Kamis, 26 Juni 2014

The Baby, You, and Me Epilogue


Epilogue





Jung Su POV



Aku seperti mendengar teriakan seseorang dari luar, tapi siapa yang tidak punya pekerjaan berteriak- teriak di depan kamar orang sepagi ini. Kupicingkan kedua mataku melihat jam di atas nakas, masih jam setengah tujuh pagi dan ini hari libur jadi biarkan sajalah.....

“ Hyung, cepat bangun...... apa kau mau terlambat di acara pentingmu sendiri?? hyung cepat bangun!! Jung Su hyung........!!”

Aku yakin itu suara Jee Hoon, anak ini pasti sudah tertular Kim Heechul. Dia tadi bilang hari penting, hari penting apa sih?

Seingatku tidak ada agenda rapat hari ini, juga tidak ada yang sedang berulang tahun. Paling- paling juga pembukaan kafe di pinggir jalan dekat kantor, itu saja yang kuingat.

Hari penting apa ya??

Tanpa semangat kubuka sedikit mataku, sambil mencoba mengingat- ingat hari apa sekarang.

Sebuah tuxedo putih sudah tergantung di lemari ganti.

Sebentar, bukankah tuxedo itu milikku, iya tentu saja itu milikku, ini kan kamarku. Lalu untuk apa tuxedo itu tergantung di sana...

Mataku langsung terbuka lebar, dan aku terlonjak langsung berdiri.....

“ Bodohnya aku, sekarang kan hari pernikahanku, bagaimana aku bisa lupa?? aighoo............. pabbo, pabbo....... “

“ Hyung, ayo cepat buka, semua orang sudah menunggu acara pemberkatan di gereja..... Hyung.......!!”

Kyyaaaa.............. bagaimana ini, tinggal setengah jam lagi acaranya, dan aku masih memakai boxerku??

“Aaaaaaaahhhhhhhhhhhhh..................................”

Aku segera melesat turun dari ranjangku, mandi, gosok gigi, memakai tuxedo, menata rambut, semuanya kulakukan dalam hitungan menit.

Aku tidak boleh terlambat ke acara pernikahanku sendiri.

“ Hyung kau sudah siap?? Apa saja yang kau lakukan di dalam??” Tanya Jee Hoon sesaat setelah aku membukakan pintu.

Tak ingin banyak bicara langsung saja kutarik dia agar kita cepat sampai ke tempat tujuan.

“ Hyung...... sepatumu..... apa kau mau bertelanjang kaki menuju altar??”

Aiisshhh.... benar juga, aku sampai lupa tidak memakai sepatuku.

Kenapa harus bangun terlambat di hari sepenting ini? pasti aku pengantin terbodoh sejagad raya karena datang terlambat di hari pernikahannya sendiri. Tapi aku bangun terlambat juga bukan tanpa alasan. Semalaman aku tidak bisa tidur karena terlalu bahagia sekaligus gugup, akhirnya hari yang kutunggu- tunggu datang juga.

Aku akan menikah, bagaimana ya membayangkannya. Aku akan membentuk keluarga kecil yang bahagia. memikirkannya saja sudah membuatku tak bisa berhenti tersenyum.

“ Jee Hoon ah ada apa?? Kenapa kau berhenti??”

“ Hyung sepertinya jalanan macet karena ada festival lari maraton di depan, jadi kita harus berputar mencari jalan lain.....”

“ Apa??? Tidak, tidak, tidak, sudah tidak ada waktu lagi..... aku harus sampai di gereja sebelum acara dimulai.......!!”

“ Tapi hyung kau lihat sendiri jalanan benar- benar macet.......!”

Jee Hoon benar, sepanjang mata memanjang hanya antrian kendaraan yang berderet- deret memenuhi semua badan jalan.

“ Apakah jaraknya masih jauh??”

“ Tidak sih, kira- kira tinggal tiga blok lagi.......”

“ Baiklah kalau begitu aku akan berlari ke sana........!!”

“ Hyung kau benar akan melakukannya??” Jee Hoon berteriak sangat keras, langsung kubekap mulutnya dan kusuruh dia membawa mobil mencari jalan lain.

