

Sembari menutupi bibirnya dengan kepalan tangan berusaha menyembunyikan senyum, Sora mengangguk,” Teuk oppa itu sangat menggemaskan ya kek...... dia juga lucu....”

“ Oh, kau berpikir seperti itu Sora ya?” Kakek Park memiringkan kepalanya seolah tidak percaya,

Sora yang masih terkikik sendiri terus membenarkan,” Iya, hihihihi.... aku sangat manyukainya kakek.... hihihihi......”

“ syukurlah kau suka Sora ya. Memang sih, Teuk mewarisi ketampanan dan keahlianku dalam menyenangkan hati wanita, tidak heran kau sangat menyukainya.......”

“ Kakek........” Sora merajuk

“ tapi kau benar- benar menyukai Teuk kan Sora ya?” Tanya kakek Park sambil berbisik.

Dengan malu- malu Sora menjawab,” ne.... noemu cuaa.......” balas Sora juga ikut berbisik pada kakek Park.

Sora mengangguk- angguk, menyipitkan matanya, beraeyeo imut.

Percakapan keduanya terhenti sejenak saat seorang pelayan melintas membawakan teko berisikan teh hijau. Sora segera membenarkan kembali sikap duduknya di samping kakek. Kakek Park bertanya pada pelayan itu kenapa Yumi tidak terlihat sejak tadi, apakah Yumi belum pulang. Pelayan itu menjawab kalau Yumi masih tidur dan ingin sarapannya dibawakan saja ke kamarnya nanti. Yumi baru pulang menjelang pagi dan segera mengurung diri di dalam kamar.

Kakek Park menghela nafas panjang, dia menyesalkan sikap Yumi yang tidak pernah berubah. Dia sangat suka clubbing hingga larut, dan pasti pulang dalam keadaan mabuk.

Sora yang mendengar itu menjadi merasa bersalah, pasti Yumi seperti itu karena Leeteuk tidak datang menemuinya. Diam- diam Sora meminta maaf pada kakek karena sudah membuat Yumi seperti itu.

Kakek Park yang menyadari ketidaknyamanan Sora segera berusaha mengalihkan perhatian, “ Sora ya, bisakah kau menyiapkan bento??”

Sora sontak menoleh,“ Bento? Maksud kakek bekal makan??”

“ iya, kau bisa membuatkan Teuk bekal makan siang dan mengantarnya ke kantor.....”

“ Oh, apakah aku boleh melakukannya kakek??”

“ Tentu saja Sora ya, sudah menjadi kewajiban seorang istri mengantar bekal makan siang untuk suaminya. Nanti kakek akan menyuruh supir mengantarmu........”

Sora terlihat girang mendengar ide kakek. Dia sudah membayangkan bagaimana bekalnya akan dia buat seenak dan seindah mungkin nanti. Memang Sora bukan yoeja yang mahir memasak, tetapi untuk urusan menyusun bekal dialah ahlinya.

Tak butuh waktu lama bagi Sora untuk menyiapkan sekotak bekal makan siang yang menggiurkan. Setelah menatanya dengan rapi, Sora pun bergegas menuju kantor Leeteuk dengan harapan kekasihnya itu akan terkejut sekaligus senang menerima kedatangannya.

Kantor Leeteuk terletak di sebuah gedung perkantoran mewah di tengah kota. Tidak butuh waktu lama bagi Sora untuk sampai di sana. Sora pikir dia akan sedikit kesulitan mencari di mana tempat Leeteuk bekerja, namun baru memasuki lobi dia telah disambut oleh seorang yoeja bersetelan rapi yang memanggil namanya.

“ Benarkah Anda nyonya Park?? Istri direktur Park Leeteuk?” Tanya yoeja itu yang melihat dari caranya berpakaian adalah seorang sekretaris.

Sora mengangguk pelan, dalam hati dia bertanya darimana perempuan ini tahu.

“ Kenalkan, nama saya Jin Se Yoen . Saya asisten pribadi direktur Park, dan presdir yang memerintahkan saya langsung untuk menjemput Anda. Silahkan nyonya, akan saya antar..... lewat sini.......”

