Senin, 30 Desember 2013

My Half Blood Girl – part 12




Seberkas sinar matahari yang menerobos melalui celah- celah jendela menjadi satu- satunya cahaya di sebuah ruang tidur yang cukup luas. Pantulan cahaya itu menghasilkan siluet seseorang yang tengah duduk di pinggir tempat tidur. Matanya terus tertuju pada wajah seorang yoeja yang tengah berbaring di sampingnya. Tak bergerak, dingin, terpejam layaknya sesosok mayat. Hanya bunyi detak jantungnya yang pelan sebagai penanda bahwa yoeja ini masih bernyawa. Perlahan sosok yang duduk tadi merebahkan kepalanya tepat di samping sang yoeja. Menggenggam tangannya erat dan mendengarkan irama detak jantung milik kekasihnya itu. Dia takut, sangat takut bila tiba- tiba detakan itu menghilang dari pendengarannya.

“ Kau akan segera sadar kan, kau tidak akan pernah meninggalkan oppa kan Sora ya?? Aku tahu kau hanya bercanda, sebentar lagi kau akan bangun dan menertawakanku karena menangis cengeng seperti anak kecil............ tertawa saja, aku senang mendengar suara tawamu.............!!!” Leeteuk menghapus air matanya.

“ Daripada melihatmu terdiam seperti ini.............. aku tidak sanggup............!!!” Leeteuk meracau diliputi rasa frustasi. Sudah hampir seminggu sejak pertempuran yang tak terbayangkan itu. Dan sejak saat itu Sora tidak kunjung membaik. Lukanya sudah menghilang bahkan tak berbekas lagi beberapa saat setelah dibawa pulang ke istana vampir.

Seseorang mengejutkan Leeteuk dengan kemunculannya yang tiba- tiba. Tangan dinginnya menepuk bahu Leeteuk pelan.

Leeteuk menoleh dan mendapati Shin Hye berdiri di belakangnya....

“ Eun Hyuk dan yang lain sudah menunggumu untuk makan Leeteuk sshi, sebaiknya kau turun. Biar aku yang menggantikan menjaga Sora.....!!” Ucap Shin Hye kemudian tersenyum kecil.

“ Tidak kalian tinggalkan saja aku, aku masih mau tetap berada di sini menemani Sora.....!!” Jawab Leeteuk tidak bersemangat. Pancaran cahaya di matanya bahkan tak terlihat lagi.

“ Yah...... pabbo...... apa dengan terus- menerus merasa bersalah dan selalu menolak makan bisa menyelesaikan masalah. Kau pikir Sora senang bila melihatmu patah arang seperti ini??? jika kau sakit, siapa lagi yang akan menjaga Sora......jangan bodoh Leeteuk sshi, kau bukan kami, tubuhmu tidak sekuat itu, kau bisa mati.....!!!” Shin Hye yang mudah sekali tersulut emosinya sangat kesal melihat keputusasaan Leeteuk.

“ Apa artinya hidupku kalau Sora tidak ada, lebih baik aku mati saja... sudah tidak ada yang berharga dalam hidup ini.....!!”

Perkataan Leeteuk membuat Shin Hye tercengang,

“ Andai saja kau tahu betapa berharganya hidupmu, bahkan Sora sangat ingin melindungi itu.....!!”

“ Apa maksudmu?? Apa ada sesuatu yang tidak aku tahu.... tentang Sora??” Leeteuk melihat sesuatu yang coba Shin Hye sembunyikan.

Awalnya Shin Hye bersikeras tidak ingin menceritakan apapun, tapi melihat Leeteuk terus memohon padanya Shin Hye tak memiliki pilihan lain. Toh, cepat atau lambat Leeteuk akan mengetahuinya. Shin Hye pun menyuruh Leeteuk memegang telapak tangannya, Shin Hye memperlihatkan segalanya memori yang dia simpan tentang Sora dan awal dia menerima kutukan.

Setelah menjelajahi waktu dan melihat sendiri apa yang sudah terjadi di masa lalu Leeteuk merasa seperti tertarik dari dimensi lain. Tubuhnya terhempas dari penglihatan yang menyeramkan itu. Shin Hye membantu Leeteuk berdiri, tapi aneh Leeteuk tidak mau bergerak. Wajahnya tertunduk, helaian poninya yang mulai panjang sedikit menutupi wajahnya.