Setelah tidak menerima protesnya lagi, aku keluar ke jalan dan mulai berlari.

Sora ya tunggu saja, Jung Su oppa akan segera datang......

Aku berlari dan terus berlari, di sebelahku ada beberapa orang yang juga berlari. Ah.... mungkin mereka peserta lari maraton.

Seorang bapak memimpin di depan sendiri, dia melewatiku bahkan sempat menantangku.

Ahh....... baiklah........ lihat saja siapa yang lebih cepat paman......

Kupacu lariku lebih cepat, paman ini seperti tidak mau kalah dia ikut memacu langkahnya.

Tapi aku lebih gigih darinya, aku tidak hanya mengejar hadiah, aku mengejar seorang Kang Sora, gadis paling spesial dalam hidupku.....

“ Maaf paman.......... aku harus duluan, semangat paman.........!!” teriakku menoleh ke belakang, karena paman itu sudah tertinggal jauh di belakangku.

Akhirnya aku sampai juga di gereja tempatku akan mengucapkan janji suci.

Suara lonceng terus berdentang

“ Hyung........ cepatlah....... semua sudah menunggu di dalam......!!” Eunhyuk dan Heechul menyusul ke arahku. Aku berusaha keras agar bisa sampai di depan pintu gereja.

“ huh...aku....huh.... apakah.....hh....aku terlambat??” Tanyaku dengan sangat susah payah, nafasku seperti hampir habis karena berlari.

“ Sudahlah ayo masuk...........!!” Eunhyuk dan Heechul membantu menopang tubuhku yang sudah tidak mampu lagi berjalan. Rasanya kakiku mau putus, aku benar- benar lemas.

Melihat semangat semua orang, menerima tepuk tangan penyambutan dari mereka mengembalikan semangatku kembali. Aku berusaha berdiri dengan gagah di atas altar. Pendeta menyalamiku, dia bilang tanganku dingin sekali, wajahku juga berkeringat memangnya aku sudah melakukan apa. Aku hanya membalasnya dengan senyuman, dia tidak tahu saja bagaimana usaha kerasku untuk sampai di tempat ini.

Sesaat setelah itu pintu gereja terbuka, aku sontak menoleh ke arah dimana seorang lelaki berjas hitam menggandeng sesosok bidadari di sebelahnya. Daguku mungkin sudah jatuh karena takjubnya, Kangin membimbing calon istriku. Kang Sora, dia tampak sangat anggun dan menawan dengan balutan gaun pengantin putihnya. Layaknya bidadari dia berjalan melewati puluhan saksi dengan tatapan malu- malu. Kang Sora ku sangatlah mengagumkan, aku beruntung sekali bisa memilikinya.

“ Sora ya, kau cantik sekali........!!” Aku bahkan tidak mampu menahan untuk tidak berteriak membuat semua orang memarahiku karena aku terlalu bersemangat. Biar saja, aku hanya tak bisa melukiskan bagaimana bahagianya aku saat ini.



Jung Su POV End



Kang Sora berjalan perlahan menuju Park Jung Su yang sudah menunggunya di altar. Jung Su tersenyum menyambut Sora, dia mengulurkan tangannya bersiap membimbing tangan Sora bersamanya.

“ Eh, kau masih ingat kan janjimu padaku Park Jung Su, kau akan menjaga dan membahagiakan adikku. Kalau tidak aku tidak segan- segan membuat perhitungan denganmu....” Kangin memukul tangan Jung Su pelan, membisikkan pesannya yang lebih terdengar seperti ancaman itu.

“ Iya kakak ipar, kau tenang saja...... aku akan selalu membahagiakan Sora ku, sekarang bisakah aku meminta tangannya.........!!”

“ Baiklah...... ini.......!!” Kangin melepaskan tangan Sora dan memindahkannya perlahan untuk dipegang Jung Su. Kemudian Kangin kembali menuju Yoon Ji yang sudah menunggunya di kursi saksi. Kangin mengecup perut Yoon Ji yang sudah membesar itu.