Mereka berdua menuju lift dan hanya berdua saja di dalam mesin pemindah itu. Sora sedikit kikuk karena tidak biasa diperlakukan formal oleh seseorang. Dia mencoba bersikap santai dengan Se Yoen.

“ Apakah kau sudah lama bekerja dengan suamiku Se Yoen sshi?”

“ Ah, ne..... kira- kira sudah lima tahun saya melayani direktur nyonya...”

“ Jangan memanggilku seperti itu, bisakah kau menyebutku Sora saja, kurasa umur kita tidak beda jauh kan??”

“ Tapi nyonya......” Se Yoen melihat Sora tidak senang mendengar panggilannya dan cepat- cepat meralat ucapannya.

“ Sora sshi.... “

“ Nah begitu lebih baik.... Selama bekerja bersama Teuk oppa, bagaimana pendapatmu tentangnya??” Sora tiba- tiba saja bertanya karena dia penasaran bagaimana pandangan orang lain terhadap Leeteuk.

“ Selama ini direktur Park terkenal sebagai pribadi yang dingin dan tertutup, beliau hanya terlihat saat memimpin rapat atau peresmian proyek bersama, selebihnya direktur akan menyibukkan diri di dalam ruangan kerjanya dan hanya beberapa orang saja yang bisa berinteraksi dengannya. Jadi tidak banyak yang orang tahu tentang direktur......”

Sora mencebik, dia sudah mengira itu yang akan dia dengar

“ Lalu?? Bagaimana denganmu Se Yeon sshi, bukankah kau sekretaris yang selalu berada di sekitarnya??”

Se Yeon mendengar ada nada menyelidik dalam pertanyaan Sora, meskipun sebenarnya dia tidak terlalu yakin. Tapi daripada timbul kesalahpahaman Se Yoen cepat- cepat mengatakan bahwa statusnya telah menikah. Sora yang mendengar penjelasan Se Yeon langsung meminta maaf, dia benar- benar tidak bermaksud mencemburui Se Yeon. Sora murni hanya ingin bertanya tentang Leeteuk.

Se Yoen pun mengerti maksud Sora, “ Direktur jarang sekali tersenyum ataupun berbicara denganku selain urusan pekerjaan Sora sshi, namun akhir – akhir ini aku sering memergokinya tersenyum sendiri atau bertanya tentang sesuatu yang biasanya ditanyakan seorang namja yang tengah jatuh cinta. Dari sanalah aku bisa menebak direktur telah memiliki seseorang yang bisa merubahnya, dan anggapanku benar, kaulah orangnya Sora sshi.........”

Sora tersipu mendengar pujian Se Yoen. Dia sendiri masih tidak percaya bisa menjalin hubungan yang serius dengan Leeteuk. Hubungan yang awalnya hanya kepura- puraan belaka berubah menjadi hubungan yang tulus dan saling melengkapi.

Se Yoen yang baru menyadari ada yang berbeda dengan tubuh Sora, tiba- tiba terpekik,” Apakah kau hamil Sora sshi??”

Tanya Se Yeon ketika matanya memperhatikan ke arah perut Sora yang sedikit membuncit. Sora mengenakan pakaian berpotongan longgar, jadi bila tidak diperhatikan secara jeli tidak akan terlihat bahwa dia hamil.

Sora mau tidak mau harus mengiyakan anggapan Jin Se Yeon, satu orang lagi harus dia bohongi.

“ Kalau begitu selamat sekali lagi Sora sshi, aku benar- benar iri padamu Sora sshi. Tidak seperti aku dan suamiku yang harus menunggu lama sampai memiliki Min Ri, kau sudah bisa secepatnya memberi direktur keturunan. Selamat Sora sshi..........” Ucap Se Yoen sangat tulus, sedangkan Sora yang diberi ucapan selamat hanya tersenyum terpaksa dan merasa bersalah.

sesampainya di ruangan Leeteuk , Se Yoen mengetuk pintu dan memberitahu atasannya itu bahwa ada tamu khusus. Leeteuk yang saat itu sedang bersama Shindong, Yesung, Kyuhyun, dan Siwon mengernyit penasaran. Melihat Se Yeon hanya membalas pertanyaannya dengan senyum misterius, Leeteuk malah bertambah penasaran. Tanpa berpikir dua kali Leeteuk mempersilahkan tamunya itu masuk.