“ Leeteuk sshi......!!” Shin Hye melihat sebutir air bening menetes di lantai. Leeteuk menangis.

“ Jadi.......Sora seperti ini karena aku?? Dan kutukan itu, apa benar- benar ada??”

Shin Hye mengangguk pelan, “ nenekmu yang memberikan kutukan itu, dan hanya.....!!” Shin Hye cepat- cepat membungkam mulutnya.

“ Hanya apa??” Leeteuk menatap Shin Hye dalam.

“ Hanya darahmu yang bisa menghapus kutukan itu, Sora harus meminum habis darahmu Park Jung Su. Karena alasan itu awalnya kami mencarimu.... tapi sampai saat terakhirpun Sora tak akan pernah bisa melakukannya, karena dia sangat mencintaimu. Sora bahkan rela menukar nyawanya hanya untukmu Leeteuk sshi....!!”

Baru menyelesaikan ucapannya Shin Hye dikejutkan dengan Leeteuk yang sudah memecahkan vas bunga dan hendak menyayat pergelangan tangannya.

Dengan kecepatan kilat Shin Hye merebut pecahan kaca itu dan mendorong Leeteuk dengan mengunci tubuhnya, “ Yahhh..... apa yang mau kau lakukan?? Jangan gila.....!!!” Teriak Shin Hye.

“ Aku.....aku hanya, hanya ingin memberikan darahku...... kenapa Sora seperti ini, dia seharusnya mengambil darahku sejak awal, aku rela asalkan dia bisa terus hidup....!!” tangis Leeteuk kembali pecah,

“ Ada apa sebenarnya ini??” eunhyuk yang mendengar kegaduhan kebingungan melihat Leeteuk yang meronta dipegangi oleh Shin Hye. Bila dilihat Shin Hye seperti melawan Leeteuk, membuat Eunhyuk salah paham.

“ Lepaskan Teuki hyung, apa yang kau lakukan Shin Hye ya?? bukankah kau sudah berjanji tidak akan menggunakan kekuatanmu di sekitar manusia?? Apa itu sangat sulit....!!” Perlahan Eunhyuk berjalan mundur, terlihat sekali dia takut melihat Shin Hye yang sesungguhnya.

“ Eunhyuk ah, bukan..... bukan seperti itu, kau salah paham....!!” Shin Hye seperti tak menemukan Eunhyuk yang dulu. Sekarang, setelah identitasnya terusngkap sikap Eunhyuk juga berubah padanya. Padahal, Shin Hye...... padahal dia tanpa disadari perlahan membuka hatinya untuk Eunhyuk.

Eunhyuk menarik Leeteuk mengajaknya keluar, Shin Hye juga mengikuti mereka meskipun dengan menjaga jarak.



***

Beberapa saat kemudian.

Leeteuk kembali ke kamar Sora sesaat setelah menyelesaikan makan malamnya. Tapi bersamaan dia memasuki kamar Leeteuk tak menemukan Sora di manapun. Leeteuk pun segera berkeliling mencari keberadaan kekasihnya itu, tapi Sora tak ada dimanapun. Leeteuk sudah berpikiran yang tidak- tidak, untung ada Gyuri yang bisa menenangkannya. Gyuri berfirasat Sora sudah sadar dan kini pasti sedang ingin menyendiri. Leeteuk tidak seharusnya terlalu khawatir. Gyuri mengenal bagaimana perangai putrinya, Sora tidak akan melakukan hal- hal yang bisa membahayakan dirinya. Gyuri meminta agar Leeteuk memberi Sora waktu. Jika sudah saatnya pasti Sora akan kembali.

Namun tetap saja Leeteuk merasa khawatir, dia juga merasa ada yang aneh, kenapa Sora harus menghindar setelah sadar dan tak mau melihat dirinya. Leeteuk tidak bisa terus berdiam diri, dia harus mencari Sora, bagaimanapun caranya.

Beberapa hari berlalu namun Sora tidak juga menunjukkan dirinya. Leeteuk memutuskan untuk mencari Sora, ada suatu tempat yang ingin Leeteuk kunjungi, dan hatinya yakin bisa menemukan Sora di tempat itu.



Skip...

Perjalanan udara yang melelahkan dari Seoul menuju Barcelona bukanlah hambatan bagi Leeteuk. Sesaat setelah menapakkan kakinya di negara matador itu, Leeteuk segera menuju tempat- tempat yang pernah dikunjunginya bersama Sora. Seperti memutar kembali kenangan manis itu, Leeteuk seolah- olah merasakan keberadaan Sora didekatnya.