Sembari membimbing calon anaenya naik ke altar Jung Su kembali mengumbarkan senyum manisnya yang dibalas Sora dengan senyum malu- malu.

“ Kemana saja kau oppa, aku kira kau kabur lagi......!!” Sora berlagak cemberut sambil berbisik seperti itu.

“ Aniyo....... tidak mungkin aku kabur Sora ya, sebelum membawa pengantinku yang cantik ini bersamaku, nah baru setelah itu kita bisa kabur.....!!”

“ Jung Su oppa, kau ini.........!” Sora mencubit pelan lengan Jung Su, mereka terkikik berdua.

Namun deheman pendeta mengembalikan keduanya pada keadaan serius sekaligus tegang.

Pembacaan janji suci berlangsung dengan kidmat, bahkan alam pun seolah diam saat Park Jung Su mengucapkan janji setianya, begitu pula Kang Sora.

Semua orang kembali bertepuk tangan antara haru, senang, dan takjub dengan kebahagiaan yang diumbar kedua mempelai.

“ Sekarang waktunya kedua pengantin saling mengikatkan janji setianya.........!!”

Mendengar itu semua orang melihat ke arah Lee Donghae yang pagi ini mendapat tugas menjadi pembawa cincin.

Donghae malah tidak bergeming di tempatnya.

“ Lee Donghae, cepat cincinnya, kau ini sedang memikirkan apa sih??” Bora yang ada di dekat Donghae meneriaki kekasihnya pelan, Lee Donghae baru tersadar dan langsung memberikan sepasang cincin yang dibawanya pada Jung Su.

Jung Su pun menautkan cincin itu di jari manis Kang Sora, begitu pula sebaliknya Sora juga memakaikan cincin Park Jung Su.

Setelah itu pasangan pengantin baru ini diijinkan untuk saling berciuman.

Sorak sorai langsung bergema di seluruh ruangan.

Park Jung Su dan Kang Sora kini telah resmi menjadi pasangan suami istri.

Mereka sudah mengikat janji suci di depan Tuhan.

Dan selamanya akan hidup berbahagia.

Tibalah waktunya acara melempar buket bunga pengantin wanita.

Semua gadis- gadis bersiap menyambut lemparan bunga yang akan diberikan Sora.

Hana..

Dul....

Set........

Bunga dilempar, sangat jauh kebelakang, dan hap.........

Sebuah tangan tak sengaja menangkapnya.

Dia Lee Donghae..

Semua orang terpekik kaget karena baru kali ini seorang pria yang menerima buket bunga dari pengantin wanita.

Bora menyela di dekat Donghae dan berbisik kegirangan.

“ Jadi ini jawaban dari Tuhan sayangku, kau memang harus menikahiku...... Demi anakmu juga yang sekarang sedang kukandung.........!!” Ucap Bora sambil tersenyum manis meraba perutnya dengan sangat sayang.

Sedangkan Lee Donghae terlihat syok dan tidak mampu berkata- kata.

Apakah Donghae senang? Tentu saja dia senang.

Apakah Donghae tidak percaya anak yang dikandung Bora adalah anaknya? Tentu saja Donghae sangat percaya.

Lalu kenapa dia terlihat syok?

“Kau kenapa sih sayang?? Sakit??” Tanya Bora karena Donghae tidak juga meresponnya.

“ Aku hanya tidak habis pikir kau bisa hamil hanya dengan kita melakukannya semalam saja?” Tanya Donghae antara percaya tidak percaya.

Pletak....

Bora mengambil buket bunga di tangan Donghae dan memukulkannya pelan.

“ Kau pikir apa?? Semalam, tapi berulang kali dan itupun sangat hot...... sayang....uhh......kau ini....!!” Bora meninggalkan Lee Donghae yang masih terbengong- bengong sambil mendekap buket bunga itu di dadanya.

Kembali pada Jung Su dan Sora yang saat ini terlihat bahagia menerima ucapan selamat dari semua keluarga, sahabat, juga teman dekatnya.

“ Sora ya..... kau masih berhutang satu hal padaku yoebo.....”

Bisik Jung Su mesra di telinga Sora. membuat Sora mengernyit karena tidak mengerti maksud ucapannya.