“ Silahkan.........” Se Yeon membimbing Sora masuk, benar anggapannya ruangan itu seketika menjadi senyap. Semua namja tampan itu terbengong dengan kedatangan yoeja secantik Kang Sora.

“ Annyeong Teuk oppa...... oh, kalian semua juga ada di sini.......kebetulan sekali....!!” Sapa Sora ketika melihat Leeteuk dan keempat sahabatnya itu berubah seperti patung, berdiri tanpa bergerak sedikitpun.

“ Apakah aku mengganggu??” Tanya Sora, namun berselang dua detik saja semua menggeleng serempak sebagai jawaban.

“ Tidak hyungsunim........ kau benar- benar tidak mengganggu. Justru aku senang kau datang.....” Kyuhyun merasakan pinggangnya disikut Yesung.

“ Ah, maksudku kami senang kau datang.... apalagi Teuk hyung......” sambung Kyuhyun yang segera tahu maksud tatapan Yesung padanya.

“ iya benar, daritadi kau saja yang diceritakan Teuk hyung pada kami. Untung sekarang kau datang, jadi kami tidak perlu lagi mendengar keluh kesah Leeteuk sshi yang terus merindukanmu.........” Yesung terkekeh melihat wajah Leeteuk yang memerah.

Tak berusaha menggubris godaan Yesung, Leeteuk menyambut Sora dengan memeluk dan mengecup pelan keningnya. Membuat semua orang berhuuuu...........ria melihat kemesraan yang Leeteuk tunjukkan.

“ Sora ya......... kau datang?? Ada apa ??”

“ Tidak bolehkan seorang istri menemui suaminya oppa, aku hanya ingin mengantarkan bekal makan siang, oppa belum makan siang kan??”

“ Oh, benarkah?? Iya, belum, belum, aku belum makan.......”

Shindong tiba- tiba menyeletuk bagaimana mungkin Leeteuk belum makan siang padahal dua wadah pizza ukuran jumbo sudah teronggok kosong di atas meja.

Sora sedikit kecewa karena datang terlambat, ternyata Leeteuk sudah makan. Namun Leeteuk cepat- cepat berkilah dia belum kenyang dan masih ingin makan lagi. dia menuntun Sora agar duduk dan mengeluarkan bekal yang dibawanya.

“ Jangan dengarkan Shindong, Sora ya....... aku bahkan tak mendapatkan bagianku karena pizza itu mereka semua yang makan....... mana bekalnya?? Cepat keluarkan aku lapar sekali........”

Lagi- lagi keempat sahabat Leeteuk mencibir.

Sora tertawa melihat antusiasnya Leeteuk mau memakan bekal buatannya.

Leeteuk terpekik kegirangan melihat bento yang Sora susun. Dia terus memuji Sora akan kehebatannya membuat bento, Leeteuk juga dengan sangat manja meminta Sora menyuapinya.

Sora yang malu tentu saja menolak halus, namun Leeteuk terus memaksa membuat Sora tak memiliki pilihan lain, diapun mengalah dan menyuapi Leeteuk dengan sabar.

Melihat kejadian yang jarang terjadi di depan mereka, membuat Kyuhyun cs terbengong- bengong kehabisan kata. Tidak pernah sekalipun mereka melihat Leeteuk bersikap seperti itu.

“ aighoo... lakukan apa saja maumu hyung......anggap saja kami ini tidak ada.....” Protes Yesung yang tidak tahan melihat berlama- lama Leeteuk terus saja memamerkan kedekatannya dengan Sora.

Sora kemudian membagikan bekal yang lain, ternyata dia juga membuatkan bento untuk keempat namja tampan lainnya. Semuanya mengucapkan terima kasih kecuali seseorang, ketika Sora ingin menyerahkan bekal milik Siwon, tiba- tiba iPhone Siwon bersuara membuat namja ini cepat- cepat ijin keluar. Melihat sikap Siwon yang tidak lagi bersahabat membuat Sora kecewa, separah itukah hubungan mereka hingga Siwon tidak mau memaafkannya.