Leeteuk terus saja berjalan, seolah tak merasakan tubuhnya yang letih, kakinya yang lelah karena perjalanan panjang. Hingga pandangannya menumbuk sebuah kafe bertuliskan El techo del cielo itu. kakinya melangkah memasuki kafe, seketika bau khas kopi menyebar di rongga hidungnya. Suasana kafe saat itu tidak terlalu ramai, sehingga Leeteuk bisa memilih tempat di pinggir jendela kaca. Dari tempat itu semua aktivitas di luar bisa diamatinya.

Rasanya sangat berbeda, dulu dia ketempat ini bersama Sora, bercanda sembari menikmati kopi hangat seolah tak ingin kehilangan moment itu. Tapi sekarang dia duduk sendiri berhadapan dengan kursi kosong yang dulu pernah Sora duduki.

Leeteuk menyesap kopi hangat dari cangkirnya, kopi yang pahit itu semakin terasa pahit di mulutnya, tapi masih tidak sepahit perasaannya saat ini.

“ Teuk oppa...... apa yang kau lakukan di tempat ini??” Sebuah teriakan rendah dari seorang yoeja menarik perhatian Leeteuk. di sebelahnya berdiri seseorang yang tidak pernah Leeteuk sangka akan bertemu lagi.

“ Im Yoona....... bukankah kau di Paris???”

Yoona tersenyum kemudian duduk di kursi yang dari tadi Leeteuk pandangi, tempat Sora kini Yoona yang mendudukinya.

“ Yah..... aku memang tinggal di Paris, hanya saja ada klien yang harus aku temui di sini, sekalian liburan juga sih.... dan apa yang membawa oppa kesini?? Sendiri??”

Leeteuk mengangkat bahunya, “ Entahlah, aku juga tidak yakin kenapa bisa sampai kemari, aku hanya mengikuti kemana kata hati membawaku..... sebenarnya aku sedang mencari Sora.....dia menghilang.....” Leeteuk menahan suaranya pada kata terakhir, kehilangan seseorang yang sangat berarti seperti kehilangan hidup baginya.

“ Kang Sora sshi?? Apakah sudah tiba waktunya??”

Leeteuk kaget mendengar pertanyaan Yoona, “ Apa kau mengetahui atau menyembunyikan sesuatu dariku?? Apa yang sebenarnya kau ketahui tentang Sora??”

Yoona terlihat berpikir dan tidak segera menjawab. Dia mungkin sedang menyiapkan kata- kata yang tepat untuk diucapkan. Sesuatu yang mungkin akan sulit Leeteuk terima, tapi dia harus memberitahunya.

“ Dengarkan aku oppa, mungkin ini akan sedikit membingungkanmu. Tapi sebelum itu jawablah pertanyaanku dengan jujur, sampai sedalam mana oppa mengenal Sora, semua tentang masa lalunya??” Yoona menggeser posisi duduknya mendekati Leeteuk, dia ingin mendengarkan dengan jelas apa yang akan Leeteuk lontarkan.

“ Yoona, kau juga sudah tahu bahwa Sora berbeda?? Sejak awal??” Leeteuk tidak percaya, ternyata begitu banyak rahasia yang disimpan darinya.

Yoona mengangguk, “ ne, bahkan lebih dari yang Shin Hye tunjukkan padamu...”

“ Kau juga mengenal Shin Hye......!!” Lagi- lagi Yoona mengangguk.

“ lihat ini........!!” Yoona terlihat memfokuskan pandangannya pada cangkir di meja. Cangkir yang awalnya diam itu tiba- tiba berputar dan dalam sekejab mata berubah menjadi saputangan putih.

“ Apa yang kau lakukan???” Teriak Leeteuk antara takjub sekaligus kaget.

“ itu sesuatu yang sangat mudah kulakukan Teuk oppa, penyihir sepertiku bisa melakukan keajaiban apapun.......”

Leeteuk tertawa, “ Kau bercanda kan?? Kenapa begitu banyak hal- hal aneh terjadi.....”

“ Tidak, aku tidak bercanda..... aku adalah penyihir terakhir yang dipersiapkan untuk melakukan sebuah misi. Secara turun temurun kami dilatih agar pada saatnya bisa melindungi seseorang yang ketua kami ingin lindungi. Jadi selama berabad- abad secara turun temurun cerita itu diceritakan. Cerita tentang seorang pemuda yang akan lahir karena reingkarnasi setelah menerima darah vampir abadi. Dan tugas kami adalah untuk menjaganya dan mencegah mereka bertemu.......!!”