“ Hutang apa??”

“ Waktu di bandara kau ingat? Saat itu aku bilang seperti ini......’ aku sangat mencintaimu Kang Sora, noemu- noemu saranghae Sora ya.......’ lalu apa jawabanmu sekarang??” Jung Su menaikkan alisnya berharap Sora segera memberikan keinginannya.

“ Apakah itu masih perlu dijawab?? Bukankah sekarang aku sudah menjadi milikmu Park Jung Su??”

“ Yah, tentu saja itu penting, aku melarangmu menjawab saat itu karena aku ingin memastikan dulu kau menjadi milikku jadi apapun jawabanmu kau tidak akan lari lagi. Karena kalau boleh jujur Sora ya, kau suka sekali meninggalkan aku, itu menyakitkan yoeboo.......!”

“ Jadi tidak ada bedanya kan sekarang aku menjawab atau tidak??”

“ Pasti beda Sora ya, sudahlah akan sangat berbeda.....” Jung Su bersikeras meyakinkan Sora, bahkan sekarang dia rela merengek agar Sora mengungkapkan perasaannya.

“ Jelaskan dulu apa perbedaannya??”

Jung Su mendekatkan bibirnya di telinga Sora, “ Karena jawabanmu nanti akan menentukan sekali bagaimana malam pertama kita akan berlangsung.......”

“ Apaa??” Sora memekik kaget menerima alasan itu, mukanya langsung memerah membayangkan apa yang akan terjadi.

“ k...ka....kkaa.....kalau aku bilang cinta kenapa? Dan kalau aku jawab tidak juga kenapa?” Tanya Sora sangat gugup, tapi juga sekaligus penasaran.

“ Kalau kau bilang cinta aku akan melakukannya dengan penuh cinta, panas, dan juga membakar..........”

Sora terkesiap,

“ Tapi kalau kau bilang tidak mencintaiku, aku akan tetap melakukannya penuh cinta, semakin panas, dan sangat membara...... sampai kau mengaku kalah dan bilang mencintaiku......”

Sora menutup telinganya, dia sungguh tidak bisa mendengarkan lagi ucapan Jung Su.

“ Jadi jawabanmu apa yoebo??”

Jung Su mengecup bibir Sora sekilas.

“ aku.............”

“ Ne, kau kenapa??”

“ aku....... aku tidak akan menjawabnya selamanya Park Jung Su........!!” Teriak Sora, kini dia berlari menjauhi Jung Su.

“ Yaaahh....... kalau begitu aku akan menghukummu terus sepanjang malam sampai kau mengaku padaku......!!” Jung Su mengejar Sora, mereka berlarian tak menghiraukan larangan orang- orang yang meneriaki keduanya.

Sora lupa dia memakai gaun panjangnya, jadi dia tidak bisa lari jauh- jauh. Dengan sangat mudah Jung Su bisa menangkapnya. Menarik Sora ke dalam pelukannya, dan menghujani Sora dengan ciuman penuh cinta.

“ Saranghae Jung Su oppa........”

“ Apa kau bilang Sora ya??” tanya Jung Su menyalahkan pendengarannya yang tidak cepat respon.

“ Saranghae Park Jung Su.......”

Mendengar itu Jung Su tersenyum, diapun mengecup puncak kepala Sora.

“ Aku akan terus menyuarakannya sepanjang malam Jung Su oppa, aku berjanji.......!!”

“ Terima kasih yoebo..... terima kasih atas janjimu yang indah ini...... terima kasih.....!!”

Park Jung Su kembali mendekap Kang Sora dalam pelukannya. Dekapan yang hangat dan sarat dengan cinta serta kasih.



Epilogue End

2 komentar:

  1. omo so sweet..!! I Like it... !!!
    Gomawo vita...!!!

    BalasHapus
  2. uwaaaaaaaaaa... so sweetnya kebangetan.... :D :D :D
    sampe nyengir2 sendiri :p :p
    btw, eunhyuk kok ga dibahas lagi ya Vit? disini kan dy juga naksir cewe, temennya sora klo ga salah :)

    BalasHapus