“ Sudahlah Sora ya, mungkin Siwon memiliki urusan yang lain. Dia benar- benar sibuk akhir- akhir ini....” Hibur Leeteuk saat senyuman seketika memudar dari wajah Sora. Ada rasa cemburu di hati Leeteuk, tapi kepercayaannya pada Sora lebih besar dan dia berusaha memahami gadisnya itu.

Tidak begitu lama kemudian Yumi datang, dia juga tampak membawa makanan untuk Leeteuk. Dia seolah tak menggubris keberadaan Sora di tempat itu. Dengan perangai dan tutur kata yang lembut dia meminta Leeteuk untuk makan siang bersamanya. Leeteuk yang ditawari langsung menolak, dia beralasan Sora sudah membawakan bekal untuknya, dan saat ini dia sedang makan. Tapi Yumi tetap bersikeras, membuat Kyuhyun yang merasa terganggu langsung angkat bicara.

“ Yumi sshi, kau dengar sendiri kan Teuk hyung sudah kenyang, dan dia sangat menyukai bekal buatan istrinya, jadi bisakah kau tidak berisik....... kau membuat selera makanku hilang......”

Yumi sudah akan membalas Kyuhyun, namun Kyuhyun lebih cepat menimpali,” Lihatlah hyungsunim dia tidak hanya membawakan bekal untuk Teuk hyung, tapi untuk kita semua. Dia sangat perhatian pada kami, tapi lihatlah dirimu kau sangat egois karena hanya Teuk hyung saja yang kau bawakan bekal. Tapi aku tidak mengharapkan juga sih makanan darimu.........” Mendengar perkataan Kyuhyun yang secara terang- terangan menyindirnya, membuat Yumi panas dingin. Dia sangat marah dan hampir meledak, seperti tidak memiliki muka lagi Yumi memilih pergi.

“ Yumi sshi...... Yumi sshi...... tunggu sebentar.......!!” Yesung tanpa terduga mengejar Yumi, dia menyalahkan Kyuhyun karena telah bersikap kasar.

“ Sepertinya ada yang sudah mulai jatuh hati pada Park Yumi......” Celetuk Shindong, yang membuat semua orang di ruangan itu menoleh padanya. Shindong hanya berkedik sembari mengangkat bahu.



****

Leeteuk dan Sora saat ini sedang berdiri di atas gedung, memandang kejauhan yang seakan tak menemukan ujungnya. Udara juga terasa sedikit dingin karena angin bertiup kencang membuat Sora berulang kali merapatkan kedua tangannya memeluk tubuhnya agar tetap hangat. Melihat itu Leeteuk melepas jasnya dan memakaikannya pada Sora. Sora tersenyum menerima perhatian Leeteuk itu.

“ Apakah masih dingin??” Tanya Leeteuk hangat,

“ Sudah tidak oppa, gomawo yo........” Jawab Sora pelan.

“ Tapi sekarang aku yang kedinginan.......” Tiba- tiba Leeteuk menggeser posisinya memeluk Sora dari belakang.

“ Nah, bagaimana bila seperti ini, kita berdua tidak akan kedinginan lagi..........” Leeteuk merasakan Sora tertawa dalam pelukannya. Mereka berdua sangat menikmati momen kebersamaan mereka.

“ Sora ya, mengenai kejadian tadi kuharap kau bisa sedikit mengerti dengan sikap Yumi. Aku tidak tahu kenapa dia seperti itu, Yumi yang kukenal dulu sangat bersahabat. Dia tidak pernah memperlakukan orang lain dengan kasar, aku sangat mengenal Park Yumi, jadi bisakah kau tidak membencinya Sora ya??”

Sora berbalik menatap Leeteuk. Sora sadar Leeteuk sangat menyayangi Yumi dan pasti akan sangat sulit bagi Leeteuk untuk menerima kenyataan bahwa Yumi sebenarnya sangat terobsesi pada Leeteuk. ada perasaan khawatir dalam diri Sora, bagaimana bila Yumi mampu merebut Leeteuk darinya. Namun sekali lagi, Sora mengingat tekadnya untuk selalu menjaga Leeteuk dari semua niat jahat Yumi maupun ayahnya.