“ Tunggu sebentar, yang kau maksudkan itu aku??” Leeteuk menunjuk dirinya sendiri.

“ Ne, benar...... Park Jung Su cucu dari ketua kami, nenekmu.......!! Aku harus menjaga oppa dari ancaman bangsa vampir yang sudah diramalkan akan memburumu, karena putri mereka membutuhkan darahmu dia adalah Kang Sora.”

“ Lalu kenapa kau membiarkanmu bertemu Sora, dan malah meninggalkanku dengannya??” Tanya Leeteuk masih tak mengerti arah dan maksud Yoona. Bukankah dari ceritanya seharusnya Yoona menghalangi pertemuan itu.

“ Itu karena hatiku tidak mengijinkanku untuk melakukannya oppa....” Yoona benar, mana bisa dia menghalangi pertemuan cinta sejati yang mungkin hanya terjadi sekali di dunia. Im Yoona, tanpa sepengetahuan siapapun ternyata diam- diam mengamati Kang Sora. Vampir setengah manusia yang membuatnya sangat penasaran kenapa sampai ketuanya tega melepaskan kutukan terlarang pada gadis itu. Mungkin Sora adalah makhluk berbahaya yang memang harus musnah. Ternyata Yoona salah, semua pemikiran yang ditanamkan di otaknya oleh pendahulunya salah. Kang Sora, bukanlah gadis seperti itu. Dia hanyalah seorang gadis lugu yang rela mengorbankan segalanya demi orang yang dicintainya. Menunggu dan terus menunggu, hampir seabad lamanya, Kang Sora mampu meluluhkan hati Yoona. Tidak mungkin Yoona mencegah pertemuan yang sudah digariskan takdir itu. Cinta Kang Sora untuk Park Jung Su, Yoona tidak ingin menghalanginya. Yoona bahkan bercermin dan belajar pada ketabahan Sora yang tak pernah mau mengingkari hatinya. Mencintai dengan setulus hati, itulah yang Yoona pelajari.

“ Jadi apa yang akan kau lakukan selanjutnya oppa??”

“ Entahlah Yoon, aku bingung.... seolah tidak ada jalan untuk menyelesaikan semua ini. Seandainya aku bisa memutar waktu dan mencegahnya terjadi.....!!” Leeteuk menangkupkan kedua tangannya menutupi wajahnya. Terlihat sekali dia sudah kehabisan akal.

“ Mungkin masih ada satu hal yang bisa kita lakukan, bertanya pada orang yang mengucapkan kutukan itu......” Jawab Yoona pelan,

“ Maksudmu nenekku pada zaman itu?? Bukankah beliau sudah lama meninggal dan aku sendiri bahkan tidak tahu dimana makamnya berada.”

Yoona tersenyum, dan mengisyaratkan agar Leeteuk mengikutinya.

Leeteuk dan Yoona tiba di tepi pantai, tak banyak orang di sana. Yoona menyuruh Leeteuk agar duduk dan memperhatikan gulungan kecil riak- riak ombak. Semakin lama Leeteuk merasa semakin mengantuk, perlahan dia memejamkan matanya dan tanpa sadar tertidur di samping Yoona. Dengan sigap Yoona menangkap badan Leeteuk sehingga tidak sampai terjatuh, kemudian dia bergumam, “ Aku akan membantumu menemui ketua oppa, tapi selebihnya tergantung padamu..!!”

Yoona mengangkat tangannya mengarah pada Leeteuk, sembari mengucapkan sebuah mantra.

Leeteuk terbangun dan berada pada sebuah tempat asing. Sebuah telaga dengan kabut tebal yang menyelimutinya. Di tepi telaga ada sekoci kecil lengkap dengan dayungnya. Tidak ada siapa- siapa di tempat itu, hanya Leeteuk dan sebuah suara yang tiba- tiba memanggil namanya.

“ Siapa kau??” Teriak Leeteuk mencari ke sekeliling.

“ Aku di sini Jung Su, kemarilah.....” Tiba- tiba saja ada seorang wanita tua di dalam sekoci kosong tadi, Leeteuk bergidik kaget. Tapi dia memberanikan diri melangkah mendekati sekoci.

“ Duduklah disini, aku ingin mengajakmu berkeliling........!” Ucap wanita tua itu lagi.

“ Sudah sejak lama saat terakhir kali kita berbagi waktu bersama. Cucuku yang kecil dan manja sekarang sudah menjadi pria yang tangguh........” Wanita tua itu tersenyum, sebuah lesung pipi tersembul dari wajahnya.

“ Nenek.......??” Ucap Leeteuk antara memanggil sekaligus bertanya.

“ Sepertinya kau mengingatku, bagaimana kabarmu Jung Su, pasti semuanya sudah berbeda sekarang. Kuharap hidupmu selalu bahagia.........”

“ Tidak, aku tidak bisa bahagia nenek...... aku tidak bisa bahagia karena saat ini Sora menderita........”

Nenek Park langsung terlihat emosi mendengar nama Sora disebut,,

“ Kau masih berhubungan dengan gadis itu, kau harus menjauhinya Jung Su, dia itu kutukan bagimu cucuku........” Nenek Park berusaha membujuk Leeteuk, entah apa yang membuatnya begitu membenci Sora.

“ Tidak, Sora bukan seperti itu, aku sangat mencintainya begitu pula dengan Sora. Aku tidak mungkin melepasnya, bukan Sora penyebab kematianku, tapi vampir lain dan kini dia juga sudah mati. Jadi nenek salah telah mengutuk Sora. Bagaimana caraku menghapuskan kutukan itu, kumohon nek beritahu aku....!!” Leeteuk memegang tangan nenek Park dengan wajah penuh memohon. Kemudian memeluk neneknya itu sangat erat.

“ Jung Su ah.... apa yang kau lakukan?? Jangan seperti ini... nenek bisa- bisa kehabisan nafas......!!” Teriak nenek Park,

“ Bukankah nenek hanyalah arwah??? Apa masih perlu bernafas??”

Nenek Park memukul Leeteuk, “ Kau ini tidak bisa diajak beradegan dramatis...... pura- pura saja seperti itu,” Nenek Park sedikit kehilangan minatnya untuk bercanda.

Mukanya kembali tampak serius dan terlihat berpikir keras, “ Aku tidak yakin ini bisa berhasil. Tapi semua cara harus dicoba kan......” Dia berkedip pada Leeteuk yang tiba- tiba aneh melihat neneknya.

“ Kutukan itu hanya bisa dihentikan bila Sora meminum darahmu, itu kau sudah tahu kan....... tapi sampai kapanpun aku tidak akan membiarkan itu terjadi.”

“ Lalu??? Ada cara lain??” Pertanyaan Leeteuk membuat neneknya tertawa,

“ Terburu- buru sekali, begini....di dalam darah terdapat kromosom yang membawa genetik berbeda pada setiap orang. Jika gen seseorang digabung dengan orang lain akan menghasilkan gen turunan yang membawa dua sifat dari pendahulunya. Nah darah Sora secara tidak langsung sudah membawa DNA nya di dalam tubuhmu, karena itu dia bisa sembuh bila tubuhnya mendapatkan asupan darah dari penggabungan DNA itu. Dengan kata lain......”

“ nenek bisakah menjelaskannya dengan lebih sederhana, aku sudah pusing jangan buat aku lebih pusing lagi.......”

“ Singkatnya, Sora harus mengandung anakmu di dalam rahimnya, dengan begitu darahmu juga mengalir dalam tubuhnya..... “

“ Mwo??? Bagaimana bisa Sora hamil sedangkan kami.........!!”

Nenek Park langsung memukul kepala Leeteuk,

“Tentu saja kau harus menikahinya dan lakukan sesuatu yang dilakukan pasangan pengantin di malam pertamanya.......” Nenek Park tidak bisa menahan tawa melihat bagaimana ekspresi Leeteuk. Rahang bawahnya pasti sudah jatuh kalau tidak ada kulit yang mengikatnya.

“ bb....bbb....bberarti aku dan Sora harus..... kami harus........!!” Leeteuk gelagapan tak bisa mengucapkan maksudnya.

“ Yes, exactly..... you must do it......!!” Nenek Park masih terus tertawa, apalagi saat sadar bisa mengucapkan bahasa Inggris yang menurutnya bahasa planet lain itu.