Ingin sekali Sora menceritakan semua yang dia tahu, mengatakan pada Leeteuk bagaimana Yumi yang sebenarnya. Tapi Sora tidak sanggup, Leeteuk pasti akan sangat sedih. Biarlah Sora menyimpan semuanya sendiri dulu, belum saatnya Leeteuk tahu. Asalkan dia terus berada di samping Leeteuk, Sora akan sekuat hati melindungi namja yang dikasihinya ini.


“ Aku tahu oppa, jangan khawatir tentang Yumi. Aku yakin bisa mengatasinya, bukankah aku unnie Yumi?? Istri oppa??”

Leeteuk tertawa mendengar ucapan Sora,” Benarkah kau sudah beranggapan seperti itu Sora ya? berarti jika aku melamarmu sekarang kau akan langsung menerimaku??”

“ Owh, kalau soal itu, kurasa aku.........” Sora gelagapan menjawab pertanyaan Leeteuk yang satu ini. Dia belum memikirkan semuanya sampai sejauh itu. Yang dia inginkan saat ini adalah menjalani hubungannya dulu dengan Leeteuk. Hubungan mereka juga baru seumur jagung, jadi membicarakan pernikahan bukankah suatu yang terburu- buru.

Namun melihat keseriusan dari sorot mata Leeteuk, membuat Sora yakin bahwa namja di depannya inilah yang Sora inginkan menjadi pendamping hidupnya. Sora sangat yakin, hatinya tidak pernah berbohong.

Leeteuk tertawa melihat reaksi Sora, dia tidak berniat melamar dengan suasana sesederhana ini, namun Leeteuk tidak bisa menahan untuk mengetahui sejauh mana Sora menginginkan hubungan mereka terjalin. Jujur Leeteuk tidak ingin berlama- lama lagi, dia ingin segera mewujudkan keinginan kakek, mengakhiri kepura- puraannya dan menjadikan Sora sebagai istrinya yang syah.

“ Kau tidak perlu menjawabnya sekarang yoebo....... yang harus kau tahu aku akan selalu menunggumu, kapanpun kau siap saat itulah aku ingin mengikatmu. Tapi tidak ada paksaan Sora ya, aku akan sangat menghargai pertimbanganmu........ arasso??”

“ Ne oppa, gomawo........ aku akan memikirkannya lagi.........”

“ Kuharap kau benar- benar memikirkannya Sora ya, karena aku yakin hanya dirimulah yang kumau, tak ada lagi yang lain......”

Leeteuk menatap mata Sora dalam, ucapannya seakan ikut dia utarakan lewat tatapan mata. Kesungguhan, janji, ketulusan, semua terpancar dari sorot matanya yang bisa dengan gamblang dirasakan juga oleh Sora.

“ Saranghae Sora ya.......”

“ Nado Teuk oppa.......” dan Sora pun merasakan hangatnya kecupan Leeteuk di bibirnya. Ciuman yang hangat dan tidak memaksa, sangat lembut hingga Sora bisa merasakan besarnya cinta Leeteuk untuknya. Mungkin anginpun tersenyum menyaksikan kebahagian dua sejoli ini, itu nampak dari belaiannya yang tak henti menyelimuti kebersamaan Leeteuk dan Sora dalam kehangatan cinta mereka satu sama lain.







To Be Continue.

4 komentar:

  1. akhirnya update juga....lama sekali berhiatusnya..kemana aja nih??
    oia minal aidzin wal faidzin yaa kak novita, mohon maaf lahir dan batin, mohon maaf juga kalo selama ini aku bawel terus nyahahahahahaha. kapan update lagi *tetep* ? haha

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hehehe... mianhae ya huzna, vita gi pertapa cari inspirasi, dan skrang comeback deh...

      Yup sama2 minal aidin, walfaizin mohon maaf lahir batin ya.... 😊

      Hapus
  2. thor diupdate lagi dong lie to me nyaa

    BalasHapus