“ Apa nenek yakin??” Leeteuk melihat neneknya mengangguk langsung tersenyum. Sepertinya itu bukan cara yang sulit, dan kebetulan sekali bukankah dia sudah berniat untuk menikahi Sora. Memang jalan takdir terkadang sulit ditebak. Leeteuk mulai cengar- cengir membayangkan apa yang harus dilakukannya.

Sebentar kemudian dia menggeleng, “ Tidak, ini demi Sora....... aku tidak boleh mencari kesenangan pribadi...... omo..... tapi aku sangat senang.......!!” pikiran Leeteuk melayang entah kemana.

Leeteuk merasa jatuh dari langit setelah membumbung tinggi mendengar gumaman neneknya, “ Tapi aku sangsi kau bisa melakukannya Jung Su ah. Meskipun Kang Sora sedang dalam kondisi tidak fit nya, tetap saja dia vampir dan tenaganya, kau tidak bisa menandinginya. Apa kau sanggup??”

“ Ttt...tttt...tteee....tentu saja aku sanggup, yah.........!!” Leeteuk menelan ludah, dia juga mulai sangsi mengingat terakhir kali apa yang terjadi pada tubuhnya dengan hanya berciuman saja, lalu bagaimana dia harus.......

“ Nenek jangan meremehkanku, aku bisa........!!”

“ Bisa apa??” Tantang nenek Park,

“ Ya, bisa menyembuhkan dan menghilangkan kutukan Sora.......!!”

“ Kalau begitu lakukanlah..........!!” Setelah mengucapkan kata- kata itu nenek Park tiba- tiba saja menghilang. Leeteuk beberapa kali memanggil nama neneknya sebelum tiba- tiba sekocinya tenggelam dan menenggelamkan tubuhnya.

Leeteuk berusaha keras berenang di telaga berair sedingin es itu. Terus berenang- dan berenang, namun sepertinya usahanya sia- sia karena dia mulai merasakan tubuhnya tenggelam ke dasar.

“ Kang Sora.........!!!” Teriak Leeteuk bersamaan dengan itu dia terbangun dan sudah berada di pinggir laut. Dinginnya ombak laut membasahi hampir seluruh tubuhnya. Yoona segera menarik Leeteuk ke tepi dan membaringkannya di atas pasir pantai.

“ Oppa, bagaimana apa kau sudah menemukan solusinya??”

Leeteuk hanya tersenyum menatap Yoona sejenak kemudian menatap langit biru di atasnya, “ Ne, aku akan kembali membuat langitku bersinar lagi.......!!” Gumam Leeteuk, tinggal satu hal lagi yang harus dilakukannya, yaitu menemukan langitnya, Kang Sora.

***



Sora Pov



Saat Jung Su oppa menggenggam tanganku dan aku merasakan air mata hangatnya di pipiku sebenarnya aku sudah sadar. Hanya saja aku mengurungkan niatku untuk bangun ketika Shin Hye unnie masuk. Aku ingin mendengarkan apa percakapan mereka. Dan ternyata benar apa pikiranku selama ini, Jung Su oppa tidak bisa menerimanya. Bahkan ketika Jung Su oppa ingin melukai dirinya aku hampir berteriak keras dan menghalanginya melakukan itu.

Aku tidak bisa melihatnya berkorban, aku tidak sanggup.

Karena itu aku memilih menghilang dari kehidupannya, mungkin dengan begini aku tidak akan membebaninya lagi.

Di sinilah aku sekarang, di tempat kenanganku bersama Jung Su oppa, di depan air mancur harapan tempat Jung Su oppa mengucapkan janjinya akan menungguku sampai kapanpun. Tapi sekarang aku berharap dia tidak lagi menungguku, karena aku tahu penantiannya tidak akan pernah berakhir.

Kuhapus air mataku yang entah berapa kali terus saja jatuh.

“ Kenapa aku menjadi cengeng seperti ini???”

“ Pasti karena merindukanku kan???” Suara itu, aku mendongak dan mendapati Jung Su oppa sudah berdiri di depanku. Tidak dia tidak boleh menemukanku. Aku langsung berdiri dan akan meninggalkannya saat dia dengan cepat menangkap dan mengunci tubuhku dalam pelukannya.

“ Kau mau kabur kemana lagi Sora ya..... apakah tidak lelah terus bermain kucing- kucingan seperti ini eh?? Ayo kita pulang.........” Tatapan Jung Su oppa membuatku tak berani memandangnya, seburuk itukah kondisiku sampai dia memandangku seperti itu. Tidak aku tidak boleh lemah, aku harus pergi.

Pelukannya begitu kuat membuatku sulit sekali untuk melepaskannya, kenapa selalu saja seperti ini kekuatanku menghilang di waktu yang tidak tepat.

“ Sora dengarkan aku, aku tidak peduli umur kita bakal lama atau pun sebentar. Itu semua sudah ada yang mengaturnya, tapi yang terpenting aku ingin menjalani sisa umur itu bersamamu. Ingin mengukir hal- hal indah bersamamu, mengisi waktu ini dengan kebahagian. Bisakah kau mengerti itu Sora ya??? Tidak perlu memikirkan apa yang akan terjadi padaku nanti, karena aku hanya ingin memberikan senyuman di wajahmu....... bukan seperti ini.” Jung Su oppa menghapus air mataku dengan ibu jarinya.

“ Tapi............!!”

“ Yaaahh......... kau suka sekali dengan kata itu, biarkan semua berjalan apa adanya.......!!” Dia menaikkan suaranya, selalu saja seperti itu. Aku cemberut dibuatnya.

Tiba- tiba Jung Su oppa berlutut di depanku, mengeluarkan sesuatu yang berkilauan, sebuah cincin.

“ Kang Sora sshi, maaf bila aku hanya bisa melakukan seperti ini. Tidak ada persiapan matang karena aku terlalu sibuk mencarimu. Bukan lamaran romantis di restoran ternama, bukan lamaran menyentuh dengan iringan musik, bukan lamaran mengharu biru di bawah guyuran hujan, namun aku ingin menagih janjimu di tempat ini. bersediakah kau menjadi istriku Kang Sora sshi???” Rasanya kakiku hampir terjatuh saat mendengar ucapan Jung Su oppa, tangisan haruku sederas air terjun Niagara. Namja yang sedang berlutut ini, sudah berapa dekade aku menunggunya melakukan hal ini. Di dalam setiap mimpiku aku selalu membayangkannya, dan sekarang menjadi kenyataan.

Aku menggeleng,

“ Kenapa??? Bukankah kau sudah berjanji akan memberiku jawaban bila kita kembali lagi ke tempat ini?? jangan curang Sora ya........!!!”

“ Tidak, aku tidak bisa Jung Su oppa....... mianhae.......” Kutundukkan wajahku penuh rasa menyesal.

Diam- diam aku mencuri pandang, terlihat sekali Jung Su oppa sangat kecewa....

Aku berhasil,

“ Tidak aku tidak bisa Park Jung Su....... aku tidak bisa untuk tidak menerima lamaranmu.......”

Jung Su oppa langsung berdiri dan tersenyum cerah,

“ Maksudnya kau menerimaku??? Benarkah???” Melihatku mengangguk Jung Su oppa memekik gembira, mengangkat tangannya tinggi- tinggi, melompat beberapa kali dan berputar- putar kegirangan. Sesaat dia terlalu sibuk dengan dunianya, meninggalkanku yang hanya bisa terbengong melihat tingkah anehnya.

“ Omo...... ini belum selesai....... mian, mian, mian.......!!” Dia kembali berlutut, mengulurkan dan menengadahkan telapak tangannya, meminta tanganku.

Aku berusaha keras untuk tidak tertawa melihat tingkah konyolnya ini. Kuulurkan tanganku sesuai kemauannya. Dan cincin itu melingkar dengan sempurna di jari manisku.

Jung Su oppa berdiri, menatap mataku lekat- lekat kemudian tersenyum.

“ I love you.....” Dia berbisik sebelum mendaratkan ciuman lembut di keningku.

Bibirku terangkat mendengar tiga kata ajaib itu.

“ I love you too Park Jung Su...........”



To be continue

4 komentar:

  1. sudah lama menunggu part ing T^T. dan tdak sbar menunggu part berikut, berikut berikutny

    BalasHapus
    Balasan
    1. Sama.. sudah lama g nulis judul ini jadi harus review ulang.. tapi g papa deh,, asal reader g kecewa...
      Ne ditunggu aj yah metty ;)

      Hapus
  2. Ya ampuunnnnn..... si nenek yang tadinya jahat sampe bikin kutukan segala ternyata aslinya gokil abisss!! Hahahahahahahaha :D

    BalasHapus
    Balasan
    1. Yups... pas baca ulang aku sampek geleng2 sendiri...

      Aneh bnget >_<

      Hapus